Homili Romo Olexander Kenez pada HR Terlelapnya Theotokos dan Terangkatnya ke Surga
HTML-код
- Опубликовано: 2 фев 2025
- Homili Father Olex tanggal 28 Agustus 2020
Pada masa pandemi, masih menerapkan protokol.
"Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Terpujilah Yesus Kristus! (Slava Isusu Khrestu)
Umat: Terpujilah Dia selamanya! (Slava Na Viki)
Mari kita memisahkan fakta dari mitos.
Hari ini kita merayakan pesta dormisi (terlelapnya) Theotokos, fakta.
Gereja latin merayakan terangkatnya Theotokos ke surga, fakta.
Fakta, di Alkitab tidak ada tulisan mengenai Bunda Maria wafat dan terangkat ke surga.
Tetapi, Gereja, baik timur maupun barat, dan sejak awal zaman, ada beberapa fakta, Bunda Maria adalah Sang Theotokos, Sang Yang melahirkan Tuhan kita. Itu adalah hal yang sangat unik. Dia tidak hanya pergi begitu saja. Bunda Maria adalah terompet berita Kristus. Bunda Maria adalah yang melahirkan Yesus. Itu membuatnya lahir tanpa dosa. Hal itu juga artinya, secara logis, membuatnya tidak menerima konsekuensi dosa.
Sekarang bagian sulitnya. Jika ada yang mengatakan "yang benar adalah dormisi, terangkatnya ke surga salah", atau jika mengatakan "yang benar adalah dia terangkat ke surga, dia tidak mengalami dormisi", keduanya berbicara omong kosong. Keduanya, baik dormisi maupun terangkatnya ke surga sama-sama setuju bahwa Bunda Maria tidak berdosa, setuju bahwa Kristus membawanya ke surga. Perbedaannya hanya di jalan cerita bagaimana peristiwa ini terjadi. "Bunda Maria lahir tanpa dosa, maka dia langsung naik ke surga." Tetapi ada masalah di sini. Kristus, Allah sendiri, Dia mati dan tidak langsung ke surga. Tiga hari baru naik. Untuk alasan yang sama juga, Bunda Maria. Para Bapa kita juga memutuskan bahwa jika Putranya mati dan bangkit pada hari yang ketiga, begitu pula dengan Mamanya. Jadi, tradisi kita adalah, Theotokos "wafat", tiga hari berada di makam, para Rasul secara ajaib dibawa ke makam, dan mereka mendapatinya kosong. Begitulah ia bangkit dari mati.
Ikon Dormisi Theotokos menampakkan Theotokos terbaring di kasur. Di belakangnya, Kristus menggenggam jiwanya dalam tangan-Nya, dan hendak membawanya naik, membawanya ke dalam surga.
Dormisi maupun Terangkatnya ke surga berbicara hal yang sama. Inilah salah satu Pesta Besar dari pesta-pesta besar Gereja. Ini adalah hari raya, hari besar bagi kita. Dan kita, mari kita melanjutkan liturgi kita, membawa dalam perarakan kain kafan, ini kain kafan yang sama seperti yang punya Kristus dalam Jumat Agung, hanya yang ini Maria."