KISAH BAHIYA DARUCIRIYA: Melatih Batin Melihat Sekedar Melihat I Agama Buddha I Bhikkhu Santacitto
HTML-код
- Опубликовано: 25 ноя 2024
- Salah satu tujuan meditasi adalah untuk membawa batin seimbang, tenang, dan bebas dari segala kemelekatan. Hal itu dapat diperoleh melalui latihan. Latihan yang diberikan Sang Buddha untuk memperoleh kondisi batin demikian, salah satunya, tercatat dalam Bahiya Sutta yang berisikan nasihat Buddha terhadap seorang pengembara Bahiya. Dalam nasihatnya, Sang Buddha, salah satunya, mengatakan bahwa seseorang harus melatih batinnya bahwa ketika melihat, itu hanya sekedar melihat. Latihan batin ini akan membawa batin yang tenang, seimbang, bebas dari kemelekatan dan karenanya membawa pada terbebasnya dari penderitaan. Namun demikian, latihan demikian tidak sekedar latihan yang tanpa didasari kebijaksanaan. Harus ada kebijaksanaan di sana. Bagaimana hal ini dijelaskan? Simak video berikut....
Ajaran Buddha sungguh super unggul, sangat menakjubkan, makin digali makin tampak keunggulan dan keindahannya. Namasthe Bhante.
Luar biasa Bahiya seperti bunga padma yg sudah muncul ke permukaan tinggal menunggu sinar matahari menyinarinya langsung mekar dengan segera. Mengalami pencerahan dengan wejangan singkat Buddha. Karma baiknya di kehidupan lampaunya pasti banyak sekali.
Kisahe cukup lucu...Anumodana Bhante
🙏🙏 Terimakasih
Anumodana bhante pencerahannya 🙏🙏🙏
🙏 ada jodoh dan karma baik ,sapinya telat dikit jadi sempat mendengarkan darma
Anumodana, Bhante. 🙏🙏🙏
Vandami Bhante.
Semoga kita semua terus berupaya berlatih dgn tekun dan dpt tercerahkan dgn cepat seperti Bahiya🙏.
Kisah yg sangat menginspirasikan🔥🙏
Anumodana bhante🙏
Vandami Bhante, kisah yang luar biasa 🙏🙏🙏
Beliau menjadi tercepat mungkin kondisi kebijaksanaan lampaunya, sehingga mendengar 1 bait saja Beliau langsung mencapai... 🙏🙏🙏
Sadhu.....sadhu.....sadhu.....
Semoga semua mahluk bahagia🙏🙏🙏
Sadhu3x
Namo Buddhaya Bhante.
Semoga Bhante seahat selalu.
Sadhu.. Sadhu.. Sadhu.
Sadhu3x.
RAHAYU Bante.. 🙏🙏🙏 Rahayu mulyaning jagad... SABBE SATTHA BHAWANTU SUKHITATTA LOKHA SAMASTHA SUKINO BHAWANTU 🙏😇
Sadhu3x...
Anumodhana Bhante🙏
Semoga saya semakin maju dalam dhamma 🙏🙏🙏
Anumodana Bhante atas pembabaran Dhamma yg sangat bermanfaat. Semoga Bhante selalu sehat, semoga kita semua semakin maju dlm Dhamma, Semoga Semua makhluk hidup berbahagia. Sadhu3x 🙏🙏🙏
Sadhu3x. Terimakasih
Damai dalam dhamma bhante, semoga semua mahkluk berbahagia🙏🙏🙏
Sadhu3x. Semoga semua makhluk berbahagia.
Namo Budhaya bhante...
Salam dari saya pemula
Sudah lama saya dengar kisah Bahiya mendengar nasihat Buddha ini. Akhir nya di bahas juga di channel ini.
Menurut saya--dari praktik kesadaran hidup yang saya tekuni, nasihat pendek dari Buddha kepada Bahiya ini adalah petunjuk meditasi kesadaran yg tersingkat.. yg dengan demikian.. adalah petunjuk yg paling murni.
Seseorang pelajar yg berlatih akan menyadari bahwa nasihat Buddha pada Bahiya itu adalah petunjuk meditasi, apabila pelajar itu sudah terjaga dengan kesadaran batin yang melihat kehidupan dengan seluruh kontradiksi nya.. sebagai fakta aktual--bukan lagi sekedar olah kalimat dalam proses berpikir nya.
Apakah kehidupan dengan seluruh kontradiksi itu?
Itu adalah.. kehidupan sehari-hari yang jarang kita sadari.. bahwa kecenderungan kita untuk lebih mendekati dan lebih mengamati kegiatan sehari-hari ini.. terkondisi oleh ada nya respon dari ingatan yang adalah gerak-gerik pikiran kita.. dimana ingatan tersebut terbentuk karna kita membuat kesan dan gambaran dalam setiap kegiatan hidup yg berlangsung.. dimana keinginan tuk mencatat kesan dan gambaran yg kita buat itu, sebenar nya terkondisi oleh keinginan untuk memiliki pengetahuan yang di kenal... dimana kebiasaan tersebut terkondisi oleh keinginan untuk mengamati kehidupan lewat perbandingan dan pengukuran.. sehingga bisa menjalani kehidupan kita yang di penuhi ketidak-tahuan.. dengan menampilkan kesan dan gambaran yg sudah di kenal.. untuk mengatasi ketidak-tahuan yang mengkondisikan kegelisahan.. dimana kita mengatasi kegelisahan tersebut dengan menghadirkan tujuan serta harapan.. yang di kondisikan gerak gerik pikiran yg mengejar kesan dan gambaran yang adalah produk pikiran tersebut.. dimana kita tanpa sadar sudah terjebak dalam lingkaran keterkondisian tanpa akhir yg berada dalam kegelisahan.
Dengan demikian lah, kita tidak pernah hidup dengan kesadaran yang nyata. Kita tak pernah benar2 melihat ; tidak pernah benar2 mendengar ; tidak pernah benar2 mengecap ; tak pernah benar2 membaui ; tak pernah benar2 merasakan sensasi fisik maupun batin.
Setelah menyadari kehidupan yang penuh kontradisi tersebut--bukan lagi olah kalimat dalam proses berpikir, maka nasihat Buddha pada Bahiya itu akan berlaku dalam hidup kita.
Terimakasih banyak atas penjelasannya yg menambah wawasan..
@@buddhadhammaindonesia5688 Sama-sama 🙏
Luar biasa.. Penjelasan nya Top
Luar biasa terimakasih
Terima kasih Bhante,wejangannya sangat bermanfaat.
Sotthi hotu,semoga Bhante sehat🙏🙏🙏
Sadhu3x
Anumodana Bhante Santacitto 🙏🙏🙏
Sadhu3x terimakasih
🙏🙏🙏sadhu sadhu sadhu anumodana Bhante 🙏🙏🙏
Sadhu sadhu sadhu, Anumodana Bhante atas pencerahnnya. 🙏
Terima kasih Bhante atas Dhamma nya 🙏
Sadhu3x
Trima kasih Bhante
Terima kasih Bhante 🙏🙏
Sadhu3x
Terimakasih Bhante
Anumodana Bhante Semoga Semua Mahluk Berbahagia
"di dalam apa yang terlihat hanya ada yang terlihat,
di dalam apa yang terdengar hanya ada yang terdengar,
di dalam apa yang terpikirkan hanya ada yang terpikir."
Artinya, di situ tidak ada 'aku' yang mengalami, tidak ada 'aku' yang berusaha apa pun.
Kalau bisa berada dalam keadaan ini, maka 'aku' tidak ada lagi; dan itulah akhir dari dukkha.
Benar sekali..Sadhu3x
Bisakah aku mati secara semuanya dan seketika . Kalau bisa bagaimana caranya ? Dan kalau tidak ada aku pasti rasa ketidak pastian , kosong, tidak ada makna. Lalu apa kelanjutannya? Terima kasih atas kebaikannya berbagi.
@@CaptPeterpencerahan Pertama2, anda harus rapih dulu. Tentang pertanyaan, "bisakah aku mati secara seketika"? hmm... seketika saya jadi bertanya apa yang berlaku kalau aku mati secara perlahan-lahan. Saya tidak tahu asal pertanyaan ini, tapi jika anda serius dengan pertanyaan ini, maka sudahkah anda menyelami pertanyaan personal terkait kehidupan anda yang memunculkan "aku ingin mati".. mengapa ingin mati.. dan mati pun ingin seketika??
Cobalah selami itu dulu, karena hal tersebut sangat berkaitan, tak terpisahkan. Karena tampa menyelami kontradiksi dalam kehidupan keseharian anda tersebut, maka anda mungkin tidak menyadari adanya gerak-gerik pikiran yang mengkondisikan anda terjebak dalam berbagai kemelekatan yang membangun "struktur keakuan" ini.
Dan, tanpa menyadari pembangunan "struktur keakuan" dalam kehidupan anda tersebut, maka "pengetahuan" yang anda cari dan ciptakan itu sebenar nya hanya lah produk pikiran yang seakan mengatasi akar persoalan dengan kesan/gambaran yang menyembunyikan sekaligus melindungi AKU, dengan kemelekatan2 baru yang seakan mengatasi masalah.
Terkait, pertanyaan anda tentang bagaimana cara nya mati secara seketika. Tidak-kah anda melihat kontradiksi dalam pencarian anda tentang "bagaimana cara nya" ini? Siapa kah yang menginginkan pengetahuan tentang "cara mati dengan seketika" tersebut? AKU.. adalah jawaban nya.
Jadi.. bagai AKU yang tak sadar berlari berputar-putar terus untuk mengejar ekor nya sendiri. AKU yang tidak sadar tersebut berada dalam loop-jebakan dalam kesan/gambaran hasil ciptaan AKU nya.. yang merasa memiliki segenggam pengetahuan tentang bagaimana cara nya untuk seakan sudah mengatasi AKU.
Coba lihatlah ini.. betapa AKU ini cukup posesif dan manipulatif.
AKU ingin sebuah kepastian. AKU ingin berspekulasi. AKU ingin sebuah makna, AKU ingin sebuah pengetahuan. Semua kemelekaan dalam keterkondisian yang berlanjut tanpa akhir ini.. adalah AKU.
@@billykei terima kasih balasannya. Saya menyadari bahwa aku/ self sebetulnya hanya ilusi yg ditimbulkan oleh rasa. Aku/ self sendiri adalah potongan/fragmented experience yang sifatnya lampau. Aku/self selalu muncul dan membawa kita pada penderitaan/ kekecewaan. Aku/self dapat luruh apabila keberadaannya diketahui oleh awareness kita. Yg saya bingung utuk menghilangkan aku/self tadi harus per potongan/ fragment yg artinya kita menghilangkan self secara sedikit demi sedikit atau ada cara lain yg dapat menghilangkan seluruh potongan2 yg membentuk self secara seketika saat itu juga.
@@CaptPeterpencerahan Sama-sama. Hmmm... komentar anda mengingatkan saya pada thread Lius Sentosa di video yang berjudul "Kesadaran Pasif dalam meditasi" di channel ini ( ruclips.net/video/dOEe84qkBEY/видео.html ), dimana saya dan Lius sempat bertukar beberapa komentar bersahabat untuk saling berkembang bersama, dimana waktu itu saya kebetulan saja membaca "teori unik" yang spesifik di komentar nya, yang seharus nya tidak di tanyakan oleh nya jika dia benar sudah merealisasikan nya.
Jadi komentar anda kali ini pun juga agak unik seperti Lius. Karena.. bukan kah realisasi dimana "Saya menyadari bahwa aku/ self sebetulnya hanya ilusi yg ditimbulkan oleh rasa. Aku/ self sendiri adalah potongan/fragmented experience yang sifatnya lampau. Aku/self selalu muncul dan membawa kita pada penderitaan/ kekecewaan. Aku/self dapat luruh apabila keberadaannya diketahui oleh awareness kita" ini.. itu adalah yang kesadaran yang tidak mungkin melahirkan pernyataan seperti berikut.. "Yg saya bingung untuk menghilangkan aku/self tadi harus per potongan/ fragment yg artinya kita menghilangkan self secara sedikit demi sedikit atau ada cara lain yg dapat menghilangkan seluruh potongan2 yg membentuk self secara seketika saat itu juga."
Katakan lah, bahwa aku ini ilusi. Jika anda sadar betul hal tersebut.. maka bukan kah anda sudah menyadari "produk pikiran" yang membangun "struktur keakuan" nya? yang dengan demikian akan membawa anda menyadari "motor-penggerak" nya?
Katakan lah, bahwa aku adalah potongan fragmen yang sifat nya lampau. Lalu, apa penyebab nya kita terus menyimpan fragment lampau itu dalam pikiran dalam bentuk reaksi dari ingatan kita? Bahkan, mengapa kita memproyeksikan fragment tersebut ke masa depan untuk menciptakan fragmen masalah di saat ini? Atau lebih parah lagi, mengapa kita saat ini giat memproduksi fragmen baru dan terus menyimpan nya? Jika kita memahami semua pertanyaan ini, maka bukan nya kita sudah menyadari akar permasalahan nya?
Katakan lah, aku adalah penyebab penderitaan dan kekecewaan. Lalu apa yang mengkondisikan kita terjebak dalam kemelekatan tanpa akhir yang membawa derita dan kecewa ini? Apa yang sebenar nya terjadi ketika kita sedang menikmati beragam hiburan yang memberikan kesenangan? Jika kita memahami semua pertanyaan ini, maka bukan nya kita sudah melihat "struktur bangunan keakuan" nya?
Katakan lah, bahwa aku dapat luruh apabila keberadaannya diketahui oleh awareness kita. Benarkah demikian? Jadi, apakah pengetahuan tentang aku adalah objek yang perlu di ketahui demi kehadiran "awareness" kita? Karena jika "awareness" kita perlu mengetahui si aku itu, maka bukan kah "awareness" itu adalah produk pikiran -- "fragmen lampau", yang terkondisi oleh pengetahuan tentang aku yang di ketahui keberadaan nya? Yang dengan demikian "awareness" itu adalah si aku juga yang MASIH membawa derita dan kecewa, yang oleh karena itu, "awareness" itu tentu tidak mengatasi akar permasalahan nya.
Katakan lah, kita bisa menghilangkan fragment aku secara sedikit demi sedikit. Apa maksud nya itu? Ketika kita menyadari keterkondisian dalam kemelekatan tanpa akhir dalam pembangunan "struktur keakuan" tersebut, bukan kah aku ada tersebar di segala waktu dan kondisi? Mau mulai dari mana? JIka anda mulai dari masa lampau, maka yang mengkondisikan anda mulai dari masa lampau itu akan menjadi fragment yang baru. Begitu seterus nya, setiap usaha anda menciptakan produk pikiran yang adalah sebuah "cara bagaimana" itu adalah keterkondisian baru yang membangun "struktur keakuan" nya yang posesif dan manipulatif.
Begitu juga jika anda menyimpan keinginan untuk memiliki cara lain yg bisa diandalkan untuk dapat menghilangkan seluruh potongan2 yg membentuk aku secara seketika saat itu juga. Kemelekatan pada seketika ini.. adalah keterkondisian baru yang mulai absurd -- terkesan melompat pada kesimpulan dini, jika anda tidak memahami pembangunan "struktur keakuan" yang jadi akar permasalahan yang membuat anda mungkin sampai pada kesimpulan bahwa ada masalah pada aku anda.
Cobalah anda rapihkan dulu. Cobalah selami kontradiksi dalam kehidupan keseharian anda yang personal dulu, karena hal tersebut sangat berkaitan, tak terpisahkan. Karena tampa menyelami kontradiksi dalam kehidupan keseharian anda tersebut, maka anda mungkin tidak menyadari adanya gerak-gerik pikiran yang mengkondisikan anda terjebak dalam berbagai kemelekatan yang membangun "struktur keakuan" ini.
Vandami Bhante 🙏🙏🙏
Sadhu sadhu sadhu 🙏
Sadhu3x
Terimakasih bhante, semoga semua makhluk hidup berbahagia..❤️
Sadhu3x..
🙏🙏🙏
Sadhu3x
Saya seorang Agnostic, but nowadays saya suka dengar pengajaran dari keyakinan Buddha, Please correct me if i’m wrong, menurut saya kalau Buddha ini bukan agama tetapi Way of Life, itu sebab saya suka enlighment dari Buddha ini. Thanks
Ajaran Buddha adalah ajaran yang universal, karna itu menyangkut kehidupan kita--seorang agnostik, yg juga adalah mahkluk spiritual yang sama-sama tengah menjalani kehidupan sebagai manusia.
Jadi, apakah ajaran Buddha ini adalah agama atau sekedar jalan hidup, tidak perlu di persoalkan.
Ambil saja ajaran yang sekira nya membawa manfaat--setelah menguji nya.
@Nick: Apapun seseorang melihat ajaran Buddha, yang terpenting ajarannya dipahami sebagai cara yg membawa kebahagiaan, manfaat.
Tetap saja agama dg klaim2nya sendiri, kalau cuma way of life seharusnya akan sama sekali tidak perlu ada yg dianggap suci, kalau mau diterjemahkan, suci disini artinya lebih baik. Atau kalau saya coba katakan dg cara yg lain, kalau dianggap way of life dan bukan agama maka ajaran suatu agama itu harusnya bisa diajarkan seperti halnya dosen mengajarkan matematika atau teknik sinematografi atau pemograman komputer dsb di kelas.
Kalau ga bisa ya berarti agama itu ya memang agama. Yg dilebih lebihkan orang karena sentimentality egonya dg mengatakannya sebagai way of life.
Mari kita rendah hati
Ajaran Buddha, termasuk agama atau bukan, yg penting negara2 didunia sudah mengakuinya sebagai agama, tentunya para ahli hukum atau apalah yg memang mengerti rumusan ini, yg menentukan bagaimana kriterianya sesuatu ajaran diakui sbg agama. Mk itu kita rakyat biasa gk usah dipermasalahkan lagi. Banyak yg dari agama lain sengaja mempermasalahkan hal ini dgn tujuan menghancurkan, menghentikan, meniadakan..dll ajaran Buddha. Yg selebihnya kawan yg lain udah ngomong, jadi saya gk usah ngomong lagi.
Bhante,Swarna bhumi adalah pulau emas klu tidak salah itu sebutan buat Sumatera
Mohon penjelasannya lebih lanjut Bhante, apa yg menjadi kunci untuk pegangan kita bahwa melihat hanya sebagai pengalaman melihat,mendengar hanya sebagai pengalaman mendengar,dst dengan mengingat pengalaman dan menganalisa pengalaman dr pengalaman itu sendiri. Terima kasih sebelumnya Bhante.
Terimakasih pembabaran Dhammanya, Bhante. Semoga Bhante sehat selalu.
Selain Dhamma yg menarik, itu di latarbelakang suara burungnya indah sekali. Apakah burung liar itu Bhante?
Burung liar yang ada di Wihara. Mereka datang karena kita kasih makan juga..
Zaman sekarang susah😂 denger 24jamx 100 taun juga belum tentu jadi 😂
Daripada seribu bait syair yang tak bermanfaat,
adalah lebih baik satu kata Dhamma,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya. Sahassa Vagga 102.
Demikian Bhadda kundalakesa mencapai kesucian arahat setelah mendengar syair ini, Source cerita dalam bentuk illustrasi gambar: ruclips.net/video/OmZxieyWPUc/видео.html.
bhante mau tanya gimana cara melihat tilakkhana di kehidupan sehari-hari. Makasih bhante 🙏🙏🙏
Hanya sering lakukan perenungan bajwa semua hal sbg berubah, tdk kekal.
@@buddhadhammaindonesia5688 makasih bhante atas penjelasannya 🙏🙏🙏
Bhante apakah itu sama dengan penuh perhatian namun tidak menyimpulkan.
Memang demikian, namun di balik itu ada kebijaksanaan yg mendasari.
@@buddhadhammaindonesia5688 Terima-kasih Bhante.
Bhante, apa yg dilakukan dikehidupan sebelum nya oleh Bhikku Bahiya sehingga beliau bisa meninggal krn diseruduk sapi ??
Kitab Ulasan menerangkan bahwa sapi tersebut adalah yakkhini yg menyamar dan ia membunuh Bahiya karena di kehidupan lampau, Bahiya dan tiga kawannya pernah membunuh yakkhini ini saat di kehidupan lampau terlahir sbg wanita penghibur. Ini dampaknya.
Terima Kasih Bhante
🙏🙏🙏 sadhu sadhu sadhu