Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah Tokoh pembaharuan islam dizaman Pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membenci tarikat dan tasauf serta adat minang, itulah yang wahabi itu, jadi Ahmad Khatib Al-Minangkabawi itu diduga adalah pembawa paham wahabi ke nusantara dan berkembang hingga kini, kini paham wahabi dibenci dan dituding sesat oleh sebahagian ulama indonesia.
Khatib itu bukan nama, tetapi gelar adat di ranah minang, bapaknya Abdul Latif Khatib, bergelar Khatib, terus anaknya "Ahmad Khatib" juga bergelar Khatib "gelar adat turun dari bapak ke anak, bukankah dari mamak turun kepada kemanakan" ?!. Ini suatu keanehan menurut adat minang, makanya perlu untuk diteliti dan diluruskan lagi, baik ke kaum bapaknya maupun ke kaum ibunya dikampung halamannya masing-masing. Karena telah resmi menjadi nama mesjid raya Sumatera Barat, maka data biografinya harus lurus dan benar juga, bisa berdampak besar ke adat minang kedepannya, diikuti pula oleh yang lainnya. Juga photo yang ditampilkan, kenapa fotonya Syaikh Sulaiman Ar-Rasuli, bukan fotonya Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Ahmad Khatib Al-Minangkabawi itu ulama dizaman kolonial Belanda yang membawa dan mengembangkan paham wahabi ke Ranah Minang dan Nusantara, bukan Tuangku Imam Bonjol. Tuangku Imam Bonjol tidak pernah naik haji ke Mekah, Ini salah satu pembelokkan sejarah di Ranah Minang yang dibelokkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bapak Gubernur sudah waktunya untuk meluruskan sejarah ini.
Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah Tokoh pembaharuan islam dizaman Pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membenci tarikat dan tasauf serta adat minang, itulah yang wahabi itu, jadi Ahmad Khatib Al-Minangkabawi itu diduga adalah pembawa paham wahabi ke nusantara dan berkembang hingga kini, kini paham wahabi dibenci dan dituding sesat oleh sebahagian ulama indonesia.
Khatib itu bukan nama, tetapi gelar adat di ranah minang, bapaknya Abdul Latif Khatib, bergelar Khatib, terus anaknya "Ahmad Khatib" juga bergelar Khatib "gelar adat turun dari bapak ke anak, bukankah dari mamak turun kepada kemanakan" ?!. Ini suatu keanehan menurut adat minang, makanya perlu untuk diteliti dan diluruskan lagi, baik ke kaum bapaknya maupun ke kaum ibunya dikampung halamannya masing-masing. Karena telah resmi menjadi nama mesjid raya Sumatera Barat, maka data biografinya harus lurus dan benar juga, bisa berdampak besar ke adat minang kedepannya, diikuti pula oleh yang lainnya. Juga photo yang ditampilkan, kenapa fotonya Syaikh Sulaiman Ar-Rasuli, bukan fotonya Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Aneh, yang dibicarakan tentang syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, tetapi yang ditampilkan photo Syaikh Sulaiman Ar Rasuli.
Ahmad Khatib Al-Minangkabawi itu ulama dizaman kolonial Belanda yang membawa dan mengembangkan paham wahabi ke Ranah Minang dan Nusantara, bukan Tuangku Imam Bonjol. Tuangku Imam Bonjol tidak pernah naik haji ke Mekah, Ini salah satu pembelokkan sejarah di Ranah Minang yang dibelokkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bapak Gubernur sudah waktunya untuk meluruskan sejarah ini.