@@ishaq6059 pnjelasan bahaudin hny retorika pemikiran nya sendiri, tdk merujuk kpd ayat ayat al qur an, al hadist, sejarah, sikap para aimmah al mujtahidin dan para auliya
Anda dan gus baha masih ngakui g klo anda brdua masih br mazhab? Ini lho pndpt para aimmah al mujtahidin terkait adab dan ilmu,انا نعمل اولا بكتاب الله،و بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم باقضية الصحابة ونعمل بما يتفقون عليه ،فإن اختلفوا قسنا واجتهدنا . وفي رواية منهم ،نحن لا نقيس الا عند الضرورة الشديدة ،وذالك اننا ننظر اولا في كتاب الله والسنة ثم اقضية الصحابة ،فان لم نجد دليلا قسنا . ونقل عن الشافعي رحمه الله ،اذا رايتم كلامي يخالف كلام رسول الله صلى الله عليه وسلم وأترك كلامي واعملو بكلام رسول الله صلعم ، lewat dalil dalil di atas, betapa para aimmah al mujtahidin sngt mnjg adab kpd sumber sumber utama ilmu islam yaitu al qur an dan alhadist,hh pndpt para sahabat nabi atas pndpt/ijtihad keilmuan bliau bliau,, dg kata lain, para aimmah tdk akn mengedepnkn ijtihad keilmuan bliau bliau itu kcuali trlebih dahulu melihat sumbet utama ilmu ilmu islam yaitu al quran al hadits dan ijtihad para sahabat nabi sbg bentuk etika tatakrama /adab kpd ke tiganya, brdasarkn pnjelasan dan dalil 2 di atas masihkah di katakn bhw ilmu lebih tinggi kdudukannya dr adab?
Org yg mengatakan ilmu lebih utama dan lebih tinggi dr adab,jls bertentangan dg nash al quran dan al hadist dan ijma al aimmah al mujtahidin dan pendapat sluruh waliyullah,
@@HyperX_177 km ngerti g isyarat dari firman Allah swt, الله رب العالمين ، الرب /رب اصله ربى يربي تربية apa pngertian tarbiyah? Nama Muhammad saw, nama tsb berkonotasi ilmu/ adab? Tanyakan ma gus kamu itu
Setuju 1000% Gus. Ilmu itu diatas adab. Ilmu dulu baru adab. Adab itu bagian dari ilmu. Dalilnya jelas dan banyak lagi dalilnya selain yg diucap Gus Baha "...fa'lam annahu laa ilaaha Illallah". Justru orang yg bilang bhw adab diatas ilmu itu nggak jelas dalilnya, hanya logika dari orang yg sok bijaksana.
Kamu dari bayi juga belajar tata Krama gak langsung punya Akhlak terpuji itu ada ilmunya akidah akhlak itu ada ilmunya Gak mungkin manusia baru lahir langsung bagus akhlaknya tanpa belajar
Ilmu itu di butuhkan untuk mengupas nilai adab yg sngt luhur, sharusnya yg di jadikan prbandingan yaitu antr ilmu dg ibadah tanpa ilmu, bukan ilmu dg adab
@nabilanajibkhodijah9264 Ya sudah kalau kamu mau mendahulukan adab, kamu gak tau syarat wudu' gpp yang penting beradab, kamu gak tau syarat sah solat gpp yang penting beradab, kamu gak tau syarat sah haji gpp yang penting beradab. Yang penting dahulukan Adab sebelum ilmu...😂
Adab orang lulusan sd dan orang lulusan sarjana deh di logika😅😅😅ilmu itu bukan sekedar matematika dll,menempatkan diri dalam suatu situasi itu juga ada ilmunya
ilmu memang segala-galanya ,belajar dari dari kecil cari ilmu maka jadi punya adab , kalau mengajar orang dewasa apalagi orangnya kaya kita jelaskan bahwa ilmu ibarat air mengalir dari dataran atas ke bawah ,artinya calon penerima ilmu harus menunduk ,rendah hati , merasa membutuhkan, manut ta'at pada yai , mengikuti gerak gerik prilaku kesopanan yai dengan melebihi kesopanan yai untuk sa'at di hadapan yai , maka sa'at di beri ilmu bisa masuk , makanya di desa -desa warga indonesia guru iku ditiru ,dan memang ilmu diatas segala-galanya termasuk adab yg biasa di debatkan .ada cerita lain lagi kalau guru gaul, suka misoh-misoh ,jongkrak jangkrek demikian pasti santrinya lebih parah , maka haq pesantren yg modern tidak sekhusyuk anak pondok pada umumnya . mbok bileh benar gitu gek gus ,.....
Sini bantah Saya : ada hadis kisah bertamunya Iblis kepada Rasulullah SAW, lalu saat iblis ucap salam Rasulullah SAW ga menjawab sebab beliau tau siapa yg ucap salam,ia Laknatullah. Jadi simpulkan sendiri...
Kontradiksi dengan iblis yg diperintahkan sujud kepada nabi adam as , iblis mempunyai pemahaman ilmu bahwa hanya Allah SWT tempat yg layak utk bersujud tetapi itu adalah kesalahan .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.) علم بلا أدب كنار بلا حطب، وأدب بلا علم كروح بلا جسد Artinya : “Ilmu tanpa adab, seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” بالأدب تفهم العلم Artinya : “Dengan mepelajari adab, maka engkau akan mudah memahami sebuah ilmu” الأدب فوق العلم Artinya : “Adab itu lebih tinggi daripada ilmu” Ulama mengatakan bahwa belajar satu bab adab lebih baik daripada belajar 70 bab ilmu.
Menurut 4 mahzab Mahzab hanafi:Barang siapa yang tidak mempelajari adab, maka ilmunya tidak akan berguna." Mahzab maliki mengajarkan kpd seluruh muridnya untuk memperhatikan tatak Rama(adab) terutama saat belajarbelajar dan berinteraksi dgn orang lain Mahzab syafi'i:beliau juga menegaakan pentingnya adab saat menuntut ilmu. Beliau pernah berkata"Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat"kalimat ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik dan adab merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat. Mahzab hanbali beliau juga berpendapat sama, bahwasanya adab itu lebih tinggi dari pada ilmu.
Dalil tentang Pentingnya Ilmu 1.QS. Al-Mujadilah (58): 11 "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." 2. QS. Az-Zumar (39): 9 "Katakanlah, apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Dalil tentang Pentingnya Adab (Akhlak) 1.QS. Al-Qalam (68): 4 "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung." 2. QS. Luqman (31): 13-19 -QS. Luqman: 13 "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'” -QS. Luqman: 14 "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku kembalimu." -QS. Luqman: 15 "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." -QS. Luqman: 16 "Luqman berkata, 'Wahai anakku! Sungguh, jika ada sesuatu (perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan memberikannya (balasan). Sungguh, Allah Maha Halus, Maha Mengetahui.'" -QS. Luqman: 17 "Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf, dan cegahlah mereka dari yang mungkar, serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sungguh, yang demikian itu termasuk perkara yang penting." -QS. Luqman: 18 "Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." -QS. Luqman: 19 "Dan sederhanakanlah dalam berjalanmu dan lunakkanlah suaramu. Sungguh, seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Pendapat para ulama tentang adab lebih tinggi dari pada ilmu 1. Imam Malik bin Anas (Mazhab Maliki)Imam Malik pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy: "Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu." Hal ini menunjukkan bahwa adab adalah prioritas utama sebelum seseorang mendalami ilmu, karena tanpa adab, ilmu dapat disalahgunakan. 2. Imam Syafi’i (Mazhab Syafi’i)Imam Syafi’i berkata: "Aku pernah tinggal bersama guruku Imam Malik, dan aku mempelajari adab darinya sebagaimana aku mempelajari ilmu." Beliau juga menyatakan, "Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat," menekankan pentingnya akhlak dan kesucian hati sebelum ilmu dapat membawa manfaat. 3. Syaikhul Islam Ibn Taymiyyah (Mazhab Hanbali)Ibn Taymiyyah menegaskan pentingnya adab dalam perjalanan menuntut ilmu. Menurut beliau, adab yang baik menjaga ilmu agar tidak menjadi penyebab kesombongan atau penyimpangan. Tanpa adab, ilmu bisa menjadi bumerang bagi pemiliknya. 4. Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi)Imam Abu Hanifah selalu mengajarkan murid-muridnya untuk memiliki rasa hormat yang tinggi kepada guru dan sesama manusia. Beliau berkata: "Jika bukan karena adab, aku tidak akan memperoleh ilmu sebagaimana aku memilikinya sekarang." 5. Imam Abdullah bin MubarakSeorang ulama terkenal dari kalangan Tabi'in, Abdullah bin Mubarak, berkata: "Aku mempelajari adab selama 30 tahun, sedangkan aku mempelajari ilmu selama 20 tahun." Pernyataan ini menunjukkan bahwa beliau mengutamakan pembentukan karakter dan akhlak sebelum mendalami ilmu. 6. Imam Al-GhazaliDalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ilmu tanpa adab akan membawa kerusakan, baik bagi individu maupun masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa ilmu adalah alat, dan adab adalah kendali untuk memastikan alat tersebut digunakan dengan benar.
Menurut para wali Allah 1. Syaikh Abdul Qadir al-JilaniSyaikh Abdul Qadir al-Jilani, seorang wali besar, berkata: "Adab adalah pintu masuk menuju rahmat Allah. Barang siapa yang tidak memiliki adab, maka ia tidak akan sampai kepada-Nya." Beliau menekankan bahwa adab adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan ilmu tanpa adab akan membuat seseorang jauh dari-Nya. 2. Imam Junaid al-BaghdadiImam Junaid, seorang wali dari kalangan sufi, pernah mengatakan: "Seseorang yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling sempurna adabnya, bukan sekadar banyak ilmunya." Beliau memandang adab sebagai manifestasi dari cinta kepada Allah dan penghormatan terhadap makhluk-Nya. 3. Imam Al-HaddadImam Abdullah bin Alawi al-Haddad, seorang wali dari Hadhramaut, menyatakan: "Ilmu tanpa adab akan menyesatkan, sedangkan adab adalah cahaya yang menuntun ilmu ke arah yang benar." Beliau menekankan pentingnya memperbaiki hati dan perilaku sebelum mendalami ilmu agar ilmu tersebut tidak menjadi alasan kesombongan. 4. Syaikh Ahmad al-Rifa’iSyaikh Ahmad al-Rifa’i berkata: "Barang siapa yang mendahulukan adab di atas ilmu, maka ia akan mendapatkan ilmu yang penuh berkah. Tetapi barang siapa yang mendahulukan ilmu tanpa adab, ia akan terhalang dari berkah ilmu itu sendiri." Pandangan ini menunjukkan bahwa adab adalah kunci untuk membuka keberkahan dalam ilmu. 5. Rumi (Maulana Jalaluddin Rumi)Dalam karya-karyanya, Rumi sering menekankan pentingnya adab sebagai bentuk cinta kepada Allah. Salah satu kutipannya adalah: "Adab adalah penghormatanmu terhadap Sang Pencipta dan makhluk-Nya. Tanpa adab, ilmu hanya akan menjadi beban bagi ruhmu." 6. Ibnu Atha’illah as-SakandariDalam kitab Hikam, beliau menulis: "Buah dari ilmu adalah adab. Jika engkau melihat seseorang berilmu tetapi tidak beradab, ketahuilah bahwa ia belum merasakan manfaat dari ilmunya." Beliau mengajarkan bahwa tujuan ilmu adalah membentuk akhlak dan perilaku yang mulia. Hadist nya 1. Adab sebagai Dasar Keimanan Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Bukhari dan Ahmad) 2. Pentingnya Menjaga Akhlak (Adab)Rasulullah ﷺ bersabda: "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi, no. 1162) 3. Ilmu yang Tidak Disertai Adab Tidak Bermanfaat Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya, maka ia hanya akan bertambah jauh dari Allah." (HR. Ad-Darimi) 4. Larangan Takabur karena Ilmu Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." (HR. Muslim, no. 91) 5. Penghormatan kepada Guru dan Sesama Rasulullah ﷺ bersabda: "Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang alim (guru)." (HR. Ahmad, no. 6937) 6. Kebaikan Akhlak adalah Bekal Menuju Surga Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlak yang baik." (HR. Abu Dawud, no. 4799)
Kitab-kitab yg membahas tentang adab lebih tinggi dari pada ilmu 1. Ihya' Ulum al-Din (Imam Al-Ghazali) Kutipan: "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan." "Adab adalah penuntun ilmu menuju cahaya yang benar." 2. Ta’lim al-Muta’allim (Imam Az-Zarnuji) Kutipan: "Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu, karena adab adalah cahaya yang menjelaskan ilmu." "Ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat." 3. Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim (Imam Al-Khatib al-Baghdadi) Kutipan: "Adab yang baik adalah tanda ilmu yang benar. Tanpa adab, ilmu akan hilang manfaatnya." 4. Bidayat al-Hidayah (Imam Al-Ghazali) Kutipan: "Ilmu tidak akan bermanfaat tanpa adab, dan tanpa adab, ilmu bisa menjadi sumber kebodohan." 5. Al-Muwafaqat (Imam Asy-Syatibi) Imam Asy-Syatibi dalam Al-Muwafaqat membahas tentang maqashid syariah (tujuan-tujuan syariah), di mana salah satu tujuan syariah adalah menjaga moralitas dan akhlak. Meskipun lebih berfokus pada ushul fiqih, beliau juga menyebutkan bahwa ilmu tanpa adab yang benar akan merusak tujuan syariah itu sendiri. 6. Hikam (Ibnu Atha’illah As-Sakandari) Kutipan: "Adab adalah cahaya yang menuntun hati menuju ilmu yang hakiki." "Ilmu yang tidak disertai adab hanya akan membusukkan hati." 7. Al-Targhib wa al-Tarhib (Imam Al-Mundhiri) Imam Al-Mundhiri menekankan bahwa seorang pelajar harus menjaga adabnya di hadapan guru, karena tanpa adab, ilmu tidak akan memberi manfaat bagi diri pelajar maupun masyarakat. 8. Qawa'id al-Adab (Imam Ibn Muflih al-Hanbali) Imam Ibn Muflih dalam kitab ini mengajarkan tentang prinsip-prinsip adab yang harus dimiliki oleh setiap muslim, termasuk dalam menuntut ilmu. Beliau menjelaskan bahwa ilmu tanpa adab dapat menyebabkan penyimpangan dalam pemahaman dan penerapan ajaran Islam. QS. Al-Isra (17): 36 "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya..."
Asalamualaikum Mohon izin bertanya gus / perantara gus 🙏 Bagaimana dengan orang yang berfikir lebih baik mbandel sama wong liya, dari pada mbandel Sama wong tuo dewe ? 🙏
Kalo saya ya adab dulu baru ilmu. Kanjeng Nabi itu sebelum diangkat sbg Nabi & Rasul terlebih dahulu dikenal sbg al-Amin atau orang yg dapat dipercaya. Nah berarti apa itu? al-Amin itu adab atau karakter, bukan ilmu. Terus Nabi itu diutus untuk memperbaiki akhlak/adab apa untuk mengajarkan ilmu? Nabi diutus menjadi Nabi & Rasul di tengah-tengah kemerosotan adab & moral masyarakat, bukan di tengah-tengah kemelencengan ilmu. Ilmu itu tempatnya di hati. Orang nggak akan mendapatkan ilmu yg benar dan shohih sebelum ia mbagusi ati dulu atau memperbaiki akhlak/adab dulu.
saya ikut dan sependapat dengan gus baha. nabi di utus itu pada zaman jahiliyah kang aliando,artinya jahil itu bodoh,namanya bodoh ya tidak berilmu. dengan ilmu adab akan benar pada tempatnya. dengan adab ilmu akan mudah di terima.
Kalo yg saya tangkep mas, kita disuruh menuntut ilmu untuk perisai diri sendiri dan syukur2 utk mengawal agama, sedangkan adab/akhlak dituntut untuk mencontoh dan memberi contoh sesama. Dan yg dicontoh akhlaknya itu ya tentunya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. Kita tau adab nya bertetangga, adab makan, adab tidur, adab berumah tangga dsb, semuanya bisa dipelajari dari Rasul kita. Sumbernya Al - Qur'an dan Hadist. Klo ada yg bilang orang beradab pasti berilmu dan orang berilmu belum tentu pny adab, bs jadi ilmunya yg salah. Kalo ilmu yg dipelajari benar, pasti outputnya jg berakhlak baik. Dan pastinya kita bersyukur masih punya byk ulama yg MAU mempelajari ilmunya lalu kita gampang tinggal mencontoh saja. Wallahul muwaffiq wal hidayah
Ilmu yg benar memang nggak akan berbenturan dengan adab. Berjalan seiring dipandu nalar yg benar. Matursuwun gus 🙏🙏🙏😘😘😘😍
alkhamdulillaah
asyhadu an laa ilaaha illallooh wa mukhammadar rosuulullooh
alloohumma sholli ngalaa sayyidinaa mukhammad
semoga hidup kita semua tambah berkah & manfaat untuk kebaikan semuanya
aaaaamiin, yaa allooh yaa robbal ngaalamiin
matur suwun
lereng kelud blitar hadir
Ternyata Benar Yg Saya Dapatkan Sepakat Dengan Gus Baha.. Tak Mungkin Orang Ber Ahlak/Adab Tanpa ILMU"ALLAH.. 🙏🏻
Adab hrs di dahulukan dr ilmu,krn adab/akhlaq lebih mulya drpd ilmu
@@nabilanajibkhodijah9264maaf sebelumnya🙏tolong minta hujjahnya kenapa begitu?terimakasih sebelumnya jikalau Sudi untuk menjelaskan☺️
@@ishaq6059 you bs bc smua komentar aq di akun ku
@@ishaq6059 pnjelasan bahaudin hny retorika pemikiran nya sendiri, tdk merujuk kpd ayat ayat al qur an, al hadist, sejarah, sikap para aimmah al mujtahidin dan para auliya
Anda dan gus baha masih ngakui g klo anda brdua masih br mazhab? Ini lho pndpt para aimmah al mujtahidin terkait adab dan ilmu,انا نعمل اولا بكتاب الله،و بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم باقضية الصحابة ونعمل بما يتفقون عليه ،فإن اختلفوا قسنا واجتهدنا . وفي رواية منهم ،نحن لا نقيس الا عند الضرورة الشديدة ،وذالك اننا ننظر اولا في كتاب الله والسنة ثم اقضية الصحابة ،فان لم نجد دليلا قسنا . ونقل عن الشافعي رحمه الله ،اذا رايتم كلامي يخالف كلام رسول الله صلى الله عليه وسلم وأترك كلامي واعملو بكلام رسول الله صلعم ، lewat dalil dalil di atas, betapa para aimmah al mujtahidin sngt mnjg adab kpd sumber sumber utama ilmu islam yaitu al qur an dan alhadist,hh pndpt para sahabat nabi atas pndpt/ijtihad keilmuan bliau bliau,, dg kata lain, para aimmah tdk akn mengedepnkn ijtihad keilmuan bliau bliau itu kcuali trlebih dahulu melihat sumbet utama ilmu ilmu islam yaitu al quran al hadits dan ijtihad para sahabat nabi sbg bentuk etika tatakrama /adab kpd ke tiganya, brdasarkn pnjelasan dan dalil 2 di atas masihkah di katakn bhw ilmu lebih tinggi kdudukannya dr adab?
Siap mbah...
Setuju gus, ilmu dulu baru adab.
Org yg mengatakan ilmu lebih utama dan lebih tinggi dr adab,jls bertentangan dg nash al quran dan al hadist dan ijma al aimmah al mujtahidin dan pendapat sluruh waliyullah,
@@nabilanajibkhodijah9264 sampean tau adab yg baik nd buruk dri mana mba?
@@HyperX_177 kayaknya yg q hadapi ini gerombolan sapi?
@@HyperX_177 km ngerti g isyarat dari firman Allah swt, الله رب العالمين ، الرب /رب اصله ربى يربي تربية apa pngertian tarbiyah? Nama Muhammad saw, nama tsb berkonotasi ilmu/ adab? Tanyakan ma gus kamu itu
@@HyperX_177 kayaknya aq lagi berhadapan dg gerombolan sapi?
Melu ngaos gus,ngalap barokaeh
Setuju 1000% Gus. Ilmu itu diatas adab. Ilmu dulu baru adab. Adab itu bagian dari ilmu. Dalilnya jelas dan banyak lagi dalilnya selain yg diucap Gus Baha "...fa'lam annahu laa ilaaha Illallah". Justru orang yg bilang bhw adab diatas ilmu itu nggak jelas dalilnya, hanya logika dari orang yg sok bijaksana.
Canga'an genteng banyuwangi hadir gus
Hadir gus e
Setuju gus.
Yang utama itu ilmu karena adab bagian dari ilmu,tapi yang paling penting itu adab karena adab puncak tertinggi dari sebuah ilmu
Kamu dari bayi juga belajar tata Krama gak langsung punya
Akhlak terpuji itu ada ilmunya akidah akhlak itu ada ilmunya
Gak mungkin manusia baru lahir langsung bagus akhlaknya tanpa belajar
sehat sll gus baha dan keluarga salam dari kalteng ❤❤❤😁
Always nyimak
Lamongan nderek ngaos nggih Gus
Syukron Barokallahufikum jazakumullahu khoiron 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Hadir Gus ❤
Adab hrs di dahulukan, bkn ilmu,jd adab/akhlaq lebih mulya dr ilmu
Hadir gus
Malang hadir
Trims
Cimory Bergas nderek jenengan Gus
Begitulah ADAB Gus Baha kepada anak2nya..
Baarakallah 🙏
Saya orang medan ingin sekali bisa bertemu langsung dengan Gus Baha....
Seiring sejalan....
Bandung hadir
Ngeri kalo tau pemikiran beliau
Ilmu itu di butuhkan untuk mengupas nilai adab yg sngt luhur, sharusnya yg di jadikan prbandingan yaitu antr ilmu dg ibadah tanpa ilmu, bukan ilmu dg adab
nilai akhlak yg sgt luhur.
seharusnya akhlak yg sgt luhur.
bedakan adab dengan akhlak.
@nabilanajibkhodijah9264
Ya sudah kalau kamu mau mendahulukan adab, kamu gak tau syarat wudu' gpp yang penting beradab, kamu gak tau syarat sah solat gpp yang penting beradab, kamu gak tau syarat sah haji gpp yang penting beradab. Yang penting dahulukan Adab sebelum ilmu...😂
Ulama jangan di kritik mbak salah orang samean 😅
Apalagi orang yg samean kritik ahli hadis ahli quran 😅
Adab orang lulusan sd dan orang lulusan sarjana deh di logika😅😅😅ilmu itu bukan sekedar matematika dll,menempatkan diri dalam suatu situasi itu juga ada ilmunya
ilmu memang segala-galanya ,belajar dari dari kecil cari ilmu maka jadi punya adab , kalau mengajar orang dewasa apalagi orangnya kaya kita jelaskan bahwa ilmu ibarat air mengalir dari dataran atas ke bawah ,artinya calon penerima ilmu harus menunduk ,rendah hati , merasa membutuhkan, manut ta'at pada yai , mengikuti gerak gerik prilaku kesopanan yai dengan melebihi kesopanan yai untuk sa'at di hadapan yai , maka sa'at di beri ilmu bisa masuk , makanya di desa -desa warga indonesia guru iku ditiru ,dan memang ilmu diatas segala-galanya termasuk adab yg biasa di debatkan .ada cerita lain lagi kalau guru gaul, suka misoh-misoh ,jongkrak jangkrek demikian pasti santrinya lebih parah , maka haq pesantren yg modern tidak sekhusyuk anak pondok pada umumnya . mbok bileh benar gitu gek gus ,.....
Sini bantah Saya : ada hadis kisah bertamunya Iblis kepada Rasulullah SAW, lalu saat iblis ucap salam Rasulullah SAW ga menjawab sebab beliau tau siapa yg ucap salam,ia Laknatullah. Jadi simpulkan sendiri...
Mohon maaf min suaranya kurang jelas
Kontradiksi dengan iblis yg diperintahkan sujud kepada nabi adam as , iblis mempunyai pemahaman ilmu bahwa hanya Allah SWT tempat yg layak utk bersujud tetapi itu adalah kesalahan .
Info musicnya, min
😀
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)
علم بلا أدب كنار بلا حطب، وأدب بلا علم كروح بلا جسد
Artinya : “Ilmu tanpa adab, seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”
بالأدب تفهم العلم
Artinya : “Dengan mepelajari adab, maka engkau akan mudah memahami sebuah ilmu”
الأدب فوق العلم
Artinya : “Adab itu lebih tinggi daripada ilmu”
Ulama mengatakan bahwa belajar satu bab adab lebih baik daripada belajar 70 bab ilmu.
Menurut 4 mahzab
Mahzab hanafi:Barang siapa yang tidak mempelajari adab, maka ilmunya tidak akan berguna."
Mahzab maliki mengajarkan kpd seluruh muridnya untuk memperhatikan tatak Rama(adab) terutama saat belajarbelajar dan berinteraksi dgn orang lain
Mahzab syafi'i:beliau juga menegaakan pentingnya adab saat menuntut ilmu. Beliau pernah berkata"Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat"kalimat ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik dan adab merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat.
Mahzab hanbali beliau juga berpendapat sama, bahwasanya adab itu lebih tinggi dari pada ilmu.
Dalil tentang Pentingnya Ilmu
1.QS. Al-Mujadilah (58): 11
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."
2. QS. Az-Zumar (39): 9
"Katakanlah, apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Dalil tentang Pentingnya Adab (Akhlak)
1.QS. Al-Qalam (68): 4
"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung."
2. QS. Luqman (31): 13-19
-QS. Luqman: 13
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'”
-QS. Luqman: 14
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku kembalimu."
-QS. Luqman: 15
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
-QS. Luqman: 16
"Luqman berkata, 'Wahai anakku! Sungguh, jika ada sesuatu (perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan memberikannya (balasan). Sungguh, Allah Maha Halus, Maha Mengetahui.'"
-QS. Luqman: 17
"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf, dan cegahlah mereka dari yang mungkar, serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sungguh, yang demikian itu termasuk perkara yang penting."
-QS. Luqman: 18
"Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
-QS. Luqman: 19
"Dan sederhanakanlah dalam berjalanmu dan lunakkanlah suaramu. Sungguh, seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Pendapat para ulama tentang adab lebih tinggi dari pada ilmu
1. Imam Malik bin Anas (Mazhab Maliki)Imam Malik pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy:
"Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu."
Hal ini menunjukkan bahwa adab adalah prioritas utama sebelum seseorang mendalami ilmu, karena tanpa adab, ilmu dapat disalahgunakan.
2. Imam Syafi’i (Mazhab Syafi’i)Imam Syafi’i berkata:
"Aku pernah tinggal bersama guruku Imam Malik, dan aku mempelajari adab darinya sebagaimana aku mempelajari ilmu."
Beliau juga menyatakan, "Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat," menekankan pentingnya akhlak dan kesucian hati sebelum ilmu dapat membawa manfaat.
3. Syaikhul Islam Ibn Taymiyyah (Mazhab Hanbali)Ibn Taymiyyah menegaskan pentingnya adab dalam perjalanan menuntut ilmu. Menurut beliau, adab yang baik menjaga ilmu agar tidak menjadi penyebab kesombongan atau penyimpangan. Tanpa adab, ilmu bisa menjadi bumerang bagi pemiliknya.
4. Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi)Imam Abu Hanifah selalu mengajarkan murid-muridnya untuk memiliki rasa hormat yang tinggi kepada guru dan sesama manusia. Beliau berkata:
"Jika bukan karena adab, aku tidak akan memperoleh ilmu sebagaimana aku memilikinya sekarang."
5. Imam Abdullah bin MubarakSeorang ulama terkenal dari kalangan Tabi'in, Abdullah bin Mubarak, berkata:
"Aku mempelajari adab selama 30 tahun, sedangkan aku mempelajari ilmu selama 20 tahun."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa beliau mengutamakan pembentukan karakter dan akhlak sebelum mendalami ilmu.
6. Imam Al-GhazaliDalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ilmu tanpa adab akan membawa kerusakan, baik bagi individu maupun masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa ilmu adalah alat, dan adab adalah kendali untuk memastikan alat tersebut digunakan dengan benar.
Menurut para wali Allah
1. Syaikh Abdul Qadir al-JilaniSyaikh Abdul Qadir al-Jilani, seorang wali besar, berkata:
"Adab adalah pintu masuk menuju rahmat Allah. Barang siapa yang tidak memiliki adab, maka ia tidak akan sampai kepada-Nya."
Beliau menekankan bahwa adab adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan ilmu tanpa adab akan membuat seseorang jauh dari-Nya.
2. Imam Junaid al-BaghdadiImam Junaid, seorang wali dari kalangan sufi, pernah mengatakan:
"Seseorang yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling sempurna adabnya, bukan sekadar banyak ilmunya."
Beliau memandang adab sebagai manifestasi dari cinta kepada Allah dan penghormatan terhadap makhluk-Nya.
3. Imam Al-HaddadImam Abdullah bin Alawi al-Haddad, seorang wali dari Hadhramaut, menyatakan:
"Ilmu tanpa adab akan menyesatkan, sedangkan adab adalah cahaya yang menuntun ilmu ke arah yang benar."
Beliau menekankan pentingnya memperbaiki hati dan perilaku sebelum mendalami ilmu agar ilmu tersebut tidak menjadi alasan kesombongan.
4. Syaikh Ahmad al-Rifa’iSyaikh Ahmad al-Rifa’i berkata:
"Barang siapa yang mendahulukan adab di atas ilmu, maka ia akan mendapatkan ilmu yang penuh berkah. Tetapi barang siapa yang mendahulukan ilmu tanpa adab, ia akan terhalang dari berkah ilmu itu sendiri."
Pandangan ini menunjukkan bahwa adab adalah kunci untuk membuka keberkahan dalam ilmu.
5. Rumi (Maulana Jalaluddin Rumi)Dalam karya-karyanya, Rumi sering menekankan pentingnya adab sebagai bentuk cinta kepada Allah. Salah satu kutipannya adalah:
"Adab adalah penghormatanmu terhadap Sang Pencipta dan makhluk-Nya. Tanpa adab, ilmu hanya akan menjadi beban bagi ruhmu."
6. Ibnu Atha’illah as-SakandariDalam kitab Hikam, beliau menulis:
"Buah dari ilmu adalah adab. Jika engkau melihat seseorang berilmu tetapi tidak beradab, ketahuilah bahwa ia belum merasakan manfaat dari ilmunya."
Beliau mengajarkan bahwa tujuan ilmu adalah membentuk akhlak dan perilaku yang mulia.
Hadist nya
1. Adab sebagai Dasar Keimanan Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR. Bukhari dan Ahmad)
2. Pentingnya Menjaga Akhlak (Adab)Rasulullah ﷺ bersabda:
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya."
(HR. Tirmidzi, no. 1162)
3. Ilmu yang Tidak Disertai Adab Tidak Bermanfaat Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya, maka ia hanya akan bertambah jauh dari Allah."
(HR. Ad-Darimi)
4. Larangan Takabur karena Ilmu Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi."
(HR. Muslim, no. 91)
5. Penghormatan kepada Guru dan Sesama Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang alim (guru)."
(HR. Ahmad, no. 6937)
6. Kebaikan Akhlak adalah Bekal Menuju Surga Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlak yang baik."
(HR. Abu Dawud, no. 4799)
Kitab-kitab yg membahas tentang adab lebih tinggi dari pada ilmu
1. Ihya' Ulum al-Din (Imam Al-Ghazali)
Kutipan:
"Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan."
"Adab adalah penuntun ilmu menuju cahaya yang benar."
2. Ta’lim al-Muta’allim (Imam Az-Zarnuji)
Kutipan:
"Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu, karena adab adalah cahaya yang menjelaskan ilmu."
"Ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat."
3. Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim (Imam Al-Khatib al-Baghdadi)
Kutipan:
"Adab yang baik adalah tanda ilmu yang benar. Tanpa adab, ilmu akan hilang manfaatnya."
4. Bidayat al-Hidayah (Imam Al-Ghazali)
Kutipan:
"Ilmu tidak akan bermanfaat tanpa adab, dan tanpa adab, ilmu bisa menjadi sumber kebodohan."
5. Al-Muwafaqat (Imam Asy-Syatibi)
Imam Asy-Syatibi dalam Al-Muwafaqat membahas tentang maqashid syariah (tujuan-tujuan syariah), di mana salah satu tujuan syariah adalah menjaga moralitas dan akhlak. Meskipun lebih berfokus pada ushul fiqih, beliau juga menyebutkan bahwa ilmu tanpa adab yang benar akan merusak tujuan syariah itu sendiri.
6. Hikam (Ibnu Atha’illah As-Sakandari)
Kutipan:
"Adab adalah cahaya yang menuntun hati menuju ilmu yang hakiki."
"Ilmu yang tidak disertai adab hanya akan membusukkan hati."
7. Al-Targhib wa al-Tarhib (Imam Al-Mundhiri)
Imam Al-Mundhiri menekankan bahwa seorang pelajar harus menjaga adabnya di hadapan guru, karena tanpa adab, ilmu tidak akan memberi manfaat bagi diri pelajar maupun masyarakat.
8. Qawa'id al-Adab (Imam Ibn Muflih al-Hanbali)
Imam Ibn Muflih dalam kitab ini mengajarkan tentang prinsip-prinsip adab yang harus dimiliki oleh setiap muslim, termasuk dalam menuntut ilmu. Beliau menjelaskan bahwa ilmu tanpa adab dapat menyebabkan penyimpangan dalam pemahaman dan penerapan ajaran Islam.
QS. Al-Isra (17): 36
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya..."
Kalo bisa g usah ada back sound
Asalamualaikum
Mohon izin bertanya gus / perantara gus 🙏
Bagaimana dengan orang yang berfikir lebih baik mbandel sama wong liya, dari pada mbandel Sama wong tuo dewe ? 🙏
3:08
Alhamdulillah.
Gak setuju ada musiknya.
Mengganggu banget.
Kalo saya ya adab dulu baru ilmu. Kanjeng Nabi itu sebelum diangkat sbg Nabi & Rasul terlebih dahulu dikenal sbg al-Amin atau orang yg dapat dipercaya. Nah berarti apa itu? al-Amin itu adab atau karakter, bukan ilmu. Terus Nabi itu diutus untuk memperbaiki akhlak/adab apa untuk mengajarkan ilmu? Nabi diutus menjadi Nabi & Rasul di tengah-tengah kemerosotan adab & moral masyarakat, bukan di tengah-tengah kemelencengan ilmu. Ilmu itu tempatnya di hati. Orang nggak akan mendapatkan ilmu yg benar dan shohih sebelum ia mbagusi ati dulu atau memperbaiki akhlak/adab dulu.
saya ikut dan sependapat dengan gus baha.
nabi di utus itu pada zaman jahiliyah kang aliando,artinya jahil itu bodoh,namanya bodoh ya tidak berilmu.
dengan ilmu adab akan benar pada tempatnya.
dengan adab ilmu akan mudah di terima.
Ya adab itu termasuk dalam ILMU akhlak to 😆
Aliando.... adab/karakter...baca lagi definisi karakter.😎
Kalo yg saya tangkep mas, kita disuruh menuntut ilmu untuk perisai diri sendiri dan syukur2 utk mengawal agama, sedangkan adab/akhlak dituntut untuk mencontoh dan memberi contoh sesama. Dan yg dicontoh akhlaknya itu ya tentunya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. Kita tau adab nya bertetangga, adab makan, adab tidur, adab berumah tangga dsb, semuanya bisa dipelajari dari Rasul kita. Sumbernya Al - Qur'an dan Hadist.
Klo ada yg bilang orang beradab pasti berilmu dan orang berilmu belum tentu pny adab, bs jadi ilmunya yg salah.
Kalo ilmu yg dipelajari benar, pasti outputnya jg berakhlak baik.
Dan pastinya kita bersyukur masih punya byk ulama yg MAU mempelajari ilmunya lalu kita gampang tinggal mencontoh saja.
Wallahul muwaffiq wal hidayah
Ahlak/Adab itu sendiri itu bagian dari Ilmu😂...sampai di sini paham ya