METODE NUSANTARA DI SAGA FARM: KEMBALI KE PERTANIAN ALAMI
HTML-код
- Опубликовано: 28 сен 2024
- Saga Farm di Bogor mempraktikkan pertanian alami pada lahan seluas 1,2 hektar. Pemiliknya, Putro Santoso Kurniawan, menggunakan metode tradisional yang ramah lingkungan, mirip dengan metode Nusantara. Simak perjalanan kami di kebun ini dan pelajari konsep pertanian berkelanjutan yang sedang menarik perhatian banyak pihak.
Mengapa saya harus nonton video ini?
Gara2 ini, kami berdua (suami istri) makin jatuh cinta ke budidaya berkelanjutan. Tolong jangan buat kami berdua semakin kecanduan dengan Natural Farming 😂
Terima kasih
Mantapppp🔥 semoga pertanian Indonesia bisa menerapkan metode Nusantara ini supaya petani bisa sejahtera🙌
suka dengan video pertanian
Pertama
Boleh gak main ke saga?
Green House adalah ekosistem pertanian yang dikondisikan. Biayanya lebih mahal. Hanya diperuntukkan pada varietas tanaman pertanian yang bernilai jual tinggi. Biaya perawatannya juga mahal. Produk pertanian greenhouse lebih cocok dijual di supermarket untuk kalangan konsumen kelas atas.
Pertanian organik yang berkelanjutan lebih cocok diterapkan oleh petani² di Indonesia 🙏🏻
Sependapat, pukulan yang sangat besar akan dirasakan saat harga komuditas tertentu hancur.
Sebab, di negri ini, pasar belum bicara tentang kualitas.
Tengkulak hanya berpikir bagaimana bisa menjual cepat, untung besar, resiko kecil, tanpa mempertimbangkan biaya produksi.
@@kangbibit9371 akan lebih baik petani² yang berada dalam satu kawasan/desa/kecamatan mulai membentuk koperasi. Sehingga bisa dimusyawarahkan bagaimana cara marketing hasil usaha taninya.
Perusahaan yang berskala besar saja melakukan korporasi, mengapa petani² kecil di pedesaan tidak melakukannya?
Saya jg sdh mangelula pertanian terpadu di ibukota propinsi seluas -+6000 m2 ,dgn cara paling konu dgn sistem teradisional.Setiap hari ambil sisa2 jualan dipasar(buah2an,sayur2an,sisa nasi dll) -+dua gerobak ditebarkan begitu saja dibidingan/golutan ,apapun jenisnya yg tumbuh itulah yg kita rawat,seperti labu kuning,semangka ,melon,pepaya,kangkong pepari ,cabe rawit talas,tomat dll.Mohon bimbingan /petunjuknya dri sanak2 yg sdh punya pengalaman.
Sama, bang. Mari berorientasi pada pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Mandiri bibit, mandiri pupuk, mandiri harga.
Kita tunggu apa kah metode ini bisa survive
Ikut menyimak bos ku
Dikit amat buahnya pohonnya kurus²
Saya peternak ikan di daerah, paling jengkel mendengar begitu masifnya review2 tentang tempat kuliner murah.
Padahal dibalik makanan murah mereka, ada jerit tangis para petani dan peternak yang terpaksa menjual hasil kepada para tengkulak.
Sementata kita dibiarkan bertarung sendiri tanpa proteksi.
Sekarang, saya merintis pertanian-peternakan organik terintegrasi, mandiri bibit, mandiri pupuk. Dengan lebih dari 60an jenis tanaman, baik bumbu, sayur, buah, hijauan pakan ternak, maupun bahan cemilan.
Dikombinaaikan dengan bebek, magot, cacing, ikan..
Alhamdulillah jalan...
Jika semua orang bisa mandiri, tanpa membeli, saya yakin dominasi pedagang dengan mental tengkulak, akan segera lenyap....
Mari bertani dengan berorientasi pada kebutuhan, bukan pasar, seperti menek moyang kita dulu.... Jayalah petani dan peternak... ✊
@@kangbibit9371 kalau hanya untuk makan mungkin kita bisa memanfaatkan alam sekitar yang ada dengan budidaya bahan pangan.
Tapi untuk kebutuhan non konsumsi rumah tangga, pertanian ini harus bisa menghasilkan lebih, untuk dijual, untuk bisnis yg dengannya kebutuhan hidup yang lain bisa terpenuhi.
Maka, bertani untuk kebutuhan itu menjadi relatif benar jika kebutuhan do segala sisi bisa terpenuhi.
Betul pak, tengkulak itu kadang paksa panen padahal belum waktunya. Seringkali dia paksa panen sendiri. Ayah saya mengalami itu. 😢 Saking cepatnya permintaan. Padahal menurut saya kemandirian pangan itu bukan seberapa mampu rakyat membeli makanan, tetapi seberapa mampu rakyat menghasilkan makanan untuk kebutuhannya sendiri. Sehingga saat suatu hal tak terduga terjadi, setiap keluarga bisa bertahan.
Selamat bertani , semoga makin sukses ! Salam tani dari Papua Barat !
Penggunaan gula, gula merah/gula Jawa atau molase adalah bahan organik yang kaya karbohidrat.
Bahan ini bisa digantikan dengan bahan yang lebih murah & juga kaya karbohidrat. Misalnya limbah singkong, limbah talas, wortel, jagung dll.
Untuk daerah sentra pertanian sayuran seperti di dataran tinggi, pupuk kandang juga bisa digantikan dengan limbah sayuran yang disebarkan ke lahan pertanian + leaf mold yang kita peroleh dari seresah pinggiran hutan & jerami tebasan rumput liar.
Seneng denger suaranya bank sances bgtu semangat
Dan ALhamdulillah
Bawa Tuhan menyediakan tempat tinggal kita di manapun berada ternyata di setiap tempat itu
I Tuhan tumbuhkan berbagai macam tanaman yang dibutuhkan oleh hamba-nya
Dan bank Sanchez ternyata bisa mengelolanya dengan keilmuan yang baik 💪💪💪
Petani modern awal perlu percobaan walau disebut sekedar iseng namun sangan meng inspirasi
Pak Sanchez, Biar Jadi Berkat Untuk Banyak Orang, Tuhan Yesus Senantiasa Memberkati Bangsa Kita❤❤
Mantap bosku
Mantap om,di tunggu part2 nya.
Mantap bwng petani brebes
Saya dari lumajang ikut yimak pak
Banjarnegara Hadir❤❤