Pemerintah daerah setempat hars melindungi peninggalan sejarah situs amangkerat satu ini seyogyanya dipugar dan dirawat agar generasimendatan mengenal sejarah
Channel yang sangat berguna dan bermanfaat kangmas,, mengenalkan tinggalan leluhur kepada generasi sekarang. Tidak banyak yang tau , setelah menonton channel ini jadi tau.
KITAB REFERENSI AMANGKURAT 1. Kitab Arjuna Wiwaha, karya Empu Kanwa jaman raja Airlangga di KRAT Kahuripan. Buku ini berisi tentang bela negara. Sebagai bekal Amangkurat un mengabdi pada nusa bangsa. 2. Kitab Semara Dahana, karya Empu Darmaja jaman Prabu Jayabaya di Kerajaan Kediri. Amangkurat membaca untuk memahami ilmu psikologi sosial. 3. Kitab Baratayuda, karya Empu Sedah dan Empu Panuluh jaman Kerajaan Dahana Pura. Amangkurat membaca untuk mempelajari ilmu gelar perang. Sebagai wujud konsep senapati ing ngalaga. 4. Kitab negara kertagama, karya Empu Prapanca jaman Prabu Hayamwuruk raja Majapahit. Amangkurat membaca kitab ini berhubung dengan masalah pemerintahan. Maka belajar tentang ilmu tata negara. 5. Kitab Sutasoma, karya Empu Tantular jaman Prabu Brawijaya raja Majapahit. Amangkurat mengkaji toleransi dan keberagaman. Ketemu konsep Bhinneka Tunggal Ika. 6. Kitab Syekh Malaya, karya Sunan Kalijaga jaman Raden Patah Jimbun Sirrullah Syah Alam Akbar di Kerajaan Demak Bintara. Amangkurat belajar ilmu sangkan paraning dumadi. 7. Kitab suluk Bonang, karya Sunan Bonang jaman Sultan Trenggana raja Demak. Amangkurat belajar ilmu syariat tarikat hakikat makrifat. 8. Kitab pepali, karya Ki Ageng Sela jaman Kasultanan Demak Bintara. Amangkurat belajar ilmu etika, ajaran budi pekerti luhur. Bekal untuk memimpin Mataram dengan konsep moralitas kebangsaan. 9. Kitab Nitisruti, karya Pangeran Karanggayam jaman Sultan Hadiwijaya Kamidil Syah Alam Akbar Panetep Panatagama, raja Pajang. Amangkurat belajar ilmu sosiologi moralitas. Dengan berpijak pada nilai keteladanan. 10. Kitab Sastra Gending, karya Sultan Agung raja Mataram. Amangkurat belajar keselarasan sosial. Wajar sekali Amangkurat sukses memimpin Kerajaan Mataram. 11. Kitab Malang Sumirang, karya Kanjeng Ratu Mas Panggung, permaisuri Raden Patah dan putri Sunan Ampel. Amangkurat belajar konsep manunggaling kawula gusti. Jiwa kemanusiaan sinergi dengan nilai keadilan. 12. Kitab Sigra Milir, karya Ki Ageng Banyubiru jaman Joko Tingkir raja Pajang. Berisi tentang pelayanan publik. Amangkurat belajar menjadi raja Mataram. Dengan basis menejemen pelayanan. 13. Kitab Darma Sunya, karya Sinuwun Hadi Prabu Hanyakrawati raja Mataram. Amangkurat belajar ilmu satataning panembahan. 14. Kitab Kawi Wedhar, karya Ki Ageng Butuh jaman Mas Karebet raja Pajang. Amangkurat belajar menejemen ekonomi berbasis kerakyatan. Agar Mataram maju makmur mandiri. 15. Kitab Singir Langgeng, karya Ki Ageng Karanglo jaman Panembahan Senapati raja Mataram. Amangkurat belajar ilmu kawibawan yang bersumber dari nilai kearifan lokal. Jawa jiwa kang kajawi...
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung..
Temboknya iitu sama persis kraton kartosuro mas. Sekali2 datang ke bekas keraton kartosuro. Disitu ada cerita putri sedah mirah, yg konon katanya pinter ilmu olah kanuragan,/ sakti.
Buat sinuwun Amangkurat Mas. SMG di ampuni sgl khilaf dan dosa2 nya. Sbb manusia tak akan luput dari dosa. SMG Surga tmpt kmbalinya. Anak cucumu akan mneruskan nilai ajaran luhurmu.mmbangun kmbli mtrm yg Agung. Menghidupkan kembali Suasana Kedamaian Keraton Agung mtrm Islam. AGUNG DAROJATI PAKUNING ALAM.
SISTEM IRIGASI AMANGKURAT 1. Irigasi Umbul Pengging. Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran. 2. Irigasi Umbul cakra. Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening. 3. Irigasi Umbul Gedaren. Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti. 4. Irigasi Umbul Ponggok. Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyarakat sekitar umbul Ponggok untuk budi daya perikanan. Hasilnya cukup berlimpah ruah. 5. Irigasi Umbul Manten. Siji garise pesthi, loro temune jodho. Ajaran Kejawen itu dihayati benar oleh Amangkurat. Calon manten diberi kesempatan untuk siram jamas di umbul manten. Pernah dibangun oleh Ratu Pembayun putri Brawijaya. Saat menikahkkan Batara Katong dengan putri Surya Alam Ponorogo. 6. Irigasi Umbul Dhudha. Sepa sepi lir asepah samun. Begitulah suasana hati yang sedang kosong. Ibarat pria yang sendirian, karena ditinggal istri. Tentu saja perlu teman. Maka umbul dhudha menjadi lambang tuntunan hidup, agar tetap bersemangat terus. Maka perlu tirakat, seperti lakunya Ki Ageng Tarub. 7. Irigasi Umbul Pasiraman. Kimplah kimplah banyune alambah lambah. Mencep kutah angileni sawah sawah. Aliran umbul Pasiraman ditata oleh Amangkurat. Berguna untuk pertanian dan perikanan. Mataram berhasil mewujudkan swasembada pangan. 8. Irigasi Umbul Pluneng. Mata air deras dari daerah Kebonarum selatan gunung Merapi. Amangkurat menata aliran umbul Pluneng. Berguna untuk air minum. Sebagian digunakan sebagai sarana ritual kungkum. Sesuci diri dengan berendam. Dulu digunakan untuk mengawali pembangunan candi Plaosan. 9. Irigasi Umbul Rara. Mata air yang berasal dari umbul rara digunakan untuk nenuwun. Orang percaya masalah beban hidup segera teratasi setelah kungkum di umbul rara. Misalnya beban utang piutang. Tiba tiba mendapat solusi cespleng. Amangkurat memberi ruang untuk melakukan refleksi spiritual. 10. Irigasi Umbul Ngabean. Drajat pangkat semat merupakan dambaan setiap orang. Amangkurat menghormati tata cara lelaku. Tapa kungkum di umbul ngabean mendatangkan guna kaya purun. Seseorang mendapat kekayaan kedudukan kepandaian. Kerap disebut dengan istilah wirya arta winasis. Kebijakan irigasi Amangkurat Agung berhubungan dengan pindahan ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Rancangan pindah ibukota tahun 1666. Aliran umbul itu bertemu di Kartasura. Selama 11 tahun melakukan pembangunan infrastruktur. Jaman Amangkurat Amral Tahun 1677 Kartasura resmi menjadi ibukota Kraton Mataram.
Klo ke Makam Ratu Malang ...menceritakan tentang personal Amangkurat 1 beserta istri2 nya Kisah Cinta Raja dengan Ratu nya Memang Cinta sllu ada ..baik dlm. Kehidupan Raja maupun Rakyat biasa
Tempat ini akan tetap ada sebagai saksi ke kejaman amangkurat 1. Sebagai raja serakah dan ber nafsu binatang mau tau selengkap nya panjenengan ikuti sejarah ratu malang. Pasti terbukti
Arkeolog Indonesia kok kurang tanggap yaa kang???? . Harusnya ini di lestarikan & ada tindakan eskavasi dr para arkeolog Karena ini suatu sejarah leluhur kita Makasih banyak buat yg bikin konten . semoga bermanfaat
Bener ...cinta tehadap suami tidak perduli dengan kekuasaan ...hidup tersiksa suami di bunuh olh pesuruh suami kedua hidup hancur lebur terlalu ngenes sudah mati pun masih dibiarkan tidak lngsung di kubur itulah lelaki terlalu menuruti ego hingga cinta buta keras kepala ....🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL 1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul. 2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered. 3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang. 4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. 5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun. 6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri 7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo. 9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura. 10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri 11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan. 12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan. 13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang. 14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara. 15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan. 16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang. 17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi. 18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk. 19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso. 20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro. Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran. Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
KOMPLEKS PERUMAHAN JAMAN AMANGKURAT 1. Joglo Trajumas. Perumahan sekitar istana Amangkurat dibangun dengan beragam bentuk. Misalnya berupa joglo trajumas. Terdiri dari empat buah sisi. Jumlah atap bersusun tiga, yakni brunjung, pananggap, panitih. Untuk memperkuat struktur penyangga , maka dibuat blandar, pamidangan, pangeret, sunduk kili. Tandha harjaning negara. 2. Joglo Pangrawit. Perumahan sekitar istana Amangkurat berbentuk joglo pangrawit. Terdapat blandar tumpang sari, usuk paniyung, dudur jajar dan takir balok. Dasaran saka guru dipasang umpak. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya. 3. Joglo Padaringan. Perumahan joglo padaringan digunakan oleh Amangkurat untuk melambangkan ketahanan pangan. Padaringan adalah tempat menyimpan pangan yang berada di senthong tengah. Dianggap amat sakral, maka perlu sesaji. Ama kabur tandur subur loh jinawi. 4. Joglo Semar Tinandhu. Bangunan yang terkenal jaman Amangkurat bernama joglo semar tinandhu. Bentuknya mirip tandhu. Atap brunjung tanpa topangan. Menggunakan saka buntung yang disangga saka pananggap. Bermakna aman ayem tentrem seperti naungan Kyai Lurah Semar di Karang Kedhempel. 5. Joglo Witana. Penduduk Mataram jaman Amangkurat suka joglo witana. Rumah ini menggunakan ander, molo, usuk paniyung, takir teplok. Dengan saka guru tanpa landasan umpak. Witana bermakna asal usul kehidupan, sangkan paraning dumadi. 6. Joglo Cempurung. Kreasi perumahan jaman Amangkurat terdapat joglo cempurung. Maknanya cempuri untuk berkurung. Yaitu kegiatan berdoa atau semedi. Joglo cempurung cocok untuk sedhakep saluku juga, amepet babahan hawa sanga. Megeng napas, mbendung swara. Sebagai sarana melakukan panembah jati. 7. Joglo Kepuhan. Ragam joglo jaman Amangkurat terkenal dengan sebutan joglo kepuhan. Dengan atap tumpang atau lar bersusun tiga. Saka guru menggunakan umpak pengokokoh. Makna kepuhan mirip dengan wutuhan. Bertujuan untuk memahami ngelmu kasampurnan. 8. Joglo Ceblokan. Arsitektur jaman Amangkurat mengenal joglo ceblokan. Menggunakan blandar hanya satu. Dilengkapi dengan dada pesi ander molo, usuk ri gereh. Saka guru tanpa sunduk takir teplok. Ceblokan berarti kejatuhan durian runtuh. Pemilik diharapkan beruntung terus, manggih hayu ayem tentrem kang tinemu. 9. Joglo Tawon. Tukang jaman Amangkurat pandai membuat rumah jenis joglo tawon. Menggunakan blandar tumpang sari, takir lambang gantung, usuk paniyung, lar susun lima, singup susun tujuh. Tawon berarti lebah. Pemilik akan mendapatkan manisnya madu. Yakni madu basa, madu rasa, madu brangta. Bremara reh mbrengengeng, lir swaranung madu brangta. Manungsum sarining kembang. 10. Joglo Jubungan. Sinuwun Amangkurat memberi fasilitas pada seniman berupa joglo jubungan. Artinya tempat untuk refleksi, medhar sabda atau ngunbar gagasan. Para seniman didukung untuk kreatif. Diskusi seni budaya menghasilkan peradaban Mataram yang agung angggun unggul. Ilmu iku kelakone kanthi laku. 11. Joglo Lambang sari. Pesta raja kembul bujana andrawina. Kehidupan rumah tangga mendapat prioritas dari raja Amangkurat. Sepasang mempelai yang berbulan madu diberi hadiah gratis oleh istana Mataram. Yaitu bersenang senang di joglo lambang sari. Arsitektur dibuat asri anglam lami. Sangat romantis. Cocok untuk hadiah pengantin baru. Selalu berkumandang tembang asmarandana. 12. Joglo Lawakan. Balai pengobatan janan Amangkurat berpusat di joglo lawakan. Hemat pangkal kaya, bersih pangkal sehat. Warung hidup dan apotek hidup dikembangkan. Agar masyarakat sehat waras wiris. Klinik kesehatan tersedia di joglo lawakan. Tersedia beragam obat herbal dari lingkungan. Pancen nyata kasiate jamu Jawa. Godhong kates bisa gawe ethes. Jabe puyang awak mriyang bisa ilang. Temu ireng tamba lara weteng. Sirah puyeng ati susah dadi seneng. Adas pulo waras bisa gawe bergas. Jamu Jawa pranyata dadi usada.
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT 1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong. 2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya. 3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra. 4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati. 5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom. 6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa. 7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan 8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur. 9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun. 10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan. 11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai. 12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem. 13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat. 14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan. 15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan. 16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara. 17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat. 18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit. 19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang. 20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan. Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun...
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT 1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram. Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. 2. Menteri Sekretaris Negara. Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib. 3. Menteri Pertahanan. Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan. 4. Menteri Keuangan. Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab. 5. Menteri Peranan Wanita. Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender. 6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup. 7. Menteri Kehutanan. Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi. 8. Menteri Sosial. Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu. 9. Menteri Maritim. Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal. 10. Menteri Perdagangan. Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram. 11. Menteri Pertanian. Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan. 12. Menteri Hukum dan HAM. Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum. 13. Menteri Pemuda dan Olahraga. Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun. 14. Menteri Pekerjaan Umum. Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat. 15. Menteri Agama. Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji.
Peninggalan kekejaman raja Amangkurat 1...membunuh membabi buta...mencintai wanita yg SDH beristri...membunuh memperkosa siapapun yg menghalanginya...RATU MAS MALANG..DALANG KI WAYAH
Ini kompleks makam ki panjang mas beserta istrinya ratu malang, dalang yg sengaja di bunuh amangkurat 1 lalu istrinya dijadikan permaisuri si amangkurat itu ya om..?? Sangat memilukan kisahnya😔😔 Alfatihah buat kipanjang mas&istrinya.. salam dr kota makassar ✌️
Banyak pelajaran berharga yg bisa di petik dari tragedi "astaka pura" Apalagi setelah kedatangan team SDG (ustd.hakim bawazier) Amangkurat yg di butakan oleh CINTA, sedangkan ratu malang yg setia sampai mati
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT 1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong. 2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya. 3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra. 4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati. 5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom. 6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa. 7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan 8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur. 9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun. 10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan. 11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai. 12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem. 13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat. 14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan. 15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan. 16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara. 17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat. 18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit. 19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang. 20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan. Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun..
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT 1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram. Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. 2. Menteri Sekretaris Negara. Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib. 3. Menteri Pertahanan. Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan. 4. Menteri Keuangan. Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab. 5. Menteri Peranan Wanita. Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender. 6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup. 7. Menteri Kehutanan. Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi. 8. Menteri Sosial. Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu. 9. Menteri Maritim. Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal. 10. Menteri Perdagangan. Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram. 11. Menteri Pertanian. Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan. 12. Menteri Hukum dan HAM. Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum. 13. Menteri Pemuda dan Olahraga. Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun. 14. Menteri Pekerjaan Umum. Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat. 15. Menteri Agama. Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji......
Hati2 mas ada yg merusak seperti prasasti kusambyan di pucangan jombang...hancur jadi 9 potong karrna ada yg penasaran dikira ada emasnya...dihamergodam hancurswmua sampau sekarang pelakunya belum ditemukan
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL 1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul. 2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered. 3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang. 4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. 5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun. 6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri 7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo. 9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura. 10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri 11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan. 12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan. 13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang. 14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara. 15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan. 16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang. 17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi. 18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk. 19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso. 20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro. Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran. Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
amangkurat gembelengan banget... mentang2 raja seenak nya mau ngerebut istri orang... jgn gitu boss... gimana pun ratu malang sdh menjadi istri orang, sah secara adat dan mungkin secara agama juga... perisor, perebut istri orang. 😠
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung....
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL 1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul. 2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered. 3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang. 4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. 5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun. 6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri 7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo. 9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura. 10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri 11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan. 12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan. 13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang. 14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara. 15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan. 16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang. 17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi. 18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk. 19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso. 20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro. Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran. Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347..
BIOGRAFI AMANGKURAT RAJA MULIA MATARAM 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IV Perancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung. Sumber. Babad Ila Ila , Arumbinang, Pengageng Carik Negari, 1682......
KANJENG RATU KENCANA SEMARANG PERMAISURI AMANGKURAT I 1. Kanjeng Ratu Kencana adalah permaisuri kedua Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Masih keturunan Kraton Pajang Pengging. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu, wijiling amaratapa, tedhaking andana warih. 3. Restu trah Demak, Pajang, Mataram. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Daerah Banyumanik Semarang dibangun oleh Sunan Psndanaran. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. Raden Drajat memang kebak ngelmu sipating kawruh. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. Nyukupi ing sabarang gawe. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Didikan sang Ibu prameswari cukup membekas di hati Pangeran Puger. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Amangkurat I terbantu oleh garwa prameswari yang mumpuni. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. Narendra gung binathara mbahu dhendha nyakrawati yang dihormati oleh sekalian rakyat. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. Mengabdi pada nusa bangsa secara paripurna. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Menurunkan Raden Mas Drajat atau Pangeran Puger. Kelak bergelar Sri Susuhunan Paku Buwana I raja Mataram Kartasura tahun 1708-1719. 13. Atas restu Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I menikah dengan putri Pangeran Balitar, Bupati Madiun. Bernama Kanjeng Ratu Mas Balitar. Putri cerdas tangkas trampil trengginas, mrantasi sabarang karya. 14. Ratu Mas Balitar sebagai garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana I mengarang kitab Ambiya, Kandha, Iskandar Zulkarnain. Menantu Ratu Kencana Semarang ini seorang pengarang berbakat. 15. Dengan didampingi oleh Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I dan Ratu Mas Balitar lancar mengabdi di Kerajaan Mataram Kartasura. Negara maju, rakyat makmur. Tiap pemuda wajib belajar atas biaya negara. 16. Usaha batik, kuliner, kerajinan gamelan, ukir ukiran, kecap dan trasi berkembang pesat. Ratu Kencana Semarang peduli ekonomi kerakyatan. Untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara dan Banyumas mendapat perlakuan istimewa. Minyak kelapa jadi komoditas utama. 17. Gedung Kabupaten wilayah DULANGMAS Kedu Magelang Banyumas dibangun dengan megah. Sesuai konsep etis filosofis leluhur. Seni budaya berkembang amat menggembirakan. Itu atas iguh partikel Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 18. Nama Ratu Wiratsari atau Kanjeng Ratu Kencana Semarang harum wangi. Sumare di hastana Tegalarum bersama Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Kawula dasih sama ngalap berkah. Amin Amin Ya Rabbal Alamin. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
Sip pakde... kulo sing teng pancurendang mboten ngertos detil cerita amangkurat mas lan kaitane kalih cikembulan , pekuncen ,pesiraman ,, nopo malih ceritane teng lesmana ,, di uri-uri mpun jarang ingkang ngertos
KANJENG RATU KENCANA SEMARANG PERMAISURI AMANGKURAT I 1. Kanjeng Ratu Kencana adalah permaisuri kedua Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Masih keturunan Kraton Pajang Pengging. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu, wijiling amaratapa, tedhaking andana warih. 3. Restu trah Demak, Pajang, Mataram. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Daerah Banyumanik Semarang dibangun oleh Sunan Psndanaran. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. Raden Drajat memang kebak ngelmu sipating kawruh. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. Nyukupi ing sabarang gawe. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Didikan sang Ibu prameswari cukup membekas di hati Pangeran Puger. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Amangkurat I terbantu oleh garwa prameswari yang mumpuni. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. Narendra gung binathara mbahu dhendha nyakrawati yang dihormati oleh sekalian rakyat. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. Mengabdi pada nusa bangsa secara paripurna. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Menurunkan Raden Mas Drajat atau Pangeran Puger. Kelak bergelar Sri Susuhunan Paku Buwana I raja Mataram Kartasura tahun 1708-1719. 13. Atas restu Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I menikah dengan putri Pangeran Balitar, Bupati Madiun. Bernama Kanjeng Ratu Mas Balitar. Putri cerdas tangkas trampil trengginas, mrantasi sabarang karya. 14. Ratu Mas Balitar sebagai garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana I mengarang kitab Ambiya, Kandha, Iskandar Zulkarnain. Menantu Ratu Kencana Semarang ini seorang pengarang berbakat. 15. Dengan didampingi oleh Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I dan Ratu Mas Balitar lancar mengabdi di Kerajaan Mataram Kartasura. Negara maju, rakyat makmur. Tiap pemuda wajib belajar atas biaya negara. 16. Usaha batik, kuliner, kerajinan gamelan, ukir ukiran, kecap dan trasi berkembang pesat. Ratu Kencana Semarang peduli ekonomi kerakyatan. Untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara dan Banyumas mendapat perlakuan istimewa. Minyak kelapa jadi komoditas utama. 17. Gedung Kabupaten wilayah DULANGMAS Kedu Magelang Banyumas dibangun dengan megah. Sesuai konsep etis filosofis leluhur. Seni budaya berkembang amat menggembirakan. Itu atas iguh partikel Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 18. Nama Ratu Wiratsari atau Kanjeng Ratu Kencana Semarang harum wangi. Sumare di hastana Tegalarum bersama Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Kawula dasih sama ngalap berkah. Amin Amin Ya Rabbal Alamin. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712......
Sendang moyo itu memang di abngum oleh amangkurat utk tandon air..bukan utk makam ratu malang.terbukti dengan tembok tebal yg tersisa begitu tebal utk mencegah rembesan air dari sendang yg ada...
Sendang moyo itu sebagai saksi kebiadapan amangkurat karena di tempat itulah jenazah ratu malang di gauli amangkurat 1 walaupun ratu malang sdh mening gal amangkurat 1tetap menggauli nya selama 7 setelah bermimpin ratu malang telah bersama dengan dalang panjang mas baru ia sadar kalo ratu malang tidak dapat ia miliki.
Kasihan bener ratu malang.dia dipaksa jadi istri amangkurat 1.padahal cintanya hanya kepada ki panjang mas.apalagi setelah dia tahu ki panjang mas mati dibunuh tentu sangat sedih dan tersiksa.habis itu dia dijadikan budak seks nya amangkurat padahal sedang hamil.makanya dia meninggal karena menderita lahir dan batin.al fatihah untuk ratu malang dan ki panjang mas...
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat. A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya. 1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama. 2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem. 3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas. 4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana. 5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor. 6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat. 7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang. 8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong. 9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar. 10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan. 11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung. 12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai. B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu. 3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712....
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT 1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong. 2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya. 3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra. 4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati. 5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom. 6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa. 7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan 8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur. 9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun. 10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan. 11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai. 12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem. 13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat. 14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan. 15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan. 16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara. 17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat. 18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit. 19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang. 20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan. Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun......
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat. A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya. 1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama. 2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem. 3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas. 4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana. 5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor. 6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat. 7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang. 8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong. 9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar. 10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan. 11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung. 12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai. B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu. 3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
Namanya raja membangun negara sudah kewajibannya, tetapi kalau membunuh istri-istri selir, mertua, adik, kerabat dan para ulama serta rakyatnya sendiri itu sudah keterlaluan.
Itu batu putih ditambang, kemudian dibentuk yg seukuran, jd bkn pabrikan, tp pengrajin. Sekr kan jg ada batu alam yg dibentuk seukuran tegel, memang tdk bs halus banget.
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat. A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya. 1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama. 2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem. 3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas. 4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana. 5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor. 6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat. 7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang. 8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong. 9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar. 10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan. 11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung. 12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai. B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu. 3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712....
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat. A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya. 1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama. 2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem. 3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas. 4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana. 5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor. 6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat. 7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang. 8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong. 9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar. 10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan. 11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung. 12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai. B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang. 1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari. 2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu. 3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram. 4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana. 5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. 6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. 7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur. 9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin. 10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. 11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. 12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT 1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram. Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. 2. Menteri Sekretaris Negara. Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib. 3. Menteri Pertahanan. Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan. 4. Menteri Keuangan. Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab. 5. Menteri Peranan Wanita. Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender. 6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup. 7. Menteri Kehutanan. Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi. 8. Menteri Sosial. Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu. 9. Menteri Maritim. Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal. 10. Menteri Perdagangan. Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram. 11. Menteri Pertanian. Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan. 12. Menteri Hukum dan HAM. Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum. 13. Menteri Pemuda dan Olahraga. Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun. 14. Menteri Pekerjaan Umum. Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat. 15. Menteri Agama. Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji.........
BIOGRAFI AMANGKURAT I 1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas. 2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban. 3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali. 4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati. 5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya. 6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri. 7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. 8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan. 9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura. 10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki. 11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis. 12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura. 13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara. 14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun. 16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal. 17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas. 18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo. 19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II. 20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered. 21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram. 22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. 24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga. 25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang. 26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang. 27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran. 28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus. 29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya. 30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang. 31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura. 32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura. 33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura. 34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen. 35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo. 36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas. 37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga. 38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. 39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara. 40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen. 41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. 42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum. 43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL 1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul. 2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered. 3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang. 4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. 5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun. 6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri 7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo. 9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura. 10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri 11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan. 12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan. 13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang. 14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara. 15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan. 16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang. 17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi. 18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk. 19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso. 20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro. Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran. Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
SISTEM IRIGASI AMANGKURAT 1. Irigasi Umbul Pengging. Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran. 2. Irigasi Umbul cakra. Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening. 3. Irigasi Umbul Gedaren. Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti. 4. Irigasi Umbul Ponggok. Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyarakat sekitar umbul Ponggok untuk budi daya perikanan. Hasilnya cukup berlimpah ruah. 5. Irigasi Umbul Manten. Siji garise pesthi, loro temune jodho. Ajaran Kejawen itu dihayati benar oleh Amangkurat. Calon manten diberi kesempatan untuk siram jamas di umbul manten. Pernah dibangun oleh Ratu Pembayun putri Brawijaya. Saat menikahkkan Batara Katong dengan putri Surya Alam Ponorogo. 6. Irigasi Umbul Dhudha. Sepa sepi lir asepah samun. Begitulah suasana hati yang sedang kosong. Ibarat pria yang sendirian, karena ditinggal istri. Tentu saja perlu teman. Maka umbul dhudha menjadi lambang tuntunan hidup, agar tetap bersemangat terus. Maka perlu tirakat, seperti lakunya Ki Ageng Tarub. 7. Irigasi Umbul Pasiraman. Kimplah kimplah banyune alambah lambah. Mencep kutah angileni sawah sawah. Aliran umbul Pasiraman ditata oleh Amangkurat. Berguna untuk pertanian dan perikanan. Mataram berhasil mewujudkan swasembada pangan. 8. Irigasi Umbul Pluneng. Mata air deras dari daerah Kebonarum selatan gunung Merapi. Amangkurat menata aliran umbul Pluneng. Berguna untuk air minum. Sebagian digunakan sebagai sarana ritual kungkum. Sesuci diri dengan berendam. Dulu digunakan untuk mengawali pembangunan candi Plaosan. 9. Irigasi Umbul Rara. Mata air yang berasal dari umbul rara digunakan untuk nenuwun. Orang percaya masalah beban hidup segera teratasi setelah kungkum di umbul rara. Misalnya beban utang piutang. Tiba tiba mendapat solusi cespleng. Amangkurat memberi ruang untuk melakukan refleksi spiritual. 10. Irigasi Umbul Ngabean. Drajat pangkat semat merupakan dambaan setiap orang. Amangkurat menghormati tata cara lelaku. Tapa kungkum di umbul ngabean mendatangkan guna kaya purun. Seseorang mendapat kekayaan kedudukan kepandaian. Kerap disebut dengan istilah wirya arta winasis. Kebijakan irigasi Amangkurat Agung berhubungan dengan pindahan ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Rancangan pindah ibukota tahun 1666. Aliran umbul itu bertemu di Kartasura. Selama 11 tahun melakukan pembangunan infrastruktur. Jaman Amangkurat Amral Tahun 1677 Kartasura resmi menjadi ibukota Kraton Mataram....
Sejarah perjuangan pahit dan beratnya menjadi pasangan seniman tradisi dhalang dan waranggana pada masanya. Alfatihah 🙏
Pemerintah daerah setempat hars melindungi peninggalan sejarah situs amangkerat satu ini seyogyanya dipugar dan dirawat agar generasimendatan mengenal sejarah
Sangat elegan peninggalan sejarah nenek moyang kita dulu,siapa lagi yang bisa mengungkap dan meneruskan selain kita sendiri bukan bangsa lain
Channel yang sangat berguna dan bermanfaat kangmas,, mengenalkan tinggalan leluhur kepada generasi sekarang. Tidak banyak yang tau , setelah menonton channel ini jadi tau.
Mantapp..kisah Antaka Pura ..peninggalan Amangkurat 1 ini sgt menarik dn menyanyat hati..tp ada juga merinding...😊
Selalu menarik dan tak membosankan liputan tentang ANTAKA PURA...
Bagus Sang Creator Nggk Keminter Tapi Mendengarkan Dan Mencoba Menganalisa Narasumber,..👍👍👍 Adab Yg Bagus,...
Sudah mulailah menjaga dan merawat peninggalan leluhur kita.
KITAB REFERENSI AMANGKURAT
1. Kitab Arjuna Wiwaha, karya Empu Kanwa jaman raja Airlangga di KRAT Kahuripan. Buku ini berisi tentang bela negara. Sebagai bekal Amangkurat un mengabdi pada nusa bangsa.
2. Kitab Semara Dahana, karya Empu Darmaja jaman Prabu Jayabaya di Kerajaan Kediri. Amangkurat membaca untuk memahami ilmu psikologi sosial.
3. Kitab Baratayuda, karya Empu Sedah dan Empu Panuluh jaman Kerajaan Dahana Pura. Amangkurat membaca untuk mempelajari ilmu gelar perang. Sebagai wujud konsep senapati ing ngalaga.
4. Kitab negara kertagama, karya Empu Prapanca jaman Prabu Hayamwuruk raja Majapahit. Amangkurat membaca kitab ini berhubung dengan masalah pemerintahan. Maka belajar tentang ilmu tata negara.
5. Kitab Sutasoma, karya Empu Tantular jaman Prabu Brawijaya raja Majapahit. Amangkurat mengkaji toleransi dan keberagaman. Ketemu konsep Bhinneka Tunggal Ika.
6. Kitab Syekh Malaya, karya Sunan Kalijaga jaman Raden Patah Jimbun Sirrullah Syah Alam Akbar di Kerajaan Demak Bintara. Amangkurat belajar ilmu sangkan paraning dumadi.
7. Kitab suluk Bonang, karya Sunan Bonang jaman Sultan Trenggana raja Demak. Amangkurat belajar ilmu syariat tarikat hakikat makrifat.
8. Kitab pepali, karya Ki Ageng Sela jaman Kasultanan Demak Bintara. Amangkurat belajar ilmu etika, ajaran budi pekerti luhur. Bekal untuk memimpin Mataram dengan konsep moralitas kebangsaan.
9. Kitab Nitisruti, karya Pangeran Karanggayam jaman Sultan Hadiwijaya Kamidil Syah Alam Akbar Panetep Panatagama, raja Pajang. Amangkurat belajar ilmu sosiologi moralitas. Dengan berpijak pada nilai keteladanan.
10. Kitab Sastra Gending, karya Sultan Agung raja Mataram. Amangkurat belajar keselarasan sosial. Wajar sekali Amangkurat sukses memimpin Kerajaan Mataram.
11. Kitab Malang Sumirang, karya Kanjeng Ratu Mas Panggung, permaisuri Raden Patah dan putri Sunan Ampel. Amangkurat belajar konsep manunggaling kawula gusti. Jiwa kemanusiaan sinergi dengan nilai keadilan.
12. Kitab Sigra Milir, karya Ki Ageng Banyubiru jaman Joko Tingkir raja Pajang. Berisi tentang pelayanan publik. Amangkurat belajar menjadi raja Mataram. Dengan basis menejemen pelayanan.
13. Kitab Darma Sunya, karya Sinuwun Hadi Prabu Hanyakrawati raja Mataram. Amangkurat belajar ilmu satataning panembahan.
14. Kitab Kawi Wedhar, karya Ki Ageng Butuh jaman Mas Karebet raja Pajang. Amangkurat belajar menejemen ekonomi berbasis kerakyatan. Agar Mataram maju makmur mandiri.
15. Kitab Singir Langgeng, karya Ki Ageng Karanglo jaman Panembahan Senapati raja Mataram. Amangkurat belajar ilmu kawibawan yang bersumber dari nilai kearifan lokal. Jawa jiwa kang kajawi...
Hayu hayu rahayu Ing Palereman Jati
Alusipun para leluhur sedaya ing astanna antakapura.
Linnabiy walahummul Fatiha ❤🤲🤲🤲
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung..
Salam Rahayu,rahayu,rahayu mardiko 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Temboknya iitu sama persis kraton kartosuro mas. Sekali2 datang ke bekas keraton kartosuro. Disitu ada cerita putri sedah mirah, yg konon katanya pinter ilmu olah kanuragan,/ sakti.
Kalau vidionya bersambungnya sekedar saran,, di jodulnya di kasih b
Part 1 part 2 dan seterusny biar mudah penonton nyimak vidonya 🤗
Mengesankan sekali
Buat sinuwun Amangkurat Mas. SMG di ampuni sgl khilaf dan dosa2 nya. Sbb manusia tak akan luput dari dosa. SMG Surga tmpt kmbalinya. Anak cucumu akan mneruskan nilai ajaran luhurmu.mmbangun kmbli mtrm yg Agung. Menghidupkan kembali Suasana Kedamaian Keraton Agung mtrm Islam. AGUNG DAROJATI PAKUNING ALAM.
Sy kok malah galfok sm kaosnya mas Teddy, itu pasti adem dan silir2 ya mas 😁😀
Dulu di chnel KTJ jg pernah dibahas hingga Sendangnya jg
SISTEM IRIGASI AMANGKURAT
1. Irigasi Umbul Pengging.
Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran.
2. Irigasi Umbul cakra.
Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening.
3. Irigasi Umbul Gedaren.
Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti.
4. Irigasi Umbul Ponggok.
Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyarakat sekitar umbul Ponggok untuk budi daya perikanan. Hasilnya cukup berlimpah ruah.
5. Irigasi Umbul Manten.
Siji garise pesthi, loro temune jodho. Ajaran Kejawen itu dihayati benar oleh Amangkurat. Calon manten diberi kesempatan untuk siram jamas di umbul manten. Pernah dibangun oleh Ratu Pembayun putri Brawijaya. Saat menikahkkan Batara Katong dengan putri Surya Alam Ponorogo.
6. Irigasi Umbul Dhudha.
Sepa sepi lir asepah samun. Begitulah suasana hati yang sedang kosong. Ibarat pria yang sendirian, karena ditinggal istri. Tentu saja perlu teman. Maka umbul dhudha menjadi lambang tuntunan hidup, agar tetap bersemangat terus. Maka perlu tirakat, seperti lakunya Ki Ageng Tarub.
7. Irigasi Umbul Pasiraman.
Kimplah kimplah banyune alambah lambah. Mencep kutah angileni sawah sawah. Aliran umbul Pasiraman ditata oleh Amangkurat. Berguna untuk pertanian dan perikanan. Mataram berhasil mewujudkan swasembada pangan.
8. Irigasi Umbul Pluneng.
Mata air deras dari daerah Kebonarum selatan gunung Merapi. Amangkurat menata aliran umbul Pluneng. Berguna untuk air minum. Sebagian digunakan sebagai sarana ritual kungkum. Sesuci diri dengan berendam. Dulu digunakan untuk mengawali pembangunan candi Plaosan.
9. Irigasi Umbul Rara.
Mata air yang berasal dari umbul rara digunakan untuk nenuwun. Orang percaya masalah beban hidup segera teratasi setelah kungkum di umbul rara. Misalnya beban utang piutang. Tiba tiba mendapat solusi cespleng. Amangkurat memberi ruang untuk melakukan refleksi spiritual.
10. Irigasi Umbul Ngabean.
Drajat pangkat semat merupakan dambaan setiap orang. Amangkurat menghormati tata cara lelaku. Tapa kungkum di umbul ngabean mendatangkan guna kaya purun. Seseorang mendapat kekayaan kedudukan kepandaian. Kerap disebut dengan istilah wirya arta winasis.
Kebijakan irigasi Amangkurat Agung berhubungan dengan pindahan ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Rancangan pindah ibukota tahun 1666. Aliran umbul itu bertemu di Kartasura. Selama 11 tahun melakukan pembangunan infrastruktur. Jaman Amangkurat Amral Tahun 1677 Kartasura resmi menjadi ibukota Kraton Mataram.
Klo waktu bisa diputar aku rindukan hidup pada masa kerajaan
Klo ke Makam Ratu Malang ...menceritakan tentang personal Amangkurat 1 beserta istri2 nya
Kisah Cinta Raja dengan Ratu nya
Memang Cinta sllu ada ..baik dlm. Kehidupan Raja maupun Rakyat biasa
Nyimak blusukan sejarahny...., gunung kelir..., dulunya tmpat apa ini ya...ada makam, pagar bata putih, dan gapura. Mtrnuwun
Tempat ini akan tetap ada sebagai saksi ke kejaman amangkurat 1. Sebagai raja serakah dan ber nafsu binatang mau tau selengkap nya panjenengan ikuti sejarah ratu malang. Pasti terbukti
Terimakasih infony
Arkeolog Indonesia kok kurang tanggap yaa kang????
. Harusnya ini di lestarikan & ada tindakan eskavasi dr para arkeolog
Karena ini suatu sejarah leluhur kita
Makasih banyak buat yg bikin konten
. semoga bermanfaat
Istri yg tersiksa semasa hidup nya ..
Suatu bukti bahwa cinta tak mungkin di ganti dengan harta dan derajat.
Bener ...cinta tehadap suami tidak perduli dengan kekuasaan ...hidup tersiksa suami di bunuh olh pesuruh suami kedua hidup hancur lebur terlalu ngenes sudah mati pun masih dibiarkan tidak lngsung di kubur itulah lelaki terlalu menuruti ego hingga cinta buta keras kepala ....🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL
1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul.
2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered.
3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang.
4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas.
5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun.
6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri
7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo.
9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura.
10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri
11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan.
12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan.
13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang.
14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara.
15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan.
16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang.
17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi.
18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk.
19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso.
20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro.
Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran.
Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
KOMPLEKS PERUMAHAN JAMAN AMANGKURAT
1. Joglo Trajumas.
Perumahan sekitar istana Amangkurat dibangun dengan beragam bentuk. Misalnya berupa joglo trajumas. Terdiri dari empat buah sisi. Jumlah atap bersusun tiga, yakni brunjung, pananggap, panitih.
Untuk memperkuat struktur penyangga , maka dibuat blandar, pamidangan, pangeret, sunduk kili. Tandha harjaning negara.
2. Joglo Pangrawit.
Perumahan sekitar istana Amangkurat berbentuk joglo pangrawit. Terdapat blandar tumpang sari, usuk paniyung, dudur jajar dan takir balok. Dasaran saka guru dipasang umpak. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.
3. Joglo Padaringan.
Perumahan joglo padaringan digunakan oleh Amangkurat untuk melambangkan ketahanan pangan. Padaringan adalah tempat menyimpan pangan yang berada di senthong tengah. Dianggap amat sakral, maka perlu sesaji. Ama kabur tandur subur loh jinawi.
4. Joglo Semar Tinandhu.
Bangunan yang terkenal jaman Amangkurat bernama joglo semar tinandhu. Bentuknya mirip tandhu. Atap brunjung tanpa topangan. Menggunakan saka buntung yang disangga saka pananggap. Bermakna aman ayem tentrem seperti naungan Kyai Lurah Semar di Karang Kedhempel.
5. Joglo Witana.
Penduduk Mataram jaman Amangkurat suka joglo witana. Rumah ini menggunakan ander, molo, usuk paniyung, takir teplok. Dengan saka guru tanpa landasan umpak. Witana bermakna asal usul kehidupan, sangkan paraning dumadi.
6. Joglo Cempurung.
Kreasi perumahan jaman Amangkurat terdapat joglo cempurung. Maknanya cempuri untuk berkurung. Yaitu kegiatan berdoa atau semedi. Joglo cempurung cocok untuk sedhakep saluku juga, amepet babahan hawa sanga. Megeng napas, mbendung swara. Sebagai sarana melakukan panembah jati.
7. Joglo Kepuhan.
Ragam joglo jaman Amangkurat terkenal dengan sebutan joglo kepuhan. Dengan atap tumpang atau lar bersusun tiga. Saka guru menggunakan umpak pengokokoh. Makna kepuhan mirip dengan wutuhan. Bertujuan untuk memahami ngelmu kasampurnan.
8. Joglo Ceblokan.
Arsitektur jaman Amangkurat mengenal joglo ceblokan. Menggunakan blandar hanya satu. Dilengkapi dengan dada pesi ander molo, usuk ri gereh. Saka guru tanpa sunduk takir teplok. Ceblokan berarti kejatuhan durian runtuh. Pemilik diharapkan beruntung terus, manggih hayu ayem tentrem kang tinemu.
9. Joglo Tawon.
Tukang jaman Amangkurat pandai membuat rumah jenis joglo tawon. Menggunakan blandar tumpang sari, takir lambang gantung, usuk paniyung, lar susun lima, singup susun tujuh. Tawon berarti lebah. Pemilik akan mendapatkan manisnya madu. Yakni madu basa, madu rasa, madu brangta. Bremara reh mbrengengeng, lir swaranung madu brangta. Manungsum sarining kembang.
10. Joglo Jubungan.
Sinuwun Amangkurat memberi fasilitas pada seniman berupa joglo jubungan. Artinya tempat untuk refleksi, medhar sabda atau ngunbar gagasan. Para seniman didukung untuk kreatif. Diskusi seni budaya menghasilkan peradaban Mataram yang agung angggun unggul. Ilmu iku kelakone kanthi laku.
11. Joglo Lambang sari.
Pesta raja kembul bujana andrawina. Kehidupan rumah tangga mendapat prioritas dari raja Amangkurat. Sepasang mempelai yang berbulan madu diberi hadiah gratis oleh istana Mataram. Yaitu bersenang senang di joglo lambang sari. Arsitektur dibuat asri anglam lami. Sangat romantis. Cocok untuk hadiah pengantin baru. Selalu berkumandang tembang asmarandana.
12. Joglo Lawakan.
Balai pengobatan janan Amangkurat berpusat di joglo lawakan. Hemat pangkal kaya, bersih pangkal sehat. Warung hidup dan apotek hidup dikembangkan. Agar masyarakat sehat waras wiris. Klinik kesehatan tersedia di joglo lawakan. Tersedia beragam obat herbal dari lingkungan. Pancen nyata kasiate jamu Jawa. Godhong kates bisa gawe ethes. Jabe puyang awak mriyang bisa ilang. Temu ireng tamba lara weteng. Sirah puyeng ati susah dadi seneng. Adas pulo waras bisa gawe bergas. Jamu Jawa pranyata dadi usada.
Makmur karena Amangkurat amat jujur. Allahu Akbar
Amangkurat I sosok pejuang di tengah gempuran transisi situasi politik asing & konflik internal keraton... Al Fatihah.. 😭😭
Jayalah Negeriku.. 🙏🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT
1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong.
2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya.
3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra.
4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati.
5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom.
6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa.
7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan
8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur.
9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun.
10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan.
11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai.
12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem.
13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat.
14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan.
15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan.
16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara.
17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat.
18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit.
19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang.
20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan.
Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun...
Kisah pilu..........
seneng masih ada yang mau menjaga kelestarian budaya sendiri
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT
1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram.
Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif.
2. Menteri Sekretaris Negara.
Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib.
3. Menteri Pertahanan.
Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan.
4. Menteri Keuangan.
Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab.
5. Menteri Peranan Wanita.
Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender.
6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup.
7. Menteri Kehutanan.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi.
8. Menteri Sosial.
Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu.
9. Menteri Maritim.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal.
10. Menteri Perdagangan.
Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram.
11. Menteri Pertanian.
Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan.
12. Menteri Hukum dan HAM.
Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum.
13. Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun.
14. Menteri Pekerjaan Umum.
Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat.
15. Menteri Agama.
Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji.
Kalo sdh begini , cuma ada 2 yg mgk
1) amangkurat bener2 kejam
2) korban2 amangkurat itu aslinya diutus jd agen2 rahasia ke mana2. Aslinya amangkurat tdk senekad itu.
Sdh ratusan taon mau dicari ke mana😅
BUSANA RESMI KEBESARAN AMANGKURAT
1. Busana Cothan.
Busana resmi Amangkurat saat menjelang usia remaja memakai ageman cothan. Menggunakan baju sikepan, sabuk epek. Dilengkapi beskap kain sutera. Ngadi salira ngadi busana.
2. Busana Beskap.
Digunakan Amangkurat dalam acara resmi kenegaraan. Kelengkapan baju beskap terdiri dari kampuh, rasukan, sikepan bordir, kuluk kanigara. Ajining dhiri saka lathi, ajining raga saka busana.
3. Busana Kampuh
Amangkurat mengenakan kampuh atau dodot. Sehelai kain lebar dan panjang. Ada dua kampuh, yaitu blenggen dan lugas. Bagian tengah dibuat blumbangan. Tambah patut lan mrebawani.
4. Busana Prajurit.
Prajurit Mataram diperhatikan soal busana resmi. Amangkurat memberi biaya cukup untuk menjaga wibawa korps militer. Busana kebesaran keprajuritan meliputi songkok, sikepan ageng, sabuk, cindhe, epek bludru, nganggar keris. Siaga ing gati, sawega ing dhiri.
5. Busana Keprabon.
Lenggah siniwaka ing sitinggil binatu rata Mataram. Amangkurat mengenakan busana keprabon. Terdiri dari sikepan ageng, kuluk panunggul, selempang, kampuh ngumbar kunca, songkok, nganggar wangkingan, makutha pasikon, nyamping parang curiga. Saking mandrawa pan yayah Sang Hyang Kuwera ngejawantah.
6. Busana Kuluk.
Begitu agung dan anggun saat Amangkurat mengenakan busana kuluk. Berbentuk tugel semangka, bludru hitam. Kuluk lambang kehormatan. Golek kuluk kanggo njangkepi puluk.
7. Busana Makutha.
Sinuwun Amangkurat memakai ageman makutha saat pisowanan agung Mataram. Lenggah ing dhampar kencana dengan kampuh, sikepan ageng, gerusan, kanigara, destar jeplakan. Cundhuk serat penyu menambah sinar kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan.
8. Busana Kepatihan.
Kedudukan patih pada jaman Amangkurat mirip perdana menteri. Patih Mataram mengenakan ageman kampuh udab riris, kacu setangkep, lawe tebokan, blenggen ngumbar kunca, makutha methak, cindhe gubeg, kepuh cancingan. Tugas patih melakukan menejemen pemerintahan.
9. Busana Kadipaten.
Para bupati bawahan Amangkurat memakai busana kampuh semen latar putih. Lalu ageman tebakan tambal kanoman, cindhe cakar sorot, keris sarung ladrang, sarung ceplok kudhup turi, nyamat bacingah kuning. Pating galebyar pindha kartika aluru pernah.
10. Busana Kasentanan.
Para sentana Mataram mendapat penghormatan layak dari Amangkurat. Busana sikepan panjang lugas, makutha Kanigara, baju langendriyan, beskap landhung. Kepuh sampir kunca, klocer, suh wedhung dan destar jeplakan midang sebagai kelengkapan. Abra busana nira, pindha surya arsa madhangi jagad raya.
AGEMAN GARWA PRAMESWARI AMANGKURAT
A. Perhiasan
1. Kalung
2. Gelang tangan
3. Cincin
4. Cundhuk jungkat
5. Tusuk kondhe
6. Sengkang
7. Subang
8. Bros
B. Kostum Keputren
1. Sabukwala
2. Sanggul
3. Pinjung kencong
4. Gendhala giren
5. Dodot klembreh
6. Kampuh ageng
7. Udhet cindhe
8. Bangun tulak
C. Motif Batik
1. Parang
2. Sidomukti
3. Sidomulyo
4. Sidoluhur
5. Madubranta
6. Cakrakusuma
7. Sekar tanjung
8. Udan riris
9. Semen
10. Truntum
11. Wirasat
12. Wora wari
13. Ceplok
14. Gurda
15. Gebang
16. Gandasuli
17. Sekar jagad..
Peninggalan kekejaman raja Amangkurat 1...membunuh membabi buta...mencintai wanita yg SDH beristri...membunuh memperkosa siapapun yg menghalanginya...RATU MAS MALANG..DALANG KI WAYAH
Harusnya Pemerintah daerah apresiatif melalui Disparbud merawat dan merenovasi karena sudah masuk cagar budaya yg harus dilindungi.
Sejak tahun 1648 Sinuwun Amangkurat l tinggal di kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas, Jawa Tengah
Ini kompleks makam ki panjang mas beserta istrinya ratu malang, dalang yg sengaja di bunuh amangkurat 1 lalu istrinya dijadikan permaisuri si amangkurat itu ya om..??
Sangat memilukan kisahnya😔😔
Alfatihah buat kipanjang mas&istrinya..
salam dr kota makassar ✌️
Sukur ...
Banyak pelajaran berharga yg bisa di petik dari tragedi "astaka pura"
Apalagi setelah kedatangan team SDG (ustd.hakim bawazier)
Amangkurat yg di butakan oleh CINTA, sedangkan ratu malang yg setia sampai mati
Makam Amangkurat I di Pakuncen Adiwerna Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Dimakamkan tgl 13 Juli 1677
Kenapa g di revalitasi
Cara nyusun batunya itu dg. Sistim kosot, digosokkan antar batu itu sendiri dg. Dikasih air
Al Fatihah ...buat
Biografi Sinuwun Amangkurat Agung ditulis dalam Babad Ila Ila. Berbahasa Jawa, aksara Jawa, metrum macapat.
Pemakaman aja dibangun sangat mewah.. Dia gak mikir rakyatnya kelaparan
Peninggalan satu2nya utuh : kuburan ! 😂😱😅🙃 apalagi kuburan mangsanya...
Kraton i yen wes mati biasane nggo kuburan broo, nggo tondo yen kraton kuwi wes mati
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT
1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong.
2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya.
3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra.
4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati.
5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom.
6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa.
7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan
8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur.
9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun.
10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan.
11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai.
12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem.
13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat.
14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan.
15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan.
16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara.
17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat.
18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit.
19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang.
20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan.
Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun..
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT
1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram.
Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif.
2. Menteri Sekretaris Negara.
Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib.
3. Menteri Pertahanan.
Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan.
4. Menteri Keuangan.
Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab.
5. Menteri Peranan Wanita.
Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender.
6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup.
7. Menteri Kehutanan.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi.
8. Menteri Sosial.
Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu.
9. Menteri Maritim.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal.
10. Menteri Perdagangan.
Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram.
11. Menteri Pertanian.
Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan.
12. Menteri Hukum dan HAM.
Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum.
13. Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun.
14. Menteri Pekerjaan Umum.
Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat.
15. Menteri Agama.
Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji......
@@joyopurusopurwadi7221 maaf , sebaiknya bikin komen sendiri. Jangan cuma reply.
Krn eman sayang , tulisan anda lengkap2 cuma di reply🙏
Bangsa Indonesia beruntung karena jasa amangkurat. Subhanallah
Hati2 mas ada yg merusak seperti prasasti kusambyan di pucangan jombang...hancur jadi 9 potong karrna ada yg penasaran dikira ada emasnya...dihamergodam hancurswmua sampau sekarang pelakunya belum ditemukan
Lokasi dimana mas?
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL
1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul.
2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered.
3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang.
4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas.
5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun.
6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri
7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo.
9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura.
10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri
11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan.
12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan.
13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang.
14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara.
15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan.
16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang.
17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi.
18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk.
19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso.
20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro.
Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran.
Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
Amangkurat I punya 2 garwa prameswari. Pertama Ratu Wetan dari Surabaya. Kedua Ratu Kulon dari Semarang.
Mata langit.
amangkurat gembelengan banget... mentang2 raja seenak nya mau ngerebut istri orang... jgn gitu boss... gimana pun ratu malang sdh menjadi istri orang, sah secara adat dan mungkin secara agama juga...
perisor, perebut istri orang. 😠
Ngomong sama sapa yak? Ngomong sm Amangkurat langsung aja dtg ke makamnya, Amangkurat ga akan liat komenmu di channel ini..😂😂
Wkwkwkwk 🤣🤣
@@margarethamargaretha465 sama kamu juga ngga apa2😘luv u sayang😂
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung....
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL
1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul.
2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered.
3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang.
4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas.
5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun.
6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri
7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo.
9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura.
10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri
11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan.
12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan.
13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang.
14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara.
15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan.
16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang.
17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi.
18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk.
19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso.
20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro.
Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran.
Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347..
Kasih tahu donk itu namanya batu Andesit
Bata putih itu terbuat dari apa mas?
Diambil dari menambang batu kapur om, di Bojonegoro, lamongan, tuban ada tambangnya.
BIOGRAFI AMANGKURAT RAJA MULIA MATARAM
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IV Perancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung.
Sumber. Babad Ila Ila , Arumbinang, Pengageng Carik Negari, 1682......
KANJENG RATU KENCANA SEMARANG PERMAISURI AMANGKURAT I
1. Kanjeng Ratu Kencana adalah permaisuri kedua Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Masih keturunan Kraton Pajang Pengging. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu, wijiling amaratapa, tedhaking andana warih.
3. Restu trah Demak, Pajang, Mataram. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Daerah Banyumanik Semarang dibangun oleh Sunan Psndanaran. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. Raden Drajat memang kebak ngelmu sipating kawruh.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. Nyukupi ing sabarang gawe.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Didikan sang Ibu prameswari cukup membekas di hati Pangeran Puger. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Amangkurat I terbantu oleh garwa prameswari yang mumpuni. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. Narendra gung binathara mbahu dhendha nyakrawati yang dihormati oleh sekalian rakyat.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. Mengabdi pada nusa bangsa secara paripurna.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Menurunkan Raden Mas Drajat atau Pangeran Puger. Kelak bergelar Sri Susuhunan Paku Buwana I raja Mataram Kartasura tahun 1708-1719.
13. Atas restu Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I menikah dengan putri Pangeran Balitar, Bupati Madiun. Bernama Kanjeng Ratu Mas Balitar. Putri cerdas tangkas trampil trengginas, mrantasi sabarang karya.
14. Ratu Mas Balitar sebagai garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana I mengarang kitab Ambiya, Kandha, Iskandar Zulkarnain. Menantu Ratu Kencana Semarang ini seorang pengarang berbakat.
15. Dengan didampingi oleh Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I dan Ratu Mas Balitar lancar mengabdi di Kerajaan Mataram Kartasura. Negara maju, rakyat makmur. Tiap pemuda wajib belajar atas biaya negara.
16. Usaha batik, kuliner, kerajinan gamelan, ukir ukiran, kecap dan trasi berkembang pesat. Ratu Kencana Semarang peduli ekonomi kerakyatan. Untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara dan Banyumas mendapat perlakuan istimewa. Minyak kelapa jadi komoditas utama.
17. Gedung Kabupaten wilayah DULANGMAS Kedu Magelang Banyumas dibangun dengan megah. Sesuai konsep etis filosofis leluhur. Seni budaya berkembang amat menggembirakan. Itu atas iguh partikel Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
18. Nama Ratu Wiratsari atau Kanjeng Ratu Kencana Semarang harum wangi. Sumare di hastana Tegalarum bersama Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Kawula dasih sama ngalap berkah.
Amin Amin Ya Rabbal Alamin.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
Amangkurat, korban Cepu, pangeran Blitar
Ada suara ikomat,, ayoo sholat brooo,,
Mungkin dia cukup eling haha
Pleret bantul yogja
Wafat tgl 10 Juli 1677 di kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas, Jawa Tengah.
Sip pakde... kulo sing teng pancurendang mboten ngertos detil cerita amangkurat mas lan kaitane kalih cikembulan , pekuncen ,pesiraman ,, nopo malih ceritane teng lesmana ,, di uri-uri mpun jarang ingkang ngertos
AMANGKURAT 1 RAJA LAKNAT SEMOGA ABADI DI JAHANAM
Tiap hari Amangkurat membaca Alquran dan Hadis. Subhanallah
KANJENG RATU KENCANA SEMARANG PERMAISURI AMANGKURAT I
1. Kanjeng Ratu Kencana adalah permaisuri kedua Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Masih keturunan Kraton Pajang Pengging. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu, wijiling amaratapa, tedhaking andana warih.
3. Restu trah Demak, Pajang, Mataram. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Daerah Banyumanik Semarang dibangun oleh Sunan Psndanaran. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes. Raden Drajat memang kebak ngelmu sipating kawruh.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup. Nyukupi ing sabarang gawe.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Didikan sang Ibu prameswari cukup membekas di hati Pangeran Puger. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Amangkurat I terbantu oleh garwa prameswari yang mumpuni. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu. Narendra gung binathara mbahu dhendha nyakrawati yang dihormati oleh sekalian rakyat.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga. Mengabdi pada nusa bangsa secara paripurna.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari. Menurunkan Raden Mas Drajat atau Pangeran Puger. Kelak bergelar Sri Susuhunan Paku Buwana I raja Mataram Kartasura tahun 1708-1719.
13. Atas restu Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I menikah dengan putri Pangeran Balitar, Bupati Madiun. Bernama Kanjeng Ratu Mas Balitar. Putri cerdas tangkas trampil trengginas, mrantasi sabarang karya.
14. Ratu Mas Balitar sebagai garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwana I mengarang kitab Ambiya, Kandha, Iskandar Zulkarnain. Menantu Ratu Kencana Semarang ini seorang pengarang berbakat.
15. Dengan didampingi oleh Kanjeng Ratu Kencana, Sinuwun Paku Buwana I dan Ratu Mas Balitar lancar mengabdi di Kerajaan Mataram Kartasura. Negara maju, rakyat makmur. Tiap pemuda wajib belajar atas biaya negara.
16. Usaha batik, kuliner, kerajinan gamelan, ukir ukiran, kecap dan trasi berkembang pesat. Ratu Kencana Semarang peduli ekonomi kerakyatan. Untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara dan Banyumas mendapat perlakuan istimewa. Minyak kelapa jadi komoditas utama.
17. Gedung Kabupaten wilayah DULANGMAS Kedu Magelang Banyumas dibangun dengan megah. Sesuai konsep etis filosofis leluhur. Seni budaya berkembang amat menggembirakan. Itu atas iguh partikel Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
18. Nama Ratu Wiratsari atau Kanjeng Ratu Kencana Semarang harum wangi. Sumare di hastana Tegalarum bersama Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Kawula dasih sama ngalap berkah.
Amin Amin Ya Rabbal Alamin.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712......
Sendang moyo itu memang di abngum oleh amangkurat utk tandon air..bukan utk makam ratu malang.terbukti dengan tembok tebal yg tersisa begitu tebal utk mencegah rembesan air dari sendang yg ada...
Sendang moyo itu sebagai saksi kebiadapan amangkurat karena di tempat itulah jenazah ratu malang di gauli amangkurat 1 walaupun ratu malang sdh mening gal amangkurat 1tetap menggauli nya selama 7 setelah bermimpin ratu malang telah bersama dengan dalang panjang mas baru ia sadar kalo ratu malang tidak dapat ia miliki.
Klo aq setuju kata yg pertama bahwa itu gapura . Klo kotak wayang bukan . Masalahnya itu batu andesit . Alias pninggalan mataram kuno .
Orang jahat memang perlu di ingat supaya kita tau dan waspada
Kalimatnya harus nya peninggalan yang masih tersisa
Kasihan bener ratu malang.dia dipaksa jadi istri amangkurat 1.padahal cintanya hanya kepada ki panjang mas.apalagi setelah dia tahu ki panjang mas mati dibunuh tentu sangat sedih dan tersiksa.habis itu dia dijadikan budak seks nya amangkurat padahal sedang hamil.makanya dia meninggal karena menderita lahir dan batin.al fatihah untuk ratu malang dan ki panjang mas...
Amangkurat sama dg Amral sama dg Admiral..
Gelar yg di berikan ke raja yg tunduk pada Belanda.
Min, ini daerah mana tepatnya??
timur Pleret, Bantul, DIY
Desa gunungkelir, kecamatan pkeret, kab bantul, yogya
AA
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I
Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat.
A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya.
1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama.
2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem.
3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas.
4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.
5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor.
6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat.
7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang.
8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong.
9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar.
10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan.
11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung.
12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai.
B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu.
3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712....
PROTOKOL GENDING KENEGARAAN AMANGKURAT
1. Gending kabor berkumandang, saat Amangkurat lenggah siniwaka di Sitihinggil Mataram. Dengan busana kampuh parang barong.
2. Gending gleyong berkumandang, saat Amangkurat kondur ngedaton. Disertai abdi dalem mandra budaya.
3. Gending carabalen berkumandang, saat Amangkurat menerima tamu negara. Disertai abdi dalem purwa kinanthi serta panyutra.
4. Gending monggang berkumandang, saat Amangkurat rawuh ing pasewakan. Disertai abdi dalem prajurit doropati.
5. Gending kodok ngorek berkumandang, saat Amangkurat melakukan upacara di Kraton Mataram. Dikawal prajurit prawira anom.
6. Gending tawang rujit berkumandang, saat Amangkurat berduka cita. Dengan memakai busana slobok, tanda untuk bela rasa.
7. Gending udan mas berkumandang, saat Amangkurat rampung pesta dhahar ngunjuk. Dilayani abdi dalem gandarasan
8. Gending pacul guwang berkumandang, saat Amangkurat ritual bersama petani. Agar tanaman tumbuh subur makmur.
9. Gending ganda mastuti berkumandang, saat Amangkurat berdoa bersama rakyat. Supaya negara Mataram selalu aman damai guyub rukun.
10. Gending Subakastawa berkumandang, saat Amangkurat tedhak di wilayah karang padesan. Perjalanan selalu selamat sampai tujuan.
11. Gending clunthang berkumandang, saat Amangkurat berkelana di daerah pegunungan. Segala halangan sirna, tujuan selamat tercapai.
12. Gending singa singa berkumandang, saat Amangkurat melintasi hutan belantara. Hama pengganggu akan menyingkir. Suasana tercipta ayem tentrem.
13 . Gending tirta kencana berkumandang, saat Amangkurat nyeberang sungai. Kebahagiaan lahir batin akan menyertai seluruh rakyat.
14. Gending randhu kentir berkumandang, saat Amangkurat meresmikan pasar. Negeri Mataram supaya murah sandang pangan papan.
15. Gending lambang sari berkumandang, saat Amangkurat kondangan jagong manten. Kedua mempelai diharapkan cepat mendapat momongan.
16. Gending kebo giro berkumandang, saat Amangkurat melantik pejabat kraton. Lila lan legawa kanggo mulyane negara.
17. Gending singa nebak berkumandang, saat Amangkurat memeriksa barisan prajurit kerajaan. Kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan menyertai segenap masyarakat.
18. Gending maesa kurda berkumandang, saat Amangkurat menugaskan tentara keamanan. Untuk menaburkan semangat di kalangan prajurit.
19. Gending bondhet berkumandang, saat Amangkurat datang di peguron ilmu. Biar siswa rajin belajar, untuk menyongsong masa depan yang cemerlang.
20. Gending gambir sawit berkumandang, saat Amangkurat membuka lembaga pendidikan. Semangat untuk guru yang mendidik generasi penerus. Yakni mengajarkan wulangan wejangan wedharan.
Sumber. Babad Sasmita Laras. 1713. Ratu Mas Balitar. Madiun......
Untungnya sekarang NKRI.... Kalau kerajaan.... Mungkin akan perang saudara.... Rebutan kekuasaan jadi Raja.... hidup NKRI....
Malaikat budi imanku
ukuran batu bata yg beda panjangnya itu memang sengaja di buat utk pengunci
Amangkurat I membangun Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Cilacap, Brebes, Wonosobo, Banjarnegara, Tegal, Pemalang.
Jgn ngarang
Betul
Ini cerita yg perlu di ungkap lagi
Banyumas Raya tidak lepas dari cerita Amangkurat
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I
Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat.
A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya.
1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama.
2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem.
3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas.
4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.
5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor.
6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat.
7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang.
8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong.
9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar.
10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan.
11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung.
12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai.
B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu.
3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
Namanya raja membangun negara sudah kewajibannya, tetapi kalau membunuh istri-istri selir, mertua, adik, kerabat dan para ulama serta rakyatnya sendiri itu sudah keterlaluan.
Mbangun ngerahke kawulone.mungkin ono sing ora dibayar,weleh sing oleh jeneng rojo e
jaman amangkurat dah ada pabrik
:) ya istilah spy mudah saja. kata lain tambang batu, pengrajin, ada tukang batunya juga...sudah maju juga utk ukuran zmannya
Itu batu putih ditambang, kemudian dibentuk yg seukuran, jd bkn pabrikan, tp pengrajin. Sekr kan jg ada batu alam yg dibentuk seukuran tegel, memang tdk bs halus banget.
Pabrik kecap Purwodadi dibangun Amangkurat. Allahu Akbar
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I
Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat.
A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya.
1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama.
2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem.
3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas.
4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.
5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor.
6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat.
7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang.
8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong.
9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar.
10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan.
11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung.
12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai.
B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu.
3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712....
Raja asamurat..
😂
Lha kamu kena Raja Singa, wkwkwkwkwk....
🤣🤣🤣🤣 wkwkwkwk wkwkwkwk🤣🤣🤣
BUDI LUHUR PERMAISURI AMANGKURAT I
Permaisuri Sinuwun Amangkurat I ada dua, yaitu Kanjeng Ratu Mas dan Kanjeng Ratu Kencana. Dua permaisuri ini berbudi luhur, ramah tamah dan peduli rakyat.
A. Kanjeng Ratu Mas Surabaya.
1. Kanjeng Ratu Mas atau Kanjeng Ratu Surabaya, nama kecilnya Raden Ajeng Siti Komariah. Ramah dan murah pada sesama.
2. Kanjeng Ratu Mas Surabaya, putri Pangeran Pekik Bupati Surabaya. Ibunya bernama Ratu Pandansari, adik Sultan Agung raja Mataram 1613-1645. Keluarga ini guyub rukun ayem tentrem.
3. Kanjeng Ratu Mas, karena lahir dan besar di Surabaya, maka disebut Kanjeng Ratu Surabaya. Karena berasal dari bang wetan, maka disebut Ratu Wetan. Seorang putri yang pintar usaha. Menjabat sebagai komisaris Pelabuhan Tanjung Perak, Pabrik garam Kalianget Madura, pengolahan migas Sumenep dan kebun buah di Malang. Lapangan kerja luas, rakyat pun puas.
4. Kanjeng Ratu Mas menikah dengan Sinuwun Amangkurat Agung tahun 1644. Mendampingi Amangkurat I sejak dinobatkan tahun 1745. Raja gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.
5. Pernikahan Amangkurat dengan Kanjeng Ratu Mas Surabaya lahir Raden Mas Rahmat Abdullah. Disebut juga Raden Rahmat Kuning. Orang Surabaya menyebut Cak Ning. Wataknya andhap asor.
6. Cak Ning atau Raden Mas Rahmat Abdullah tahun 1675 tinggal di Lesmana Ajibarang Banyumas. Mendampingi Sinuwun Amangkurat I membangun proyek DULANGMAS, Kedu Magelang Banyumas. Demi kemakmuran rakyat.
7. Tahun 1677 Amangkurat I wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. Raden Rahmat Abdullah dinobatkan menjadi raja Mataram. Masa pemerintahan yang cemerlang.
8. Raden Rahmat Abdullah bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Raja Mataram ini lahir dan besar di Surabaya, maka disebut juga Amangkurat Surabaya. Tiap hari gotong royong.
9. Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya disebut Amangkurat II. Tahun 1677 ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Pindahan ibukota disokong penuh oleh pengusaha Surabaya, Madura dan Makassar. Bisnis pun berjalan lancar.
10. Keluhuran budi garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini menjadi teladan. Budi pekerti yang memancarkan kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan.
11. Amangkurat Surabaya atau Amangkurat Amral yang memimpin Mataram Kartasura memang hebat. Tanah Jawa arum kuncara ngejayeng jagad raya. Bebasan kang cerak manglung, kang tebih mentiyung.
12. Kanjeng Ratu Mas Surabaya wafat tahun 1652. Saat itu putranya Raden Rahmat Abdullah atau Cak Ning berusia 6 tahun. Dimakamkan di Pajimatan Girilaya Imogiri Yogyakarta. Hidup serba aman damai.
B. Kanjeng Ratu Kencana Semarang.
1. Kanjeng Ratu Kencana, nama kecilnya Raden Ajeng Wiratsari. Rajin bekerja dan tekun belajar. Layak jadi garwa prameswari.
2. Kanjeng Ratu Kencana, putrinya Pangeran Kajor, putra Pangeran Benowo. Masih cucu buyut Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Trahing kusuma rembesing madu.
3. Kanjeng Ratu Kencana menikah dengan Sinuwun Amangkurat I tahun 1646. Dalam pernikahan ini Pangeran Kajor memberi bekal sangu emas sebanyak 7 gerobak. Harta sumbangan itu untuk pembangunan Mataram.
4. Kanjeng Ratu Kencana lahir dan besar di kota Semarang. Maka disebut Kanjeng Ratu Semarang. Karena tinggal di daerah bang kulon, maka disebut Kanjeng Ratu Kulon. Pintar ngadi salira ngadi busana.
5. Pernikahan Amangkurat I dan Kanjeng Ratu Kencana Semarang lahir Raden Mas Drajat. Karena lahir dan besar di Semarang, maka disebut Raden Drajat Semarang. Serba pantes luwes.
6. Raden Mas Drajat Semarang dilantik sebagai pengageng Sasana Wilapa atau sekretaris kabinet Kraton Mataram di Plered. Bergelar Gusti Pangeran Haryo Puger. Serba cakap cakep cukup.
7. Pangeran Puger tahun 1708 dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura dengan gelar Sinuwun Paku Buwana I. Beliau menggantikan Amangkurat III yang wafat dan tidak punya putra laki laki. Kerajaan Mataram yang beribukota di Kartasura makin gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
8. Kanjeng Ratu Kencana seorang pengusaha sukses. Punya usaha ukir ukiran mebel di Sukodono Tahunan Jepara, pabrik trasi Lasem Rembang, industri kecap Purwodadi Grobogan. Negara subur makmur.
9. Kanjeng Ratu Kencana atau Ratu Kulon adalah permaisuri Amangkurat I yang membangun daerah pesisir. Mulai dari Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes. Rakyat sejahtera lahir batin.
10. Kanjeng Ratu Kencana wafat pada tahun 1698. Dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Sebelah makam Sinuwun Amangkurat Agung raja Mataram 1645-1677. Tiap hari orang datang untuk minta doa restu.
11. Trah Kanjeng Ratu Kencana kuat drajat pangkat semat. Pengabdian pada Kerajaan Mataram berbuah guna kaya purun. Harta benda berlimpah ruah, mulia bersama seluruh warga.
12. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung memang berjiwa agung. Kanjeng Ratu Kencana punya watak luhuring budi. Benar benar mustikaning putri, tetungguling widodari.
Sumber dari Babad Semawis, Pangeran Karanggayam Kebumen, 1712.
SUSUNAN KABINET AMANGKURAT
1. Perdana Menteri Kerajaan Mataram.
Dijabat oleh Patih Mandaraka IV. Penunjukan Perdana Menteri dilakukan oleh Amangkurat dengan persetujuan dewan Kraton Mataram. Patih Mandaraka IV bertugas untuk memimpin roda pemerintahan Mataram. Patih menjalankan roda eksekutif. Mataram menganut sistem trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif.
2. Menteri Sekretaris Negara.
Dijabat oleh KPH Puruboyo selaku pangageng Sasana Wilapa Karaton Mataram. KPH Puruboyo ditugaskan oleh Amangkurat untuk membawahi abdi dalem carik. Bertugas untuk mencatat segala dokumen negara. Administrasi Mataram berjalan tertib.
3. Menteri Pertahanan.
Dijabat oleh Senapati Ronggo Kajiwan. Mengkoordinir kesatuan prajurit doropati, jayeng astra, prawira anon, panyutra, tanantaka, jagasura, jayasura, sarageni. Mereka bertugas secara bergilir. Amangkurat memberi gaji yang layak. Pertahanan dan keamanan negara menyangkut soal kedaulatan.
4. Menteri Keuangan.
Dijabat oleh RM Syarif Mustopa Loring Pasar, selaku pangageng sana hartaka. Gaji pegawai Mataram dan anggaran belanja negara Mataram diurus serius. Pemasukan dan pengeluaran uang jaman Amangkurat dicatat dengan rinci dan tanggung jawab.
5. Menteri Peranan Wanita.
Dijabat oleh GKR Zienab Winongan, selalu pangageng keputren. Pemberdayaan perempuan Mataram melalui kursus ketrampilan masak, menjahit dan menyulam batik. Amangkurat sadar kesetaraan gender.
6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dijabat oleh RM Wuryah Martapura, selaku pangageng mandra wiyata. Peguron, pesantren, pertapan, sanggar dan semua lembaga pendidikan diperhatikan oleh Amangkurat. Nasib guru di Kerajaan Mataram mendapat subsidi yang cukup.
7. Menteri Kehutanan.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Mataun. Berkantor di daerah Cepu Blora. Dibantu oleh trah Adipati Pragola Bupati Pati. Atas kebijakan Amangkurat, hutan Mataram menghasilkan devisa yang berlimpah ruah. Mataram memang gemah ripah loh jinawi.
8. Menteri Sosial.
Dijabat oleh Ratu Mas Balitar, putri Pangeran Juminah Bupati Madiun. Amangkurat memang berjiwa humanis. Maka memberi tugas untuk melayani warga Mataram yang berasal dari keluarga kurang mampu.
9. Menteri Maritim.
Dijabat oleh Tumenggung Arya Martalaya, selaku pangageng pesisir bang kulon. Untuk mengurus masalah pelayaran dan kelautan. Amangkurat berhasil membuat militer angkatan laut yang berpusat di kota Tegal.
10. Menteri Perdagangan.
Dijabat oleh Ratu Pandansari, selaku pangageng pesisir bang wetan. Istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya berhasil merintis bisnis yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak. Amangkurat telah melancarkan aktivitas ekspor impor Mataram.
11. Menteri Pertanian.
Dijabat oleh Cakraningrat Bupati Pamekasan Madura. Untuk memajukan partanian dan perkebunan, Amangkurat mendirikan kantor di Kediri. Adipati Cakraningrat selaku menteri pertanian Mataram, sukses mewujudkan swasembada pangan.
12. Menteri Hukum dan HAM.
Dijabat oleh GPH Natapraja, selaku pangageng Pradata Nagara. Kebijakan Mataram harus berdasar konstitusi. Amangkurat teladan praktek supremasi hukum.
13. Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dijabat oleh RM Rahmat Abdullah atau Cak Ning. Amangkurat memberi fasilitas untuk pemuda. Stadion Tambaksari dibangun di Surabaya. Festival seni dan pekan olahraga dilaksanakan tiap tahun.
14. Menteri Pekerjaan Umum.
Dijabat oleh GPH Singosari, selaku pangageng karti praja. Infrastruktur Mataram dibangun Amangkurat. Pembangunan sarana publik meliputi jalan di seluruh tanah Jawa. Bendungan, irigasi dan jembatan untuk kesejahteraan rakyat.
15. Menteri Agama.
Dijabat oleh RM Haji Rifangat Wiromantri, selaku pangageng surenggama. Amangkurat rajin mengikuti pengajian. Masjid Demak yang dibangun Wali Sanga diberi anggaran perawatan oleh Kraton Mataram. Agama ageming aji.........
Sudjana
Karsa
klu zaman dulu raja se enaknya. suka sama istri orang harus terlaksana. egois to. ora mikir prasaan orang lain.
Pling sng kon nontot sejarah"jman disek
Gundulmu tanpa perekat.. Ada perekatnya itu coba cek di lab
Maaf itu sarean ,R , R Mendot & Prono Citro ,Hampir tenggelam ,Gimana itu Akhernya Sayang sampe Hilang,,
Dua putra Amangkurat Agung. Pertama Amangkurat Amral, raja Mataram tahun 1677-1703. Kedua Sinuwun Paku Buwana l, raja Mataram tahun 1708-1719
Menurut yg saya baca beliau pada akhirnya dibunuh oleh amangkurat 2 menggunakan racun, saat mereka dalam pelarian karena pemberontakan
Wallahualam 🙏🙏🙏
BIOGRAFI AMANGKURAT I
1. Tahun 1619 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Karena lama tinggal di Banyumas, maka disebut Amangkurat Banyumas.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Panji di Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di kota Tamasek Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar sosiologi di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota di Paris . Atas beasiswa raja Louis IVPerancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah. Bersama dengan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan pabrik brem di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak tidak mampu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Nanti lahir Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Paku Buwana I raja Mataram.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Banyumanik Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Kendal Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran.
28. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
29. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
30. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
31. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
32. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
33. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
34. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah di Kebumen.
35. Tahun 1673 Amangkurat membangun industri logam di Sidoarjo.
36. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden Banyumas.
37. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum di Salatiga.
38. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas.
39. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
40. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
41. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar.
42. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
43. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung...
AMANGKURAT 1 RAJA DHOLIM LAKNAT
AMANGKURAT PELOPOR MAKANAN TRADISIONAL
1. Jajan geplak ditemukan saat Amangkurat bertugas di daerah Pundong Bantul.
2. Sate Klathak disajikan Amangkurat saat menerima tamu Kerajaan Palembang di Jejeran Wonokromo Plered.
3. Lumpia diborong Amangkurat saat meresmikan Gedung Psndanaran di Banyumanik Semarang.
4. Mendoan menjadi menu wajib saat Amangkurat berkantor di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas.
5. Brem dibeli Amangkurat untuk oleh oleh saat Amangkurat jagong manten di Caruban Pilangkenceng Madiun.
6. Tahu takwa disantap Amangkurat saat sowan di petilasan Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri
7. Lonthong balap disuguhkan saat Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
8. Rujak cingur dimasak saat Amangkurat meresmikan pabrik sandal di Tanggulangin Sidoarjo.
9. Sega liwet dipesan Amangkurat di Baki Sukoharjo saat berkunjung ke Kartasura.
10. Sega thiwul disukai Amangkurat saat kerja di Jatisrono Wonogiri
11. Pecel Lele digunakan untuk nyuguh Amangkurat saat kerja di Paciran Lamongan.
12. Swikee disantap prajurit Mataram saat Amangkurat kerja di Wirosari Grobogan.
13. Suguhan gethuk didhahar Amangkurat saat kunjungan kerja di Grabag Magelang.
14. Dawet Ayu jadi suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Gumelem Susukan Banjarnegara.
15. Sega Megono suguhan resmi saat Amangkurat kunjungan kerja di Pekajangan Pekalongan.
16. Wedang angsle menjadi minuman resmi saat Amangkurat datang ke Batu Malang.
17. Jangan menir menjadi menu sayur saat Amangkurat kunjungan kerja di Mantingan Ngawi.
18. Samplok cenil menjadi jajan pasar yang disukai Amangkurat saat kunjungan ke Mojorembun Rejoso Nganjuk.
19. Tape menjadi suguhan yang disukai Amangkurat saat kunjungan kerja ke Bondowoso.
20. Gandhos, ondhe ondhe, jongkong jajan pasar yang digemari Amangkurat saat datang di Temayang. Bojonegoro.
Usaha Amangkurat raja Mataram 1645-1677 dalam bidang kuliner mendatangkan kemakmuran.
Purwadi Jl raya 36 Minomartani Yogyakarta hp 087864404347
Raden ashari
Itu yg nyoting kurang pas,yg disoting jgn orangnya,masyarakat mau lihat batunya itu.ngapain lihat orangnya.
Mangkurat jowo
Ahmad
Ejangku
Imam
Kh
Raja zalim ....
AA
Peninggalan yg masih utuh ❓Apanya yg utuh❓🤪
KL kata ortu kratonya sengaja di ancurin biar ngga di pake pemberontak .terus batunya diambilin buat pondasi rumah penduduk.
Pohon pengganggu kok nggak dibunuh
Kangjeng Gusti Sinuwun Amangkurat Peline Beruraturat haha Firaun jawa isteri dalangpun diembat...5000 ulama dibunuhnya
Mangku wanito limo tibo banjur silo
@@henrysusanto3516 akhirnya mampus juga kan? Smg rezim skrg ingat akan mampus
Istri Amangkurat berasal dari Palembang
@@uskorabdulnasir3256 aamiin
10 ribu ulama Mataram naik haji atas biaya Amangkurat. Subhanallah
Raden
Bin
Slamet
SISTEM IRIGASI AMANGKURAT
1. Irigasi Umbul Pengging.
Leluhur Pengging sudah berjasa sejak pemerintahan Prabu Kusuma Wicitra. Lantas tampil tokoh Adipati Handayaningrat, Kebo Kenanga, Joko Tingkir. Jasa besar ini dilestarikan oleh Amangkurat menata umbul Pengging yang bersumber dari cekungan gunung Merbabu. Dengan tujuan untuk mewujudkan kemakmuran.
2. Irigasi Umbul cakra.
Air mengalir sepanjang jaman. Bersumber dari cekungan gunung Merapi. Amangkurat menata umbul cakra sampai Kali Larangan Kartasura. Pertanian mendapat air yang bening.
3. Irigasi Umbul Gedaren.
Ki Ageng Gribig keturunan Prabu Brawijaya raja Majapahit. Berdarma bakti di wilayah Jatinom pada jaman Demak. Amangkurat menata umbul Gedaren untuk menghormati leluhur. Dengan cara grebeg apem saat upacara Ya Qowiyyu. Lambang manunggaling kawula gusti.
4. Irigasi Umbul Ponggok.
Amangkurat mengerti perputaran roda ekonomi. Dibina masyarakat sekitar umbul Ponggok untuk budi daya perikanan. Hasilnya cukup berlimpah ruah.
5. Irigasi Umbul Manten.
Siji garise pesthi, loro temune jodho. Ajaran Kejawen itu dihayati benar oleh Amangkurat. Calon manten diberi kesempatan untuk siram jamas di umbul manten. Pernah dibangun oleh Ratu Pembayun putri Brawijaya. Saat menikahkkan Batara Katong dengan putri Surya Alam Ponorogo.
6. Irigasi Umbul Dhudha.
Sepa sepi lir asepah samun. Begitulah suasana hati yang sedang kosong. Ibarat pria yang sendirian, karena ditinggal istri. Tentu saja perlu teman. Maka umbul dhudha menjadi lambang tuntunan hidup, agar tetap bersemangat terus. Maka perlu tirakat, seperti lakunya Ki Ageng Tarub.
7. Irigasi Umbul Pasiraman.
Kimplah kimplah banyune alambah lambah. Mencep kutah angileni sawah sawah. Aliran umbul Pasiraman ditata oleh Amangkurat. Berguna untuk pertanian dan perikanan. Mataram berhasil mewujudkan swasembada pangan.
8. Irigasi Umbul Pluneng.
Mata air deras dari daerah Kebonarum selatan gunung Merapi. Amangkurat menata aliran umbul Pluneng. Berguna untuk air minum. Sebagian digunakan sebagai sarana ritual kungkum. Sesuci diri dengan berendam. Dulu digunakan untuk mengawali pembangunan candi Plaosan.
9. Irigasi Umbul Rara.
Mata air yang berasal dari umbul rara digunakan untuk nenuwun. Orang percaya masalah beban hidup segera teratasi setelah kungkum di umbul rara. Misalnya beban utang piutang. Tiba tiba mendapat solusi cespleng. Amangkurat memberi ruang untuk melakukan refleksi spiritual.
10. Irigasi Umbul Ngabean.
Drajat pangkat semat merupakan dambaan setiap orang. Amangkurat menghormati tata cara lelaku. Tapa kungkum di umbul ngabean mendatangkan guna kaya purun. Seseorang mendapat kekayaan kedudukan kepandaian. Kerap disebut dengan istilah wirya arta winasis.
Kebijakan irigasi Amangkurat Agung berhubungan dengan pindahan ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Rancangan pindah ibukota tahun 1666. Aliran umbul itu bertemu di Kartasura. Selama 11 tahun melakukan pembangunan infrastruktur. Jaman Amangkurat Amral Tahun 1677 Kartasura resmi menjadi ibukota Kraton Mataram....
Raden
Bin
Raden