Kisah ini dikutip dari Durratun Nāsihīn karya Syekh Uśmān bin Hasan bin Ahmad Syākir Al-Khubawi, tanpa tahun, Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa'ad bin Nabhan wa Aulāduh, halaman 264-265. Sebetulnya ada beberapa hadits lain yang inti redaksinya mirip, antara lain: Dari Basyīr bn Aqraba al-Juhāni, ia berkata: “Ayahku mati syahid bersama Nabi SAW dalam beberapa peperangannya, maka (pada suatu waktu) Nabi SAW melewatiku ketika aku sedang menangis, dan dia berkata kepadaku: "Diam, apakah kamu mau jika saya jadi ayahmu dan ‘Aisyah jadi ibumu?" Akumenjawab: Tentu Ya Rasullah, engkau ayahku, dan ‘Aisyah ibuku, wahai Rasulallah. (HR al-Bukhari) dalam al-Tarikh al-Kabir (I/395). Dari Basyīr bin Aqraba al-Juhāni, dia berkata: Aku bertemu Rasulullah waktu perang Uhud aku berkata kepadanya: “Apa yang terjadi pada ayahku? Rasulullah bersabda: Dia mati syahid, semoga Allah merahmatinya, aku pun menangis, lalu beliau mendekapku, mengusap kepalaku dan membawaku besertanya lalu berkata: ‘Apakah engkau mau saya menjadi bapakmu dan Aisyah menjadi ibumu’.“ (HR Al Bazzar). Sekalipun demikian, banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits-hadits itu dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim. Hadits ini antara lain: عن سهل بن سعد قال رسول الله صلى الله عليه و سلم:" أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً “ Dari Sahal bin Sa’ad Rasulullah SAW bersabda: Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya (HR Bukhari).
Kisah ini dikutip dari Durratun Nāsihīn karya Syekh Uśmān bin Hasan bin Ahmad Syākir Al-Khubawi, tanpa tahun, Surabaya, Syirkah Ahmad bin Sa'ad bin Nabhan wa Aulāduh, halaman 264-265. Sebetulnya ada beberapa hadits lain yang inti redaksinya mirip, antara lain: Dari Basyīr bn Aqraba al-Juhāni, ia berkata: “Ayahku mati syahid bersama Nabi SAW dalam beberapa peperangannya, maka (pada suatu waktu) Nabi SAW melewatiku ketika aku sedang menangis, dan dia berkata kepadaku: "Diam, apakah kamu mau jika saya jadi ayahmu dan ‘Aisyah jadi ibumu?" Akumenjawab: Tentu Ya Rasullah, engkau ayahku, dan ‘Aisyah ibuku, wahai Rasulallah. (HR al-Bukhari) dalam al-Tarikh al-Kabir (I/395). Dari Basyīr bin Aqraba al-Juhāni, dia berkata: Aku bertemu Rasulullah waktu perang Uhud aku berkata kepadanya: “Apa yang terjadi pada ayahku? Rasulullah bersabda: Dia mati syahid, semoga Allah merahmatinya, aku pun menangis, lalu beliau mendekapku, mengusap kepalaku dan membawaku besertanya lalu berkata: ‘Apakah engkau mau saya menjadi bapakmu dan Aisyah menjadi ibumu’.“ (HR Al Bazzar). Sekalipun demikian, banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits-hadits itu dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim. Hadits ini antara lain: عن سهل بن سعد قال رسول الله صلى الله عليه و سلم:" أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً “ Dari Sahal bin Sa’ad Rasulullah SAW bersabda: Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya (HR Bukhari).
Assalamualaikum ustad. Saya asli madura mau tanya tentang lafad allo humma solli. Kayak nya kurg tepat