Seni Rukun Aceh | Beguru Tapi Tidak Menggurui

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 5 янв 2025

Комментарии • 4

  • @ismaya60plus_tv
    @ismaya60plus_tv Год назад

    Mohon izin untuk memberikan apresiasi kepada ketiga syech yang masih mampu dan mau menjaga dan menginisiadi seni meurukon yang merupakan tradisi syiar dakwah melalui syair
    Syech Sayuti : pemilihan irama low, midle sampai hight terasa cukup tersampaikan tekstual syairnya ke pendengar, pemilihan genre dan cengkok sangat wajar, dan tidak terkesan mencekik urat leher, sehingga tekstual syair nya hilang, mantap
    Syech Syah : pada nada tinggi masih sangat relevansi tersampaikan ke audien makna dan artinya tersampaikan, syech syah bisa pada inotasi suara hight dan sanggup, pemilihan irama yang variatif juga mendukung, saran sedikit ada anggota yang memaksa pd suara tinggi sehingga blurrr, bait kata kata syair breng dan pecah, seharusnya kalau sdh tidak sanggup pd nada tinggi, mungkin karena gemuk, berhenti mulai lagi pada nada low dan midle
    Syech hasan secara keselurugan tidak ada masalah, genre, cengkok ok, variasi irama juga ok, hanya perlu pengembangan
    Mohon maaf, saya pemerhati seni meurukon apa bila komentar saya ini tidak berkenan abaikan saja, ini saya lakukan karena saya sangat berharap pada syech syech rukon untuk mengembangkan seni meurukon dengan segenap inovasi, improvement, salam mantap

    • @singakehidupan4278
      @singakehidupan4278 Год назад

      Makasih atas pemerhati yg membangun utk menjaga kelestarian dgn inovasinya

  • @yusriizal700
    @yusriizal700 2 года назад +1

    Kagak that syeh din

    • @alfianmarlyna726
      @alfianmarlyna726  2 года назад

      ya... bang @yus Rizal, hawa tuleh beuna sibeuleun sigoe