Sangat lucu... Untuk bisa memahami Alkitab yg seturut dgn maksud Tuhan itu harus memahaminya secara utuh. Dengan demikian kita tidak sembarang tafsir atau menafsirkan secara sembarangan kebenaran hanya berdasarkan 1 atau 2 ayat saja. Kita pun perlu memahami konteks dan fakta sejarahnya. Misalnya pada saat kita membaca bahwa Yesus disunat, maka kita harus memahami bahwa konteks dan fakta sejarahnya memang Yesus itu lahir sebagai orang Yahudi, hidup di tengah orang Yahudi dan diajar dalam agama Yahudi yg hidup di bawah hukum Taurat yg mewajibkan sunat lahiriah. Yesus bukan org Kristen dan pada saat itu belum ada Kristen. Demikian juga dgn apa yg Yesus katakan tentang persepuluhan, lihatlah Ia sedang berbicara dgn siapa..? Orang Farisi toh..? Apakah org Farisi itu Kristen..? Tentu saja bukan. Dan tentu saja org Farisi memang wajib memberikan persepuluhan menurut aturan hukum Taurat krn memang itulah ajaran yg mereka anut. Dan lihatlah, apakah itu berupa uang..? Tentu bukan, krn hal persepuluhan itu tidak boleh diubah seenak udel, semua harus dilakukan seturut aturan yg berlaku yg mrk anut. Jadi sangat sembrono jika hal persepuluhan hukum Taurat dikenakan ke orang yg di luar Yahudi, apalagi kepada umat Kristen yg pada saat itu belum ada . Pahami juga bahwa umat Kristen (yg baru ada di jaman para rasul) itu adalah umat Perjanjian Baru yg tidak ada hubungannya dgn org Farisi dan tidak hidup di bawah hukum Taurat di dalam agama Yahudi. Aneh sekali jika hal yg sangat sederhana ini sulit dipahami oleh para pengajar Alkitab.
Sangat lucu...
Untuk bisa memahami Alkitab yg seturut dgn maksud Tuhan itu harus memahaminya secara utuh.
Dengan demikian kita tidak sembarang tafsir atau menafsirkan secara sembarangan kebenaran hanya berdasarkan 1 atau 2 ayat saja.
Kita pun perlu memahami konteks dan fakta sejarahnya.
Misalnya pada saat kita membaca bahwa Yesus disunat, maka kita harus memahami bahwa konteks dan fakta sejarahnya memang Yesus itu lahir sebagai orang Yahudi, hidup di tengah orang Yahudi dan diajar dalam agama Yahudi yg hidup di bawah hukum Taurat yg mewajibkan sunat lahiriah.
Yesus bukan org Kristen dan pada saat itu belum ada Kristen.
Demikian juga dgn apa yg Yesus katakan tentang persepuluhan, lihatlah Ia sedang berbicara dgn siapa..? Orang Farisi toh..?
Apakah org Farisi itu Kristen..? Tentu saja bukan. Dan tentu saja org Farisi memang wajib memberikan persepuluhan menurut aturan hukum Taurat krn memang itulah ajaran yg mereka anut.
Dan lihatlah, apakah itu berupa uang..? Tentu bukan, krn hal persepuluhan itu tidak boleh diubah seenak udel, semua harus dilakukan seturut aturan yg berlaku yg mrk anut.
Jadi sangat sembrono jika hal persepuluhan hukum Taurat dikenakan ke orang yg di luar Yahudi, apalagi kepada umat Kristen yg pada saat itu belum ada .
Pahami juga bahwa umat Kristen (yg baru ada di jaman para rasul) itu adalah umat Perjanjian Baru yg tidak ada hubungannya dgn org Farisi dan tidak hidup di bawah hukum Taurat di dalam agama Yahudi.
Aneh sekali jika hal yg sangat sederhana ini sulit dipahami oleh para pengajar Alkitab.