Lomba Sastra Siswa Nasonal(L2SN)_Mendongeng Cerita SD/MI/Sederajat_ELKANAURA AZZALIA ANDINI
HTML-код
- Опубликовано: 11 дек 2024
- Alkisah terdapat seorang Raja Majapahit yang pergi meninggalkan Negerinya bersama sang permaisuri, karena telah berperang. Mereka membangun sebuah gubuk baru yang letaknya tidak jauh dari lereng gunung Bromo.
Tak lama kemudian sang permasuri melahirkan bayi perempuan yang amat cantik. Tetapi bayi tersebut tidak seperti bayi seperti pada umumnya. Bayi ini tidak menangis maka kedua orang tua bayi itu menamainya Roro Anteng. Anteng dalam bahasa jawa berarti tenang atau tidak banyak bergerak. Tak jauh dari tempat mereka tinggal terdapat sepasang suami istri yang masih keturunan Brahmana. Sang istri baru saja melahirkan bayi laki-laki yang amat tampan dan berbadan segar, maka kedua orang tua bayi itu menamainya Joko Seger. Seger dalam bahasa jawa berarti berbadan sehat
Waktu terus berlalu Roro Anteng dan Joko Seger mulai tumbuh dewasa. Roro Anteng tumbuh menjadi seorang gadis yang amat cantik. Sedangkan Joko Seger tunggu menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Rupanya berita tentang kecantikan Roro anteng sudah tersebar luas ke mana-mana sehingga sampai terdengar ke telinga seorang perompak sakti dari selat madura
Suatu hari perompak sakti itu datang untuk meminang Roro Anteng. Perompak itu merayu Roro Anteng untuk dipinangnya akan tetapi Roro Anteng sangat takut dan sangat kebingungan. Roro Anteng berpikir dan terus berpikir sehingga ia mendapatkan sebuah ide. Roro Anteng meminta perompak tersebut untuk dibuatkan laut di puncak gunung Bromo dalam waktu satu malam saja. Mendengar tantangan itu yang merompak tersebut tertawa dan sanggup untuk memenuhi apa yang diinginkan oleh Roro Anteng. Roro Anteng juga berpesan apabila pekerjaan itu belum selesai dan matahari sudah terbit lalu ayam berkokok berarti sang perumpak itu gagal untuk meminangnya.
Pada hari yang ditentukan dengan berbekal batok atau tempurung kelapa perompak sakti itu pergi ke puncak gunung Bromo untuk membuat laut. Sebelum memulai pekerjaannya sang perompak tersebut meminta kekuatan kepada penguasa kegelapan. Sang perompak tersebut meminta agar dirinya dan batok yang dipegang agar berubah menjadi raksasa. Tiba-tiba tubuh perompak sakti itu berubah menjadi raksasa termasuk batok yang dipegangnya juga ikut membesar. Perompak sakti itu memulai pekerjaannya, dia terus menggali menggali dan terus menggali. Hingga pekerjaannya hampir selesai dan tinggal mengisi air saja sedangkan waktu masih sangat panjang
Mengetahui hal itu Roro Anteng menjadi sangat ketakutan dan sangat bingung. Roro anteng memohon petunjuk kepada Sang Kuasa. Setelah berdoa Roro Anteng mendapatkan ide, ia segera mengumpulkan semua wanita yang ada di desanya, mereka juga mengumpulkan tumpukan ilalang dan daun kering serta lesung dan alu. Para wanita tersebut membakar tumpukan ilalang dan daun kering. Sehingga dari kejauhan tampak seperti matahari yang terbit ditambah suara lesung dan alu. Ayam jantan pun berkokok saling bersahut-sahutan
Mengetahui itu, Sang perompak sakti menjadi sangat marah. Ia pun melempar batok kelapa yang dipegangnya. Perompak sakti itu lalu meninggalkan lautan yang belum selesai, dan tiba-tiba secara ajaib batok kelapa yang dilemparkan tadi berubah menjadi gunung yang sampai saat ini dikenal gunung batok, sedangkan lautan sampai saat ini disebut lautan pasir atau segoro wedi
Akhirnya Roro Anteng dan joko seger menikah. Mereka hidup bahagia dan menikah di dusun baru. Dan nama dusun itu diambil dari suku kata terakhir nama Roro Anteng yaitu teng, dan suku kata terakhir Joko Seger yaitu ger. Sehingga sampai saat ini dusun itu disebut dusun tengger