Aksi Tegas Gibran Copot Lurah Pungli, Kembalikan Sendiri Uang Warga hingga Sempat Menuai Protes

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 3 окт 2024
  • TRIBUN-VIDEO.COM - Salah satu lurah di Kota Solo, Jawa Tengah, diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) dengan modus permintaan zakat kepada warga.
    Kasus tersebut mencuat setelah ada warga di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, yang mengeluhkan permintaan itu.
    Dalam menjalankan aksinya, lurah S mengeluarkan surat edaran tertanggal 15 April 2021 dan dibagikan oleh petugas Linmas kepada warga.
    Akibatnya, S mendapatkan sanksi tegas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo atas kasus dugaan pungli tersebut.
    Terkumpul Belasan Juta Rupiah
    Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryanto saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
    Surat edaran itu setelah ditandatangani lurah lalu dibagikan oleh belasan Linmas kepada warga Gajahan.
    Pihaknya sempat terkejut setelah mendapat keluhan dari warga.
    Saat dilakukan penelusuran, ternyata sudah ada warga yang menyerahkan sumbangan. Bahkan, uang yang terkumpul mencapai Rp11,5 juta.
    "Hari Sabtu ini saya suruh kembalikan kepada warga. Kalau memang ada, saya minta untuk kembalikan semuanya. Termasuk kalau ada barang saya suruh kembalikan. Kami juga memohon maaf kepada warga yang dimintai sumbangan itu," ungkap dia.
    Menurutnya, tindakan yang dilakukan lurah tersebut tanpa sepengetahuan darinya.
    Menangis saat Apel Terakhir
    S resmi tak menjabat Lurah Gajahan setelah dipecat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka per Senin (3/5/2021) pagi ini.
    Kenyataan pahit itu karena dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat yang dilakukan sejumlah oknum Linmas.
    Pada Senin pagi S sempat ikut rapat dengan Sekretaris Camat Pasar Kliwon.
    Seorang petugas kelurahan yang enggan disebutkan namanya mengatakan sebelumnya, S sempat memimpin apel.
    Apel tersebut dihadiri perangkat dan Linmas Kelurahan Gajahan di komplek Kantor Kelurahan Gajahan.
    "Tadi sempat memimpin apel pagi tadi. Beliau sempat menangis," katanya.
    Petugas tersebut memahami beban yang dirasakan mantan atasannya seusai dicopot sebagai Lurah Gajahan.
    "Kondisinya baru beban berat, stres. Beban nama baik juga," ucapnya.
    Selain itu, Suparno juga berkemas-kemas dan barang-barangnya yang masih ada di kantor tersebut diangkut.
    "Beliau itu baik dengan warga Gajahan. Hari ini bebas tugas. Beliau hari ini ambil barang-barang," ujarnya.
    Aksi Gibran Copot Lurah Pungli Diprotes
    Sikap tegas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menindak lurah yang terlibat praktik pungutan liar (pungli) kini menuai protes dari sejumlah warga.
    Spanduk bentuk kekecewaan dipasang sebelum S dicopot, beberapa warga juga memberikan kesaksian soal sosok S yang mereka sebut sudah kaya sebelum menjabat sebagai lurah.
    Ada beberapa spanduk terkait pencopotan S dengan beragam tulisan yang terpasang sejak Minggu (2/5/2021) malam.
    Berbagai tulisan itu terpasang hingga akhirnya dicopot pada Senin (3/5/2021) pagi.
    Seorang warga bernama Ananda menyebut, spanduk tersebut dipasang oleh para warga Kelurahan Gajahan.
    Ia mengatakan, tulisan itu bukanlah protes tapi bentuk dukungan moral terhadap S.
    Ananda juga mengaku kecewa karena Gibran langsung mencopot S.
    "Kalau bisa jangan langsung memberikan opsi pemecatan," ungkapnya.
    Dirinya juga menegaskan bahwa S sudah kaya sebelum menjabat sebagai lurah.
    Sudah 4 Tahun
    Diketahui kasus pungutan liar (Pungli) di Kelurahan Gajahan Solo ternyata sudah terjadi sejak tahun sebelumnya.
    Namun, baru tahun ini viral dan ditindak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
    Kesaksian tersebut dikatakan penjaga toko baju di kawasan tersebut, Ning Nur Oktavia (25).
    Ning mengatakan, selama dirinya bekerja di toko kawasan Gajahan Solo sering ada oknum berpakaian linmas menarik uang.
    Modusnya entah THR atau zakat.
    Dia mengatakan, pungutan dari oknum linmas bukan tahun ini saja, namun 4 tahun terakhir sudah ada pungutan seperti itu.
    Uang yang diberikan untuk para oknum linmas ini berbeda-beda ada yang Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.
    Dia mengatakan, lantaran ada surat resmi dari kelurahan, dia mengira adalah kegiatan resmi.
    Namun, saat Wali Kota Solo Gibran datang, dia baru tahu kalau aksi tersebut ternyata pungli.
    Keliling Kembalikan Uang
    Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun langsung mengembalikan uang hasil pungutan liar (pungli) oknum linmas di Kelurahan Gajahan, Solo, Minggu (2/5/2021).
    Gibran memasuki satu demi satu toko di kawasan Gajahan yang diduga ditarik pungli tersebut.
    Gibran ketika bertemu para pedagang memohon maaf lantaran ada tindakan tidak menyenangkan tersebut.
    Gibran mengatakan, pihak Pemkot Solo pastikan tidak akan terjadi lagi kejadian pungli yang meresahkan seperti ini.
    Gibran memberikan uang sesuai dengan nominal yang diberikan oleh pihak-pihak toko tersebut.
    Akibat lakukan pungli bermodus zakat, oknum lurah di Solo dibebastugaskan dari jabatannya.
    Sikap tegas putra sulung Jokowi menindak lurah yang terlibat praktik pungli justru menuai protes dari sejumlah warga.
    Ada yang memasang spanduk dukungan hingga beri pembelaan oknum lurah sudah kaya. (*)

Комментарии • 203