Saya minoritas mempunyai orang tua angkat seorang Kyai di Pandegelang, beliau mengajarkan untuk menghormati orang lain tanpa memandang status sosialnya...❤ Begitu melihat kotbahnya Gus Miftah yang merendahkan orang lain, hati ini miris, kecewa, sedih, sepertinya orang yang status sosialnya ada dibawahnya, tidak punya harga dirinya Dimata Miftah...😢😢😢
Masih mending meng Hina ... Ngomong jorok ...saat ceramah... Metal ....m ....gatal ....sebut kelamin perempuan....ada vdo nya di u tube ... I lupa channel nya
@@mawarsita646 semua org punya nama masa kecil itu bagus.setelah sukses bsa ganti nama masa depan yg bisa meraih ke suksesan. Di msa kecil masih jadi org biasa, di masa tua sdah jdi mentri atw per siden ya ganti nama ga msalah salam masa depan yg cemerlang👍🙏
@@mawarsita646__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@MatrowiAwi__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Kita yakin masih lebih banyak rakyat yg berakal sehat... tidak suka pernyataan2 yg merendahkan orang lain lewat candaan kasar , meskipun oleh seorang tokoh sekalipun ,apa lagi oleh orang yg cuma pinter pidato tanpa adab !
Guyonan mas Eko Kuntadi dan mas sobary memang gak ada lawan, penghianat demokrasi dan konstitusi sekarang mau kemana gak urus,kami muak jijik dan mau muntah,❤❤❤ PDIP dan simpatisan, 🔥🔥🔥 abangku, merdeka 🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍🙏.
Nama aslinya Miftakhul annam bkn Miftah Maulana Habiburrahman orang tuanya Miftah itu ngasih namanya Miftakhul annam panggilan ta'im,....adiknya ta'im nama nya Miftakhul Khoirot panggilannya mas tajib.... asale Tanjung Jabung Lampung Timur orang tuanya transmigrasi dr dukuh Bantengan.....
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Mengajak kaya mendadak tanpa harus cari tuyul...gus miftaah jitu triknya langsung ke orang yg dituju❤❤ semangat slslu buat gus miftah yg menyebabkan wajah mendung jadi senyun cerah ceria seger lagi es teh es teh seger....namun yang lain kepanasan...g tau kalo ada es teh seger❤😂❤
IBU IBU YANG CINTA TERHADAP ANAK ANAKNYA MANFAATKAN SOHLAT KITA SETIAP SEHABIS SOLAT KECUP KENINGNYA ANAK ANAKNYA SUPAYA ANAK KITA MENDAPAT SYAFAATNYA NABI MUHAMMAD DAN ADABNYA ❤
lama sekali tidak bikin video berdua, Bapak Kang Sobary dan Bang Eko Kuntadhi , sangat rindu acara ini, sebab kasih pengetahuan terkini juga ada ilmu kehidupan, kebijaksanaan bersosial, tapi disajikan dengan humor, jadi senang mengikuti videonya. 👍👍👍
Tahukah kang Sobari & mas Eko bhw pesantren miftah (ora aji) yg mewah/megah dibangun oleh menteri Basuki atas perintah mulyono/konco miftah yg 'hobby'nya sama2 penCITRAan..! Semoga pmbangunan pesantren itu tdk pake dana APBN yah; semoga...
Miftah alias Ta'im memang 'cerdik', dia pake gelar "Gus", padahal dia bukan Gus, dia pake gelar "Gus" karena dia tau gelar Gus itu sangat dihormati dinegeri ini, dan dgn gelar Gus nya dia bisa dpt jama'ah, kmdn jualan agamanya jd laris manis dan tarif nya jadi mahal dan akhirnya dikultuskan oleh pengikut/pemujanya, bhkn blankon nya saja pernah dilelang smp 900 juta, pdhl blankon nya ya biasa saja nggak ada karomah dan keistimewaannya, sama saja dgn blankon pada umumnya.
Sosok wali² termasuk Sunan Kali Jogo tidak diceritakan dalam sejarah, bagaimana sosok beliau. Jadi penggambaran sosok Sunan Kali Jaga di gambar² maupun film² hanyalah imajinasi saja. Sebutan gus, kyai, ajengan, ulama adalah gelar yang diberikan oleh umat kepada seseorang setelah melihat track record nya. Bukan dengan jalan memplokamirkan diri, karena memang tidak ada sertifikatnya.
Sampe segitunya ketidak sukaanya subkhanaloh Lebih baik di benci daripada membenci Semoga Alloh mengampuni dosa dan kesalahan orang telah menyebar kan kejelekan orang lain amin yarobbal alamin 🙏🏽🙏🏽
Mantap Pak Sobari ini, coba diskusi ini jejalkan ke Ta'im. Kalau memang keturunan dari Kyai Besari. Ta'im akan melakukan Gugatan... Apa yang bisa silakukan Ta'im selanjutnya?😂😂😂
Di luar kasus penghinaan atas penjual es teh, jika benar bahwa Miftah pernah mengklaim keturunan Kyai Kasan besari , itu sudah kebohongan publik dan dia tak layak jadi pejabat publik. Layaknya klaim nasab lainnya.
betul... salah satu kisahnya adalah Kyai di Sidoarjo Jawa Timur tepatnya didaerah Desa Pagerwojo Sidoarjo nama Kyai nya Alm. Kyai Mas'ud at Mbah Su'ud...
Kelakuan Buruk seorang Anak Buah atau Pembantu Presiden adalah Cerminan dari pada Pimpinan nya yaitu Jokowi dan Prabowo. Ngaku Gus Ternyata bukan Gus, Ngaku Ulama kok mulutnya seperti itu ya Miftah. Semoga Bapak Penjual Es, Ibu Yati Pesek dan banyak orang yang direndahkan Miftah diberikan umur panjang, diberikan kesehatan, diperbanyak rezeki nya Aamiin ya rabbal ya alamiin
Mantap & Sangat Settuju seKali dg PerNyataan bp ini . Tdk uSah BerDakWah dan Lepas kan Kata2 Panggilan Gus itu . Pulang Saja tempat Kelahirah Mu & BerDagang di sana . I. N. G. A. T oRg di atas kamu Banyak Yg Ilmu nya Tinggi .& Jgn Mengaku aku bhwa masih KetuRunan Brawijoyo , Raden Patah dll . Malu - Maluin aja . Di sisi Lain nama nya Gus & Pimpinan PONPES itu Tutur kata nya Sopan Menghormati sesama Tdk suka menghina Org Lain Tdk sombong tutur kata nya Tdk Kotor , Jorok & tdk Cengengesan . di Vidio Lain ada yg biLang Ponpes nya di Bangun kan Olh bp Jokowi ... Biaya nya UANG dari mana ... ? Kalo itu Uang Rakyat / Uang Negara Prabowo Subianto Presiden Segera menindak lanjuti secara Tegas utk mengembalikan nya .
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
"GUS" itu kira-kira artinya CAH BAGUS/ANAK BAGUS,PANGGILAN YANG DITUJUKAN PADA ANAK YAI YANG HARAPKAN NANTINYA DIA BISA MENJADI SEPERTI ORANG TUANYA,YANG MENGAYOMI/MELINDUNGI JAMAAH/WARGANYA.. "MUNGKIN" SEPERTI ITU
Saya se'7 sama pakde sobari kalo Gus/ustadz itu orang Yang Ber Akhlak & Ber ilmu mensiarkan agama itu Harus sejuk Lembut Ber adab Dan Ber ilmu..Bukan caci maki merendah orng lain seperti Miftah Dan kabib Unyil
Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Di Bali ,ada Ida Bagus , itu sebutan bagi kasta brahmana , kasta yg berkecimpung dlm urusan Agama , kalo udah mumpuni jadilah mereka Pedanda / pendeta yg memimpin upacara , dewa yadnya , pitra yadnya dll Keluarga pendeta , maupun ida bagus dari lahir udah disebut Ida Bagus didepan namanya misal ida bagus Rai , ida bagus Raka dll Sekarang walaupun pekerjaannya apa saja putra Ida Bagus ya Ida Bagis , sedang yg perempuan dipanggil Ida Ayu.
Gus,Ning,Aaa,Nyi,Habib dan Habibah merupakan panggilan Duriyah para ulama yang masih memiliki garis keturunan(Kyai,syech,Para walisongo dan Nabi Muhammad SAW)yang memiliki peranan menjaga nama baik keluarga besar, memberikan suritauladan baik dan meneruskan perjuangan keluarga besar sesuai kemampuan dan keahlian. Duriyah khususnya Duriyah Kandung itu disematkan mulai sejak lahir bagian kodrat Allah SWT yang dilakukan tahanpan proses ujian kehidupan dan melakukan tugas sebagai Duriyah. Panggil Duriyah tidak asal nyomot memanggil gelar tersebut harus tahu nasabnya dan keluarganya dikarenakan tanggung jawab kepada keluarga besar. Ada beberapa oknum mubaligh dan oknum pengajar pendidik agama supaya tenar dipanggil Duriyah(Gus,Ning,Aaa dan Teh). Apalagi dapat jabatan di instansi pemerintahan maupun lembaga pendidikan disertai melakukan prilaku tidak pantas dicontoh. Itu oknum mubaligh atau oknum pengajar agama/umum sudah mendapatkan jabatan atau tergiur duniawian akhirnya merendahkan orang lain khususnya orang yang tidak mampu. Tidak cuma itu saja, bahkan ada beberapa oknum mubaligh dan oknum pengajar agama/umum mendapatkan jabatan baik di instansi maupun di lembaga pendidikan berprilaku merendahkan dan menjatuhkan serta menyebarkan fitnah kepada Duriyah kandung yang memiliki suri tauladan baik dan memiliki wasiat untuk meneruskan perjuangan keluarga sesuai kemampuan dan keahlian. Bagus Nitizen, ulama dan Duriyah mengingatkan oknum mubaligh dan oknum pengajar untuk kembali yang benar dan memberikan suritauladan baik dan memberikan saran kepada oknum tersebut minta maaf dan tidak mengulang perbuatan tersebut supaya tidak menjadi kebiasaan.🤔🤔🙏🙏
wah enak banget wawancaranya. ini wo sobari ini tetongoku , kebenaranya bisa dipertangung jawabkan ga asal omong mantap. lanjut terus bang sobari netizen dukung kang sobar.😅😅😅😅
Selama aku amati jika sesiapun jatuh dgn kesalahan pasti akan dibicarakan dgn sehina ini dan serendah ini... padahal sejatinya gelar itu bukanlah hal utama yg hrs dibahas.. intinya kt gak butuh gelar apa artinya bergelar atau TDK bergelar... intinya anda juga pernah punya kesalahan cuma TDK pernah terlihat oleh publik....BPK ini kyknya full power membahas jatuhnya sodara kt sendri yaitu Miftah...KLO sy sih bersukur dapat ilmu wawasan LG untuk menyadari TDK mengkoreksi org lain dgn fuull power..aku juga bisa JD lebih hina aku juga berlumpur dgn dosa dan kedurhakaan entah itu pada alam ini entah itu pada Maslah lalu entah pada diri sendiri.....
Saya punya buku karangan kang Subari yg berjudul kang sejo melihat Tuhan. Disitu baca bukunya terasa santai TDK berkerut dahi tahu2 SDH habis halaman 1 bukunya kang Sobary.
Hampir mayoritas yang berbangga dan tergila" bergelar GUS..itu rata" dari kaum NU.. hayoo akui saja lah.. dan dimana mereka menganggap Wali setara dengan para Nabi.. miiit...amiiit
Gus di sebut orang Gus itu sebenarnya, apabila di dalam dirinya mempunyai HATI YG BAGUS ,,, Tidak memandang miskin kaya keturunan siapapun,, Klo hatinya baik bagus,, Itulah gelar GUS yg sebenar benarnya,,
Saya minoritas mempunyai orang tua angkat seorang Kyai di Pandegelang, beliau mengajarkan untuk menghormati orang lain tanpa memandang status sosialnya...❤
Begitu melihat kotbahnya Gus Miftah yang merendahkan orang lain, hati ini miris, kecewa, sedih, sepertinya orang yang status sosialnya ada dibawahnya, tidak punya harga dirinya Dimata Miftah...😢😢😢
Masih mending meng Hina ... Ngomong jorok ...saat ceramah... Metal ....m ....gatal ....sebut kelamin perempuan....ada vdo nya di u tube ... I lupa channel nya
Mbh Sobari. . Memang joozzz ilmunya . . bicara cees pleng. . apa ada nya. . Mifta yg sdh di jatuh kan oleh ALLAH SWT. . .
Taaiiim aja itu kan nama aslinya pak
@@mawarsita646 semua org punya nama masa kecil itu bagus.setelah sukses bsa ganti nama masa depan yg bisa meraih ke suksesan. Di msa kecil masih jadi org biasa, di masa tua sdah jdi mentri atw per siden ya ganti nama ga msalah salam masa depan yg cemerlang👍🙏
Kiyai NU di jatuhkan oleh Allah???? Waduh mengerikan pengikut NU...
@@mawarsita646__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@MatrowiAwi__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Kang Sobari Budayawan yang sangat Oke dan bicara Kebenaran, Terus berjuang dan memberi Edukasi
Bukan ngedukasi ... tapi ngomongke orang lain semu ngeledek.....
Kebenaran dari mana bung
Obate entek 😅
Tobato sampean iku Wak ? Ojo ngelek ngelek wong liyo , dapurmu Dewe durung mesti bener , grayaono jitokmu Dewe oke hahaha
Orang cerdas, kadang bicaranya memakai satire
Smga Sehat selalu pak Sobari,,
Salut sama Embah Sobari ini, beluau kritis dari jaman Suharto...terus Semangat Mbah....🙏🙏🙏🙏
Keren kang Sobari, komentar nya cukup memberikan pencerahan bagi orang awam. Sukses selalu buat Kang Sobari
Seneng cara bicara nya kang sobari
Kita yakin masih lebih banyak rakyat yg berakal sehat... tidak suka pernyataan2 yg merendahkan orang lain
lewat candaan kasar , meskipun oleh seorang tokoh sekalipun ,apa lagi oleh orang yg cuma pinter pidato tanpa adab !
Ucapan pak Sobari sangat di terima akal 😀
Kreen pak 👍👍
Kang Sobari sy tahu dr Th 1987 sdh dia sederhana tapi orang Pintar🙏🙏🙏☝️
Apapun yg di ulas Kang Sobari smox sesuai fakta adanya, Salam sehat M Eko & Kang Sobari. . 🇲🇨🙏🙏
Masih ada orang sperti kang Sobari,,kita kita dpet rasa adem enak berisi dn berseri🙏🙏🇲🇨🇲🇨
Kang Sobari selalu memberikan perspektif baru dlm memandang suatu hal
Kang Sobari mantap ulasanya,salam buat Mas Eko❤❤❤.
Kang Sobari emang top markotop, sehat selalu kang. Jgn pernah lelah memberikan edukasi politik.
Mantaap...kajian Ustadz Sobari,begitu lugas & sedikit lucu dan bikin terkekeh kekeh di forumx Gus Kuntadi...lanjut for next EPISODE...Madura hadir😂😂😂
Guyonan mas Eko Kuntadi dan mas sobary memang gak ada lawan, penghianat demokrasi dan konstitusi sekarang mau kemana gak urus,kami muak jijik dan mau muntah,❤❤❤ PDIP dan simpatisan, 🔥🔥🔥 abangku, merdeka 🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍🙏.
Pak Sobari orangnya jujur dan mencerahkan umat dia sosik orang yg jujur dan tidak mau dibohongi.
Suka banget dg Eko Kuntadi. Masjo Pray nnDenny siregar. Omongannya selalu benar. Cokro TV kabarnya giman?
Mantan bazzer jokowi😂😂😂
TV COKRO MEDIA PASUKAN TERNAK PROJO YANG SEKARANG BUBAR KARENA SUDAH TIDAK DAPAT ALIRAN DANA LAGI DARI JUNJUNGAN NYA SI MULYONO😂
Objektif saja. Tidak selalu benar. Tidak orang yang selalu benar. Apalagi kalau bicaranya pesanan sponsor. Dibayar, to??
Pretttt
Omongan manusia yg sekelas yg anda katangan ini GK ada yg benar😂😂😂
Nama aslinya Miftakhul annam bkn Miftah Maulana Habiburrahman orang tuanya Miftah itu ngasih namanya Miftakhul annam panggilan ta'im,....adiknya ta'im nama nya Miftakhul Khoirot panggilannya mas tajib.... asale Tanjung Jabung Lampung Timur orang tuanya transmigrasi dr dukuh Bantengan.....
Itu orangtuanya Miftah bukan bos??
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
😂😂😂😂😂
Betul betul betul pak? Gak layak Miftah disebut gus
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Nah sy sependapat dgn pak Sobari..ini baru pencerahan yg masuk di akal...salut buat pak Sobari..🙏🙏🙏
Trima kasih kang Sobari, luar biasa pencerahannya
Kang sobari kalo bicara kerenn
Keras namun lucu😅😅😅😂😂😂
Masih blm tau sejarah.
Mengajak kaya mendadak tanpa harus cari tuyul...gus miftaah jitu triknya langsung ke orang yg dituju❤❤ semangat slslu buat gus miftah yg menyebabkan wajah mendung jadi senyun cerah ceria seger lagi es teh es teh seger....namun yang lain kepanasan...g tau kalo ada es teh seger❤😂❤
Gus palsu, nama palsu, nasab palsu, ceramah palsu, guru Pekalongan palsu.
@@SafaulSafaul37Gus dari mana Gusaran paling
Kangen sama bang Deni mana suaranya 😂😂😂
IBU IBU YANG CINTA TERHADAP ANAK ANAKNYA MANFAATKAN SOHLAT KITA SETIAP SEHABIS SOLAT KECUP KENINGNYA ANAK ANAKNYA SUPAYA ANAK KITA MENDAPAT SYAFAATNYA NABI MUHAMMAD DAN ADABNYA ❤
lama sekali tidak bikin video berdua, Bapak Kang Sobary dan Bang Eko Kuntadhi , sangat rindu acara ini, sebab kasih pengetahuan terkini juga ada ilmu kehidupan, kebijaksanaan bersosial, tapi disajikan dengan humor, jadi senang mengikuti videonya.
👍👍👍
Sungguh alangkah rapuh hidup dalam kendali gaya " by kang Sobari
Tahukah kang Sobari & mas Eko bhw pesantren miftah (ora aji) yg mewah/megah dibangun oleh menteri Basuki atas perintah mulyono/konco miftah yg 'hobby'nya sama2 penCITRAan..! Semoga pmbangunan pesantren itu tdk pake dana APBN yah; semoga...
😱😱😱😱
Nah informasi yg bagus ini..
Terima kasih 😊
Buktikan jgn FITNAH.. Tp klo PEMBENCI pasti jauh dr Kebenaran alias HOAK🫵
Haaa kasus nih 😂😂😂
Thanks infonya .
Satu persatu pendukung Jokowi mulai di permalukan Allah SWT, mulai dari Fufufafa sampai nanti.......tapi Jokowi gak pernah punya malu
Ngk nyambung,piye to iki,
Dungu jangan d piara dong
Miftah alias Ta'im memang 'cerdik', dia pake gelar "Gus", padahal dia bukan Gus, dia pake gelar "Gus" karena dia tau gelar Gus itu sangat dihormati dinegeri ini, dan dgn gelar Gus nya dia bisa dpt jama'ah, kmdn jualan agamanya jd laris manis dan tarif nya jadi mahal dan akhirnya dikultuskan oleh pengikut/pemujanya, bhkn blankon nya saja pernah dilelang smp 900 juta, pdhl blankon nya ya biasa saja nggak ada karomah dan keistimewaannya, sama saja dgn blankon pada umumnya.
Sosok wali² termasuk Sunan Kali Jogo tidak diceritakan dalam sejarah, bagaimana sosok beliau. Jadi penggambaran sosok Sunan Kali Jaga di gambar² maupun film² hanyalah imajinasi saja.
Sebutan gus, kyai, ajengan, ulama adalah gelar yang diberikan oleh umat kepada seseorang setelah melihat track record nya. Bukan dengan jalan memplokamirkan diri, karena memang tidak ada sertifikatnya.
Guuuus...lg ngetren...orang tua ...anak muda..pinter dkt..lngsg..dpt panggilan..gus.....
Gus permainan NU...
Apa salahnya miftah pake nama Gus...toh gus gus yg lain tidak jauh beda bahkan mungkin ada yg lebih parah dari dia...
Banyak yang mengaku gus gus dan menfaatin nya buat kepentingan pribadi
Salam sehat Kang Sobari& mas Eko Kuntadi.
Kang Sobari dan Pak Eko sehat sllu,,siiap kritisi dan kupas semua fenomenal sosial🤣💪💪💪🇮🇩🇮🇩
Semua.masarakat.lndonesia.inilah.sejatinya.orang.yg.benar.mengarti.sekarang.banyak.yg.tertipu..dengan.namanya.gus.buatan.biyar.paham.semua.orang
Lebihbaik.biyarmuntur.biyarmasarakat.kecil.senang
betul itu fufufafa cium tangannya, mending cium tangan gue 😂 jaman sekarang banyak yg ngaku Gus dan Habib, jadi cuekin aja
Saya tak pernah silau terhadap titel,sebab kita berasa sederajat
dari silsilah nasabny saja sdah palsu, sehingga bicarany ta'im alias miftah itu Aspal ( asli tapi palsu )😃😃😃
Miftah mencuri gelar GUS itu utk memperkaya diri utk minta di hormati dan mengaku" Keturunan ki ageng basari utk mendingkrak popolaritas
Pak Sobari mantap,jelas,berbobot .🙏
Gus anak seorang alim ulama dan kyai, dibesarin di pesantren seperti Gus Dur ,Gus Baha .
Sampe segitunya ketidak sukaanya subkhanaloh
Lebih baik di benci daripada membenci
Semoga Alloh mengampuni dosa dan kesalahan orang telah menyebar kan kejelekan orang lain amin yarobbal alamin 🙏🏽🙏🏽
*Miftah/ta'im kesombongannya terlihat waktu mengunjungi Turki, di situ ta'im di usir paksa oleh pemilik restoran, karena kesombongannya sendiri*
Oalah..
Oh kenapa diusir?
Smart FM dan Kompas, ngefans sma tulisan dan monolog Mbh Sobari. 😊
Mas Eko nyetel sama kang Sobari.
Dulu, gue sangat ngefan sama
beliau
lewat tulisan beliau di Kompas.
Mantap Pak Sobari ini, coba diskusi ini jejalkan ke Ta'im. Kalau memang keturunan dari Kyai Besari. Ta'im akan melakukan Gugatan... Apa yang bisa silakukan Ta'im selanjutnya?😂😂😂
Di luar kasus penghinaan atas penjual es teh, jika benar bahwa Miftah pernah mengklaim keturunan Kyai Kasan besari , itu sudah kebohongan publik dan dia tak layak jadi pejabat publik. Layaknya klaim nasab lainnya.
betul... salah satu kisahnya adalah Kyai di Sidoarjo Jawa Timur tepatnya didaerah Desa Pagerwojo Sidoarjo nama Kyai nya Alm. Kyai Mas'ud at Mbah Su'ud...
Lapo ceritane?
Dia bikin judul film apa bos
Aku ngakak nih denger omongan pak Sobary 😅
Lucuuuu kocak tp fakta gak hoax 😂😅
Semoga sehat selalu tuk bapak Sobari....beliau dulu dosen saya matkul Sosiologi...
Kelakuan Buruk seorang Anak Buah atau Pembantu Presiden adalah Cerminan dari pada Pimpinan nya yaitu Jokowi dan Prabowo. Ngaku Gus Ternyata bukan Gus, Ngaku Ulama kok mulutnya seperti itu ya Miftah. Semoga Bapak Penjual Es, Ibu Yati Pesek dan banyak orang yang direndahkan Miftah diberikan umur panjang, diberikan kesehatan, diperbanyak rezeki nya Aamiin ya rabbal ya alamiin
Mantap & Sangat Settuju seKali dg PerNyataan bp ini .
Tdk uSah BerDakWah dan Lepas kan Kata2 Panggilan Gus itu .
Pulang Saja tempat Kelahirah Mu & BerDagang di sana .
I. N. G. A. T
oRg di atas kamu Banyak Yg Ilmu nya Tinggi .& Jgn Mengaku aku bhwa masih KetuRunan Brawijoyo , Raden Patah dll .
Malu - Maluin aja .
Di sisi Lain nama nya Gus & Pimpinan PONPES itu Tutur kata nya Sopan Menghormati sesama Tdk suka menghina Org Lain Tdk sombong tutur kata nya Tdk Kotor , Jorok & tdk Cengengesan .
di Vidio Lain ada yg biLang Ponpes nya di Bangun kan Olh bp Jokowi ... Biaya nya UANG dari mana ... ?
Kalo itu Uang Rakyat / Uang Negara Prabowo Subianto Presiden Segera menindak lanjuti secara Tegas utk mengembalikan nya .
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Kang Sobari ini memang special one.. Selalu mengingatkan Kita akan kepalsuan dunia dng bahsa yg keren.. Sehat senang Mbah Sobari
Masuk Mas Eko dan Kang Sobari. Miftah engak berhak menyandang Gus.
Gas terus miftoh.......si eko paling cerdas goreng mengoreng berita yg hangat.......
Ampun bang Sobari... Anda hebat, semoga selalu sehat.... Dan panjang umur🙏
"GUS" itu kira-kira artinya CAH BAGUS/ANAK BAGUS,PANGGILAN YANG DITUJUKAN PADA ANAK YAI YANG HARAPKAN NANTINYA DIA BISA MENJADI SEPERTI ORANG TUANYA,YANG MENGAYOMI/MELINDUNGI JAMAAH/WARGANYA.. "MUNGKIN" SEPERTI ITU
Setuju apa kata kang Sobari 👍🏻👍🏻
Saya se'7 sama pakde sobari kalo Gus/ustadz itu orang Yang Ber Akhlak & Ber ilmu mensiarkan agama itu Harus sejuk Lembut Ber adab Dan Ber ilmu..Bukan caci maki merendah orng lain seperti Miftah Dan kabib Unyil
Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Lugas,tegas,bermakna,tidak basa basi kg Sob HHari?❤inilah pencerahan yg cerah tanda tanda kutip❤TDK SPT Miftah gusbagus😂
Terimakasih,Kang Sobari. Benar2 berilmu.
Di Bali ,ada Ida Bagus , itu sebutan bagi kasta brahmana , kasta yg berkecimpung dlm urusan Agama , kalo udah mumpuni jadilah mereka Pedanda / pendeta yg memimpin upacara , dewa yadnya , pitra yadnya dll
Keluarga pendeta , maupun ida bagus dari lahir udah disebut Ida Bagus didepan namanya misal ida bagus Rai , ida bagus Raka dll
Sekarang walaupun pekerjaannya apa saja putra Ida Bagus ya Ida Bagis , sedang yg perempuan dipanggil Ida Ayu.
I LOVE GUS MIFTAH 😍😍
Gus,Ning,Aaa,Nyi,Habib dan Habibah merupakan panggilan Duriyah para ulama yang masih memiliki garis keturunan(Kyai,syech,Para walisongo dan Nabi Muhammad SAW)yang memiliki peranan menjaga nama baik keluarga besar, memberikan suritauladan baik dan meneruskan perjuangan keluarga besar sesuai kemampuan dan keahlian. Duriyah khususnya Duriyah Kandung itu disematkan mulai sejak lahir bagian kodrat Allah SWT yang dilakukan tahanpan proses ujian kehidupan dan melakukan tugas sebagai Duriyah. Panggil Duriyah tidak asal nyomot memanggil gelar tersebut harus tahu nasabnya dan keluarganya dikarenakan tanggung jawab kepada keluarga besar. Ada beberapa oknum mubaligh dan oknum pengajar pendidik agama supaya tenar dipanggil Duriyah(Gus,Ning,Aaa dan Teh). Apalagi dapat jabatan di instansi pemerintahan maupun lembaga pendidikan disertai melakukan prilaku tidak pantas dicontoh. Itu oknum mubaligh atau oknum pengajar agama/umum sudah mendapatkan jabatan atau tergiur duniawian akhirnya merendahkan orang lain khususnya orang yang tidak mampu. Tidak cuma itu saja, bahkan ada beberapa oknum mubaligh dan oknum pengajar agama/umum mendapatkan jabatan baik di instansi maupun di lembaga pendidikan berprilaku merendahkan dan menjatuhkan serta menyebarkan fitnah kepada Duriyah kandung yang memiliki suri tauladan baik dan memiliki wasiat untuk meneruskan perjuangan keluarga sesuai kemampuan dan keahlian. Bagus Nitizen, ulama dan Duriyah mengingatkan oknum mubaligh dan oknum pengajar untuk kembali yang benar dan memberikan suritauladan baik dan memberikan saran kepada oknum tersebut minta maaf dan tidak mengulang perbuatan tersebut supaya tidak menjadi kebiasaan.🤔🤔🙏🙏
Harusnya orang seperti ini jujur dalam menyampaikan pendapat di undang di TV agar yg terlanjur mengikuti miftah segera tobat.
Sehat terus pak sobari senang dengar kata2nya tak ada yg di tutup tutupi ❤❤❤
wah enak banget wawancaranya.
ini wo sobari ini tetongoku , kebenaranya bisa dipertangung jawabkan ga asal omong mantap.
lanjut terus bang sobari netizen dukung kang sobar.😅😅😅😅
semangat bung............
miptah sdh slesai (game over) 😅
Mbah sobari memang top👍
Maa Syaa Allah
Baru Tau Makna nya GUS.
OH ternyata Begitu To.
Atas Pengetahuan Jazakallah Huqoiran
2045 TV Bagus aku nyimak hadir 👍🙏❤️
Selama aku amati jika sesiapun jatuh dgn kesalahan pasti akan dibicarakan dgn sehina ini dan serendah ini... padahal sejatinya gelar itu bukanlah hal utama yg hrs dibahas.. intinya kt gak butuh gelar apa artinya bergelar atau TDK bergelar... intinya anda juga pernah punya kesalahan cuma TDK pernah terlihat oleh publik....BPK ini kyknya full power membahas jatuhnya sodara kt sendri yaitu Miftah...KLO sy sih bersukur dapat ilmu wawasan LG untuk menyadari TDK mengkoreksi org lain dgn fuull power..aku juga bisa JD lebih hina aku juga berlumpur dgn dosa dan kedurhakaan entah itu pada alam ini entah itu pada Maslah lalu entah pada diri sendiri.....
RIZIEQ , BAHAR & SOMAD ngomong jorok ngomong kasar menebar kebencian kok nasibnya ga kayak miftah siihh ?????😢😥
gus mimtah tetep semangat ber dakwah
Kang Sobari mmg tak ada duanya, apa adanya yaa.... Btl kang, gak pantes dipanggil Gus, panggil aja Si... 😅👍
Kang Sobary...👍
Idolaku sejak dulu..💪
🤲🤲♥️♥️🙏🙏
Smg semua rakyat awam RI terinspirasi dengan pemikiran dan ucapan P.Sobari dalam hal2 pembodohan dan penipuan yg dilakukan oleh org2 spt Miftah Ta'im
Mbh sobari itu pernah mesantren makanya belio tsu makrihfat tpi gk sombong smga sht pnjg umur byk rezeki amin
Betul pak Sobari
Miftah si Ta'im, yg ngaku" keturunan kyi besar di ponorogo ,pdahal miftah anak dr petani di lampung timur
Aku juga mau belajar😮😮😮😮Bahasa Jowo
Mantap kang sobari fans bgt sht sllu mas eko kang sobari
Terserah yang menyebut atau yang memanggil tentang status orang,yang penting enjoy gak ada yang tersakiti,.
Saya punya buku karangan kang Subari yg berjudul kang sejo melihat Tuhan. Disitu baca bukunya terasa santai TDK berkerut dahi tahu2 SDH habis halaman 1 bukunya kang Sobary.
Bukan kang kirno ya
Keren keren jos kang Sobari. Jadi jelas tentang Gus gusan
Hampir mayoritas yang berbangga dan tergila" bergelar GUS..itu rata" dari kaum NU..
hayoo akui saja lah..
dan dimana mereka menganggap Wali setara dengan para Nabi..
miiit...amiiit
Jos
BP SOBARI NGOMONGNYA MANTAP OBYEKTIF ❤
PAK SOBARY penjelasanya enak di dengar Kata"nya Lancar good 👍
Betul pak
Setuju Kang Sobari & Bung Eko .. Miftah tidak usah dipanggil GUS dan Si Usman yang ketawa seperti kesurupan tidak usah panggil. KH !
Masyarakat kita yang belum teliti, dikira ilmu ini mengalir dari darah
Gus di sebut orang Gus itu sebenarnya, apabila di dalam dirinya mempunyai HATI YG BAGUS ,,,
Tidak memandang miskin kaya keturunan siapapun,,
Klo hatinya baik bagus,,
Itulah gelar GUS yg sebenar benarnya,,
Mantapppp👍👍👍👍👍
yg setuju kang sobari dipanggil Gus sobari like disini 👇
Masyarakat Indonesia kenapa sering ketipu dan senang ditipu oleh orang2 yg bawa2 agama yah 😢😢😢
Bagus analisamu pak Sobari.mantab.
Dari awal nonton salut sama omongan sobri tp setelah nyinggung yg lain lain lost resfect
Bener bgt meningan dagang aja klw ga ya jd tani itu lbih baik nyambih jdi lawak cocok menghibur 😂😂
Sepertinya cuma d Indonesia seorg fake habib,gus,etc dipuja".
Kang sobari keren cara mengedukasi masyarakat👍