@@mardiansyahmardiansyah realistis saja, justru lestarinya batik itu karena dibisniskan (ada produksi & perminataan pasar yg imbang), kalau hanya bikin tanpa imbalan apa2 apa anda yg menanggung biaya hidup & produksi batiknya? Trus yg namanya merk ya terserah yg punya lah mau diturunin ke anaknya, masa yg bukan siapa2nya mau ngambil alih merk orang?
Cici ini totalitas bgt dlm menjaga kualitas produknya. Aku salut bgt denger fakta walaupun batik ini diujung tanduk karena faktor kesehatan si cici, tpi dia gk maksain anaknya untuk meneruskan bisnis ini😭 Makin speechless setelah denger si cici bilang kalau anaknya nanti gk bisa bikin batik yg sesuai kualitas dia, mending gk usah nerusin batik ini. Si cici bilang ini demi menjaga kualitas batik OST ini😭
@Prastiyo Iwan iyaa, tpi yg bikinnya itu orang peranakan, makanya pake nama cina. Emang batik itu dri jawa, tpi batik ini punya ciri khas yaitu pembuatannya yg sangat detail sehingga lebih terkenal daripada batik lainnya. Dan ini cuman kayak merk doang, bukan jenis batik.
@Prastiyo Iwan | Sidomukti dan Parang Kusumo itu corak batik. Batik Peranakan ini termasuk batik modern yang pakemnya nggak ngikutin aturan batik klasik kaya motif dan warna, lihat aja motif masing-masing kain berbeda², warna juga beragam. Kalau batik klasik ya motifnya berulang dan sederhana, juga warnanya cuma beberapa aja, kaya yg disebut. Parangkusumo yang motifnya berulang dan warnanya juga cukup sederhana. Pendek Kata Batik benar bagian dari budaya Jawa, tapi perkembangan jaman, imajinasi, dll, melahirkan ciri khas baru.
Saya sangat sangat benci terhadap orang yg ngaku Indonesia banget, teriak toleransi tp masalah kecil kayak sebutan masih bawa bawa cina dan arab. Mau sampai kapan kalian mau jd 'KACUNG' dua bangsa itu? Giliran diteriakin cina bilangnya rasis. Makan minum di tanah Indonesia tp kalian perlahan menggrogotinya
@@mardiansyahmardiansyah susah sih ngomong sama orang yg bgtu. Klo kita ingetin ntar dia malah nuduh yg gk bener ke kita. Soalnya saya pengalaman pribadi nih. Saya orang batak asli, cuman saya bermata kecil dan kulitnya putih juga gampang merah (seperti perawakan cina pada umumnya), eh saya malah diteriakin kacung cina. Mereka tuh gk mikir apa orang akan tersinggung dibilang begitu, gk cuman orang indo, orang peranakan aja kesel dibilang gtu
Hubungannya apa ya sama government? Problemnya dia kan anaknya ga ada yg nerusin dan mulai sakit pinggang dan mata serta susah cari pengganti timnya yg muda2….
ini bukan sekedar batik. ini adalah seni. jika di tangan manajemen yg tepat, nilainya bukan hanya ratusan juta, tapi bisa milyaran bahkan tak ternilai.
Regenerasi perajin Batik OST diperlukan! Semoga Ibu Widianti sehat selalu & bersedia membuka sinergi dengan pihak lain, tanpa menghilangkan orisinalitas OST untuk keberlanjutan. Batik OST = masterpiece artwork, ada atmosfer kontemplatif dalam prosesnya.
Ga usah ngomongin atau narasi minoritas mulu, selain suku jawa dan sunda ratusan suku lain di Indonesia juga bisa disebut minoritas. Tionghoa punya status lebih tinggi dibanding etnis lain. Kalo pingin mayoritas ya bikin banyak anak. Indonesia punya ratusan suku/etnis minoritas jadi stop narasi minoritas mayoritas. Kita Indonesia dari ratusan suku besar dan kecil.
@@unityindiversity6046 saya sangat setuju. Jangan menggunakan istilah minoritas, kalau seperti itu saya juga bisa bilang saya minoritas orang keturunan Belanda dan saya cinta Indonesia. Alangkah baiknya memakai kata-kata bijak dalam membuat status.
Masalahnya dri ratusan suku minoritas lainnya, cuma etnis tionghoa yg sering dibedakan diasing2in dianggap org luar. Klo suku2 lain sih dianggap pribumi pdahal udah tau gada yg benar2 pribumi disini
Sy jg pengrajin batik tapi tidak bisa sampai level OST, terlalu lama prosesny Dan resiko rusak jg tinggi. Kalau bukan karena cinta Dan komitmen sulit membuat batik sehalus ini
Setuju mbak. Apalagi kalo kompleksitas motifnya udah kayak OST gini. Itu makan waktu bener, trus belum lagi proses pewarnaaan, penjemuran dll. Yang namanya tradisi bakal berhenti disitu kalo yang neruskan gak beneran seneng mbatik. Sebenernya agak sayang juga sih batik legendaris macam OST gini mau punah, tapi kalau memang prosesnya nggak segera dibarengin sama modernisasi dan revitalisasi penerus yah gaada harapan lagi selain buat tutup usia.
Saya kira batik pesisir itu udah paling mahal, ternyata ada yang lebih mahal lagi batik OST ini, salut sama pengerjaannya membutuhkan waktu lama karna detail demi menjaga kualitas
Batik OST ini termasuk batik pesisir, batik pesisir memang mahal karena unsur budaya nya sangat unik tapi yg batik tulis peranakan makin sedikit pabrik nya
Ada baiknya dimasukkan kurikulum extra kulikuler disekolah2 sehingga akan nuncul bakat2 dari murid2 sekolah yg justru bisa menjadi anak2 yg berwiraseasta kerajinan batik.
@@lantern5414 maksudnya dimasukkan ke ekstra kurikulum sekolah reguler sebagai salah satu program pendidikan nasional. Misal di jakarta ada PLKJ dulu yg mempelajari soal kesenian dan budaya jakarta
@@siidar5338 makanya saya suka batik produksi Jawa tengah. Coraknya bagus dan teliti. Sempat disebut mewah oleh keluarga, walau dibeli dengan harga murah.
Betul sampai saat ini kami sangat2 kesulitan untuk mencari anak muda yang tertarik dengan dunia batik. Kami dari Batik Dwi Putro juga berusaha terus mencari anak muda untuk terjun di dunia batik tanpa paksaan, semoga kedepannya menemukan anak2 muda yang mau ikut melestarikan budaya Kita yang sudah diakui dunia ini.. aamiin
Saya orang Pekalongan.... Bangga dengan kreasi batik Pekalongan. Mbahku dulu adalah perajin batik tulis..... Tapi kami ga sempat belajar dari beliau... 😭😭😭
disiplin dedikasi dan komitmen pada kualitas tinggi buwidyawati ini amat sangat mengagumkan. alhamdulillah Indonesia diberkahi warga negara seperti beliau... contoh tauladan bagi warga yg lain
Sayang banget harus putus di generasi ketiga. Tapi pengerjaaannya mmg msh sgt tradisional ya. Semoga generasi penerusnya bisa membuat proses pengerjaannya sedikit modern tanpa harus mengorbankan kualitas
@@tokushitsu7 mungkin yg modern itu bs 1bln jadi mas hehe. Effortnya luar biasa lo ini, batik tulis itu benar2 mahakarya bs sampai bertahun2 utk 1 kain batik, bandingkan dg batik2 skg yg pakai mesin pembuatannya. kualitasnya sangat beda.
Ya biar tidak terputus monggo belajar sama cicinya apa lagi orang Pekalongan silahkan biar warisan ini tidak terputus karena anaknya nggak mau meneruskan warisan buyutnya. Walaupun di suruh bayar nggak apa-apa yang penting Batik ini tidak hilang oleh Waktu.
Batik tulis adalah maha karya seni yang tidak ternilai harganya, hanya mereka dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan ketelitian yang dapat menghasilkan maha karya batik tulis
Menurut saya batik ini unik karena memasukkan unsur china ke dalam budaya Jawa sehingga menciptakan budaya baru. peranakan itu bukan hanya akulturasi antara budaya china dengan pribumi tetapi, akulturasi dari non pribumi dengan masyarakat di pribumi seperti : Di malaysia terdapat beberapa etnik peranakan : Baba Nyonya : China + pribumi setempat Chetti : India ( biasanya tamil atau telugu ) + pribumi setempat Kristang : Portugis + pribumi setempat Jadi bisa dibilang masyarakat peranakan ini menciptakan sebuah budaya unik dan baru karena mereka memadukan unsur budaya luar dengan budaya masyarakat lokal
coba deh generasi now disuruh buat tiktok.... wah pst cepat bisa. diminta lestarikan budaya , malas, ga sabaran, mo cepat kaya. Pdhal budaya, adat istiadat, tradisi adalah jati diri & harga diri bangsa!!! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Cici benar2 tanggung jawab terhadap kualitas. Dia tidak mau customer kecewa. Dia close order bukan karena ingin mengakhiri tradisi tapi karena membatik dan menerima orderan sangat lah sulit di kerjakan.
Apalagi batik tulis, effortnya itu loh.. digarisin 1-1, salah dikit di proses lorot atau bahkan pas gambar, bisa ulang dari awal. Udah gitu bidang kainnya besar2 pula. Kalau batik cap sih meskipun buatnya sama2 rumit seenggaknya tinggal ulang2 cap laah..
Pemerintah Indonesia , harus bersama rakyat, lestari kan batik batik warisan budaya kita, geliat kan , lagi para pewarisnya dengan insentif pendanaan nya, terus menerus dan secara berkelanjutan di ajarkan di sekolah kejuruan yang khas urusi batik ini.
Saya salah satu pengagum karya2 bu widianti widjaja. 1 lembar kain yang beliau buat bisa memakan waktu kurang lebih 5 tahun dari awal order sampai selesai. Tapi kualitas batik nya sangat perfect. Ada yang salah sedikit saja (semisal ada setitik warna yang beleber atau ada garis motif yang kurang sempurna meski cuman seujung jari), maka pembuatan nya langsung ulang dari awal. Tetap semangat Bu Wid, Bangsa ini masih menantikan karya2 mu.
Saya kenal bgt sama keluarga ini. Dulu sewaktu kecil sering nginep di rumahnya krn sy temen dari adiknya Ci widianti ini, dibelakang ada ibu2 perajin batik yg sabar bgt mbatik. Udah lama ga ketemu dgr kbr ini sedih jg,semangat terus ci,keren salute sm usaha cici😇🙏Tuhan berkati
Tempat ibu layak menjadi tempat wisata..biar semua orang bisa menikmati karya seni dan budaya nasional kita semua.. Di pungut tiket masuk untuk membantu melestarikan adalah wajar
Dengan ada nya tayangan ini semoga batik khas asli buatan Indonesia tetap jadi idola rakyat Indonesia bahkan manca negara jangan sampai punah dan dimiliki negara lain,batik pekalongan memang bermutu tinggi,sy mencintai batik sdh 50 th ,yg penting sabar utk tetap berkarya,terima kasih pada pengrajin batik OST smg kedepan lebih sukses
Saya pecinta batik... melihat batik sangat menyentuh perasaan dan membuat kebahagian tersendiri. Istri jadi cemburu karena bisa melihat, menatapnya bisa berjam jam....
Gila batiknya bagus banget. Aku keturunan chinese tapi ga pernah tahu batik peranakan. Jadi inget nenek saya waktu masi hidup, suka sekali sarung batik yg motif burung.
Keren sekaligus sedih 👍 yah emang ga gampang utk anak2 muda jaman skrg yg terbiasa instant dan cepat mengerjakan pekerjaan spt ini. Moga2 dapat penerusnya 🇮🇩🇮🇩 Dirgahayu NKRI 76
Anak muda mana mau, anak muda jaman skrng suka nyanyg instan dan cepat bahasa alus nya praktis efektif, kain bergambar ya sablon itu lah yg ada di otak anak muda zaman skrng
Batik Pekalongan itu...yang asli...merupakan batik tercantik, menurutku ya. Biarpun banyak batik dari daerah lain...Yogya, Solo, Lasem, Trusmi Cirebon sampai batik Papua...yang pernah aku lihat...tetap batik Pekalongan itu kaya warna kaya disain.
Keren sekali hasil karyanya, dan merupakan hasil karya legendaris yang harus selalu di lestarikan untuk menunjukkan Bangsa ini kaya akan seni dan budaya yang harus tetap di lestarikan sampai kapanpun, semangat berkreasi dan berenovasi.
Batik lasem.. Batik terkeren mulai corak warna dan ciri khasnya Peleburan dua kebudayaan tionghoa dan jawa.. Pokoknya batik terkeren di indonesia dan dengan harga tertinggi juga 😃
memang sulit spertinya di jaman sperti ini. tapi semoga ada penerusnya. baru tahu batik tulis butuh waktu 3.5thn. salut.. srmoga mbak liang ttap sehat terus
Puji Tuhan masih ada yg meneruskan dng menjaga kwalitas Saya pengagum dan bangga dng batik encim OST apalsgi klo membaca simbol simnol batik nya. seraya hidup lebih hidup lagi. Salam Sejshtera. Kurator musium batik dan sulaman di Yogyakarta
Dlu Nenek, bulek sm bude saya di pekalongan bnyak yg usaha batik, sekarang cuma 1 orang saja cucunya yg msih mencoba mempertahankan usaha batik, generasi muda skarang spertinya kurang berminat utk mneruskan usaha batik kluarga
Luar biasa... Luar biasa... Tetap semangat sampai akhir ya ibu ibu..... Tidak udah dipikirkan bagaimana nanti penerusnya... Tuhan yang punya cerita... Percaya pada- Nya saja...
Sejak ada mesin, semua produk handmade seni rupa jadi jatuh harga dan mati pelan2, karena kalah bersaing. Beberapa contohnya, batik dan lukisan. Dibuat dengan susah payah tapi dihargai rendah. Semoga batik handmade tetap lestari, punya pasarnya sendiri. Mungkin kurang promosi ya.. 🙏🙏🙏
Bukan kurang promosi. Tapi generasi sekarang yang hobi serba instan. Di zaman pak Harto diperkenalkan di dunia internasional. Hasilnya di zaman sekarang batik mulai dipakai dala, rancangan beberapa desainer dunia. Jadi, tidak kurang promosi. Yang masalah sekarang gak ada yang mau mewarisi karena berat prosesnya.
@@grinderzvoin1394 Setuju dengan pendapat Anda. Sayang sekali penikmat seni handmade di negara kita tidak sebanyak di luar negeri. Saya pernah menerima order lukisan dari seseorang. Sang suami puas dengan lukisan saya, tapi istrinya ternyata tidak suka lukisan, dan dia nyeletuk "Daripada beli lukisan, mending beli beras Pak.. Cuma gambar gitu di toko poster banyak, dan murah2". Padahal mereka ini orang kaya, gak akan jadi melarat hanya karena beli lukisan handmade. 😅
Kurang apresiasi juga sih dari masyarakat. Sekarang kebanyakan orang cenderung nganggap batik itu semua sama, mau itu batik tulis, cap atau print. Jarang ada yang tau beda nilainya batik OST, atau batik gentongan madura dg batik2 print umum yang dijual bebas. Seolah batik itu jadi sekedar sandang dan fashion statement aja, bukan ekspresi seni lagi.
Semua ada masanya, tidak ada yang abadi juga tidak harus menjadi abadi... Percaya, bahwa saat satu kebaikan hilang maka akan muncul kembali kebaikan kebaikan lain...
Batik dengan perpaduan corak tionghoa dan jawa dan satu2nya di dunia yang memiliki warna getih pitek/darah ayam. Hanya ada di lasem kab. Rembang dan batik itu menurut saya terbagus disini dr warna dan coraknya
Sumpah keren banget batiknya kelihatan berkualitas tinggi really it's high quality 😘😘 Harus dipertahan nama OST cari investors atau kerja sama dengan pemerintah biar gak punah🙏🙏🙏
Batik Oey Soe Tjoen sangat cantik dan detail. Ini merupakan topik tesis saya waktu kuliah magister. Bu Widianti seorang narasumber yang humble dan senang bercerita tentang perjalanan dan histori batik keluarganya. Memang proses pengerjaannya sangat sulit, butuh craftmanship tinggi. Tidak semua orang dapat telaten mengerjakannya. I do hope Oey Soe Tjoen batik could survive 🙏🏻 tapi ya realitanya memang tidak semudah itu
Bu Widianti Wijaya.. Semoga ibu tetap sehat ya bu dan senantiasa diberikan keberkahan dr Tuhan YME. Alhamdulillah pernah ada kesempatan melihat koleksi batik buatan OST yg saya dpt informasi dr generasi ke 1&2..sangat cantik dan detail. Batik Oey Soe Tjoen memang top👌
Sayang sekali. Semoga kedepannya batik Oey Soe Tjoen ini masih tetap bisa dipertahankan, karena salah satu keragaman budaya di Indonesia. Sehat terus Bu Widianti! 🙏
Dulu waktu saya SMP ada pelajaran membatik, sewaktu upacara kelulusan (perpisahan) se angkatan pakai baju batik sama, hasil menggambar, membatik, dan mewarnai sendiri (ada juga yang menggunakan jasa orang lain). Susah sekali membatik itu, kadang kalau malamnya ngga nembus nanti pas diwarnain jadi tidak ada motif batiknya, hehe. Kadang kalau malamnya kepanasan juga meleber, terus sering juga kena tangan jadi panas banget di kulit. Tapi seru banget karena belajar teliti dan telaten, harus sabar😃
Alternatif bikin merk lain yg modern dan bisa diapai semua kalangan..spt batik cetak ato cap. Sy cinta batik..tp utk batik tulis tdk bisa pakai tiap hr ...utk event tertentu dan koleksi. Generasi penerus tdk minat, waktu dan kesulitannya tdk mudah..mrk mau yg praktis dan cepat. Semoga dilanjutkan dan inovasi batik yg lbh simple
Dari zaman kerajaan kita Dulu semua di kasih hak sama, baik itu Arab atau Tionghoa, ataupun orang asli, ketika zaman colonial dulu kita di kotak-kotak an, di sekat2x agar mudah di atur makanya muncul pribumi Don non pribumi, sebelum zaman colonial ada kita rukun hidup bareng saling belajar satu sama lain dan ber akulturasi,, jadi marilah kita melihat sejarah kerajaan kita yang agung dari zaman Sriwijaya, Majapahit, Kutai dan banyak kerajaan Nusantara yang lainnya, marilah bersama-sama bersatu demi Indonesia maju . 👍🙏 Melanjutkan keagungan leluhur
Sebenar nya gx punah...cuman pembeli tidak seperti dulu lagi... Dan pemerintah lebih melestarikan Batik shoope yg relatif lebih murah.. Bahkan negara china juga punya batik yg dikirim melalui shoope. Tradisi market indonesia...yang dicari Murah meriah.. Soal kwalitas belakangan..yg penting bisa tampil di kondangan.
Saya rela budget beli baju 600jt asal batik asli seperti ini daripada merk asing yang cuma terkenal mewah.. Dedikasi 4x buat ulang kain selama 10 tahun daripada kasih barang mengecewakan konsumen
Wow tapi sayang mungkin ini bisa jadi akhir batik ini, karena si ibu bersikeras gak mau ngasih merek daganya diluar keluarganya ditambah anak anaknya belum mau mengikuti jejak si ibu
Banyak kok kolektor batik warisan nenek neneknya,aku aja punya 2,memang dari segi kain dan warna lebih bagus meskipun terasa ringan.tapi kebanyakan tidak dijual😂😂😂.
Ini harus dilestarikan sih kita jangan kalah sama negara lain, China itu udah bikin Batik juga loh dari suku Miao, kalau kita gak lestarikan bisa diaku milik negara lain lama-lama pedahal kita batik itu ada banyak jenis ada Batik Jawa, Bali bahkan batik encim juga ada
Ini nih org indonesia sejati berkontribusi langsung mempertahankan kebudayaan asli indonesia
Bisnis, yg sejati tanpa ada imbalan. Terbukti yg meneruskan harus dari keturunannya. Gmna? Framing?
@@mardiansyahmardiansyah realistis saja, justru lestarinya batik itu karena dibisniskan (ada produksi & perminataan pasar yg imbang), kalau hanya bikin tanpa imbalan apa2 apa anda yg menanggung biaya hidup & produksi batiknya?
Trus yg namanya merk ya terserah yg punya lah mau diturunin ke anaknya, masa yg bukan siapa2nya mau ngambil alih merk orang?
@@revanadirata5429 kan gw cuma bilang bisnis, realistis kan? Kok jd malah bingung siapa yg nanggung? Lu nih yg pemahamannya nanggung 😊
@@mardiansyahmardiansyah omong kobot
@@revanadirata5429 kalah bacot jd bingung yak? Hahahaha malu maluin para leluhur Jawa yg sok pake bahasa Jawa 🤣
Cici ini totalitas bgt dlm menjaga kualitas produknya. Aku salut bgt denger fakta walaupun batik ini diujung tanduk karena faktor kesehatan si cici, tpi dia gk maksain anaknya untuk meneruskan bisnis ini😭
Makin speechless setelah denger si cici bilang kalau anaknya nanti gk bisa bikin batik yg sesuai kualitas dia, mending gk usah nerusin batik ini. Si cici bilang ini demi menjaga kualitas batik OST ini😭
@Prastiyo Iwan iyaa, tpi yg bikinnya itu orang peranakan, makanya pake nama cina. Emang batik itu dri jawa, tpi batik ini punya ciri khas yaitu pembuatannya yg sangat detail sehingga lebih terkenal daripada batik lainnya. Dan ini cuman kayak merk doang, bukan jenis batik.
@Prastiyo Iwan | Sidomukti dan Parang Kusumo itu corak batik. Batik Peranakan ini termasuk batik modern yang pakemnya nggak ngikutin aturan batik klasik kaya motif dan warna, lihat aja motif masing-masing kain berbeda², warna juga beragam. Kalau batik klasik ya motifnya berulang dan sederhana, juga warnanya cuma beberapa aja, kaya yg disebut. Parangkusumo yang motifnya berulang dan warnanya juga cukup sederhana. Pendek Kata Batik benar bagian dari budaya Jawa, tapi perkembangan jaman, imajinasi, dll, melahirkan ciri khas baru.
Saya sangat sangat benci terhadap orang yg ngaku Indonesia banget, teriak toleransi tp masalah kecil kayak sebutan masih bawa bawa cina dan arab. Mau sampai kapan kalian mau jd 'KACUNG' dua bangsa itu? Giliran diteriakin cina bilangnya rasis. Makan minum di tanah Indonesia tp kalian perlahan menggrogotinya
@@mardiansyahmardiansyah susah sih ngomong sama orang yg bgtu. Klo kita ingetin ntar dia malah nuduh yg gk bener ke kita. Soalnya saya pengalaman pribadi nih. Saya orang batak asli, cuman saya bermata kecil dan kulitnya putih juga gampang merah (seperti perawakan cina pada umumnya), eh saya malah diteriakin kacung cina.
Mereka tuh gk mikir apa orang akan tersinggung dibilang begitu, gk cuman orang indo, orang peranakan aja kesel dibilang gtu
harusnya si Cici dari sanak saudara lain yang mau nerusin. atau mungkin asisten setidaknya. sayang banget.
yang saya heran. ada konsumen yang rela menunggu pesanan selama 10 tahun itu luar biasa. mencerminkan betapa berkualitasnya batik yang dihasilkan.
Dulu pernah mewawancarai beliau dan diberi kesempatan bertanya tanya dan melihat langsung pengerjaan batik beliau...luar biasa..sehat selaalu bu
Sehat2 terus Ibu Widianti, our government need to do something soon, this is national treasure!
Hubungannya apa ya sama government? Problemnya dia kan anaknya ga ada yg nerusin dan mulai sakit pinggang dan mata serta susah cari pengganti timnya yg muda2….
@@nururisme ditambah ga mau orang lain yg nerusin
gak ada urusan gan , kan harus darah oey su tjun , ini keturunannya gak ada yang mau nerusin
Mungkin pemerintah bisa mendata siapa saja yang sudah beli batik ost.
ini bukan sekedar batik. ini adalah seni. jika di tangan manajemen yg tepat, nilainya bukan hanya ratusan juta, tapi bisa milyaran bahkan tak ternilai.
Regenerasi perajin Batik OST diperlukan! Semoga Ibu Widianti sehat selalu & bersedia membuka sinergi dengan pihak lain, tanpa menghilangkan orisinalitas OST untuk keberlanjutan. Batik OST = masterpiece artwork, ada atmosfer kontemplatif dalam prosesnya.
@🕎 7X7X77 🕎 7️⃣ GOLDEN CANDLESTICK LIGHT sejak kapan yesus ngaku dia tuhan dan suru nyembah dia, ada di bible? lu nyepam komen terus
@@namadefault4375 sesat dia
Bersyukur pernah nonton pameran batik karya beliau di Jayanata Surabaya
Hebat, ibu seorang pengrajin batik tulen. Profesionalisme yg patut di contoh oleh generasi zaman ini. Semoga sehat selalu .
Di anggap minoritas, namun cintanya terhadap negri luar biasa.. Btw Dirgahayu Republik Indonesia, hidup NKRI 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Ga usah ngomongin atau narasi minoritas mulu, selain suku jawa dan sunda ratusan suku lain di Indonesia juga bisa disebut minoritas. Tionghoa punya status lebih tinggi dibanding etnis lain. Kalo pingin mayoritas ya bikin banyak anak. Indonesia punya ratusan suku/etnis minoritas jadi stop narasi minoritas mayoritas. Kita Indonesia dari ratusan suku besar dan kecil.
@@unityindiversity6046 saya sangat setuju. Jangan menggunakan istilah minoritas, kalau seperti itu saya juga bisa bilang saya minoritas orang keturunan Belanda dan saya cinta Indonesia. Alangkah baiknya memakai kata-kata bijak dalam membuat status.
@@unityindiversity6046 koe juga ngapain ngomongin status anjg, kita semua sama
@@lautbiru2399 bodoh. Ga paham tapi ngegas.
Masalahnya dri ratusan suku minoritas lainnya, cuma etnis tionghoa yg sering dibedakan diasing2in dianggap org luar. Klo suku2 lain sih dianggap pribumi pdahal udah tau gada yg benar2 pribumi disini
Sy jg pengrajin batik tapi tidak bisa sampai level OST, terlalu lama prosesny Dan resiko rusak jg tinggi. Kalau bukan karena cinta Dan komitmen sulit membuat batik sehalus ini
Setuju mbak. Apalagi kalo kompleksitas motifnya udah kayak OST gini. Itu makan waktu bener, trus belum lagi proses pewarnaaan, penjemuran dll. Yang namanya tradisi bakal berhenti disitu kalo yang neruskan gak beneran seneng mbatik. Sebenernya agak sayang juga sih batik legendaris macam OST gini mau punah, tapi kalau memang prosesnya nggak segera dibarengin sama modernisasi dan revitalisasi penerus yah gaada harapan lagi selain buat tutup usia.
Saya kira batik pesisir itu udah paling mahal, ternyata ada yang lebih mahal lagi batik OST ini, salut sama pengerjaannya membutuhkan waktu lama karna detail demi menjaga kualitas
Batik OST ini termasuk batik pesisir, batik pesisir memang mahal karena unsur budaya nya sangat unik tapi yg batik tulis peranakan makin sedikit pabrik nya
Saya pernah mencoba membuat batik dan itu sulit Dan harus sabar. Sangat luar biasa mereka yga ada di vidio ini ☺☺☺ your best :)
Ada baiknya dimasukkan kurikulum extra kulikuler disekolah2 sehingga akan nuncul bakat2 dari murid2 sekolah yg justru bisa menjadi anak2 yg berwiraseasta kerajinan batik.
Ide bagus. Semoga ara birokrat di bagian pendidikan kita punya pemikiran yang sama dengan anda. Minimal di daerah daerah
Banyak sekolah sekolah / kursus mbatik di jogja n solo...
@@lantern5414 maksudnya dimasukkan ke ekstra kurikulum sekolah reguler sebagai salah satu program pendidikan nasional. Misal di jakarta ada PLKJ dulu yg mempelajari soal kesenian dan budaya jakarta
@@paramitadamayanti6241 gak semua daerah make satu pola budaya, masing2 daerah kan ada kekhasannya
Motif batiknya cantik banget, please jangan berhenti membatik bu...
Jgn meminta yg sulit mbak... Beliau bisa berhenti kapan saja
Waktu kecil liat nenek punya batik tulis bagus banget mungkin klo msh ada batik itu berusia 100 thn lebih motif nya kaya model peranakan.
Corak batiknya bagus, dg proses pengerjaan yg betul2 teliti, antara 1,5th - 3th. Betul2 menjaga kualitas, sayang banget klo tidak ada yg meneruskan
biasanya klo di Pekalongan ciri khas batik nya gitu,masih banyak yg pake cara tradisional
@@siidar5338 makanya saya suka batik produksi Jawa tengah. Coraknya bagus dan teliti. Sempat disebut mewah oleh keluarga, walau dibeli dengan harga murah.
@@arif66574 klo mudik ke Pekalongan mah di kasih banyak sama saudara 😂
@@siidar5338 😁😁😁
1 batik 3 tahunnn ya Tuhan, speachless
Betul sampai saat ini kami sangat2 kesulitan untuk mencari anak muda yang tertarik dengan dunia batik.
Kami dari Batik Dwi Putro juga berusaha terus mencari anak muda untuk terjun di dunia batik tanpa paksaan, semoga kedepannya menemukan anak2 muda yang mau ikut melestarikan budaya Kita yang sudah diakui dunia ini.. aamiin
One of the greatest Indonesian heritage
Saya orang Pekalongan.... Bangga dengan kreasi batik Pekalongan. Mbahku dulu adalah perajin batik tulis.....
Tapi kami ga sempat belajar dari beliau... 😭😭😭
Dari pesan sampai sekarang, sudah 10 tahun...belum jd juga. Ini yg bikin dan yg pesan sama2 luar biasa sabarnya.
Emang yang namanya estetika itu butuh pengorbanan. Waktu, effort, biaya, sampe kesabaran juga 😔
Semoga Ibu Oey Kim Lian dan Ibu-ibu pembatik lainnya diberkahi kesehatan yang baik, awet muda, dan rejeki yang banyak 🤲 Semangat, Bu💪🇮🇩
Aduh 1 batik 10 tahun, that's what i call "commitment", Semoga ada yang bisa melanjutkan 🙏
Kayak gini jgn bilang china2 ya... mau apapun ras km, sejatinya org indonesia yaudah org yg mencintai indonesia dgn seluruh jiwa raganya
Luar biasa, semangat ibu dan pembatik yang saat ini masih setia ada di dunia batik yang langka. Tuhan memberkati selalu
gua selalu kagum dengan totalitas, inilah yang harusnya dibanggakan. bukan semata-mata Indonesia nya, tetapi KARYA nya!!!
disiplin dedikasi dan komitmen pada kualitas tinggi buwidyawati ini amat sangat mengagumkan. alhamdulillah Indonesia diberkahi warga negara seperti beliau... contoh tauladan bagi warga yg lain
Yupz cik wid.. garis bawahi
" saya mau bekerja tanpa dibawah tekanan " 👍 👍👍
Batik adalah bagian dari budaya Indonesia yang terkenal di mancanegara sampai skng.... Cici pertahankan budaya kita....🙏🙏🙏🙏
Aku sediiih....gatau pengen nangis aja liat perjuangan nya 😭😭
Gila bukan cuma uang yg dicari melainkan kepuasann pelanggan dengan mempertahankan kualitasnya salutt
Sayang banget harus putus di generasi ketiga. Tapi pengerjaaannya mmg msh sgt tradisional ya. Semoga generasi penerusnya bisa membuat proses pengerjaannya sedikit modern tanpa harus mengorbankan kualitas
Batik tulis yg modern tu gmn ya mbak??
@@tokushitsu7 mungkin yg modern itu bs 1bln jadi mas hehe. Effortnya luar biasa lo ini, batik tulis itu benar2 mahakarya bs sampai bertahun2 utk 1 kain batik, bandingkan dg batik2 skg yg pakai mesin pembuatannya. kualitasnya sangat beda.
@@tokushitsu7 batik tulis mudah di lihat
@@tokushitsu7 semua batik yang harganya cuma ratusan ribu itu batik cap mas. Bukan batik tulis. Makanya harga batik tulis nyampe puluhan juta.
Ya biar tidak terputus monggo belajar sama cicinya apa lagi orang Pekalongan silahkan biar warisan ini tidak terputus karena anaknya nggak mau meneruskan warisan buyutnya. Walaupun di suruh bayar nggak apa-apa yang penting Batik ini tidak hilang oleh Waktu.
Batik tulis adalah maha karya seni yang tidak ternilai harganya, hanya mereka dengan penuh kesabaran, ketelatenan dan ketelitian yang dapat menghasilkan maha karya batik tulis
Menurut saya batik ini unik karena memasukkan unsur china ke dalam budaya Jawa sehingga menciptakan budaya baru. peranakan itu bukan hanya akulturasi antara budaya china dengan pribumi tetapi, akulturasi dari non pribumi dengan masyarakat di pribumi seperti :
Di malaysia terdapat beberapa etnik peranakan :
Baba Nyonya : China + pribumi setempat
Chetti : India ( biasanya tamil atau telugu ) + pribumi setempat
Kristang : Portugis + pribumi setempat
Jadi bisa dibilang masyarakat peranakan ini menciptakan sebuah budaya unik dan baru karena mereka memadukan unsur budaya luar dengan budaya masyarakat lokal
saya terharu karena ia tidak seperti orang tua lainnya yang memaksa kehendak dirinya kepada anaknya
coba deh generasi now disuruh buat tiktok.... wah pst cepat bisa. diminta lestarikan budaya , malas, ga sabaran, mo cepat kaya. Pdhal budaya, adat istiadat, tradisi adalah jati diri & harga diri bangsa!!! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Mau aja asal dibuat lebih modern
Yg jd blunder karena harga batik ada yg mulai 30rb sampai puluhan juta.
Lalu kamu sendiri bisa melestarikan kebudayaan?
kamu sendiri bisa omong doang,kamu saja mlempem
Semoga Ibu sehat selalu dan semoga akan ada penerus dari batik OTS. Amin
Mantap banget, semoga nanti ada penerusnya yg kualitasnya sama.
Saya suka Batik Pekalongan. Semoga tetap berkarya.. ..
Jayalah Batik Pekalongan..🙏🙏
Peninggalan Budaya Indonesia sejati..
Tetap sehat Ibu Widiani...🙏
Salut juga buat kesabaran pembeli yang bisa nunggu sampai 10 tahun untuk kualitas
Cici benar2 tanggung jawab terhadap kualitas. Dia tidak mau customer kecewa. Dia close order bukan karena ingin mengakhiri tradisi tapi karena membatik dan menerima orderan sangat lah sulit di kerjakan.
Apalagi batik tulis, effortnya itu loh.. digarisin 1-1, salah dikit di proses lorot atau bahkan pas gambar, bisa ulang dari awal. Udah gitu bidang kainnya besar2 pula. Kalau batik cap sih meskipun buatnya sama2 rumit seenggaknya tinggal ulang2 cap laah..
Saya terharu melihat video ini. Terharu dengan perjuangan untuk tetap melestarikan batik
Pemerintah Indonesia , harus bersama rakyat, lestari kan batik batik warisan budaya kita, geliat kan , lagi para pewarisnya dengan insentif pendanaan nya, terus menerus dan secara berkelanjutan di ajarkan di sekolah kejuruan yang khas urusi batik ini.
Sangat tradisional dan tak tersentuh modernisasi. Cukup membuat lelah mendengar cerita ibunya yang memakan waktu lama
Saya salah satu pengagum karya2 bu widianti widjaja. 1 lembar kain yang beliau buat bisa memakan waktu kurang lebih 5 tahun dari awal order sampai selesai. Tapi kualitas batik nya sangat perfect. Ada yang salah sedikit saja (semisal ada setitik warna yang beleber atau ada garis motif yang kurang sempurna meski cuman seujung jari), maka pembuatan nya langsung ulang dari awal.
Tetap semangat Bu Wid, Bangsa ini masih menantikan karya2 mu.
Saya kenal bgt sama keluarga ini. Dulu sewaktu kecil sering nginep di rumahnya krn sy temen dari adiknya Ci widianti ini, dibelakang ada ibu2 perajin batik yg sabar bgt mbatik. Udah lama ga ketemu dgr kbr ini sedih jg,semangat terus ci,keren salute sm usaha cici😇🙏Tuhan berkati
Tempat ibu layak menjadi tempat wisata..biar semua orang bisa menikmati karya seni dan budaya nasional kita semua..
Di pungut tiket masuk untuk membantu melestarikan adalah wajar
Dengan ada nya tayangan ini semoga batik khas asli buatan Indonesia tetap jadi idola rakyat Indonesia bahkan manca negara jangan sampai punah dan dimiliki negara lain,batik pekalongan memang bermutu tinggi,sy mencintai batik sdh 50 th ,yg penting sabar utk tetap berkarya,terima kasih pada pengrajin batik OST smg kedepan lebih sukses
Aduh jagan punah dung, eaman eman ini salah satu bentuk alkuturasi budaya tionghoa dgn jawa... sayang klo punah biar bisa dikenang 🥺
Jadi ingat akhir th 80an, saat trend pakai batik tua usang/kusam, semakin tua semakin keren dan mahal
Saya pecinta batik... melihat batik sangat menyentuh perasaan dan membuat kebahagian tersendiri.
Istri jadi cemburu karena bisa melihat, menatapnya bisa berjam jam....
Gila batiknya bagus banget. Aku keturunan chinese tapi ga pernah tahu batik peranakan. Jadi inget nenek saya waktu masi hidup, suka sekali sarung batik yg motif burung.
Idem 100%👍
Yg kaya gini seharusnya viral dan dilestarikan, bukan cuma kasus kasus artis ngga penting
Etos kerja kaum peranakan, yang patut dicontoh! Sehat2 terus ya Bu. Semoga ada generasi muda yang mau meneruskan tradisi ini...
Keren sekaligus sedih 👍 yah emang ga gampang utk anak2 muda jaman skrg yg terbiasa instant dan cepat mengerjakan pekerjaan spt ini. Moga2 dapat penerusnya 🇮🇩🇮🇩 Dirgahayu NKRI 76
Ini batik level elite, jangan sampai musnah. Sayang... semoga segera ketemu penerus yang sesuai. Amin...
Gila. Benar2 menghargai batik sebagai sesuatu yg berharga.
Anak muda mana mau, anak muda jaman skrng suka nyanyg instan dan cepat bahasa alus nya praktis efektif, kain bergambar ya sablon itu lah yg ada di otak anak muda zaman skrng
Batik Pekalongan itu...yang asli...merupakan batik tercantik, menurutku ya.
Biarpun banyak batik dari daerah lain...Yogya, Solo, Lasem, Trusmi Cirebon sampai batik Papua...yang pernah aku lihat...tetap batik Pekalongan itu kaya warna kaya disain.
Keren sekali hasil karyanya, dan merupakan hasil karya legendaris yang harus selalu di lestarikan untuk menunjukkan Bangsa ini kaya akan seni dan budaya yang harus tetap di lestarikan sampai kapanpun, semangat berkreasi dan berenovasi.
Batik lasem.. Batik terkeren mulai corak warna dan ciri khasnya Peleburan dua kebudayaan tionghoa dan jawa.. Pokoknya batik terkeren di indonesia dan dengan harga tertinggi juga 😃
memang sulit spertinya di jaman sperti ini. tapi semoga ada penerusnya. baru tahu batik tulis butuh waktu 3.5thn. salut.. srmoga mbak liang ttap sehat terus
Puji Tuhan masih ada yg meneruskan dng menjaga kwalitas Saya pengagum dan bangga dng batik encim OST
apalsgi klo membaca simbol simnol batik nya. seraya hidup lebih hidup lagi.
Salam Sejshtera. Kurator musium batik dan sulaman
di Yogyakarta
Dlu Nenek, bulek sm bude saya di pekalongan bnyak yg usaha batik, sekarang cuma 1 orang saja cucunya yg msih mencoba mempertahankan usaha batik, generasi muda skarang spertinya kurang berminat utk mneruskan usaha batik kluarga
Saya ingat nenek saya suka beli batik OST. Diajak ke sana u beli bbrp u koleksinya. Sejak meninggal, sudah lama tidak ke Pekalongan.
Luar biasa... Luar biasa...
Tetap semangat sampai akhir ya ibu ibu.....
Tidak udah dipikirkan bagaimana nanti penerusnya...
Tuhan yang punya cerita... Percaya pada- Nya saja...
Sejak ada mesin, semua produk handmade seni rupa jadi jatuh harga dan mati pelan2, karena kalah bersaing. Beberapa contohnya, batik dan lukisan. Dibuat dengan susah payah tapi dihargai rendah. Semoga batik handmade tetap lestari, punya pasarnya sendiri. Mungkin kurang promosi ya.. 🙏🙏🙏
Bukan kurang promosi. Tapi generasi sekarang yang hobi serba instan. Di zaman pak Harto diperkenalkan di dunia internasional. Hasilnya di zaman sekarang batik mulai dipakai dala, rancangan beberapa desainer dunia. Jadi, tidak kurang promosi. Yang masalah sekarang gak ada yang mau mewarisi karena berat prosesnya.
emang penghasilan mempengaruhi daya beli batik 😅
Beda sih... Kolektor dan penikmat seni tau koq mana bgs.. Yg di kerja tangan dan mesin.. Apalg klo battik.. Harga ndk akan membohongi
@@grinderzvoin1394 Setuju dengan pendapat Anda. Sayang sekali penikmat seni handmade di negara kita tidak sebanyak di luar negeri. Saya pernah menerima order lukisan dari seseorang. Sang suami puas dengan lukisan saya, tapi istrinya ternyata tidak suka lukisan, dan dia nyeletuk "Daripada beli lukisan, mending beli beras Pak.. Cuma gambar gitu di toko poster banyak, dan murah2". Padahal mereka ini orang kaya, gak akan jadi melarat hanya karena beli lukisan handmade. 😅
Kurang apresiasi juga sih dari masyarakat. Sekarang kebanyakan orang cenderung nganggap batik itu semua sama, mau itu batik tulis, cap atau print. Jarang ada yang tau beda nilainya batik OST, atau batik gentongan madura dg batik2 print umum yang dijual bebas. Seolah batik itu jadi sekedar sandang dan fashion statement aja, bukan ekspresi seni lagi.
Ternyata sesulit itu buat batik yg sangat berkualitas sampai butuh wkt bertahun2, salut dgn ibu ini👍
Wah batik terbaik tradisional yang ada di negeri ini....👍👍👍👍👍
Buka kursus batik OST Bu..biar generasi muda bisa membuatnya..
Semoga ada yang teruskan yaa buuk.. salah satu warisan budaya soalnya 😭.. semoga ibu dan pegawai selalu sehat 🙏🙏🙏
Semua ada masanya, tidak ada yang abadi juga tidak harus menjadi abadi... Percaya, bahwa saat satu kebaikan hilang maka akan muncul kembali kebaikan kebaikan lain...
Komentar yg bermutu,berwawasan luas. Sy setuju.
indonesia mesti bersyukur msh ada orang2 yg mempertahankan warisan nenek moyang 👍🇮🇩☕
Batik dengan perpaduan corak tionghoa dan jawa dan satu2nya di dunia yang memiliki warna getih pitek/darah ayam. Hanya ada di lasem kab. Rembang dan batik itu menurut saya terbagus disini dr warna dan coraknya
Sumpah keren banget batiknya kelihatan berkualitas tinggi really it's high quality 😘😘
Harus dipertahan nama OST
cari investors atau kerja sama dengan pemerintah biar gak punah🙏🙏🙏
Mudah2nya ada media2 besar yg mau meliput beliau Karna kalau viral pasti banyak investor2 yg masuk
Saya masih muda kepengen banget belajar mbatik asli indonesia.. sayang tinggal di kota
Batik Oey Soe Tjoen sangat cantik dan detail. Ini merupakan topik tesis saya waktu kuliah magister. Bu Widianti seorang narasumber yang humble dan senang bercerita tentang perjalanan dan histori batik keluarganya. Memang proses pengerjaannya sangat sulit, butuh craftmanship tinggi. Tidak semua orang dapat telaten mengerjakannya.
I do hope Oey Soe Tjoen batik could survive 🙏🏻 tapi ya realitanya memang tidak semudah itu
Sejarah dan budaya itu akar jati diri sbh bangsa
Saya Bangga jadi Ora Pekalongan masih ada yg melestarikan batik
Bu Widianti Wijaya.. Semoga ibu tetap sehat ya bu dan senantiasa diberikan keberkahan dr Tuhan YME. Alhamdulillah pernah ada kesempatan melihat koleksi batik buatan OST yg saya dpt informasi dr generasi ke 1&2..sangat cantik dan detail.
Batik Oey Soe Tjoen memang top👌
"Oey Soe Tjoen" kalo di baca 'Uy Su Cun"
Bacanya bukan uy tapi wi. Makanya nama indonesianya ada wi nya
Ejaan Belanda, dipake sampe pake EYD ejaan yg disempurnakan
@@realsukmanafu2157 ada lagi hoey dibaca u-i, tpi seperi wi juga memang
Gw yakin kalian pasti belum pernah lihat langsung batiknya Kaya gimana, keren cuy tiap tarikan penuh harapan
Sayang sekali. Semoga kedepannya batik Oey Soe Tjoen ini masih tetap bisa dipertahankan, karena salah satu keragaman budaya di Indonesia. Sehat terus Bu Widianti! 🙏
Sepertinya susah karena keturunannya gak ada yang mau belajar.
Semoga batik tulis bisa berkembang seperti merk tas2 mewah eropa buatan tangan
Dulu waktu saya SMP ada pelajaran membatik, sewaktu upacara kelulusan (perpisahan) se angkatan pakai baju batik sama, hasil menggambar, membatik, dan mewarnai sendiri (ada juga yang menggunakan jasa orang lain). Susah sekali membatik itu, kadang kalau malamnya ngga nembus nanti pas diwarnain jadi tidak ada motif batiknya, hehe. Kadang kalau malamnya kepanasan juga meleber, terus sering juga kena tangan jadi panas banget di kulit. Tapi seru banget karena belajar teliti dan telaten, harus sabar😃
Alternatif bikin merk lain yg modern dan bisa diapai semua kalangan..spt batik cetak ato cap. Sy cinta batik..tp utk batik tulis tdk bisa pakai tiap hr ...utk event tertentu dan koleksi.
Generasi penerus tdk minat, waktu dan kesulitannya tdk mudah..mrk mau yg praktis dan cepat. Semoga dilanjutkan dan inovasi batik yg lbh simple
Lestari kan terus batik Nusantara identitas negara
kalau Pekalongan gak diragukan lagi..
Kesan pertama mbaknya terlihat lucu humoris.. semoga ttep lestari batiknya
Sedih...bangga... Haru...
Ini lah indonesia yg minoritas dicap non pri tapi mencintai budaya pri dengan begitu baik. 🗿
Giliran orang pri sangat mencintai budaya asing, kan ketuker jdinya😅
Dari zaman kerajaan kita Dulu semua di kasih hak sama, baik itu Arab atau Tionghoa, ataupun orang asli, ketika zaman colonial dulu kita di kotak-kotak an, di sekat2x agar mudah di atur makanya muncul pribumi Don non pribumi, sebelum zaman colonial ada kita rukun hidup bareng saling belajar satu sama lain dan ber akulturasi,, jadi marilah kita melihat sejarah kerajaan kita yang agung dari zaman Sriwijaya, Majapahit, Kutai dan banyak kerajaan Nusantara yang lainnya, marilah bersama-sama bersatu demi Indonesia maju . 👍🙏 Melanjutkan keagungan leluhur
Stop katakan pribumi & non-pribumi!
Jgn katakan pribumi, kita satu, Indonesia
Nanti jetsu putih marah
Sebenar nya gx punah...cuman pembeli tidak seperti dulu lagi...
Dan pemerintah lebih melestarikan
Batik shoope yg relatif lebih murah..
Bahkan negara china juga punya batik yg dikirim melalui shoope.
Tradisi market indonesia...yang dicari
Murah meriah..
Soal kwalitas belakangan..yg penting bisa tampil di kondangan.
Saya rela budget beli baju 600jt asal batik asli seperti ini daripada merk asing yang cuma terkenal mewah.. Dedikasi 4x buat ulang kain selama 10 tahun daripada kasih barang mengecewakan konsumen
Wow tapi sayang mungkin ini bisa jadi akhir batik ini, karena si ibu bersikeras gak mau ngasih merek daganya diluar keluarganya ditambah anak anaknya belum mau mengikuti jejak si ibu
Banyak kok kolektor batik warisan nenek neneknya,aku aja punya 2,memang dari segi kain dan warna lebih bagus meskipun terasa ringan.tapi kebanyakan tidak dijual😂😂😂.
klo ad yg menawarkan ke saya untuk belajar membatik saya pasti sangat mau banget
Pengusahaan pengusaha tionghoa harus support UKM ini
Luar biasa, semoga ada yang meneruskan sehingga tidak punah
Ini harus dilestarikan sih kita jangan kalah sama negara lain, China itu udah bikin Batik juga loh dari suku Miao, kalau kita gak lestarikan bisa diaku milik negara lain lama-lama pedahal kita batik itu ada banyak jenis ada Batik Jawa, Bali bahkan batik encim juga ada
Ayo lestarikan batik Indonesia 😍
God bless her kind soul u can't find another skill craft person like her anywhere onymore around the world not even in Malaysia.
Imagine bro, pre order 10 tahun 😭