Campur Pakan dengan Feed Additive untuk Jaga Kesehatan Udang

Tim Satwa Media Grup berkesempatan untuk meliput budidaya udang vaname yang berlokasi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (8/6/2024). Kali ini kami mewawancarai Afandi Primardianto selaku Teknisi Tambak Udang yang sudah banyak mengalami asam garam dunia budidaya udang.
Afandi Primardianto mengungkapkan bahwa pada umumnya di Situbondo ada dua penyakit yang sedang menjadi momok di kawasan pertambakannya yakni WFD dan AHPND. Namun untuk wilayah timur Situbondo adalah WSSV.
“Faktor utama penyakit tersebut muncul biasanya dari perubahan plankton dan salah satunya mungkin disebabkan oleh overfeeding yang membuat lingkungan dan plankton rusak. Sementara untuk recovery dibutuhkan kerja ekstra lagi dan untuk mencegahnya bisa menggunakan material lain seperti campuran pakan, feed additive kita berikan lebih dan komplit termasuk mineralnya juga,” ungkapnya.
Selain WFD dan AHPND, penyakit EHP juga cukup membuat para petambak dan teknisi merasa geram. Meskipun tidak mematikan, penyakit EHP bisa membuat kerugian besar karena udang-udang budidaya tetap mau makan tetapi pertumbuhan bobot badannya lambat.
“Sambil kita kontrol kira-kira masih profit tidak, kalau sudah dinilai tidak profit terpaksa harus diangkat (panen). Itu dilihat dari ADG, karena kita kontrol populasi sisa berapa, nanti dihitung biomass-nya berapa, kalau dirasa menguntungkan lanjut, kalau tidak ya dipanen,” tukasnya.
#udang
#budidayaperikanan
#budidayaudang
#budidayaudangvaname
#penyakit
#WFD
#AHPND
#EHP
#panentotal
#situbondo
#jawatimur
Tinggalkan komentar dan share video ini jika menurut kamu bermanfaat dan menarik.
Dapatkan update terbaru seputar akuakultur dengan mengikuti media sosial kami:
Instagram :
/ aquaindones. .
Facebook :
/ aquaindonesi. .
Linkedin :
/ aqua-indo. .
Twitter :
/ aquaindonesia_
Website :
aquaindonesia.id
• Budidaya Patin di KJA,...
• Melihat Lebih Dekat Bu...
• Eksklusif! Bincang Kon...

[@TaniTernakKita]

Bagus sekali tambaknya paj