Terkenang semasa kecil, seluar biasa apa pun kenakalanku, selalu ada berkat salib di dahi ditambah ciuman di dahi dan pelukan hangat dari Ayahku, juga Ibu dan para orang tua lainnya. Itu sangat bernilai di hati. Trims Pak Stef dan Ibu Inggrid.
@@john-scalahi pak… sy memahami penjelasan ttg belaskasih kpd semua org tanpa memandang dosanya. Tp ada yg jadi ganjalan, jika berkat diminta oleh lgbt spy ditunjukkan jalan terang spy sadar dan memutus hubungan lgbt nya, mengapa datangnya berpasangan? Mengapa tidak datang diberkati sendiri
@@christinesutjipto452 ah itu setuju. Kl menurut saya ya (menurut saya) mungkin praktik di lapangan harusnya tidak boleh berpasangan spt itu, cukup ikut sakramen pertobatan dan meminta agar dosa di ampuni Mungkin antara saya yg salah paham atau penerapannya yg salah. Biarlah nanti romo yg menjelaskan plus kita pribadi juga mengajak rekan rekan kita yg memiliki kondisi spt ini supaya diupayakan pertobatab
Terima kasih..penjelasan yg baik dan komprehensif. Saat kontroversi terjadi apakah ada humas atau komunikator Vatican yg segera, bukan menunggu, melakukan elaborasi atau klarifikasi seperti ini..semoga demikian..
Bukankah berkat yg paling utama dan efektif bagi pasangan irreguler dan pasangan sesama jenis adl Berkat Absolusi dan Penintensi dalam Sakramen Tobat? ..
Makanya diharapkan FS ini menjadi inisiasi agar pasangan irreguler merasakan bahwa Tuhan masih mengasihi mereka dan mau bertobat dri yg mereka lakukan... Klo belom2 lngsung ditawarin sakramen tobat ya yg ada malah makin kabur mereka ..
Shalom Trad, Benar bahwa berkat Absolusi dan Penitensi dalam Sakramen Tobat adalah yang menjadi tujuan sebenarnya dari setiap dari kita, karena kita semua juga adalah orang berdosa. Namun disadari tidaklah mudah bagi sebagian orang untuk bisa sampai kepada Sakramen Tobat tersebut. Maka salah satu tujuan berkat yang dimaksud dalam Fiducia Supplicans bisa menjadi langkah awal untuk pada akhirnya bisa sampai kepada Sakramen Tobat. Tuhan Yesus menghampiri dan menyapa orang-orang yang disingkirkan dan dijauhi karena berdosa, tapi justru lewat perjumpaan dengan Tuhan Yesus, mereka memperoleh jalan untuk memperbaiki hidupnya dan meninggalkan cara hidupnya yang lama. Dalam hal inilah sebenarnya Gereja seharusnya hadir dan tetap membuka pintunya. Sebab "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (Mat 9:12-13)” Tetapi bagaimana orang sakit dapat sembuh jika tidak ada yang mengobatinya? Bagaimana pendosa dapat keluar dari penjara dosa jika gerbang pintu gereja dan rahmat Tuhan tertutup rapat bagi mereka? Mereka memerlukan pertolongan rahmat Tuhan melalui Gereja-Nya dan inilah suatu tindakan belas kasih yang ditawarkan gereja pada para pendosa. Justru dalam hal ini, Paus Fransiskus mendesak kita untuk tidak “kehilangan cinta kasih pastoral, yang seharusnya meresapi semua keputusan dan sikap kita” dan untuk menghindari menjadi “hakim yang hanya menyangkal, menolak, dan mengucilkan.”(FS 13) Paus Fransiskus juga mengingatkan agar Gereja menjadi tempat belas kasih pastoral bukan “tempat terhadap kaum elitisme narsistik dan otoriter, di mana bukannya menginjili orang lain, malah orang lain justru dianalisis dan diklasifikasi, dan bukannya memfasilitasi akses kepada rahmat, tetapi menghabiskan energinya untuk mengontrol” (FS 25). Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu kita lebih memahami maksud dibalik deklarasi ini. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Natalia
Akhirnya permintaanku agar Katolisitas membahas _Fiducia Supplicans_ dikabulkan. Thanks. Berikut tanggapanku terhadap uraian dari Sdr. Stefanus Tay & Sdri. Inggrid Tay dalam video ini. Tuhan menurunkan hujan kepada semua manusia di seluruh bumi baik yang percaya maupun yang tidak (belum?) percaya kepadaNya. Itu sudah tidak diragukan lagi karena mereka semua adalah ciptaanNya. Dan hujan adalah sebuah bentuk berkat dariNya. Tanpa hujan [air] tidak akan ada kehidupan. Jadi untuk meminta dan menerima berkatNya manusia tidak harus terbebas dari dosa terlebih dahulu, bahkan tidak harus percaya kepadaNya terlebih dahulu. Itu sudah sangat jelas dan kalian (sdr. Stefanus Tay dan sdri. Inggrid Tay) *tidak perlu menyatakannya* lagi seperti yang termuat pada menit 15:20 dari video kalian ini. Yang menjadi *concern* utama adalah: apakah pengertian/pemahaman pasangan sesama jenis terhadap 'the so called' *berkat spontan* tersebut sama dengan apa yang telah kalian uraikan di dalam video ini? Jika sama maka itu sangat bagus dan akan memberi manfaat yang luar biasa besar baik bagi jiwa-jiwa dari pasangan sesama jenis tersebut maupun bagi jiwa-jiwa dari seluruh umat Katolik bahkan bagi seluruh bangsa di muka bumi ini. Namun jika pemahamannya tidak demikian..., *berkat spontan* itu malah bisa menjerumuskan mereka lebih dalam lagi terkait dengan sex menyimpang yang mereka lakukan. Anyhow, thank you so much for this video. I highly appreciate it 🙏.
Maaf pak…jika seseorang harus bertobat dahulu DAN hidup suci barulah bisa diberkati, saya rasa itu pemahaman yang sangat² keliru dan sulit sekali krn manusia itu tdk ada yg suci. Gereja Katolik selalu merendahkan diri dan selalu menganggap diri mereka sungguh² tidak layak dan tidak pantas dihadapan Allah. Itulah teladan KERENDAHAN HATI yang dimiliki olh setiap umat Katolik sebagaimana yg diajarkan sndri olh Santa Elisabeth yang begitu merendahkan hati dan menghormati Perawan Maria *”siapakah aku ini sampai ibu Tuhan ku datang mengunjungi aku?”* Ungkapan Santa Elisabeth tersebut mungkin tdk berarti apa² bagi yang berada diluar Gereja Katolik tetapi itulah makna KERENDAHAN HATI sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus sendiri untuk merendahkan Diri-Nya dihadapan Allah Bapa-Nya! Dengan kerendahan hati maka seseorang bisa menjadi TAAT & SETIA akan imannya kepada Kristus BUKAN dengan member*nt*k dan PROTESt sana sini hingga akhir! Dengan KERENDAHAN HATI semua orang berdosa akan sanggup untuk bertobat dan berusaha untuk hidup kudus sesuai ajaran yang Kristus dalam Gereja-Nya! 🙏🏻😊
Seharusnya mereka sadar berkat yg mereka terima bukan berkat sakramen pernikahan, tidak dilakukan di depan altar, tidak melalui sidang kanonik pernikahan, tidak menjalani kursus pra pernikahan, jadi mereka bukan dinikahkan... Tapi saya sangsi kalau udh sedetail ini nggak akan ada pasangan sejenis yg mau diberkati kalau bukan berkat pernikahan.. ini kan berkat permohonan pertobatan dan pengampunan, ya mereka klo nggak merasa bersalah ya ngapain minta pertobatan dan pengampunan...
@@GN-rp8xv anda bukan Katolik sehingga anda tdk dapat memahami dan membedakan antara BERKAT & SAKRAMEN PERKAWINAN! 😊 Video diatas sdh sangat jelas! Dan pedoman doa dalam berkat yg diberikan Imam Katolik sangat singkat dan jelas tdk sampai 1 menit! 😊
@@katolik_apostolik 1. Berdasarkan apa anda berkesimpulan seperti itu? 2. Yang namanya pemberkatan secara inherent ada unsur sakramentalnya. Yang meminta berkat tentu berharap demikian. Sebab jika tidak maka hanya menjadi kata-kata kosong belaka.
Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (TB Mrk 2:15-17)
Minta maaf, saya kok berpikir 'untuk dosa-dosa berat yang menentang Tuhan Allah, hanya kepada yang rindu bertobat dan diselamatkan' Tuhan Yesus datang dan memberkatinya. Tuhan Yesus banyak menyembuhkan orang sakit dan kerasukan setan tetapi tidak semua pelacur atau pemungut cukai didatangi Tuhan Yesus untuk ditobatkan, tetapi karena Yesus Kristus adalah Firman Allah yang berupa Manusia luhur , maka Yesus Kristus tau orang-orang yang rindu disembuhkan, Sebaliknya untuk orang-orang yg belum rindu bertobat apakah dipaksa Yesus Kristus semuanya juga waktu itu? Dan bagaimana juga 1 Kor 6:9-10. ?
Nah, itu Tuhan Yesus telah memberi contoh yang benar. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus itu baru cara yang tepat untuk merangkul. Monggo silahkan Paus menjamu para narapidana dari berbagai bidang kejahatan (pembunuh, koruptor, maling, dll.) atau siapapun yang ingin dirangkul. Tidak akan ada umat yang mengkritik, malah mendukung. Kalau ikut/turut 'mengidolakan' patung Pachamama, jelas-jelas itu melanggar perintah Allah yang pertama. Memberkati pasangan sesama jenis dalam formasi pasangan (bukan individual) itu *sangat rentan* untuk *disalah-artikan* oleh pasangan tersebut, yang malah akan menjerumuskannya lebih dalam lagi. Apalagi tidak ada seruan pertobatan di dalam dokumen _Fiducia Supplicans_ yang sepertinya digagas oleh DDF Perfect *Victor Manuel Fernandez* yang juga pengarang buku _Heal Me with Your Mouth, The Art of Kissing._ Tuhan Yesus sudah memberi contoh, tinggal diikuti. Jangan malah menciptakan caranya sendiri atas dalil kreativitas, pembaharuan, menyesuaikan zaman atau apapun itu, yang keliru, kebablasan, menimbulkan kontroversi dan kebingungan.
Mohon pencerahan, apakah doktrin tambahan ini menjadikan kita umat Katolik menjadi makin inklusif thdp iman kita? Terlalu toleran atas dosa2 umatnya,bukan menjadikan si pendosa memperoleh pengakuan dr gereja.Apakah hal ini sdh menyimpang dari ajaran Kristus? Yudas 1:7 "sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."
Terjawab di 3:20 Meskipun mereka ada keadaan khusus, mereka meminta mohon bantuan dan pengampunan kepada Bapa, sehingga mereka dapat hidup lebih baik dan Allah bapa dapat menolong mereka dari kondisi mereka saat ini
Shalom @Watchdog1234, Saya memahami kecemasan Anda. Tentu saja, kita ingin agar semakin banyak orang berdosa untuk dapat lepas dari belenggu dosanya dan bertobat untuk hidup seturut dengan kehendak Allah. Namun hal ini pun juga berlaku bagi saya dan Anda, karena saya dan Anda pun juga adalah manusia yang masih memiliki kecenderungan berdosa dan sangat dapat berdosa. Justru ajaran yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, membuka kesempatan juga bagi setiap orang berdosa untuk memohon berkat dari Tuhan, agar ketika kita menerima berkat Tuhan dengan hati yang terbuka, kita juga dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik dan lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Keterbukaan untuk menerima orang-orang berdosa (tentunya bukan menerima dosa yang dilakukan), dapat kita teladani dari Kristus sendiri. Dalam Injil Markus 2:15-17, dituliskan, "Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Dari apa yang Tuhan Yesus lakukan, kita mendapatkan teladan kasih yang tidak bersyarat dan tidak terbatas, karena kita pun telah dikasihi dan diampuni dari dosa-dosa kita ketika kita menerima karunia Baptisan. Justru dengan meminta berkat dari perantaraan imam, kita tentu berharap bahwa hal ini menunjukkan kerendahan hati dan keterbukaan hati untuk seorang pendosa dapat bertobat, karena untuk hidup dapat berubah, perlu kerjasama antara rahmat Allah dan keputusan manusia. Hal yang perlu kita pahami bersama adalah berkat yang diberikan kepada pasangan sesama jenis, yang dimaksud oleh Paus Fransiskus, bukanlah berkat sebagaimana dalam Sakramen Perkawinan (seperti dijelaskan juga dalam video di atas), bukan untuk melegitimasi hubungan tersebut, juga tidak untuk dikaitkan dengan upacara pemberkatan semacam itu. Berkat ini adalah berkat spontan yang dapat ditujukan untuk semua orang, dengan harapan agar penerima berkat dapat hidup dengan pertolongan rahmat Allah menjadi lebih baik dan benar. Semoga penjabaran ini semakin memperjelas video di atas. Seperti banyak dikatakan, "hate the sin, love the sinner". Allah mendorong kita untuk lebih dan lebih lagi mengasihi. Maka mari kita memohon berkat rahmat Tuhan untuk memiliki kasih tersebut dalam hati kita. Tuhan memberkati, Stefani
Mohon penjelasan : 1 ini untuk pasangan duda tdk cerai dgn gadis .yg tdk bisa mendapat Sak Perkawinan.apa berkat ini bisa menyatukan mereka. 2 Apa mereka masih bisa menerima Sak yg lain / komuni . Tq 🙏🙏🙏
Shalom Hari, Terimakasih atas pertanyaannya. Berikut penjelasan singkatnya : Berkat yang dimaksud dalam Fiducia Supplicans ini SAMA SEKALI BUKAN untuk melegitimasi atau men-sah-kan suatu hubungan irregular, terlebih lagi tidak untuk menggantikan Sakramen. Jadi bila menyimak penjelasan dalam video di atas, jelas bahwa berkat yang dimaksud adalah suatu bentuk doa singkat tanpa ritual atau liturgi tertentu, berlangsung sangat singkat, dengan tujuan agar orang yang meminta berkat ini mendapat bantuan rahmat Tuhan agar dapat hidup sesuai nilai-nilai Injil. Berikut ini kami sertakan kutipan penjelasan mengenai Deklarasi Fiducia Supplicans, semoga membantu memberikan kejelasan bagi Anda. Dicastery for the Doctrine of the Faith Press release concerning the reception of Fiducia supplicans 5. How do these “pastoral blessings” present themselves in concrete terms? To be clearly distinguished from liturgical or ritualized blessings, “pastoral blessings” must above all be very short (see n. 38). These are blessings lasting a few seconds, without an approved ritual and without a book of blessings. If two people approach together to seek the blessing, one simply asks the Lord for peace, health and other good things for these two people who request it. At the same time, one asks that they may live the Gospel of Christ in full fidelity and so that the Holy Spirit can free these two people from everything that does not correspond to his divine will and from everything that requires purification. This non-ritualized form of blessing, with the simplicity and brevity of its form, does not intend to justify anything that is not morally acceptable. Obviously it is not a marriage, but equally it is not an “approval” or ratification of anything either. It is solely the response of a pastor towards two persons who ask for God’s help. Therefore, in this case, the pastor does not impose conditions and does not enquire about the intimate lives of these people. www.vaticannews.va/en/vatican-city/news/2024-01/dicastery-for-the-doctrine-of-the-faith-on-fiducia-supplicans.html Pada intinya orang yang bisa menerima Komuni Kudus adalah orang yang tidak berada dalam dosa berat. Dalam hal seorang yang bercerai kemudian hidup dengan pasangan lain di luar Sakramen Perkawinan, ia tidak dapat menerima Komuni Kudus. Ia baru dapat kembali menerima Komuni Kudus bila mengurus perkawinannya sesuai hukum kanonik Gereja Katolik. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga membantu pemahaman Anda. Salam kasih dalam Kristus Yesus, Natalia
@@GN-rp8xv Kalau pasangan tsb duduk bersebelahan, atau orang yg kegereja itu pasangan kumpul kebo, apakah imamnya hrs menanyakan dan memisahkan mereka satu persatu spy jangan berzebelahan sebelum memohonkan berkat utk mereka? 😂😂😂
@@GN-rp8xv itu udah jelas yang diberkati itu individu.. Ketika Pasangan LGBT datang ke imam yang diberkati itu individu nya dan bukan di Gereja dan tidak ada ritual seperti berkat pernikahan hanya berkat biasa.
@@GN-rp8xv la iya saya jg binggung. Jika berkat diberikan spy pasangan itu sadar ( spt kt katolisitas) mengapa malah datang minta berkat dgn menggandeng pasangannya?
Sebagai orang Katolik, saya merasa bingung dengan Fiducia Supplicans, pasangan sesama jenis diberkati bahkan di luar negeri life style ini dirayakan di dalam ekaristi, tetapi orang yg menikah tidak sah (antara laki2 dan perempuan) tidak diperbolehkan menerima komuni. Saya merasa untuk isu ini gereja Katolik di Indonesia seperti katak dalam tempurung, disaat banyak orang diluar sana menolak ajaran ini mulai dari umat awam hingga uskup2, terutama uskup2 di Afrika, tp kita di sini tenang2 saja, mungkin krn banyak barrier untuk isu LGBTQ di Indonesia terutama sosial kultural. Isu ini hanya mendapat tanggapan dr umat awam atau imam2 yg aktif di medsos. Tp ketika milihat foto/video seorang imam memberkati pasangan sesama jenis yg bergandengan tangan, saya seperti melihat seorang imam yg memberkati Life style/gaya hidup yg oleh gereja dianggap berdosa, lantas apa bedanya seorang pencuri atau perampok meminta berkat kepada imam ketika ia hendak pergi mencuri/merampok. apakah imam tersebut mau memberkati pencuri tersebut agar berhasil, atau imam tersebut akan menasehati agar bertobat?
*Bedakan BERKAT & SAKRAMEN PERKAWINAN* Berkat dapat diberikan seorang imam kepada siapa saja tanpa terkecuali! Yang tidak diberkati adalah tindakan/perbuatan dosanya! *Tidak ada dosa yang dapat diberkati tetapi orang berdosa dapat diberkati oleh imam Katolik* Sakramen Perkawinan dalam Gereja Katolik hanya dapat diberikan oleh 1 orang pria dewasa yg sdh dibaptis Katolik dan 1 orang wanita dewasa yang sudah dibaptis Katolik! Dan tidak dapat diberikan kepada Steve dan Adam atau Eve dan Eva (pasangan sejenis)! *Jika anda benar² seorang Katolik, sudah pasti anda tahu membedakan apa itu BERKAT dan apa itu SAKRAMEN PERKAWINAN* Saya rasa penjelasan video diatas sudah sangat jelas! Silakan disimak kembali 🙏🏻😊
Tidak ada 1 pun lifestyle kaum pelangi dirayakan didalam Ekaristi pada Gereja Katolik! Jangan anda mengarang sesuatu yang tidak benar! Silakan anda buktikan jika ada! 😊🙏🏻
Yang tidak bisa menerima komuni itu sudah jelas mereka yg sedang dalam keadaan berdosa berat spt menikah diluar Gereja (tanpa dispensasi dr Gereja) ataupun mereka yang sudah bercerai secara sipil namun secara Gereja msh merupakan pasangan suami istri! Perlu anulasi dulu! Kalau pasangan sjnis (yg mgkin sdh menikah scra ngra yg mensahkannya) sdh jelas mrka tidak dipersatukan oleh Gereja jadi tidak dianggap perkawinan mereka itu sah dan mereka orang berdosa sama spt anda dan saya! Berdosa itu bukan cuma LiGaBaTu saja pak! Jangan terlalu sempit dan hipokrit! 🙏🏻😊
Seharusnya lihat rekam jejak ghost writer Fiducia Supplicans, banyak beritanya di situs Katholik yg kritis di luar sana. Jangan mau ditipu daya oleh Iblis dgn katanyg meliuk2. Semakin panjang penjelasannya berarti semakin banyak kebohongan yg hrs ditutupi. Jika Ya katakan Ya, jika Tidak katakan Tidak, selebihnya dari yang jahat. Berhentilah menjadi popesplainer, di luar sdh banyak ajakan atau bergerak utk berdoa bagi keadaan Gereja saat ini.
Mereka yang di Indonesia SANGAT PATUH kepada hierarki. Mungkin cocok dengan culture nya. Makanya negaranya pun jadi sangat sulit maju. Pejabat yang salah pun dihormati. Bicara kesejahteraan tetapi koruptor disayang... dagelan kelas dewa. Beda banget dengan negara tetangga yang dijuluki red dot itu.
agak menarik juga statementnya...(pasangan sejenis )"tidak menklaim legitimasi dari status mereka, tapi memohon apa yg benar dan baik bagi kehidupan mereka, agar hubungan mereka disembuhkan dan diangkat oleh Roh Kudus" ( menit 6:10 )...jadi kalo mereka minta berkat, artinya minta pertolongan Allah utk disembuhkan ( dari homosexualitasnya ) ??? bravo, saya sangat setuju sekali, artinya menuju pertobatan, luar biasa dok ini ! Tapi sayang kok Uskup2 di Afrika menolak ya...mungkin mereka kurang paham, tidak seperti kita yg di +62, yg sangat paham. Salam +62
@@esianh23 hal ini bisa dilihat secara kasat mata...kalo datang dengan pasangannya dengan mesra hehehe, apakah mau berpisah ??? Romo minta berkatnya dong, supaya saya dapat berpisah dari pacar saya dan hidup selibat, apakah masuk logika ? mari kita memakai akal sehat kita lah. God bless
@@anthonytan7134 ah masa anda tidak mengerti maksud dari pertanyaan saya. Ya sudah lupakan. Saya tetap menghormati pimpinan agama saya dan terus mendoakan para imam, uskup juga para Kardinal, agar tetap dalam kuasa Allah Roh Kudus saja yg bekerja menjaga Gereja Katolik berkembang sesuai kehendak Tri Tunggal Allah Maha Kudus selama-Nya amin🙏✨ Salam damai Tuhan 🙏
@@anthonytan7134makanya dipahami dulu doa tuntunan berkatnya itu... Ada doanya.. dan saya rasa wlo mereka dtg berpasangan romonya tetep memberikan satu per satu, harusnya bgtu . Tpi saya juga ragu mereka akan dtg minta berkat..
Shalom nicolassuwardy9822, Terima kasih untuk tanggapan yang positif dari Anda. Sangat menarik korelasi yang Anda temukan antara Fiducia Supplicans dengan kisah perempuan yang kedapatan berzinah dan dibawa oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi ke hadapan Yesus (Yoh 8: 1-11). Kami sependapat bahwa ada benang merah dari keduanya, yang bersumber dari kasih kerahiman Allah yang tidak terbatas. Kasih kerahiman-Nya yang selalu siap memahami, mengampuni, dan memeluk kembali dalam kasih-Nya, kita semua, orang-orang berdosa. Asalkan kita menyadari dan menyesali dosa-dosa kita, dan dengan segenap hati, sambil terus mengandalkan kekuatan Allah, berjuang agar tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Allah selalu membuka kesempatan bagi manusia untuk memulai lagi, dengan semangat baru, karena kasih pengampunan-Nya memulihkan semula segenap kekuatan, semangat, dan harapan kita. Apabila kita dapat melihat semangat kasih, pengertian, pengampunan, dan kerahiman tanpa batas di dalam deklarasi Fiducia Supplicans sebagaimana kerahiman Allah bagi kita, maka umat Katolik dapat lebih menerima kebijaksanaan ini dengan lapang hati. Mungkin sudah sifat manusiawi, kita cenderung sangat mudah/senang untuk menghakimi. Kita yang adalah juga orang-orang berdosa dalam aspek yang berbeda-beda, umumnya risau kalau orang yang bersalah belum dihukum atau minimal diadili, baik secara formal maupun tidak. Juga kurang lapang hati bila orang yang bersalah diberi karunia pengampunan atau dipeluk dalam kasih yang penuh kehangatan. Namun bagi Tuhan, manusia jauh lebih penting daripada dosa. Tuhan Yesus selalu haus akan jiwa-jiwa para pendosa, agar sebanyak mungkin manusia dapat diselamatkan dan tidak terpisah lagi dengan Dia untuk selamanya di dalam kebahagiaan surgawi. Adalah bagian kita untuk berjuang agar cita-cita Kristus itu terwujud. Termasuk juga membantu saudara-saudara kita agar mampu meraih sukacita surgawi yang disediakanNya bagi setiap orang. Gereja ingin agar kita tidak meninggalkan mereka, namun terus berusaha merangkul dengan kasih, agar mereka tidak semakin menjauh dari kasih Allah, dan bisa bersama-sama mengusahakan keselamatan dalam semangat saling mendukung dan mendoakan. Mari kita memilih untuk menyikapi Fiducia Supplicans dengan kerendahan hati, kasih persaudaraan, dan semangat kasih yang tulus. Salam kasih dalam Kristus Tuhan Triastuti
Minta berkat personal sdh diberikan dari dulu tanpa memandang lgbt atau normal. Kucing, rumah, anjing saja diberkati. Masak manusia tidak? Yg jadi kebingungan saya, dikatakan “sepasang homo datang minta berkat spy bisa disadarkan dr hubungannya”. Jika mmg minta berkat spy diputus dari hubungan homonya, knp malah datang dgn pasangannya? Itu yg binggung
Shalom Mariawatisiringoringo8795, terima kasih atas perhatian Anda. Sifat berkat adalah pribadi, apakah itu diminta secara perorangan atau kelompok. Mari kita lihat penjelasan berikut dalam teks Fiducia Supplicans: Ada beberapa kesempatan ketika orang secara spontan meminta berkat, baik pada saat berziarah, di tempat-tempat suci, atau bahkan di jalan ketika mereka bertemu dengan seorang imam....Tidak seorang pun dapat dicegah dari tindakan mengucap syukur ini, dan setiap orang - bahkan jika ia hidup dalam situasi yang tidak sesuai dengan rencana Sang Pencipta - memiliki unsur positif yang memampukan kita memuji dan bersyukur kepada Tuhan. (28) Walaupun berkat dapat diminta secara berkelompok, tetapi ada panduan dalam pemberian berkat, yakni berkat haruslah bersifat spontan dan tidak bersifat liturgis atau pun ritual: Karena alasan inilah, seseorang hendaknya tidak menyediakan atau mempromosikan sebuah ritual untuk pemberkatan bagi pasangan-pasangan yang berada dalam situasi irregular (tidak sah atau tidak sesuai Hukum Gereja). Pada saat yang sama, seseorang hendaknya tidak menghalangi atau melarang kedekatan Gereja dengan orang-orang dalam setiap situasi di mana mereka dapat mencari pertolongan Allah melalui sebuah pemberkatan yang sederhana. Dalam sebuah doa singkat sebelum pemberkatan spontan ini, pelayan tertahbis dapat memohon agar individu-individu itu memiliki kedamaian, kesehatan, semangat kesabaran, dialog, dan saling menolong - tetapi juga terang dan kekuatan Tuhan Allah untuk dapat memenuhi kehendak-Nya sepenuhnya. (38) Tujuan sesungguhnya dari permohonan berkat adalah pendosa yang memohon rahmat diundang untuk taat pada perintah Allah: Oleh karena itu, mereka yang memohon berkat Allah melalui Gereja diundang untuk “menguatkan disposisi mereka melalui iman, yang karenanya segala sesuatu menjadi mungkin” dan percaya pada “kasih yang mendesak [seseorang] untuk taat kepada perintah Allah.”[9] Inilah sebabnya, selain “selalu ada kesempatan untuk memuji Allah melalui Kristus, di dalam Roh Kudus,” ada juga perhatian untuk melakukan hal yang sama [= berkat] terhadap “benda, tempat, atau situasi sejauh tidak bertentangan dengan hukum atau semangat Injil.”[10] Ini adalah sebuah pemahaman liturgis tentang berkat sejauh hal itu menjadi ritus resmi yang diberikan oleh Gereja. (10) Dokumen lengkap Fiducia Supplicans (Kepercayaan Memohon) silakan klik www.dokpenkwi.org/sdg-139-fiducia-supplicans/ Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Chieko Maylani
Shalom fredybalapadang27, Sesungguhnya deklarasi Fiducia Supplicans ini justru usaha Bapa Suci Fransiskus untuk tetap konsisten kepada inti ajaran Kristiani, yaitu kasih. Selama semua pertimbangan dan kebijakan didasarkan pada kasih, yang bersumber dari kasih dan kerahiman Allah, maka kita tidak akan tersesat, sebab Allah adalah kasih (lih. 1Yoh 4:7-8) Yang menjadi inti dari kebijaksanaan Bapa Suci dalam Fiducia Supplicans adalah keselamatan sesama kita. Sesama yang sedang berada dalam relasi yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja. Yang mungkin sedang kebingungan, karena situasi yang dialaminya mungkin saja terjadi bukan murni karena kesalahannya sendiri, atau latar belakang lain yang tidak selalu kita ketahui. Gereja tidak ingin melupakan atau meninggalkan mereka, melainkan justru ingin terus mendampingi dan merangkul mereka agar tidak semakin jauh dari jalan keselamatan. Jika benda-benda, rumah, mobil, hewan saja boleh dan baik untuk diberkati, mengapa kita resah jika Gereja memberkati sesama kita manusia, yang justru sedang dalam kebutuhan berkat dan pertolongan kerahiman Tuhan yang lebih besar, supaya mereka bisa menemukan lagi jalan dan semangat pertobatan. Jika motivasinya semata adalah kasih demi keselamatan sesama kita, bagaimana kita akan tersesat? Apalagi berkat yang dimaksud adalah berkat spontan yang sederhana dan singkat, tanpa intensi untuk merestui apalagi melegalkan hubungan iregular mereka. Dan jangan dilupakan semangat Tuhan Yesus Kristus, yang datang ke dunia bukan untuk orang sehat atau orang benar yang tidak memerlukan pertobatan atau yang merasa sudah benar. Melainkan justru untuk orang berdosa, agar mereka bertobat dan diselamatkan (lih. Luk 5:31-32). Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Triastuti
Betul sekali, banyak umat di Indonesia yg tidak mengetahui hal ini. Ingat perintah Allah yg pertama utk kasus Pachamama. Banyak2 berdoa Rosario, berpuasa utk Gereja dan bukannya menutup mata dan membela habis2an utk sesuatu yg sesat
@@Tradlover123 Nah, kita satu frekuensi. Memang sangat disayangkan... banyak umat Katolik yang tutup mata bahkan membela habis-habisan apa pun yang dilakukan oleh Paus dengan dalil *infalibilitas* Paus. Biasanya argumen yang mereka pakai berkenaan dengan infalibilitas Paus adalah Matius 16:18. Kenyataannya sepanjang sejarah kepausan, ada beberapa paus yang menyimpang dari ajaran Tuhan Yesus. Salah satu contoh yang sangat populer adalah penyimpangan ajaran indulgensi di abad pertengahan sampai abad 16. Kiranya perlu juga mengulas pesan ke 3 dari Bunda Maria pada penampakan di Fatima dan diulangi pada penampakan Bunda Maria kepada suster Agnes Katsuko Sasagawa di pinggiran Akita, Jepang. Bunyi Pesan ke 3 dari Bunda Maria sbb: _My dear daughter, listen well to what I have to say to you... As I told you, if men do not repent and better themselves, the Father will inflict a terrible punishment on all humanity... the good as well as the bad, sparing neither priests nor faithful. The survivors will find themselves so desolate that they will envy the dead... Each day recite the prayer of the rosary. With the rosary pray for the Pope, bishops and the priests. _*_The work of the devil will infiltrate even into the Church_*_ in such a way that one will see cardinals opposing cardinals, and bishops against other bishops. The priests who venerate me will be scorned and opposed by their confreres... churches and altars sacked; the Church will be full of those who accept compromises and the demon will press many priests and consecrated souls to leave the service of the Lord. The demon will be especially implacable against souls consecrated to God. The thought of the loss of so many souls is the cause of my sadness. If sins increase in number and gravity, there will be no longer pardon for them. With courage, speak to your superior... It is Bishop Ito, who directs your community. You have still something to ask? Today is the last time that I will speak to you in living voice. From now on you will obey the one sent to you and your superior... I alone am able still to save you from the calamities which approach._ Pada pesan itu jelas Bunda Maria telah mengingatkan bahwa *_The work of the devil will infiltrate even into the Church in such a way that one will see cardinals opossing cardinals and bishops against other bishops._* Bukankah itu yang terjadi segera setelah dokumen _Fiducia Supplicans_ di-release? Mereka yang percaya penuh pada dogma infalibilitas paus tentu akan membela apapun yang diperbuat oleh paus dan mencari berbagai argumen untuk pembenaran sri paus, sekalipun itu bukan kebenaran. Mereka ini sudah menempatkan paus sebagai orang suci yang perkataan dan perbuatannya harus dianggap selalu benar. Ini sangat berbahaya sebab bisa-bisa perkataan paus lah yang lebih diikuti dan dijadikan pegangan dibanding kebenaran itu sendiri (Alkitab).
Juga pesan La Salette mengenai Rome will loose Faith dan pesan di Garabandal, apalagi mengenai the last three Popes before end of times, Pope terakhir itu adalah Paus Benedictus XVI
Sy pernah nonton debat terkait polemik ini di damai kasih channel. Dikatakan rasul Yohanes sering jg memakai mitos2 yg disembah penduduk setempat. Mohon maaf klo salah
Shalom saudara/i terkasih Fatal kalau mengaburkan makna kebenaran bahwa berkat Tuhan Allah Israel oleh krena nama Yesus akan diberikan atas orang2 benar, dan sakramen hukan soal ritualitas dn simbolik. Pembinaan itu penting bukan dalam memberkati apa yang tidak sejalan dalam dogma gerejawi… sifatnya mengaburkan sehingga byk bentuk penyelewengan harusnya hukum Kristus itu kekal cth saja perempuan yang sakit pendarahan karena iman mau terima Yesus dalam imannya sebagai mesias dn dia terima tanda pertobatanya adalah mengikuti Nya dalam pelayanan…. Beda dgn dekrit paus malah memberi celah kelonggaran dn menjadikan Katolik meng”perhalus” apa mana berkat dan kutuk , mana dosa dan keterbebasan untuk hidup. Salam kesadaran iman Sepenuhnya didalam Kuasa Allah Teitunggal maha kudus amin
Shalom mybluechelseaa, Kami sependapat dengan Anda bahwa pembinaan umat sangat penting. Namun sebelum hal itu dapat terlaksana, tentu pintu perjumpaan dan komunikasi yang didasari kasih yang tulus perlu dibuka terlebih dahulu. Inisiatif yang didasari semangat kerahiman Allah dalam kasih dan pengertian adalah suasana yang tentu sangat menyejukkan bagi umat Tuhan yang telah terpisah dari kawanan-Nya akibat pilihan hidup yang tidak sejalan dengan kehendak-Nya. Dalam hal ini Gereja mendahulukan penerimaan dan pengertian untuk merangkul dan bukan pertama-tama penghakiman dan hukuman, yang dapat memunculkan rasa tidak aman/ancaaman yang membuat mereka justru semakin menjauh dan makin tak terjangkau kehangatan rahmat kasih Allah.. Jangan sampai disposisi batin dan sikap kita membuat mereka makin tak terjangkau. Apalagi kita tidak selalu tahu latar belakang seutuhnya yang membuat seseorang jatuh dalam situasi yang tidak sesuai panggilan Allah. Kita dapat memilih untuk menyikapi/memandang kebijaksanaan Gereja ini bukan sebagai celah kelonggaran untuk terus hidup dalam dosa, namun justru sebuah undangan untuk mengawali perjalanan kembali kepada jalan Allah dalam semangat merangkul sebagai sahabat, sebagai saudara seperjalanan dengan satu tujuan. Demikian kami memaknai keputusan Gereja ini. Semoga kita dapat belajar memandang apa yang menjadi kebijakan Gereja ini sebagaimana Tuhan menghendaki kita memandangnya. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Triastuti
@@KatolisitasAdmin salam bagimu saudara/i ku Salam Triados🙏🏻 Doaku hendaklah Gereja itu satu Walau liturgis masing2 bagian dari perjalanan umat di seluruh Dunia selagi ada Pengakuan iman Nicea Konstantinopel dan Alkitab sebagai dasar keimanan kita , kaulah saudara dan kamilah saudarmu juga. Salve
@@Florianozid Harus dilihat sebagai individu bukan sebagai pasangan. Karena pasangan yg menyimpang itu tidak boleh diberkati. Tetapi individu yg melakukan penyimpangan seksual itu boleh diberkati dalam arti mendoakan supaya individu tersebut bisa berubah, orientasi seksualnya berubah dan terhindar dari hubungan seksual sesama jenis.
@@TheWilly5514 Di penjelasan pak Stefanus sudah jelas kok, justru kalau pasangan itu mau terbuka dan memohon kehendak Allah, maka wajah Allah yg berbelas kasih tidak bisa disembunyikan, dan berkat itu bukan sakramen, bukan liturgi di dalam gereja, dan bukan persetujuan thdp dosa; melainkan rangkulan ke arah pertobatan.
@@Florianozid Secara tata bahasa kalau yg namanya pemberkatan sesama jenis artinya mengacu pada ikatan walaupun bukan sakramen. Beda dengan pemberkatan individu. Sebaiknya dokumen Fiducia Supplicans direvisi supaya tidak ambigu, hilangkan poin pemberkatan sesama jenis, ganti dengan pemberkatan individu yg melakukan penyimpangan seksual, atau kata-kata lain yg tidak bermakna ganda supaya tidak disalah gunakan pihak yg tidak bertanggung jawab.
@@TheWilly5514 pak/Bu silakan dengarkan dulu penjelasan bapak dan ibu Stefanus tay diatas atau akses 2 dokumen yg disebutkan. Mengapa anda menolak sesama jenis meminta berkat, apakah Allah sendiri akan menolak pasangan sesama jenis yang mendekat padaNya? Gereja tidak menolak semua manusia, mengapa Anda mendiskriminasi? Berkat itu bisa untuk pekerjaan, kehidupan, kesehatan mereka.. mereka pun berziarah dan Gereja mendoakan supaya mereka yg berdosa mau kembali pada Allah, bukan menolak mereka. Dosanya tidak disetujui, tapi sbg manusia mereka harus diterima.
Ini Mah Channel Katolik Liberal. Alias Channel Katolik Pendukung Konsili Vatikan 2. Jadi ya gak heran. Kalo ajaran Bapa2 gereja banyak di rusak dari dalam oleh gerombolan Katolik Liberal
Shalom Maumeretrader, Umat Katolik mendukung tidak hanya Konsili Vatikan II, tetapi juga: 1. Konsili Nicea Pertama, (325);. 2. Konsili Konstantinopel Pertama, (381); 3. Konsili Efesus, (431); 4. Konsili Khalsedon, (451); 5. Konsili Konstantinopel Kedua, (553); 6. Konsili Konstantinopel Ketiga, (680-681 7. Konsili Nicea Kedua, (787); 8. Konsili Konstantinopel Keempat, (869-870); 9. Konsili Lateran Pertama, (1123); 10. Konsili Lateran Kedua, (1139); 11. Konsili Lateran Ketiga, (1179);. 12. Konsili Lateran Keempat, (1215); 13. Konsili Lyons Pertama, (1245); 14. Konsili Lyons Kedua, (1274 15. Konsili Wina, (1311-1312); 16. Konsili Konstanz, (1414-1418); 17. Konsili Basel, Ferrara dan Firenze, (1431-1445); 18. Konsili Lateran Kelima, (1512-1517); 19. Konsili Trente, (1545-1563, terputus-putus); 20. Konsili Vatikan Pertama, 1870; 21. Konsili Vatikan Kedua, (1962-1965); Dari ke 21 konsili, hanya Gereja Katolik yang menerima keseluruhannya. Gereja Ortodoks Timur menerima Konsili 1 sampai 7, sebagian menerima konsili ke 8 dan 9. Gereja Protestan menerima 1 dan 7 tetapi tidak mengakui wibawa Konsili itu pada tingkat yang sama seperti yang diberikan oleh Gereja Katolik dan Ortodoks Timur. Perlu diketahui bahwa Konsili-konsili tersebut yang meneguhkan pengkanonan Kitab Suci, yang telah dimulai dari Paus Damasus I dalam dekritnya di tahun 382, diteguhkan dalam Konsili di Hippo 393 dan Carthage 397. Tentang otoritas Gereja Katolik dalam pengkanonan Kitab Suci, Bapa Gereja St. Agustinus menyatakan demikian, “Saya tidak akan percaya pada Injil seandainya otoritas Gereja Katolik tidak mengarahkan saya untuk itu” Against the Epistle of Manichaeus Called Fundamental, 5,6. Gereja Katolik juga memegang teguh pengajaran para Bapa Gereja, contoh nyata: hingga saat ini hanya Gereja Katolik yang secara resmi mengikuti ajaran para Bapa Gereja yang melarang penggunaan kontrasepsi: St. Klemens dari Aleksandria (191) Berkat institusi Ilahi, demi pengembangbiakan manusia, benih [semen] tidak untuk dikeluarkan percuma, atau dirusak, atau dibuang. St. Yohanes Krisostomus (391) Mengapa engkau menabur di tempat di mana benih mudah untuk mati, satu pembunuhan sebelum kehidupan? ... Sungguh ini suatu hal yang lebih buruk dari pembunuhan... St. Hieronimus (396) Mungkin saja engkau akan melihat para janda yang belum pernah menikah. Sebagian lain mungkin meminum ramuan kemandulan dan membunuh manusia tepat sebelum pembuahan, [dan yang lainnya melakukan aborsi]. Diteguhkan ulang oleh Santo Paus Paulus VI dalam ensiklik Humanae Vitae pada tanggal 25 Juli 1968, bahwa Gereja Katolik tetap menolak penggunaan kontrasepsi,. Salam, Chieko
@@KatolisitasAdmin Bapa2 gereja juga mengakui Konsili itu sebelumnya. Yg saya tekan kan disini adalah Konsili Vatikan 2 telah melenceng dari ajaran2 gereja Katolik. Dan saya disini gak pernah menerima hosti dengan berdiri dan di tangan. Aku selalu menerima dengan berlutut dan dimulut. Hal2 dasar iman saja banyak dirubah oleh uskup maupun Kardinal pendukung Konsili Vatikan 2. Untungnya aku Tradisionalis. Bukan Liberal
kita lihat saja... sejauh mana kath asia bersikap ... cuma mbeo vatikan? kalah sama dr kath afika yg kecam keras.. kita lihat pimpinan ROH ke depan... kata2 manusia apalah artinya ,... tak bertulang....🤫
Shalom budyharianto8229, Jika kita membaca sepenuhnya dan kemudian menghayati kebijaksanaan Bapa Suci Fransiskus dalam Fiducia Supplicans, maka semangat kerahiman dan belas kasih yang terkandung di dalamnya akan membuat kita mengerti akan makna dan tujuan deklarasi ini. Tujuan itu adalah agar tidak seorang pun merasa dikecualikan dari belas kasih Allah. Terutama dan khususnya mereka yang sedang berada dalam relasi-relasi yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus. Bukan pertama-tama untuk dihakimi dan dihukum, yang mungkin malah membuat mereka semakin jauh dan menghilang, namun dirangkul dengan kasih agar hati mereka dapat terbuka kepada pertobatan. Jadi jelas bukan sama sekali untuk menyetujui, apalagi mengesahkan, relasi mereka itu. Maka keputusan menerapkan ajaran deklarasi ini adalah karena memahami, dan bukan sikap membeo tanpa dasar. Gereja di Afrika sekarang menolak menerapkannya, karena mereka memahami keadaan umat mereka di sana. Mereka bersikap hati-hati agar pemberian berkat ini tidak disalahartikan dan disalahgunakan oleh umat. Namun bukan tidak mungkin mereka hanya menunda penerapannya sampai mereka sudah memberikan bekal katekese yang diperlukan secukupnya, agar umat memahami dan siap untuk mengikuti dengan benar. Bapa Suci Fransiskus menyerahkannya pada uskup setempat, perihal waktu dan cara yang paling tepat untuk menerapkannya. Beliau adalah Paus yang senantiasa menghimbau kita semua untuk membuat jembatan, dan bukan membangun tembok. Kita semua dipanggil untuk menjadi saudara bagi sesama kita, melampaui segala hambatan prasangka dan kendala akibat dosa. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Triastuti
Daripada menimbulkan polemik dan kesalahpahaman mending tidak usah buat deklarasi-deklarasi seperti ini Tanpa adanya deklarasi FS ini semua tahu bahwa setiap orang yang berdosa pun memiliki hak untuk meminta berkat kepada imam Semoga Uskup Roma selanjutnya berasal dari Kaum Tradisionalis Katolik, jangan dari kaum-kaum progresif apalagi komunitas karismatik
@@ivstev70th betul pak. Ada deklarasi ginian malah aneh. Bayangkan ada statement: “sepasang homo BOLEH diberkati untuk diberi kesadaran hub terlarangnya”. La klo mmg minta berkat spy dapat putus dari hubungan homonya, kok malah dateng dgn pasangannya??
@@christinesutjipto452 kita belum tau pelaksanaannya bagaimana.. apa iya dtgnya berpasangan? klo sebagi personal apa nggk boleh? kalau pun dtg secara berpasangan tapi tidak mendapat kan berkat pernikahan, tidak boleh? terus maunya gimana? ada solusi apa untuk org2 itu?
@@rezaangga1631 lo kan sudah disebutkan tadi. Jika datangnya berpasangan, berkat tetap harus diberikan tp berkat secara individu. Jika datang secara individu, ya sdh sejak ratusan tahun berkat boleh diberikan tanpa adanya dokumen fiducia ini. Anjing, rumah dll aja diberkati. Masak manusia tidak? Itulah mangkanya sy bilang, dokumen fiducia ini bikin polemik. Krn tanpa adanya dokumen ini pun lgbt berhak diberkati secara individu. Pembedanya dgn dokumen ini, lgbt boleh datang berpasangan waktu diberkati ( walaupun dikatakan diberkati secara individu). Pertanyaan sy kan gamblang: Jika datang berpasangan minta spy diberkati ( secara individu) spy sadar dan putus dari hubungan menyimpang, kenapa datang malah dengan menggandeng pasangannya?
Betul sekali. Google saja buku apa yg ditulis sedangkan dia menjadi kepala Dicastery for the Doctrine of the Faith yg sehrsnya menjadi benteng terakhir Gereja utk melawan kesesatan.
Shalom togogmahesa617, Sesungguhnya menurut semangat iman Kristiani, tidak ada yang aneh dengan ajaran yang mendasari deklarasi Fiducia Supplicans. Kita ingat Tuhan Yesus berkata dalam Mat 9:12-13, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Dengan semangat kerahiman Kristus yang selalu merindukan pertobatan orang-orang yang berdosa dan telah wafat demi keselamatan orang berdosa inilah, Gereja ingin menjangkau umat-Nya yang sedang "terpisah dari kawanan." Yaitu mereka yang sedang berada dalam relasi yang tidak sesuai jalan panggilan-Nya, agar mereka tidak sampai kekurangan rahmat yang justru sangat mereka butuhkan dalam situasi mereka. Jika Gereja menutup diri dan hanya mengedepankan penghakiman dan hukuman, maka bisa jadi semangat kerahiman Kristus yang mengantar orang-orang berdosa kepada pertobatan semakin sulit mereka alami. Tentu kita tidak ingin menjadi penghalang sesama kita untuk kembali menemukan kesejukan kasih Tuhan dan mengalami rahmat pertobatan. Dengan berkat yang sederhana ini bagi mereka, Gereja tidak bermaksud membenarkan perbuatan dosa, namun hendak menyampaikan karunia kerahiman Allah yang tidak dapat dibatasi oleh apa pun juga, termasuk oleh dosa-dosa kita. Dan agar berkat itu menyentuh hati mereka dengan kerinduan akan pertobatan. Prosesnya mungkin tidak sebentar, namun semoga mereka semakin melihat terbukanya jalan menuju ke sana. Isi selengkapnya dari dokumen Fiducia Supplicans dapat dibaca di tautan di bawah ini (terjemahan dari KWI), untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan tidak bias: www.dokpenkwi.org/sdg-139-fiducia-supplicans/ Mari memohon Tuhan menerangi hati dan budi kita, agar kita senantiasa dapat berpikir dan bertindak sejalan dengan kehendak-Nya. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Caecilia Triastuti
Penjelasan Stef dan Ingrid tidak menolong. Fiducia Supplicans sungguh kacau dan bentuk kompromistis terhadap dosa. Tugas gereja harus tegas menolak dosa meski tetap mengasihi orang berdosa. Jika hanya ingin menyampaikan berkat secara umum, sampaikan sj secara umum, tapi tidak dalam kasus pemberkatan same sex marriage.
Betul, tidak perlu panjang lebar. Yg seharusnya ditekankan adalah penyesalan, pengakuan doa dan hidup selibat utk org2 yg mempunyai kecenderungan menyukai sesama jenis. Deklarasi yg sangat tidak perlu dan menyesatkan banyak org termasuk para imam
sebenarnya ada dokumen yg ditulis oleh Card Ladaria ( Prefect CDF, sebelum Card Fernandez ) re hal ini yg sangat bagus dan jelas tentang kontroversial berkat sesama jenis ini...FS hanya bikin bingung saja...boleh di search dok ini, tahun 2021
Bro.. justru penjelasan Pasutri Stef dan Inggrid sangat membantu untuk menjelaskan. Justru kenapa Paus Fransiskus mendeklarasikan ini.. karena orang² seperti kalian yg masi belum memahami ajaran Kristus itu Sendiri, mengenai Tolak Dosa nya, tapi tetap kasihi manusia nya. Lagipula apakah kita semua ini orang suci? Kita semua orang berdosa, dan kita tetap dicintai Tuhan.. dan kita tetap mendapat berkat dari Tuhan
Kita sama² tdk tahu yg menerima berkat itu serius dlm pertobatan atau tdk. Kalau serius ya datang sendiri jgn berpasangan. Spt halnya sikap doa dan penghormatan kepada Altar saat kita masuk Gereja. Ingat ada di ODEA(Ordo Dedicatione Ecclesiae et Altaris) bhw altar itu dikonsekrir bukan hy diberkati scr biasa spt pd sakramentali lainnya. Jd kembali ttg berkat dlm FS meskipun tanpa ritual resmi jika ingin diberkati oleh tangan tertahbis ya jgn berpasangan sesama jenis. Berkat itu hak tp tentu sikap rendah hati dan serius pun perlu mjd penting. Walaupun Bapa Suci bermaksud positif maka sebaiknya tdk perlu ada deklarasi FS. Demi tdk disalahgunakan oleh umat yg tdk baik. Cukuplah spt biasa saja tanpa ada FS itu yg lebih bijaksana❤ ❤❤
@@anthonytan7134 “Kami tidak menentang Paus Fransiskus, tetapi kami dengan tegas dan radikal menentang ajaran sesat yang secara serius merendahkan Gereja, Tubuh Kristus, karena bertentangan dengan iman dan Tradisi Katolik,” tulis Kardinal Sarah dalam refleksi yang dibagikannya kepada Italia. blog “Settimo Cielo.”
Silakan dibuktikan dimana herecy nya, Man ?! Bukankah herecy yang sudah mengawinkan pasangan sejenis bahkan pendetanya pun anggota kaum warna warni? 🤷🏻♂️🙃
@@hermankandani3130 sekte? 🤭 sejak kapan Gereja Katolik pake sekte spt kalian? 😂 Deklarasi Fiduccia Supplicant adalah jawaban dr pertanyaan uskup² Afrika 😊
Sudahlah berhenti menjadi popesplainer. Sudah jelas deklarasi ini menyesatkan dan menipu banyak orang. Tidak usah dibahas panjang lebar, kembalilah ke ajaran di Kitab Suci.
Ya dikasih penjelasan juga tetep nggk ngrti, karena pengennya gereja nggk tercemar, gitu kan? Kawatir gereja disalahpahami org dari agama lain gitu kan? Padahal udh jelas ini bukan pemberkatan pernikahan, ini pemberkatan sekaligus memohon pertobatan, jgn terjebak dikata2 pemberkatan berarti memberikan sakramen, mereka tidak mendapatkan sakramen pernikahan, nggk ush kawatir... Toh cuma 15 detik, tuntunan doanya juga ada... Ya sama lah kaya kita dtg ke romo trus minta didoakan diberkati... Ya kita sebagai umat gereja katolik ya harus bisa menjelaskan makna pemberkatan ini, jgn disalah artikan pemberkatan pernikahan..
@@rezaangga1631 si Tradlover123 ini bukan Katolik paman krn Katolik sdh pasti tahu dan paham serta dapat membedakan mana BERKAT dan mana SAKRAMEN PERKAWINAN! Justru mereka ini berstandar ganda ingin mencuci tangan atas ulah mereka sndri yg sdh banyak *MANGAWINKAN PASANGAN SEJENIS* yg dilakukan pendeta² mereka berbagai sekte pecahan Protestan makanya penjelasan diatas sejelas apapun tetap ga masuk kedalam hati dan pikiran mereka krn sudah ketutup dengan ajaran herecy!
@@katolik_apostolikKalau saya orang non Katolik tidak mungkin mengajak kita semua termasuk Anda utk banyak2 berdoa Rosario krn umat Protestan atau denominasi Kristen lainnya tidak mengakui Bunda Maria. Mudah2an dalam waktu singkat Anda akan menyadari kesesatan2 yg terjadi dalam Gereja KITA yaitu Gereja Katholik, bukalah mata dan hati, beritanya banyak sekali
@@Tradlover123 jangan bersaksi dusta. Pemdeta Protie kalau udah mulai kekurangan jemaat *domba perah* selalu punya cara untuk menghasut umat Katolik lainnya utk tidak TAAT & SETIA! Sayangnya orang Katolik itu tetap TAAT & SETIA kepada Gereja yang Kristus dirikan dan tinggalkan didunia ini! 😊
Shalom Tradlover123, Jika kita membaca baik-baik isi dokumen Fiducia Supplicans kita akan memahami semangat belas kasih Allah yang ingin ditunjukkan Bapa Paus Fransiskus kepada semua umat Tuhan. Lebih khusus lagi kepada mereka yang sedang dalam relasi yang tidak sejalan dengan perintah Tuhan, agar mereka justru mendapatkan jalan kepada pertobatan dan tidak ditinggalkan sendirian dalam pergumulannya. Paus Fransiskus menyatakan dalam media resmi Vatikan, terhadap Dubia 5 Kardinal, “Pembelaan terhadap kebenaran obyektif bukanlah satu-satunya ekspresi dari belas kasih ini, hal itu juga mencakup kebaikan, kesabaran, pengertian, kelembutan dan dorongan. Oleh karena itu, kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak, dan mengecualikan.” Dan ”Dalam hubungan kita dengan sesama manusia, kita tidak boleh kehilangan belas kasih pastoral, yang harus meresapi semua keputusan dan sikap kita.” Dan oleh karena pemberkatan itu tidak dimaksudkan untuk merestui hubungan-hubungan iregular mereka, maka tidak ada ajaran Kitab Suci yang ditentang. Justru ajaran Kristus mengenai kasih yang dijabarkan dalam Kitab Suci terutama dalam 1Korintus 13 semakin menemukan arti dan semangatnya. Juga kalau kita kembali ke ajaran di Kitab Suci, maka di sana Yesus bersabda,"Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang tersesat itu? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan yang tidak tersesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki salah seorang dari yang kecil ini hilang" (Mat 18:12-14). Lebih lanjut dalam Luk 5:11-12, Yesus mengatakan,"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi oirang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Caecilia Triastuti
Ga pada cape ya jadi Popesplainer?, yang harus ngejelasin semua apa yang dibuat sama Paus kita satu ini, mulai dari Amoris Laetitia, Pachamama, Synod on Synod, Amazon Synod , Trad Custodes, dan sekarang Fiducia Supplicans en masih banyak lagi blunder2 yang lain, perasaan zaman nya St. Joh Paul II dan predesesor nya ga pernah ada yang harus jadi garda gereja … kira kira apa ya … apa yang salah dengan pribadi ini? Kadang kalau dia udah muncul atau kasi interview di pesawat atau dengan media saya tuh udah dag-dig-dug aduh dia bakal bikin ribut apa lagi nih … yah cuma bisa ngurut dada …
@@papuanabire585 sejak kapan Paus jadi Roh Kudus coba tunjukan dalam Katekismus Gereja adakah ajaran seperti itu? Paus hanya infallible kalau berbicara EX CATHEDRA. Diluar Ex Cathedra bisa saja bikin blunder. Bahkan dalam sejarah ada Paus yang di Anathema di Kutuk oleh Gereja : Paus Honorius. Bahkan Paus Fransiskus dengan mudahnya lewat Traditiones Custodis membatalkan ajaran Summorum Pontificum dari Paus Benediktus XVI artinya menurut dia Paus Benediktus tidak tepat jadi dibatalkan oleh dia. Beragama itu harus pakai akal rasio dan juga Iman seperti kata St. Paus St. Yoh Paulus II: Fides et Ratio. Juga lihat Tradisi Iman Gerja. Berdoa boleh tapi juga Berpikir pakai otak yang diberikan oleh Allah .. ga cuma terima saja.
@@papuanabire585 dan anda sendiri sdh banyak berdoa dan banyak beriman hingga menghasilkan buah2 kesombongan spt yg anda ucapkan dlm menjudge seseorang yg tidak anda kenal? Jgn2 andalah hasil dari roh kuda nyengir 😌
Terkenang semasa kecil, seluar biasa apa pun kenakalanku, selalu ada berkat salib di dahi ditambah ciuman di dahi dan pelukan hangat dari Ayahku, juga Ibu dan para orang tua lainnya. Itu sangat bernilai di hati. Trims Pak Stef dan Ibu Inggrid.
terima kasih utk penjelasannya, Tuhan Yesus memberkati🙌, spt ada pepatah mengatakan, hate the sins, love the sinner
Paus Fransiskus sungguh memahami dan memaknai ajaran cinta kasih Kristus yg penuh Rahmat Allah...Tks Pa Stef dan ibu Inggrid untuk penjelasannya🙏
Gerja menolak dosa tetapi mengasihi pendosa, berdoa untuk pertobatan.
Setuju, dari video ini sdh terjawab, hanya saja orang kadang kurang bisa paham maksudnya
Yaaa betul... Itu intinya....
Ini baru pintar👍👍
@@john-scalahi pak… sy memahami penjelasan ttg belaskasih kpd semua org tanpa memandang dosanya. Tp ada yg jadi ganjalan, jika berkat diminta oleh lgbt spy ditunjukkan jalan terang spy sadar dan memutus hubungan lgbt nya, mengapa datangnya berpasangan? Mengapa tidak datang diberkati sendiri
@@christinesutjipto452 ah itu setuju.
Kl menurut saya ya (menurut saya) mungkin praktik di lapangan harusnya tidak boleh berpasangan spt itu, cukup ikut sakramen pertobatan dan meminta agar dosa di ampuni
Mungkin antara saya yg salah paham atau penerapannya yg salah. Biarlah nanti romo yg menjelaskan plus kita pribadi juga mengajak rekan rekan kita yg memiliki kondisi spt ini supaya diupayakan pertobatab
@@john-scala AMIN.
Terima kasih, sangat mengedukasi umat katolik❤ Katolisitas
Terima kasih Katolisitas, sekarang saya mengerti, Tuhan Yesus memberkati, Amin
Terimakasih Katolisitas, untuk penjelasannya. 🙏🏻
Penjelasan yang baik dari Pak Stef dan Bu Inggrid. Sangat mencerahkan dan semoga bisa dipahami oleh umat Katolik di Indonesia dan dunia.
mestinya pake bahasa inggris juga, jadi uskup2 di Afrika yg menolak bisa memahaminya juga haha
@@anthonytan7134 semoga bisa diterjemahkan oleh google
@@MultiRizal21 salam haha lagi brow
Terima kasih..penjelasan yg baik dan komprehensif. Saat kontroversi terjadi apakah ada humas atau komunikator Vatican yg segera, bukan menunggu, melakukan elaborasi atau klarifikasi seperti ini..semoga demikian..
Terima ksh pak stef dan ibu inggrid.salve.
Terimakasih pak dan ibu
Terimakasih alat Tuhan atas penerangannya yang mantap Tuhan memberkati🙏
Tuhan memberkati semua orang tanpa kecuali. Tapi kalau sakramen tidak boleh sembarangan.
Trims penjelasannya. TYM❤
Saya bengar ber-ulang agar mengerti
Thanks pak dan bu
Terima kasih... 🙏🙏🙏😇😇😇
Bukankah berkat yg paling utama dan efektif bagi pasangan irreguler dan pasangan sesama jenis adl Berkat Absolusi dan Penintensi dalam Sakramen Tobat? ..
Setuju sekali..
Makanya diharapkan FS ini menjadi inisiasi agar pasangan irreguler merasakan bahwa Tuhan masih mengasihi mereka dan mau bertobat dri yg mereka lakukan... Klo belom2 lngsung ditawarin sakramen tobat ya yg ada malah makin kabur mereka ..
.
Shalom Trad,
Benar bahwa berkat Absolusi dan Penitensi dalam Sakramen Tobat adalah yang menjadi tujuan sebenarnya dari setiap dari kita, karena kita semua juga adalah orang berdosa. Namun disadari tidaklah mudah bagi sebagian orang untuk bisa sampai kepada Sakramen Tobat tersebut. Maka salah satu tujuan berkat yang dimaksud dalam Fiducia Supplicans bisa menjadi langkah awal untuk pada akhirnya bisa sampai kepada Sakramen Tobat.
Tuhan Yesus menghampiri dan menyapa orang-orang yang disingkirkan dan dijauhi karena berdosa, tapi justru lewat perjumpaan dengan Tuhan Yesus, mereka memperoleh jalan untuk memperbaiki hidupnya dan meninggalkan cara hidupnya yang lama. Dalam hal inilah sebenarnya Gereja seharusnya hadir dan tetap membuka pintunya. Sebab "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (Mat 9:12-13)” Tetapi bagaimana orang sakit dapat sembuh jika tidak ada yang mengobatinya? Bagaimana pendosa dapat keluar dari penjara dosa jika gerbang pintu gereja dan rahmat Tuhan tertutup rapat bagi mereka? Mereka memerlukan pertolongan rahmat Tuhan melalui Gereja-Nya dan inilah suatu tindakan belas kasih yang ditawarkan gereja pada para pendosa. Justru dalam hal ini, Paus Fransiskus mendesak kita untuk tidak “kehilangan cinta kasih pastoral, yang seharusnya meresapi semua keputusan dan sikap kita” dan untuk menghindari menjadi “hakim yang hanya menyangkal, menolak, dan mengucilkan.”(FS 13) Paus Fransiskus juga mengingatkan agar Gereja menjadi tempat belas kasih pastoral bukan “tempat terhadap kaum elitisme narsistik dan otoriter, di mana bukannya menginjili orang lain, malah orang lain justru dianalisis dan diklasifikasi, dan bukannya memfasilitasi akses kepada rahmat, tetapi menghabiskan energinya untuk mengontrol” (FS 25).
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu kita lebih memahami maksud dibalik deklarasi ini.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Natalia
Kreennn
Akhirnya permintaanku agar Katolisitas membahas _Fiducia Supplicans_ dikabulkan. Thanks.
Berikut tanggapanku terhadap uraian dari Sdr. Stefanus Tay & Sdri. Inggrid Tay dalam video ini.
Tuhan menurunkan hujan kepada semua manusia di seluruh bumi baik yang percaya maupun yang tidak (belum?) percaya kepadaNya. Itu sudah tidak diragukan lagi karena mereka semua adalah ciptaanNya. Dan hujan adalah sebuah bentuk berkat dariNya. Tanpa hujan [air] tidak akan ada kehidupan.
Jadi untuk meminta dan menerima berkatNya manusia tidak harus terbebas dari dosa terlebih dahulu, bahkan tidak harus percaya kepadaNya terlebih dahulu. Itu sudah sangat jelas dan kalian (sdr. Stefanus Tay dan sdri. Inggrid Tay) *tidak perlu menyatakannya* lagi seperti yang termuat pada menit 15:20 dari video kalian ini.
Yang menjadi *concern* utama adalah: apakah pengertian/pemahaman pasangan sesama jenis terhadap 'the so called' *berkat spontan* tersebut sama dengan apa yang telah kalian uraikan di dalam video ini? Jika sama maka itu sangat bagus dan akan memberi manfaat yang luar biasa besar baik bagi jiwa-jiwa dari pasangan sesama jenis tersebut maupun bagi jiwa-jiwa dari seluruh umat Katolik bahkan bagi seluruh bangsa di muka bumi ini. Namun jika pemahamannya tidak demikian..., *berkat spontan* itu malah bisa menjerumuskan mereka lebih dalam lagi terkait dengan sex menyimpang yang mereka lakukan.
Anyhow, thank you so much for this video. I highly appreciate it 🙏.
Maaf pak…jika seseorang harus bertobat dahulu DAN hidup suci barulah bisa diberkati, saya rasa itu pemahaman yang sangat² keliru dan sulit sekali krn manusia itu tdk ada yg suci.
Gereja Katolik selalu merendahkan diri dan selalu menganggap diri mereka sungguh² tidak layak dan tidak pantas dihadapan Allah. Itulah teladan KERENDAHAN HATI yang dimiliki olh setiap umat Katolik sebagaimana yg diajarkan sndri olh Santa Elisabeth yang begitu merendahkan hati dan menghormati Perawan Maria *”siapakah aku ini sampai ibu Tuhan ku datang mengunjungi aku?”*
Ungkapan Santa Elisabeth tersebut mungkin tdk berarti apa² bagi yang berada diluar Gereja Katolik tetapi itulah makna KERENDAHAN HATI sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus sendiri untuk merendahkan Diri-Nya dihadapan Allah Bapa-Nya! Dengan kerendahan hati maka seseorang bisa menjadi TAAT & SETIA akan imannya kepada Kristus BUKAN dengan member*nt*k dan PROTESt sana sini hingga akhir!
Dengan KERENDAHAN HATI semua orang berdosa akan sanggup untuk bertobat dan berusaha untuk hidup kudus sesuai ajaran yang Kristus dalam Gereja-Nya! 🙏🏻😊
@@katolik_apostolik Saudara coba baca dulu yang teliti apa yang aku tulis..., baru mengomentari sehingga komentar yang saudara buat tidak ngelantur 🙏
Seharusnya mereka sadar berkat yg mereka terima bukan berkat sakramen pernikahan, tidak dilakukan di depan altar, tidak melalui sidang kanonik pernikahan, tidak menjalani kursus pra pernikahan, jadi mereka bukan dinikahkan... Tapi saya sangsi kalau udh sedetail ini nggak akan ada pasangan sejenis yg mau diberkati kalau bukan berkat pernikahan.. ini kan berkat permohonan pertobatan dan pengampunan, ya mereka klo nggak merasa bersalah ya ngapain minta pertobatan dan pengampunan...
@@GN-rp8xv anda bukan Katolik sehingga anda tdk dapat memahami dan membedakan antara BERKAT & SAKRAMEN PERKAWINAN! 😊
Video diatas sdh sangat jelas! Dan pedoman doa dalam berkat yg diberikan Imam Katolik sangat singkat dan jelas tdk sampai 1 menit! 😊
@@katolik_apostolik
1. Berdasarkan apa anda berkesimpulan seperti itu?
2. Yang namanya pemberkatan secara inherent ada unsur sakramentalnya. Yang meminta berkat tentu berharap demikian. Sebab jika tidak maka hanya menjadi kata-kata kosong belaka.
Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (TB Mrk 2:15-17)
Minta maaf, saya kok berpikir 'untuk dosa-dosa berat yang menentang Tuhan Allah, hanya kepada yang rindu bertobat dan diselamatkan' Tuhan Yesus datang dan memberkatinya.
Tuhan Yesus banyak menyembuhkan orang sakit dan kerasukan setan tetapi tidak semua pelacur atau pemungut cukai didatangi Tuhan Yesus untuk ditobatkan, tetapi karena Yesus Kristus adalah Firman Allah yang berupa Manusia luhur , maka Yesus Kristus tau orang-orang yang rindu disembuhkan,
Sebaliknya untuk orang-orang yg belum rindu bertobat apakah dipaksa Yesus Kristus semuanya juga waktu itu?
Dan bagaimana juga 1 Kor 6:9-10. ?
Nah, itu Tuhan Yesus telah memberi contoh yang benar. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus itu baru cara yang tepat untuk merangkul. Monggo silahkan Paus menjamu para narapidana dari berbagai bidang kejahatan (pembunuh, koruptor, maling, dll.) atau siapapun yang ingin dirangkul. Tidak akan ada umat yang mengkritik, malah mendukung.
Kalau ikut/turut 'mengidolakan' patung Pachamama, jelas-jelas itu melanggar perintah Allah yang pertama. Memberkati pasangan sesama jenis dalam formasi pasangan (bukan individual) itu *sangat rentan* untuk *disalah-artikan* oleh pasangan tersebut, yang malah akan menjerumuskannya lebih dalam lagi. Apalagi tidak ada seruan pertobatan di dalam dokumen _Fiducia Supplicans_ yang sepertinya digagas oleh DDF Perfect *Victor Manuel Fernandez* yang juga pengarang buku _Heal Me with Your Mouth, The Art of Kissing._
Tuhan Yesus sudah memberi contoh, tinggal diikuti. Jangan malah menciptakan caranya sendiri atas dalil kreativitas, pembaharuan, menyesuaikan zaman atau apapun itu, yang keliru, kebablasan, menimbulkan kontroversi dan kebingungan.
Mohon pencerahan, apakah doktrin tambahan ini menjadikan kita umat Katolik menjadi makin inklusif thdp iman kita? Terlalu toleran atas dosa2 umatnya,bukan menjadikan si pendosa memperoleh pengakuan dr gereja.Apakah hal ini sdh menyimpang dari ajaran Kristus? Yudas 1:7 "sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."
Terjawab di 3:20
Meskipun mereka ada keadaan khusus, mereka meminta mohon bantuan dan pengampunan kepada Bapa, sehingga mereka dapat hidup lebih baik dan Allah bapa dapat menolong mereka dari kondisi mereka saat ini
maaf, ini bukan doktrin tapi "pengajaran" pastoral saja, mau terima monggo. mau nolak monggo ( kayak Uskup2 Afrika, dan Paus fine2 aja kan )
Shalom @Watchdog1234,
Saya memahami kecemasan Anda. Tentu saja, kita ingin agar semakin banyak orang berdosa untuk dapat lepas dari belenggu dosanya dan bertobat untuk hidup seturut dengan kehendak Allah. Namun hal ini pun juga berlaku bagi saya dan Anda, karena saya dan Anda pun juga adalah manusia yang masih memiliki kecenderungan berdosa dan sangat dapat berdosa. Justru ajaran yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, membuka kesempatan juga bagi setiap orang berdosa untuk memohon berkat dari Tuhan, agar ketika kita menerima berkat Tuhan dengan hati yang terbuka, kita juga dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik dan lebih sesuai dengan kehendak Tuhan.
Keterbukaan untuk menerima orang-orang berdosa (tentunya bukan menerima dosa yang dilakukan), dapat kita teladani dari Kristus sendiri. Dalam Injil Markus 2:15-17, dituliskan, "Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Dari apa yang Tuhan Yesus lakukan, kita mendapatkan teladan kasih yang tidak bersyarat dan tidak terbatas, karena kita pun telah dikasihi dan diampuni dari dosa-dosa kita ketika kita menerima karunia Baptisan. Justru dengan meminta berkat dari perantaraan imam, kita tentu berharap bahwa hal ini menunjukkan kerendahan hati dan keterbukaan hati untuk seorang pendosa dapat bertobat, karena untuk hidup dapat berubah, perlu kerjasama antara rahmat Allah dan keputusan manusia.
Hal yang perlu kita pahami bersama adalah berkat yang diberikan kepada pasangan sesama jenis, yang dimaksud oleh Paus Fransiskus, bukanlah berkat sebagaimana dalam Sakramen Perkawinan (seperti dijelaskan juga dalam video di atas), bukan untuk melegitimasi hubungan tersebut, juga tidak untuk dikaitkan dengan upacara pemberkatan semacam itu. Berkat ini adalah berkat spontan yang dapat ditujukan untuk semua orang, dengan harapan agar penerima berkat dapat hidup dengan pertolongan rahmat Allah menjadi lebih baik dan benar.
Semoga penjabaran ini semakin memperjelas video di atas. Seperti banyak dikatakan, "hate the sin, love the sinner". Allah mendorong kita untuk lebih dan lebih lagi mengasihi. Maka mari kita memohon berkat rahmat Tuhan untuk memiliki kasih tersebut dalam hati kita.
Tuhan memberkati,
Stefani
Mohon penjelasan :
1 ini untuk pasangan duda tdk cerai dgn gadis .yg tdk bisa mendapat Sak Perkawinan.apa berkat ini bisa menyatukan mereka.
2 Apa mereka masih bisa menerima Sak yg lain / komuni .
Tq 🙏🙏🙏
Shalom Hari,
Terimakasih atas pertanyaannya. Berikut penjelasan singkatnya :
Berkat yang dimaksud dalam Fiducia Supplicans ini SAMA SEKALI BUKAN untuk melegitimasi atau men-sah-kan suatu hubungan irregular, terlebih lagi tidak untuk menggantikan Sakramen. Jadi bila menyimak penjelasan dalam video di atas, jelas bahwa berkat yang dimaksud adalah suatu bentuk doa singkat tanpa ritual atau liturgi tertentu, berlangsung sangat singkat, dengan tujuan agar orang yang meminta berkat ini mendapat bantuan rahmat Tuhan agar dapat hidup sesuai nilai-nilai Injil. Berikut ini kami sertakan kutipan penjelasan mengenai Deklarasi Fiducia Supplicans, semoga membantu memberikan kejelasan bagi Anda.
Dicastery for the Doctrine of the Faith
Press release concerning the reception of Fiducia supplicans
5. How do these “pastoral blessings” present themselves in concrete terms?
To be clearly distinguished from liturgical or ritualized blessings, “pastoral blessings” must above all be very short (see n. 38). These are blessings lasting a few seconds, without an approved ritual and without a book of blessings. If two people approach together to seek the blessing, one simply asks the Lord for peace, health and other good things for these two people who request it. At the same time, one asks that they may live the Gospel of Christ in full fidelity and so that the Holy Spirit can free these two people from everything that does not correspond to his divine will and from everything that requires purification.
This non-ritualized form of blessing, with the simplicity and brevity of its form, does not intend to justify anything that is not morally acceptable. Obviously it is not a marriage, but equally it is not an “approval” or ratification of anything either. It is solely the response of a pastor towards two persons who ask for God’s help. Therefore, in this case, the pastor does not impose conditions and does not enquire about the intimate lives of these people.
www.vaticannews.va/en/vatican-city/news/2024-01/dicastery-for-the-doctrine-of-the-faith-on-fiducia-supplicans.html
Pada intinya orang yang bisa menerima Komuni Kudus adalah orang yang tidak berada dalam dosa berat. Dalam hal seorang yang bercerai kemudian hidup dengan pasangan lain di luar Sakramen Perkawinan, ia tidak dapat menerima Komuni Kudus. Ia baru dapat kembali menerima Komuni Kudus bila mengurus perkawinannya sesuai hukum kanonik Gereja Katolik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga membantu pemahaman Anda.
Salam kasih dalam Kristus Yesus,
Natalia
Sudah jelas Fiducia Supplicans itu berkat untuk individu.
Apanya yang individu? Wong berkat tersebut diberikan dalam formasi pasangan bukan perseorangan.
@@GN-rp8xv
Kalau pasangan tsb duduk bersebelahan, atau orang yg kegereja itu pasangan kumpul kebo, apakah imamnya hrs menanyakan dan memisahkan mereka satu persatu spy jangan berzebelahan sebelum memohonkan berkat utk mereka? 😂😂😂
@@GN-rp8xvasal bukan berkat sakramen pernikahan kan? Hanya 10 15 detik, itu bukan memberkati secara sakramen pernikahan... Ya berkat standard aja...
@@GN-rp8xv itu udah jelas yang diberkati itu individu.. Ketika Pasangan LGBT datang ke imam yang diberkati itu individu nya dan bukan di Gereja dan tidak ada ritual seperti berkat pernikahan hanya berkat biasa.
@@GN-rp8xv la iya saya jg binggung. Jika berkat diberikan spy pasangan itu sadar ( spt kt katolisitas) mengapa malah datang minta berkat dgn menggandeng pasangannya?
Sebagai orang Katolik, saya merasa bingung dengan Fiducia Supplicans, pasangan sesama jenis diberkati bahkan di luar negeri life style ini dirayakan di dalam ekaristi, tetapi orang yg menikah tidak sah (antara laki2 dan perempuan) tidak diperbolehkan menerima komuni.
Saya merasa untuk isu ini gereja Katolik di Indonesia seperti katak dalam tempurung, disaat banyak orang diluar sana menolak ajaran ini mulai dari umat awam hingga uskup2, terutama uskup2 di Afrika, tp kita di sini tenang2 saja, mungkin krn banyak barrier untuk isu LGBTQ di Indonesia terutama sosial kultural. Isu ini hanya mendapat tanggapan dr umat awam atau imam2 yg aktif di medsos.
Tp ketika milihat foto/video seorang imam memberkati pasangan sesama jenis yg bergandengan tangan, saya seperti melihat seorang imam yg memberkati Life style/gaya hidup yg oleh gereja dianggap berdosa, lantas apa bedanya seorang pencuri atau perampok meminta berkat kepada imam ketika ia hendak pergi mencuri/merampok. apakah imam tersebut mau memberkati pencuri tersebut agar berhasil, atau imam tersebut akan menasehati agar bertobat?
*Bedakan BERKAT & SAKRAMEN PERKAWINAN*
Berkat dapat diberikan seorang imam kepada siapa saja tanpa terkecuali! Yang tidak diberkati adalah tindakan/perbuatan dosanya!
*Tidak ada dosa yang dapat diberkati tetapi orang berdosa dapat diberkati oleh imam Katolik*
Sakramen Perkawinan dalam Gereja Katolik hanya dapat diberikan oleh 1 orang pria dewasa yg sdh dibaptis Katolik dan 1 orang wanita dewasa yang sudah dibaptis Katolik! Dan tidak dapat diberikan kepada Steve dan Adam atau Eve dan Eva (pasangan sejenis)!
*Jika anda benar² seorang Katolik, sudah pasti anda tahu membedakan apa itu BERKAT dan apa itu SAKRAMEN PERKAWINAN*
Saya rasa penjelasan video diatas sudah sangat jelas! Silakan disimak kembali 🙏🏻😊
Tidak ada 1 pun lifestyle kaum pelangi dirayakan didalam Ekaristi pada Gereja Katolik! Jangan anda mengarang sesuatu yang tidak benar!
Silakan anda buktikan jika ada! 😊🙏🏻
Yang tidak bisa menerima komuni itu sudah jelas mereka yg sedang dalam keadaan berdosa berat spt menikah diluar Gereja (tanpa dispensasi dr Gereja) ataupun mereka yang sudah bercerai secara sipil namun secara Gereja msh merupakan pasangan suami istri! Perlu anulasi dulu!
Kalau pasangan sjnis (yg mgkin sdh menikah scra ngra yg mensahkannya) sdh jelas mrka tidak dipersatukan oleh Gereja jadi tidak dianggap perkawinan mereka itu sah dan mereka orang berdosa sama spt anda dan saya! Berdosa itu bukan cuma LiGaBaTu saja pak! Jangan terlalu sempit dan hipokrit! 🙏🏻😊
Seharusnya lihat rekam jejak ghost writer Fiducia Supplicans, banyak beritanya di situs Katholik yg kritis di luar sana. Jangan mau ditipu daya oleh Iblis dgn katanyg meliuk2. Semakin panjang penjelasannya berarti semakin banyak kebohongan yg hrs ditutupi. Jika Ya katakan Ya, jika Tidak katakan Tidak, selebihnya dari yang jahat. Berhentilah menjadi popesplainer, di luar sdh banyak ajakan atau bergerak utk berdoa bagi keadaan Gereja saat ini.
Mereka yang di Indonesia SANGAT PATUH kepada hierarki. Mungkin cocok dengan culture nya. Makanya negaranya pun jadi sangat sulit maju. Pejabat yang salah pun dihormati. Bicara kesejahteraan tetapi koruptor disayang... dagelan kelas dewa. Beda banget dengan negara tetangga yang dijuluki red dot itu.
agak menarik juga statementnya...(pasangan sejenis )"tidak menklaim legitimasi dari status mereka, tapi memohon apa yg benar dan baik bagi kehidupan mereka, agar hubungan mereka disembuhkan dan diangkat oleh Roh Kudus" ( menit 6:10 )...jadi kalo mereka minta berkat, artinya minta pertolongan Allah utk disembuhkan ( dari homosexualitasnya ) ??? bravo, saya sangat setuju sekali, artinya menuju pertobatan, luar biasa dok ini ! Tapi sayang kok Uskup2 di Afrika menolak ya...mungkin mereka kurang paham, tidak seperti kita yg di +62, yg sangat paham. Salam +62
Yg menelisik hati apakah memang pasangan tersebut minta disembuhkan dan mau berpisah dan berusaha hidup normal?
@@esianh23 hal ini bisa dilihat secara kasat mata...kalo datang dengan pasangannya dengan mesra hehehe, apakah mau berpisah ??? Romo minta berkatnya dong, supaya saya dapat berpisah dari pacar saya dan hidup selibat, apakah masuk logika ? mari kita memakai akal sehat kita lah. God bless
@@anthonytan7134 ah masa anda tidak mengerti maksud dari pertanyaan saya. Ya sudah lupakan.
Saya tetap menghormati pimpinan agama saya dan terus mendoakan para imam, uskup juga para Kardinal, agar tetap dalam kuasa Allah Roh Kudus saja yg bekerja menjaga Gereja Katolik berkembang sesuai kehendak Tri Tunggal Allah Maha Kudus selama-Nya amin🙏✨
Salam damai Tuhan 🙏
@@anthonytan7134makanya dipahami dulu doa tuntunan berkatnya itu... Ada doanya.. dan saya rasa wlo mereka dtg berpasangan romonya tetep memberikan satu per satu, harusnya bgtu . Tpi saya juga ragu mereka akan dtg minta berkat..
@@anthonytan7134itu juga yg jadi kebinggungan saya. Jika mau diberkati spy lepas dr hubungan homo, mengapa malah datang dengan pasangannya?
Saya melihat Fiducia Supplicans ini dlm korelasi kisah perempuan yang kedapatan berzinah dlm Injil Yohanes.
Shalom nicolassuwardy9822,
Terima kasih untuk tanggapan yang positif dari Anda. Sangat menarik korelasi yang Anda temukan antara Fiducia Supplicans dengan kisah perempuan yang kedapatan berzinah dan dibawa oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi ke hadapan Yesus (Yoh 8: 1-11).
Kami sependapat bahwa ada benang merah dari keduanya, yang bersumber dari kasih kerahiman Allah yang tidak terbatas. Kasih kerahiman-Nya yang selalu siap memahami, mengampuni, dan memeluk kembali dalam kasih-Nya, kita semua, orang-orang berdosa. Asalkan kita menyadari dan menyesali dosa-dosa kita, dan dengan segenap hati, sambil terus mengandalkan kekuatan Allah, berjuang agar tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Allah selalu membuka kesempatan bagi manusia untuk memulai lagi, dengan semangat baru, karena kasih pengampunan-Nya memulihkan semula segenap kekuatan, semangat, dan harapan kita.
Apabila kita dapat melihat semangat kasih, pengertian, pengampunan, dan kerahiman tanpa batas di dalam deklarasi Fiducia Supplicans sebagaimana kerahiman Allah bagi kita, maka umat Katolik dapat lebih menerima kebijaksanaan ini dengan lapang hati. Mungkin sudah sifat manusiawi, kita cenderung sangat mudah/senang untuk menghakimi. Kita yang adalah juga orang-orang berdosa dalam aspek yang berbeda-beda, umumnya risau kalau orang yang bersalah belum dihukum atau minimal diadili, baik secara formal maupun tidak. Juga kurang lapang hati bila orang yang bersalah diberi karunia pengampunan atau dipeluk dalam kasih yang penuh kehangatan.
Namun bagi Tuhan, manusia jauh lebih penting daripada dosa. Tuhan Yesus selalu haus akan jiwa-jiwa para pendosa, agar sebanyak mungkin manusia dapat diselamatkan dan tidak terpisah lagi dengan Dia untuk selamanya di dalam kebahagiaan surgawi. Adalah bagian kita untuk berjuang agar cita-cita Kristus itu terwujud. Termasuk juga membantu saudara-saudara kita agar mampu meraih sukacita surgawi yang disediakanNya bagi setiap orang. Gereja ingin agar kita tidak meninggalkan mereka, namun terus berusaha merangkul dengan kasih, agar mereka tidak semakin menjauh dari kasih Allah, dan bisa bersama-sama mengusahakan keselamatan dalam semangat saling mendukung dan mendoakan. Mari kita memilih untuk menyikapi Fiducia Supplicans dengan kerendahan hati, kasih persaudaraan, dan semangat kasih yang tulus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan
Triastuti
Yg sy tangkap : misal dia statusnya LGBT boleh minta berkat dari imam bersifat personal..bukan pasangan..
Minta berkat personal sdh diberikan dari dulu tanpa memandang lgbt atau normal. Kucing, rumah, anjing saja diberkati. Masak manusia tidak? Yg jadi kebingungan saya, dikatakan “sepasang homo datang minta berkat spy bisa disadarkan dr hubungannya”. Jika mmg minta berkat spy diputus dari hubungan homonya, knp malah datang dgn pasangannya? Itu yg binggung
Shalom Mariawatisiringoringo8795,
terima kasih atas perhatian Anda.
Sifat berkat adalah pribadi, apakah itu diminta secara perorangan atau kelompok. Mari kita lihat penjelasan berikut dalam teks Fiducia Supplicans:
Ada beberapa kesempatan ketika orang secara spontan meminta berkat, baik pada saat berziarah, di tempat-tempat suci, atau bahkan di jalan ketika mereka bertemu dengan seorang imam....Tidak seorang pun dapat dicegah dari tindakan mengucap syukur ini, dan setiap orang - bahkan jika ia hidup dalam situasi yang tidak sesuai dengan rencana Sang Pencipta - memiliki unsur positif yang memampukan kita memuji dan bersyukur kepada Tuhan. (28)
Walaupun berkat dapat diminta secara berkelompok, tetapi ada panduan dalam pemberian berkat, yakni berkat haruslah bersifat spontan dan tidak bersifat liturgis atau pun ritual:
Karena alasan inilah, seseorang hendaknya tidak menyediakan atau mempromosikan sebuah ritual untuk pemberkatan bagi pasangan-pasangan yang berada dalam situasi irregular (tidak sah atau tidak sesuai Hukum Gereja). Pada saat yang sama, seseorang hendaknya tidak menghalangi atau melarang kedekatan Gereja dengan orang-orang dalam setiap situasi di mana mereka dapat mencari pertolongan Allah melalui sebuah pemberkatan yang sederhana. Dalam sebuah doa singkat sebelum pemberkatan spontan ini, pelayan tertahbis dapat memohon agar individu-individu itu memiliki kedamaian, kesehatan, semangat kesabaran, dialog, dan saling menolong - tetapi juga terang dan kekuatan Tuhan Allah untuk dapat memenuhi kehendak-Nya sepenuhnya. (38)
Tujuan sesungguhnya dari permohonan berkat adalah pendosa yang memohon rahmat diundang untuk taat pada perintah Allah:
Oleh karena itu, mereka yang memohon berkat Allah melalui Gereja diundang untuk “menguatkan disposisi mereka melalui iman, yang karenanya segala sesuatu menjadi mungkin” dan percaya pada “kasih yang mendesak [seseorang] untuk taat kepada perintah Allah.”[9] Inilah sebabnya, selain “selalu ada kesempatan untuk memuji Allah melalui Kristus, di dalam Roh Kudus,” ada juga perhatian untuk melakukan hal yang sama [= berkat] terhadap “benda, tempat, atau situasi sejauh tidak bertentangan dengan hukum atau semangat Injil.”[10] Ini adalah sebuah pemahaman liturgis tentang berkat sejauh hal itu menjadi ritus resmi yang diberikan oleh Gereja. (10)
Dokumen lengkap Fiducia Supplicans (Kepercayaan Memohon) silakan klik www.dokpenkwi.org/sdg-139-fiducia-supplicans/
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Chieko Maylani
Katolik sudah tersesat jauh,,,,
Shalom fredybalapadang27,
Sesungguhnya deklarasi Fiducia Supplicans ini justru usaha Bapa Suci Fransiskus untuk tetap konsisten kepada inti ajaran Kristiani, yaitu kasih. Selama semua pertimbangan dan kebijakan didasarkan pada kasih, yang bersumber dari kasih dan kerahiman Allah, maka kita tidak akan tersesat, sebab Allah adalah kasih (lih. 1Yoh 4:7-8)
Yang menjadi inti dari kebijaksanaan Bapa Suci dalam Fiducia Supplicans adalah keselamatan sesama kita. Sesama yang sedang berada dalam relasi yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja. Yang mungkin sedang kebingungan, karena situasi yang dialaminya mungkin saja terjadi bukan murni karena kesalahannya sendiri, atau latar belakang lain yang tidak selalu kita ketahui. Gereja tidak ingin melupakan atau meninggalkan mereka, melainkan justru ingin terus mendampingi dan merangkul mereka agar tidak semakin jauh dari jalan keselamatan.
Jika benda-benda, rumah, mobil, hewan saja boleh dan baik untuk diberkati, mengapa kita resah jika Gereja memberkati sesama kita manusia, yang justru sedang dalam kebutuhan berkat dan pertolongan kerahiman Tuhan yang lebih besar, supaya mereka bisa menemukan lagi jalan dan semangat pertobatan. Jika motivasinya semata adalah kasih demi keselamatan sesama kita, bagaimana kita akan tersesat? Apalagi berkat yang dimaksud adalah berkat spontan yang sederhana dan singkat, tanpa intensi untuk merestui apalagi melegalkan hubungan iregular mereka.
Dan jangan dilupakan semangat Tuhan Yesus Kristus, yang datang ke dunia bukan untuk orang sehat atau orang benar yang tidak memerlukan pertobatan atau yang merasa sudah benar. Melainkan justru untuk orang berdosa, agar mereka bertobat dan diselamatkan (lih. Luk 5:31-32).
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Triastuti
Wah, permohonanku kepada Katolisitas untuk mengulas patung Pachamama terkait Paus Fransiskus... dihapus.
Bingung mungkin nih kedua Tay bersaudara.
Betul sekali, banyak umat di Indonesia yg tidak mengetahui hal ini. Ingat perintah Allah yg pertama utk kasus Pachamama. Banyak2 berdoa Rosario, berpuasa utk Gereja dan bukannya menutup mata dan membela habis2an utk sesuatu yg sesat
@@Tradlover123 Nah, kita satu frekuensi. Memang sangat disayangkan... banyak umat Katolik yang tutup mata bahkan membela habis-habisan apa pun yang dilakukan oleh Paus dengan dalil *infalibilitas* Paus. Biasanya argumen yang mereka pakai berkenaan dengan infalibilitas Paus adalah Matius 16:18.
Kenyataannya sepanjang sejarah kepausan, ada beberapa paus yang menyimpang dari ajaran Tuhan Yesus. Salah satu contoh yang sangat populer adalah penyimpangan ajaran indulgensi di abad pertengahan sampai abad 16.
Kiranya perlu juga mengulas pesan ke 3 dari Bunda Maria pada penampakan di Fatima dan diulangi pada penampakan Bunda Maria kepada suster Agnes Katsuko Sasagawa di pinggiran Akita, Jepang.
Bunyi Pesan ke 3 dari Bunda Maria sbb:
_My dear daughter, listen well to what I have to say to you... As I told you, if men do not repent and better themselves, the Father will inflict a terrible punishment on all humanity... the good as well as the bad, sparing neither priests nor faithful. The survivors will find themselves so desolate that they will envy the dead... Each day recite the prayer of the rosary. With the rosary pray for the Pope, bishops and the priests. _*_The work of the devil will infiltrate even into the Church_*_ in such a way that one will see cardinals opposing cardinals, and bishops against other bishops. The priests who venerate me will be scorned and opposed by their confreres... churches and altars sacked; the Church will be full of those who accept compromises and the demon will press many priests and consecrated souls to leave the service of the Lord. The demon will be especially implacable against souls consecrated to God. The thought of the loss of so many souls is the cause of my sadness. If sins increase in number and gravity, there will be no longer pardon for them. With courage, speak to your superior... It is Bishop Ito, who directs your community. You have still something to ask? Today is the last time that I will speak to you in living voice. From now on you will obey the one sent to you and your superior... I alone am able still to save you from the calamities which approach._
Pada pesan itu jelas Bunda Maria telah mengingatkan bahwa *_The work of the devil will infiltrate even into the Church in such a way that one will see cardinals opossing cardinals and bishops against other bishops._* Bukankah itu yang terjadi segera setelah dokumen _Fiducia Supplicans_ di-release?
Mereka yang percaya penuh pada dogma infalibilitas paus tentu akan membela apapun yang diperbuat oleh paus dan mencari berbagai argumen untuk pembenaran sri paus, sekalipun itu bukan kebenaran. Mereka ini sudah menempatkan paus sebagai orang suci yang perkataan dan perbuatannya harus dianggap selalu benar. Ini sangat berbahaya sebab bisa-bisa perkataan paus lah yang lebih diikuti dan dijadikan pegangan dibanding kebenaran itu sendiri (Alkitab).
@@Tradlover123 Baca juga pesan ke 3 dari Bunda Maria pada penampakan di Fatima dan di Akita.
Juga pesan La Salette mengenai Rome will loose Faith dan pesan di Garabandal, apalagi mengenai the last three Popes before end of times, Pope terakhir itu adalah Paus Benedictus XVI
Sy pernah nonton debat terkait polemik ini di damai kasih channel. Dikatakan rasul Yohanes sering jg memakai mitos2 yg disembah penduduk setempat. Mohon maaf klo salah
Shalom saudara/i terkasih
Fatal kalau mengaburkan makna kebenaran bahwa berkat Tuhan Allah Israel oleh krena nama Yesus akan diberikan atas orang2 benar, dan sakramen hukan soal ritualitas dn simbolik. Pembinaan itu penting bukan dalam memberkati apa yang tidak sejalan dalam dogma gerejawi… sifatnya mengaburkan sehingga byk bentuk penyelewengan harusnya hukum Kristus itu kekal cth saja perempuan yang sakit pendarahan karena iman mau terima Yesus dalam imannya sebagai mesias dn dia terima tanda pertobatanya adalah mengikuti Nya dalam pelayanan…. Beda dgn dekrit paus malah memberi celah kelonggaran dn menjadikan Katolik meng”perhalus” apa mana berkat dan kutuk , mana dosa dan keterbebasan untuk hidup.
Salam kesadaran iman
Sepenuhnya didalam Kuasa Allah Teitunggal maha kudus amin
Shalom mybluechelseaa,
Kami sependapat dengan Anda bahwa pembinaan umat sangat penting. Namun sebelum hal itu dapat terlaksana, tentu pintu perjumpaan dan komunikasi yang didasari kasih yang tulus perlu dibuka terlebih dahulu. Inisiatif yang didasari semangat kerahiman Allah dalam kasih dan pengertian adalah suasana yang tentu sangat menyejukkan bagi umat Tuhan yang telah terpisah dari kawanan-Nya akibat pilihan hidup yang tidak sejalan dengan kehendak-Nya.
Dalam hal ini Gereja mendahulukan penerimaan dan pengertian untuk merangkul dan bukan pertama-tama penghakiman dan hukuman, yang dapat memunculkan rasa tidak aman/ancaaman yang membuat mereka justru semakin menjauh dan makin tak terjangkau kehangatan rahmat kasih Allah.. Jangan sampai disposisi batin dan sikap kita membuat mereka makin tak terjangkau. Apalagi kita tidak selalu tahu latar belakang seutuhnya yang membuat seseorang jatuh dalam situasi yang tidak sesuai panggilan Allah. Kita dapat memilih untuk menyikapi/memandang kebijaksanaan Gereja ini bukan sebagai celah kelonggaran untuk terus hidup dalam dosa, namun justru sebuah undangan untuk mengawali perjalanan kembali kepada jalan Allah dalam semangat merangkul sebagai sahabat, sebagai saudara seperjalanan dengan satu tujuan.
Demikian kami memaknai keputusan Gereja ini. Semoga kita dapat belajar memandang apa yang menjadi kebijakan Gereja ini sebagaimana Tuhan menghendaki kita memandangnya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Triastuti
@@KatolisitasAdmin salam bagimu saudara/i ku
Salam Triados🙏🏻
Doaku hendaklah Gereja itu satu
Walau liturgis masing2 bagian dari perjalanan umat di seluruh Dunia selagi ada Pengakuan iman Nicea Konstantinopel dan Alkitab sebagai dasar keimanan kita , kaulah saudara dan kamilah saudarmu juga.
Salve
Tidak perlu ada yg namanya pemberkatan pasangan sesama jenis. Cukup pemberkatan individu saja baik individu yg tidak atau melakukan dosa berat.
Gereja Katolik tidak dapat menolak orang2 yg membutuhkan pertolongan, bimbingan dan mencari kehendak Allah dalam kasus irregular tsb.
@@Florianozid Harus dilihat sebagai individu bukan sebagai pasangan. Karena pasangan yg menyimpang itu tidak boleh diberkati. Tetapi individu yg melakukan penyimpangan seksual itu boleh diberkati dalam arti mendoakan supaya individu tersebut bisa berubah, orientasi seksualnya berubah dan terhindar dari hubungan seksual sesama jenis.
@@TheWilly5514 Di penjelasan pak Stefanus sudah jelas kok, justru kalau pasangan itu mau terbuka dan memohon kehendak Allah, maka wajah Allah yg berbelas kasih tidak bisa disembunyikan, dan berkat itu bukan sakramen, bukan liturgi di dalam gereja, dan bukan persetujuan thdp dosa; melainkan rangkulan ke arah pertobatan.
@@Florianozid Secara tata bahasa kalau yg namanya pemberkatan sesama jenis artinya mengacu pada ikatan walaupun bukan sakramen. Beda dengan pemberkatan individu.
Sebaiknya dokumen Fiducia Supplicans direvisi supaya tidak ambigu, hilangkan poin pemberkatan sesama jenis, ganti dengan pemberkatan individu yg melakukan penyimpangan seksual, atau kata-kata lain yg tidak bermakna ganda supaya tidak disalah gunakan pihak yg tidak bertanggung jawab.
@@TheWilly5514 pak/Bu silakan dengarkan dulu penjelasan bapak dan ibu Stefanus tay diatas atau akses 2 dokumen yg disebutkan. Mengapa anda menolak sesama jenis meminta berkat, apakah Allah sendiri akan menolak pasangan sesama jenis yang mendekat padaNya? Gereja tidak menolak semua manusia, mengapa Anda mendiskriminasi? Berkat itu bisa untuk pekerjaan, kehidupan, kesehatan mereka.. mereka pun berziarah dan Gereja mendoakan supaya mereka yg berdosa mau kembali pada Allah, bukan menolak mereka. Dosanya tidak disetujui, tapi sbg manusia mereka harus diterima.
Ini Mah Channel Katolik Liberal. Alias Channel Katolik Pendukung Konsili Vatikan 2. Jadi ya gak heran. Kalo ajaran Bapa2 gereja banyak di rusak dari dalam oleh gerombolan Katolik Liberal
Shalom Maumeretrader,
Umat Katolik mendukung tidak hanya Konsili Vatikan II, tetapi juga:
1. Konsili Nicea Pertama, (325);.
2. Konsili Konstantinopel Pertama, (381);
3. Konsili Efesus, (431);
4. Konsili Khalsedon, (451);
5. Konsili Konstantinopel Kedua, (553);
6. Konsili Konstantinopel Ketiga, (680-681
7. Konsili Nicea Kedua, (787);
8. Konsili Konstantinopel Keempat, (869-870);
9. Konsili Lateran Pertama, (1123);
10. Konsili Lateran Kedua, (1139);
11. Konsili Lateran Ketiga, (1179);.
12. Konsili Lateran Keempat, (1215);
13. Konsili Lyons Pertama, (1245);
14. Konsili Lyons Kedua, (1274
15. Konsili Wina, (1311-1312);
16. Konsili Konstanz, (1414-1418);
17. Konsili Basel, Ferrara dan Firenze, (1431-1445);
18. Konsili Lateran Kelima, (1512-1517);
19. Konsili Trente, (1545-1563, terputus-putus);
20. Konsili Vatikan Pertama, 1870;
21. Konsili Vatikan Kedua, (1962-1965);
Dari ke 21 konsili, hanya Gereja Katolik yang menerima keseluruhannya.
Gereja Ortodoks Timur menerima Konsili 1 sampai 7, sebagian menerima konsili ke 8 dan 9.
Gereja Protestan menerima 1 dan 7 tetapi tidak mengakui wibawa Konsili itu pada tingkat yang sama seperti yang diberikan oleh Gereja Katolik dan Ortodoks Timur.
Perlu diketahui bahwa Konsili-konsili tersebut yang meneguhkan pengkanonan Kitab Suci, yang telah dimulai dari Paus Damasus I dalam dekritnya di tahun 382, diteguhkan dalam Konsili di Hippo 393 dan Carthage 397.
Tentang otoritas Gereja Katolik dalam pengkanonan Kitab Suci, Bapa Gereja St. Agustinus menyatakan demikian, “Saya tidak akan percaya pada Injil seandainya otoritas Gereja Katolik tidak mengarahkan saya untuk itu” Against the Epistle of Manichaeus Called Fundamental, 5,6.
Gereja Katolik juga memegang teguh pengajaran para Bapa Gereja, contoh nyata: hingga saat ini hanya Gereja Katolik yang secara resmi mengikuti ajaran para Bapa Gereja yang melarang penggunaan kontrasepsi:
St. Klemens dari Aleksandria (191) Berkat institusi Ilahi, demi pengembangbiakan manusia, benih [semen] tidak untuk dikeluarkan percuma, atau dirusak, atau dibuang.
St. Yohanes Krisostomus (391) Mengapa engkau menabur di tempat di mana benih mudah untuk mati, satu pembunuhan sebelum kehidupan? ... Sungguh ini suatu hal yang lebih buruk dari pembunuhan...
St. Hieronimus (396) Mungkin saja engkau akan melihat para janda yang belum pernah menikah. Sebagian lain mungkin meminum ramuan kemandulan dan membunuh manusia tepat sebelum pembuahan, [dan yang lainnya melakukan aborsi].
Diteguhkan ulang oleh Santo Paus Paulus VI dalam ensiklik Humanae Vitae pada tanggal 25 Juli 1968, bahwa Gereja Katolik tetap menolak penggunaan kontrasepsi,.
Salam,
Chieko
@@KatolisitasAdmin Bapa2 gereja juga mengakui Konsili itu sebelumnya. Yg saya tekan kan disini adalah Konsili Vatikan 2 telah melenceng dari ajaran2 gereja Katolik. Dan saya disini gak pernah menerima hosti dengan berdiri dan di tangan. Aku selalu menerima dengan berlutut dan dimulut. Hal2 dasar iman saja banyak dirubah oleh uskup maupun Kardinal pendukung Konsili Vatikan 2. Untungnya aku Tradisionalis. Bukan Liberal
kita lihat saja...
sejauh mana kath asia bersikap ...
cuma mbeo vatikan?
kalah sama dr kath afika yg kecam keras..
kita lihat pimpinan ROH ke depan...
kata2 manusia apalah artinya ,...
tak bertulang....🤫
Shalom budyharianto8229,
Jika kita membaca sepenuhnya dan kemudian menghayati kebijaksanaan Bapa Suci Fransiskus dalam Fiducia Supplicans, maka semangat kerahiman dan belas kasih yang terkandung di dalamnya akan membuat kita mengerti akan makna dan tujuan deklarasi ini. Tujuan itu adalah agar tidak seorang pun merasa dikecualikan dari belas kasih Allah. Terutama dan khususnya mereka yang sedang berada dalam relasi-relasi yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus. Bukan pertama-tama untuk dihakimi dan dihukum, yang mungkin malah membuat mereka semakin jauh dan menghilang, namun dirangkul dengan kasih agar hati mereka dapat terbuka kepada pertobatan. Jadi jelas bukan sama sekali untuk menyetujui, apalagi mengesahkan, relasi mereka itu.
Maka keputusan menerapkan ajaran deklarasi ini adalah karena memahami, dan bukan sikap membeo tanpa dasar. Gereja di Afrika sekarang menolak menerapkannya, karena mereka memahami keadaan umat mereka di sana. Mereka bersikap hati-hati agar pemberian berkat ini tidak disalahartikan dan disalahgunakan oleh umat. Namun bukan tidak mungkin mereka hanya menunda penerapannya sampai mereka sudah memberikan bekal katekese yang diperlukan secukupnya, agar umat memahami dan siap untuk mengikuti dengan benar. Bapa Suci Fransiskus menyerahkannya pada uskup setempat, perihal waktu dan cara yang paling tepat untuk menerapkannya. Beliau adalah Paus yang senantiasa menghimbau kita semua untuk membuat jembatan, dan bukan membangun tembok. Kita semua dipanggil untuk menjadi saudara bagi sesama kita, melampaui segala hambatan prasangka dan kendala akibat dosa.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Triastuti
Daripada menimbulkan polemik dan kesalahpahaman mending tidak usah buat deklarasi-deklarasi seperti ini
Tanpa adanya deklarasi FS ini semua tahu bahwa setiap orang yang berdosa pun memiliki hak untuk meminta berkat kepada imam
Semoga Uskup Roma selanjutnya berasal dari Kaum Tradisionalis Katolik, jangan dari kaum-kaum progresif apalagi komunitas karismatik
Semua tahu? Banyak yg gagal paham bro... Baik di luar maupun didalam katolik masih bnyak yg gagal paham... Perlu ada penjelasan khusus seperti ini...
@@rezaangga1631 semua taulah. Sejak dulu semua orang boleh diberkati tanpa pandang homo arau tidak. Rumah, anjing aja diberkati. Masak manusia tidak?
@@ivstev70th betul pak. Ada deklarasi ginian malah aneh. Bayangkan ada statement: “sepasang homo BOLEH diberkati untuk diberi kesadaran hub terlarangnya”. La klo mmg minta berkat spy dapat putus dari hubungan homonya, kok malah dateng dgn pasangannya??
@@christinesutjipto452 kita belum tau pelaksanaannya bagaimana.. apa iya dtgnya berpasangan? klo sebagi personal apa nggk boleh? kalau pun dtg secara berpasangan tapi tidak mendapat kan berkat pernikahan, tidak boleh? terus maunya gimana? ada solusi apa untuk org2 itu?
@@rezaangga1631 lo kan sudah disebutkan tadi. Jika datangnya berpasangan, berkat tetap harus diberikan tp berkat secara individu. Jika datang secara individu, ya sdh sejak ratusan tahun berkat boleh diberikan tanpa adanya dokumen fiducia ini. Anjing, rumah dll aja diberkati. Masak manusia tidak? Itulah mangkanya sy bilang, dokumen fiducia ini bikin polemik. Krn tanpa adanya dokumen ini pun lgbt berhak diberkati secara individu. Pembedanya dgn dokumen ini, lgbt boleh datang berpasangan waktu diberkati ( walaupun dikatakan diberkati secara individu). Pertanyaan sy kan gamblang: Jika datang berpasangan minta spy diberkati ( secara individu) spy sadar dan putus dari hubungan menyimpang, kenapa datang malah dengan menggandeng pasangannya?
Lihat rekam jejak ghost writernya FC yg mengarang dua buku yg sangat menjijikan dan menghujat. Inikah yg hrs kita jadikan acuan?
Card Fernandez ?
Betul sekali. Google saja buku apa yg ditulis sedangkan dia menjadi kepala Dicastery for the Doctrine of the Faith yg sehrsnya menjadi benteng terakhir Gereja utk melawan kesesatan.
@@Tradlover123 the art of kissing2 haha
Mystical Passion yg lebih menjijikan dan blasphemy. Umat +62 bisa baca dan mengerti bhs Inggris kan?
@@Tradlover123 bisa lah mestinya, kan kita lebih ngerti soal FS, Uskup2 Afrika aja salah mengerti ya, mestinya mereka belajar dari +62
Kalian mati2an bela ajaran yg aneh 😂
Shalom togogmahesa617,
Sesungguhnya menurut semangat iman Kristiani, tidak ada yang aneh dengan ajaran yang mendasari deklarasi Fiducia Supplicans. Kita ingat Tuhan Yesus berkata dalam Mat 9:12-13, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Dengan semangat kerahiman Kristus yang selalu merindukan pertobatan orang-orang yang berdosa dan telah wafat demi keselamatan orang berdosa inilah, Gereja ingin menjangkau umat-Nya yang sedang "terpisah dari kawanan." Yaitu mereka yang sedang berada dalam relasi yang tidak sesuai jalan panggilan-Nya, agar mereka tidak sampai kekurangan rahmat yang justru sangat mereka butuhkan dalam situasi mereka.
Jika Gereja menutup diri dan hanya mengedepankan penghakiman dan hukuman, maka bisa jadi semangat kerahiman Kristus yang mengantar orang-orang berdosa kepada pertobatan semakin sulit mereka alami. Tentu kita tidak ingin menjadi penghalang sesama kita untuk kembali menemukan kesejukan kasih Tuhan dan mengalami rahmat pertobatan. Dengan berkat yang sederhana ini bagi mereka, Gereja tidak bermaksud membenarkan perbuatan dosa, namun hendak menyampaikan karunia kerahiman Allah yang tidak dapat dibatasi oleh apa pun juga, termasuk oleh dosa-dosa kita. Dan agar berkat itu menyentuh hati mereka dengan kerinduan akan pertobatan. Prosesnya mungkin tidak sebentar, namun semoga mereka semakin melihat terbukanya jalan menuju ke sana.
Isi selengkapnya dari dokumen Fiducia Supplicans dapat dibaca di tautan di bawah ini (terjemahan dari KWI), untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan tidak bias:
www.dokpenkwi.org/sdg-139-fiducia-supplicans/
Mari memohon Tuhan menerangi hati dan budi kita, agar kita senantiasa dapat berpikir dan bertindak sejalan dengan kehendak-Nya.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Caecilia Triastuti
Penjelasan Stef dan Ingrid tidak menolong. Fiducia Supplicans sungguh kacau dan bentuk kompromistis terhadap dosa. Tugas gereja harus tegas menolak dosa meski tetap mengasihi orang berdosa. Jika hanya ingin menyampaikan berkat secara umum, sampaikan sj secara umum, tapi tidak dalam kasus pemberkatan same sex marriage.
Betul, tidak perlu panjang lebar. Yg seharusnya ditekankan adalah penyesalan, pengakuan doa dan hidup selibat utk org2 yg mempunyai kecenderungan menyukai sesama jenis. Deklarasi yg sangat tidak perlu dan menyesatkan banyak org termasuk para imam
sebenarnya ada dokumen yg ditulis oleh Card Ladaria ( Prefect CDF, sebelum Card Fernandez ) re hal ini yg sangat bagus dan jelas tentang kontroversial berkat sesama jenis ini...FS hanya bikin bingung saja...boleh di search dok ini, tahun 2021
Bro.. justru penjelasan Pasutri Stef dan Inggrid sangat membantu untuk menjelaskan. Justru kenapa Paus Fransiskus mendeklarasikan ini.. karena orang² seperti kalian yg masi belum memahami ajaran Kristus itu Sendiri, mengenai Tolak Dosa nya, tapi tetap kasihi manusia nya. Lagipula apakah kita semua ini orang suci? Kita semua orang berdosa, dan kita tetap dicintai Tuhan.. dan kita tetap mendapat berkat dari Tuhan
@@ridwansantika6592 anda baca dok yg ditulis Card Ladaria, sangat jelas sekali utk orang seperti kami yg awam, baca...baru komentar lagi ya. God bless
Kita sama² tdk tahu yg menerima berkat itu serius dlm pertobatan atau tdk. Kalau serius ya datang sendiri jgn berpasangan. Spt halnya sikap doa dan penghormatan kepada Altar saat kita masuk Gereja. Ingat ada di ODEA(Ordo Dedicatione Ecclesiae et Altaris) bhw altar itu dikonsekrir bukan hy diberkati scr biasa spt pd sakramentali lainnya.
Jd kembali ttg berkat dlm FS meskipun tanpa ritual resmi jika ingin diberkati oleh tangan tertahbis ya jgn berpasangan sesama jenis. Berkat itu hak tp tentu sikap rendah hati dan serius pun perlu mjd penting.
Walaupun Bapa Suci bermaksud positif maka sebaiknya tdk perlu ada deklarasi FS. Demi tdk disalahgunakan oleh umat yg tdk baik.
Cukuplah spt biasa saja tanpa ada FS itu yg lebih bijaksana❤ ❤❤
Dokumen heresy ditafsir bagaimanapun tetap salah
heresy nya dimana bro ?
@@anthonytan7134 “Kami tidak menentang Paus Fransiskus, tetapi kami dengan tegas dan radikal menentang ajaran sesat yang secara serius merendahkan Gereja, Tubuh Kristus, karena bertentangan dengan iman dan Tradisi Katolik,” tulis Kardinal Sarah dalam refleksi yang dibagikannya kepada Italia. blog “Settimo Cielo.”
Silakan dibuktikan dimana herecy nya, Man ?! Bukankah herecy yang sudah mengawinkan pasangan sejenis bahkan pendetanya pun anggota kaum warna warni? 🤷🏻♂️🙃
@@katolik_apostolik ,Lo baca dr sekte kalian dululah, kardinal Robert Sarah , dan uskup uskup Afrika!!
@@hermankandani3130 sekte? 🤭 sejak kapan Gereja Katolik pake sekte spt kalian? 😂
Deklarasi Fiduccia Supplicant adalah jawaban dr pertanyaan uskup² Afrika 😊
Sudahlah berhenti menjadi popesplainer. Sudah jelas deklarasi ini menyesatkan dan menipu banyak orang. Tidak usah dibahas panjang lebar, kembalilah ke ajaran di Kitab Suci.
Ya dikasih penjelasan juga tetep nggk ngrti, karena pengennya gereja nggk tercemar, gitu kan? Kawatir gereja disalahpahami org dari agama lain gitu kan? Padahal udh jelas ini bukan pemberkatan pernikahan, ini pemberkatan sekaligus memohon pertobatan, jgn terjebak dikata2 pemberkatan berarti memberikan sakramen, mereka tidak mendapatkan sakramen pernikahan, nggk ush kawatir... Toh cuma 15 detik, tuntunan doanya juga ada... Ya sama lah kaya kita dtg ke romo trus minta didoakan diberkati... Ya kita sebagai umat gereja katolik ya harus bisa menjelaskan makna pemberkatan ini, jgn disalah artikan pemberkatan pernikahan..
@@rezaangga1631 si Tradlover123 ini bukan Katolik paman krn Katolik sdh pasti tahu dan paham serta dapat membedakan mana BERKAT dan mana SAKRAMEN PERKAWINAN!
Justru mereka ini berstandar ganda ingin mencuci tangan atas ulah mereka sndri yg sdh banyak *MANGAWINKAN PASANGAN SEJENIS* yg dilakukan pendeta² mereka berbagai sekte pecahan Protestan makanya penjelasan diatas sejelas apapun tetap ga masuk kedalam hati dan pikiran mereka krn sudah ketutup dengan ajaran herecy!
@@katolik_apostolikKalau saya orang non Katolik tidak mungkin mengajak kita semua termasuk Anda utk banyak2 berdoa Rosario krn umat Protestan atau denominasi Kristen lainnya tidak mengakui Bunda Maria. Mudah2an dalam waktu singkat Anda akan menyadari kesesatan2 yg terjadi dalam Gereja KITA yaitu Gereja Katholik, bukalah mata dan hati, beritanya banyak sekali
@@Tradlover123 jangan bersaksi dusta. Pemdeta Protie kalau udah mulai kekurangan jemaat *domba perah* selalu punya cara untuk menghasut umat Katolik lainnya utk tidak TAAT & SETIA!
Sayangnya orang Katolik itu tetap TAAT & SETIA kepada Gereja yang Kristus dirikan dan tinggalkan didunia ini! 😊
Shalom Tradlover123,
Jika kita membaca baik-baik isi dokumen Fiducia Supplicans kita akan memahami semangat belas kasih Allah yang ingin ditunjukkan Bapa Paus Fransiskus kepada semua umat Tuhan. Lebih khusus lagi kepada mereka yang sedang dalam relasi yang tidak sejalan dengan perintah Tuhan, agar mereka justru mendapatkan jalan kepada pertobatan dan tidak ditinggalkan sendirian dalam pergumulannya.
Paus Fransiskus menyatakan dalam media resmi Vatikan, terhadap Dubia 5 Kardinal, “Pembelaan terhadap kebenaran obyektif bukanlah satu-satunya ekspresi dari belas kasih ini, hal itu juga mencakup kebaikan, kesabaran, pengertian, kelembutan dan dorongan. Oleh karena itu, kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak, dan mengecualikan.” Dan ”Dalam hubungan kita dengan sesama manusia, kita tidak boleh kehilangan belas kasih pastoral, yang harus meresapi semua keputusan dan sikap kita.”
Dan oleh karena pemberkatan itu tidak dimaksudkan untuk merestui hubungan-hubungan iregular mereka, maka tidak ada ajaran Kitab Suci yang ditentang. Justru ajaran Kristus mengenai kasih yang dijabarkan dalam Kitab Suci terutama dalam 1Korintus 13 semakin menemukan arti dan semangatnya.
Juga kalau kita kembali ke ajaran di Kitab Suci, maka di sana Yesus bersabda,"Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang tersesat itu? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan yang tidak tersesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki salah seorang dari yang kecil ini hilang" (Mat 18:12-14). Lebih lanjut dalam Luk 5:11-12, Yesus mengatakan,"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi oirang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Caecilia Triastuti
Ga pada cape ya jadi Popesplainer?, yang harus ngejelasin semua apa yang dibuat sama Paus kita satu ini, mulai dari Amoris Laetitia, Pachamama, Synod on Synod, Amazon Synod , Trad Custodes, dan sekarang Fiducia Supplicans en masih banyak lagi blunder2 yang lain, perasaan zaman nya St. Joh Paul II dan predesesor nya ga pernah ada yang harus jadi garda gereja … kira kira apa ya … apa yang salah dengan pribadi ini? Kadang kalau dia udah muncul atau kasi interview di pesawat atau dengan media saya tuh udah dag-dig-dug aduh dia bakal bikin ribut apa lagi nih … yah cuma bisa ngurut dada …
Hahaha… sabar… ayo kita coba mengerti… bgmn pun dia seorang Pope… sy jg masih mencoba mengerti… 🙏🙏🙏
Sy juga masih binggung ini… klo anda ada waktu, bisa anda tolong kasi penjelasan. Sy ada tanyakan ttg fides ini di kolom komentar. Thanks before 🙏
Berarti anda yg kurang berdoa, kurang beriman... Ingat Roh kudus tidak pernah salah...
@@papuanabire585 sejak kapan Paus jadi Roh Kudus coba tunjukan dalam Katekismus Gereja adakah ajaran seperti itu? Paus hanya infallible kalau berbicara EX CATHEDRA. Diluar Ex Cathedra bisa saja bikin blunder. Bahkan dalam sejarah ada Paus yang di Anathema di Kutuk oleh Gereja : Paus Honorius. Bahkan Paus Fransiskus dengan mudahnya lewat Traditiones Custodis membatalkan ajaran Summorum Pontificum dari Paus Benediktus XVI artinya menurut dia Paus Benediktus tidak tepat jadi dibatalkan oleh dia. Beragama itu harus pakai akal rasio dan juga Iman seperti kata St. Paus St. Yoh Paulus II: Fides et Ratio. Juga lihat Tradisi Iman Gerja. Berdoa boleh tapi juga Berpikir pakai otak yang diberikan oleh Allah .. ga cuma terima saja.
@@papuanabire585 dan anda sendiri sdh banyak berdoa dan banyak beriman hingga menghasilkan buah2 kesombongan spt yg anda ucapkan dlm menjudge seseorang yg tidak anda kenal? Jgn2 andalah hasil dari roh kuda nyengir 😌