Dampak buruk buzzer dalam era digital seperti saat ini dapat sangat merusak, dengan mempengaruhi opini publik melalui penyebaran informasi palsu atau bias. Buzzer sering kali menyebarkan narasi yang tendensius atau tidak akurat, yang dapat memicu konflik dan polarisasi di masyarakat. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan demokrasi dan stabilitas sosial, karena orang-orang cenderung mempercayai informasi yang mereka dapatkan dari sumber-sumber yang mereka anggap dapat dipercaya, tanpa melakukan verifikasi yang memadai. Selain itu, ketika buzzer beroperasi di bawah bayaran atau kepentingan tertentu, integritas dan objektivitas informasi yang disampaikan menjadi tercemar, mengurangi kepercayaan masyarakat pada media dan institusi yang seharusnya menjadi penjaga kebenaran. Sekian kesimpulan dari saya terimakasih 🙏
Tren Buzzer real life ini mulai meresahkan dilingkungan sekitar. Karena mereka sulit menerima perbedaan yang tidak sesuai dengan pilihannya dan parahnya banyak yang berasal dari teman,tetangga,atau kerabat dekat. Inilah kenapa banyak memunculkan silent voter (pemilih diam-diam). Silent voter ketika ditanya pilihannya dia akan menjawab sesuai pilihan mayoritas lingkungannya dan jika ditanya alasannya dia akan menjawab alasan yang simple seperti karena ganteng,karena gemoy,karena seiman,dll. Namun dihatinya dia telah memiliki pilihannya sendiri beserta alasan yang logis dan ketika pencoblosan pun, dia mengikuti isi hatinya. Hal ini dilakukan agar menghindari pertikaian sia-sia. Ya kali beda pilihan langsung dimusuhi,ribut,dll. Silent voter ini menyebabkan Paslon tertentu mengira bahwa daerah tersebut pasti akan memilihnya, dan mengira ia akan menang di kandangnya. padahal sebenarnya dia bisa saja kalah telak bahkan di kandangnya sendiri.
Beuh gua malah diam2 aja klo ditanya . Lu klo kenal buzzer yg sudah bisa di konfirmasi benar atau tidaknya , persulit aja tuh hidupnya Klo saudara loe tamparin aja sampe melek matanya
Akibat doktrin , doktrin itu bisa cuci otak , sayang sekali kalau pembelajar jadi buzzer ( antagonis ) tapi saya yakin buzzer ( antagonis ) bukan pembelajar , capek-capek belajar jadi buzzer( antagonis ) hanyut aja di kali
Iya, gue juga ngerasa makin ke sini peran buzzer malah bikin target manipulasinya resah, sehingga bukannya kita jadi semakin yakin untuk memilih produk/paslon mereka, kita jadi malah makin menghindariny. Padahal bukan karena produk/paslonnya jelek, tetapi karena buzzer/pendukungnya yang toxic.
Ini sih... Saya jg jadi sensi bgt sama politik karna netizen ini yg entah buzzer beneran apa nggak. Yg tadinya mihak salah satu atau dua, jadi ga mihak siapa2. Bener2 menghindari bgt sama bahasan politik dari org2 sekitar
@@sportishard5224Itu yang paling ngeselin sih, ya Buzzer 02 03 juga sama2 ngeselin, cuman klo 01 mereka itu sering banget promosi paslon 01 tapi salah video, jadi ya mereka promosinya di video yang gak ada hubungannya ama pemilu kek berita papua nugini kemaren, itu komen buzzernya t0l0l semua sumpah (Ini fakta)
Keinget perkataan imam syafi'i Imam Syafi’i berkata: “Carilah pemimpin yang banyak panah-panah FITNAH menuju kepadanya, IKUTILAH mereka yang banyak di FITNAH, Karena sesungguhnya mereka sedang berjuang di JALAN yang BENAR.”
Gue yang udah belajar skema anggaran Makan Siang Gratis, pengalokasian anggaran dan dampaknya, dampak negatif dan positif yg berhubungan dengan masyarakat, membandingan dengan negara yg melakukan program serupa, dll dan menemui kesimpulan program ini tidak akan berjalan semestinya seperti yang dikampanyekan dan juga ada dampak negatif yang menyertai Buzzer: GAK NGARUH TETAP ALL IN 😎
Sedih sih. Jujur gw kasian ketika para Guru besar, dosen n para pengamat politik yg udh buang" waktu demi ngasih edukasi n mengajak berfikir kritis malah disepelekan. Bisa" nya mereka lebih percaya sama ketikan orang random n omongan gaje influencer.
Lah lucu org ini, janji janji dari semua Paslon juga pasti ada plus minus anjir... Emang lu hitung itu sesuai rumus yg dihitung oleh Paslon? Belum tentu ... Jadi GK usah nyudutin dari salah satu Paslon... Semua Paslon juga janji GK etis selain makan gratis
@@muhammadkhoirulhuda1945masalahnya janji makan siang gratis kalo dilihat faktanya salah satu paling gak realistis, krna potensi korupsinya lebih gede, apalagi sasarannya melibatkan puluhan juta orang. dan efek u/ rakyat yg jadi sasarannya jd ketergantungan dan utk anak2 dr keluarga miskin jd ngarep utk makan gratis ketimbang mereka dikasih pendidikan gratis sampe SMA/SMK atau bahkan Kuliah demi meningkatkan derajat keluarga mereka, meningkatkan kualitas diri membentuk mental tangguh dan punya kemandirian utk bertahan hidup sekaligus belajar keahlian yg membuat mereka maju
@@muhammadkhoirulhuda1945 nah ini nih dikasih contoh 😂 Point omongan gue itu feedback dari pendukungnya bang, bagaimana pendukung 02 menanggapi kritik ke paslon yg didukung, maka dari itu diatas gue sebut "negatif dan positif yg berhubungan dgn masyarakat" meskipun kesimpulannya memang banyak negatifnya Hitungan gue itu juga dari anggaran paslon bro 😂 misal, 450T anggaran dalam setahun, itu diambil dari anggaran Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, dan Kesehatan (kata Nusron Wahid), kalau dibuat perbandingan 450T itu setara membangun IKN dari NOL, ya nilai sendiri saja anggaran sebanyak itu habis dalam setahun 😂 Mungkin bukan tahun pertama karena jika dilakukan ditahun pertama, akan menyebabkan collapse pada APBN (kata Admin Gerindra), lalu kapan akan merata? 2029 akan merata, tahukan 2029 itu tahun apa? Yap tahun politik, dan itulah senjata Prabowo periode selanjutnya Selamat anda kemakan janji manies capres 😂
Buzzer bukan cuma ada di Indonesia, tapi udah mendunia. Kurang lebih 84 negara berdaulat punya buzzer. Pakistan ngerahin buzzer mereka soal isu Rohingya di Aceh, Russia dengan isu Ukraina, Amerika soal Biden vs. Trump... Penyakit ini mendunia.
@@Gilangg865 Liat aja di video persoalan Rohingya yang diliput media asing, tiap komentar asal Indonesia yang menentang Rohingya disini dibalas oleh buzzer² Pakistan dengan dalih fanatik "Kan sesama muslim, masa nggak nerima", "Kami aja nerima sejuta refugee dari Myanmar/Bangladesh, masa Indonesia yang populasinya mayoritas Muslim sedunia nggak nerima", dan lain sebagainya. Russia juga, media yang diliput oleh asing bakal ada komentar berbahasa Russia dengan kosa kata cyrilik yang ngedukung keputusan Putin.
@@s.i9050apalagi dari prindapan bang mereka itu penyepong israhell beneran sampe belain israhell mati-matian malah biasa nemu komentar mereka di medsos suka banget ngehina islam ama palestina juga
yang kusuka dari channel duzzle itu selalu membahas apa yang sedang terpikirkan di kepala gw, semua hal yang gw pengen tau dan penasaran pasti dibahas di channel ini
Jika aku di berikan kesempatan menjadi orang besar aku gak ingin membela sana sini, malahan ingin mengedukasi dan di posisi netral untuk viewers yang banyak perbedaan, tenks bang Duzzle ternyata bukan hanya aku yang ngira Buzzer itu bodo😁🙏🏻
Tapi kenyataannya gak semudah itu bro. Jadi orang besar pun banyak sekali resikonya, termasuk lawan bisnis/politik yg selalu ingin merusak kebenaran kita. Ya contoh aja liat jokowi, udah bangun sana sini, udah ngasih bantuan sana sini, udah perjuangin indonesia lawan negara lain yg gak sepaham sama indonesia, eh masih aja ada yg gak suka. Mana terus2an nyebar hoax lagi soal jokowi
Jujur ya min, gua paling benci kalo komen di Sosmed pasti ada komenan buzzer buzzer kyk gini dan parahnya itu terlalu banyak dan bikin eneg mana narasinya udah melenceng jauh pula Dan parahnya Timses Paslon ga bisa membendung ini karena ya mereka yg membiarkan ini berkeliaran toh Oh iya min, gimana kalo abis ini bahas soal kenapa sih setiap buka trending di Twitter kok banyak akun-akun nyampah promo barang atau jasa tapi postingannya nebeng Trending mulu
Gue paham sih, soalnya pas liat komen dari sebuah konten & post yg non politik baik itu agama, sejarah, fun fact, sampe anime kadang kadang (terutama bahas naruto). Itu mesti ada aja komen buzzer, apalagi dari media besar
Buzzer itu emg strategi yg sengaja dibentuk timses, terutama dari kubu penguasa yang punya resource paling banyak. Semua kubu ada buzzer tapi coba aja lihat overall narasi dan sentimen yg ada di sosial media. Semua sudah tersusun secara TSM(terstruktur, sistematis, masif)
jangankan netizen, bahkan sekelas jurnalis dari media kredibel aja, kadang udh jadi buzzer juga. bikin judul berita, suka clickbait. judulnya apa, isinya beda.
@@yudhapratama8450 Saya sempat dapat tawaran jadi buzzer berkedok "Team IT" membawahi akun2 palsu & menggiring opini untuk calon DPRD salah satu partai. Tapi sy bikin alesan halus biar gak gabung. 😅
Sesuai prediksi nabi muhammad saw. maaf ya saya gak maksud membawa agama akan tetapi mengingat tentang masa lalu bahwa kalian wajib beragama. nah lanjut bahwa tanda kiamat menurut orang islam adalah menyebarnya fitnah kalian pasti taulah fitnah itu kata umum dari hoaks,dan berita palsu, nah kalian yang pandai belajar agama tolong tulis di komentar.
Ga cuma sekarang/setelah zaman muhammad aja mas, kalo ente lihat sejarah dari dulu dari zaman ratusan atau ribuan tahun sebelum masehi pun yang namanya politik dan fitnah itu saling berkaitan erat, ya karena fitnah itu adalah salah satu cara yang lumayan efektif buat menjatuhkan (atau at least melemahkan posisi) lawan politik
Di era digital gini,dimana orang2 lebih banyak menghabiskan waktunya di sosmed,peran buzzer, terutama buzzer artis itu signifikan banget sih buat pemilu. Tanpa niat menyudutkan salah satu paslon,tapi faktanya beliau yang mampu membayar hampir seluruh influencer terbesar di Indonesia, panutan anak muda& masyarakat banyak, akhirnya dia yg menang, contoh deddy corbuzer,tretan muslim,raffi ahmad, dan artis lain, mereka semua jelas mengkampanyekan&bahkan ada yg bikin konten menjatuhkan paslon lain demi calon mereka. Masyarakat yg awam politik, tidak mengikuti sejarah politik, tidak memahami peta politik, akhirnya ya hanya mengikuti influencer mereka, maka dari itu pemilu sekarang itu hanya tentang siapa yg punya modal terbesar,koalisi terbanyak,dan oligarki,maka dia yg akan menang. Miris karena demokrasi yg harapannya pemilihan pemimpin berdasar pilihan logis masyarakat, malah menjadi ajang tipu daya&adu domba masyarakat 😢
Sebenarnya ini dilema juga, karena jika seorang presiden tidak memiliki kuasa, gimana dia menjalankan program kerja? Sebaik-baik program kerja, percuma juga kalo tidak bisa eksekusi.
Kalau Buzzer nyerang politisi masih bisa gw terima, karena ketika seseorang terjun ke ruang publik ia juga harus siap dihina oleh segmentasi publik. Yang kurang ajar, Buzzer nyerang segmentasi pemilih yang dianggap tidak memilih yang didukung si Buzzer. Misal orang Indonesia Timur, orang Sumatera, orang relijius, dll. Padahal mereka hanya pemilih bukan orang yang terjun langsung ke politik, setiap pemilih memiliki hak untuk dihargai pilihan politik pribadinya.
Gus setuju Menyerang politisi masih wajar sih, anggaplah sebagai kritikan, yg menjadi permasalahan kata lu tadi "nyerang segmentasi pemilih" Gua pernah nanya ke 3 buzzer "01, 02, dan 03" dengan alasan apa kalian melarang mereka mendukung paslon tersebut? Mereka rakyat Indonesia mempunyai hak dalam memilih bahkan di atur oleh UUD 45 ayat sekian pasal sekian, kalian punya hak apa melarang mereka, mending hargai pilihan mereka daripada ribut kagak jelas, tau gak jawaban mereka apa? "Iya" Fuck sih kata gua emng bulshit buzzer ini, gini nih klo dilahirin lewat lobang tai
Nih ya. Gw pengen ngasih tau satu buzzer bahkan bisa membuat seseorang yang gk tau apa apa jadi medukung pihak yang salah dan malah menyerang pihak yang benar atau korban tidak bersalah. Tidak usah jauh jauh salah satunya adalah buzzer pendukung capres mereka bahkan mungkin tidak di bayar maupun dibayar yang akhirnya satu buzzer dapat membuat mata dan sisi pandang orang berbeda menjadi toxic cuma buat melindungi yg bersalahkarena seorang buzzer.
Jujur saya BUZZER 01 sukarela, sebenarnya saya gak memanipulasi opini, saya hanya meluruskan dan mengedukasi berdasarkan data dan bisa DIKROSCEK kebenarannya.. saya lebih ke counter 01, misal menjelaskan apa yg disalahpahami tentang analogi KTP angin.. maka disitu saya bela berdasarkan data.. jadi kalo mimin bilang buzzer MEREKA SEMUA ini itu, padahal gak SEMUA dul..
@@AgamSeptian-fq9wr bagi saya sih kalo masih sesuai data dan fakta saya sih setuju namun jika sudah mulai melenceng seperti menjadi toxic berkata kasar itu saya baru tidak setuju.
@@AgamSeptian-fq9wr tapi kenapa banyak mayoritas buzzer 01 yg toxic ya bang, dan menyebar fitnah+hoax tanpa berdasar, yg penting puas ngata2in semua bahasa hewan ke paslon lain
@@AgamSeptian-fq9wr Heleh hampir setiap komenan isi nya nyerang terus, mana ganggu lagi kalo di konten² yang ga bersangkutan nyampah doang otak lu sama temen2 lu ga nyambung satt... Bodoh
Berbeda dengan 10 sampai 5 tahun lalu Buzzer identik dengan figur-figur medsos, jaman saiki buzzer cenderung anonim kemudian menyebar opini via Whats App yang membenarkan politisi yang mereka dukung.
Gw kira buzzer itu kagak ada (nyata) tapi setelah liat ada orang yg komen muji² salah satu paslon di postingan IG media berita, padahal beritanya tentang kekurangan (keburukkan) paslon itu. Dan gw inget sebelumnya orang ini pernah komen di postingan lain tgl 7 Oktober 2023 ngebela belain israel. saat israel lagi banyak banyaknya pake buzzer.
@@JustFiqri simpel. Karena merealisasikan janji itu ternyata g segampang itu ferguso ....... Yang rakjel tanpa jabatan aj kalo ngoceh "Iyaaa say. Gue bakalan chayank setengah modyaaar ama loe sampe tua ntar" itu aj banyak gagalnya ... Endingnya cerai lah, selingkuh laah, klupaan lah, ketiduran laaah. Apalagi sekelas ngurus negara. Janjinya mo mbikin lapangan kerja banyak. G tau nya tertampar fakta kalo investor males Krn banyak yg ogah mbuka d +62 ktn peraturan/ ijin nya ribet. Akhirnya dibuat omnibus law utk menyederhanakan..... Niat nya bagus kan? Buktinya malah digoreng ... Rakjel koplak malah nolak.... Malah demo ... Yg akhirnya investor kaga bisa produksi krn karyawan nya ikutan demo. Yg calon investor juga tambah jiper krn ternyata banyak yg nolak ..... Lalu hater nya dgn simpel nagih "Aaaah loe g nepatin janji..." Tanpa ngliat usaha keseluruhan nya
@@exgangster843 yup, dari pada bilang janji yang tidak mungkin di realisasikan mending bilang aja *"saya akan usahakan sebisa/semaksimal saya agar bisa mewujudkan keinginan masyarakat"*
Yang ngeri banget tu yg kelihatan fanatik banget sama kubu tertentu. Sampai terlihat seakan2 itulah agamanya dia. Dulu waktu kecil zaman aku SD smpai SMP gitu sekitar tahun 2006-2015, aku pikir kalau org dewasa itu gk bakal terang2an ngomong siapa yg mereka dukung. Karena kan asas pemilu ada yg rahasia ya, jadi kupikir kita harus merahasiakan siapa yg akan kita pilih. Tapi di zaman sekarang malah terang2an nyebut mendukung kubu tertentu, padahal mereka bukan tim sukses dri kubu tersebut, hanya masyarakat biasa. Sudah nggak rahasia lagi kalau bgini caranya.
Buzzer bisa ada dua yg dibayar biasanya sering muncul di berbagai postingan dengan komentar template nya, ketika lu punya post atau argumen yg lu dukung dia bakal datang ngeluarin kalimat template setelah itu menghilang. Yg satu lagi lebih ke caper. Dia bakal ngeluarin kalimat kontra elu dan meski udh lu jawab dia tetap bakal ngeluarin kalimat kontra lain. Bahkan semakin bnyk yg ngebales komenan dia malah makin seneng, karna tujuannya biar ngisi kesibukan awkk
Kalo pendapat gw bukan buzzernya yang bodoh, cuma tingkat kepintaran kebanyakan masyarakatnya aja yang menurun. Kenapa? dengan apa yang dilakuin buzzer zaman sekarang ga sedikit orang yang kemakan omongan dan jadi salah langkah.
Buzzer itu profesi dizaman sosial media saat ini. Sebagian orang mungkin nuduh bahwa buzzer itu, orang2 bodoh. Bagi buzzer, mereka se'bodo amat. Asal bisa menghasilkan duit yang terus mengalir, yang bisa mencukupki hidup seperti gaji anggota DPR atau gaji ASN..... yaa, mereka gak peduli. Urusan perut nomer satu. Dituduh orang2 bego dan provokator, yaa cuek bebek lah. Bizzer lahir karena ada sosmed, karena ada permintaan.
Buzzer itu dampaknya sangat buruk, mulai dari penyebaran informasi palsu (hoax), penggiringan opini, sampai serangan komentar2 yg sifatnya menghina ke salah satu pihak/individu. Tapi yang paling menyedihkan dari itu semua adalah kemampuan masyarakat untuk mencerna suatu berita/narasi, asal percaya aja tanpa adanya crosscheck 😞
Buzzer itu selayaknya pisau dapur, kalau dipakai sesuai kegunaannya yang tepat maka hasilnya juga bagus tapi kalo digunakan untuk hal yang tidak sesuai fungsinya maka akan berdampak buruk
Memang paling ngeselin para buzzer apalagi mereka seakan menjadi bodoh dan memaksa hak orang untuk memilih apa yg mereka sukai, dan mudah untuk menyebar hoaxs dan fitnah yg makin meresahkan, saya hanya bisa berharap kalo buzzer ditahun berikutnya bisa berfikir kritis dan positif
Paling benci gw sama video² yang menggiring opini pake emosi, contohnya kaya video salah satu blunder dari Paslon terus di edit dengan background musik dramatis seolah olah Paslon tersebut buruk. Tau lah video² gitu kebanyakan di reels atau tiktok, sepele banget emang
Ini salah satu pembahasan gue di tongkrongan di penghujung tahun 2023 wkwkw Harapan gue pribadi waktu itu segera cepet pilpres dan cepet keluar hasilnya,gue pribadi udah eneg baca isi kolom komentar yg engga sesuai konteks. Puncaknya awal tahun 2024 sampai setelah pilpres ini,gila isi kolom kolom komentar buzzer dari A,B,C Yang paling gedeg mereka nyerang aksi yg udah jalan bertahun-tahun,yup bener 'Aksi Kamisan'.
Ini parah sih anjir aksi kamisan yg tujuannya aksi menuntut hak kemanusiaan setiap kamis bahkan setiap tahun pasti ada, dibelokkan sama buzzer jadi aksi dagangan isu 5 tahun sekali. Bangke bener tu buzzer ngegiring opini smpe ga pake empati sama sekali
Sedikit Share. Pernah jadi Buzzer pas Pemilu 2019 emang se mengerikan itu sih. Kita disuruh buat menggiring orang-orang buat memilih yang kita Pilih. Permainan Manipulasi dan kata bahkan permainannya didunia Meme yang membuat banyak orang seakan-akan setuju pada Meme yang kita buat. Tapi menariknya saya belajar bahwa kita mampu menggiring Opini orang banyak hanya dengan Meme atau Asumsi Pendapat.
Bjir meme bisa dibikin penggiring opini aneh bet. Selama gua main 9gag 1cak dsb. Gapernah ada meme penggiringan opini, kecuali thread nya oom (out of meme) berita atau story (macam bocah bledek) meme meme 1 panel ga pernah nemu. Kalau abang punya ada contohnya boleh drop dokslinya dong . Terimakasih jika diberikan
@@dandihardiansyah8533 Biasanya di akun fb. 1cak dan 9gag g akan populer karena varian isinya akan jauh beda sama grup meme fb yg bisa digiring. Sekalian mengingatkan kalau mayoritas pengguna medsos usia produktif ada di fb dan twitter. Belum lagi ditambah fakta bahwa rerata iq di Indo 78 (dibawah simpanse), sehingga mudah digiring.
Sebagai yang mendalami disiplin ilmu statistik dan matematika sudah capek bergadang harus mengubah rumus matematika ke sistem di tekan pula sama atasan agar murni capek di tuduh hasil quick cont dan real count curang
Sedihnya ada buzzer yang membuat fitnah sampai menggiring opini pada salah satu paslon, masalahnya fitnahnya bukan dimulai sejak masa pemilu, tapi sejak dia menduduki jabatan sebelumnya, sedih ya, buzzer sekarang malah menjadi guru kebodohan bagi masyarakat yang mempercayainya, mungkin saat ini sudah saatnya profesi buzzer sebagai pekerjaan yang hina dan haram.
Orang buzzer emang sangat bahaya apalagi di politik, Karena yang satu jujur dan yang satu gak dan yang di pilih yang gak jujur kerena, di eming eming 💰💸 pas di akhir entahlah bagaimana nasib mereka mereka lupa tentang akhirat kelak,gara soal duit duit, sedangkan saat pemilihan RT mereka gak ada kah melakukan hal seperti itu, kalau saat pemilihan RT gak debat debat seperti itu, dan manusia bisa di jadikan boneka oleh manusia itu sendiri,bunzzer memang mengendalikan boneka tetapi bunzzer juga lah boneka bagi orang yang membayarnya, kasihan orang orang yang di fitnah padahal mereka pasti pernah sekolah jadi tau mana yg benar/ salah.
quote hari ini : "sebuah seni menjadi bodoh secara instan". walaupun pada dasarnya dah bodoh sih, jadi tepatnya jadi tambah bodoh, jelasih karna orang bodoh saja yg mau di buzzerin. btw, ost.. power puff girlnya keren 😂😅
@@zanezane9375 apapun demi cuan dilakuin wkwk, pantas aja buzeer itu rata2 bodoh dan ga mau terima fakta yg udah jelas adanya, yg parahnya para buzzer tuh toxic parah cui kalo gw liat2 di komenan
Cara yg paling efektif untuk mengcounter buzzer adalah dgn menciptakan bahan intelijen yg kuat dgn informan yg banyak, sejatinya buzzer ga berbeda dgn propagandis yg bisa mensabotase informasi dan kebenaran sehingga butuh usaha crackdown seperti yg dilakukan smersh di Uni Soviet atau Stasi di Jerman.
Masalahnya buzzer terbanyak itu dr pihak penguasa dan lebih sulit dicounter, mereka bisa menggiring opini bahkan membelokan isu yg dituju u/ pemerintah memakai data (entah data itu sudah dimanipulasi atau benar) supaya rakyat jadi bingung & ragu dalam mengkritik ataupun menyerang pemerintah dgn isu yg dibuat
Apa hubungannya? Memangnya gak boleh mendemokan peristiwa yg tidak ia alami? Memang sih mereka gak mengalaminya, tapi memangnya kau tau mereka 100% gak ada hubungan keluarga atau kerabat dengan korban 98? Contohlah, teman saya demo tentang 98 karena ayahnya salah satu korban 98 yg terb*nuh, jadi jangan mudah menggeneralisasi ya adek kecil, bahkan ayah saya juga sempat hampir terculik kala itu, tapi ia berhasil kabur, kami sebagai keturunan korban harus diam kah? Kau tau Kamisan? Yap, beberapa dari mereka juga termasuk keluarga korban 98 yg meminta keadilan hingga saat ini. Buka mata, buka 0tak 🧠
@@jericko009 gini ya dek, ga semua yang demo yang muda itu juga paham, masalahnya mereka juga asal ikut aja tanpa tahu apa yang mereka lakuin itu, ada yang cuma ikut demo karena diajak doang, ada yang juga ikut cuma karena benci suatu pihak, emang lu tau apakah mereka semua ada hubungannya sama yang real korban tahun 98? Kalo emang apa yang lu katakan itu benar, ya sah sah aja, cuma kalo yang gue sebutin diatas tadi, Welp, taun dah, semoga aja next mereka bisa paham sendiri dah daripada asal ngikut gitu
@@jericko009 logikanya kalau memang terbukti bersalah kenapa kok sampe sekarang gak diproses hukum? alm pak Munir aja yg seorang tokoh aktivis ham aja gak percaya kalo pak Prabowo itu melakukan kejahatan penculikan tahun 98, lagian kenapa dari kemarin kemarin hari biasa bukan pemilu ga ada tuh bahas tragedi penculikan th 98, giliran lagi pilpres baru dibahas lagi aneh...
@@arfianmarcel1423gak bosen bang nyebar hoaks, cek dong kenapa istrinya masih mencari keadilan dan menuntut prabowo tetap diadili. munir ingin prabowo diadili, kan clear nanti bersalah atau tidak. tapi nyatanya gimana?
4:30 agak miris sih melihat kenyataan bahwa kebanyakan buzzer itu datang dari kalangan yang 'terdidik', mungkin ini salah satu contoh nyata pintar tapi nggak bermoral ekhhmm (mirip sama orang2 yang nyewa)
Bang kako netizen pendukung bayaran itu namanya buzzer. Tapi kalo pendukung yg ga di bayar dn membela karena kemauannya sendiri + sesuai dr hatinya itu namanya relawan, tolong di bedakan🙏
@Susano-o433 Dari komentar anda, saya berasumsi bahwa anda adalah buzzer suatu paslon. Ciri-ciri anda sebagai buzzer adalah tidak terima dikatain buzzer, tetapi kerjaannya seperti buzzer. Oklah, manusiawi jika orang tidak terima dikatain. Tugas buzzer adalah menghujat calon lain demi menaikkan popularitas calon yang dibela. Buzzer dikategorikan menjadi 2, yaitu dibayar dan relawan. (Jadi, disini buzzer belum tentu relawan, tetapi relawan sudah pasti buzzer, karena mereka rela tanpa dibayar untuk menghujat demi menaikkan popularitas)
Para buzzer inilah yang membuat eneg ketika saya bermedia sosial. Mereka akan menyerang jika pendapat tidak sesuai dengan narasi yang mereka inginkan. Mereka bahkan ndak ragu untuk menyerang personal tanpa memiliki rasa iba sama sekali. Oleh karena itulah,akhir akhir ni saya lebih suka menjadi observer saja daripada ikut komen.
Wah wah, Sebenernya Buzzer itu ga semuanya buruk.. Jadi yang abang bicarakan ini adalah Buzzer Neg ( Yang Narasinya tentang Negatif ). Biasanya Buzzer Neg ini nekat karena ada Fee yang dikasih gede.. Misal di X per Post dibayar 15k dan Bayangin ada 100+ akun lebih untuk gtuan... Cepet kaya kan? Tapi ini juga jadi boomerang ke diri sendiri soalnya rawan juga menjadi Buzzer Neg... Saya juga Freelancer dibagian Copywriting yang sering ikut bantu Naikin Trend di X dengan banyak akun tapi kebanyakan dengan Narasi Positif lebih ke Brand atau berita... Memang sih menurutku Bahaya juga menjadi Buzzer Begtuan yang demi uang untuk bikin saling serang... Oh yha, Buzzer biasanya dibayar oleh Pem*rin*h klo tentang politik...
Sebenarnya mahasiswa bisa dapet dana lebih besar kalo kerja privat, design, coding, hingga fotografer. Jadi buzzer itu kerjaan malas dan modal hp, akun baru, maen medsos 8 jam sehari macam pengangguran. Sehingga dapat disimpulkan buzzer hanyalah sekumpulan mahasewa malas dan bodoh yg peduli uang, bukan masyarakat.
Jadi keinget saudara saya yang ibu rumah tangga, dia dibayar partai dan diusung jadi calon dewan dipemilu kemarin. Bayarannya pun lumayan sehingga dia semangat bikin spanduk, ngurus sana sini sampe minta bantuan warga sekitar buat milih dia dengan janji janji. Dan pas hari pemilu janji nya ditagih sama masyarakat sekitar tapi dia ga kepilih + ditinggalin partainya yang gaji dia tadi. Sampe dia mesti pindah kabupaten buat tinggalnya. Kasian si. Sampe si partainya bilang "kalau mau nyalon pake uang pribadi" dan partainya lepas tangan
mw liat buzzer paling mudah...komen ny muji2 dan muja dukungan nya....dan biasany menjatuhkan figur tertentu...sambil nyebarin fitnah...narasi dan menjatuhkan karakter seseorang...,contoh adalah anies....karakter dia dirusak dan dijatuhkan oleh buzzer...
Buzer gak paham soal sistem demokrasi di negara kita.mereka cuman menganggap ini se iman atau sebagai nya.tapi gak melihat dari visi misi seorang pelaku politik.ya aku sebenarnya lebih peduli soal misi nya.indonesia maju.karna aku bisa buat perusahaan dan bisa bersaing dengan negara lain.namun itu lah buzzer.mereka memukul sama rata dan menganggap kalok minoritas gak memiliki suara.meskipun saya sendiri muslim.tapi gue menganggap minoritas juga punya hak pilih.gak kudu harus milih kek umat lain nya
Dari beberapa video Duzzle yang saya tonton(bahkan beberapa saya tonton ulang sambil baca komik), pembahasan di video ini agak kompleks dan keingat beberapa momen. Kadang ini bikin capek sampai saya harus memikirkan di kegiatan lain agar tidak terlarut di beberapa hal yang kompleks. Selebihnya saya tidak tahu harus ngomong apa, dan kurang lebih begitu
Kadang dampak negatif buzzer itu gini :kalau main politik pasti gak sehat. Contohnya pemilihan presiden miya,lesley,nana. Ya rata2nya misal dukung presiden nana,, ya jangan lah menjelek kan calon presiden lesley misalnya. Kalo lesley jadi presiden,dan situ jelekin, tapi dapet kebijakan presiden lesley,, ngaca dulu ga sih
Bener sumpah,ampe emak² angkot sampe guru dan ortu gw asal nyeplos, bilang katanya doang,bukan cari sendiri faktanya,malah asal percaya aja, meresahkan banget 😭😭😭
Gua aja pernah dapet tawaran buzzer. Ada grup telenya. Nanti ada kyk pelatihan gitu. Terus klo abis kata2 lu ada kyk semacem bank template chat😂. Duh gila dah pokoknya.
Buzzer 2024 ga se-ekstrim 2014 & 2019. Efek tiktok dan twitter, IQ netizen udah menurun drastis. Ga perlu tenaga lebih buat jadi buzzer cuma buat meyakinkan orang lain. Contoh IQ jongkok : Ngancam capres tapi pake real account. Udah sebego itu emang orang jaman now. 😂
Buzzer muncul dari orang atau kelompok tertentu dimedia digital,rata2 orang-orang yang membuat opini tersendiri seperti media ini bisa juga media lain ,kata buzzer itu bebeda setiap kelompok, contoh buzzer dari RUclips,fb,iG, dan lain- lain kalau ada RUclips channel yang mengatakan buzzer hanya akan muncul saat politik itu salah karena buzzer itu udah ada dahulu kalah sebelum ada media seperti opini penipu.sekian pendapat saya ini😂😂😂😂😂
Menurut gw kayaknya buzzer ni udah harus dimasukkan ke UU, kalo dia berperan di medsos kenak ke ITE, kalo dia bekerja secara offline/luring kerjanya UU Penipuan. Soalnya udah ngeganggu kali apalagi pas sebelum² pemilu ni tiap liat konten (yg bahkan bukan bau politik) pun ada aja, di 1 konten aja bisa lebih dari 3 buzzernya emang gila kali sih
Memang beginilah sisi negatif dunia maya, tidak akan bisa hilang. Social media made y'all way too comfortable with disrespecting people and not getting punched in the face for it. - Mike Tyson
Bang bahas konten yang suka di milking kyk game ps2, anime jaman dulu,dan atlet jaman dulu. Contohnya RUclipsrs pemula yang suka bahas Naruto "10 fakta tentang Kakashi yang mungkin kalian gak tau" atau game "fakta menarik tentang game GTA San Andreas" Dan knp suatu hiburan (anime,game, dll) di jaman dulu suka di milking di jaman sekarang,apalagi sama RUclipsrs pemula.
buzzer gak ada yg sukarela bang. buzzer politik juga terorganisir bang, bukan orang per orang, mreka kelompok yg di organisir oleh organisasi tertentu, bahasanya cyber troop, ibaratnya parpol atau caleg tertentu mau namanya naik dan menggiring masyarakat untuk pilih dia, nah itu nanti di kelola, mulai dibikin trend, dibikin pencapaian2, sampe mreka menyewa orang2 untuk berkomen ria dengan cara yg masif di banyak platform media yg menyatakan caleg itu bagus lah, ini itu bla bla bla, sementara kalau ada caleg lain naik, buzzer2 yg dikontrak untuk salah satu caleg akan menyerang caleg yg naik. tapi bisa kok di kira2 mana buzzer mana netizen. umumnya buzzer politik itu akunnya relatif baru dan narasi/isu/diksi nya mirip2 bgt, trus kayak kompak gt, isu yg kita gak tau atau gak umum tiba2 mreka ini tau semua dan komen begitu, nah itu indikasi buzzer komen. kalau buzzer audio visual beda lagi. gampangnya, jangan terlalu percaya dan cek realitas nya gmn. intinya kalau kehidupan sehari2 baik2 aja, jadikan informasi dan berita sbg info biasa aja
@@ranggan.9940 kalau pelaporan biasanya akan diminta bukti2 terkait. masuknya ke hukum sih, better nanya ke ahli hukum kalau masalah itu. tapi kalau gw pribadi, membedakan buzzer teroganisir sama netizen yg gak tau kalau hoax trus di sebarin ya beda, tp dimata hukumnya gw gak paham, cuman, gw pengen banget di Indonesia ada hukum yg mengatur hukuman menjadi hukuman sangsi sosial, misal jadi petugas kebersihan 1 bulan, atau ikut memberi makan ke orang2 yg perlu dibantu dll, sanksi ini buat buat kesadaran/empati aja biar berikutnya lebih baik, kalau yg perdata ataupun pidana masuknya tetap ke hukum spt pd umumnya.
@@ranggan.9940 kenapa emang? kamu di laporin? kalau misal tertekan oleh ancaman seseorang dan kamu yakin gak punya tujuan/niat jelek, kamu konsultasi ke advokat aja, atau nanya ke org2 yg paham hukum
@aniki12345 anda lupa kalo masyarakat bisa menjadi buzzer ? Banyak masyarakat di Internet yang rela tidak dibayar pihak paslon untuk menghujat paslon lain demi menaikkan paslon dukungan dia.
Buat gw buzzer itu adalah fenomena yang natural di era digital ini terutama sosial media. Seperti halnya halal haram dalam di ruang lingkup agama, atau pembeli dan penjual di ruang lingkup pasar. Kalau ada buzzer maka akan ada whistleblower, buzzer akan memanipulasi opini masyarakat agar positif ke produk/ tuannya sedangkan whistleblower akan membongkar hal2 negatif seseorang/sesuatu agar publik tau dan bsa di jerat hukum. Sekarang tinggal kita gmn bsa memfilter social media, kalau tidak aware dan asal telan mentah2 suatu konten berarti salah kita sendiri.
Lah! Diakan Calon DPD bang! Bukan DPR, Bukan DPRD Provinsi, Bukan juga DPRD Kabupaten/Kota. Ada ada aja kamu pung komeng, lawak kali emang musti kampanye (Buang² uang).
Buzzer gak selalu bahas politik, tetapi semua genre pasti ada buzzer nya mereka gak peduli dengan fakta yang ada hanya duit yang mereka di cekokin Pada intinya jangan pernah di balas akun buzzer karena adanya keributan di medsos justru dia tambah senang
Dampak buruk buzzer dalam era digital seperti saat ini dapat sangat merusak, dengan mempengaruhi opini publik melalui penyebaran informasi palsu atau bias. Buzzer sering kali menyebarkan narasi yang tendensius atau tidak akurat, yang dapat memicu konflik dan polarisasi di masyarakat. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan demokrasi dan stabilitas sosial, karena orang-orang cenderung mempercayai informasi yang mereka dapatkan dari sumber-sumber yang mereka anggap dapat dipercaya, tanpa melakukan verifikasi yang memadai. Selain itu, ketika buzzer beroperasi di bawah bayaran atau kepentingan tertentu, integritas dan objektivitas informasi yang disampaikan menjadi tercemar, mengurangi kepercayaan masyarakat pada media dan institusi yang seharusnya menjadi penjaga kebenaran. Sekian kesimpulan dari saya terimakasih 🙏
Ya, kitanya hrs lebih bijak
@@RakaMamad-yp5kbciri ciri buzzer yang ini gk sih?😂😂😂
@@EveryPostRandomBot mungkin dia, sekarang udh banyak akun2 yang suka ngespam2 di reply komen org
@@RakaMamad-yp5kbnah itu orang muncul buzzer bodoh nya duit dong jago nebar fakta kagak 🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸 free Palestine bro
@@EveryPostRandom Gatau Tu Cuman Bocil Atau Buzzer Pake Akun Fake Udah Buzzer Caper Lagi Wkwk
Buzzer itu komponen elektronik yang mengeluarkan bunyi beep dan bunyinya bisa continue atau ada jeda mati nyala
Iya aku juga ngiranya kayak gitu
@@surepart Wah kamu suka ngoprek peralatan elektronik? Atau kamu di SMK/Kuliah jurusannya Teknik elektro?
@@pixelapse9613 nggak sih aku taunya dari youtube sound effect kayak lie detector buzzer
hemmm, benar lagi :v
Tombol itu mah
Tren Buzzer real life ini mulai meresahkan dilingkungan sekitar.
Karena mereka sulit menerima perbedaan yang tidak sesuai dengan pilihannya dan parahnya banyak yang berasal dari teman,tetangga,atau kerabat dekat. Inilah kenapa banyak memunculkan silent voter (pemilih diam-diam).
Silent voter ketika ditanya pilihannya dia akan menjawab sesuai pilihan mayoritas lingkungannya dan jika ditanya alasannya dia akan menjawab alasan yang simple seperti karena ganteng,karena gemoy,karena seiman,dll.
Namun dihatinya dia telah memiliki pilihannya sendiri beserta alasan yang logis dan ketika pencoblosan pun, dia mengikuti isi hatinya.
Hal ini dilakukan agar menghindari pertikaian sia-sia. Ya kali beda pilihan langsung dimusuhi,ribut,dll.
Silent voter ini menyebabkan Paslon tertentu mengira bahwa daerah tersebut pasti akan memilihnya, dan mengira ia akan menang di kandangnya.
padahal sebenarnya dia bisa saja kalah telak bahkan di kandangnya sendiri.
Hidup SILENT MAJORITY🎉
Beuh gua malah diam2 aja klo ditanya .
Lu klo kenal buzzer yg sudah bisa di konfirmasi benar atau tidaknya , persulit aja tuh hidupnya
Klo saudara loe tamparin aja sampe melek matanya
Baca namaku ❤️❤
Akibat doktrin , doktrin itu bisa cuci otak , sayang sekali kalau pembelajar jadi buzzer ( antagonis ) tapi saya yakin buzzer ( antagonis ) bukan pembelajar , capek-capek belajar jadi buzzer( antagonis ) hanyut aja di kali
wkwk kaya saya, kalau ditanya milih siapa jawabnya 'Belum tau, lihat-lihat dulu' padahal udah ada pilihan.
Iya, gue juga ngerasa makin ke sini peran buzzer malah bikin target manipulasinya resah, sehingga bukannya kita jadi semakin yakin untuk memilih produk/paslon mereka, kita jadi malah makin menghindariny. Padahal bukan karena produk/paslonnya jelek, tetapi karena buzzer/pendukungnya yang toxic.
Rill..
Ini sih... Saya jg jadi sensi bgt sama politik karna netizen ini yg entah buzzer beneran apa nggak. Yg tadinya mihak salah satu atau dua, jadi ga mihak siapa2. Bener2 menghindari bgt sama bahasan politik dari org2 sekitar
wkwkkwk buzer 01 dimana mana
@@sportishard5224Itu yang paling ngeselin sih, ya Buzzer 02 03 juga sama2 ngeselin, cuman klo 01 mereka itu sering banget promosi paslon 01 tapi salah video, jadi ya mereka promosinya di video yang gak ada hubungannya ama pemilu kek berita papua nugini kemaren, itu komen buzzernya t0l0l semua sumpah (Ini fakta)
@@JustNormalManInTheWorld buzzernya 01 militan cenderung radikal, makanya pada menjauh dr 01.
Keinget perkataan imam syafi'i
Imam Syafi’i berkata: “Carilah pemimpin yang banyak panah-panah FITNAH menuju kepadanya, IKUTILAH mereka yang banyak di FITNAH, Karena sesungguhnya mereka sedang berjuang di JALAN yang BENAR.”
sipp
Hadeh bawa2 agama lagi
Yg tau fitnah atau tidak hanyalah Tuhan dan orang yg "difitnah"
jualan agama
@@almsyfhr1403 aku tidak butuh like
Bener,para buzzer bukannya saling adu gagasan atau argumen malah saling nyerang personal
nyebar nyebar isu hoax, argumennya ganyambung/gajelas, omongannya mencla mencle bahasnya apa kok malah belokin arah pembicaraan, itu goblok kan ya?
Wihh… ada bang athamanaf dong
Buzzer kalau disalahgunakan makin ngaco
Gue yang udah belajar skema anggaran Makan Siang Gratis, pengalokasian anggaran dan dampaknya, dampak negatif dan positif yg berhubungan dengan masyarakat, membandingan dengan negara yg melakukan program serupa, dll dan menemui kesimpulan program ini tidak akan berjalan semestinya seperti yang dikampanyekan dan juga ada dampak negatif yang menyertai
Buzzer: GAK NGARUH TETAP ALL IN 😎
Sedih sih. Jujur gw kasian ketika para Guru besar, dosen n para pengamat politik yg udh buang" waktu demi ngasih edukasi n mengajak berfikir kritis malah disepelekan. Bisa" nya mereka lebih percaya sama ketikan orang random n omongan gaje influencer.
Lah lucu org ini, janji janji dari semua Paslon juga pasti ada plus minus anjir... Emang lu hitung itu sesuai rumus yg dihitung oleh Paslon? Belum tentu ... Jadi GK usah nyudutin dari salah satu Paslon... Semua Paslon juga janji GK etis selain makan gratis
@@muhammadkhoirulhuda1945masalahnya janji makan siang gratis kalo dilihat faktanya salah satu paling gak realistis, krna potensi korupsinya lebih gede, apalagi sasarannya melibatkan puluhan juta orang. dan efek u/ rakyat yg jadi sasarannya jd ketergantungan dan utk anak2 dr keluarga miskin jd ngarep utk makan gratis ketimbang mereka dikasih pendidikan gratis sampe SMA/SMK atau bahkan Kuliah demi meningkatkan derajat keluarga mereka, meningkatkan kualitas diri membentuk mental tangguh dan punya kemandirian utk bertahan hidup sekaligus belajar keahlian yg membuat mereka maju
@@muhammadkhoirulhuda1945 nah ini nih dikasih contoh 😂
Point omongan gue itu feedback dari pendukungnya bang, bagaimana pendukung 02 menanggapi kritik ke paslon yg didukung, maka dari itu diatas gue sebut "negatif dan positif yg berhubungan dgn masyarakat" meskipun kesimpulannya memang banyak negatifnya
Hitungan gue itu juga dari anggaran paslon bro 😂 misal, 450T anggaran dalam setahun, itu diambil dari anggaran Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, dan Kesehatan (kata Nusron Wahid), kalau dibuat perbandingan 450T itu setara membangun IKN dari NOL, ya nilai sendiri saja anggaran sebanyak itu habis dalam setahun 😂
Mungkin bukan tahun pertama karena jika dilakukan ditahun pertama, akan menyebabkan collapse pada APBN (kata Admin Gerindra), lalu kapan akan merata? 2029 akan merata, tahukan 2029 itu tahun apa? Yap tahun politik, dan itulah senjata Prabowo periode selanjutnya
Selamat anda kemakan janji manies capres 😂
@@muhammadkhoirulhuda1945 gue mengkritik program salah satu paslon bukan berarti gue mendukung program paslon lainnya bro, Logical Fallacy 😂
Buzzer bukan cuma ada di Indonesia, tapi udah mendunia. Kurang lebih 84 negara berdaulat punya buzzer.
Pakistan ngerahin buzzer mereka soal isu Rohingya di Aceh, Russia dengan isu Ukraina, Amerika soal Biden vs. Trump...
Penyakit ini mendunia.
Real kah bg?
@@Gilangg865 Liat aja di video persoalan Rohingya yang diliput media asing, tiap komentar asal Indonesia yang menentang Rohingya disini dibalas oleh buzzer² Pakistan dengan dalih fanatik "Kan sesama muslim, masa nggak nerima", "Kami aja nerima sejuta refugee dari Myanmar/Bangladesh, masa Indonesia yang populasinya mayoritas Muslim sedunia nggak nerima", dan lain sebagainya.
Russia juga, media yang diliput oleh asing bakal ada komentar berbahasa Russia dengan kosa kata cyrilik yang ngedukung keputusan Putin.
The real cyberwar 👾📱
Tambahan : apalagi soal isu Palestina vs. İsraeł, buzzer²nya banyak. Dari India lah, Turki lah.
@@s.i9050apalagi dari prindapan bang mereka itu penyepong israhell beneran sampe belain israhell mati-matian malah biasa nemu komentar mereka di medsos suka banget ngehina islam ama palestina juga
yang kusuka dari channel duzzle itu selalu membahas apa yang sedang terpikirkan di kepala gw, semua hal yang gw pengen tau dan penasaran pasti dibahas di channel ini
jangan jangan kalian 1 orang
Sedih,banyak bet influencer jadi buzzer tanpa peduli dampak nya terhadap masyarakat😢
Jika aku di berikan kesempatan menjadi orang besar aku gak ingin membela sana sini, malahan ingin mengedukasi dan di posisi netral untuk viewers yang banyak perbedaan, tenks bang Duzzle ternyata bukan hanya aku yang ngira Buzzer itu bodo😁🙏🏻
Tapi kenyataannya gak semudah itu bro. Jadi orang besar pun banyak sekali resikonya, termasuk lawan bisnis/politik yg selalu ingin merusak kebenaran kita. Ya contoh aja liat jokowi, udah bangun sana sini, udah ngasih bantuan sana sini, udah perjuangin indonesia lawan negara lain yg gak sepaham sama indonesia, eh masih aja ada yg gak suka. Mana terus2an nyebar hoax lagi soal jokowi
Jujur ya min, gua paling benci kalo komen di Sosmed pasti ada komenan buzzer buzzer kyk gini dan parahnya itu terlalu banyak dan bikin eneg mana narasinya udah melenceng jauh pula
Dan parahnya Timses Paslon ga bisa membendung ini karena ya mereka yg membiarkan ini berkeliaran toh
Oh iya min, gimana kalo abis ini bahas soal kenapa sih setiap buka trending di Twitter kok banyak akun-akun nyampah promo barang atau jasa tapi postingannya nebeng Trending mulu
Gue paham sih, soalnya pas liat komen dari sebuah konten & post yg non politik baik itu agama, sejarah, fun fact, sampe anime kadang kadang (terutama bahas naruto). Itu mesti ada aja komen buzzer, apalagi dari media besar
Buzzer itu emg strategi yg sengaja dibentuk timses, terutama dari kubu penguasa yang punya resource paling banyak. Semua kubu ada buzzer tapi coba aja lihat overall narasi dan sentimen yg ada di sosial media. Semua sudah tersusun secara TSM(terstruktur, sistematis, masif)
jangankan netizen, bahkan sekelas jurnalis dari media kredibel aja, kadang udh jadi buzzer juga.
bikin judul berita, suka clickbait. judulnya apa, isinya beda.
Masalahnya buzzer sekarang lebih ke menyerang ketimbang promosiin visi misi.
Betul banget tuh
Parahnya kalo nge-bunglon di kubu target kemudian menghalalkan segala cara bikin operasi "false flag".
@@ac47dzini sih yg bener2 licik bgt, kasian paslonnya malah jd jelek dan pada jd gk milih krna nganggep pendukungnya toxic, pdhl bisa aj itu buzzer
@@yudhapratama8450
Saya sempat dapat tawaran jadi buzzer berkedok "Team IT" membawahi akun2 palsu & menggiring opini untuk calon DPRD salah satu partai. Tapi sy bikin alesan halus biar gak gabung. 😅
Ketika di sosmed lagi bahas anime, tiba2 di kolom komentar bahas politik, kesel banget.
All in (nama paslon), Orang pintar pilih (nama paslon), Dll
😂😂😂
Sesuai prediksi nabi muhammad saw. maaf ya saya gak maksud membawa agama akan tetapi mengingat tentang masa lalu bahwa kalian wajib beragama. nah lanjut bahwa tanda kiamat menurut orang islam adalah menyebarnya fitnah kalian pasti taulah fitnah itu kata umum dari hoaks,dan berita palsu, nah kalian yang pandai belajar agama tolong tulis di komentar.
Ga cuma sekarang/setelah zaman muhammad aja mas, kalo ente lihat sejarah dari dulu dari zaman ratusan atau ribuan tahun sebelum masehi pun yang namanya politik dan fitnah itu saling berkaitan erat, ya karena fitnah itu adalah salah satu cara yang lumayan efektif buat menjatuhkan (atau at least melemahkan posisi) lawan politik
Di era digital gini,dimana orang2 lebih banyak menghabiskan waktunya di sosmed,peran buzzer, terutama buzzer artis itu signifikan banget sih buat pemilu. Tanpa niat menyudutkan salah satu paslon,tapi faktanya beliau yang mampu membayar hampir seluruh influencer terbesar di Indonesia, panutan anak muda& masyarakat banyak, akhirnya dia yg menang, contoh deddy corbuzer,tretan muslim,raffi ahmad, dan artis lain, mereka semua jelas mengkampanyekan&bahkan ada yg bikin konten menjatuhkan paslon lain demi calon mereka. Masyarakat yg awam politik, tidak mengikuti sejarah politik, tidak memahami peta politik, akhirnya ya hanya mengikuti influencer mereka, maka dari itu pemilu sekarang itu hanya tentang siapa yg punya modal terbesar,koalisi terbanyak,dan oligarki,maka dia yg akan menang. Miris karena demokrasi yg harapannya pemilihan pemimpin berdasar pilihan logis masyarakat, malah menjadi ajang tipu daya&adu domba masyarakat 😢
Sebenarnya ini dilema juga, karena jika seorang presiden tidak memiliki kuasa, gimana dia menjalankan program kerja?
Sebaik-baik program kerja, percuma juga kalo tidak bisa eksekusi.
Kalau Buzzer nyerang politisi masih bisa gw terima, karena ketika seseorang terjun ke ruang publik ia juga harus siap dihina oleh segmentasi publik. Yang kurang ajar, Buzzer nyerang segmentasi pemilih yang dianggap tidak memilih yang didukung si Buzzer. Misal orang Indonesia Timur, orang Sumatera, orang relijius, dll. Padahal mereka hanya pemilih bukan orang yang terjun langsung ke politik, setiap pemilih memiliki hak untuk dihargai pilihan politik pribadinya.
Gus setuju Menyerang politisi masih wajar sih, anggaplah sebagai kritikan, yg menjadi permasalahan kata lu tadi "nyerang segmentasi pemilih"
Gua pernah nanya ke 3 buzzer "01, 02, dan 03" dengan alasan apa kalian melarang mereka mendukung paslon tersebut? Mereka rakyat Indonesia mempunyai hak dalam memilih bahkan di atur oleh UUD 45 ayat sekian pasal sekian, kalian punya hak apa melarang mereka, mending hargai pilihan mereka daripada ribut kagak jelas, tau gak jawaban mereka apa? "Iya"
Fuck sih kata gua emng bulshit buzzer ini, gini nih klo dilahirin lewat lobang tai
Apalagi bayaran mereka kecil cuma Rp500-1000 perak dengan statment sampah.
Nih ya. Gw pengen ngasih tau satu buzzer bahkan bisa membuat seseorang yang gk tau apa apa jadi medukung pihak yang salah dan malah menyerang pihak yang benar atau korban tidak bersalah. Tidak usah jauh jauh salah satunya adalah buzzer pendukung capres mereka bahkan mungkin tidak di bayar maupun dibayar yang akhirnya satu buzzer dapat membuat mata dan sisi pandang orang berbeda menjadi toxic cuma buat melindungi yg bersalahkarena seorang buzzer.
Jujur saya BUZZER 01 sukarela, sebenarnya saya gak memanipulasi opini, saya hanya meluruskan dan mengedukasi berdasarkan data dan bisa DIKROSCEK kebenarannya.. saya lebih ke counter 01, misal menjelaskan apa yg disalahpahami tentang analogi KTP angin.. maka disitu saya bela berdasarkan data.. jadi kalo mimin bilang buzzer MEREKA SEMUA ini itu, padahal gak SEMUA dul..
@@AgamSeptian-fq9wr bagi saya sih kalo masih sesuai data dan fakta saya sih setuju namun jika sudah mulai melenceng seperti menjadi toxic berkata kasar itu saya baru tidak setuju.
Nah itu, justru ane yg nasehatin kalo ada yg toxic, kemaren ada yg gitu gw saranin mending berdoa saja.. langsung dihapus njir postinganya@@dwaynecock
@@AgamSeptian-fq9wr tapi kenapa banyak mayoritas buzzer 01 yg toxic ya bang, dan menyebar fitnah+hoax tanpa berdasar, yg penting puas ngata2in semua bahasa hewan ke paslon lain
@@AgamSeptian-fq9wr Heleh hampir setiap komenan isi nya nyerang terus, mana ganggu lagi kalo di konten² yang ga bersangkutan nyampah doang otak lu sama temen2 lu ga nyambung satt... Bodoh
Bodo amat ga ngaruh yang penting all in. Nah itu kata2 mutiara dari seorang buzzer yang sedang trending
Berbeda dengan 10 sampai 5 tahun lalu Buzzer identik dengan figur-figur medsos, jaman saiki buzzer cenderung anonim kemudian menyebar opini via Whats App yang membenarkan politisi yang mereka dukung.
Pernah ketemu buzzer di konten orang bahas monitor malah. 😂😂
OOT parah.. wkwk..
Rata rata ini lah kata kata buzzer sekarang 👇
"GA NGARUH,TETEP ALL IN"
Gw kira buzzer itu kagak ada (nyata) tapi setelah liat ada orang yg komen muji² salah satu paslon di postingan IG media berita, padahal beritanya tentang kekurangan (keburukkan) paslon itu.
Dan gw inget sebelumnya orang ini pernah komen di postingan lain tgl 7 Oktober 2023 ngebela belain israel. saat israel lagi banyak banyaknya pake buzzer.
Buzzernya 02
Berapa sih gaji buzzer?
ngeselin emang yang namanya buzzer, giliran dikasih fakta ga terima
Udah dicekokin duit politik y maklum aj🤓
membalas fakta dengan hoax, itulah buzzer, percuma aja sih kita debat sama buzzer gaakan ada ujungnya
Udah gaterima fakta, eh masih banyak yg dukung pula:v
Betul, lebih parah lagi sudah jelas² fakta malah dituduh pendukung Genosida
@@erwins5602 bukan cuman duit 02 tapi level lebih berbahaya dari duit
Politik Identitas iming² surga 01 sm kemanusiaan 03 🤓
Komen kritis, berdasarkan fakta, tanpa dibayar, meluruskan yg salah tetap saja akan cap Buzzer.
Intinya pak de owi yg membawa buzzeer ke politik
Bukti? Jgn asal fitnah ya 😁
Gak ikutan..
Haruss sabar dan ikhlas melawan pa Jokowi
Betul
Buzzle bukannya youtuber ya bang?
@@RakaMamad-yp5kbfre palpatine🇦🇫
Komen sebelum rame
Lucu kamu bang brokoli
@@RakaMamad-yp5kbfre palpatine 🇦🇫
@@RakaMamad-yp5kbcie orang caper😜
Lumayan sebel sih, apalagi denger janji janji mereka yg rata² tidak pernah di tepati 💀
Ini ngmngn Buzzer bukan Paslon 😅
@@Duzzles maaf Bg, jadi ke bawa emosi 🤣🗿
Ahh lu
@@JustFiqri simpel.
Karena merealisasikan janji itu ternyata g segampang itu ferguso .......
Yang rakjel tanpa jabatan aj kalo ngoceh
"Iyaaa say. Gue bakalan chayank setengah modyaaar ama loe sampe tua ntar" itu aj banyak gagalnya ... Endingnya cerai lah, selingkuh laah, klupaan lah, ketiduran laaah.
Apalagi sekelas ngurus negara.
Janjinya mo mbikin lapangan kerja banyak.
G tau nya tertampar fakta kalo investor males Krn banyak yg ogah mbuka d +62 ktn peraturan/ ijin nya ribet.
Akhirnya dibuat omnibus law utk menyederhanakan..... Niat nya bagus kan?
Buktinya malah digoreng ... Rakjel koplak malah nolak.... Malah demo ... Yg akhirnya investor kaga bisa produksi krn karyawan nya ikutan demo. Yg calon investor juga tambah jiper krn ternyata banyak yg nolak .....
Lalu hater nya dgn simpel nagih
"Aaaah loe g nepatin janji..."
Tanpa ngliat usaha keseluruhan nya
@@exgangster843 yup, dari pada bilang janji yang tidak mungkin di realisasikan mending bilang aja *"saya akan usahakan sebisa/semaksimal saya agar bisa mewujudkan keinginan masyarakat"*
Yang ngeri banget tu yg kelihatan fanatik banget sama kubu tertentu. Sampai terlihat seakan2 itulah agamanya dia.
Dulu waktu kecil zaman aku SD smpai SMP gitu sekitar tahun 2006-2015, aku pikir kalau org dewasa itu gk bakal terang2an ngomong siapa yg mereka dukung. Karena kan asas pemilu ada yg rahasia ya, jadi kupikir kita harus merahasiakan siapa yg akan kita pilih.
Tapi di zaman sekarang malah terang2an nyebut mendukung kubu tertentu, padahal mereka bukan tim sukses dri kubu tersebut, hanya masyarakat biasa. Sudah nggak rahasia lagi kalau bgini caranya.
Buzzer bisa ada dua
yg dibayar biasanya sering muncul di berbagai postingan dengan komentar template nya, ketika lu punya post atau argumen yg lu dukung dia bakal datang ngeluarin kalimat template setelah itu menghilang.
Yg satu lagi lebih ke caper. Dia bakal ngeluarin kalimat kontra elu dan meski udh lu jawab dia tetap bakal ngeluarin kalimat kontra lain. Bahkan semakin bnyk yg ngebales komenan dia malah makin seneng, karna tujuannya biar ngisi kesibukan awkk
Buzzer x buzzerp
Kalo pendapat gw bukan buzzernya yang bodoh, cuma tingkat kepintaran kebanyakan masyarakatnya aja yang menurun. Kenapa? dengan apa yang dilakuin buzzer zaman sekarang ga sedikit orang yang kemakan omongan dan jadi salah langkah.
Buzzer itu profesi dizaman sosial media saat ini.
Sebagian orang mungkin nuduh bahwa buzzer itu, orang2 bodoh.
Bagi buzzer, mereka se'bodo amat. Asal bisa menghasilkan duit yang terus mengalir, yang bisa mencukupki hidup seperti gaji anggota DPR atau gaji ASN..... yaa, mereka gak peduli. Urusan perut nomer satu. Dituduh orang2 bego dan provokator, yaa cuek bebek lah.
Bizzer lahir karena ada sosmed, karena ada permintaan.
Buzzer itu dampaknya sangat buruk, mulai dari penyebaran informasi palsu (hoax), penggiringan opini, sampai serangan komentar2 yg sifatnya menghina ke salah satu pihak/individu. Tapi yang paling menyedihkan dari itu semua adalah kemampuan masyarakat untuk mencerna suatu berita/narasi, asal percaya aja tanpa adanya crosscheck 😞
Buzzer itu selayaknya pisau dapur, kalau dipakai sesuai kegunaannya yang tepat maka hasilnya juga bagus tapi kalo digunakan untuk hal yang tidak sesuai fungsinya maka akan berdampak buruk
Jika kamu ingin hidupmu tenang, jangan pernah sekali2 debat sama pendukung partai apalagi paslon
Memang paling ngeselin para buzzer apalagi mereka seakan menjadi bodoh dan memaksa hak orang untuk memilih apa yg mereka sukai, dan mudah untuk menyebar hoaxs dan fitnah yg makin meresahkan, saya hanya bisa berharap kalo buzzer ditahun berikutnya bisa berfikir kritis dan positif
Thumbnailnya harusnya gambar denny Siregar ade armando sama abu janda😂
Politik sekarang berbeda
Paling benci gw sama video² yang menggiring opini pake emosi, contohnya kaya video salah satu blunder dari Paslon terus di edit dengan background musik dramatis seolah olah Paslon tersebut buruk. Tau lah video² gitu kebanyakan di reels atau tiktok, sepele banget emang
Ini salah satu pembahasan gue di tongkrongan di penghujung tahun 2023 wkwkw
Harapan gue pribadi waktu itu segera cepet pilpres dan cepet keluar hasilnya,gue pribadi udah eneg baca isi kolom komentar yg engga sesuai konteks.
Puncaknya awal tahun 2024 sampai setelah pilpres ini,gila isi kolom kolom komentar buzzer dari A,B,C
Yang paling gedeg mereka nyerang aksi yg udah jalan bertahun-tahun,yup bener 'Aksi Kamisan'.
Ini parah sih anjir aksi kamisan yg tujuannya aksi menuntut hak kemanusiaan setiap kamis bahkan setiap tahun pasti ada, dibelokkan sama buzzer jadi aksi dagangan isu 5 tahun sekali. Bangke bener tu buzzer ngegiring opini smpe ga pake empati sama sekali
Pertempuran buzzer emang ngeri, kubu satu menungangi isu kamisan, kubu satunya lagi menyerang, sama aja keduanya.
Emang sudah nggak punya perikemanusiaan tuh buzzer
Ngikut politik Indonesia Coman bikin gw makin bodoh karna perdebatan nya yang saling menjatuhkan satu sama lain
Sedikit Share.
Pernah jadi Buzzer pas Pemilu 2019 emang se mengerikan itu sih. Kita disuruh buat menggiring orang-orang buat memilih yang kita Pilih. Permainan Manipulasi dan kata bahkan permainannya didunia Meme yang membuat banyak orang seakan-akan setuju pada Meme yang kita buat.
Tapi menariknya saya belajar bahwa kita mampu menggiring Opini orang banyak hanya dengan Meme atau Asumsi Pendapat.
Bjir meme bisa dibikin penggiring opini aneh bet. Selama gua main 9gag 1cak dsb. Gapernah ada meme penggiringan opini, kecuali thread nya oom (out of meme) berita atau story (macam bocah bledek) meme meme 1 panel ga pernah nemu. Kalau abang punya ada contohnya boleh drop dokslinya dong . Terimakasih jika diberikan
Btw jadi buzzer sipa bro
Banyak bang skrng buzzer berkedok akun meme di ig😂
oh jadi elu orangnya...
@@dandihardiansyah8533
Biasanya di akun fb. 1cak dan 9gag g akan populer karena varian isinya akan jauh beda sama grup meme fb yg bisa digiring.
Sekalian mengingatkan kalau mayoritas pengguna medsos usia produktif ada di fb dan twitter. Belum lagi ditambah fakta bahwa rerata iq di Indo 78 (dibawah simpanse), sehingga mudah digiring.
Dateng ke tps bawa hp foto sebagai bukti bahwa sudah nyoblos, balik. Ke rumah Transferan udh Dpt. Tidur deh
Sebagai yang mendalami disiplin ilmu statistik dan matematika sudah capek bergadang harus mengubah rumus matematika ke sistem di tekan pula sama atasan agar murni capek di tuduh hasil quick cont dan real count curang
Sedihnya ada buzzer yang membuat fitnah sampai menggiring opini pada salah satu paslon, masalahnya fitnahnya bukan dimulai sejak masa pemilu, tapi sejak dia menduduki jabatan sebelumnya, sedih ya, buzzer sekarang malah menjadi guru kebodohan bagi masyarakat yang mempercayainya, mungkin saat ini sudah saatnya profesi buzzer sebagai pekerjaan yang hina dan haram.
Orang buzzer emang sangat bahaya apalagi di politik, Karena yang satu jujur dan yang satu gak dan yang di pilih yang gak jujur kerena, di eming eming 💰💸 pas di akhir entahlah bagaimana nasib mereka mereka lupa tentang akhirat kelak,gara soal duit duit, sedangkan saat pemilihan RT mereka gak ada kah melakukan hal seperti itu, kalau saat pemilihan RT gak debat debat seperti itu, dan manusia bisa di jadikan boneka oleh manusia itu sendiri,bunzzer memang mengendalikan boneka tetapi bunzzer juga lah boneka bagi orang yang membayarnya, kasihan orang orang yang di fitnah padahal mereka pasti pernah sekolah jadi tau mana yg benar/ salah.
quote hari ini : "sebuah seni menjadi bodoh secara instan".
walaupun pada dasarnya dah bodoh sih, jadi tepatnya jadi tambah bodoh, jelasih karna orang bodoh saja yg mau di buzzerin.
btw, ost.. power puff girlnya keren 😂😅
Gara gara buzzer ini juga kerukunan dan kesatuan masyarakat dipecah belah, cuma gara gara duit rela ngadu domba teman sebangsanya
Yg lebih bikin geleng2 kepala, jika bazzer dipelihara oleh negara, dan memanfaatkan uang negara untuk membiayai mrk...
buzzer kalo di kasih fakta gak terima sampe nyerang nya abis-abisan jir, gw pernah ngalamin wkwk
Buzzer itu kerja/bisnis bro, mereka bodoamat yg penting cuan.
@@zanezane9375 apapun demi cuan dilakuin wkwk, pantas aja buzeer itu rata2 bodoh dan ga mau terima fakta yg udah jelas adanya, yg parahnya para buzzer tuh toxic parah cui kalo gw liat2 di komenan
@@shadowblckz " Siapp si PaLinG sUci, pALinG PintAr" ujar mereka.
@@nyanko2412 iya bro itu salah satu komen yg gw temuin di konten orang2, lucu sekali memang buzzer2 tuh wkwk
Cara yg paling efektif untuk mengcounter buzzer adalah dgn menciptakan bahan intelijen yg kuat dgn informan yg banyak, sejatinya buzzer ga berbeda dgn propagandis yg bisa mensabotase informasi dan kebenaran sehingga butuh usaha crackdown seperti yg dilakukan smersh di Uni Soviet atau Stasi di Jerman.
Masalahnya buzzer terbanyak itu dr pihak penguasa dan lebih sulit dicounter, mereka bisa menggiring opini bahkan membelokan isu yg dituju u/ pemerintah memakai data (entah data itu sudah dimanipulasi atau benar) supaya rakyat jadi bingung & ragu dalam mengkritik ataupun menyerang pemerintah dgn isu yg dibuat
Buzzer tuh kayak pasukan 50 sen (Wumao) di Tiongkok yang komennya membuat pandangan positif soal pemerintahan Tiongkok dan menjelekkan lawannya
"Para buzzer sendiri biasanya seorang mahasiswa"
Jadi keinget mahasiswa yang demo soalnya aktivis 98 padhal dia kelahiran 2000an😂
Apa hubungannya?
Memangnya gak boleh mendemokan peristiwa yg tidak ia alami?
Memang sih mereka gak mengalaminya, tapi memangnya kau tau mereka 100% gak ada hubungan keluarga atau kerabat dengan korban 98?
Contohlah, teman saya demo tentang 98 karena ayahnya salah satu korban 98 yg terb*nuh, jadi jangan mudah menggeneralisasi ya adek kecil, bahkan ayah saya juga sempat hampir terculik kala itu, tapi ia berhasil kabur, kami sebagai keturunan korban harus diam kah?
Kau tau Kamisan? Yap, beberapa dari mereka juga termasuk keluarga korban 98 yg meminta keadilan hingga saat ini.
Buka mata, buka 0tak 🧠
@@jericko009 gini ya dek, ga semua yang demo yang muda itu juga paham, masalahnya mereka juga asal ikut aja tanpa tahu apa yang mereka lakuin itu, ada yang cuma ikut demo karena diajak doang, ada yang juga ikut cuma karena benci suatu pihak, emang lu tau apakah mereka semua ada hubungannya sama yang real korban tahun 98?
Kalo emang apa yang lu katakan itu benar, ya sah sah aja, cuma kalo yang gue sebutin diatas tadi, Welp, taun dah, semoga aja next mereka bisa paham sendiri dah daripada asal ngikut gitu
Buzzer kah elu @@jericko009
@@jericko009 logikanya kalau memang terbukti bersalah kenapa kok sampe sekarang gak diproses hukum? alm pak Munir aja yg seorang tokoh aktivis ham aja gak percaya kalo pak Prabowo itu melakukan kejahatan penculikan tahun 98, lagian kenapa dari kemarin kemarin hari biasa bukan pemilu ga ada tuh bahas tragedi penculikan th 98, giliran lagi pilpres baru dibahas lagi aneh...
@@arfianmarcel1423gak bosen bang nyebar hoaks, cek dong kenapa istrinya masih mencari keadilan dan menuntut prabowo tetap diadili. munir ingin prabowo diadili, kan clear nanti bersalah atau tidak. tapi nyatanya gimana?
4:30 agak miris sih melihat kenyataan bahwa kebanyakan buzzer itu datang dari kalangan yang 'terdidik', mungkin ini salah satu contoh nyata pintar tapi nggak bermoral ekhhmm (mirip sama orang2 yang nyewa)
Bang kako netizen pendukung bayaran itu namanya buzzer. Tapi kalo pendukung yg ga di bayar dn membela karena kemauannya sendiri + sesuai dr hatinya itu namanya relawan, tolong di bedakan🙏
Sama aja klo manipulasi orang. Relawan itu yang ngomongin by data dan memberikan fakta.
@Susano-o433 Dari komentar anda, saya berasumsi bahwa anda adalah buzzer suatu paslon. Ciri-ciri anda sebagai buzzer adalah tidak terima dikatain buzzer, tetapi kerjaannya seperti buzzer. Oklah, manusiawi jika orang tidak terima dikatain.
Tugas buzzer adalah menghujat calon lain demi menaikkan popularitas calon yang dibela.
Buzzer dikategorikan menjadi 2, yaitu dibayar dan relawan. (Jadi, disini buzzer belum tentu relawan, tetapi relawan sudah pasti buzzer, karena mereka rela tanpa dibayar untuk menghujat demi menaikkan popularitas)
@@LowHonorHGF-x4791 ya setiap orang punya pemikiran sendiri. anda mau berpikir apapun itu hak anda.
Para buzzer inilah yang membuat eneg ketika saya bermedia sosial. Mereka akan menyerang jika pendapat tidak sesuai dengan narasi yang mereka inginkan. Mereka bahkan ndak ragu untuk menyerang personal tanpa memiliki rasa iba sama sekali. Oleh karena itulah,akhir akhir ni saya lebih suka menjadi observer saja daripada ikut komen.
Wah wah, Sebenernya Buzzer itu ga semuanya buruk..
Jadi yang abang bicarakan ini adalah Buzzer Neg ( Yang Narasinya tentang Negatif ). Biasanya Buzzer Neg ini nekat karena ada Fee yang dikasih gede..
Misal di X per Post dibayar 15k dan Bayangin ada 100+ akun lebih untuk gtuan...
Cepet kaya kan? Tapi ini juga jadi boomerang ke diri sendiri soalnya rawan juga menjadi Buzzer Neg...
Saya juga Freelancer dibagian Copywriting yang sering ikut bantu Naikin Trend di X dengan banyak akun tapi kebanyakan dengan Narasi Positif lebih ke Brand atau berita...
Memang sih menurutku Bahaya juga menjadi Buzzer Begtuan yang demi uang untuk bikin saling serang...
Oh yha, Buzzer biasanya dibayar oleh Pem*rin*h klo tentang politik...
"Para buzzer sendiri biasanya adalah seorang mahasiswa" 💀
Mahasiswa ❌
Mahasewa ✅
@@slickimz223betul
Duarrr ☠️☠️☠️
Mahasiswa ❌
Mahasoswa ✅
Sebenarnya mahasiswa bisa dapet dana lebih besar kalo kerja privat, design, coding, hingga fotografer.
Jadi buzzer itu kerjaan malas dan modal hp, akun baru, maen medsos 8 jam sehari macam pengangguran.
Sehingga dapat disimpulkan buzzer hanyalah sekumpulan mahasewa malas dan bodoh yg peduli uang, bukan masyarakat.
Apakah buzzer sangat bermanfaat bagi perusahaan di era sekarang? Semisal baru banget buka sebuah usaha gitu?
CERDASKU, YA
SLOGANKU,🤓🤓
Buzzer berisik bunyinya, kek buzzer alarm tapi 999x lipat lebih berisik daripada buzzer alarm
Next konten bahas tentang phobia kegelapan bang
Jadi keinget saudara saya yang ibu rumah tangga, dia dibayar partai dan diusung jadi calon dewan dipemilu kemarin. Bayarannya pun lumayan sehingga dia semangat bikin spanduk, ngurus sana sini sampe minta bantuan warga sekitar buat milih dia dengan janji janji. Dan pas hari pemilu janji nya ditagih sama masyarakat sekitar tapi dia ga kepilih + ditinggalin partainya yang gaji dia tadi. Sampe dia mesti pindah kabupaten buat tinggalnya. Kasian si. Sampe si partainya bilang "kalau mau nyalon pake uang pribadi" dan partainya lepas tangan
mw liat buzzer paling mudah...komen ny muji2 dan muja dukungan nya....dan biasany menjatuhkan figur tertentu...sambil nyebarin fitnah...narasi dan menjatuhkan karakter seseorang...,contoh adalah anies....karakter dia dirusak dan dijatuhkan oleh buzzer...
BUZZER sekarang tukang fitnah , tukang nyebar hoax , BUTA MAP atau buta fakta karena makan duit haram sih
Jujur gw males banget sama politik, mesti ada berita hoax yang menyebar. Just don't believe political news easily.
Buzer gak paham soal sistem demokrasi di negara kita.mereka cuman menganggap ini se iman atau sebagai nya.tapi gak melihat dari visi misi seorang pelaku politik.ya aku sebenarnya lebih peduli soal misi nya.indonesia maju.karna aku bisa buat perusahaan dan bisa bersaing dengan negara lain.namun itu lah buzzer.mereka memukul sama rata dan menganggap kalok minoritas gak memiliki suara.meskipun saya sendiri muslim.tapi gue menganggap minoritas juga punya hak pilih.gak kudu harus milih kek umat lain nya
Orang orang di tempat kerja saya pada berantem berdebat gara gara beda pilihan padahal mereka gak dibayar pihak manapun tapi bisa se fanatik itu.
Makasih udah ngabulin request gua bang
anjay
Bang bahas Green Screen Kids,gue ingin tahu apa itu green screen kids
Dari beberapa video Duzzle yang saya tonton(bahkan beberapa saya tonton ulang sambil baca komik), pembahasan di video ini agak kompleks dan keingat beberapa momen. Kadang ini bikin capek sampai saya harus memikirkan di kegiatan lain agar tidak terlarut di beberapa hal yang kompleks. Selebihnya saya tidak tahu harus ngomong apa, dan kurang lebih begitu
apa aja kl udh dipraktekkan di dunia politik, bakal cenderung punya konotasi negatif....mau se positif atau netral apa pun awalnya 🤔
Kadang dampak negatif buzzer itu gini :kalau main politik pasti gak sehat. Contohnya pemilihan presiden miya,lesley,nana. Ya rata2nya misal dukung presiden nana,, ya jangan lah menjelek kan calon presiden lesley misalnya. Kalo lesley jadi presiden,dan situ jelekin, tapi dapet kebijakan presiden lesley,, ngaca dulu ga sih
Kalau contohnya tahun politik. Gw ud muak banget anj🗿🗿🗿
Intinya jangan terlalu percaya internet
😢bjirlah gue jelasin malah dibilang bdo amat , susahlah jadi manusia bayaran atau pun fanatik😅
Bener sumpah,ampe emak² angkot sampe guru dan ortu gw asal nyeplos, bilang katanya doang,bukan cari sendiri faktanya,malah asal percaya aja, meresahkan banget 😭😭😭
Musuh terbesar buzzer adl silent majority
ya semoga aja pemilu ini bisa menjalan dengan bagus, damai dan kondusif ya.
Tetep aja Buzzer bikin ribut wkwk .
@@Duzzles nah bener bang, sejatinya pihak pembeli jasa buzzer emang pengen rakyat terpecah.
Nyampe hapus tweet gua gara" pemilu thn ini
Paslon 1 buzzer rame di sosmed doang
Paslon 2 silent di sosmed rame di realife
Paslon 3 silent di sosmed sepi di realife 😂
😂
Real 😂
😂
padahal yang suka sebar fitnah sama bayar artis 02. MKMKKMKKMK
Dizaman sekarang ini saya bingung mana yang benar dan salah, contoh politik
Kayaknya saya juga pernah baca grup kayak gini dicina. Sebelum kenal istilah buzzer. Mungkin sudah jadi kerjaan utama😂
wumao bang 😂
Saran aja, hindari konten rage bait yang mengungkapkan opini tentang suatu pihak, karena bisa jadi disitu habitat para buzzer.
Saat nonton berita tentang Gempa Tuban, komennya hampir isinya Buzzer Politik semua
buzzer mah moralnya udah dibeli, mencela orang lain dibalik akun samaran, coba pakai akun asli pasti kicep 😂
Gua aja pernah dapet tawaran buzzer. Ada grup telenya. Nanti ada kyk pelatihan gitu. Terus klo abis kata2 lu ada kyk semacem bank template chat😂. Duh gila dah pokoknya.
Paling brnci sama KOMINFO SIH
Buzzer 2024 ga se-ekstrim 2014 & 2019.
Efek tiktok dan twitter, IQ netizen udah menurun drastis. Ga perlu tenaga lebih buat jadi buzzer cuma buat meyakinkan orang lain.
Contoh IQ jongkok : Ngancam capres tapi pake real account.
Udah sebego itu emang orang jaman now. 😂
bang lu pertama kali nyoblos atau udh dri taun" kmaren?
Buzzer muncul dari orang atau kelompok tertentu dimedia digital,rata2 orang-orang yang membuat opini tersendiri seperti media ini bisa juga media lain ,kata buzzer itu bebeda setiap kelompok, contoh buzzer dari RUclips,fb,iG, dan lain- lain kalau ada RUclips channel yang mengatakan buzzer hanya akan muncul saat politik itu salah karena buzzer itu udah ada dahulu kalah sebelum ada media seperti opini penipu.sekian pendapat saya ini😂😂😂😂😂
Menurut gw kayaknya buzzer ni udah harus dimasukkan ke UU, kalo dia berperan di medsos kenak ke ITE, kalo dia bekerja secara offline/luring kerjanya UU Penipuan. Soalnya udah ngeganggu kali apalagi pas sebelum² pemilu ni tiap liat konten (yg bahkan bukan bau politik) pun ada aja, di 1 konten aja bisa lebih dari 3 buzzernya emang gila kali sih
Memang beginilah sisi negatif dunia maya, tidak akan bisa hilang.
Social media made y'all way too comfortable with disrespecting people and not getting punched in the face for it. - Mike Tyson
Bang bahas konten yang suka di milking kyk game ps2, anime jaman dulu,dan atlet jaman dulu.
Contohnya RUclipsrs pemula yang suka bahas Naruto "10 fakta tentang Kakashi yang mungkin kalian gak tau" atau game "fakta menarik tentang game GTA San Andreas"
Dan knp suatu hiburan (anime,game, dll) di jaman dulu suka di milking di jaman sekarang,apalagi sama RUclipsrs pemula.
buzzer gak ada yg sukarela bang. buzzer politik juga terorganisir bang, bukan orang per orang, mreka kelompok yg di organisir oleh organisasi tertentu, bahasanya cyber troop, ibaratnya parpol atau caleg tertentu mau namanya naik dan menggiring masyarakat untuk pilih dia, nah itu nanti di kelola, mulai dibikin trend, dibikin pencapaian2, sampe mreka menyewa orang2 untuk berkomen ria dengan cara yg masif di banyak platform media yg menyatakan caleg itu bagus lah, ini itu bla bla bla, sementara kalau ada caleg lain naik, buzzer2 yg dikontrak untuk salah satu caleg akan menyerang caleg yg naik. tapi bisa kok di kira2 mana buzzer mana netizen. umumnya buzzer politik itu akunnya relatif baru dan narasi/isu/diksi nya mirip2 bgt, trus kayak kompak gt, isu yg kita gak tau atau gak umum tiba2 mreka ini tau semua dan komen begitu, nah itu indikasi buzzer komen. kalau buzzer audio visual beda lagi. gampangnya, jangan terlalu percaya dan cek realitas nya gmn. intinya kalau kehidupan sehari2 baik2 aja, jadikan informasi dan berita sbg info biasa aja
Kalau ketauan nyebar hoax terus dilaporin gitu boleh kah?
@@ranggan.9940 kalau pelaporan biasanya akan diminta bukti2 terkait. masuknya ke hukum sih, better nanya ke ahli hukum kalau masalah itu. tapi kalau gw pribadi, membedakan buzzer teroganisir sama netizen yg gak tau kalau hoax trus di sebarin ya beda, tp dimata hukumnya gw gak paham, cuman, gw pengen banget di Indonesia ada hukum yg mengatur hukuman menjadi hukuman sangsi sosial, misal jadi petugas kebersihan 1 bulan, atau ikut memberi makan ke orang2 yg perlu dibantu dll, sanksi ini buat buat kesadaran/empati aja biar berikutnya lebih baik, kalau yg perdata ataupun pidana masuknya tetap ke hukum spt pd umumnya.
@@ranggan.9940 kenapa emang? kamu di laporin? kalau misal tertekan oleh ancaman seseorang dan kamu yakin gak punya tujuan/niat jelek, kamu konsultasi ke advokat aja, atau nanya ke org2 yg paham hukum
@aniki12345 anda lupa kalo masyarakat bisa menjadi buzzer ? Banyak masyarakat di Internet yang rela tidak dibayar pihak paslon untuk menghujat paslon lain demi menaikkan paslon dukungan dia.
@@LowHonorHGF-x4791 buzzer politik itu dibayar dan dikelola, kalau orang yg bersedia atas keinginan sendiri namanya netizen
Bang Duzzle tolong bahas apa itu "Serangan Fajar" terimakasih
Dulu ada tuh film yg menggambarkan Buzzer judulnya "Republik Twitter" rilis tahun 2012... bagus juga tuh film nya.. recommmend
Buat gw buzzer itu adalah fenomena yang natural di era digital ini terutama sosial media. Seperti halnya halal haram dalam di ruang lingkup agama, atau pembeli dan penjual di ruang lingkup pasar. Kalau ada buzzer maka akan ada whistleblower, buzzer akan memanipulasi opini masyarakat agar positif ke produk/ tuannya sedangkan whistleblower akan membongkar hal2 negatif seseorang/sesuatu agar publik tau dan bsa di jerat hukum. Sekarang tinggal kita gmn bsa memfilter social media, kalau tidak aware dan asal telan mentah2 suatu konten berarti salah kita sendiri.
Bang kenapa Komeng bisa menang? Padahal dia gak ngeluarin uang, gak kampanye bahkan gak punya partai tapi bisa menang?
Lah! Diakan Calon DPD bang! Bukan DPR, Bukan DPRD Provinsi, Bukan juga DPRD Kabupaten/Kota.
Ada ada aja kamu pung komeng, lawak kali emang musti kampanye (Buang² uang).
@@alviansahulata1555 Maksud?
Ya karena lucu aja ngeliat muka nya, makanya kepilih dan dia pun menang, kan dia seorang komedian yg dikenal masyarakat.
Jadi bahan meme sekarang juga 😅
DPD kn emang ga berpartai
Buzzer gak selalu bahas politik, tetapi semua genre pasti ada buzzer nya mereka gak peduli dengan fakta yang ada hanya duit yang mereka di cekokin
Pada intinya jangan pernah di balas akun buzzer karena adanya keributan di medsos justru dia tambah senang
Nek gw ama buzer 02 bukan ama paslon nya
Coki pardede halus banget sih wkwkw