S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2. S10 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S10, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dikurangkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S10.
nilai S1 = -697,51 kenapa pada titik buhul HF nilainya jadi positif sedangkan rumus persamaan S1 cos a, kl dilihat nilai s1 negatif. kalau dilihat dari hasilnya termasuk batang tekan arah panah ke ttk buhul A. lalu kenapa di titik buhul f arah panahnya menjadi menuju titik f sedangkan sdh jelas bahwa batang s1 itu btang tekan yg arahnya ke buhul A
Batang 1 tekan tehadap titik A, maka terhadap titik F batang 1 juga merupakan batang tekan. Coba dicermati lagi penjelasan pada langkah 4 di video, disitu dijelaskan arah gaya masing-masing menuju ke titik A dan F. Dua gaya yang sama besar, berlwanan arah dan berada dalam satu garis kerja, maka resultan gaya = 0. Dengan demikian struktur dalam keadaan stabil. Jika gaya 1 batang menuju ke titik A dan di titik F gaya bayang 1 menjauh dari titik F (menuju ke titik A), maka resultan gaya tidak sama dengan 0 (struktur tidak stabil). Sama halnya dengan batang 5, jika gaya tarik terhadap titik A, maka pada titik C juga gaya tarik.
@@samuellayang3459 saya paham cuma yg sy bingung adalah S1 dititk buhul F positif pada persamaan, namun hasil dr perhitungan S1 = -697,51 ( tanda -) yg sy tanyakan kenapa pada persamaan di ttk buhul HF S1 pada persamaan S1 Sin α + dts = 0 697,51 sin α + dts = 0 sdangkan hasil perhitungan (S1 = -697,51) tanda (-) tidak dimasukan malah jadi positif itu saja yg sy mau tnyakan. terimkasih
@@purwanto6226 Tanda - atau + hanya menunjukkan arah gaya. Gaya batang 1 tekan terhadap titik A maka gaya tekan juga pada titik F. Ketika gaya batang 1 di titik F diuraikan terhadap sumbu x, arahnya ke kanan, sehingga bertanda positif. Ketika diuraikan pada sumbu y, arahnya ke atas, sehingga bertanda positif.
Perhitungannya sama saja. Yang penting pada metode kesimbangan titik buhul, perhitungan hanya bisa dilakukan jika maksimal hanya ada 2 gaya batang yang belum diketahui. Jika batang FC tidak ada, maka gaya batang 5 = gaya batang 6.
Maaf pak ijin bertanya Bagaimana cara menentukan arah gaya? Contoh pada titik A, jika S1 pada perhitungan memiliki arah mendekati A, otomatis hasil dari S1 saya bernilai positif, yg berakibat menjadi batang tarik Mohon solusinya Pak, bagaimana cara menentukan arah gaya masing² batang di tiap titik buhul
Ya, benar jika hasil perhitungan bertanda positip maka arah pemisalan gaya sudah tepat. Namun ada beberpa hal yang perlu diketahui pada saat menghitung dan menentukan gaya batang: 1. Jika arah gaya belum diketahui, asumsikan sebagai batang tarik. Apabila hasil perhitungan bertanda positif, maka batang tersebut merupakan batang tarik. Namun jika hasil perhitungan bertanda negatif, maka batang tersebut merupakan batang tekan 2. Semua batang atas merupakan batang tekan. Semua batang bawah merupakan batang tarik. Sedangkan untuk batang vertikal, bisa berupa batang tarik atau batang tekan
Jika arah gaya batang belum diketahui, dianggap sebagai batang tarik. Apabila hasil perhitungan bertanda positif, maka arah gaya batang sudah tepat. Tetapi apabila hasil perhitungan bertanda negatif, maka arah gaya diubah. Berarti batang tersebut bukan batang tarik tetapi batang tekan. Pada contoh soal di titik A, batang 1 merupakan batang tekan, maka pada titik F, batang 1 juga merupakan batang tekan. Demikian pula batang 5 merupakan batang tarik terhadap titik A dan titik C
Silakan cek link berikut: docs.google.com/spreadsheets/d/1Ra1XzFH37B4jgpgv7N9zywcaPNjqy0Qb/edit?usp=sharing&ouid=117362167922586522692&rtpof=true&sd=true
Hasil S2 negatif krn dari awal pemisalalan batangnya batang tarik, bukan batang tekan, gmn kalo pemisalan di awal untuk S2 nya itu batang tekan, nilai Sigma horizontal sama vertikal tentu beda, baik plus maupun minus, apakah mungkin jika pemisalan diawal untuk s2 itu batang tekan, trus didapat hasil S2 positif trus dibalik jadi batang tarik? Mohon penjelasannya 🙏🏻
Sebenarnya tidak masalah, kalau mau diasumsikan sebagai batang tekan. Yang penting konsisten. Maksudnya, perhitungan dalam satu titik buhul, jika ada 2 gaya batang belum diketahui, 2 batang tersebut diasumsikan sebagai batang tekan atau batang tarik untuk lebih memudahkan dalam perhitungan. Jika hasil perhitungannya positif, maka arah pemisalan arah gaya sudah benar. Tetapi jika hasilnya negatif, arah gayanya berlawanan dengan arah pemisalan.
Izin bertanya pak, hasil S2 sudah didapatkan ketika mencari nilai gaya batang di titik F, dan hasilnya negatif. Tapi ketika dimasukkan ke nilai sigma Hg pada titik G, kenapa nilainya jadi positif pak? Padahal arah S2 di penguraian gaya batang titik G adalah positif, positif kali negatif tetap negatif, tapi di sigma Hg titik G, kenapa jadi positif pak?
Apakah nilai plus minus itu tidak berlaku saat didalam persamaan pak? Apa hanya untuk menentukan apakah arah permisalan kita sudah benar atau tidak ya pak?
@@menonepercent Ia, hanya menunjukkan arah. Selanjutnya dalam perhitungan perhatikan sumbu cartesius (X-Y). Jika arahnya ke kanan atau ke atas, tanda positif. Jika arah gaya ke kiri atau ke bawah, tandanya negatif
Berpengaruh. Misalkan P4 di titik C, maka batang 9 tidak sama dengan 0, melainkan merupakan batang tarik yang besarnya sama dengan P4. Demikian pula jika P4 di titik E, maka batang 13 merupakan batang tarik, yang besarnya sama dengan P4
Besar sudut D, antara batang 6 & 10 (misalkan diberi simbol X) sama besarnya dengan sudut A. sedangakan besar sudut D, antara batang 10 & 11 diperoleh dengan cara ==> 90 - X. Besar sudut G, antara batang 2 & 11 diperoleh dengan cara ==> 90 - besar sudut A
Untuk menghitung sambungan las, tentukan dulu apakah menggunakan jenis las sudut atau tumpul, apakah las pada tiga sisi atau 2 sisi saja (tanpa las ujung). Berikut materi dan contoh perhitungan. bit.ly/3xWK4Ek Semoga dapat membantu...
S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2
Pak maaf mau tanya di menit 3.25 itu yang bagian menghitung panjang batang 1 Titik ac 2 Cf 1.4 Itu dapat angka darimana ya pak? Kalau di gambar kelihatannya ac itu 5 Cf itu 9 Mohon jawabannya pak Terimakasih 🙏
5 merupakan no batang (antara titik A & C). Demikian pula 9 merupakan no batang (antara titik C & F). Jadi 5 & 9 bukan jarak, tetapi no batang. Panjang batag AC (2 m) & CF (1,4 m) sudah diketahui dalam soal ini
Hasilnya tidak terbalik, dan tetap S2 = -523,138 kg (batang tekan) S10 = -174,379 kg (batang tekan) Bisa dibandingkan perhitungan analitis dengan Metode Cremona untuk soal yang sama pada link video berikut: ruclips.net/video/k1X3roQf4WQ/видео.html Akan terlihat bahwa panjang garis (gaya batang) S2 lebih besar dari panjang garis (gaya batang) S10.
Untuk mendapatkan nilai S2 dan S10, pada prinsipnya adalah batang2 tersebut diuraikan terlebih dahulu terhadap sumbu x dan sumbu y. Di titik simpul F terdapat batang 1, gaya P2, batang 2, batang 10 dan batang 9 yang mana gaya batang 9 = 0 (diabaikan). Arah batang 1 sudah diketahui, yaitu batang tekan. Untuk batang 2 dan 10 belum diketahui, sehingga dimisalkan sebagai batang tarik. Selanjutnya kontrol gaya2 Vertikal (V) dan horisontal (H) = 0, nantinya akan diperoleh 2 persamaan yg dapat diselesaikan dengan metode substitusi atau eliminasi. Untuk soal yang sama tetapi menggunakan metode cremona dapat dilihat pada link ini: ruclips.net/video/k1X3roQf4WQ/видео.html
Apakah maksudnya gaya luar (beban terpusat) dan membentuk sudut? Jika ia, apabila 2 gaya luar tersebut membentuk sudut dan simetris terhadap bentuk struktur maka reaksi tumpuan vertikal bisa dijumlahkan dan dibagi 2. Tetapi untuk reaksi tumpuan horisontal, hanya terdapat pada tumpuan sendi.
Dalam soal ini, sebenarnya panjang batang 1 tidak perlu dihitung karena tinggi batang CF sudah diketahui. Sehingga untuk menghitung besar sudut A bisa menggunakan arc tan. Tetapi jika menghitung besar sudut A menggunakan cos atau sin, maka panjang batang 1 perlu diketahui terlebih dahulu.
Sebelum menghitung gaya-gaya batang, reaksi perletakan/tumpuan (RA & RB) harus dihitung terlebih dahulu. Sehingga pada saat menghitung gaya batang di titik A, hanya mencari gaya batang S1 & S5. Pastikan bahwa untuk menggunakan Metode Keseimbangan Titik Buhul, maksimal hanya 2 gaya batang yang belum diketahui.
Apabila di titik C ada beban terpusat ke arah bawah, maka batang 9 bukan lagi batang nol. Setelah setelah perhitungan di titik A, dilanjutkan ke titik C, karena hanya ada 2 gaya batang yang belum diketahui (batang 9 & 6). Untuk mendapatkan gaya batang 9, gunakan sigma gaya vertikal di titik C = 0 dan asumsikan batang 9 merupakan batang tarik. Arah batang 9 ke atas, gaya P ke bawah, sehingga diperoleh S9-P=0, S9 = P. Karena hasilnya positif, maka arah pemisalan sudah tepat, sehingga batang 9 merupakan batang tarik.
Reaksi perletakan berbeda dengan gaya2 batang. Reaksi perletakan termasuk gaya luar, sedangkan gaya batang (normal tekan/normal tarik) termasuk gaya dalam.
Untuk metode substitusi, misalkan substitusi S2. Gunakan Persamaan ke-2: 0,573 S2 - 0,573 S10 = -200 ==> Pers 2 S2 =(-200+0,573 S10)/0,573 S2 = (-200/0,573) + S10 ==> Pers 3 S2 disubstitusikan ke pers. 1 0,819 S2 + 0,819 S10 = -571,429 0,819.{(-200/0,573) + S10} + 0,819 S10 = -571,429 Jika persamaan ini diselesaikan, maka akan diperoleh nilai S10. Apabila S10 sudah diperoleh, masukkan nilai ini ke pers 3 sehingga akan diperoleh nilai S2
Karena bentuk geometri struktur & pembebanan simetris, maka perhitungan cukup dilakukan di titik A, C, F, G. Sedangkan perhitungan di titik D yang terdapat gaya P4 tidak perlu dilakukan. Jika gaya batang di titik D diperhitungkan akan diperoleh gaya batang 7 & 12. Gaya batang 7= batang 6 dan gaya batang 12 = batang 10.
Yang perlu diingat adalah prinsip resultan gaya. Resultan gaya di suatu titik = 0, jika dan hanya jika ujung gaya terakhir kembali ke titik tangkap gaya pertama. Jadi seandainya S1 tarik (positif), arahnya ke kanan atas . Di titik A ada RA, S1 dan S5. Arah RA sudah pasti ke atas. Jika S1 adalah tarik maka ujung gaya S5 tidak mungkin dapat kembali ke titik tangkap RA. Sehingga resultan gaya dititik A tidak sama dengan 0 (tidak stabil). Pada kondisi ini nilai S1 & S5 tidak dapat ditentukan
Coba jaman kuliah dulu ada pembelajaran seperti ini.....sangat membantu pemahaman
makasih ilmu nya bang
Menghitung gaya batang metode ritter
Di buatkan satu play list, abang statistika stuktur nya.. Please,
Makasi banyak ilmunya kak
Terimakasih pak atas ilmunya saya sudah mulai faham akan rangka batang ini
Terimakasih Pak
Sama2...
Penjelasannya sangat berkualitas. Thanks
Trima kasih...
6:12 kenapa itu -(400/0.573) kenpa bisa minus
400 + S1.0,573 = 0
400 + 0,573 S1 = 0
400 dipindahakn ke ruas kanan, sehingga tandanya menjadi negatif (-)
0,573 S1 = -400
S1 = -(400/0,573)
🙏👍
Pak cara mengunakan metode eleminasinya begimana pak
pak cara mencaru s10 dan s2 nya bagaimana it?
S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2.
S10 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S10, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dikurangkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S10.
nilai S1 = -697,51 kenapa pada titik buhul HF nilainya jadi positif sedangkan rumus persamaan S1 cos a, kl dilihat nilai s1 negatif. kalau dilihat dari hasilnya termasuk batang tekan arah panah ke ttk buhul A. lalu kenapa di titik buhul f arah panahnya menjadi menuju titik f sedangkan sdh jelas bahwa batang s1 itu btang tekan yg arahnya ke buhul A
Batang 1 tekan tehadap titik A, maka terhadap titik F batang 1 juga merupakan batang tekan. Coba dicermati lagi penjelasan pada langkah 4 di video, disitu dijelaskan arah gaya masing-masing menuju ke titik A dan F. Dua gaya yang sama besar, berlwanan arah dan berada dalam satu garis kerja, maka resultan gaya = 0. Dengan demikian struktur dalam keadaan stabil. Jika gaya 1 batang menuju ke titik A dan di titik F gaya bayang 1 menjauh dari titik F (menuju ke titik A), maka resultan gaya tidak sama dengan 0 (struktur tidak stabil). Sama halnya dengan batang 5, jika gaya tarik terhadap titik A, maka pada titik C juga gaya tarik.
@@samuellayang3459 saya paham cuma yg sy bingung adalah S1 dititk buhul F positif pada persamaan, namun hasil dr perhitungan S1 = -697,51 ( tanda -) yg sy tanyakan kenapa pada persamaan di ttk buhul HF S1 pada persamaan
S1 Sin α + dts = 0
697,51 sin α + dts = 0
sdangkan hasil perhitungan
(S1 = -697,51) tanda (-) tidak dimasukan malah jadi positif itu saja yg sy mau tnyakan. terimkasih
@@purwanto6226 Tanda - atau + hanya menunjukkan arah gaya. Gaya batang 1 tekan terhadap titik A maka gaya tekan juga pada titik F. Ketika gaya batang 1 di titik F diuraikan terhadap sumbu x, arahnya ke kanan, sehingga bertanda positif. Ketika diuraikan pada sumbu y, arahnya ke atas, sehingga bertanda positif.
izin bertanya pak, apabila di antara titik A dan D tidak ada batang lagi alias batang FC tidak ada itu perhitungannya bagaimana pak?
Perhitungannya sama saja. Yang penting pada metode kesimbangan titik buhul, perhitungan hanya bisa dilakukan jika maksimal hanya ada 2 gaya batang yang belum diketahui. Jika batang FC tidak ada, maka gaya batang 5 = gaya batang 6.
pak jikalau ada nilai rh, apakah perlu dimasukkan pak?
Ia benar, jika ada nilai rh harus dimasukkan
Maaf pak ijin bertanya
Bagaimana cara menentukan arah gaya?
Contoh pada titik A, jika S1 pada perhitungan memiliki arah mendekati A, otomatis hasil dari S1 saya bernilai positif, yg berakibat menjadi batang tarik
Mohon solusinya Pak, bagaimana cara menentukan arah gaya masing² batang di tiap titik buhul
Ya, benar jika hasil perhitungan bertanda positip maka arah pemisalan gaya sudah tepat. Namun ada beberpa hal yang perlu diketahui pada saat menghitung dan menentukan gaya batang:
1. Jika arah gaya belum diketahui, asumsikan sebagai batang tarik. Apabila hasil perhitungan bertanda positif, maka batang tersebut merupakan batang tarik. Namun jika hasil perhitungan bertanda negatif, maka batang tersebut merupakan batang tekan
2. Semua batang atas merupakan batang tekan. Semua batang bawah merupakan batang tarik. Sedangkan untuk batang vertikal, bisa berupa batang tarik atau batang tekan
@@samuellayang3459 sangat membantu Pak, terimakasihhh 🙏🏻🙏🏻
pak kenapa pada file excel yg pak bagikan "sin alfa 0,7" sedangkan di video sin alfa 0,819??
Pak klo misal yg digunakan sudut 30° apa kita harus kalian lagi dngan nilai jarak dll?
Maaf, kurang paham maksudnya. Pada prinsipnya kalau menggunakan Metode Keseimbangan Titik Buhul, sudut2nya harus diketahui terlebih dahulu.
Izin bertanya, untuk arah nya itu bagaimana cara menentukannya?
Jika arah gaya batang belum diketahui, dianggap sebagai batang tarik. Apabila hasil perhitungan bertanda positif, maka arah gaya batang sudah tepat. Tetapi apabila hasil perhitungan bertanda negatif, maka arah gaya diubah. Berarti batang tersebut bukan batang tarik tetapi batang tekan. Pada contoh soal di titik A, batang 1 merupakan batang tekan, maka pada titik F, batang 1 juga merupakan batang tekan. Demikian pula batang 5 merupakan batang tarik terhadap titik A dan titik C
Permisi pak, bisa minta tolong dapet hasil S2=-523,138 dan S10=-174,379 dari mana? Bisa minta contoh substitusi nya 🙏
Silakan cek link berikut: docs.google.com/spreadsheets/d/1Ra1XzFH37B4jgpgv7N9zywcaPNjqy0Qb/edit?usp=sharing&ouid=117362167922586522692&rtpof=true&sd=true
Hasil S2 negatif krn dari awal pemisalalan batangnya batang tarik, bukan batang tekan, gmn kalo pemisalan di awal untuk S2 nya itu batang tekan, nilai Sigma horizontal sama vertikal tentu beda, baik plus maupun minus, apakah mungkin jika pemisalan diawal untuk s2 itu batang tekan, trus didapat hasil S2 positif trus dibalik jadi batang tarik? Mohon penjelasannya 🙏🏻
Sebenarnya tidak masalah, kalau mau diasumsikan sebagai batang tekan. Yang penting konsisten. Maksudnya, perhitungan dalam satu titik buhul, jika ada 2 gaya batang belum diketahui, 2 batang tersebut diasumsikan sebagai batang tekan atau batang tarik untuk lebih memudahkan dalam perhitungan. Jika hasil perhitungannya positif, maka arah pemisalan arah gaya sudah benar. Tetapi jika hasilnya negatif, arah gayanya berlawanan dengan arah pemisalan.
Izin bertanya pak, hasil S2 sudah didapatkan ketika mencari nilai gaya batang di titik F, dan hasilnya negatif. Tapi ketika dimasukkan ke nilai sigma Hg pada titik G, kenapa nilainya jadi positif pak? Padahal arah S2 di penguraian gaya batang titik G adalah positif, positif kali negatif tetap negatif, tapi di sigma Hg titik G, kenapa jadi positif pak?
Apakah nilai plus minus itu tidak berlaku saat didalam persamaan pak? Apa hanya untuk menentukan apakah arah permisalan kita sudah benar atau tidak ya pak?
@@menonepercent Ia, hanya menunjukkan arah. Selanjutnya dalam perhitungan perhatikan sumbu cartesius (X-Y). Jika arahnya ke kanan atau ke atas, tanda positif. Jika arah gaya ke kiri atau ke bawah, tandanya negatif
Ijin bertanya pak
a=34,992° dari mana ya pak🙏🏻
Nilai tan 1,4/2 =0,7.
0,7 dijadikan sudut (arc tan) atau shift tan 0,7 (kalau menggunakabn kalkulator sehingga diperoleh besar sudut 34,992
Min jika beban nya p4 tidak di tengah tapi di pinggir apakah mempengaruhi?
Berpengaruh. Misalkan P4 di titik C, maka batang 9 tidak sama dengan 0, melainkan merupakan batang tarik yang besarnya sama dengan P4. Demikian pula jika P4 di titik E, maka batang 13 merupakan batang tarik, yang besarnya sama dengan P4
@@samuellayang3459 sama yang di excel itu kok bisa jadi 0,700 sedangkn di penjelasan 0,819
0,7 diperoleh dari perhitungan arc tg 1,4/2 untuk mendapatkan besar sudut alfa (34,992). Sedangkan 0,819 merupakan nilai dari cos sudut alfa 34,992
jadi Perhitungan nya p4 di batang di 13 gimana? trs itu cuma di hitung setengah bagian aja apa enggak jika beban tidak sma
Pak,cara mencari sudut pada titik G sama titik D gimana?
Besar sudut D, antara batang 6 & 10 (misalkan diberi simbol X) sama besarnya dengan sudut A. sedangakan besar sudut D, antara batang 10 & 11 diperoleh dengan cara ==> 90 - X.
Besar sudut G, antara batang 2 & 11 diperoleh dengan cara ==> 90 - besar sudut A
Pak join itu yg mana yah yg panah warna hitam yah
Istilah join sama dengan titik simpul/titik buhul. Dalam soal ini yg merupakan join adalah titik A, B, C, ..., H
Kk gimana klok di titik A juga terdapat beban trus tinggi semuanya dri titik A ke titik G itu yg di ketahui, Gimana cara mencari batang 9 nya kk?
Silakan cek penjelasan di email
Izin bertanya , jika untuk menghitung sambungan las dari perhitungan ini gimana ya ?
Untuk menghitung sambungan las, tentukan dulu apakah menggunakan jenis las sudut atau tumpul, apakah las pada tiga sisi atau 2 sisi saja (tanpa las ujung). Berikut materi dan contoh perhitungan. bit.ly/3xWK4Ek
Semoga dapat membantu...
Dari penjumlahan mana S2 = -523, 138kg?
S2 diperoleh dengan menyelesaikan Pers (1) dan Pers (2), bisa menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Misalkan menggunakan metode eliminasi, untuk mendapatkan nilai S2, maka Pers (1) dikalikan dengan 0,573 dan Pers (2) dikalikan dengan 0,819. Selanjutnya Pers (1) dan Pers (2) dijumlahkan. Sehingga akhirnya akan diperoleh nilai S2
Pak maaf mau tanya di menit 3.25 itu yang bagian menghitung panjang batang 1
Titik
ac 2
Cf 1.4
Itu dapat angka darimana ya pak?
Kalau di gambar kelihatannya
ac itu 5
Cf itu 9
Mohon jawabannya pak
Terimakasih 🙏
5 merupakan no batang (antara titik A & C). Demikian pula 9 merupakan no batang (antara titik C & F). Jadi 5 & 9 bukan jarak, tetapi no batang. Panjang batag AC (2 m) & CF (1,4 m) sudah diketahui dalam soal ini
@@samuellayang3459 baik pak, terimakasih banyak
Mohon maaf, berdasarkan divideo S2 dan S10 hasilnya terbalik? Kalau diperhitungkan S2=-174,379 dan S10=-523,138
Hasilnya tidak terbalik, dan tetap
S2 = -523,138 kg (batang tekan)
S10 = -174,379 kg (batang tekan)
Bisa dibandingkan perhitungan analitis dengan Metode Cremona untuk soal yang sama pada link video berikut:
ruclips.net/video/k1X3roQf4WQ/видео.html
Akan terlihat bahwa panjang garis (gaya batang) S2 lebih besar dari panjang garis (gaya batang) S10.
Nilai Alfa di dapat bagaimana caranya pak
Arc tan sudut antara batang batang 9 (CF) dan batang 1 (AF). Tan a = 1,4/2 = 0,7. Arc tan 0,7 = 34,992 derajat
Terima kasih pak.sukses selalu
Cara peroleh nilai S2 dan S10 bagaimana caranya pak?saya baru belajar jdi blm bgtu paham dgn mektek
Untuk mendapatkan nilai S2 dan S10, pada prinsipnya adalah batang2 tersebut diuraikan terlebih dahulu terhadap sumbu x dan sumbu y. Di titik simpul F terdapat batang 1, gaya P2, batang 2, batang 10 dan batang 9 yang mana gaya batang 9 = 0 (diabaikan). Arah batang 1 sudah diketahui, yaitu batang tekan. Untuk batang 2 dan 10 belum diketahui, sehingga dimisalkan sebagai batang tarik. Selanjutnya kontrol gaya2 Vertikal (V) dan horisontal (H) = 0, nantinya akan diperoleh 2 persamaan yg dapat diselesaikan dengan metode substitusi atau eliminasi. Untuk soal yang sama tetapi menggunakan metode cremona dapat dilihat pada link ini: ruclips.net/video/k1X3roQf4WQ/видео.html
Maaf pak, izin bertanya. Apabila terdapat 2 buah gaya diagonal itu bagaimana yaa pak? Apakah tetap dijumlahkan lalu dibagi 2??🙏
Apakah maksudnya gaya luar (beban terpusat) dan membentuk sudut? Jika ia, apabila 2 gaya luar tersebut membentuk sudut dan simetris terhadap bentuk struktur maka reaksi tumpuan vertikal bisa dijumlahkan dan dibagi 2. Tetapi untuk reaksi tumpuan horisontal, hanya terdapat pada tumpuan sendi.
kak gunanya mencari panjang batang 1 di awal apa ya?
Dalam soal ini, sebenarnya panjang batang 1 tidak perlu dihitung karena tinggi batang CF sudah diketahui. Sehingga untuk menghitung besar sudut A bisa menggunakan arc tan. Tetapi jika menghitung besar sudut A menggunakan cos atau sin, maka panjang batang 1 perlu diketahui terlebih dahulu.
Siap makasih pak, ttp ga paham
pas hitung S5 RA gak di hitung min??
Sebelum menghitung gaya-gaya batang, reaksi perletakan/tumpuan (RA & RB) harus dihitung terlebih dahulu. Sehingga pada saat menghitung gaya batang di titik A, hanya mencari gaya batang S1 & S5. Pastikan bahwa untuk menggunakan Metode Keseimbangan Titik Buhul, maksimal hanya 2 gaya batang yang belum diketahui.
kak bagaimana kalau di P4 ga ada?
Jika P4 tidak ada, maka urutan perhitungan sama saja. Namun titik C hanya ada batang 6, 7, 10, 11 dan 12 tanpa adanya gaya luar.
Izin bertanya, apabila batang 9 diberikan beban terpusat, cara mencarinya bagaimana ya?
Apabila di titik C ada beban terpusat ke arah bawah, maka batang 9 bukan lagi batang nol. Setelah setelah perhitungan di titik A, dilanjutkan ke titik C, karena hanya ada 2 gaya batang yang belum diketahui (batang 9 & 6). Untuk mendapatkan gaya batang 9, gunakan sigma gaya vertikal di titik C = 0 dan asumsikan batang 9 merupakan batang tarik. Arah batang 9 ke atas, gaya P ke bawah, sehingga diperoleh S9-P=0, S9 = P. Karena hasilnya positif, maka arah pemisalan sudah tepat, sehingga batang 9 merupakan batang tarik.
Maaf pak, RA itu kan arahnya menuju titik A (tekan) itu kenapa nilai RA tidak mines
Reaksi perletakan berbeda dengan gaya2 batang. Reaksi perletakan termasuk gaya luar, sedangkan gaya batang (normal tekan/normal tarik) termasuk gaya dalam.
@@samuellayang3459 makasih pak jawabannya 🙏
Selamat pagi kk
Boleh bertanya melalui wa kak.
Lewat email: sammy.ptb@gmail.com
bapak saya izin bertanya di email ya
Pak saya kok belum bisa memperoleh hasilnya arc an pak🙏. Binggung kok hasilnya 34.992° cara hitungnya bagaimana pak
Ambil kalkulator nya, tekan yg arc tan masukin Poin 0,7 nya
@@adisanjaya5351 pak arc tdk ada di kalkultor sya,, jdi gmna pak untk mngthui hasil 34.992 it
Kalau menggunakan kalkulator, coba gunakan shift cos (1,4/2) = 34,992
cara dapet 1.4 dari mana yah
1,4 sudah ada di soal , tinggi/panjang batang CF atau EH
S2 dan S10 itu gimana cara subtitusi nya pak?
Untuk metode substitusi, misalkan substitusi S2. Gunakan Persamaan ke-2:
0,573 S2 - 0,573 S10 = -200 ==> Pers 2
S2 =(-200+0,573 S10)/0,573
S2 = (-200/0,573) + S10 ==> Pers 3
S2 disubstitusikan ke pers. 1
0,819 S2 + 0,819 S10 = -571,429
0,819.{(-200/0,573) + S10} + 0,819 S10 = -571,429
Jika persamaan ini diselesaikan, maka akan diperoleh nilai S10. Apabila S10 sudah diperoleh, masukkan nilai ini ke pers 3 sehingga akan diperoleh nilai S2
Mohon maaf pak saya masing bingung
@@musyandranenohay789Sama bg
Maaf Pak, P4 itu dikemanain yak?
Karena bentuk geometri struktur & pembebanan simetris, maka perhitungan cukup dilakukan di titik A, C, F, G. Sedangkan perhitungan di titik D yang terdapat gaya P4 tidak perlu dilakukan. Jika gaya batang di titik D diperhitungkan akan diperoleh gaya batang 7 & 12. Gaya batang 7= batang 6 dan gaya batang 12 = batang 10.
@@samuellayang3459 Ohh baik mengerti, Pak. Terimakasih banyak🙏
pak kalau di soalnya gk diketahui KG kaya gitu gitu gmna ya pak?
KG apa ya?
@@samuellayang3459 kg pak mksdnya, jadi d soal saya tuh cuma ada F (Gaya) sama sudut saja dsuruhnya nyari Rnya klo bgitu gmna ya caranya pak 🙏
Izin bertanya pak apakah jika hasil dari S 1 adalah tarik(positif) apakah itu akan berpengaruh dalam mencari nilai dari S5?
Yang perlu diingat adalah prinsip resultan gaya. Resultan gaya di suatu titik = 0, jika dan hanya jika ujung gaya terakhir kembali ke titik tangkap gaya pertama. Jadi seandainya S1 tarik (positif), arahnya ke kanan atas . Di titik A ada RA, S1 dan S5. Arah RA sudah pasti ke atas. Jika S1 adalah tarik maka ujung gaya S5 tidak mungkin dapat kembali ke titik tangkap RA. Sehingga resultan gaya dititik A tidak sama dengan 0 (tidak stabil). Pada kondisi ini nilai S1 & S5 tidak dapat ditentukan
34,992° dpt darii mana pakk??
arc tan (1,4/2). Jika menggunakan kalkulator, coba ditekan shift tan (1/4/2) atau shift tan (0,7). Nanti dapatnya 34,992 derajat
@@samuellayang3459 bagai mana ya pak ko saya ga bisa dapet nya 34,992
@@sitirohmah7290 sama, skrng gmna kak