Cerita Rokok Makayasa | Menjaga Kualitas Rasa Ditengah Gempuran Rokok Ilegal

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 июл 2024
  • SUMENEP, KanalNews.id - Pabrik Rokok (PR) Maha Putra Nusantara merupakan perusahaan rokok lokal asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang tetap eksis di tengah gempuran rokok ilegal.
    Perusahaan rokok yang baru berdiri dan izin resmi dari Bea Cukai Madura pada tanggal (27/10/2023) itu mungkin satu-satunya di Kota Keris memproduksi rokok legal sesuai peraturan perundang-undangan.
    Diketahui, produk dari PR Maha Putra Nusantara yang didirikan oleh H. Supriyadi, warga asal Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep itu bernama Rokok Makayasa.
    Owner Rokok Makayasa, H. Supriyadi mengatakan, tidak gentar terhadap ancaman peredaran rokok ilegal yang semakin masif di Madura, terutama di Kabupaten Sumenep.
    Sebab menurutnya, dengan mempertahankan kualitas rasa maka produk rokok Makayasa tidak akan terganggu oleh gempuran rokok ilegal.
    "Kami tidak pernah gentar terhadap ancaman peredaran rokok ilegal karena kualitas rasa yang kami miliki sangat diperhatikan," katanya Senin (09/07/2024) kemaren.
    Lebih lanjut, dirinya mengaku sebagai pabrik kecil yang berlokasi di Desa Pabean, Kecamatan Kota, Kabupaten yang bersimbol kuda terbang tersebut, tetap berharap dukungan dari instansi terkait, termasuk Bea Cukai, pemerintah daerah, serta TNI dan Polri.
    "Kami sangat berharap dukungan dan doa dari semua pihak agar usaha kecil kami ini dapat berkembang dengan baik," harapnya.
    Sejak awal berdirinya, lanjut Supriadi, hingga kini dalam kurun waktu 8 bulan, Makayasa telah berhasil merambah ke 26 kabupaten di Indonesia.
    "Wilayah pemasaran meliputi Provinsi NTB dengan 10 kabupaten. Di Pulau Jawa di antaranya Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi," ujarnya merinci.
    "Termasuk wilayah Sumenep sendiri, dari kepulauan Raas, Masalembu, hingga ke Pagerungan," imbuhnya.
    Meskipun saat ini distribusi masih berjalan dengan omset sekitar Rp 500 juta rupiah, ia berharap bisa meningkatkan omset di masa depan.
    "Salah satu cita-cita kami adalah pada tahun 2025 nanti, kami bisa menyerap sebanyak 1000 karyawan," pungkasnya.

Комментарии • 8