Otoritarianisme Hancurkan Tradisi Islam Demokratis

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 6 окт 2024
  • Tirto kali ini berkesempatan interview dengan Ahmed T. Kuru, simak wawancara secara full di video berikut ini!

Комментарии • 88

  • @fajar.bilqis
    @fajar.bilqis 3 года назад +56

    Sangat setuju. Islam memang seharusnya rasional dan demokratis. Itulah yang diajarkan oleh Rasul dan pada masa kejayaan Islam dulu. Hanya saja ada sejarah orang2 rasional dan buku2 dibakar. Tersisa orang2 yang bukan pemikir dan akhirya menjadi seperti sekarang ini turun temurun. Hukum lebih berdasar ada di Al Quran dan Hadist atau tidak. Rasionalisme kurang dioptimalkan. Padahal Al Qur'an sarat dengan ilmu pengetahuan dan perintah Tuhan untuk berpikir.

    • @istanapengetahuan
      @istanapengetahuan 2 года назад +2

      Islam yang rasional yaitu era mutazilah yang justru sekarang disesatin oleh mayoritas aliran dalam islam

  • @derrybudiman
    @derrybudiman 3 года назад +41

    Di geolive juga sempat di bahas oleh Ismail Fajrie Alatas, dan narasi nya sama, dia juga bilang jaman ke emasan islam dulu orang2 yahudi bisa bekerja sebagai translator krn mereka menguasai banyak bahasa krn mereka hidup berpindah2, orang kristen sebagai ahli administrasi krn mereka paham bagaimana melakukan administrasi (krn romawi memang kekaisaran yang kuat dan sudah memulai lebih dahulu). Demokrasi dan meritokrasi salah satu kunci kuat untuk membangun peradaban maju.

    • @MrDabboe
      @MrDabboe 3 года назад

      aku malah sebaliknya. kajian prof. Kuru antitesis dari kajian Alatas. Alatas melihat dari peralihan identitas dari arab ke islam, keterbukaan thd budaya di luar arab,khususan sasanid, serta pentingnya otoritas agama menggandeng kekuasaan (empire dgn militernya) utk perkembangan ilmu pengetahuan, yg asli warisan sasanid. Sedang prof. Kuru melihat pemisahan otoritas agama dengan kekuasaan (yg disimbolkan dgn kekuatan militer) sbg prasyarat tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan. ketika keduanya "kawin mawin" utk saling melegitimasi maka yg terjadi adalah sebaliknya.

    • @saladininstitute351
      @saladininstitute351 3 года назад +6

      @@MrDabboe wah aku kok beda ya menyimpulkan hasil pembacaan bukunya Prof. Ahmat T. Kuru. Dalam pandanganku ia mengajak kita untuk rethinking, berpikir kembali tentang bagaimana sebaiknya hubungan antara agama dgn negara bagi society Islam, yg bukan berarti harus terpisah antar keduanya sebagaimana konsep negara sekular.
      Karena bagi Prof Kuru kemajuan Islam abad 7-12 itu ketika ada 4 kelas sosial Islam (penguasa, agamawan, pebisnis, dan kaum intelektual) berjalan beriringan dan sama-sama adu kekuatan dlm membawa perubahan sosial. Selanjutnya karena ada Mihnah yg merupakan kolaborasi 2 kelas penguasa-agamawan, menjadikan 2 kelas lain, yaitu pebisnis-intelektual menjadi stagnan berkembang. Salam.

    • @MrDabboe
      @MrDabboe 3 года назад

      @@saladininstitute351 "kolaborasi penguasa-agamawan menekan perkembangan kelas pedagang-intelektual" itu poinku juga. sekuler atau teokrasi boleh semalam suntuk kita perdebatkan. poinnya jgn antara agamawan-intelektual dan penguasa-militer saling melegitimasi, yg bisa juga terjadi di negara sekuler. aku kritisi kolom komen ini krn menyamakan perspektif analisa kelas prof. Kuru dgn perspektif liberalisme Alatas

    • @byunbaekhyun2283
      @byunbaekhyun2283 3 года назад +3

      @@MrDabboe justru kemunduran Islam itu terjadi karena dekatnya hubungan pemerintah dan pihak militer...

    • @Epifiloma
      @Epifiloma 2 года назад +1

      @@MrDabboe lagian islam di zaman itu kebanyakan adalah mahzab Muktazilah (yang dianggap kafir) mengutamakan Akal daripada Teologi, bahkan interpretasi nya tentang Tuhan sangat berbeda dengan Sunni.

  • @marwannovaniyanto7553
    @marwannovaniyanto7553 3 года назад +32

    Setuju banget. Ungkapan bahwa "bencana terjadi ketika orang yang ahli ditempatkan/ikut campur dibukan bidangnya" ungkapan Umar bin Khatab kalau saya tidak salah. Buat mendalami ilmu agama terutama di bidang yang sarat kilafiyah(beda pendapat) dipersulit. Mempertanyakan suatu hukum justru di cecar. Ingin mencari sendiri di sumber sumber yang ada, Sumber tersebut seringkali bias dan sarat unsur nepotisme(kekerabatan). Dampaknya sulit untuk membuat suatu interpretasi baru rasional dari Qur'an atau hadis dengan sumber konkrit seperti sejarah bahasa dan budaya tanpa adamya penolakan dan tuduhan ingkar. Bandingkan saja, menulis sebuah artikel secara ilmiah lebih mudah dibandingkan menulis berdasarkan sudut pandang agama karena sumber dan materi yang tersedia berbeda. Semoga kedepannya masyarakat muslim dapat terus berkembang maju demokratis yang rasional. Pendapat saya mungkin banyak bias, silakan bila ada yang ingin mengoreksi

    • @sfyn93
      @sfyn93 2 года назад +2

      Itu kenapa ada orang sakit di bawa ke ustad, orang stress di bawa ke ustad, engga sekalian perabotan electronic atau kendaraan2 lo service sama ustad wkwkwk padahal ustadnya sendiri kalau sakit juga ke dokter, gua heran sama orang yg beragama sekarang mereka tidak pernah mau mempertanyakan sesuatu kebenaran itu datangnya dari mana melainkan hanya iya2 saja dan auto nurut tanpa mendalami dan pelajari sejarahnya yah mungkin karna doktrin itu agama tidak perlu di pertanyakan lagi kebenarannya ustad bilang a yah a padahal ulama ustad itu juga belajar dari apa yg mereka pahami bayangkan saja sudah berapa ratus tahun bahkan berapa ribu tahun dan generasi pesan itu di sampaikan, kebayang gak coba lo kumpulin 100 orang berjajar dan saling berbisik beberapa kalimat dari orang ke 1 sampai akhir pasti beda pesan kalimatnya. Sedih sih gua jujur tapi yah ini lah hidup mungkin tuhan sudah mengatur semua ini agar dunia gak semua2nya pintar agar balance dan yah efektif sih sedikit menghambat kemajuan teknologi dan menghambat kiamat akibat orang2 "pintar" yg ingin serba instan tanpa ia sadari ada efek perubahan iklim dan dunia akan makin hancur karna keserakahan orang2 "pintar", seandainya semua orang bodoh mungkin sekarang kita masih naik kuda dan udara masih segar seperti dulu sediakala.

  • @diftaadit2719
    @diftaadit2719 9 месяцев назад

    terimakasih tirto sudah menghadirkan prof kuru

  • @muhamadrizkyrizaldy3872
    @muhamadrizkyrizaldy3872 2 года назад +5

    Jadi Indonesia punya semua modal yang dibutuhkan ya untuk jadi peradaban yang maju... bismillah.

  • @arifmz7696
    @arifmz7696 3 года назад +11

    Beberapa alasan utama adalah negara2 islam memilih pemimpin bukan bedasarkan kemampuan, yang membuat pemimpin tidak begitu faham dengan apa yang mereka lakukan dan biasanya KORUPSI. Indonesia, Yemen, Sudan, Pakistan, Afganistan, Mesir... semua KORUPSI. Solat IYA, ibadah IYA, tp KORUPSI IYA!

    • @byunbaekhyun2283
      @byunbaekhyun2283 3 года назад +3

      Meritokrasi sudah lenyap di negara-negara muslim sekarang, rata-rata pemimpin di negara-negara muslim sekarang itu orang yang ga berkompeten, jadinya ga bisa memajukan negaranya

  • @ekokuswanto2358
    @ekokuswanto2358 3 года назад +5

    Yang saya tangkap sih, akar krisis kemunduran peradaban ketika cendikiawan disandera akal dan nuraninya. Ulama/cendikiawan disandera dengan uang dan kekuasaaan. Kemudian penguasa manfaatkan agama dan pengetahuan sebagai legitimasi. Di era Abasyah dan Umayah ulama dipenjara fisiknya, karena menjauhi penguasa, tapi fikiran dan nuraninya lebih bebas karena netral terhadap politik, tidak berontak tapi tidak menjadi antek penguasa.

  • @mulyati6826
    @mulyati6826 3 года назад +4

    Melihat pemaparan beliau sebenarnya Indonesia punya dasar yang sangat potensial untuk mengembalikan peradapan dunia menjadi lebih baik. Nenek moyang kita sebenarnya telah mewariskan toleransi yg melahirkan banyak tokoh di Indonesia yang menggagas persatuan dan semoga Indonesia menjadi raw model bagi dunia baru

  • @kitten9208
    @kitten9208 3 года назад +23

    Thats how military dictatorship never benefit their people in long run. Pelajaran berharga dari sejarah islam, selain pemisahan agama-politik, negara juga jangan sampai dikuasai penuh oleh militer. Karena militer lebih mementingkan otot daripada otak.

    • @ardijoko6835
      @ardijoko6835 3 года назад

      Kalimat terakhirmu yg gak pas tuh. Yg salah itu diktatornya. Militer itu cuman tool. US military pakek otak gak tuh? Atau mentingin otot aja, atau ototnya harus kuat utk menunjang tugas2 mereka.

    • @kitten9208
      @kitten9208 3 года назад

      @@ardijoko6835ada proverb nih, cerna sendiri : prajurit (soldier) dilarang berpikir. Begitu dia berpikir, dia bukan lagi prajurit yg "baik".

    • @ardijoko6835
      @ardijoko6835 3 года назад +1

      @@kitten9208 gak ada tuh proverb begitu, yg ada kalau sdh perintah maka laksanakan. Dan utk mengeluarkan suatu perintah ada prosesnya. Coba tonton Film Mel Gibson yg berjudul We Were Soldier. Cukup menggambarkan kehidupan militer. Jadi bukannya tdk berpikir, mereka loyal kpd perintah. Sekali lagi, kembali ke premis awal anda. Yg salah itu diktaktornya, militer hanya tool. Dan jika dikaitkan dgn video ini, proses pemilihan pemimpinya yg harus demokratis.

    • @wongkampungdau
      @wongkampungdau 3 года назад +1

      @@ardijoko6835 mungkin maksud mbaknya jangan sampe Negara dikuasai oleh militer. Contohnya Myanmar, yg pemerintahannya dikudeta militer. Indonesia dulu juga pernah sebenarnya dikuasai militer ketika pak Harto menggulingkan pak Karno melalui super Semar. Nah sekarang lihatlah hasilnya Indonesia

    • @ardijoko6835
      @ardijoko6835 3 года назад

      @@wongkampungdau makanya bro, kalimat terakhirnya aja.

  • @byunbaekhyun2283
    @byunbaekhyun2283 3 года назад +5

    100% setuju nih, rasionalitas umat Islam sekarang udah hampir hilang,makanya sedikit bgt umat Islam sekarang yg jadi pemikir2 hebat

  • @asbakrokok7906
    @asbakrokok7906 3 года назад +10

    Jahanam tuh manusia yg bikin hadist palsu, biang kerok merosot nya peradaban Islam dan menyebarkan nya atas nama politik kekuasaan yg menyesatkan umat Islam sampai hari ini.

    • @byunbaekhyun2283
      @byunbaekhyun2283 2 года назад +3

      Mungkin mereka saat ini sedang merasakan siksa kubur karena dosa jariyahnya

  • @jafarferiirawan1771
    @jafarferiirawan1771 3 года назад +3

    Ini adalah pemikiran dan penemuan pola sangat bagus, mudah2 an kita semua umatcmuslim bisa berbenah dg berbekal pola2 terdahulu dan berani melakukan perubahan yg lebih baik, menuju renaisance islam.

  • @bernadettapatriawibawa4236
    @bernadettapatriawibawa4236 3 года назад +4

    Terimakasih banyak, Tirto.....
    Thank you very much Mr. Ahmed T. Kuru.... I learnt a lot from this interview. 🙏🙏🙏

  • @kyorikusagami84
    @kyorikusagami84 3 года назад +4

    Selama masih ada orang Islam menganggap sains adalah tipu daya setan,jangan harap Islam bisa maju....

  • @faisal-tz2gv
    @faisal-tz2gv 3 года назад +12

    Makasih banyak kak akhirnya aku tau kenapa segelintir orang muslim tidak menyukai kaum mutazilah( para filsuf rasionalis)
    Makasih kak makasih ❤️❤️

    • @alifviobramandikakarindra1823
      @alifviobramandikakarindra1823 3 года назад

      Pemikiran mu'tazillah jelas salah, mereka meyakini Al-Quran itu mahluk. Apa anda meyakini hal yang serupa ??

    • @faisal-tz2gv
      @faisal-tz2gv 3 года назад +7

      @@alifviobramandikakarindra1823 tidak meyakini bukan berarti harus menyalahkan orang yang yakin akan hal itu

    • @alifviobramandikakarindra1823
      @alifviobramandikakarindra1823 3 года назад +1

      @@faisal-tz2gv loh bagaimana ini argumentasinya ? Meyakini Al-Quran itu mahluk itu sangat berbahaya bagi Aqidah mayoritas umat Islam. Pemikiran kalam Mu'tazillah ini menyimpang, bukan masalah rasional atau tidak rasional, selama itu tidak menjurus pada Aqidah dan Kalam ya silahkan saja kembangkan keilmuan2 sosial yang bermanfaat dalam dunia islam, saya tidak mengharamkan filsafat.. tapi tentu tidak sepakat dengan pemikiran2 yg menginjak dalil-dalil Syar'i apalagi persoalan penting menyangkut Aqidah. Seharusnya Filsafat mampu mengkokohkan fondasi keilmuan dalam islam bukan malah sebaliknya melecehkan agama. Selebihnya saya sepakat dengan video di atas, kecuali persoalan mu'tazillah.

    • @faisal-tz2gv
      @faisal-tz2gv 3 года назад +4

      @@alifviobramandikakarindra1823 tapi bukan berarti harus mengkafirkan kan?sampai sampai orang takut untuk menjadi seorang filsafat?

    • @imamasya7631
      @imamasya7631 3 года назад +3

      @@faisal-tz2gv bener banget. Banyak orang yang malas mengajukan pertanyaan (atau berpikir) karena takut distigma seperti ini. Kafir lah murtad lah. Tolong hindari stigma yang mengerdilkan pemikiran. Dan tolong lebih toleran terhadap pemikiran yang lain.

  • @achmadkurniawan9458
    @achmadkurniawan9458 2 года назад +3

    Waow berani sekaleee kontennya.. salutt 👍👍👍👍.. agak menyerang sunni dan menetralkan syiah... Kl viral bisa hebring ini 😂😂

  • @adihsipemulungkoin
    @adihsipemulungkoin 3 года назад +6

    Intinya jangan memerintah mengatasnamakan agama... 🙏🙏

    • @arifmz7696
      @arifmz7696 3 года назад

      Mustapa kemal attaturk. Manusia yg ga mencampurkan agama dan pemerintahan. Takut brooo.

    • @adihsipemulungkoin
      @adihsipemulungkoin 3 года назад +5

      @@arifmz7696 bukan gitu maksudnya,
      Maksud saya agama bisa di jadikan landasan dalam pemerintahan akan tetapi jangan di jadikan alat legitimasi kekuasaan..., Faham kan bro
      Soalnya kata Ibnu Rusyd
      Jika segala sesuatu di bungkus dengan nama "agama" maka orang-orang akan jadi bodoh..., (Kalau ngga salah)

    • @adihsipemulungkoin
      @adihsipemulungkoin 3 года назад +2

      @@arifmz7696 contoh agama yg di jadikan alat legitimasi ,Miss di Arab Saudi mereka menghancurkan rumah2 sahabat dan juga rumah nabi Muhammad SAW dengan alasan agar tidak ada yg menyembah rumah2 tersebut..., Konyol kan?🤣

  • @sfyn93
    @sfyn93 2 года назад +3

    Gua heran sama orang yg beragama sekarang mereka tidak pernah mau mempertanyakan sesuatu kebenaran itu datangnya dari mana melainkan hanya iya2 saja dan auto nurut tanpa mendalami dan pelajari sejarahnya yah mungkin karna doktrin itu agama tidak perlu di pertanyakan lagi kebenarannya ustad bilang a yah a padahal ulama ustad itu juga belajar dari apa yg mereka pahami bayangkan saja sudah berapa ratus tahun bahkan berapa ribu tahun dan generasi pesan itu di sampaikan, kebayang gak coba lo kumpulin 100 orang berjajar dan saling berbisik beberapa kalimat dari orang ke 1 sampai akhir pasti beda penyampaiannya di orang ke 100. Sedih sih gua jujur tapi yah ini lah hidup mungkin tuhan sudah mengatur semua ini agar dunia gak semua2nya "pintar" agar balance dan yah efektif sih sedikit menghambat kemajuan teknologi dan menghambat kiamat akibat orang2 "pintar" yg ingin serba instan tanpa ia sadari ada efek perubahan iklim dan dunia akan makin hancur karna keserakahan orang2 "pintar", seandainya semua orang "bodoh" mungkin sekarang kita masih naik kuda dan udara masih segar seperti dulu sediakala, andai kita "bodoh" kita masih makan makanan alami tanpa zat kimia yg di hasilkan oleh orang2 "pintar" para teknologi pangan yg mengelabui perut dan rasa di mulut dengan banyak gula mereka melakukan itu demi keuntungan perusahaan mereka dan mereka sendiri, giliran sekarang climate change kita di suruh bersama2 tanggung jawab kan bangsat, kadang orang yg "ingin pintar" juga suka bias mereka selalu pro apa yg di katakan dosen2 atau guru2 mereka yg mereka anggap "pintar" dan berhasil (sukses) (kaya) karna selama ini tujuan hidup mereka yah uang uang dan uang.

  • @muhammadwalid8440
    @muhammadwalid8440 3 года назад +6

    Memisahkan agama dengan politik, itu langkah yg perlu diambil kalo mau maju intelektualnya, bukan cuman islam, semua agamapun kalo mencampurkan agama dengan politik semuanya collapse nalar berpikirnya karena dimatikan, kaya dark age europe, maupun runtuhnya islamic golden age. Ketika "church" mencampur adukan politik di eropa ya ancur juga eropa, sama juga ketika ulama islam justru menghancurkan semangat perkembangan intelektual dengan merusak karakternya, dengan cara yg masih dilakukan saat ini untuk menjatuhkan seseorang yaitu "gaslighting" menyerang subjeknya bukan objeknya, mengatai para intelektual dengan atheis karena berbagai alasan dan berakhir dihukum dan dibuang
    Korelasinya sama kan, kata salah satu imam ulama besar saat puncak islamic golden age pun, pemerintah cenderung korup dan rakus akan kekuasaan, sehingga harus dipisahkan para pemuka agama untuk independent dan para intelektual didekatkan ke bisnis untuk modal penelitian dalam memecahkan masalah di masyarakat untuk profit bisnis

  • @swarahukum
    @swarahukum Год назад

    Menurut saya karena sistem pendidikan yang kurang tepat. Perlu di buang semua materi materi pendidikan yang irasional.

  • @milyasafii
    @milyasafii 3 года назад +6

    Berasa kuliah 1 semester dalam 30 menit 😆

  • @bayuajianggoro6855
    @bayuajianggoro6855 3 года назад +7

    gw baca bukunya dia nih. Emang bagus banget insightnya

    • @CMrifaa
      @CMrifaa 3 года назад +2

      Beli dimana?
      Harganya brp?😁

    • @x00rry
      @x00rry 3 года назад +1

      @@CMrifaa di gramedia ada, sekitar 120k

    • @CMrifaa
      @CMrifaa 3 года назад +1

      @@x00rry thank youuu🙏🙏

  • @mis9110
    @mis9110 3 года назад

    Keren pembahasan nya

  • @FaqiehTeakwork
    @FaqiehTeakwork Год назад

    gak sepenuhnya setuju sih, karena ini lebih cenderung ke liberalisme

    • @mustafid405
      @mustafid405 Год назад

      Nah muncul lagi deh kaum kolot-ortodok macam ente ini yang menyebabkan suramnya dunia Islam seperti sekarang ini, padahat Prof. Ahmed Kuru mengatakan kita tidak perlu menjiplak barat 100 persen untuk mencapai renaisans muslim tapi telusuri sejarah era islam golden age dan bagaimana mereka membuat sistem demokratis, meritokrasi jalan, dan pemisahan politik dan agama di masa kejayaan islam tersebut. Sayang mayoritas muslim sekarang berpikiran jumud dan mabuk agama semua akibat kebangkitan kelompok sayap kanan esktrim yang agresif sekali menyebarkan doktrin-doktrin dan ideologi puritan kepada jama'ahnya. Hasilt seperti sekarang ini, jumlah muslim banyak tapi gak berkualitas sama sekali, bak buih ditengah lautan.

  • @laisangler4119
    @laisangler4119 3 года назад +2

    Keren banget✌🏼✌🏼✌🏼

  • @nonymuous
    @nonymuous 3 года назад +1

    Apa cuma gue yang liat dia mirip Susi Puji Astuti?

  • @pratiwisaktitamrin4834
    @pratiwisaktitamrin4834 2 года назад +1

    ruclips.net/video/KDrXUISiO08/видео.html
    Alasan negara2 Muslim tertinggal?
    Karena meninggalkan Al-Quran
    Dan
    Berpecah2. Tdk satu suara.

  • @sentotalkacili7407
    @sentotalkacili7407 3 года назад +2

    Hmmm ga sepenuh setuju, tp juga ga sepenuhnya menolak....

    • @mustafid405
      @mustafid405 Год назад

      Apa yang yang lu tidak sependapat dan apa yang yg lo sependapat, coba uraikan bro

  • @pratiwisaktitamrin4834
    @pratiwisaktitamrin4834 2 года назад

    Meninggalkan alqur an

  • @muhammadalkautsar3258
    @muhammadalkautsar3258 3 года назад

    👌

  • @PenguinCrayon269
    @PenguinCrayon269 3 года назад +3

    di indo bukan meritocracy tai timsuksesokrasi

  • @gustavexvi
    @gustavexvi 3 года назад +1

    bukannya negara barat itu kolonialisasi sejak abad 15 ya ?
    kok ini diperlambat 3 abad...
    barat udah ada di Indo sejak abad 12 lhoo...

    • @naufala93
      @naufala93 2 года назад +3

      Bukan, pada saat itu kolonialisasi masih sangat sedikit dan belum besar-besaran. Barat masuk ke Indonesia abad ke 16, bukan ke 12.

    • @byunbaekhyun2283
      @byunbaekhyun2283 2 года назад +3

      Kamu ga belajar sejarah ya?negara barat abad 12 itu masih dark ages,mana bisa menjajah?,abad 15 mereka baru Renaissance,baru membangun dalam negeri dulu,di abad ke 17-18 saat peradaban barat sudah maju pesat baru mereka mulai menjajah negara2 lain

    • @naufala93
      @naufala93 2 года назад +1

      @@byunbaekhyun2283 Betu sekali. Sepertinya si gustavexvi kurang belajar sejarah

    • @Cyan_Nightingale
      @Cyan_Nightingale 2 года назад +1

      Abad ke 15 (tahun 1400an Masehi) negara Barat mana yang melakukan kolonialisasi? Yang ada justru Byzantium dan Konstantinopel dijajah Turki (1457 M).. yg menutup akses rempah dari Asia ke Eropa kemudian mendorong beberapa bangsa Barat tsb untuk melakukan penjelajahan dunia. Kolonisasi baru dimulai abad ke 16 (1500an Masehi) dan puncaknya kolonisasi di abad ke 18-19 (1700-1800an Masehi). Di mana misalkan kekuasaan Inggris Raya sedang luas-luasnya, puncak kekuasaan Portugal dan Spanyol (sebelum kehilangan berbagai koloninya), Belanda juga baru berhasil menaklukan nusantara, Utsmani Turki juga baru saja menjajah hingga sejauh Hungaria (sebelum negara-negara Balkan mendeklarasikan kemerdekaannya termasuk Yunani dan Bosnia).

  • @alifviobramandikakarindra1823
    @alifviobramandikakarindra1823 3 года назад +4

    Rasional boleh2 saja, asal jangan menginjak dalil-dalil Syar'i. Guna filsafat untuk mengokohkan fondasi keilmuan agama, bukan malah sebaliknya.

    • @angganavillera
      @angganavillera 2 года назад +4

      IMHO jika dalil yang "kita pikir syari" bertolak belakang dengan filsafat justru perlu di pertanyakan. Terbukti dalil bahwa Islam dan States are twins terbukti sebagai hadist Sasaniyah, hadist palsu yang difabricated terus menerus sampai semua orang sampai saat ini percaya terutama kalangan kami para Sunni.

  • @anonimousreality8779
    @anonimousreality8779 3 года назад +2

    Islam itu agama sempurna yang mengatur segala aspek dalam kehidupan, termasuk masalah ekonomi politik, dll. Kalo mo belajar bgmn islam ngatur ini itu, belajarnya dari sumbernya lah: alquran dan contoh dr Nabi Muhammad saw! Masa ngambil contohnya dr dinasti ini dinasti itu yang notabene cuma orang biasa yg mencoba menjalankan islam dan PASTINYA bisa salah??? Cerita lama bangeeettt iniiihhh mo berusaha mendikotomi agama ama aspek2 lain dlm idup!
    Dan bisa bangeettt ya tirto pakenya org bule, dosen univ di amrik biar kesannya udh bneer gt kali yaa scr mayoritas org indo masih kemakan propaganda eurocentrism. Bahwa semua yg dari barat pasti udh plg bner! Udh plg maju! Udah basi kaleeee skenario sekulerismeee itu cerita thn 1940aann. Masa dipake lg di thn 2020 si tirtoooo????? Cmon!
    Hadeeehhh kageeet kaget gw asli! Ternyata tirto ni corongnya JIL??? Ya ampuuunnn.. polos banget gw selama ini nyangkain tirto ini kanal objektif macem Tempo! Auto unsubscribe!

    • @mohammadaditia6885
      @mohammadaditia6885 3 года назад +9

      Yaudeh cabut hush pegi ae lah nyampah doang kerjanye

    • @markdunnam2435
      @markdunnam2435 3 года назад +11

      Kasihan, 37 menit yang lu tangkep cuma segitu😏

    • @saladinsofyan4472
      @saladinsofyan4472 3 года назад +9

      Narasumber itu orang Turki tauu.. Ayahnya seorang pemimpin partai sayap kanan Islam di Turki, yg memahami Islam secara sloganisme, yg memahami Islam sama seperti Anda, melulu berkata "kembali ke Alquran dan Sunnah" yg padahal isi Alquran itu berbicara "Afala taqiluun.. Afala tatafakkaruun.." dan Rasul itu mengajarkan sebuah Metodologi. Yg perlu diambil itu alat pisau metodologinya, bukan objek pembedahannya, karena objek sosial tiap zaman itu berbeda-beda, Bro

    • @grimmreaper555
      @grimmreaper555 3 года назад +9

      @@markdunnam2435 mungkin kemampuan otaknya cuman bisa nangkep segitu. Trs karena gak bisa nyerap ilmu lagi jadinya langsung denial dan mengeluarkan pendapat yg menurut dia paling benar, lalu menjudge orang yg tidak sama dengan pendapat dia.
      well secara tidak lsngsung dia menggambarkan ciri" orang yg disebutkan di video dan mungkin kebanyakan orang islam di indo yg istilah pribadi gw itu "mabok" agama.

    • @markdunnam2435
      @markdunnam2435 3 года назад +1

      @@grimmreaper555 agreed