Wahh panjang ceritanya,, Bliau mnetap Dilombok kira kira 8 bulanan 😁,,pas mau balik ke Bali para pengiringnya menetap didaerah hutan yg diberinama Suranadi,, Untuk upacara dan upacara kematian dibuatkanlah Panca Tirta diSuranadi,,
@@idabagus7969 Betul,,atas permintaan umat dimana pas ada kematian umat tidak bingung , dgan upacara /sulit mencari Tirtha pengentas ,tidak harus keBali,
Matur sukseme atas postingan , shg tityang dan masy.luas lainnya baru mengetahui perjalanan beliau utk membentengi Bali dari pengaruh Islam Demak yg sungguh masif dalam runtuhnya kerajaan Majapahit. Semoga kita semua yg masih kuat dan teguh menjalankan dan membentengi diri dgn ajaran LELUHUR. OM Shantix3 Om
Saya tak pernah bosan mendengarkan uraian ini, terima kasih Hindu Times. Jika boleh di uraikan kisah perjalanan Beliau ke Lombok dan Sumbawa juga. Sukseme ageng niki team Hindu Times. Saya penyimak Hindu Times dari chanel terdahulu yang ilang.
Di Pulau Lombok Beliau dikenal dengan Sebuatan Ida Bhatara Sakti Wau Rauh... Dimana beliau yang menciptakan 4 titik/sumber mata air (pertitaan, yaitu pembersihan, pemelukatan, petirtaan dan pengentas) yang dinamakan dengan pura dangkahyangan jagat Suranadi, bertempat di suranadi lombok barat, beliau juga menerapkan, mengajarkan dan menyebarkan 3 ajaran dan kepercayaan dengan sebutan Gama Tirta, Gama Islam Watu Telu, Gama Budha Paksa, beliau juga mengajaran tentang ajaran agama adat dan budaya luar pulau lombok, seperti tatacara pengabenan, desa adat, aturan-aturan adat dll yang masih ada sekarang di lombok, mohon untuk admin juga menelusuri sejarah historis dari perjalanan Dang Hyang Nyirarta, atau Dang Hayang Dwi Jendra dari bali ke Lombok dimana dikenal dengan Ida Bhatara Sakti Wau Rauh...
beginilah klo manusia di beri kesaktian oleh tuhan, ngaku ini ngaku itu, sombong banget sih dan bangga terhadap dirinya, mulat sariralah di jaman gini tdk ada itu lagi
@@jmorgan8441 ngken maksud ne bro? Nyen ngaku"??? Mo komplain langsung kelinggih dang hyang dwijendra.. bekelin iban pak e pejati,, protes langsung di ajeng linggih dang hyang dwijendra.. pang sing tanggung".. yan sube mrase paling melah.. atur" gen beneh menurut versi pak e ditu..
@@jmorgan8441 ape pelih dang hyang dwijendra ngajak cai pak?! Ade kudyange?! Yan leluhur cai ne cacad ne ngken asane?! Miriben cai sing taen bakti ken leluhur cai ne pedidi🤭🤣
@@jmorgan8441 yang sombong siapa, beliau kan hanya menjalankan tugas untuk kepentingan umum terutama mengajarkan sebuah pengetahuan dan spirtual agar terhindar dari kebodohan dan ketidaktahuan, beliau tidak mengaku sakti, melainkan orang lain yang menganggap dan mengakui kebenarannya sedemikian, bung jangan suka menghakimilah,
@@gussurya3599 biase to bro aliran krisna, penganut agama import, ajaran doktrin dan agama yang butuh pengakuan di indonesia, tapi sayangnya tidak diakui 😁 😁
Bli min keren sekalii, kapan kelanjutan Live Report Part 5 nya penasaran bagaimana perjalanan suci Dang Hyang Nirarta di Lombok dan Sumbawa niki,, sukses selalu bli Min Hindu Times semoga makin jaya dan banyak generasi muda yang mau belajar pengetahuan suci weda dan sejarah kebudayaan leluhur..
Om swastiastu pak admin, kabarin buat konten di Sumbawa pak admin..konon katanya masyrakat hindu Sumbawa jejek kaki beliau ada juga di sini pak admin di pura luhur angkasa,di Desa kanar kecamatan Lab Badas kabupaten Sumbawa besar libeh tepatnya lagi di PANTAI BATU GONG dan beliau melanjutkan perjalanannya ke pura gunung Tambora Wilayah kab Dompu.sekiranya pak admin mengulasnya agar kami tau sejarah perjalanan beliu di sini pak admin.sukseme.
PERJALAN PROSES HINDU BALI TELAH MELEWATI WAKTU RIBUAN TAHUN SAMPAI SAAT INI KITA MEWARISINYA SERTA MENIKMATI KEMAKMURAN DAN KETERKENALAN BALI DI MUKA BUMI INI DARI AJARAN SERTA WARISAN PARA LELUHUR ATAU LOCAL GENIUS YG SEMUANYA MENCAPAI MOKSA, JANGAN SAMPAI KITA SEPERTI MENGARAMI LAUTAN,SIAPA SIH DIRI KITA INI DIBANDINGKAN PARA BELIU ITU ??????
Leluhur orang Bali datang dari berbagai gelombang kerajaan kerajaan di Jawa" khususnya nama orang Bali dgn panggilan Ida Bagus (Brahmana) adalah keturunan Beliau Di Bali di jaman Majapahit saat keruntuhan sangat valid dan khusus dan tercatat beserta Pura pura pemujaan dari keturunan masing masing dari Dang Hyang Nirartha/ Dang Hyang Dwijendra/ di Bali dikenal Pandita Shakti Wawu Rawuh dan itu sangat jelas terang benderang seperti Soroh Brahmana /Ida Bagus adalah keturunan dari Dang Hyang Nirartha istri 1 dari kediri menurunkan trah Ida bagus" kemenuh di Bali Sedangkan Istri ke 2. dari Pasuruan menurunkan Brahmana atau trah Ida Bagus Manuaba" di Bali, kemudian Beliau Menuju blambangan berstrikan adik raja Blambangan yg menurunkan Trah Brahmana atau Ida Bagus" Keniten" di Bali Di bali menetap kemudian mengambil anak dari Bendesa manis Mas yg Menurunkan keturunan trah Brahmana atau Ida Bagus "Mas Semua keturunan itu memiliki pemujaan leluluhurnya masing masing dari setiap Ibu Brahmana atau ida bagus yg berbeda beda.
Terimakasih... Ttyng subscriber Hindu Times, asal saking Pacung Tejakula, Buleleng Bali. Sllu mengikuti update Hindu Times yg didasarkan fakta, baik sastra, prasasti dan lainya. Semoga usaha yg diberikan oleh Tim Hindu Times untuk memberikan pengetahuan kepada kami / umat berbuah hasil kebaikan luar biasa. Terimakasih. 🙏🙏🙏
Suksma team Hindu Times. Pertanyaan yang selama ini bertanya, mengapa Bali masih Bali (Yang masih tetap menjaga kepercayaan dan budaya Leluhur nya) sampai saat ini atau tidak terpengaruh upaya penghilangan, penghapusan atas kepercayaan dan budaya oleh golongan tertentu. Leluhur Kita benar benar bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Suksma Aji Dang Hyang Nirartha.
apa itu brahmana???. berahmana keturunan ya ??, ya.artinya sudah merosot, apa anda ini pedanda, klo tdk bukan berahmana, melajah malu pang nawang berahmana, yen koden dadi sulunggih, konden madan berahmana. pangtawang to!!.
Homa yadnya itu tidak sama dengan agni hotra. Homa yadnya yang dilaksanakan oleh Dang Hyang Nirartha ( leluhur wangsa brahmana Siwa di Bali ) beserta keponakan beliau Dang Hyang Astapaka ( leluhur wangsa brahmana Bodha di Bali ) yang difasilitasi oleh Dalem Waturenggong tersebut dimulai dengan menghidupkan api rahasia / Siwa Gni yang ada pada tubuh suci beliau berdua kemudian dipakai untuk menyucikan semua peralatan upakara beserta area sekitar tempat berlangsungnya upacara tidak seperti agni hotra yang menghidupkan api pada tungku yang dibuat dari batu bata. Dang Hyang Nirartha = Dang Hyang Dwijendra = Pedanda Sakti Wawu Rawuh = Sabdo Palon, Beliau adalah cucu dari Mpu Tantular yang menulis kitab Sutasoma yang dipakai sebagai acuan semboyan RI " Bhineka Tunggal Ika. Mpu Tantular sendiri adalah cucu dari Mpu Baradah dan Mpu Kuturan. atau dengan kata lain Mpu Tantular, Mpu Baradah dan Mpu Kuturan adalah leluhur dari Dang Hyang Nirartha.
Di pulau lombok juga belaliau mengajarkan persis seperti yang di ajarkan di bali, beliau setiap perjalanan spritualnya selalu memberikan sebuah keajaiban, seerti pura dang kahyangan di desa suranadi dengan tanjaban tongkatnya ke tanah beliau sudah menciptakan 4 titik pertirtaan... Setiap perjalan dan tempat persinggahan beliau pasti di buat pura...
meleih lebihi, bukan tancapkan tongkat, tapi emang sudah ada airnya di sana, lihat tempat itukan hutan belantara, banyak sumber air, jangan terkecoh oleh orang sakti yg menipu.
@@jmorgan8441 bani cai mesumpah ngetohin angkian di ajeng linggih danghyang dwijendra?! Yan karangan indah ci ne fakta dan bukan mitos mahkluk culas care cai ne..
@@jmorgan8441 iya itu terserah anda bung, yang jelas saya meyakini cerita dari leluhur saya, karena didalam cerita leluhur saya sendiri yang mengikuti perjalanan spritual yang menuju ke arah suranadi tersebut yaitu leluhur saya asli dari lingkungan karang medain barat mataram, sehingga setiap pura yang diamongin oleh warga lingkungan karang medain khususnya banjar dadya karang medain pasti ada linggihnya Ida bhatara sakti wawu rauh... Karena kita sudah meyakini bahwa beliau yang memberikan kita sebuah pengetahuan, aturan-aturan adat.
@@musiklirik3663 asane bo telah to obat ne broo.. 🤭 mlajin bhagawadgita kone.. tapi jeg ngacuh petane care SISHUPALA yg kepalanya dipenggal cakra sudharsana krishna karena pelecehannya menghina dan mempermalukan krishna serta pandawa didepan para undangan istana..
Klo tdk salah pohon sukun itu ada di gedung DPRD. Prop. Bali.. Dulu sawah itu milik jero abasan dps. ortu saya oernah tinggal disana, sebelum ada gedung.. Saya kembalu ke Kayumas. Dps
bukan, karna beliau tdk bisa mngajarkan islam, makanya dibali tetap hindu, coba klo seperti di lombok, di sumbawa, beliau mngajarkan lslam, lihat dari nama beliau bernama tuan semeru.
Perihal Penting Yang Harus Diketahui Oleh Soroh/Warga Pande. Bhisama Keempat, Tentang Larangan Memakai Tirtha Pedanda. Bhisama Keempat, adalah bhisama Mpu Siwa Saguna mengenai larangan menggunakan tirtha Brahmana Pedanda, tegasnya larangan memakai tirtha dari sulinggih keturunan Danghyang Nirartha (Dwijendra), yang memakai gelar Pedanda. Larangan itu sama sekali bukan didasari oleh niat merendahkan atau melecehkan sulinggih golongan lain, tetapi karena pemakaian tirtha dari Sira Mpu untuk segala upacara warga pande sebenarnya menyangkut beberapa prinsip yang sangat fundamental sifatnya bagi Warga Pande. Warga Pande sangat menghormati dan memuliakan semua sulinggih dari warga atau soroh manapun asal beliau berasal pada waktu beliau masih walaka. Berikut dipaparkan mengapa Warga Pande tidak diperkenankan memakai tirtha sulinggih lainnya pada waktu melakukan upacara apapun di lingkungan mereka sendiri. Pelarangan itu tercantum dalam bhisama Mpu Siwa Saguna kepada Brahmana Dwala yang berbunyi sebagai berikut: "Yan kita angupakara sawa, aywa kita weh aminta tirtha ring sang Brahmana Pandhita. Ngong anugraha kita ri wekas, samang da kita tan kanarakan". (kalau engkau mengupacarai mayat, janganlah hendaknya engkau mohon tirtha dari sang Brahmana Pandhita. Hal itu kuperingatkan kepadamu agar engkau tidak mendapat kesengsaraan di kemudian hari). Dalam rontal Babad Pande Bratan, yang diketemukan di Jero Kawan Ubud, Kabupaten Gianyar (Gedong Kirtya Z 3494), yang dikoleksi oleh Jean F. Guermonprez, penulis buku: "Les Pande de Bali", dijelaskan lebih lanjut mengapa Warga Pande tidak boleh mohon tirtha kepada Brahmana Pedanda. Penjelasan Mpu Siwa Saguna adalah sebagai berikut: "Mwah yan kita mayadnya suka mwang dukha, aywa nurunakna tirtha Brahmana. Nguni kawitan ta kita madiksa widhi-krama minta nugraha ring paduka Bhatara. Mangkana kengeta, aja lali, weruhakena mwang sanak ira kabeh, kita kabeh aywa lupa ring Aji Dharma Kapandeyan, aywa kita lupa ring kejaten". (Dan lagi kalau engkau meyadnya baik yadnya yang ada kaitannya dengan suka maupun duka, janganlah nuwur (mohon) tirtha atau air suci dari Brahmana Pedanda. Mengapa? Karena sejak jaman dulu leluhurmu Madiksa Widhi-Krama, mohon panugrahan langsung ke hadapan Ida Bhatara. Demikianlah, ingatlah selalu, jangan lupa beritahukan hal itu kepada semua keturunanmu dikemudian hari. Janganlah lupa pada Aji Dharma Kapandean, janganlah engkau lupa pada jati dirimu). Dari bhisama itu jelaslah bahwa penggunaan tirtha Sri Mpu bukan hanya pada waktu Pitra Yadnya saja, tetapi untuk segala upacara Panca Yadnya di lingkungan Warga Pande. Berikut diuraikan alasan-alasan mengapa Warga Pande tidak dibenarkan memakai tirtha Sulinggih lain, selain tirtha Sri Mpu bilamana mereka melaksanakan segala upacara Panca Yadnya: Pertama, karena pemakaian Sira Mpu merupakan penerusan tradisi leluhur yang telah berlangsung sejak jaman sebelum kedatangan Danghyang Nirartha (Dwijendra) ke Bali, karena jauh sebelum beliau datang di Bali, Warga Pande telah mempunyai sulinggihnya sendiri yaitu Sira Mpu. Tradisi itulah yang diwariskan dari generasi ke generasi, kendatipun pada jaya-jayanya sistem kerajaan di Bali banyak rintangan dan hambatan yang dialami oleh Warga Pande, karena banyak warga desa yang menolak pemakaian Sira Mpu pada waktu Warga Pande melakukan upacara Pitra Yadnya. Kedua, Warga Pande tidak mempergunakan Pedanda, karena berdasarkan ajaran Panca Bayu, ada mantra-mantra khusus yang khusus berlaku bagi Warga Pande yang berhubungan dengan profesinya sebagai Pande yang tidak dipakai oleh para Pedanda. Mantra-mantra itu tidak boleh dilupakan dalam melaksanakan profesinya dan dalam berbagai upacara mereka. Mantra itu terdapat dalam Dharma Kepandeyan, seperti mantra sepit, palu dan mantra untuk perabot-perabot memande lainnya. Ketiga, karena Warga Pande sebagaimana juga dengan warga-warga lainnya di Bali mempunyai aturan tersendiri dalam pembuatan surat Kajang Kawitan bagi masing-masing soroh mereka pada upacara kematian. Kajang Kawitan untuk Warga Pande hanya dipahami secara mendalam oleh Sira Mpu Pande atau Mangku Pande saja dan oleh karena itu hanya merekalah yang berwenang membuatnya. Kajang Kawitan adalah semacam KTP atau SIM dalam kehidupan modern. Kalau KTP tidak cocok, misalnya photonya lain dengan orangnya, tentu saja KTP yang salah itu akan sangat menyulitkan. Keempat, karena tatacara padiksaan di kalangan Warga Pande sangat berbeda dengan tatacara padiksaan di kalangan warga lain, karena tatacara Mediksa Widhi-Krama, - yang akan diuraikan lebih mendalam dalam ketetapan tersendiri. Karena perbedaan yang sangat hakiki itulah mengapa Warga Pande tidak mempergunakan tirtha dari para Sulinggih lainnya, dalam segala jenis upacara mereka. Hendaknya dipahami bahwa Bhisama keharusan memakai tirtha Sira Mpu sendiri bukan dilandasi oleh maksud merendahkan Sulinggih lain. Tidak beda halnya pada waktu kita mencari dokter. Kalau kita sakit gigi, misalnya, tentu dokter yang paling tepat adalah dokter gigi, bukan dokter ahli jantung, demikian juga sebaliknya. Kalau kita mencari dokter gigi, tentu bukan karena kita melecehkan atau menghina dokter ahli jantung. Disarikan dari : Keputusan/Ketentuan Pesamuhan Agung IV Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali Tanggal 1 Juni 2007 Di Wantilan Sri Keçari Warmadewa Mandapa Pura Agung Besakih. OM Shanti, Shanti, Shanti OM.
Hindu times, 🙏 Suksma pada saat terakhir video niki,, tiyang sangat tersentuh dengan iringan lagu rohaninya trsb, napi nama judul lagu nike nggih..? 🙏Suksma Om shanti, shanti, shanti Om
Min mohon ijin berdasarkan penjelasan Ida Pedanda di Budhakeling sebagai treh Dang Hyang Astapaka menjelaskan bahwa upacara Homa berbeda dengan Agni hotra.
Apa arti ramadan? Itu tradisi india memperingati kemenangan Rama melawan rahwana, sebelumnya dilaksanakan yadjna/korban dikenal dg upacara Rama Dana,,,sementara Idul Fitri adalah tradisi orang persia, namanya Idul Fiter, semua di copy utk kepntingan penciptaan agama baru yg intoleran
HINDU BALI TELAH TETBUKTI MENJADI BENTENG TERAKHIR HINDU NUSANTARA SERTA MENJADI INSPIRASI PEDOMAN YG NYATA AKAN KELUHURAN DAN KESUCIAN AGAMA HINDU BAGI DAERAH LAIN DI NUSANTARA DAN DUNIA,SAMPAI KALI JAGA DAN KAWAN KAWANNYA GA BERANI MENGINJAKKAN KAKINYA KE BALI UTK MENYEBARKAN AGAMA ISLAM KE BALI.ITU ADALAH BUKTI KESAKRALAN DAN KESUCIAN TANAH BALI YG MASIH AKTIF, APAKAH MASIH ADA YG SALAH DENGAN HINDU BALI DENGAN AJARAN WEDANYA ????? PAHAMI DAN DALAMI SETIAP TITIK DAN SUDUT ADAT BUDAYA HINDU BALI,APAKAH ADA YG TIDAK BERDASARKAN WEDA ?????,SEPERTI SESAJENNYA,BANGUNAN PURANYA,RITUAL KEMATIANNYA,HARI HARI SUCINYA, CONTOH NYATANYA YG SEDERHANA AJA,YAITU CANANG,KUWANGEN,CANDI BENTAR,PADURAKSA DENGAN DENGAN KIRTIMUKA BOMANTAKANYA DLL,SERTA SURYA CANDRA MAJAPAHITNYA,SEBAGAI PEDOMAN HIDUP ORANG BALI,ITU ADALAH INTI SARI DARI MANTRAM GAYATRI YG SANGAT AGUNG DAN UTAMA,BELUM LAGI GAMELAN DAN TARIANNYA,SEMUA ITU ADALAH AJARAN WEDA YG DIUJUDKAN DALAM KENYATAAN, MEMAHAMI ISI WEDA TIDAK SEGAMPANG YG KITA PIKIRKAN,MAKANYA WEDA SANGAT TAKUT DENGAN ORANG BODOH DAN PERLU PEMBIMBING YAITU KEDEWA GURUAN, LELUHUR ORANG BALI TELAH MEMBERIKAN JALAN YG SEDERHANA DAN PLEKSIBEL DALAM MEMAHAMI ISI WEDA, ADAKAH HINDU DAERAH LAIN DI BUMI INI YG LEBIH CERDAS DARI HINDU BALI ???? DI INDIA SENDIRI SEKTE SEKTE MASIH BERSERAKAN DAN TERKADANG MASIH ADA KOMPLIK DIANTARA MEREKA,DI BALI SEMUA SEKTE TELAH DISATUKAN OLEH PARA LELUHUR DI PURA SAMUAN TIGA SEKITAR 850 THN YG LALU,ITU SALAH SATU BUKTI KEHEBATAN LELUHUR ORANG BALI DALAM MENGEJAWANTAHKAN ISI AJARAN WEDA,
saya ingin, bertanya, kenapa beliau mengutuk lombok tetapi tidak raja demak, karena telah menyerang ayahnya? Beliau , sangat sakti, kenapa beliau membiarkan jawa dikuasai agama baru?
Ijin nggih , admin...bertanya, mhn di ungkap kan sumber asal usul Sloka "Moksartam Jagadhita Ya Caiti Dharma" yg menjadi sesanti Tujuan Agama Hindu , yg di kenal di kalangan umat sedarma.
kalau ngomongin sejarah, keyakinan orang bali menjadi beragama Hindu terjadi setelah thn 1965,ada peraturan pemerintah yg hanya mengakui 5 agama dan setiap penduduk harus memeluk salah satu dari lima agama yg diskui pemerintah
Min coba jelaskan golongan kelompok masyarakat seperti ada dari golongan pande , Pasek , Arya dll itu maksudnya gimana min ? Dan sejarahnya , soalnya saya , masih bingung . Edit : min apakah dahyang nirarta sampai ke Nusa penida dalam perjalanan sucinya ?
Di lombok keturunan danghyang Nirarte alias wawu rauh alias pangeran sangupati dll nama beliau, keturunannya yg menjadi datu bayan lombok dan datu pujut lombok tengah serta dewi anjani penguasa ghaib gunung rinjani
@@abcddpr piiiihh bahasa awak ne?!!! "DE NYEKAK KETO DADI JELEME".. adi saklek tiba" tekan awak ne?! Rage metakon/comment, murni ULIAN RASA PENASARAN dari penjelasan maya safira alfariz!!! Pang lebih yakin karena kabar baru ne mare tawang rage dari comment diatas! RAHINAN SUCI KUNINGAN JANI BRO.. do mancing",, DO COBA" MANIPULASI NGALIH "PELIH JLEME NE,,
@@abcddprkelihatan mesebeng paling beneh gaya awak ne comment! Dicomment awal diskusi ngajak rage, comment anda terlihat sopan sabar bijak dan terkesan netral.. tapi mare jani ngenah asline 🤣🤣🤣 MUKA DUA awak ne,, mare jani memanes ttg comment ragene bo mekelo.. saya rasa anda sudah lama bacanya comment" saya disini,,
SAYA SANGAT MENDENGARKAN SEJARAH PERJALANAN ORANG 2 SUCI DALAM AGAMA HINDU OM SANTI SANTI SANTI OM
Matur Suksme dahat HINDU TIMES atas tayangan yang sangat bemakna mengenai sejarah Hindu di Bali,,,
Semoga jejak kaki guru2 suci dpt mmbangkitkan rasa bakti umat manusia modern ini,..tetap semangat prbu..
Mantap, gk sabar pingin tau prjlanan beliau k lombok d smbawa.suksma Hindu Times smoga tetap jaya...
Sama sya juga nunggu shyanghyang nerartha kelombok dan Sumbawa...beliau berganti nama pangeran sangu Pati dan tuan smeru
Wahh panjang ceritanya,, Bliau mnetap Dilombok kira kira 8 bulanan 😁,,pas mau balik ke Bali para pengiringnya menetap didaerah hutan yg diberinama Suranadi,, Untuk upacara dan upacara kematian dibuatkanlah Panca Tirta diSuranadi,,
@@gustunitisastra7269 betull..tapi kan saat itu blm ada sulinggih akhirnya atas permintaan umat maka dibuatlah tirtha oleh Sanghyang nirarta..
@@idabagus7969 Betul,,atas permintaan umat dimana pas ada kematian umat tidak bingung , dgan upacara /sulit mencari Tirtha pengentas ,tidak harus keBali,
@@gustunitisastra7269 peninggalan beliau 2pura bly...pura Suranadi dan pura Lingsar...
Ida ayu ketut Umadewi. Selamat lanjutkantyng senang dengar cerita ini.
Suksma hindu times.. memberikan pencerahan yang luar biasa 👍👍🙏🙏
Matur sukseme atas postingan , shg tityang dan masy.luas lainnya baru mengetahui perjalanan beliau utk membentengi Bali dari pengaruh Islam Demak yg sungguh masif dalam runtuhnya kerajaan Majapahit.
Semoga kita semua yg masih kuat dan teguh menjalankan dan membentengi diri dgn ajaran LELUHUR.
OM Shantix3 Om
Terima kasih Hindu times very good information semasa saya melawat Pura tanah lot saya tidak tahu ceritanya sehinga saya dengar di Hindu times ini
Becik pisan niki video & narasinya 🙏👍
Wahh nambah wawasan nie bli trim Ternyata tahun ini terungkap 2 pelabuhan kuno yaitu Canggu di Mojokerto dan Ponjok Batu, Tejakula
Nderèk ngepireng kaweruh njènengan sedanten matur sembah nyuwon 🙏🏾🙇🏽♂️🌹
Monggo
suksma akhirnya live report dilanjutkan. rahayu
Saya tak pernah bosan mendengarkan uraian ini, terima kasih Hindu Times. Jika boleh di uraikan kisah perjalanan Beliau ke Lombok dan Sumbawa juga. Sukseme ageng niki team Hindu Times.
Saya penyimak Hindu Times dari chanel terdahulu yang ilang.
Suksma Hindu Times..Rahayu Sami
Sy sangar senang dg babad
Di Pulau Lombok Beliau dikenal dengan Sebuatan Ida Bhatara Sakti Wau Rauh... Dimana beliau yang menciptakan 4 titik/sumber mata air (pertitaan, yaitu pembersihan, pemelukatan, petirtaan dan pengentas) yang dinamakan dengan pura dangkahyangan jagat Suranadi, bertempat di suranadi lombok barat, beliau juga menerapkan, mengajarkan dan menyebarkan 3 ajaran dan kepercayaan dengan sebutan Gama Tirta, Gama Islam Watu Telu, Gama Budha Paksa, beliau juga mengajaran tentang ajaran agama adat dan budaya luar pulau lombok, seperti tatacara pengabenan, desa adat, aturan-aturan adat dll yang masih ada sekarang di lombok, mohon untuk admin juga menelusuri sejarah historis dari perjalanan Dang Hyang Nyirarta, atau Dang Hayang Dwi Jendra dari bali ke Lombok dimana dikenal dengan Ida Bhatara Sakti Wau Rauh...
beginilah klo manusia di beri kesaktian oleh tuhan, ngaku ini ngaku itu, sombong banget sih dan bangga terhadap dirinya, mulat sariralah di jaman gini tdk ada itu lagi
@@jmorgan8441 ngken maksud ne bro? Nyen ngaku"??? Mo komplain langsung kelinggih dang hyang dwijendra.. bekelin iban pak e pejati,, protes langsung di ajeng linggih dang hyang dwijendra.. pang sing tanggung".. yan sube mrase paling melah.. atur" gen beneh menurut versi pak e ditu..
@@jmorgan8441 ape pelih dang hyang dwijendra ngajak cai pak?! Ade kudyange?! Yan leluhur cai ne cacad ne ngken asane?! Miriben cai sing taen bakti ken leluhur cai ne pedidi🤭🤣
@@jmorgan8441 yang sombong siapa, beliau kan hanya menjalankan tugas untuk kepentingan umum terutama mengajarkan sebuah pengetahuan dan spirtual agar terhindar dari kebodohan dan ketidaktahuan, beliau tidak mengaku sakti, melainkan orang lain yang menganggap dan mengakui kebenarannya sedemikian, bung jangan suka menghakimilah,
@@gussurya3599 biase to bro aliran krisna, penganut agama import, ajaran doktrin dan agama yang butuh pengakuan di indonesia, tapi sayangnya tidak diakui 😁 😁
Rahayu, Rahayu, Rahayu sareng Sami 🙏🌹
Bli min keren sekalii, kapan kelanjutan Live Report Part 5 nya penasaran bagaimana perjalanan suci Dang Hyang Nirarta di Lombok dan Sumbawa niki,, sukses selalu bli Min Hindu Times semoga makin jaya dan banyak generasi muda yang mau belajar pengetahuan suci weda dan sejarah kebudayaan leluhur..
Suara dr pengisi narasi nya bagus.
Om swastiastu pak admin, kabarin buat konten di Sumbawa pak admin..konon katanya masyrakat hindu Sumbawa jejek kaki beliau ada juga di sini pak admin di pura luhur angkasa,di Desa kanar kecamatan Lab Badas kabupaten Sumbawa besar libeh tepatnya lagi di PANTAI BATU GONG dan beliau melanjutkan perjalanannya ke pura gunung Tambora Wilayah kab Dompu.sekiranya pak admin mengulasnya agar kami tau sejarah perjalanan beliu di sini pak admin.sukseme.
Ditunggu part 5 -nya nggih .... :) Suksme ...
Sangat luar biasa sekali pengetahuan miminnya dalam mengulas setiap materi😇🙏🙏🙏
ditunggu part 5 nya pak 🙏
PERJALAN PROSES HINDU BALI TELAH MELEWATI WAKTU RIBUAN TAHUN SAMPAI SAAT INI KITA MEWARISINYA SERTA MENIKMATI KEMAKMURAN DAN KETERKENALAN BALI DI MUKA BUMI INI DARI AJARAN SERTA WARISAN PARA LELUHUR ATAU LOCAL GENIUS YG SEMUANYA MENCAPAI MOKSA,
JANGAN SAMPAI KITA SEPERTI MENGARAMI LAUTAN,SIAPA SIH DIRI KITA INI DIBANDINGKAN PARA BELIU ITU ??????
Leluhur orang Bali datang dari berbagai gelombang kerajaan kerajaan di Jawa" khususnya nama orang Bali dgn panggilan Ida Bagus (Brahmana) adalah keturunan Beliau
Di Bali di jaman Majapahit saat keruntuhan sangat valid dan khusus dan tercatat beserta Pura pura pemujaan dari keturunan masing masing dari Dang Hyang Nirartha/ Dang Hyang Dwijendra/ di Bali dikenal Pandita Shakti Wawu Rawuh dan itu sangat jelas terang benderang seperti
Soroh Brahmana /Ida Bagus adalah keturunan dari Dang Hyang Nirartha
istri 1 dari kediri menurunkan trah Ida bagus" kemenuh di Bali
Sedangkan
Istri ke 2. dari Pasuruan menurunkan Brahmana atau trah Ida Bagus Manuaba" di Bali, kemudian Beliau
Menuju blambangan berstrikan adik raja Blambangan yg menurunkan Trah Brahmana atau Ida Bagus" Keniten" di Bali
Di bali menetap kemudian mengambil anak dari Bendesa manis Mas yg
Menurunkan keturunan trah Brahmana atau Ida Bagus "Mas
Semua keturunan itu memiliki pemujaan leluluhurnya masing masing dari setiap Ibu Brahmana atau ida bagus yg berbeda beda.
Sukseme pencerahanya...
Sudaj jadi Brahmana koq kawin melulu,kalau sekarang mah dibabat habis sama nitesen
@@emueme7993 dijaman itu,,kebanyakan Wanita di Bali dan Dhanghyang Nirartha berwajah Tampan Rupawan berkarisma,,
Ini kisah 500 thn yang lalu ... jmn itu blm ada nitizen yang pinter pinter seperti sekarang
Zaman dulu dan sekarang beda situasi. Zaman dahulu, malah ada orang yg dianggap suci jatuh cinta Dg bocah 6 tahun. Jadi.....itulah dahulu.
Astungkare suksme ide bhetare tyang malih polih mirengan kisah Dang Hyang Nirartha...
Suksma Hindu Times
Hadir salam Rahayu semuanya.
Sependapat dengan Channel inj
Terimakasih... Ttyng subscriber Hindu Times, asal saking Pacung Tejakula, Buleleng Bali. Sllu mengikuti update Hindu Times yg didasarkan fakta, baik sastra, prasasti dan lainya.
Semoga usaha yg diberikan oleh Tim Hindu Times untuk memberikan pengetahuan kepada kami / umat berbuah hasil kebaikan luar biasa.
Terimakasih. 🙏🙏🙏
Tolong di share di bagikan semua konten2 dari channel hindu times ini ke sebanyak2 nya umat sedharma nggih 🙏🏻🙏🏻 rahayu
Suksma team Hindu Times.
Pertanyaan yang selama ini bertanya, mengapa Bali masih Bali (Yang masih tetap menjaga kepercayaan dan budaya Leluhur nya) sampai saat ini atau tidak terpengaruh upaya penghilangan, penghapusan atas kepercayaan dan budaya oleh golongan tertentu.
Leluhur Kita benar benar bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan.
Suksma Aji Dang Hyang Nirartha.
Ditunggu Part 5 nya Bli🙏
Matur Suksma HT❤️🙏.
Suksma penjelasannya,menambah pengetahuan🙏🏻
Tyg tunggu kelanjutan kisahnya... 🙏
Semangaattt 🔥🔥
Matur suksema dumogi sami rahayu ngh🙏
Bagus
Matur suksema infonya 🙏
Mantap
Mantap perjalanan dhanyang niratha
Matur suksma atas pencerahannya... Dumogi Dirgayusa State Kenak Lan Rahayu 🙏🙏🙏
Om swastyastu bli tolong bahas tentang babad dalem
Suksma 🙏🙏
Di tunggu part 5 bli, suksma🙏🏻
di akhir video itu judul lagunya apa ya ...koq enak banget
🙏🙏🙏
Salam Dari tiang, warih ida, Brahmana Kemenuh 🙏
apa itu brahmana???.
berahmana keturunan ya ??, ya.artinya sudah merosot,
apa anda ini pedanda, klo tdk bukan berahmana,
melajah malu pang nawang berahmana, yen koden dadi sulunggih, konden madan berahmana. pangtawang to!!.
Homa yadnya itu tidak sama dengan agni hotra. Homa yadnya yang dilaksanakan oleh Dang Hyang Nirartha ( leluhur wangsa brahmana Siwa di Bali ) beserta keponakan beliau Dang Hyang Astapaka ( leluhur wangsa brahmana Bodha di Bali ) yang difasilitasi oleh Dalem Waturenggong tersebut dimulai dengan menghidupkan api rahasia / Siwa Gni yang ada pada tubuh suci beliau berdua kemudian dipakai untuk menyucikan semua peralatan upakara beserta area sekitar tempat berlangsungnya upacara tidak seperti agni hotra yang menghidupkan api pada tungku yang dibuat dari batu bata. Dang Hyang Nirartha = Dang Hyang Dwijendra = Pedanda Sakti Wawu Rawuh = Sabdo Palon, Beliau adalah cucu dari Mpu Tantular yang menulis kitab Sutasoma yang dipakai sebagai acuan semboyan RI " Bhineka Tunggal Ika. Mpu Tantular sendiri adalah cucu dari Mpu Baradah dan Mpu Kuturan. atau dengan kata lain Mpu Tantular, Mpu Baradah dan Mpu Kuturan adalah leluhur dari Dang Hyang Nirartha.
Ya sebenarnya sama konsepnya gan tapi bergeser disesuaikan saja.
Di pulau lombok juga belaliau mengajarkan persis seperti yang di ajarkan di bali, beliau setiap perjalanan spritualnya selalu memberikan sebuah keajaiban, seerti pura dang kahyangan di desa suranadi dengan tanjaban tongkatnya ke tanah beliau sudah menciptakan 4 titik pertirtaan... Setiap perjalan dan tempat persinggahan beliau pasti di buat pura...
meleih lebihi, bukan tancapkan tongkat, tapi emang sudah ada airnya di sana, lihat tempat itukan hutan belantara, banyak sumber air,
jangan terkecoh oleh orang sakti
yg menipu.
@@jmorgan8441 bani cai mesumpah ngetohin angkian di ajeng linggih danghyang dwijendra?! Yan karangan indah ci ne fakta dan bukan mitos mahkluk culas care cai ne..
@@jmorgan8441 iya itu terserah anda bung, yang jelas saya meyakini cerita dari leluhur saya, karena didalam cerita leluhur saya sendiri yang mengikuti perjalanan spritual yang menuju ke arah suranadi tersebut yaitu leluhur saya asli dari lingkungan karang medain barat mataram, sehingga setiap pura yang diamongin oleh warga lingkungan karang medain khususnya banjar dadya karang medain pasti ada linggihnya Ida bhatara sakti wawu rauh... Karena kita sudah meyakini bahwa beliau yang memberikan kita sebuah pengetahuan, aturan-aturan adat.
@@jmorgan8441 kamu penganut ajaran krisna ya?😁
@@musiklirik3663 asane bo telah to obat ne broo.. 🤭 mlajin bhagawadgita kone.. tapi jeg ngacuh petane care SISHUPALA yg kepalanya dipenggal cakra sudharsana krishna karena pelecehannya menghina dan mempermalukan krishna serta pandawa didepan para undangan istana..
Min, bahas tentang Duryudana dan Dursasana
Next video nya semoga bermanfaat 🙏
Klo tdk salah pohon sukun itu ada di gedung DPRD. Prop. Bali.. Dulu sawah itu milik jero abasan dps. ortu saya oernah tinggal disana, sebelum ada gedung.. Saya kembalu ke Kayumas. Dps
Tlg di cek soundnya... kurang jelas
❤️🏵️🙏
Ternyata yg gigih mempertahankan hindhu dibali teryata Sanghyang nerarta..sukseme betara
Nirartha
bukan, karna beliau tdk bisa mngajarkan islam, makanya dibali tetap hindu, coba klo seperti di lombok, di sumbawa, beliau mngajarkan lslam, lihat dari nama beliau bernama tuan semeru.
@@jmorgan8441 Hihihi ktimbang ,,cucian kakix Prabupada kmu soyot ,,lebih baik sih minum Susu biar sehat,,🤣
@@gustunitisastra7269 ci gk lucu
@@jmorgan8441 apan cine usak to pak.. Nutur ape ngencit jeg sing karwan.. Nawang lud pak?
Jika weda bs d pelajari hx melalui guru kerohanian kami mhn agar d setiap ada hindu at d smua pelosok dunia hrs d pikirkan agar ada guru tsb
Perihal Penting Yang Harus Diketahui Oleh Soroh/Warga Pande.
Bhisama Keempat, Tentang Larangan Memakai Tirtha Pedanda.
Bhisama Keempat, adalah bhisama Mpu Siwa Saguna mengenai larangan menggunakan tirtha Brahmana Pedanda, tegasnya larangan memakai tirtha dari sulinggih keturunan Danghyang Nirartha (Dwijendra), yang memakai gelar Pedanda. Larangan itu sama sekali bukan didasari oleh niat merendahkan atau melecehkan sulinggih golongan lain, tetapi karena pemakaian tirtha dari Sira Mpu untuk segala upacara warga pande sebenarnya menyangkut beberapa prinsip yang sangat fundamental sifatnya bagi Warga Pande. Warga Pande sangat menghormati dan memuliakan semua sulinggih dari warga atau soroh manapun asal beliau berasal pada waktu beliau masih walaka.
Berikut dipaparkan mengapa Warga Pande tidak diperkenankan memakai tirtha sulinggih lainnya pada waktu melakukan upacara apapun di lingkungan mereka sendiri. Pelarangan itu tercantum dalam bhisama Mpu Siwa Saguna kepada Brahmana Dwala yang berbunyi sebagai berikut: "Yan kita angupakara sawa, aywa kita weh aminta tirtha ring sang Brahmana Pandhita. Ngong anugraha kita ri wekas, samang da kita tan kanarakan".
(kalau engkau mengupacarai mayat, janganlah hendaknya engkau mohon tirtha dari sang Brahmana Pandhita. Hal itu kuperingatkan kepadamu agar engkau tidak mendapat kesengsaraan di kemudian hari).
Dalam rontal Babad Pande Bratan, yang diketemukan di Jero Kawan Ubud, Kabupaten Gianyar (Gedong Kirtya Z 3494), yang dikoleksi oleh Jean F. Guermonprez, penulis buku: "Les Pande de Bali", dijelaskan lebih lanjut mengapa Warga Pande tidak boleh mohon tirtha kepada Brahmana Pedanda. Penjelasan Mpu Siwa Saguna adalah sebagai berikut: "Mwah yan kita mayadnya suka mwang dukha, aywa nurunakna tirtha Brahmana. Nguni kawitan ta kita madiksa widhi-krama minta nugraha ring paduka Bhatara. Mangkana kengeta, aja lali, weruhakena mwang sanak ira kabeh, kita kabeh aywa lupa ring Aji Dharma Kapandeyan, aywa kita lupa ring kejaten".
(Dan lagi kalau engkau meyadnya baik yadnya yang ada kaitannya dengan suka maupun duka, janganlah nuwur (mohon) tirtha atau air suci dari Brahmana Pedanda. Mengapa? Karena sejak jaman dulu leluhurmu Madiksa Widhi-Krama, mohon panugrahan langsung ke hadapan Ida Bhatara. Demikianlah, ingatlah selalu, jangan lupa beritahukan hal itu kepada semua keturunanmu dikemudian hari. Janganlah lupa pada Aji Dharma Kapandean, janganlah engkau lupa pada jati dirimu).
Dari bhisama itu jelaslah bahwa penggunaan tirtha Sri Mpu bukan hanya pada waktu Pitra Yadnya saja, tetapi untuk segala upacara Panca Yadnya di lingkungan Warga Pande.
Berikut diuraikan alasan-alasan mengapa Warga Pande tidak dibenarkan memakai tirtha Sulinggih lain, selain tirtha Sri Mpu bilamana mereka melaksanakan segala upacara Panca Yadnya:
Pertama, karena pemakaian Sira Mpu merupakan penerusan tradisi leluhur yang telah berlangsung sejak jaman sebelum kedatangan Danghyang Nirartha (Dwijendra) ke Bali, karena jauh sebelum beliau datang di Bali, Warga Pande telah mempunyai sulinggihnya sendiri yaitu Sira Mpu. Tradisi itulah yang diwariskan dari generasi ke generasi, kendatipun pada jaya-jayanya sistem kerajaan di Bali banyak rintangan dan hambatan yang dialami oleh Warga Pande, karena banyak warga desa yang menolak pemakaian Sira Mpu pada waktu Warga Pande melakukan upacara Pitra Yadnya.
Kedua, Warga Pande tidak mempergunakan Pedanda, karena berdasarkan ajaran Panca Bayu, ada mantra-mantra khusus yang khusus berlaku bagi Warga Pande yang berhubungan dengan profesinya sebagai Pande yang tidak dipakai oleh para Pedanda. Mantra-mantra itu tidak boleh dilupakan dalam melaksanakan profesinya dan dalam berbagai upacara mereka. Mantra itu terdapat dalam Dharma Kepandeyan, seperti mantra sepit, palu dan mantra untuk perabot-perabot memande lainnya.
Ketiga, karena Warga Pande sebagaimana juga dengan warga-warga lainnya di Bali mempunyai aturan tersendiri dalam pembuatan surat Kajang Kawitan bagi masing-masing soroh mereka pada upacara kematian. Kajang Kawitan untuk Warga Pande hanya dipahami secara mendalam oleh Sira Mpu Pande atau Mangku Pande saja dan oleh karena itu hanya merekalah yang berwenang membuatnya. Kajang Kawitan adalah semacam KTP atau SIM dalam kehidupan modern. Kalau KTP tidak cocok, misalnya photonya lain dengan orangnya, tentu saja KTP yang salah itu akan sangat menyulitkan.
Keempat, karena tatacara padiksaan di kalangan Warga Pande sangat berbeda dengan tatacara padiksaan di kalangan warga lain, karena tatacara Mediksa Widhi-Krama, - yang akan diuraikan lebih mendalam dalam ketetapan tersendiri. Karena perbedaan yang sangat hakiki itulah mengapa Warga Pande tidak mempergunakan tirtha dari para Sulinggih lainnya, dalam segala jenis upacara mereka.
Hendaknya dipahami bahwa Bhisama keharusan memakai tirtha Sira Mpu sendiri bukan dilandasi oleh maksud merendahkan Sulinggih lain. Tidak beda halnya pada waktu kita mencari dokter. Kalau kita sakit gigi, misalnya, tentu dokter yang paling tepat adalah dokter gigi, bukan dokter ahli jantung, demikian juga sebaliknya. Kalau kita mencari dokter gigi, tentu bukan karena kita melecehkan atau menghina dokter ahli jantung.
Disarikan dari :
Keputusan/Ketentuan Pesamuhan Agung IV Maha Semaya Warga Pande Provinsi Bali
Tanggal 1 Juni 2007
Di Wantilan Sri Keçari Warmadewa Mandapa Pura Agung Besakih.
OM Shanti, Shanti, Shanti OM.
Hindu times, 🙏 Suksma
pada saat terakhir video niki,, tiyang sangat tersentuh dengan iringan lagu rohaninya trsb, napi nama judul lagu nike nggih..? 🙏Suksma
Om shanti, shanti, shanti Om
Rahayu, admin jelaskan putrinya 9, orang beliau. Juga robohnya pelinggih di rambut siwi di zaman itu
Om, Swastyastu, untuk bagian 5 yg di lombok mana nggih?
Min mohon ijin berdasarkan penjelasan Ida Pedanda di Budhakeling sebagai treh Dang Hyang Astapaka menjelaskan bahwa upacara Homa berbeda dengan Agni hotra.
Di desa mas masih di simpan mahkota, sandal, tongkat dan jubah beliau, dan yg aneh ukuran nya sangat besar, pastilah beliau tinggi besar
Mimin pernah ke pura tugu gianyar?
Alhamdulillah, ramadhan yg mulia telah hadir, !!
cing ci
Apa arti ramadan? Itu tradisi india memperingati kemenangan Rama melawan rahwana, sebelumnya dilaksanakan yadjna/korban dikenal dg upacara Rama Dana,,,sementara Idul Fitri adalah tradisi orang persia, namanya Idul Fiter, semua di copy utk kepntingan penciptaan agama baru yg intoleran
HINDU BALI TELAH TETBUKTI MENJADI BENTENG TERAKHIR HINDU NUSANTARA SERTA MENJADI INSPIRASI PEDOMAN YG NYATA AKAN KELUHURAN DAN KESUCIAN AGAMA HINDU BAGI DAERAH LAIN DI NUSANTARA DAN DUNIA,SAMPAI KALI JAGA DAN KAWAN KAWANNYA GA BERANI MENGINJAKKAN KAKINYA KE BALI UTK MENYEBARKAN AGAMA ISLAM KE BALI.ITU ADALAH BUKTI KESAKRALAN DAN KESUCIAN TANAH BALI YG MASIH AKTIF,
APAKAH MASIH ADA YG SALAH DENGAN HINDU BALI DENGAN AJARAN WEDANYA ?????
PAHAMI DAN DALAMI SETIAP TITIK DAN SUDUT ADAT BUDAYA HINDU BALI,APAKAH ADA YG TIDAK BERDASARKAN WEDA ?????,SEPERTI SESAJENNYA,BANGUNAN PURANYA,RITUAL KEMATIANNYA,HARI HARI SUCINYA,
CONTOH NYATANYA YG SEDERHANA AJA,YAITU CANANG,KUWANGEN,CANDI BENTAR,PADURAKSA DENGAN DENGAN KIRTIMUKA BOMANTAKANYA DLL,SERTA SURYA CANDRA MAJAPAHITNYA,SEBAGAI PEDOMAN HIDUP ORANG BALI,ITU ADALAH INTI SARI DARI MANTRAM GAYATRI YG SANGAT AGUNG DAN UTAMA,BELUM LAGI GAMELAN DAN TARIANNYA,SEMUA ITU ADALAH AJARAN WEDA YG DIUJUDKAN DALAM KENYATAAN,
MEMAHAMI ISI WEDA TIDAK SEGAMPANG YG KITA PIKIRKAN,MAKANYA WEDA SANGAT TAKUT DENGAN ORANG BODOH DAN PERLU PEMBIMBING YAITU KEDEWA GURUAN,
LELUHUR ORANG BALI TELAH MEMBERIKAN JALAN YG SEDERHANA DAN PLEKSIBEL DALAM MEMAHAMI ISI WEDA,
ADAKAH HINDU DAERAH LAIN DI BUMI INI YG LEBIH CERDAS DARI HINDU BALI ????
DI INDIA SENDIRI SEKTE SEKTE MASIH BERSERAKAN DAN TERKADANG MASIH ADA KOMPLIK DIANTARA MEREKA,DI BALI SEMUA SEKTE TELAH DISATUKAN OLEH PARA LELUHUR DI PURA SAMUAN TIGA SEKITAR 850 THN YG LALU,ITU SALAH SATU BUKTI KEHEBATAN LELUHUR ORANG BALI DALAM MENGEJAWANTAHKAN ISI AJARAN WEDA,
saya ingin, bertanya, kenapa beliau mengutuk lombok tetapi tidak raja demak, karena telah menyerang ayahnya?
Beliau , sangat sakti, kenapa beliau membiarkan jawa dikuasai agama baru?
Ijin nggih , admin...bertanya, mhn di ungkap kan sumber asal usul Sloka "Moksartam Jagadhita Ya Caiti Dharma" yg menjadi sesanti Tujuan Agama Hindu , yg di kenal di kalangan umat sedarma.
Manipulasi sejarah, bisa cendek tuwuh, ✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️
kalau ngomongin sejarah,
keyakinan orang bali menjadi beragama Hindu terjadi setelah thn 1965,ada peraturan pemerintah yg hanya mengakui 5 agama dan setiap penduduk harus memeluk salah satu dari lima agama yg diskui pemerintah
Bagaimana dg Pura Pulaki.??
Min coba jelaskan golongan kelompok masyarakat seperti ada dari golongan pande , Pasek , Arya dll itu maksudnya gimana min ? Dan sejarahnya , soalnya saya , masih bingung .
Edit : min apakah dahyang nirarta sampai ke Nusa penida dalam perjalanan sucinya ?
Sampai,,Beliau yg mendirikan Pura Dlm Ped,,Sampai ke gunung Tambora ,Sumbawa perjalanan Bliau,,
@@gustunitisastra7269men cai, teked dije perjalanan cie😁
@@jmorgan8441 engken keneh cai ne yan morgan..?! Jleme matah kelur cai!
@@gussurya3599 cai engken lebeng ?
jelme ape?
@@jmorgan8441 telah obat cai ne yan morgan ?
🙏👍Suksma👍🙏
Apa itu Kanya Dana?
9:54
Min mau tanya, ayah dari dangyang nirarta siapa ya? Apa ada di sebutkan di babad ?
Dhanghyang Semara Natha,klo sy nggk kliru,,
smua ada dibabad pasek dijelaskan smua ibuvkakek kumpinya smua ada silsulah bliau jg disana, dan pada akirnya kita smua bersaudara❤❤
Siapa naratornya?? Arya lawa??
Di lombok keturunan danghyang Nirarte alias wawu rauh alias pangeran sangupati dll nama beliau, keturunannya yg menjadi datu bayan lombok dan datu pujut lombok tengah serta dewi anjani penguasa ghaib gunung rinjani
Apa benar beliau ber3 keturunan Ida Dang Hyang Nirarta? Dan dr mana anda dpt sumbernya? Apa itu datu bayan dan datu pujut? Bisa tolong dijelaskan,,
@@gussurya3599 men pelih si jelasang nake ne beneh, de nyekak keto ddi jleme
@@abcddpr piiiihh bahasa awak ne?!!! "DE NYEKAK KETO DADI JELEME".. adi saklek tiba" tekan awak ne?! Rage metakon/comment, murni ULIAN RASA PENASARAN dari penjelasan maya safira alfariz!!! Pang lebih yakin karena kabar baru ne mare tawang rage dari comment diatas! RAHINAN SUCI KUNINGAN JANI BRO.. do mancing",, DO COBA" MANIPULASI NGALIH "PELIH JLEME NE,,
@@abcddprkelihatan mesebeng paling beneh gaya awak ne comment! Dicomment awal diskusi ngajak rage, comment anda terlihat sopan sabar bijak dan terkesan netral.. tapi mare jani ngenah asline 🤣🤣🤣 MUKA DUA awak ne,, mare jani memanes ttg comment ragene bo mekelo.. saya rasa anda sudah lama bacanya comment" saya disini,,
Sisipan indianisasi slalu ada😂
Dang hyang nirartha itu apakah termasuk dewa"&dewi"nya umhin yg hobinya makan daging lembu itu ???...
Hasrat hatiku hanya sekedar bertanya saja
Apakah allah kau itu termasuk zat atau cahaya buasa
Hasrat hati ingin bertanya
@@wayansidartha823 be nglekas ne? Jadi Muslim?
Ga makan lembu
@@tirtasemadi685 saya bertanya bkn ngelekas
Mulutmu udah coliin anumu sendiri tah?
Dang hyang nirarta agamanya apakah ? Hindu sudah ada jauh sebelumnya, kenapa...?
Dhangyang Nirartha tak Mengenal Agama tapi Guru yg Mengnalkan Ajaran Ketuhanan dimasaNya,
Raja Sasak.bernama.Kraengan
Upakara banten itu sudah ada jauh sebelum Danghyang Niratha ke Bali . Admin jangan kebanyakan ngarang .
Tyg juga heran kenapa ini hrs kembali mengungkit" Agni Horta ,,,,
Bukan bebek melainkan angsa atau banyak
Jangan menyama"kn dengan india, jgn sok cocokologi. Liat dulu sejarah dan pahami,
Hati2 para misionaris lagi membelokkan sejarah dan ingin mengganti drete Bali