Ass wr wb salam mejuah KK. Kita sama sama Beru Tarigan ato nande tigan. Perbulangen aku pun mama Karo kacaribu bere Ginting. Ank ku e pe nande Karo bere Tarigan. Enggo ank gadis kls lima SD. Salam knl y kk dr kluarga saya kbptn Karo lwt tiga Binanga. Pas lagu nya dgn aku e nande tigan Sibayak sibero🙏🤲☺️.
Kai nindu mama karo oh mis kel pusuh ku salting nake adina mama karo ka nina ibas sada lagu terbaru si erjudul wajar.mis kel aku semangat nake erkai pe erdaihin semangat,beres2 ibas rumah pe semangat, bujur kel aku man bandu ya maharani br tarigan simejile sukses kam ya nf tigan sehat2 kam ya berkarya terus,ula lupa ya adina buat lagu sibaru silit mama karo na adina rendeken ndu silit mama karo mis ku like ras subsribe chanel ndu nca ku toto ken gelah seh kel gedang umurndu ngasa metua amin..
Suku KARO secara genetik: Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak). Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu: 1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu). 2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu). 3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu). 4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi). Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat. Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu. dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos. Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos! Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak. Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah. Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India. sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima. Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan. Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan. Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru. Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya. Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo. Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan. 1. Corah 2. Unjuk 3. Tekang 4. Girik 5. Pagit 6. Jile 7. Meherga Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal) Terciptanya Merga dari Suku Karo Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata. Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting. Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan. Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah. Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya. 1. KARO-KARO: . Karo sekali · Barus · Bukit · Gurusinga · Kaban · Kacaribu · Ketaren · Kemit · Jung · Purba · Sinulingga · Sinukaban · Sinubulan · Sinuraya · Sitepu · Sinuhaji · Surbakti · Samura 2. GINTING: · Ajartambun · Babo · Beras · Cabap · Gurupatih · Garamata · Jandibata · Jawak · Manik · Munte · Pase · Seragih · Suka · Sugihen · Sinusinga · Tumangger 3. SEMBIRING: · Berahmana · Busuk · Depari · Colia · Keloko · Kembaren · Muham · Meliala · Maha · Bunuaji · Gurukinayan · Pandia · Keling · Pelawi · Pandebayang · Sinukapur · Sinulaki · Sinupayung · Tekang 4. Perangin-angin · Bangun · Keliat · Kacinambun · Namohaji · Nano · Menjerang · Uwir · Pinem · Pancawan · Panggarun · Ulun Jandi · Laksa · Perbesi · Sukatendel · Singarimbun · Sinurat · Sebayang · Tanjung 5. TARIGAN: · Bondong · Gana-gana · Gersang · Gerneng · Jampang · Purba · Pekan · Sibero · Tua · Tegur · Tambak · Tambun · Silangit · Tendang Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN ( sub merga tertentu) dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING. Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
😂😂😂😂😅😅😅isi lagunya gak sesuai dengan pencipta nya 😅😅 harusnya isi lagu nya cewek matre,suka gonta ganti pria, ditambah wanita simpan an🤭🤭🤭😂😂😂😂😂ini baru pas dan cocok
👌👍🌳na, semangkin lagu2 Karo.....
Wajar ❤❤❤
Sukses trus 3n !!
Hadir 😊😊
Mantap,,buat karaoke nya nd tigan❤❤
Keren❤❤❤ sukses selalu nd tigan😘😘😘
Love you ua ❤
salam sukse dari bulanjulu
Wajar viral
WHAJARRrr!
Wajar
😂😂😂
@IpiantaSingarimbunSingarimbun uga pi... Kam sombong kidah nggo e
Sukses man bandu chanel maharani tarigan
Wajar ❤
Matap .sekali turang
Salam sukses
Tuhan simasumasu
Mantap, sukses selalu. 👍💯
Amiiin
Mantap kell sorandu kak
Pantas viral😊😂
Wajar
Mejuah juah,mantap nd Tigan.Sukses truss
kainkin yah nd tigan. mama karo nindu mis nge aloi, sukses terus.
Mejuah-juah...njuah-njuah
Wajarr..!!
Wajar
Gass full
Wajar 😂
menyala kakak 🔥🔥🔥
❤
Mantap. Nd. Titan. Adi. Lit. Pagi. Acara. Barus sedoni. I. Undang. Kami. Kam. Nd. Titan.
Rindu dengar suaran kk🔥🔥🔥🔥
Putar terus, biar dengar terus
mijelkel yah , menyalah nd tigan 🔥🔥
Wajar
mjjh dek sukses truss y
Semnagat turang... Nande tigan.
❤❤
Teduh..
Wajar ❤
wajar mejile 😍
❤
Keren🔥
Wajar
Sukses selalu
❤
Bujur tigan, salam sitandaan dri mama karo tanah Asahan
@@Ebinsihotangchannel bujur
Wajar ... Wajar bage kel jile ndu e yah❤
Wajar 😂
@maharani7431 oe nak yah" lagu2 si mejile lanai padh bere bgku peh
🔥🔥🔥🔥 nd tigan
Wajar 😂❤
Mantap. 🎉🎉❤
Mantap turang...
Wajar ❤
Menyala nande Tigan
Wajar
Sukses nakku ❤
❤❤
Harus kita viralkan ini
Sukses trus nde tigan.... Makan cimpedak campur bika ambon... Meledakkkk🔥🔥🔥 nde Tigan ❤❤
Wajar 😂
Menyala ketek.. 💪💪🥰🥰
Wajar ❤
@maharani7431 wajar 🥰🥰
Sukses ya bi uda..
Makasii edaaa ❤
Mantap..
Sukses s'lalu dek q
Tetap semangat🫰🫰🫰
Makasi ngah ❤
Sukses Terus Bibik Ku 🥳🎉
Wajar
Mejuah-juah salam sukses🎉
Timaciii 🎉
👍👍👍... Lanjuttt... Terus
@@anugrahginting6346 bujur
Sukses Kak
Wajar kalimbubu ❤
Sukses selalu turang... Salam arah kami turangdu seribudolok nari
@@HardiamraPurba-b1o amiiin
sukses trooozzz dekku ❤🎉
Amin..bujur abangku
Menyala.. Sukses terus nande tigan👍👍
Wajar 🎉
Wajarr
Wajar ❤
Mantap sukses terus
Bujur 🎉
Maju terus musik karo
Wajar ❤
Meyala nd tigan, sukses terus
@@mayarehulina7084 bujur
Sukses truuss
@@hermansitepu2335 amin
Maju terus nd tigann🎉
@@JonniGinting-qd9vi ❤️❤️
Mantap x lagu nya maharani buat lh karoke nya
Segera ya
Seminggu lagiii ❤
🔥🔥🔥🔥🔥
❤
Ass wr wb salam mejuah KK. Kita sama sama Beru Tarigan ato nande tigan. Perbulangen aku pun mama Karo kacaribu bere Ginting. Ank ku e pe nande Karo bere Tarigan. Enggo ank gadis kls lima SD. Salam knl y kk dr kluarga saya kbptn Karo lwt tiga Binanga. Pas lagu nya dgn aku e nande tigan Sibayak sibero🙏🤲☺️.
Hallo nande tigan cantek ❤❤❤
Selamat menikmati lagunya
Semoga suka ❤❤
Lolit ngerin yah.❤
Viral lagunya dek
Wajar
Sauksesss lalap de tigan kuu
Bas aku nari sitepu bre tiigan. Na
Lalaap suksesss pantang. Mundur de tigan kjuu
Wajar 😂
Wajar kak.
@@RiskaGinting-vv4cc wajar
Keren abng qu Roy hehehe
@@danisinulinggal93 🙏🏻🙏🏻
Mejjh 👍👍👍👍
🎉
nada legokna mirip sora erwina bru bangun agk kocak santai cocok pokal surana pasti brkembang
Amiin
❤❤❤❤
❤❤
❤❤❤ menyala🤩
❤
Heheh mami..... aku tau mami mau ketawaaak lohh di video inii
Wajar 😂
di Cintai lebiih beruntung ketimbang men-Cintai.😢
👍👍👍👍
❤❤
Wajar kel 😂😂
Wajarrrr 😂
sehkel wajarna 🔥🔥🔥🫶🏻
❤
Mis Kel aku kuakap kata lagu e...pas kuakap ...Soaal na br.tarigan kang rumah 😂😂😂😂
Hahah
Kai nindu mama karo oh mis kel pusuh ku salting nake adina mama karo ka nina ibas sada lagu terbaru si erjudul wajar.mis kel aku semangat nake erkai pe erdaihin semangat,beres2 ibas rumah pe semangat, bujur kel aku man bandu ya maharani br tarigan simejile sukses kam ya nf tigan sehat2 kam ya berkarya terus,ula lupa ya adina buat lagu sibaru silit mama karo na adina rendeken ndu silit mama karo mis ku like ras subsribe chanel ndu nca ku toto ken gelah seh kel gedang umurndu ngasa metua amin..
Amin ninta la sigejab
Menyala mama karo 😁
Wajar
👍
🎉
Menyala mawar😂😂
Wajarr 😂
Mis kel kuakap aku ...ban br.trg i rumah.....😂😂😂😂😂 Sipat br tarigan kel lirikna lagu enda
😊😊😊 bujur
6:36
ND tigan selalu di hati
Bujur ❤
Belum ada karaukenya ya da?
Belum buk
la kin si per door semir simpang pos merga silima kakak ena?
Suku KARO secara genetik:
Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak).
Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu:
1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu).
2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi).
Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat.
Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu.
dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos.
Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos!
Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak.
Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah.
Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar
Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India.
sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima.
Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan.
Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya
Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan.
Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru.
Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya.
Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo.
Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan.
1. Corah
2. Unjuk
3. Tekang
4. Girik
5. Pagit
6. Jile
7. Meherga
Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal)
Terciptanya Merga dari Suku Karo
Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata.
Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting.
Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan.
Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah.
Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya.
1. KARO-KARO:
. Karo sekali
· Barus
· Bukit
· Gurusinga
· Kaban
· Kacaribu
· Ketaren
· Kemit
· Jung
· Purba
· Sinulingga
· Sinukaban
· Sinubulan
· Sinuraya
· Sitepu
· Sinuhaji
· Surbakti
· Samura
2. GINTING:
· Ajartambun
· Babo
· Beras
· Cabap
· Gurupatih
· Garamata
· Jandibata
· Jawak
· Manik
· Munte
· Pase
· Seragih
· Suka
· Sugihen
· Sinusinga
· Tumangger
3. SEMBIRING:
· Berahmana
· Busuk
· Depari
· Colia
· Keloko
· Kembaren
· Muham
· Meliala
· Maha
· Bunuaji
· Gurukinayan
· Pandia
· Keling
· Pelawi
· Pandebayang
· Sinukapur
· Sinulaki
· Sinupayung
· Tekang
4. Perangin-angin
· Bangun
· Keliat
· Kacinambun
· Namohaji
· Nano
· Menjerang
· Uwir
· Pinem
· Pancawan
· Panggarun
· Ulun Jandi
· Laksa
· Perbesi
· Sukatendel
· Singarimbun
· Sinurat
· Sebayang
· Tanjung
5. TARIGAN:
· Bondong
· Gana-gana
· Gersang
· Gerneng
· Jampang
· Purba
· Pekan
· Sibero
· Tua
· Tegur
· Tambak
· Tambun
· Silangit
· Tendang
Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN ( sub merga tertentu) dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING.
Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
Hidup abgku
Ipianta🤣
😂😂😂
😂😂😂😂😅😅😅isi lagunya gak sesuai dengan pencipta nya 😅😅 harusnya isi lagu nya cewek matre,suka gonta ganti pria, ditambah wanita simpan an🤭🤭🤭😂😂😂😂😂ini baru pas dan cocok
istighfar , ngucap bund , jaga hati jaga ketikan nanti kena bala rempet kam setruk yuk dijaga lagi ketikanya jangan kayak binatang semuah ada aturan
Gak move on move on ya bang
Wajar, ia mejile kam mejin
@@tinasyafana7679 tina chill
@@xijinping3167 🤣🤣🤣
Langa jera jera?
Emosiku lanai terganggu ndu
Nandangi sengget ka nge km e 🤣🤣🤣
Mantap sukses terus
🔥🔥🔥🔥🔥
❤❤❤❤
@@Monatrg ❤️❤️