Tempat kediaman Gubernur Jenderal VOC Henric Zwaardecroon dikabarkan berada di sebelah Gereja Portugis Buitenkerk dan bertetangga dengan Pieter Erberveld
Daerah sekitar gereja Sion memang menyimpan sejarah yg luar biasa ya pak Can. Saya membayangkan sebuah gereja dikelilingi area pemakaman yg luas. Katanya dulu orang menyebutnya sebagai tanah Kapiten Jas sehingga konon muncul ungkapan jika orang meninggal, itu secara metafora disebut: "pergi ke tanah Kapiten Jas." Daerah ini juga mengingatkan saya pada sosok Mayor Jantje (Augustijn Michiels), seorang mardijker kaya raya yg punya sebuah rumah di sebuah tempat bernama Semper Idem. Sebuah tempat yg disebut2 dalam novelnya Johan Fabricius. Saya sendiri tidak tahu apakah itu nama fiktif atau riil. Btw, Terima kasih atas liputannya. Sehat selalu untuk pak Can.
Agustijn Michiels nenek moyangnya artur Michiels salah satu keturunan dari keluarga kampung Portugis yang sekarang aktif sebagai musisi kronjong @@CandrianAttahiyyat
halo pak Can, hukuman ditarik kuda berlari kencang dari berbagai sisi hingga terbelah memang sudah ada sejak jaman Eropa Kuno, sejak era suku-suku Celtic atau bangsa Germanic.. Wah pelurusan sejarah asal muasal kampung pecah kulit dan rumor2 sejarah lainnya memang penting utk diluruskan ya Pak Can supaya menjadi sejarah yg benar utk diturunkan ke generasi bangsa.. Hebat Pak Can jalan cukup jauh dari kota tua ke pasar pecah kulit.. Terima kasih utk liputan dan pengetahuan sejarahnya pak Can.. Bedankt Meneer.. Salam nostalgia 👋
Penyalah gunaan kekuasaan jaman VoC brutal ya pak, apalagi terhadap rakyat. Jadi bisa disimpulkan monumen Pieter bukan penutup makam dan mungkin tidak ada makam Pieter Erberveld. Terima kasih liputannya Pak Can.
Jauh sekali Pak Can jalannya,dari Be-os ke Jl.Pangeran Jayakarta.....owh iya selama ini saya taunya Pecah Kulit itu tempat dimana Orang dihukum mati dengsn cara ditarik kuda berlawanan arah,ternyata ada info baru ini dari tayangan ini tentang sejarah nama pecah kulit. Terimakasih Pak Can Sehat2 selalu 🙏🙏
09:18 saya kalo berangkat dan pulang kerja di kramat raya selalu berharap bisa berpapasan dgn pak can tapi malah tak pernah ketenu .. paman petugas kebersihan malah sering ketemu 13:00 Mungkin bisa disertai peta tahun 1800 san pak can supaya lebih detil menganai luas tanah nya.. pak can tulang kepala itu pada saat pembongkaran prasasti masih ada apa tidak? tulang kepala asli atau bukan? 23:19 Gara gara lagu ini kemonas penyanyi Rhoma Irama & Elvy Sukesih. pada saat saya mengajak ibu saya kelahiran 1943 yang dari desa ke jakarta, waktu itu melewati monas.. saat saya bilang inilah monas.. ibu saya malah tanya dimna air mancurnya? air mancur yang bisa berjoget katanya... saya bingung dong... saya saja belum pernah ke monas...😄😄
Izin coba menjawab pak can mungkin disana dahulunya ada tempat penggilingan gabah pak, atau pasar beras, soalnya mengacu dari dokumentasi iklan pada menit 20:08 , itu ternyata pricelist beras pak can (fokus pada sebelah atas ada tulisan prijsnoteering per 100kg, itu maksudnya penawaran harga per 100kg, dan itu data harga pada 18 Agustus, dan yang sebelah kanan dibawah nya (f) itu lambang currency gulden ternyata). . Ada pun pecah kulit sendiri merupakan jenis beras yang masih ada kulit ari (katul) nya jadi warna dia masih cokelat dan belum putih (putih karena sudah dipisah antara beras dan katul) . Sungguh sebuah tayangan positif dan mencerahkan untuk menyambut senin pagi, terima kasih pak can atas tayangannya, semangat terus dalam berkarya😊
Iya benar sekali pak Can...alm. ayah sy pernah bercerita bahwa nama pecah kulit itu diambil dari nama varian jenis beras yg pada waktu itu wilayah sekitar belakang jl. Mangga Besar itu area persawahan rakyat....itu tanah Peter diminta oleh william pendiri Astra Motor kepada pak Harto tahun 1980an bukti bahwa Oligarki kekuasaan sangat kuat saat itu dan dilanjutkan oleh Jokowi hari ini...termasuk ruko tanah gubernur jendral jg hasil permintaan pengusaha tionghoa kepada rezim orde baru yg tentunya dg imbalan ribuan dollar saat itu....Orde Baru pembunuh sejarah.....alm ayah sy kalo masih hidup saat ini usianya 105 tahun....
Assalamualaikum pak Can, selamat pagi. Hati-hati pak Can jangan jalan terlalu lama, ingin mengingatkan pada saat pak Can sakit ketika menceriatakan dinding kanal abad 17 di Harmoni. Kami sayang dengan pak Can yang membuka tabir sejarah di Jakarta. Terima kasih dari kami, semoga pak Can selalu sehat. Aamiin.
Selamat pagi Pak Can. Mantap dikasih video pagi2, apalagi cerita sejarah ini banyak orang yg belum tau. Kalau tau pun hanya sekilas seperti saya. Sehat2 selalu ya Pak Can
Selamat pagi Pak Can.. Terima kasih utk videonya yg menambah wawasan sy. Alhamdulillah sy sdh berkunjung ke Gereja Sion setelah nonton video Pak Can. Dan ternyata tanahnya gubernur bersebelahan dg Gerejanya. Terima kasih Pak Can 🙏 Salam sehat selalu 🙏😊
Asslmkum pak Candrian, saya sangat suka contennya panjenengan, sangat edukatif dan memperluas wawasan kesejarahan di bidang cagar budaya pada jaman voc dan kolonial, siiip
Assalamualaikum wrwb. Pak Candrian, maaf baru nongol lagi nie sy. Terimakasih sdh membawa kita semua ke seantero pelosok Jakarta lama. Aduh klu denger nama Peter Erbeveld, ngilu rasanya hati. Hukuman matinya msh barbar àla Eropa Abad Pertengahan 😵💫🥴. Tdk semua org Belanda yg cuma berfokus memeras kekayaan Indonesia, msh ada juga yg berhati nurani macam beliau
Zaman itu sudah memakai Politik Belanda yang dituangkan antar tetangga di gunakan sampai saat ini seperti tertera dalam sejarah Video ini Terima Kasih Pak Can Salam Sehat Selalu 😇😊 ditunggu berikut kontn kontennya minggu depan
Saya adalah orang yang sangat mendukung monumen Pieter Erberveld untuk dibongkar dari kota. Tidak semua bangunan "bersejarah" perlu dilestarikan, apalagi diromantisasi. Dan monumen tengkorak yang mengerikan, dengan pesan ancaman yang menjijikan ini adalah salah satunya. Bayangkan saja monumen dengan ornamen tengkorak yang intimidatif itu berdiri di tengah-tengah kota, apa tidak akan menjadi stigma yang mengerikan bagi penduduk setempat? Apalagi pesan dari monumen tersebut adalah larangan membangun bangunan apapun di sana selamanya, sebuah pesan ancaman yang arogan dari penjajah. Kalau tidak salah dulu dibongkar sama Jepang juga karena permintaan warga setempat. Jutru kalau kita membiarkan monumen tersebut berdiri, berarti mewarisi perintah Belanda untuk mematikan kawasan tersebut. Sekarang di tempat bekas monumen tersebut berdiri, tanah yang dulu dilarang oleh Belanda untuk membangun bangunan apapun, sekarang berdiri showroom mobil tempat banyak orang, orang Indonesia menghidupi diri, mencari nafkah, dan hidup darinya. Ambisi Belanda untuk "mematikan" tempat di mana dahulu Pieter Erberveld hidup telah gagal. Tempat itu sekarang menjadi tempat yang hidup, di mana orang-orang yang hidup dan menghidupinya sekarang akan menciptakan sejarahnya masing-masing. Tidak ada "balas dendam" yang lebih baik daripada membuat tempat yang dimatikan oleh penjajah dulu itu sekarang menjadi tempat yang hidup.
Selamat pagi Pak....saya senang dapat informasi soal pecah kulit yang dulu ayah saya sendiripun mengajarkan kepada saya apa itu daerah pecah kulit dan kata Almarhum Ayah saya itu dikarenakan disana lah Pieter Everbeld disiksa sampai kulitnya pecah karena diseret kuda sebelum ditarik oleh 4 kuda sehingga tubuhnya rusak.....terima kasih Pak...saya menjadi mengerti sekarang....tetap sehat ya Pak...Tuhan memberkati Bapak.......
Terima kasih pak Tjan. Video yg menarik. Seingat saya th. 80an tengkorak Peter Erberveld pernah dipancang di gerbang gereja Sion (entah yang asli atau buatan)
Wah mantap pastinya itu smua staff museum sejarah jakarta pada salim/kenal sm bapak ya sampe petugas baju orange/PPSU jg kenal,selebritis ini pak Chand hehehe...btw itu foto dokumentasi cakep bener dah ahh yg ada bapak2 nunjuk monumen.berarti zaman dulu udah ada pengarah gayanya 😂 monumen lebih "icon" lg andai pala tengkoraknya msh ada itu sayang hilang
Terakhir ke kota tahun 2022 saat ke glodok lg nyari Nepple2 buat orderan untuk kawasan industri kerawang proyek kereta bawah tanah itu baru ky mulai di keduk.. Semoga sehat selalu pak Chan...🙏🙏🙏
Sehat Om Can ? .., Wah, ter-nyata urusan kriminalisasi juga terjadi sesama orang Belanda, meskipun Pieter punya hubungan dekat/bahkan ada loyalis-nya dari kalangan Pribumi. Tragis-nya..hal tersebut di-lakukan oleh Pejabat (setingkat Gubernur).., dengan berlatar belakang "dendam pribadi" ..., = Pejabat yang tidak bisa memisahkan antara urusan pribadi dengan urusan publik, Merekayasa suatu urusan publik guna memuaskan dendam pribadi ... Betapa Mengerikan
Wah mantap om can liputannya. Tubuh peter ebervield pecah di pasar pecah kulit. Disitu dia di eksekusi dgn 4 kuda dr 4 penjuru. Jadi pasar itu dinamakan pasar pecah kulit. Dl nenek sy tinggal di gang seberang pasar pecah kulit . Sehat selalu om can . Yg bekas prasati itu skrg jadi pos satpam auto 2000 kalo gak salah .sy dl suka main2 kesana wkt kecil kalo kerumah nenek sy 👍🙏
@CandrianAttahiyyat oh iya om can disana jg ada makam mayor shou beng kun. Dan makam panglima dr kerajaan banten dahulu yg membantu peter ebervield melawan Voc. Sy lupa namanya. Nanti di liput jg om can . Jln pangeran jayakarta memang penuh sejarah ya om can .tetap semangat om can dlm meliput sejarah djakarta .semoga om can tetap sehat selalu . 👍🙏
Salam Pak Can; Sepertinya belum lama masih ada prasasti tengkorak kepala orang ditusuk dijalan P.Jayakarta,ternyata sudah lama dibongkarnya; Didaerah Pecah Kulit dulu juga ada Rumah Kawin orang” Tionghwa,sekitaran tahun 1960an
SubhanAllaH dihukum demikian beliau yang dekat dengan rakyat jelata. Mengalir darah beliau ke tanah moyangnya. Pastinya gejolak sosial sebelum dan sesudah nya tidak baik-baik saja, sampai ada ancaman demikian. Monumennya juga menggunakan huruf hanacaraka, artinya banyak Pribumi yang melek huruf. Tapi mengapa tidak menggunakan huruf Jawi ya Guru Chand? Saya juga pernah diperlihatkan surat-surat tanah oleh yang mengaku keturunan Samuel FB Mayer beberapa belas tahun lalu secara tidak sengaja, ternyata menggunakan tulisan huruf hanacaraka, stempel kraton bersanding dengan bahasa Belanda dengan tandatangan. Apakah hanacaraka digunakan sebagai sistem tulisan resmi di Batavia Guru Chand??? Sejak kapan bangsa ini mengenal huruf Latin? Sepertinya menarik ya Guru Chand diculik sisi pendidikan ala tiap era di Batavia beserta tinggalan Sejarahnya. Terimakasih Guru Chand. Sampe bolak-balik 4 kali mengulang nonton episode ini dari awal karena begitu kaya. Narasi dan gambar penuh sesak pengetahuan. Dari sisi sejarah, sampai adegan cium tangan para security di Musium, pasukan orange. Semua menunjukkan hati penuh kasih sayang dari Guru Chand kepada bangsa ini dan sejarahnya. 🎉🎉🎉🎉❤❤❤😊
Lurus terus ke arah gunung sahari sekitar 500mtr, nnt ada kuburan kapiten cina, saw beng kong, klo ga salah. Boleh dibahas pa can ttg siapa kapiten saw bengkong tsb...salam sehat selalu dr jakarta
Banyak versi cerita tentang makarnya Peter erberveld seorang Jerman indo siam.konon cerita rencana makarnya bocor oleh anaknya yang mendengar diskusi Peter dengan seorang pangeran Banten. Anaknya gadis yang pacarnya seorang serdadu VOC
Pagi Pak Can. Betul itu tengkorak asli Peter E. Diturunkan oleh Jepang karena tidak manusiawi. Diganti replika semen. Saya kira tengkorak asli tersebut dikuburkan selayaknya. Tentang Pecah Kulit saya juga mendapat informasi ada hubungannya dengan peristiwa hukuman mati ini. Karena tubuh P.E pecah karena ditarik 4 kuda. Selama ini saya meyakini itu asal daerah pecah kulit. Bisa jadi Pak Can benar. Terima Kasih.
@@CandrianAttahiyyat Pak Can perlu dilakukan penelitian lebih lanjut ttg ini. Peristiwa itu terjadi tahun 1722. Saya yakin pasar pecah kulit belum ada. Tapi peristiwa hukuman mati ini terjadi terlebih dahulu alias belum ada pasar. Selain P.E ada 24 orang lain pribumi yang dihukum mati dengan ditarik kuda empat penjuru sehingga tubuhnya pecah. Saya kira inilah asal muasal daerah pecah kulit. Sedan pasar pecah kulit dibangun jauh setelah peristiwa ini. Alangkah lebih baik diketahui pasar ini ada sejak kapan? Terima Kasih Pak Can atas dedikasi mendalam atas sejarah Jakarta 👍
Ohhhhh... jadi itu penyebabnya.. gawat juga urusan tanah ☺️ Dulu pernah ada pak Cand, drama Pieter Erberveld, yg di pentaskan di musium sejsrah, nah dlm cerita drama itu, bukan masalah tanah, tapi tentang pemberontakan, dan Pieter di hukum dgn di tarik 4 ekor kuda, sehingga jadi di kenal dgn petjah koelit.. 😊 Baru jelas saya.. saya nonton pula di situ.. 😊
Assalamualaykum pak Can Sehat2 ya pak Terima kasih liputan kerennya. Saya baru tau soal ini. Lain kali ajak2 saya&didi, kami temani pak. Hehee.. Trus kita makan di pantjoran.😊 Salam sejarah.
tanah yg skrg berdiri astra2000 tsb thn 80an semasa sy kecil, sering mendengar orang tua2 menyebutnya tanah tengkorak, mungkin ini ada sangkut pautnya dgn tengkorak eberveld yg ditaruh diatas nisannya. Pak Can, meriam2 yg ada di museum sejarah jakarta itu asli atau replika?
PAK CAN..SPILL DAERAH BERLAND KOMPLEK ZENI TNI AD. KARENA MENURUT CERITA APAKAH BENAR DAHULUNYA BERLAND TERUTAMA JALAN KESATRIAN 1 SAMPAI 5 KANDANG KUDA..? DI TUNGGU VLOGNYA. TERIMAKASIH.
Selamat pagi, Pak Can. Sungguh sangat menarik kisah ini. Pak, kalau saya ingin bertemu bapak dan mewawancara untuk kepentingan riset apakah bapak berkenan dihubungi? Terima kasih Pak
berarti versi cerita yang saya dengar dan baca selama ini hoax ya pak can, yang katanya pieter erberveld ingin merencanakan makar bersama penguasa pribumi terhadap voc
saya pernah baca kalau Pieter dihukum menggunakan kuda di ikat di tangan dan kakinya sampai putus pak Can, apa benar bgitu ? krn di awal video bapak sebut dihukum gantung, dan di akhir video bapak bilang ditarik kuda. dan sebelum monumenya dibongkar apa tengkorak diatasnya tengkorak asli ?
Zaman telah berganti, banyak tempat yang punah. namun serial dokumentasi seperti ini akan membantu sekali menampilkan masa lalu . Terimakasih Pak Can
@@jugalachannel4941 terima kasih juga sdh menonton
Daerah sekitar gereja Sion memang menyimpan sejarah yg luar biasa ya pak Can. Saya membayangkan sebuah gereja dikelilingi area pemakaman yg luas. Katanya dulu orang menyebutnya sebagai tanah Kapiten Jas sehingga konon muncul ungkapan jika orang meninggal, itu secara metafora disebut: "pergi ke tanah Kapiten Jas." Daerah ini juga mengingatkan saya pada sosok Mayor Jantje (Augustijn Michiels), seorang mardijker kaya raya yg punya sebuah rumah di sebuah tempat bernama Semper Idem. Sebuah tempat yg disebut2 dalam novelnya Johan Fabricius. Saya sendiri tidak tahu apakah itu nama fiktif atau riil. Btw, Terima kasih atas liputannya. Sehat selalu untuk pak Can.
@@MrDianingratri mas Toto nama Semper real
Agustijn Michiels nenek moyangnya artur Michiels salah satu keturunan dari keluarga kampung Portugis yang sekarang aktif sebagai musisi kronjong @@CandrianAttahiyyat
Pernah menjadi Salah satu keluarga mardjiker terkaya di pulau Jawa era 1800n
Semoga makin banyak penonton channel bermanfaat ini, sehat selalu Pak Can🙏🙏🙏
SAYA SELALU MENGIKUTI PAK CANDRIAN..INFORMASINYA AKURAT..MENAMBAH WAWASAN SEJARAH BATAVIA. SEHAT SELALU PAK CANDRIAN..DO,AKU MENYERTAI BAPAK.
halo pak Can, hukuman ditarik kuda berlari kencang dari berbagai sisi hingga terbelah memang sudah ada sejak jaman Eropa Kuno, sejak era suku-suku Celtic atau bangsa Germanic.. Wah pelurusan sejarah asal muasal kampung pecah kulit dan rumor2 sejarah lainnya memang penting utk diluruskan ya Pak Can supaya menjadi sejarah yg benar utk diturunkan ke generasi bangsa.. Hebat Pak Can jalan cukup jauh dari kota tua ke pasar pecah kulit.. Terima kasih utk liputan dan pengetahuan sejarahnya pak Can.. Bedankt Meneer.. Salam nostalgia 👋
Penyalah gunaan kekuasaan jaman VoC brutal ya pak, apalagi terhadap rakyat. Jadi bisa disimpulkan monumen Pieter bukan penutup makam dan mungkin tidak ada makam Pieter Erberveld. Terima kasih liputannya Pak Can.
@@Raja_Kelana pandangan yg berseberangan akan dikriminalisasi mas Firman
Setuju Pak Can...sehat selalu Pak
Semoga sehat selalu pak chan, kami senang melihat video sejarah jakarta, seakan2 bs membayangkan keadaan batavia di masa lampau. Terimakasih
Jauh sekali Pak Can jalannya,dari Be-os ke Jl.Pangeran Jayakarta.....owh iya selama ini saya taunya Pecah Kulit itu tempat dimana Orang dihukum mati dengsn cara ditarik kuda berlawanan arah,ternyata ada info baru ini dari tayangan ini tentang sejarah nama pecah kulit.
Terimakasih Pak Can
Sehat2 selalu 🙏🙏
@@husniagus77 iya mas Husni. Semoga video saya memberi gambaran sejarah yg gampang dipahami
09:18 saya kalo berangkat dan pulang kerja di kramat raya selalu berharap bisa berpapasan dgn pak can tapi malah tak pernah ketenu .. paman petugas kebersihan malah sering ketemu
13:00 Mungkin bisa disertai peta tahun 1800 san pak can supaya lebih detil menganai luas tanah nya..
pak can tulang kepala itu pada saat pembongkaran prasasti masih ada apa tidak? tulang kepala asli atau bukan?
23:19 Gara gara lagu ini kemonas penyanyi Rhoma Irama & Elvy Sukesih. pada saat saya mengajak ibu saya kelahiran 1943 yang dari desa ke jakarta, waktu itu melewati monas.. saat saya bilang inilah monas.. ibu saya malah tanya dimna air mancurnya? air mancur yang bisa berjoget katanya... saya bingung dong... saya saja belum pernah ke monas...😄😄
@@slametmaryoso99 suatu saat mungkin paspasan. Peta memang perlu ditampilkan.
Izin coba menjawab pak can mungkin disana dahulunya ada tempat penggilingan gabah pak, atau pasar beras, soalnya mengacu dari dokumentasi iklan pada menit 20:08 , itu ternyata pricelist beras pak can (fokus pada sebelah atas ada tulisan prijsnoteering per 100kg, itu maksudnya penawaran harga per 100kg, dan itu data harga pada 18 Agustus, dan yang sebelah kanan dibawah nya (f) itu lambang currency gulden ternyata).
.
Ada pun pecah kulit sendiri merupakan jenis beras yang masih ada kulit ari (katul) nya jadi warna dia masih cokelat dan belum putih (putih karena sudah dipisah antara beras dan katul)
.
Sungguh sebuah tayangan positif dan mencerahkan untuk menyambut senin pagi, terima kasih pak can atas tayangannya, semangat terus dalam berkarya😊
@@maskuskus747 mas Maskus terima kasih informasinya. Salam semangat
Iya benar sekali pak Can...alm. ayah sy pernah bercerita bahwa nama pecah kulit itu diambil dari nama varian jenis beras yg pada waktu itu wilayah sekitar belakang jl. Mangga Besar itu area persawahan rakyat....itu tanah Peter diminta oleh william pendiri Astra Motor kepada pak Harto tahun 1980an bukti bahwa Oligarki kekuasaan sangat kuat saat itu dan dilanjutkan oleh Jokowi hari ini...termasuk ruko tanah gubernur jendral jg hasil permintaan pengusaha tionghoa kepada rezim orde baru yg tentunya dg imbalan ribuan dollar saat itu....Orde Baru pembunuh sejarah.....alm ayah sy kalo masih hidup saat ini usianya 105 tahun....
@@ariaramdhanachannel2213 mas Aria terima kasih informasinya. Sayang pembongkaran yg didukung kekuasaan
Assalamualaikum pak Can, selamat pagi.
Hati-hati pak Can jangan jalan terlalu lama, ingin mengingatkan pada saat pak Can sakit ketika menceriatakan dinding kanal abad 17 di Harmoni.
Kami sayang dengan pak Can yang membuka tabir sejarah di Jakarta.
Terima kasih dari kami, semoga pak Can selalu sehat. Aamiin.
Aamiin
@@RahmattilahFathoni mas Fathoni Waalaikumsalam. Sebenarnya saya banyak istirahatnya dan bawa air minum. Terima kasih mas Fathoni sdh mengingatkan
Selamat pagi Pak Can. Mantap dikasih video pagi2, apalagi cerita sejarah ini banyak orang yg belum tau. Kalau tau pun hanya sekilas seperti saya. Sehat2 selalu ya Pak Can
Selamat pagi, terima kasih doanya
Selamat pagi Pak Can.. Terima kasih utk videonya yg menambah wawasan sy. Alhamdulillah sy sdh berkunjung ke Gereja Sion setelah nonton video Pak Can. Dan ternyata tanahnya gubernur bersebelahan dg Gerejanya. Terima kasih Pak Can 🙏 Salam sehat selalu 🙏😊
@@leorinagustin9728 iya mbak Leorin, pak Tasum sdh lapor saya setelah mbak Leorin ke Gereja Sion. Salam semangat
Asslmkum pak Candrian, saya sangat suka contennya panjenengan, sangat edukatif dan memperluas wawasan kesejarahan di bidang cagar budaya pada jaman voc dan kolonial, siiip
@@masmujiyono6521 Waalaikumsalam mas Muji. Salam sehat
Knapa jdi showroom.sayang banget,.harusnya jdi distinasi tertata rapi bersih..umkm bisa maju..Luarbiasa Bpk.Can👍Rahayu🙏🏽
Assalamualaikum wrwb. Pak Candrian, maaf baru nongol lagi nie sy. Terimakasih sdh membawa kita semua ke seantero pelosok Jakarta lama. Aduh klu denger nama Peter Erbeveld, ngilu rasanya hati. Hukuman matinya msh barbar àla Eropa Abad Pertengahan 😵💫🥴. Tdk semua org Belanda yg cuma berfokus memeras kekayaan Indonesia, msh ada juga yg berhati nurani macam beliau
@@riririri1602 waalaikumsalam mbak Riri. Iya ada yg pro pribumi
Zaman itu sudah memakai Politik Belanda yang dituangkan antar tetangga di gunakan sampai saat ini seperti tertera dalam sejarah Video ini Terima Kasih Pak Can Salam Sehat Selalu 😇😊 ditunggu berikut kontn kontennya minggu depan
@@lensopurnomo8981 terima kasih mas Lenso
Masya allah.terimakasih opa RUclips ini jadi dokumen sejarah.❤
@@Ahmad_Soerkati sama2 mas Ahmad
Assalamu'alaikum, selamat pagi pak Can yang sehat dan bahagia selalu ...MENGHADIRKAN MASA LALU buat semua
Waalaikumsalam Mas Dwi, terima kasih doanya
Saya adalah orang yang sangat mendukung monumen Pieter Erberveld untuk dibongkar dari kota. Tidak semua bangunan "bersejarah" perlu dilestarikan, apalagi diromantisasi. Dan monumen tengkorak yang mengerikan, dengan pesan ancaman yang menjijikan ini adalah salah satunya. Bayangkan saja monumen dengan ornamen tengkorak yang intimidatif itu berdiri di tengah-tengah kota, apa tidak akan menjadi stigma yang mengerikan bagi penduduk setempat? Apalagi pesan dari monumen tersebut adalah larangan membangun bangunan apapun di sana selamanya, sebuah pesan ancaman yang arogan dari penjajah. Kalau tidak salah dulu dibongkar sama Jepang juga karena permintaan warga setempat. Jutru kalau kita membiarkan monumen tersebut berdiri, berarti mewarisi perintah Belanda untuk mematikan kawasan tersebut.
Sekarang di tempat bekas monumen tersebut berdiri, tanah yang dulu dilarang oleh Belanda untuk membangun bangunan apapun, sekarang berdiri showroom mobil tempat banyak orang, orang Indonesia menghidupi diri, mencari nafkah, dan hidup darinya. Ambisi Belanda untuk "mematikan" tempat di mana dahulu Pieter Erberveld hidup telah gagal. Tempat itu sekarang menjadi tempat yang hidup, di mana orang-orang yang hidup dan menghidupinya sekarang akan menciptakan sejarahnya masing-masing. Tidak ada "balas dendam" yang lebih baik daripada membuat tempat yang dimatikan oleh penjajah dulu itu sekarang menjadi tempat yang hidup.
pagi pak can terima kasih pak can sudah kasih tau sejarah jakarta saya jadi tau pak can 😊👍🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
@@ryanaje252 sama2 mas Ryan
Menikmati masa lalu....salam sehat selalu.
@@hwsinhocsignovinces75 terima kasih
Kisah Eberveld ini jadi cerita tutur para orangtua dari masa ke masa di tanah Betawi.
Selamat Pagi, nonton youtube pak Can sambil menikmati secangkir Kopi 👍
@@5us4nt0 selamat ngopi
Selamat pagi Pak....saya senang dapat informasi soal pecah kulit yang dulu ayah saya sendiripun mengajarkan kepada saya apa itu daerah pecah kulit dan kata Almarhum Ayah saya itu dikarenakan disana lah Pieter Everbeld disiksa sampai kulitnya pecah karena diseret kuda sebelum ditarik oleh 4 kuda sehingga tubuhnya rusak.....terima kasih Pak...saya menjadi mengerti sekarang....tetap sehat ya Pak...Tuhan memberkati Bapak.......
@@franzmelkias8755 selamat pagi mas Franz. Semoga video saya tetap bermanfaat
Terima kasih pak Tjan. Video yg menarik. Seingat saya th. 80an tengkorak Peter Erberveld pernah dipancang di gerbang gereja Sion (entah yang asli atau buatan)
@@abhimawa1 sdh tidak asli mas Abhi
Cerita yang menarik pa chand 👍👍
Assalamualaikum pecinta sejarah hadir semoga pak chand dan keluarga sehat selalu dan kita yang hadir di konten ini semuanya sehat 2 selalu aamiin
@@muhamadnasir8979 Aamiin. Terima kasih bang Nasir
Alhamdulilah...
bisa nonton video pak Can lagi
sehat" ya paak
salam dari Solear, Banten
@hirotakagirlfriend terima kasih mbak Putri. Salam dari Jakarta
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh selamat pagi pak can salam silaturahmi dari kota Bandar Lampung
Walaikum salam mas Nanang. Salam dari Jakarta
Assalaamu'alaikum..Konten yang sangat bagus sekali, edukatif dan mudah sekali difahami. Semoga pak Candrian selalu sehat.
@@Kepoinaja1981 waalaikumsalam. Terima kasih
Wah mantap pastinya itu smua staff museum sejarah jakarta pada salim/kenal sm bapak ya sampe petugas baju orange/PPSU jg kenal,selebritis ini pak Chand hehehe...btw itu foto dokumentasi cakep bener dah ahh yg ada bapak2 nunjuk monumen.berarti zaman dulu udah ada pengarah gayanya 😂 monumen lebih "icon" lg andai pala tengkoraknya msh ada itu sayang hilang
@@agungsetio6510 terima kasih mas Agung
Terakhir ke kota tahun 2022 saat ke glodok lg nyari Nepple2 buat orderan untuk kawasan industri kerawang proyek kereta bawah tanah itu baru ky mulai di keduk.. Semoga sehat selalu pak Chan...🙏🙏🙏
@@adisukaryadi3649 terima kasih mas Adi
@CandrianAttahiyyat sama2 pak Chan...🙏
Hadir Pak Can...smoga sehat slalu Pak Can..🙏
@@iwankurnia784 Aamiin. Terima kasih mas Iwan
Luar biasa video nya pak Chan, selamat pagi dan sehat selalu
@@imamsubekti5360 selamat pagi mas Imam
Sehat Om Can ? .., Wah, ter-nyata urusan kriminalisasi juga terjadi sesama orang Belanda, meskipun Pieter punya hubungan dekat/bahkan ada loyalis-nya dari kalangan Pribumi. Tragis-nya..hal tersebut di-lakukan oleh Pejabat (setingkat Gubernur).., dengan berlatar belakang "dendam pribadi" ..., = Pejabat yang tidak bisa memisahkan antara urusan pribadi dengan urusan publik, Merekayasa suatu urusan publik guna memuaskan dendam pribadi ... Betapa Mengerikan
@@yusnurhidayah1359 iya kriminalisasi sdh ada sejak dulu
Yang selalu ditunggu setiap senin pagi, sehat selalu Pak can.... Biar bisa terus berbagi informasi tentang jakarta, kota tercinta
terima kasih mbak
Nonton nih pak can.
Sehat semangat selalu
@@vinobasten235 terima kasih mas Vino
Masih bersukur jaman sekarang , nyala lampu terang dan tidak gelap ..kebayang gelap dan sunyi ..
@@dewso2745 iya benar
Kasus Pieter Erberveld contoh peradilan sesat..kaum indo Belanda thn 30an mendesak supaya monumen itu dibongkar tapi tak digubris..
@@HeryanaPernata betul
Moooorrrning pak Can,,,,,...... Greetings from Malang. ❤😊 Sehat sehat selalu pak Can.
@@lutfilutfi8647 good morning mas Lutfi. Salam semangat
Terima kasih kuliah sejarahnya Pak Can. Sehat dan semangat terus yaa pak
@@rwsambodo sama2
Sehat gembira selalu pak Can...
Rahayu 🙏
@@anakdesa7381 terima kasih
Sehat2 Pak Can. Bapak seperti sejarah Jakarta yg berjalan
@@endangpurwanti2000 mbak Endang terima kasih
Wah mantap om can liputannya. Tubuh peter ebervield pecah di pasar pecah kulit. Disitu dia di eksekusi dgn 4 kuda dr 4 penjuru. Jadi pasar itu dinamakan pasar pecah kulit. Dl nenek sy tinggal di gang seberang pasar pecah kulit . Sehat selalu om can . Yg bekas prasati itu skrg jadi pos satpam auto 2000 kalo gak salah .sy dl suka main2 kesana wkt kecil kalo kerumah nenek sy 👍🙏
@@ferdinandferdinand481 betul mas Ferdinand
@CandrianAttahiyyat oh iya om can disana jg ada makam mayor shou beng kun.
Dan makam panglima dr kerajaan banten dahulu yg membantu peter ebervield melawan Voc. Sy lupa namanya. Nanti di liput jg om can . Jln pangeran jayakarta memang penuh sejarah ya om can .tetap semangat om can dlm meliput sejarah djakarta .semoga om can tetap sehat selalu . 👍🙏
@ iya makam Raden Kartadria mas Ferdinan
Assalamu'alaikum pak Chandra.
Sehat n sukses sll ya pak. Aamiin YRA.
@@cuteritawaty9485 Waalaikumsalam. Terima kasih
Terimakasih pak can informasinya salam tempo doeloe 🙏
Ternyata mereka tetanggaan ya pak, Hehe. Salam sehaat untuk Pak Can en Pak Tasum Gereja Sion. ;)
Salam Pak Can;
Sepertinya belum lama masih ada prasasti tengkorak kepala orang ditusuk dijalan P.Jayakarta,ternyata sudah lama dibongkarnya;
Didaerah Pecah Kulit dulu juga ada Rumah Kawin orang” Tionghwa,sekitaran tahun 1960an
@@bennysunarjadihardjaja9138 iya mas Benny. Terima kasih sdh menonton
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Salam Pagi Pak Can, Sarapan dan Air Putih Hangat Jangan Lupa Pak Can .🎉🎉🎉🎉🎉
Waalaikumsalam bang Prabu, siap sarapan dan minum air putih hangat
SubhanAllaH dihukum demikian beliau yang dekat dengan rakyat jelata. Mengalir darah beliau ke tanah moyangnya. Pastinya gejolak sosial sebelum dan sesudah nya tidak baik-baik saja, sampai ada ancaman demikian. Monumennya juga menggunakan huruf hanacaraka, artinya banyak Pribumi yang melek huruf. Tapi mengapa tidak menggunakan huruf Jawi ya Guru Chand? Saya juga pernah diperlihatkan surat-surat tanah oleh yang mengaku keturunan Samuel FB Mayer beberapa belas tahun lalu secara tidak sengaja, ternyata menggunakan tulisan huruf hanacaraka, stempel kraton bersanding dengan bahasa Belanda dengan tandatangan. Apakah hanacaraka digunakan sebagai sistem tulisan resmi di Batavia Guru Chand??? Sejak kapan bangsa ini mengenal huruf Latin? Sepertinya menarik ya Guru Chand diculik sisi pendidikan ala tiap era di Batavia beserta tinggalan Sejarahnya.
Terimakasih Guru Chand. Sampe bolak-balik 4 kali mengulang nonton episode ini dari awal karena begitu kaya. Narasi dan gambar penuh sesak pengetahuan. Dari sisi sejarah, sampai adegan cium tangan para security di Musium, pasukan orange. Semua menunjukkan hati penuh kasih sayang dari Guru Chand kepada bangsa ini dan sejarahnya.
🎉🎉🎉🎉❤❤❤😊
@@semarkalakirtimuka terima kasih usulannya, semoga kelak bisa saya bahas. Salsm sehat
sangat di sayangkan monumen sejarah dijalan Jayakarta dibongkar beserta rumahnya
Assalamu'alaikum pak can...salam sehat selalu... terimakasih informasinya setiap Senin yg sll di tunggu " 🙏
waalaikumsalam Mbak Sri. salam semangat
Jalan kaki dari Beos ke Pecah Kulit...hebat pak. Kenapa ga naek bajaj saja. Jalanannya berantakan, trotoar ga ada, nyeberang serem..
Hati2 ya.....
Lurus terus ke arah gunung sahari sekitar 500mtr, nnt ada kuburan kapiten cina, saw beng kong, klo ga salah. Boleh dibahas pa can ttg siapa kapiten saw bengkong tsb...salam sehat selalu dr jakarta
Banyak versi cerita tentang makarnya Peter erberveld seorang Jerman indo siam.konon cerita rencana makarnya bocor oleh anaknya yang mendengar diskusi Peter dengan seorang pangeran Banten. Anaknya gadis yang pacarnya seorang serdadu VOC
Tks infonya Pak Can, harusnya kita nonton vdo2 Pak Can dulu ya.. sebelum berkunjung ke musium2 di kota.. biar paham dan lbh menghayati..🙏
@@imampusbaya4679 terima kasih mas Imam
Pagi Pak Can. Betul itu tengkorak asli Peter E. Diturunkan oleh Jepang karena tidak manusiawi. Diganti replika semen. Saya kira tengkorak asli tersebut dikuburkan selayaknya. Tentang Pecah Kulit saya juga mendapat informasi ada hubungannya dengan peristiwa hukuman mati ini. Karena tubuh P.E pecah karena ditarik 4 kuda. Selama ini saya meyakini itu asal daerah pecah kulit. Bisa jadi Pak Can benar. Terima Kasih.
@@GomperIan pecah kulit ternyata varian beras
saya sempat juga melihat itu
@ wah terima kasih infonya
@@CandrianAttahiyyat Pak Can perlu dilakukan penelitian lebih lanjut ttg ini. Peristiwa itu terjadi tahun 1722. Saya yakin pasar pecah kulit belum ada. Tapi peristiwa hukuman mati ini terjadi terlebih dahulu alias belum ada pasar. Selain P.E ada 24 orang lain pribumi yang dihukum mati dengan ditarik kuda empat penjuru sehingga tubuhnya pecah. Saya kira inilah asal muasal daerah pecah kulit. Sedan pasar pecah kulit dibangun jauh setelah peristiwa ini. Alangkah lebih baik diketahui pasar ini ada sejak kapan? Terima Kasih Pak Can atas dedikasi mendalam atas sejarah Jakarta 👍
@ setuju mas Ian. Perlu ada penelitian lebih lanjut
Ohhhhh... jadi itu penyebabnya.. gawat juga urusan tanah ☺️
Dulu pernah ada pak Cand, drama Pieter Erberveld, yg di pentaskan di musium sejsrah, nah dlm cerita drama itu, bukan masalah tanah, tapi tentang pemberontakan, dan Pieter di hukum dgn di tarik 4 ekor kuda, sehingga jadi di kenal dgn petjah koelit.. 😊
Baru jelas saya.. saya nonton pula di situ.. 😊
@@arthurjames3011 saya juga nonton bung Arthur
Pak Can, jangan lupa pake topi.
bisa jdi itu lampu petromak pak chan, yg seperti di eropa ad petugas yg menyalakan dan mematikan.
@jatiherin3311 mungkin
Terima kasih pak can
@@qhubilsan sama2 bang Qhubil
hadir Pak, semoga sehat selalu
Terima kasih
Sehat selalu ya pak Can...... Seperti biasa jgn lupa ngopi🙏
@@moeldhermulyana6223 siap
Assalamualaykum pak Can
Sehat2 ya pak
Terima kasih liputan kerennya. Saya baru tau soal ini.
Lain kali ajak2 saya&didi, kami temani pak. Hehee..
Trus kita makan di pantjoran.😊
Salam sejarah.
siap
Mantap Pak Can
terima kasih
Selamat pagi pak Can..satu lagi infonya
@@AndreasWidiarto terima kasih mas Andreas sdh menonton
Salam sehat selalu pak Can.. kpn boleh gabung ikut cx sejarah Batavia
@@gustafgus8682 boleh
Assalamualaikum pak Can....sehat selalu
Yg pertama nih
Terima kasih mas Almi. waalaikumsalam
Pak can tadi saya liat bapak lagi bkin konten di daerah roa malaka
@@Didi-wv7xd iya mas Didi
Sehat selalu pak can😊
@@gusrizal7762 terima kasih mas Gusrizal
Terima kasih pak Can, sehat , bahagia yaaa...sadis jg si gubjen, itu berlaku krn kpd seorang indo belanda, coba galur murni, gubjen blom tentu berani
@@trisavirgalanti6038 betul mbak Trisa
Selamat pagi Om Can, salam sehat selalu 😊😊😊😊
@@VanDerSpoor_1984 selamat pagi mas Tonnie
sangat bermanfaat pak Can 🙏
@@yongkiesalim3981 terima kasih mas Yongki
@CandrianAttahiyyat sama sama pak
Sehat selalu Pak Can..
@@FerryLiang terima kasih mas Ferry
tanah yg skrg berdiri astra2000 tsb thn 80an semasa sy kecil, sering mendengar orang tua2 menyebutnya tanah tengkorak, mungkin ini ada sangkut pautnya dgn tengkorak eberveld yg ditaruh diatas nisannya.
Pak Can, meriam2 yg ada di museum sejarah jakarta itu asli atau replika?
PAK CAN..SPILL DAERAH BERLAND KOMPLEK ZENI TNI AD. KARENA MENURUT CERITA APAKAH BENAR DAHULUNYA BERLAND TERUTAMA JALAN KESATRIAN 1 SAMPAI 5 KANDANG KUDA..? DI TUNGGU VLOGNYA. TERIMAKASIH.
Wahh patung nya pegang tongkat berwujud ular pak can....
Ada kaitannya mah dengan Freemasons ??
@@ahmadriza555 tidak ada
Selamat pagi, Pak Can. Sungguh sangat menarik kisah ini.
Pak, kalau saya ingin bertemu bapak dan mewawancara untuk kepentingan riset apakah bapak berkenan dihubungi? Terima kasih Pak
@@edwardjohn5 silakan hub IG
Serem juga nisan aslinya, terima kasih infonya pak can, salam sehat selalu
@@budisantoso6268 sama2 mas Budi
Sehat selalu pak Can
@@srimulyani3239 terima kasih mbak Sri
Tanya Pak Can. Kenapa Jl. Pecah Kulit sekarang ada di selatan Jl. Pang.Jay. tapi di peta Kp. Petjah Koelit ada di utara Jakatra weg.
@@wisnuwicaksono6572 sebenarnya di utara
@CandrianAttahiyyat trima kasih pak Can..
sehat slalu opa can...
@@mattiamanzi3147 terima kasih mas Mattiamanzi
Makam pieter everbeld sekarang dimana ?
hadir pak can 😊
@@osonouveau terima kasih mas Arifin
Kalau tengkorak aslinya ada dimana sekarang ? Mungkin ada yang tahu...
@@asungpranoto tdk diketahui
Replika monumen ini jg ada di musium taman prasasti, krn saya pernah liat di sana
@@JengGun iya jeng Gun
@CandrianAttahiyyat nambah informasi lagi tadi ketika selesai nonton tayangan ini. Terima kasiih pak Can
Pak can jangan sendirian jalan kaki jauh2 takut kena heatstroke lagi
@@ramadhanisme7 iya mas Ramadhan. Saya banyak ngaso
Saya salut
Salam sehat pak Can katanya yg skrg jadi Taman Anggrek dulu ktnya pekuburan cina?
@@langihenki6584 saya tidak tahu persis
Assalamualaikum... Pak Can
@@rofique5 waalaikumsalam mas Rofique
berarti versi cerita yang saya dengar dan baca selama ini hoax ya pak can, yang katanya pieter erberveld ingin merencanakan makar bersama penguasa pribumi terhadap voc
tuduhannya begitu tapi rekayasa
Kalo saya ga salah ingat, Jeje (Historian Betawi) termasuk yg bilang asal nama Pecah Kulit dari hukuman thdp Peter.
@@bintangsabit1312 ternyata varian beras
Waktu jadi guide di musejak, saya malah cerita kalau Pieter eberveld dihukum karena macarin anak perempuan gubernur jenderal
@@novaldiazwardi3628 sayang datanya tidak ada
Masih hangat, mari kita dengarkan dengan seksama
Terima kasih
Assalamualaikum pak chan
Walaikumsalam Mbak Rihana
Agak ribet ya nyebut namanya “Pieter E….”😅 Wah ternyata modus begal tanah ya 😢. Skrg tengkoraknya kemana Pak Can?
saya pernah baca kalau Pieter dihukum menggunakan kuda di ikat di tangan dan kakinya sampai putus pak Can, apa benar bgitu ? krn di awal video bapak sebut dihukum gantung, dan di akhir video bapak bilang ditarik kuda. dan sebelum monumenya dibongkar apa tengkorak diatasnya tengkorak asli ?
@@sokha55 ditarik kuda. Sdh tidak asli juga
@CandrianAttahiyyat noted pak Can, sehat selalu. Salam
Apakah tengkorak di atas monumen sebelum jepang masuk masih asli sejak jaman VOC pak can ??