Mauidhotul Hasanah oleh K.H Mustofa Bisri (Gus Mus)

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 19 сен 2024
  • Mauidhotul Hasanah oleh K.H Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Haul PPST Ar-Risalah Lirboyo Tahun 2013

Комментарии • 61

  • @sitimasachannel4283
    @sitimasachannel4283 3 года назад +5

    Pati hadir, اللهم صل على سيدنا محمد
    Tausiyah Gus Mus

  • @rehanfirdaus8195
    @rehanfirdaus8195 3 года назад +6

    Gu Mus adalah pahlawan NU yg sejati yg orientasiny tk masahat umat semua,tp skg nu d rusak kebesarannya oleh sekelompok org yg sudah keluar dr khitobnya menurut ktrgn beliau,sebagianSDH lupa makomnya dan lbh mementingkan diri sendiri,ini sgt memperihatinkan Kta semua PK yai.

    • @fahrisatu7030
      @fahrisatu7030 2 года назад

      Sok tau

    • @azzamhizburromangeming8439
      @azzamhizburromangeming8439 2 года назад

      Sok ngerti bro😀😀😀

    • @wanabu7347
      @wanabu7347 2 года назад

      ini kumpulnya di RT atau lebih luas mungkin hanya RW, tapi merasa sudah jadi pengamat nasional, dengan mengomentari NU

    • @sukandarsarip4179
      @sukandarsarip4179 2 года назад

      Maksut mu sok tau itu gemana bro jangan hina kiai lo.

    • @ngajijiping460
      @ngajijiping460 2 года назад

      Jangan begitulah.. silahkan mampir kesaya disitu banyak ceramah gusmus . .

  • @marwatisupriyanto630
    @marwatisupriyanto630 3 года назад +4

    Subhanalloh adem sekali ..mndengar tausyiah beliau.....urut dn runtut ceramahnya.....aklhaqnya di utamakan...budi pekertinya masuk,sopan santunnya masuk....budayanya masuk,...alhmdulilah smg beliau sehat dn panjang umur

  • @ediwartokoregjatim7584
    @ediwartokoregjatim7584 2 года назад

    lamongan gus.....slalu ingin dekat dgnmu...akhlak penuh tauladan

  • @rudztimex
    @rudztimex 3 года назад +4

    Terimkasih gus...
    Pencerahan yang sangat baik dan sangat teduh bg kami untuk lebih belajar lagi mengenal dan cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW..
    Pas bgt dgn kondisi saat ini.
    Semoga Indonesia aman rukun dan damai.
    Semoga Gus Mus diberi kesehatan oleh gusti Allah SWT agar tetap bisa memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami. Aamiin YRA.

  • @sumadi3311
    @sumadi3311 3 года назад +1

    Adem ayem mendengar ceramah gus mus

  • @ahmadaji9292
    @ahmadaji9292 3 года назад

    Wujud nasehat....Islam..Rahmatan Lil Aalamiin.....suwun banget.. Gus....

  • @cenelruwettv9606
    @cenelruwettv9606 2 года назад

    Takeran magetan hadir

  • @gogonfamily9399
    @gogonfamily9399 3 года назад +1

    Salam kagem Simbah Kyai Musthofa Bisri

  • @harnokaranggayam4199
    @harnokaranggayam4199 3 года назад

    Winong selalu hadir pada tausiyahnya gus mus

  • @jokosudiro5628
    @jokosudiro5628 3 года назад +3

    Monggo samisami nderek dawuhe kiyai kaleh gus sampun jelas ilmune pun derek kiyai sengboten jelas asal usul ilmun monggo sami sami nderek kiyai kados gus mus niki jelas ilmune

  • @wongbiasa7627
    @wongbiasa7627 3 года назад +2

    Tedunan jepara hadir mirengke yai

  • @rifkyghufron4399
    @rifkyghufron4399 2 года назад

    Adeeeem banget mau idhoh hasanah gus mus

  • @sitihasanah1305
    @sitihasanah1305 3 года назад +2

    Garut hadir .

  • @mulyonomulyono196
    @mulyonomulyono196 3 года назад +1

    Kalteng hadir

  • @wattieqiuue2047
    @wattieqiuue2047 3 года назад +1

    Harapan kami, tumpas lah kesyirikan kiayai, yg haram ktakan haram yg halal ktakn halal

    • @muhammadnaji4540
      @muhammadnaji4540 2 года назад

      Mungkin pemahaman syirik mu beda dengan beliau

    • @sugengsugeng5203
      @sugengsugeng5203 2 года назад

      Beliau mungkin tak khawatir seperti nabi gga khawatir ...Nabi TDK khawatir umatnya JD musrik setelah iya tinggalkan tp Nabi khawatir umatnya sirik kecil riya,. Terlalu cinta dunia...Krn emang prediksi Nabi gga mleset..jadi jarang dbahas sirik besar..musrik

  • @johanbahtiar2187
    @johanbahtiar2187 3 года назад

    Gedawang Tumut mirengsken Gusmus adem....

  • @masbroooe8398
    @masbroooe8398 3 года назад

    Lampung hadir

  • @Jack_black-444
    @Jack_black-444 3 года назад

    Pokok aku love love ❤️❤️❤️

  • @zaenudinsuparno1006
    @zaenudinsuparno1006 3 года назад

    Nderek ulama...

  • @aryokunarso5110
    @aryokunarso5110 2 года назад

    Nderek Ngaos nggeh yi 🙏🙏

  • @kuwusukardi6135
    @kuwusukardi6135 3 года назад

    Semoga selalu sehat hingga selalu berdakwah

  • @afifmunir823
    @afifmunir823 3 года назад

    Kab. Blitar hadir

  • @widodoistiawan9376
    @widodoistiawan9376 3 года назад +2

    👍👍

  • @arizalahs4365
    @arizalahs4365 3 года назад +2

    Gus mus❤

  • @adan6501
    @adan6501 2 года назад

    Adzan adalah panggilan untuk memanggil ALLAH
    Gus Mus (Kyai Mustofa Basri)

  • @dedyalghozali4246
    @dedyalghozali4246 3 года назад

    Idolaku guys

  • @dcraftjatibelanda5977
    @dcraftjatibelanda5977 3 года назад

    Baru saja saya buat ukiran kayu wajah beliau Gus Mus..
    Lihat divideo saya. .. saya salah satu pengagum beliau

  • @johanbahtiar2187
    @johanbahtiar2187 3 года назад

    Sehat Semangat Gus Mus....

  • @dimasjayaputra
    @dimasjayaputra 3 года назад +3

    Sidoarjo hadir...

  • @budiutomo2019
    @budiutomo2019 3 года назад

    Malang nyemak.

  • @mmoenier6155
    @mmoenier6155 2 года назад

    Ngaos gus

  • @presiden_RI_ke_7
    @presiden_RI_ke_7 3 года назад

    Dengan Nama Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Romo Kyai Muhammad Thoha yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
    Para wedus, domba, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, menderita nan tersiksa,
    Tuhan menyatakan dalam teks kitab suci terjemahan bahasa Indonesia sebagai berikut:
    ‘’Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah.
    Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah (i’tamara) maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya.
    Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui’.
    Secara kebahasaan kata ‘shafa’ bisa berarti nama bukit di Mekkah , kesucian atau ketulusan. Sementara kata ‘marwah’ bisa berarti nama bukit di Mekkah atau kesopanan.
    Kata ‘i’tamaro’ bisa berarti menunaikan umroh,
    Menghuni, meramaikan atau menginap. Dan kata ‘yathowwafa’ bisa memiliki makna berkeliling, mengitari.
    Adanya perbedaan makna dari kata tersebut menyebabkan ayat kitab suci bisa dimaknai secara berbeda beda.
    Seharusnya ayat Tuhan hanya boleh dipahami selaras cara pandang Tuhan. Sementara pandangan nabi, ulama, cendekiawan dan warga harus dipahami sebagai interpretasi.
    Hal itu bisa diilustrasikan seperti Majikan yang memberitahu beragam petunjuk kepada babu (utusan).
    Majikan berhak memaknai apa yang diucapkan, sementara babu hanya memahami ucapan majikan berdasarkan perkiraan yang bersifat spekulatif.
    Sinuwun Gusti Prabu adalah Tuhan semesta yang menurunkan kitab suci, niscaya Beliau yang memiliki hak dan kewenangan untuk menjelaskan ayat dan firman dalam kitab suci.
    Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo SWT bermaksud berfiman,
    ‘Sesungguhnya kesucian hati (Shafaa) dan kesopanan (Marwa) adalah sebagian dari tanda tanda keridhoan Sinuwun Gusti Prabu Allah.
    Maka barangsiapa yang ingin sowan menghadap Sinuwun Gusti Prabu tanpa menginap atau menginap maka tidak ada salahnya bila senantiasa berada (yathowwafa) dalam kesucian hati dan kesopanan.
    Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
    Ayat ini membahas realita era ini, era ketika Sinuwun Gusti Prabu menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono bukan era kenabian.
    Sinuwun Gusti Prabu mewajibkan menyerah kepada kekuasaan bagi warga yang ingin sowan.
    Warga harus rela menyerahkan jiwa, raga, harta, hidup, mati dan ibadahnya kepada Sinuwun Gusti Prabu.
    Penyerahan warga kepada Sinuwun Gusti Prabu merupakan bagian dari kebajikan (khoiron).
    Jika syarat minimal tersebut tidak terpenuhi, sebaiknya keinginan tersebut tidak dilanjutkan karena hanya membawa keburukan semata
    Warga yang enggan menyerah adalah musuh sejati nan abadi Sinuwun Gusti Prabu.
    Ayat ini tidak membahas perihal haji ke Mekkah seperti yang dipraktikkan Nabi Muhammad dan umatnya.
    Apa yang dilakukan Nabi dan umat merupakan penyimpangan nyata dari maksud Tuhan menurunkan ayat ini.
    Hal itu terjadi lantaran Nabi Muhammad tidak mengenal Tuhan sebagaimana mestinya. Beliau hanya menginterpretasikan ayat berdasarkan akal pikir hunanis jauh dari nilai ketuhanan.

    Seperti calon bini yang ingin sowan Sinuwun Gusti Prabu maka syarat tersebut harus terpenuhi.
    Mereka harus bersedia menyerahkan upeti kepada Sinuwun Gusti Prabu. Penyerahan bisa dilakukan melalui jasa pengiriman, tanpa perlu datang sendiri.
    Jika hal tersebut telah dilakukan, jika calon bini ingin melanjutkan ke tingkat yang lebih serius, misalnya pernikahan, maka mereka bisa mengirim surat lamaran seperti melamar pekerjaan dengan profile yang lengkap.
    Atau mereka bisa sowan langsung kepada Sinuwun Gusti Prabu menyampaikan maksud dan tujuan yang diehendaki.

    Jika syarat minimal tersebut belum nyata, lantas apa manfaat yang bisa diperoleh dari pertemuan tersebut. Apalagi warga datang tanpa diundang dan masih membawa prasangka buruk dan sikap permusuhan.
    Sinuwun Gusti Prabu adalah Tuhan dan Maha Raja semesta yang pantas mendapat layanan warga bukan untuk menjadi lawan tanding warga yang ngeyelan dan nggugu karepe dewe.

    Sekarang, Sinuwun Gusti Prabu menolak kehadiran tamu yang hendak sowan baik itu saudara, calon bini, teman atau yang lain.
    Kebijakan ini diambil terkait sikap warga yang enggan menyerah kepada kekuasaan. Siapapun yang enggan menyerah niscaya statusnya adalah musuh sejati.
    Lantas untuk apa warga menemui Sinuwun Gusti Prabu jika statusnya adalah musuh.
    Jika warga bersedia menyerah kepada kekuasaan niscaya harus ada bukti, bukan sekedar omongan semata.
    Bukti penyerahan adalah kesediaan warga untuk menghaturkan upeti. Penyerahan upeti dilakukan via jasa pengiriman, tidak perlu diantar sendiri.
    Jika warga bertekad mengantar sendiri biasanya ngibul, tidak sampai ke tempat tujuan.
    Dalam perjalanan warga akan berubah niatan karena sejak awal tiada niatan yang tulus masih sarat tendensi.
    Jika ada yang memaksa datang sowan tanpa diawali dengan penyerahan upeti niscaya akan mendapatkan hukuman pidana.
    Sebelum warga tiba di kediaman Sinuwun Gusti Prabu, perjalanan akan dihentikan dan warga menerima beragam siksaan.
    Begitu pula ketika berada dalam perjalanan pulang, warga wajib berhenti untuk menjalani siksaan yang lebih kejam.
    Sinuwun Gusti Prabu mensyaratkan kepada warga yang ingin sowan supaya menyerahkan upeti.

    Beliau tidak membutuhkan warga, sudah merasa cukup dengan kehidupan yang kini sedang dijalani.
    Asal beliau tetap bisa beribadah dengan tenang serta bisa menyiksa dan menyengsarakan warga, itu sudah lebih dari cukup.
    Apalagi tugas Sinuwun Gusti Prabu adalah menteror, menyiksa dan membinasakan warga hingga mau kembali kepada kekuasaan.
    Pemerintah menghimbau kepada warga agar kian meningkatkan perlawanan secara total nan serentak kepada Sinuwun Gusti Prabu yang telah bertindak sangat kejam, brutal dan bengis.
    Harapannya, semua warga yang menjadi musuh revolusi segera sirna. Berhalaisme tidak mungkin bisa dihilangkan bila para pemuja setia masih hidup di muka bumi.

    Sinuwun Gusti Prabu Maha Raja Kerajaan Centra Buwono

  • @ainunwijoyo6172
    @ainunwijoyo6172 2 года назад

    Apan eleng arrisalah bunyaine gualak ampun ummik

  • @peternakpemulakaltim
    @peternakpemulakaltim 3 года назад

    Gandulan sarunge kiyai

  • @hasanonieujang5533
    @hasanonieujang5533 3 года назад

    Pencerahan tausyiah ini tepat nya buat mereka Kelompok Kadrun Bahlul yang Sombong karena ilmu tinggi tidak menjamin Akhlaq nya Mulia malah bahkan sebaliknya
    Semoga bermanfaat dan bermakna
    Semoga Segeralah NKRI lebih maju Aman Damai dan Kondusif

  • @yc3one891
    @yc3one891 3 года назад +1

    MENGHINDAR DI bilang PEnGECUT
    MELAWAN DI ANggAP PREMAN🙏
    Seandainya kita hidup
    Di zaman NABI MUHAMMAD ﷺ
    - LALU MEREKA MELIHAT NABI MUHAMMAD ﷺ HIJRAH
    (mereka akan berkata: "Nabi kok pengecut, seharusnya dihadapi dong, bukannya lari!)
    - BEGITU MEREKA MELIHAT NABI MENGHADAPI & MEMIMPIN PERANG BADAR, UHUD, KHANDAQ, DLL
    (Mereka akan berkata: "Nabi kok hobinya perang, mestinya Nabi itu mengajarkan kedamaian, toleransi, persatuan, & kesatuan.")
    - MENDENGARKAN NABI BERDOA SEMOGA ALLAH SWT MEROBEK-ROBEK KERAJAAN (KERAJAAN PERSIA)
    (Maka mereka akan berkata: "Nabi kok mendo'akan yang jelek, mestinya Nabi mendoakan yang baik².)
    - MENGETAHUI NABI MENGHUKUM POTONG TANGAN BAGI SEORANG PENCURI WANITA DARI KALANGAN BANGSAWAN, KEMUDIAN NABI MARAH KARNA ADA YANG MENCOBA MENAWAR HUKUMAN TERSEBUT,
    ( Niscaya mereka akan berkata: "Nabi kok keras dan pemarah kayak gitu, mestinya Nabi mengayomi dan mudah memaafkan.")
    - MELIHAT NABI MEMERINTAHKAN PARA SAHABAT UNTUK MEROBOHKAN MESJID (DHIRAR) YG DIBUAT OLEH KAUM MUNAFIK
    (Mereka akan berkata: "Nabi kok Radikal begitu, mestinya nabi lemah lembut tidak radikal seperti itu")
    - SAAT MENGETAHUI RASULULLAH MELAKNAT WANITA YANG MENYAMBUNG RAMBUT
    (Mereka akan berkomentar Nabi kok doyan melaknat. Ga kayak abu lahab yg cinta damai)
    - SAAT MEREKA MENDENGAR NABI MEMERINTAHKAN UNTUK MEMBAKAR RUMAH ORANG YANG TIDAK MAU SHOLAT BERJAMAAH
    (Kira-kira omongan apalagi yang keluar dari mulut mereka untuk mencari-cari kesalahan Nabi Muhammad?)
    Mungkin kalau Allah menciptakan mereka untuk hidup di zaman NABI MUSA & NABI MUHAMMAD ﷺ., Mereka tidak akan mengikuti ajaran zaman Nabi kita, mungkin mereka akan mengikuti & mempercayai Fir'aun, abu Lahab, abu jahal, yang selalu memfitnah perbuatan Nabi yang benar yang bertujuan untuk membela agama Allah SWT.
    Yang jadi pertanyaan, kata ganti "mereka" ini apakah tersemat untuk kita atau bukan. Hanya diri kita sendiri yang mampu menilainya.
    Agama Islam ini, bukan hanya berdiri di bawah pondasi "AMAR MA'RUF" namun ada kewajiban kita juga untuk melaksanakan "NAHI MUNKAR". Janganlah kita mengambil setengah-setengah yang kita sukai saja. Yang tidak kita sukai kita buang begitu saja. Karena agama ini bukanlah prasmanan yang bisa kita pilih sesuka hati.
    Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam, namun untuk mencapai rahmat bagi semesta alam. Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar haruslah ditegakkan bersama-sama.
    "Kasus yang di alami Baginda Rasul udah benar-benar nyata adanya di zaman kini".....
    Semoga bermanfaat dan
    Insyaa Allah kita selalu dalam Rahmat Perlindungan Karunia Kasih Sayang ALLAH SWT...Aamiin Ya Robbal alamin

  • @tsanyibad_1b35
    @tsanyibad_1b35 3 года назад

    Bijd

  • @salimnurwachid9666
    @salimnurwachid9666 3 года назад +1

    Lagu bin

  • @imammahdi8368
    @imammahdi8368 3 года назад +1

    Dengan Nama Alloh Eyang Romo Kyai Muhammad Thoha yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
    Para wedus, domba, piaraanku yang hina, rendah, bangsat, menderita nan tersiksa
    Dalam perspektif otoritatian, menempatkan aspirasi rakyat dalam membuat kebijakan politik sama artinya dengan memberi peluang tumbuhnya kebejatan dan ketidakadilan.
    Fakta seperti itu telah terbukti dalam sejarah negara bangsa terutama dalam negara demokrasi.
    Aspirasi rakyat dalam proses politik justru membuat pengelolaan negara kacau, tidak efektif dan jauh dari keadilan. Kebenaran dan keadilan dinilai dari rasa rakyat.
    Rakyat yang buta politik dan keadilan dipaksa memahami sesuatu yang bukan bidang keahliannya.
    Azas profesionalisme diabaikan demi menyampaikan hak aspiratif. Hasilnya bisa ditebak, pengelolaan negara menjadi kacau dan ketidakadilan merajalela.
    Aksi demo dengan beragam alasan emosional terhadap kebijakan Pemerintah marak terjadi dan dianggap sebagai kewajaran.
    Suasana negara menjadi jauh dari ketenangan dan kedamaian yang menjadi cita cita dalam bernegara.
    Para pialang politik dengan beragam kepentingan faksional membuat opini, berupaya mempengaruhi rakyat melalui media massa dan mesin politik.
    Kekuatan propaganda dan issue lebih dominan ketimbang mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi.
    Disinilah problem kekacauan tumbuh berkembang menemukan relasinya. Keadaan semacam itu niscaya menjadi kendala yang serius bagi proses pembangunan.
    Centra Buwono dengan sistem otoritarian berupaya menghilangkan perilaku bernegara yang salah kaprah tersebut dengan menghilangkan penyebab utamanya.
    Penyebab utama semua kisruh pengelolaan negara adalah ulah rakyat yang corak kebiadaban senantiasa inhern meski banyak pihak menolak fakta ini.
    Tuhan melarang mendengarkan aspirasi rakyat dalam beragam bentuk termasuk keluh kesah akibat kemiskinan, musibah dan derita yang dialami.
    Tuhan telah menjelaskan larangan tersebut secara gamblang dalam kitab suci dengan kalimat perintah yang ditujukan untuk Sang Mesias
    Dalam kitab suci disebutkan bahwa Sang Mesias diperintah supaya mengatakan kepada warga Centra Buwono perihal larangan mendengarkan aspirasi mereka.
    Oleh karena itu Sang Mesias memohon perlindungan kepada Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo SWT dari hal tersebut.
    ‘Katakan aku berlindung kepada Pemiara manusia, Raja manusia, Sesembahan manusia dari kejahatan propaganda/aspirasi Jin dan manusia yang memasuki dada’.
    Maksud firman Gusti Alloh Bopo SWT adalah:
    He Syahrul puteraku katakan kepada warga Centra Buwono, Gusti Alloh Bopo telah melarang diriku untuk mendengarkan aspirasi warga Kerajaan.
    Dan Aku berlindung kepada Pemiara manusia, Raja manusia, Sesembahan manusia dari kejahatan propaganda/ aspirasi warga dari bangsa jin dan manusia yang memasuki dada’.
    Jin dan manusia dalam surat an nas ini adalah warga Centra Buwono.
    Surat ini secara jelas menolak aspirasi dan propaganda warga dalam semua aspek baik dalam ranah prifat, ekonomi, sosial, keamanan, politik ataupun agama.
    Dalam upaya menjauhkan Centra Buwono dari propaganda warga maka setiap kebijakan Sinuwun Gusti Prabu harus dipahami sebagai kebijakan otoritatif.
    Artinya, Sinuwun Gusti Prabu memiliki kewenangan penuh menyelenggarakan negara tanpa boleh dikritisi, diabaikan atau ditentang.
    Kebijakan otoritatif yang memiliki corak seperti itu sudah pasti sangat mudah, efisien dan efektif untuk dijalankan.
    Kebijakan tidak membutuhkan persetujuan rakyat. Apalagi rakyat tidak memiliki wakil dalam struktur pengelolaan negara.
    Centra Buwono tidak membenarkan adanya Parlemen atau MPR/DPR, lembaga yang merepresentasikan aspirasi rakyat.
    Sebaliknya Centra Buwono membasmi segala aspirasi rakyat dengan menciptakan Majelis Permusyawaratan Kerajaan (MPK).
    MPK merupakan lembaga yang dibentuk dalam rangka otoritarianisasi aneka kebijakan pemerintah kepada daerah.
    MPK berbeda dengan parlemen yang ada dalam negara bangsa silam.
    MPK merupakan lembaga dibawah kementerian yang anggotanya diangkat dan diberhentikan selaras tujuan kekuasaan.
    Dengan demikian, anggota MPK sudah pasti hanya boleh menunjukkan sikap pro Pemerintah.
    Undang Undang Dasar Kerajaan Centra Buwono telah mengatur perihal Majelis Permusyawaratan Kerajaan ini
    ‘Majelis Permusyawaratan Kerajaan/ Majelis Perwakilan Kerajaan berada di dalam lembaga kementerian. Ketua Majelis menduduki jabatan sebagai pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Kementerian yang dipimpin Perdana Menteri’
    Kebijakan otoritatif tidak membutuhkan legitimasi sosiologis yang berdasarkan popularitas dan dukungan rakyat.
    Kebijakan otoritatif senantiasa berdasarkan legitimasi Sinuwun Gusti Alloh Bopo SWT yang dikenal sebagai legitimasi otoritatif.
    Implikasinya, legitimasi otoritatif hanya mengenal keikaan standar nilai.
    Legitimasi otoritatif berbeda dengan legitimasi sosiologis, etis, agama, politik, hukum dan akademis era berhalais yang memastikan eksistensi differensiasi nilai.
    Semisal, ketika Sinuwun Gusti Prabu mewajibkan setiap warga untuk mengamalkan beragam ajian maka kebijakan ini sah dalam perspektif otoritarian.
    Keberatan warga dengan beragam alasan etis, sosiologis, hukum, agama atau logika akademis tidak bisa diterima.
    Manfaatnya ke depan, keinginan warga untuk mencampuri ranah otoritatif tidak lagi menjadi pilihan.
    Sinuwun Gusti Prabu Yesus Kristus Maha Raja Kerajaan Centra Buwono

  • @ahmadnuhada2195
    @ahmadnuhada2195 2 года назад

    0pUNG PUASA GA ? RAMBUTNYA PUTIH KNAPA 0PUNG?

  • @asharielwafa3357
    @asharielwafa3357 3 года назад

    Cirebon hadir

  • @tsanyibad_1b35
    @tsanyibad_1b35 3 года назад

    Bijd