Saya pernah jga degar cerita ini Salam damai dri bali Kekuasaan dri dulu jga penuh dgn intrik,trik,dan taktik dlm situasi tertentu demi mencapai kemenangan
Salam Damai. Toh saat itu juga Nusantara belum bersatu, jadi bisa dimaklumi, nasionalismenya berdasar pada kerajaan tempat dia mengabdi. Terima kasih sudah mampir
Ujung ujungnya orang Jawa dipersalahkan... Sekarang memang orang Indonesia cenderung rasis terhadap satu bangsa sendiri... Bagaimana akibat pandangan pak Ridwan Saidi tentang kebohongan Sumpah Palapa, orang Jawa habis dihina hina dan direndahkan dalam komentar2 di bloggernya (Macan Idealis)... Yo wes Ben... Untung orang Jawa bersikap dewasa dan cuek, komentar rasis yg menghina suku Jawa tidak ditanggapi...
Kasus ini sama kyk peristiwa Tentara Mongol yg diusir Majapahit. Pihak Mongol menulis bersekutu dengan Raden Wijaya kemudian dikhianati. Pihak Majapahit dalam Prasasti mengatakan mampu mengalahkan Mongol dengan gagah berani. Artinya setiap peperangan selalu punya sudut pandang yg berbeda. Yg patut kita cermati untuk generasi kita saat ini hati2 ada oknum yg mencoba memecah belah bangsa kita.
Saya pernah jga degar cerita ini
Salam damai dri bali
Kekuasaan dri dulu jga penuh dgn intrik,trik,dan taktik dlm situasi tertentu demi mencapai kemenangan
Salam Damai. Toh saat itu juga Nusantara belum bersatu, jadi bisa dimaklumi, nasionalismenya berdasar pada kerajaan tempat dia mengabdi. Terima kasih sudah mampir
Ujung ujungnya orang Jawa dipersalahkan...
Sekarang memang orang Indonesia cenderung rasis terhadap satu bangsa sendiri...
Bagaimana akibat pandangan pak Ridwan Saidi tentang kebohongan Sumpah Palapa, orang Jawa habis dihina hina dan direndahkan dalam komentar2 di bloggernya (Macan Idealis)... Yo wes Ben...
Untung orang Jawa bersikap dewasa dan cuek, komentar rasis yg menghina suku Jawa tidak ditanggapi...
mantab! terima kasih sudah mampir
Kasus ini sama kyk peristiwa Tentara Mongol yg diusir Majapahit.
Pihak Mongol menulis bersekutu dengan Raden Wijaya kemudian dikhianati.
Pihak Majapahit dalam Prasasti mengatakan mampu mengalahkan Mongol dengan gagah berani.
Artinya setiap peperangan selalu punya sudut pandang yg berbeda. Yg patut kita cermati untuk generasi kita saat ini hati2 ada oknum yg mencoba memecah belah bangsa kita.
siap! terima kasih telah menonton
emang sedih ya liat netizen kek gini.... ga bisa kritis
lebih ke cara memilih diksi untuk diutarakan sih. terima kasih sudah mampir