Perbedaan dulu dan sekarang adalah, dulu orang mau religius, mau hedonis, monggo. Gada kecenderungan untuk mencekoki dan mencampuri urusan orang lain. Semua orang punya pilihan hidup yang tak ada sangkut pautnya denganmu.
@Junjun Zamannya SBY masih nyante gan. Banyak film horor bokep dan acara komedi tengah malam kala itu. Mulai gak nyante sejak zamannya Jokowi (meski bukan sepenuhnya salah dia). Banyak sensor lebay, dikit-dikit ada laporan penghinaan, dll. Ane sih bukan penggemar SBY maupun pembenci Jokowi. Cuman nyampein aja apa yang ane lihat. Hehe.
*Plot twist Dihari pembalasan nanti kalian malah bilang "kenapa semasa didunia dulu kamu tidak mengajak saya untuk tidak berlebih-lebihan didunia dan mengajak kepada kebaikan?"
Anjir... Gua jadi terenyuh pas om Fariz bilang "saat gua bikin lagu Sakura, gua ngarapin hype nya kayak sekarang ini" itu gua kebayang kayak masuk mesin waktu. Dia seakan mewujudkan harapan nya jadi nyata tapi fisik doi udah tua.. Itu gokil sih..
Ayah saya lahir tahun 1948, tahun 70 an ayah saya bercerita zaman itu kalau ada pesta ulangtahun biasa ada dansa, chacha, disco. Bayangkan ayah saya yang berumur 71 tahun sekarang mengenang masa2 mudanya yang indah di dance floor. Zaman itu kata ayah saya dance party, disco party biasa2 saja bukan hal yang negatif.
I legit cried when om Fariz said the kind of public reception for Sakura that didn't happen back then, happened now with today's kids. Om tos dulu om, perasaannya pasti seneng banget.
Betul sekali yg dikatakan om fariz, ayah saya semasa muda nya berada di era pergaulan itu, dan ketika saya kecil lagu2 disko, progresive rock, punk, metal, hardcore 80-90an selalu diputar di mobil dan tanpa disadari beat dan lirik nya melekat dalam diri saya. Tidak bisa dipungkiri dr umur 5 tahun waktu itu, sampai skrg umur 20 tahun, saya tetap meyukai musik kesukaan ayah saya. Era 80-90 itu musik-musiknya everlasting, timeless, undying dan masih sangat relate untuk di dengar sampai saat ini. Good content!🤙🏻
Lagu era 80an yang mnurut gw asyik buat disco tuh lagu-lagunya Hari Moekti karena beatnya enerjik seperti Lintas Melawai, Ada Kamu, Apel Pertama, dan Nona Nona Nona.
Semua genre sih, ga tertentu aja. Bapak saya juga nurunin ini ke saya, secara ga langsung, udah ketanam di alam bawah sadar, dan apal 🤣 Bahkan temen2 heran sampe dibilang "selera musik lo lawas". Mereka gatau aja gimana lagu menye menye 70-80an 🤣
+wiyastrasaurus I see you comment me about this tanamur owner is RS ex-husband. And you deleted it. And then what ? Yang di bicarakan ini hectic nya, funnya, sejarahnya disco bukan RS dan suami atau keluarganya. Open mind dikit jangan terlalu jadi pembenci segala hal dan ngeliat semuanya dari sisi negatif serta isu yang sedang beredar .. Hadeh
menurut saya salah satu alasan kenapa disko ini menjadi trend kembali , adalah lagu2nya indo pop yang bisa di nyanyikan karena di jaman skrng sorry to say band2 indonesia cenderung mellow dan kurang boom bagi seluruh kawula muda millenial. terbukti dari acara disko pantera, suara disko penonton lebih excited kpd lagu2 yang bisa di nyanyikan.
Josef Vissarionovich Stalin bro saya pecinta indie juga bro sy dari bali banyak indie, definisi yng sy madsudkan ini lagu yang semua generasi millenial bisa menyukai. sy sadar indie itu emng exclusive jadi pecintanya tertentu aja
2ZUL iya bro saya sadar, sy disini kan mendifinisikan lagu indo yng kurang boom itu lagu yng cenderung semua kalangan bisa suka , dari yang main deket sampai main nya jauh.
Gue suka band indie/underground. Di bali? Gue suka rollfast. Skema indie sekarang persentase nya makin meningkat, terlebih gue yang anak desain lebih cenderung menyukai band genre punk/fast punk/new wave/pop electric yang ranahnya masih underground. Kenapa disco sekarang naik lagi? Karena budayanya di bedah lagi dan hipster di tunjukin lagi tetapi dengan dikemas berbeda sesuai sekarang.
Fariz RM gak ada matinya. Kalo alm.Chrisye udah dibikin film mestinya buat om Fariz juga dong. Ayo nih produser bikinin dong. Yang main Adipati Dolken cocok kayaknya.
2004 - 2006 masih ada The Upstairs dan Goodnight Electric yang merajai pensi2 jakarta, walaupun gak sepenuhnya ngedisko. ayolah VICE Indonesia bahas pensi era 2006 kebawah :)))
Akhirmya ada seri dokumenter soal pop 80an, saya tidak lahir di era 80an tapi dapat merasakan enerjiknya aura musik 80an. Thx vice. Boleh dicoba ulas city pop indonesia salah satunya lagu2 Om Eramono.
Budaya modern Indonesia tahun 80-an beda sekali ya dibandingkan jaman sekarang. Mereka bebas mengekspresikan diri (walau tidak dibidang politik sih), dibandingkan jaman sekarang dimana masyarakatnya lebih ekstrim terhadap budaya luar
IMHO, sepertinya era orde baru memang memberi kelonggaran ke arah itu. Lihat deh film2 era 80an, penuh darah, toket, paha dimana2. Vice juga pernah ngebahas ini deh klo ga salah bareng Joko Anwar P.S: Dulu nyokap dikasih kepercayaan ngelola bioskop lokal di tahun 80an sampe krismon. Disitu gw sering nonton film gretongan. Yg gw tonton, ya pelem2 yg gw sebutin diatas XD Ampuni saya tuhan...
Salah, di era sekarang memang masyarakat lebih agamis tapi individualis. Secara individu jaman skg lebih parah daripada dulu, mau pesta sex ada, pesta sex gay ada, pesta narkoba banyak, tapi semuanya tergantung individu masing2. Liat aja dulu boleh liar, tapi pas puasa warung makan pake tirai, skg pengajian banyak tapi orang makan minum bebas di jalanan pas puasa. Jadi secara umum mereka lebih agamis tapi individualis.
Kalo di bandung, lokasi yang dulunya diskotik sekarang jadi toko roti french. Lokasinya seberang toko sumber hidangan. Terus kalo masuk ke french itu, keliatan ada balkon2. Mungkin suasana saat itu sama kayak deskripsi tanamur yg nari2 di atas (bahkan sampai loncat). Lalu siapa jagonya disko dari bandung? Remy silado
Ketika sejarah berbicara, legenda musik dan penerus musik disko menjadi 1 kesatuan yg akan terkenang sampai anak cucu para pecinta langgam disko era 80'-90'. Terima kasih sangat untuk Vice Indonesia 🙏 Saya akhiri 👏"Cinta ditolak Disko bertindak 🔮"
I don't think so. The LGBT community nowadays is more prominent and existing. Want to have proof? Stay overnight at the street of Senayan, spend a whole evening at a 24H restaurant like McD or such, you would easily spot gay couples. If that's your definition of "fun".
@@harridwi3310 tul, kata siapa jakarta skg lbh konservatif daripada dulu. Jaman dulu mana ada pesen lonte lewat WA, jaman dulu mana ada pesen barang delivery order, jaman dulu mana ada dugem dj.nya topless, jaman dulu emang ada dugem khusus gay. Kalo lu ngomong jaman dulu lebih enak drpd skg. Lu gak pernah ngerasain hidup enak baik dulu maupun skg.
sampe sekarang musik disco pop/city pop Indonesia masih ada dlm format digital di hp saya, tapi saya lebih suka dgn city pop Jepang, lebih kental dan padat suasana city pop dan disconya, singer kyk Maria Takeuchi, Takako Mamiya, Tatsuro Yamashita, Toshiki Kodomatsu itu sudah topnya! kalo lokal ada Fariz RM, Halmahera, Eramono dan Carding Angels, Chandra Darusman, om Chrisye dan banyak lain, kalo dari barat, yg mainstream itu Herbie Hanchock dan Michel Jare, rata2 mantap semua 👌👌 thx untuk Diskoria dan aliran2 synthwave, vaporwave, retrowave dll yg sudah berusaha menyesuaikan dan memberi warna baru di era musik jaman now!!
I still remembered that time when my dad used to go to Tanamur, and the first time my mom came to Jakarta my dad asked her to go there too. And eventho that place will no longer as a disco place, but the memories will always be there. Its so good to see content like this, like I legit miss old Jakarta. Where there's a lot of open minded people, respect others opinion without any conflict that seems nonsense. I will remember what Mr. Fariz said "Cinta ditolak, disko bertindak." 😂🙏🏻✨🙌
This is why 80s are better. There are less conservatives We need Indonesian Daft Punk. People who bring 70s-80s music alive. Nice content, Vice! Gw request dong dibahas tentang sejarah boomingnya band2 rock tahun 70an dengan nuansa progresif dan psychedelic (Black Brothers, Koes Plus, Panbers) dan 80s rock yang kental dengan ballad dan heavy rock ala Alice Cooper dan Van Halen (Godbless, Boomerang, Grassrock, Gong 2000)
Indonesia itu dulu ada juga kaum konservatif nya. Hanya saja mereka ga dikasih ruang publik. Makanya ga kelihatan... kalau ga ngapain rezim Soeharto sibuk ngebantain mereka tahun 1984.
iya juga sih, itu salah satu alasannya. Sama ini juga ga sih, 5 thn terakhir ini kan segala hal yg berbau 90s gt lagi ngetren bgt, dianggap cool gt lah, dianggap sesuatu yang keren kalo lu tau segala hal ttg 90an. Dan ga cuma di musik aja in general , aku pribadi enthusiast anime sama kpop, kalo kamu di komunitas anime sama kpop, trus tau anime dan lagu2 kpop di era 90an, lu kyk didewa2in gt loh. Sama thanks to RUclips yg sejak setahun terakhir munculin lagunya Mariya Takeuchi yg Plastic Love di suggestionsnya semua orang yg pake utube
Wow banyak yang gua pelajari dari video ini, gua masih 17 tahun dan bahkan ga pernah denger apa itu tanamur makasih vice udah bikin gua lebih paham bagaimana budaya kita di era 80-an
Ngomong budaya pop, bakal ngomong hal-hal yang terkait. Apa aja yang terkait? Budaya keterbukaan, budaya bebas menyampaikan pendapat, budaya musik, budaya menentukan gaya berpakaian, budaya bersenang-senang, budaya konser. Tu dia
Club yg diskonya enak gini dimana dah , biar gua bisa ajak bokap , soalnya kata dia pusing kalo ikut club anak" jaman now , musik sama lampunya bisa bikin orang epilepsi
Bapak saya yang lahir tahun 1951. Merasakan usia 20an di tahun 70an mengikuti gaya 70an yang retro celana cutbray, kemeja ketat, rambut gelombang (ada fotonya). Merasakan usia 30an di tahun 80an yang masuk era disko ajojing. Tahun 80an pesta (dengan joget disko ajojing) itu lumrah dan biasa aja. Walaupun minum, tapi tidak harus mabuk. Saya punya foto bapak saya tahun 1981 lagi pesta malam tahun baru di kantor (bayangin pesta tahun baru di kantor ramai-ramai). Ada fotonya tulisan happy new year, banyak orang pakai baju kerja lagi joget disko sambil bawa bir heineken. Bapak saya memang orang yang suka mengabadikan momen. Jadi saya punya foto jadul bapak saya di tahun 70an dan 80an
*makan french fries 2000 sambil melihat-lihat komen orang-orang pseudo intelek yang meninggalkan komentar mengenai fenomena politik di video tentang fenomena pop culture*
nah itu, artikel musik bahasnya konservatif ini itu, tertariknya ke kecondongan budaya drugs, alcoholsm dan seks bebas, dan gada satu pun yang bahas unsur musiknya
yang gue liat sih ini video bahas tentang fenomena pop culture dimana saat itu musik jadi bagian penting didalamnya jadi ya pembahasanya juga ngebahas hal hal yang dianggap populer atau lazim dilakukan di saat itu sebagai bagian dari pop culturenya, btw di komentar lu lu sendiri nyebut "budaya". itu sendiri paham sebenernya kalo video ini gak sepenuhnya bahas musik disco sebagai genre musik tapi lebih bahas tentang "movement" atau budaya disko serta hal-hal lainya yang lekat terhadap budaya tersebut yang sempet menjadi tren di masa tersebut hehe
Saya kangen Indonesia yg saling menghormati dan menghargai kebebasan serta privasi setiap warga negara. Nusantaraku kaya akan budaya. Semoga tidak hancur seperti Suriah dan Marawi...
haha bener banget kalau denger lagu taun 80an berasa pernah hidup di eranya. ada perasaan nostalgia, padahal lahir aja belom😂 dan menurut gue lagu2 80an yg nyokap bokap suka dengerin dari gue kecil sampe sekarang sangat amat berpengaruh sama selera musik gue sekarang, sampe gue punya playlist lagu 80s di spotify yg isinya lagu2 kesukaan nyokap sama bokap hueheheh
gw bukan anak 70,80 an tapi ya kok tiap liat vice ini jadi nagih ya, padahal ngerti juga kagak tapi nonton aja gituh, lama lama asik uga ya. referensi bgt buat gw pribadi yang ilmu dunianya masih cetek😌
Gw lahir ditahun 89,gw harap acara kyk gini lanjut ke jaman house music 95 - 98an,era pertengahan antara disco mau mengarah ke trance di 2000an,cmiiw...gw kangen masa2 kaset house music keluaran boulevard bulletin... N sebagiannya jg ngemix lagu koesplus, lagu tradisional jangkrik genggong, cingcang keling dlll.... Anyway ulasan yg bagus, dan gw jg kaget kalangan millenial jaman skrg bs masuk sm lagu2 disco itu... Sebab setau gw pasarnya skrg lagu2 breakbeat yg mungkin sebagian utk generasi 70 - 90an belum tentu masuk di kuping... Goodjob! 😎😎😎✌️✌️✌️
Aku kelahiran tahun 96. Dulu waktu kecil papa sering banget nyetel lagu, karna dia emg kerja dibidang musik of course setiap hari tiada hari tanpa musik. Entah itu musik 70s,80s, or 90s. Entah itu musik indonesia or barat. Makannya org2 suka bingung sama gue loh kok lo tau sih musik ini lo kan belom lahir. Hahhaha happy aja kalo ada yg bilang gt
Sekarang sy umur 68 thn, tinggal di Bengkulu, thn 68 sd 84 sy tinggal di Jkt...ikut mengalami kehidupan remaja di Jkt....suatu masa yg indah dan tdk didapat lagi zaman now.
Waktu dulu, disko bukan cuma di diskotik-diskotik tapi juga diselenggarakan di acara rumah atau acara panggung 17 Agustus-an. Saya ingat kelas 5-6 SD, acara belajar bersama di rumah teman bisa tiba-tiba berubah jadi acara disko. Dengan modal Tape Deck komplit dengan tata suara yang bagus, jadilah acara kumpul-kumpul jadi acara disko. Lagu Fariz RM saat itu memang sangat populer, nama Fariz RM identil dengan lagu disko. Maklum juga, saat itu ekspose musik barat/disko kepada anak-anak muda relatif sedikit karena TVRI sebagai media pemerintah jarang menyiarkan lagu-lagu barat. Saat kehadiran pemutar video (VHS & Betamax) 2 tahun kemudian, eksposure terhadap musik barat dan disko bertambah luas lagi. Film musik Saturday Night Fever, Grease jadi inspirasi meluasnya trend budaya disko di tanah air.
Oke disini gue komentator yg ke 410 Gue analisa 409 komen disini: 10 % bahas musik dan eranya 30% bahas ganja,narkoba, fariz rm make ganja 10 % bahas ratna sarumpaet dan mantan suaminya 49,1% bahas open-close minded,islam,budaya ketimuran,generasi perusak 0.09 % bahas album neno warisman yg dipojokan album musik (wah jeli buat loe dro) Ada yg mau nambahin atau ngubah?
Mungkin ini salah satu dari sedikit hal yg gua patut jempolin tentang jaman ORBA, yaitu kebebasan berekspresi (tentunya asal diluar ranah politik), dimana orang gk perlu malu buat bikin progresivitas budaya asal gk ngelawan rezim nya Harto, klo lu liat, zaman ORBA, kebanyakan orang2nya masih pada "ngerti" dan "paham", banyak hal2 yg notabene cukup asing di Indonesia bisa cukup membludak di jaman ORBA dan bahkan diapresiasi oleh Harto dan dunia luar juga, salut lah Tapi gua juga kadang ngakak klo ada salah satu pihak sekarang yg notabene religius malah ngagung2in jaman ORBA yg nyatanya malah cenderung lebih "sekuler" daripada sekarang wkwkwk
Indopop 80-90an hampir menyamai kualitas musik Citypopnya Jepang di era yg sama. Cuma kurang 1 aja, suara recordnya yg kurang jernih. Tapi tetap enjoyable lah. Long live musik discopop 80an - band rock awal 2000an!
Sedih banget gw setiap kali melihat Fariz RM. Cuma gara-gara ganja ditangkap mulu. Dia beli bukan dengan uang hasil korupsi, membakarnya pun sendirian.
Di Indonesia tidak boleh untuk pengobatan. Kan ada PNS tuh si Fidelis yang dipenjara gara-gara dia menanam ganja untuk terapi pengobatan istrinya. Walaupun istrinya mengalami peningkatan kesembuhan namun suaminya tetap divonis 8 bulan penjara.
@пошёл на хуй sebenernya setuju banget ganja dilegalkan btw gue bukan penikmat ganja, tapi ngeliat Fidelis yang kehilangan istrinya sedih banget, padahal banyak banget harapan diganja untuk pengobatan medis dan industri, cuma gara2 orang konyol yang gakbertanggung jawab ganja masih jadi ilegal dan menjadi streotype keburukan diindonesia sampe saat ini :(
Saya lahir tahun 2003 dan selera musik yang saya suka itu ya begini, bahkan dari tahun era 40an saya demen juga. Ingin rasanya lahir lebih awal untuk bertemu idola-idola saya yang saya damba seperti Chrisye, dkk. Tapi ya sudahlah, aku beruntung bisa melestarikan lagu-lagu dari era emas musik Indonesia, tidak jarang saya memperkenalkan lagu-lagu legendaris ke teman-teman sebaya saya. Benar kata om Fariz, Keabadian itu ada, Lagu-lagu ini tidak berhak mati
Vice Indonesia perbanyak video durasi panjang tentang perkembangan musik Indonesia. Generasi muda seperti kami perlu tahu keseruan, keberagaman, dan keasyikan musik sejak dulu hingga sekarang.
Terimakasih vice Indonesia sudah mengulas pop culture yang naik daun di era 2017 sd 2018an ini apalagi diiringin dengan trend aesthetic tentu bersinergi dengan budaya city pop juga. Rasa haus kita dalam mendalami lagu lagu jaman dahulu juga tentu dibantu sama digitalisasi lagu. And you should invite son of Soekarno the part of the city pop era, Guruh Soekarno
Akhirnya ada yg bikin konten ini... :D w pribadi kelahiran 92, tp musik2 70-80 an w suka bgt...all about "music jadoel" selalu w dengerin tiap hari...krn bokap nyokap yaa mmg penikmat musik di eranya mrk muda dulu sampe w lahir...jd yaa w dr kecil dengerin musik2 seperti itu lah...dan jd terbawa senangnya musik2 jadoel... :)
Bedanya BARAT dg INDONESIA. musik dan minuman dg takaran dan sikap yg benar hasilnya POSITIF.. sedangkan kita minuman keras di arahkan hal hal NEGATIF (NGAMUK..RESEH..JAHAT) jd manusia nya yg salah. Bukan karena musik dan miras. Saya di inggris aman bgt damai.
Sekarang city pop jadinya seapunk / A E S T H E T H I C S, lo-fi chill, vaporwave, gak mati cuman repackaging aja. Lagu lagu Fariz RM juga banyak yang di remix chill house, disco house, kadang future funk.
betul banget, ga kerasa musik2 ini masuk ke telinga kita di kala kita dulu kecil duduk dibelakang mobil, dengerin radio tetangga, atau dimanapun lagu tersebut diputar. sekarang jadi guilty pleasure yg dinikmati bareng2
Semenjak di ajak nonton diskopantera tahun 2019 ketika pertama saya gak tau sama sekali lagu lagu 90 an apalagi di bawah tahun segitu. Tapi sy mendapatkan sensasi lebih atau feel nya dapet banget walaupun sy gk tau lagunya kemudian sepulang konser sy cari tau lagu lagu yg saya barusan denger yg menurut saya bagus, akhirnya keterusan smpai sekarang mulai cari tau musik musik 80 70 an dan ternyata tanpa di sadari walaupun sy belum lahir tahun segitu apa salahnya gt mempelajari apalagi suka dgn musik tahun segitu. Berarti kan terbukti musik dulu msh bisa masuk ke ranah anak muda jaman skrg. Ya mungkin ini yg dimaksud disko tak pernah mati.
Chrisye and Fariz are very iconic. Thanks for sharing this story. Despite his shortcomings, which we as adult audience should look past because that's his personal struggles, Fariz's music is still quite timeless and relatable.
Sebenarnya soal persepsi konservatisme di Indonesia saat ini bukan cuma karena perbedaan, tetapi juga karena perubahan kondisi sosio-ekonomi. Di era Orde Baru, pemerintah mengendalikan semua informasi yang masuk, keluar, dan tersebar di masyarakat. Saluran informasi bebas sensor pemerintah yang dapat diakses oleh masyarakat luas juga terbatas. Kebanyakan orang di Indonesia hanya mendapatkan berita dari koran dan media cetak, sementara hanya TVRI dan RRI yang paling mudah dan murah dijangkau oleh semua orang. Akses TV swasta di tahun 80-90 masih harus menggunakan antena parabola dan penyedia berbayar yang layanannya hanya tersedia di kota-kota besar, itu pun di bawah pengawasan 'Big Brother' yang bertopeng Departemen Penerangan. Hanya orang-orang dari kalangan ekonomi menengah ke atas saja yang dapat mengakses kanal informasi ini. Dengan pengawasan seketat itu, pemerintah dapat dengan mudah mengetahui (dan katanya membungkam!) informasi tersebut dari sumbernya. Tentunya informasi-informasi dan berita bohong bermuatan propaganda politik tapi berkedok agama atau yang bersifat memecah-belah 'kesatuan' bangsa sangat mudah dilacak. Karena itulah informasi seperti ini tidak mudah menyebar dan tentunya kontroversi di media menjadi minim. Sekarang sensor informasi lengang, karena ketakutan kita mengenai terulangnya praktik era Orde Baru yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan isu-isu yang besar (yang terutama berlawanan dengan kepentingan pemerintah). Semakin mudah dan murahnya akses internet juga membuat semua orang mudah melaporkan atau memelintir, mengkonsumsi atau mengomentari informasi yang mengalir di tengah masyarakat. Dan ini semua adalah perubahan yang tidak dapat dihihndari, tetapi bisa merusak jika tidak disikapi dengan bijak. Saya senang banyak teman-teman di komentar video ini yang berpikiran terbuka dan tidak terpengaruh oleh narasi politik berkedok agama yang saat ini santer di media. Teman-teman inilah yang sepantasnya menjadi tonggak Indonesia di kancah dunia. Dua jempol untuk VICE yang berani mengusung liputan ini dan memulai dialog di bagian komentar yang dipenuhi dengan harapan bahwa di Indonesia, Bhineka Tunggal Ika masih dianut.
Zaman itu ...sprti "Flower genetrations"...kelanjutan 'era woodstock"(USA pasca Vietnam War)....tapi kebebasan itu dicirikan dg identitas lwt seni dan music barat (disco, art music, )...dan pelopor2 music 80-an tetap happy & idealis tanpa terlalu terbeban materi komersil aplgi terjerumus kepentingan politik. Begitupula para muda penggemarnya.
Musik disko menawarkan kebahagiaan bagi pendengarnya dibandingkan lagu pop. Saya lahir tahun 90an tapi musik-musik favorit saya di spotify ada Bee Gees, Earth,Wind and Fire, sama Kool and The Gang.
Terima kasih buat Diskoria yang pertama kali kenalin musik disko apa lagi pas di acara kantor outdoor gw di sentul walau hujan-hunan gw tetep nyanyi dan buat yang but playlist Diskoria di Spotify :)
Setelah dokumenter ttg kebangkitan musik indie thn 2000an di Terekam dri Pijaru, akhirnya ketemu juga konten yg ngebhs skena musik thn 70-80an. Mantap. 👌👌
kids nowadays: pah mau pergi ya ke rumah temen bokap bokap yang grew up era 80an dan masa mudanya bebas banget: namanya siapa? mana nomer orangtuanya? jam 10 udah pulang yaa, kalo lewat jam 10 gaboleh keluar lagi.
I was born in 1997. But i grew up listening to old songs. I enjoyed it very much and from there i just researching other songs and really i just feeling happy that i can know all of that songs. Bener sih, gue emang ga lahir di era itu, tapi gue bisa merasakan seperti apa era itu dan ada rasa nostalgia
big respect from a malaysian, on how indonesian music enthusiasts preserve this music culture and i was just listened to diskoria and i would like to dig more. Any other suggestion of disko/citypop from Indonesia for me to listen? thank you!
saya terharu dengan dokumentarinya kebayang banget gimana kehidupan papa saya sebagai anak gaul dipertengahan 70an akhir sampe 80an awal asik2an di diskotik dengan di iringin musik disko yang rata2 saya mungkin hampir mengerti siapa penyanyi nya dan rilisan tahun berapa rasanya bebas nya anak muda dulu lah.
eaaaaaa...... baru liat cuplikan vidio vice aja langsung ambil kesimpulan lebih enak jaman dulu ketimbang sekarang. eaaaaaaaaaa........ seenak2 nya jaman utk berkereasi dan berseni.... ya dijaman sekarang ketimbang di jaman orba kaleeee.......
Kirain cuman sy yg suka era 70 80 an ternyata banyak sejiwa dengan sy. Btw yg dislike itu anak kebanyakan dokem di.rumah atau hobby main judi online seharian di kamar wkwkwkwkwkw
Fariz RM itu kayak Miles Davis; hidup di musik pada beberapa dekade sekaligus, dan di setiapnya, punya generasi yang jadi pengikutnya, mengidolakan dia.
Mas Fariz RM itu keren banget, dulu waktu kecil saya melihatnya biasa aja tapi setelah dewasa saya makin lama makin tergila-gila dengan karya-karya musiknya album-albumnya mas Fariz RM. Chrisye Fariz RM Utha Likumahuwa Mus Mujiono Favorit saya 🙏
Menurut saya, secara universal disco sudah mati di awal tahun 80'an di negara asalnya US sana ketika para anak muda menolak disko. Namun disko populer di Indonesia pada tahun 80''an dan menjadi mainstream musik pop saat itu. Namun belakangan, ada gelombang disko revival yg menurut saya dibuktikan oleh rilisan album tahun 2013 dari Daft Punk dgn judul Random Access Memory yg sangat kental nuansa diskonya. Terlebih lagi album itu juga sebagai tribut Daft Punk terhadap legenda disko dunia yaitu Giorgio Moroder. Setelah itu mulai berkembang di scene2 kecil, dan lumayan membesar akhir2 ini terutama di tahun 2017 kemarin sampai sekarang. Menurut saya, disko original sudah mati tetapi semangat revivalnya sejak awal 2010'an masih hidup sampai sekarang. Dan itu bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di dunia.
@@ryhanzfx1641 muak sama RAP? Cuma orang open minded yang ngerti sama lagu rap, gak semua orang ngerti sama rap, coba deh denger musik dari grup NWA, WuTang, Eminem, NAS, gw yakin lu pasti udah tau apa itu rap, dan di Amerika , rap itu sangat di hargai, cmiiw
@@vwgolfmk2366 Iya dihargai cman ama yg suka rap aja wkwkwk, klo lu lebih luas cara liatnya, lu pasti jarang liat kritikus musik macam Simon Cowell ngepraise lagu rap atau seorang rapper, karena apa? Karena lirik2 nya kurang berbobot dan ritme nya repetitif
@@vwgolfmk2366 Iya ada yg berbobot tapi minoritas, semacam Eminem pun klo ada lirik "fuck" dalam rap yg tentang sesuatu yg "deep" ya tetep juga gk ada maknanya
Pengen di masa-masa jaman Suharto, gak ada namanya sobat gurun kalo ada pun langsung di hajar suharto kaya di tragedi priok, jarang gw liat orang pakai jilbab apalagi Cadar, orang"nya lebih terbuka, open mind dan sekuler.
Gue cm mau berpendapat aja, gue emg ga seberilmu mereka yg paham histori diskoria, tp sejak gw lahir pertama kali gw ngerasa mulai nge-trend nya org2 yg ngurusin idup org lain tuh sejak jaman goyang inul yg dibanned, terus dilanjutin atika sari devi pake bikini dst, sejak itu sampe skg, "kebebasan" bermusik & berekspresi perlahan2 memudar :(
Sedih lihat tempatnya hancur tak terawat, ahli waris tempat itu siapa ya? Padahal itu bisa dihidupkan lagi pasti jadi tempat club bersejarah dan punya nilai historis tersendiri 👌😊👍
di club skrg lagunya kebanyakN kek jungle dutch, bigroom. DJ yang main genre Tech House, deep house, hardstyle, apalagi disco pop dance jarang2 gua temuin
Para perempuan jaman dulu juga gak ada yang pake hijab. Yang pake hijab itu hanya orang yang taat beribadah atau orang pesantren. Bedanya perempuan arab sama Indonesia/ Malaysia, perempuan arab dipaksa berhijab oleh suaminya, sementara di Indonesia yang memaksa memakai hijab justru kebanyakan perempuan. Coba kalau Kanjeng Kartini masih hidup, beliau akan marah besar melihat kelakuan perempuan Indonesia jaman sekarang
Melihat perempuan Indonesia semakin ekstrim dan terbelakang, menolak sesuatu yang dianggap tabu oleh masyarakat karena dibatasi dengan keyakinan dan kepercayaan. Beliau ingin perempuan Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti orang lain, dan ingin golongan perempuan sebagai golongan yang terpelajar, bukannya melakukan demo mengatasnamakan agama, poligami, mendoktrin anaknya untuk berhijab, memusuhi kearifan lokal, melakukan seks bebas tanpa pengaman, mendiskriminasi perempuan lain yang berbeda keyakinan dan pemahaman.
@@iwageni1785 seks bebas tanpa pengaman? Berarti kalo seks bebas dengan pengaman lu setuju? Dengan kata lain lu setuju aja kalo perempuan Indonesia melakukan seks bebas/ seks pra nikah
Seks bebas saja masih dapat menyebabkan masalah (HIV/AIDS), apalagi tanpa pengaman (hamil tanpa kontrol/aborsi). Harusnya anak-anak diberikan pendidikan seks biar tahu dampak dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas tanpa pengamanan, bukannya melarang tetapi mensosialisasikan dan mendidik moral dan perilakunya
Terus lestarikan budaya disko..hapus dogma dogma Agama di Indonesia...Mari melangkah agar Indonesia lebih modern...Musnahkan semua sobat gurun yang sok suci...
Jaman dulu lebih asik.!! Semoga indonesia bisa seperti dulu lg. Semoga kedepan ibu kota negara bisa pindah ke bali, jateng, ntt, papua, atau manado. INDONESIA LAND OF FREEDOM.
"ketika cinta ditolak, disko bertindak" - Fariz RM
Dalam brayy...
Dalam artian, lu gausah melow kalo ditolak, fun aja
it works.
Y
Bro itu lagunya Fariz RM yang mana?? Minta link nya..
Perbedaan dulu dan sekarang adalah, dulu orang mau religius, mau hedonis, monggo. Gada kecenderungan untuk mencekoki dan mencampuri urusan orang lain. Semua orang punya pilihan hidup yang tak ada sangkut pautnya denganmu.
@Junjun Zamannya SBY masih nyante gan. Banyak film horor bokep dan acara komedi tengah malam kala itu. Mulai gak nyante sejak zamannya Jokowi (meski bukan sepenuhnya salah dia). Banyak sensor lebay, dikit-dikit ada laporan penghinaan, dll.
Ane sih bukan penggemar SBY maupun pembenci Jokowi. Cuman nyampein aja apa yang ane lihat. Hehe.
Kek lu hidup dah lama aja tolol dasar milenial sotoy
@Junjun Lha kalo kaum radikalnya dipelihara sama SBY terus kenapa mereka kontra sama SBY juga? FPI demo SBY udah berkali-kali loh.
lah sekarang susah, pasti berdalih dengan alasan "kita sebagai umat kan harus saling mengingatkan"
*Plot twist
Dihari pembalasan nanti kalian malah bilang
"kenapa semasa didunia dulu kamu tidak mengajak saya untuk tidak berlebih-lebihan didunia dan mengajak kepada kebaikan?"
Anjir... Gua jadi terenyuh pas om Fariz bilang "saat gua bikin lagu Sakura, gua ngarapin hype nya kayak sekarang ini" itu gua kebayang kayak masuk mesin waktu. Dia seakan mewujudkan harapan nya jadi nyata tapi fisik doi udah tua.. Itu gokil sih..
Like Sapporo ini gua udh hampir netesin aer mata nih pas part ini, terharu bgt
@@monaramonaf asli.. Itu momen gokil sih..
Yoi coy
yass, kasian juga sih waktu dulu.. tapi akhirnya kesampaian juga
merinding disko woii
Ayah saya lahir tahun 1948, tahun 70 an ayah saya bercerita zaman itu kalau ada pesta ulangtahun biasa ada dansa, chacha, disco. Bayangkan ayah saya yang berumur 71 tahun sekarang mengenang masa2 mudanya yang indah di dance floor. Zaman itu kata ayah saya dance party, disco party biasa2 saja bukan hal yang negatif.
I legit cried when om Fariz said the kind of public reception for Sakura that didn't happen back then, happened now with today's kids.
Om tos dulu om, perasaannya pasti seneng banget.
Betul sekali yg dikatakan om fariz, ayah saya semasa muda nya berada di era pergaulan itu, dan ketika saya kecil lagu2 disko, progresive rock, punk, metal, hardcore 80-90an selalu diputar di mobil dan tanpa disadari beat dan lirik nya melekat dalam diri saya. Tidak bisa dipungkiri dr umur 5 tahun waktu itu, sampai skrg umur 20 tahun, saya tetap meyukai musik kesukaan ayah saya. Era 80-90 itu musik-musiknya everlasting, timeless, undying dan masih sangat relate untuk di dengar sampai saat ini. Good content!🤙🏻
fikry suryadenda same, emak saya anak 80's sekali haha
Sama banget brooi
Lagu era 80an yang mnurut gw asyik buat disco tuh lagu-lagunya Hari Moekti karena beatnya enerjik seperti Lintas Melawai, Ada Kamu, Apel Pertama, dan Nona Nona Nona.
Semua genre sih, ga tertentu aja.
Bapak saya juga nurunin ini ke saya, secara ga langsung, udah ketanam di alam bawah sadar, dan apal 🤣
Bahkan temen2 heran sampe dibilang "selera musik lo lawas". Mereka gatau aja gimana lagu menye menye 70-80an 🤣
+wiyastrasaurus
I see you comment me about this tanamur owner is RS ex-husband. And you deleted it.
And then what ?
Yang di bicarakan ini hectic nya, funnya, sejarahnya disco bukan RS dan suami atau keluarganya.
Open mind dikit jangan terlalu jadi pembenci segala hal dan ngeliat semuanya dari sisi negatif serta isu yang sedang beredar ..
Hadeh
menurut saya salah satu alasan kenapa disko ini menjadi trend kembali , adalah lagu2nya indo pop yang bisa di nyanyikan karena di jaman skrng sorry to say band2 indonesia cenderung mellow dan kurang boom bagi seluruh kawula muda millenial. terbukti dari acara disko pantera, suara disko penonton lebih excited kpd lagu2 yang bisa di nyanyikan.
Wayan Creative - mikkowirawan musik2 indie banyak yg bagus dan beragam, karna memang penikmatnya kalangan tertentu, lebih eksklusif
(di jaman skrng sorry to say band2 indonesia cenderung mellow dan kurang boom) main lo kurangjauh bro
Josef Vissarionovich Stalin bro saya pecinta indie juga bro sy dari bali banyak indie, definisi yng sy madsudkan ini lagu yang semua generasi millenial bisa menyukai. sy sadar indie itu emng exclusive jadi pecintanya tertentu aja
2ZUL iya bro saya sadar, sy disini kan mendifinisikan lagu indo yng kurang boom itu lagu yng cenderung semua kalangan bisa suka , dari yang main deket sampai main nya jauh.
Gue suka band indie/underground. Di bali? Gue suka rollfast. Skema indie sekarang persentase nya makin meningkat, terlebih gue yang anak desain lebih cenderung menyukai band genre punk/fast punk/new wave/pop electric yang ranahnya masih underground. Kenapa disco sekarang naik lagi? Karena budayanya di bedah lagi dan hipster di tunjukin lagi tetapi dengan dikemas berbeda sesuai sekarang.
As an American who is an active fan of vintage Indopop, it's really cool to see this video. Especially with Fariz.
Fariz RM gak ada matinya. Kalo alm.Chrisye udah dibikin film mestinya buat om Fariz juga dong. Ayo nih produser bikinin dong. Yang main Adipati Dolken cocok kayaknya.
Upp
Menurut gue malah yang cocok ardito pramono. Mirip soalnya 😂😂
Ardhito pramono yang lebih mirip om fariz waktu muda
katanya ahmad dhani era sekarang yang musikalitasnya mirip itu pamungkas
2004 - 2006 masih ada The Upstairs dan Goodnight Electric yang merajai pensi2 jakarta, walaupun gak sepenuhnya ngedisko. ayolah VICE Indonesia bahas pensi era 2006 kebawah :)))
Agree
udh dibahas sm pijaru
Goodnight Electric!
@@wishnumurti7664 meskipun udah telat 2 tahun, tapi
Link?
@@tilsgee cari aja di yt judulnya "dokumentasi musik independen Indonesia"
Akhirmya ada seri dokumenter soal pop 80an, saya tidak lahir di era 80an tapi dapat merasakan enerjiknya aura musik 80an. Thx vice. Boleh dicoba ulas city pop indonesia salah satunya lagu2 Om Eramono.
Budaya modern Indonesia tahun 80-an beda sekali ya dibandingkan jaman sekarang. Mereka bebas mengekspresikan diri (walau tidak dibidang politik sih), dibandingkan jaman sekarang dimana masyarakatnya lebih ekstrim terhadap budaya luar
Bener juga, meskipun sisi politiknya ada kendala dari pihak pemerintah, ada aspek lain yang membuat era 80an lebih baik dari kondisi sekarang.
IMHO, sepertinya era orde baru memang memberi kelonggaran ke arah itu. Lihat deh film2 era 80an, penuh darah, toket, paha dimana2. Vice juga pernah ngebahas ini deh klo ga salah bareng Joko Anwar
P.S: Dulu nyokap dikasih kepercayaan ngelola bioskop lokal di tahun 80an sampe krismon. Disitu gw sering nonton film gretongan. Yg gw tonton, ya pelem2 yg gw sebutin diatas XD Ampuni saya tuhan...
Setuju. Jujur baru tau kalo tahun awal 80an bisa seterbuka ini daripada sekarang.
Salah, di era sekarang memang masyarakat lebih agamis tapi individualis. Secara individu jaman skg lebih parah daripada dulu, mau pesta sex ada, pesta sex gay ada, pesta narkoba banyak, tapi semuanya tergantung individu masing2. Liat aja dulu boleh liar, tapi pas puasa warung makan pake tirai, skg pengajian banyak tapi orang makan minum bebas di jalanan pas puasa. Jadi secara umum mereka lebih agamis tapi individualis.
@@rzkzkr20 betul gw setuju ni, kolektivitasnya ada, sekarang bebas tapi cenderung ke nilai individualisnya yang gede,
Kalo di bandung, lokasi yang dulunya diskotik sekarang jadi toko roti french. Lokasinya seberang toko sumber hidangan. Terus kalo masuk ke french itu, keliatan ada balkon2. Mungkin suasana saat itu sama kayak deskripsi tanamur yg nari2 di atas (bahkan sampai loncat). Lalu siapa jagonya disko dari bandung? Remy silado
The opening track to this documentary, Selangkah Ke Seberang is spot on.
Ketika sejarah berbicara, legenda musik dan penerus musik disko menjadi 1 kesatuan yg akan terkenang sampai anak cucu para pecinta langgam disko era 80'-90'. Terima kasih sangat untuk Vice Indonesia 🙏
Saya akhiri 👏"Cinta ditolak Disko bertindak 🔮"
jakarta was fun back then now just total conservative
you dont know where to look
Semoga indonesia full liberal dimasa yg akan datang.
Tapi tgu yg 10% jadi 90% pastinya 😁😂😁😂
I don't think so. The LGBT community nowadays is more prominent and existing. Want to have proof? Stay overnight at the street of Senayan, spend a whole evening at a 24H restaurant like McD or such, you would easily spot gay couples. If that's your definition of "fun".
Ewww i spot a democrat SJW
@@harridwi3310 tul, kata siapa jakarta skg lbh konservatif daripada dulu. Jaman dulu mana ada pesen lonte lewat WA, jaman dulu mana ada pesen barang delivery order, jaman dulu mana ada dugem dj.nya topless, jaman dulu emang ada dugem khusus gay. Kalo lu ngomong jaman dulu lebih enak drpd skg. Lu gak pernah ngerasain hidup enak baik dulu maupun skg.
Seharusnya konten emang kaya gini. Dipersiapkan dengan baik. Good job vice
siap yahya wqwq
sampe sekarang musik disco pop/city pop Indonesia masih ada dlm format digital di hp saya, tapi saya lebih suka dgn city pop Jepang, lebih kental dan padat suasana city pop dan disconya, singer kyk Maria Takeuchi, Takako Mamiya, Tatsuro Yamashita, Toshiki Kodomatsu itu sudah topnya! kalo lokal ada Fariz RM, Halmahera, Eramono dan Carding Angels, Chandra Darusman, om Chrisye dan banyak lain, kalo dari barat, yg mainstream itu Herbie Hanchock dan Michel Jare, rata2 mantap semua 👌👌
thx untuk Diskoria dan aliran2 synthwave, vaporwave, retrowave dll yg sudah berusaha menyesuaikan dan memberi warna baru di era musik jaman now!!
Sama mas haha
Plastic Love ❤
Sosotte ~
mas kalo ada playlist spotify nya boleh lah di share di sini haha
Kita satu selera 👏
I still remembered that time when my dad used to go to Tanamur, and the first time my mom came to Jakarta my dad asked her to go there too. And eventho that place will no longer as a disco place, but the memories will always be there. Its so good to see content like this, like I legit miss old Jakarta. Where there's a lot of open minded people, respect others opinion without any conflict that seems nonsense.
I will remember what Mr. Fariz said "Cinta ditolak, disko bertindak." 😂🙏🏻✨🙌
This is why 80s are better.
There are less conservatives
We need Indonesian Daft Punk. People who bring 70s-80s music alive.
Nice content, Vice! Gw request dong dibahas tentang sejarah boomingnya band2 rock tahun 70an dengan nuansa progresif dan psychedelic (Black Brothers, Koes Plus, Panbers) dan 80s rock yang kental dengan ballad dan heavy rock ala Alice Cooper dan Van Halen (Godbless, Boomerang, Grassrock, Gong 2000)
Maksudnya city pop, funk, p-funk, synth pop, acid jazz yak?
Indonesia itu dulu ada juga kaum konservatif nya. Hanya saja mereka ga dikasih ruang publik. Makanya ga kelihatan... kalau ga ngapain rezim Soeharto sibuk ngebantain mereka tahun 1984.
@Central Intelligence Agency
Ok, hold your ass CIA
ruclips.net/video/-j_mms6_hZY/видео.html
Funny, because in America, it was the other way around, as there was more conservatives
salahkan film2 warkob, knp generasi2 milenial bsa ngerasa nostalgia ma musik2 disko wkwkwk
warkob with "B", jadinya warung kobok hehehe
iya juga sih, itu salah satu alasannya. Sama ini juga ga sih, 5 thn terakhir ini kan segala hal yg berbau 90s gt lagi ngetren bgt, dianggap cool gt lah, dianggap sesuatu yang keren kalo lu tau segala hal ttg 90an. Dan ga cuma di musik aja in general , aku pribadi enthusiast anime sama kpop, kalo kamu di komunitas anime sama kpop, trus tau anime dan lagu2 kpop di era 90an, lu kyk didewa2in gt loh.
Sama thanks to RUclips yg sejak setahun terakhir munculin lagunya Mariya Takeuchi yg Plastic Love di suggestionsnya semua orang yg pake utube
apa sih, ga jelas wibu/kpop ikut-ikutan
hahaha biarkan mereka seperti apa adanya broh, asal ga ngeganggu, dan tetep sama2 saling nikmatin aja
@@justagrind
Lol, chill, bro.
Wow banyak yang gua pelajari dari video ini, gua masih 17 tahun dan bahkan ga pernah denger apa itu tanamur makasih vice udah bikin gua lebih paham bagaimana budaya kita di era 80-an
Ngomong budaya pop, bakal ngomong hal-hal yang terkait. Apa aja yang terkait?
Budaya keterbukaan, budaya bebas menyampaikan pendapat, budaya musik, budaya menentukan gaya berpakaian, budaya bersenang-senang, budaya konser. Tu dia
Itu Bukan budaya secara keseluruhan
Ya seenggaknya ada hal yang bisa dipelajari dari video ini, daripada ngeliat orang makan jembud :3
That's the point. Being beragam
gak bro, walopun dulu ada yang kaya gitu tapi gak banyak, itu bukan budaya secara keseluruhan, jangan salah
Club yg diskonya enak gini dimana dah , biar gua bisa ajak bokap , soalnya kata dia pusing kalo ikut club anak" jaman now , musik sama lampunya bisa bikin orang epilepsi
gregory vincent follow diskoria.selekta sm suara disko broo
Coba lu ke jaya pub yang di deket HI itu. Dia biasa muter lagu2 lawas.
ambience nya juga masih khas bar klasik yang enak buat nyelow
Biyond bar ada gedung Istaka di sebrang pasar raya blok m
Njir epilepsi
Bali cui, banyak
Bapak saya yang lahir tahun 1951. Merasakan usia 20an di tahun 70an mengikuti gaya 70an yang retro celana cutbray, kemeja ketat, rambut gelombang (ada fotonya). Merasakan usia 30an di tahun 80an yang masuk era disko ajojing. Tahun 80an pesta (dengan joget disko ajojing) itu lumrah dan biasa aja. Walaupun minum, tapi tidak harus mabuk. Saya punya foto bapak saya tahun 1981 lagi pesta malam tahun baru di kantor (bayangin pesta tahun baru di kantor ramai-ramai). Ada fotonya tulisan happy new year, banyak orang pakai baju kerja lagi joget disko sambil bawa bir heineken. Bapak saya memang orang yang suka mengabadikan momen. Jadi saya punya foto jadul bapak saya di tahun 70an dan 80an
*makan french fries 2000 sambil melihat-lihat komen orang-orang pseudo intelek yang meninggalkan komentar mengenai fenomena politik di video tentang fenomena pop culture*
nah itu, artikel musik bahasnya konservatif ini itu, tertariknya ke kecondongan budaya drugs, alcoholsm dan seks bebas, dan gada satu pun yang bahas unsur musiknya
yang gue liat sih ini video bahas tentang fenomena pop culture dimana saat itu musik jadi bagian penting didalamnya jadi ya pembahasanya juga ngebahas hal hal yang dianggap populer atau lazim dilakukan di saat itu sebagai bagian dari pop culturenya, btw di komentar lu lu sendiri nyebut "budaya". itu sendiri paham sebenernya kalo video ini gak sepenuhnya bahas musik disco sebagai genre musik tapi lebih bahas tentang "movement" atau budaya disko serta hal-hal lainya yang lekat terhadap budaya tersebut yang sempet menjadi tren di masa tersebut hehe
Gunfort 17 saya metalhead mau mbahas apa
@@hopkinsstefan454 metalcore is fagcore
*This comment is sponsored by Siantar Top*
Saya kangen Indonesia yg saling menghormati dan menghargai kebebasan serta privasi setiap warga negara. Nusantaraku kaya akan budaya. Semoga tidak hancur seperti Suriah dan Marawi...
haha bener banget kalau denger lagu taun 80an berasa pernah hidup di eranya. ada perasaan nostalgia, padahal lahir aja belom😂 dan menurut gue lagu2 80an yg nyokap bokap suka dengerin dari gue kecil sampe sekarang sangat amat berpengaruh sama selera musik gue sekarang, sampe gue punya playlist lagu 80s di spotify yg isinya lagu2 kesukaan nyokap sama bokap hueheheh
It's not about nostalgia..
Me: It's about appreciating good songs!
Gaslah om fariz berkarya lagi
Bangkitkan genre genre musik yang mati suri di Indonesia
gw bukan anak 70,80 an tapi ya kok tiap liat vice ini jadi nagih ya, padahal ngerti juga kagak tapi nonton aja gituh, lama lama asik uga ya. referensi bgt buat gw pribadi yang ilmu dunianya masih cetek😌
Fariz RM looks high...as always hehe punten Om :)
😂
Wkwkwkww.... Kirain gw doang yg ngliatny gt....
stoner dia mah
Hahaha , bukan gw aja ternyata . Kayaknya belum tidur berapa hari om fariz rm hahaha
justru si Om bisa bikin lagu hebat ya berkat high hehehe punten Om
Fariz RM 🎹🎶, tetap semangat om Fariz semoga nggak terulang lagi kasusnya, banyak generasi millenial yg suka karya anda, termasuk saya
Fariz RM ini mirip2 David Bowie versi Indonesia, muka nya juga mirip.
BANGEEET! Baru kepikiran bro.
Lah iya ya, gak pernah kepikiran....
sama sama musisi era 80an pula
bowie cenderung ke punk/psychedelic .. fariz lebih poppy, jadi ya benar nih video fariz itu A-HA nya indo
kalo DJ Vincent mirip Karl Lagerfeld
Gw lahir ditahun 89,gw harap acara kyk gini lanjut ke jaman house music 95 - 98an,era pertengahan antara disco mau mengarah ke trance di 2000an,cmiiw...gw kangen masa2 kaset house music keluaran boulevard bulletin... N sebagiannya jg ngemix lagu koesplus, lagu tradisional jangkrik genggong, cingcang keling dlll.... Anyway ulasan yg bagus, dan gw jg kaget kalangan millenial jaman skrg bs masuk sm lagu2 disco itu... Sebab setau gw pasarnya skrg lagu2 breakbeat yg mungkin sebagian utk generasi 70 - 90an belum tentu masuk di kuping... Goodjob! 😎😎😎✌️✌️✌️
Aku kelahiran tahun 96. Dulu waktu kecil papa sering banget nyetel lagu, karna dia emg kerja dibidang musik of course setiap hari tiada hari tanpa musik. Entah itu musik 70s,80s, or 90s. Entah itu musik indonesia or barat. Makannya org2 suka bingung sama gue loh kok lo tau sih musik ini lo kan belom lahir. Hahhaha happy aja kalo ada yg bilang gt
12:39 bner nih .. tiap denger Synthpop,Synthwave,vaporwave Kaya ada perasaan nostalgia padahal gw gk lahir pada Zaman itu (The Power of Music)
Sedang rame RS, eh Vice bahas tempat hits punya suaminya dulu. Ntaps!
Harus ya dikait2, lowlife
@@fs9hell siapa om???
Gk paham nih
Emang bener kok itu tempat dugem punya suami Ratna Sarumpaet, 0:25 itu suaminya Ratna Sarumpaet yg paling kanan
CUAKHHHHZZZZ
Genre musik yang gadak sedih sedihnya nih disco.
Padahal liriknya galau jg, tp beatnya bikin ajojing, wqwqwqwq
@@galtzar iya byk juga yg galau2. Tapi joged terosss
@@galtzar wkwkwk
Sekarang sy umur 68 thn, tinggal di Bengkulu, thn 68 sd 84 sy tinggal di Jkt...ikut mengalami kehidupan remaja di Jkt....suatu masa yg indah dan tdk didapat lagi zaman now.
Waktu dulu, disko bukan cuma di diskotik-diskotik tapi juga diselenggarakan di acara rumah atau acara panggung 17 Agustus-an.
Saya ingat kelas 5-6 SD, acara belajar bersama di rumah teman bisa tiba-tiba berubah jadi acara disko. Dengan modal Tape Deck komplit dengan tata suara yang bagus, jadilah acara kumpul-kumpul jadi acara disko.
Lagu Fariz RM saat itu memang sangat populer, nama Fariz RM identil dengan lagu disko. Maklum juga, saat itu ekspose musik barat/disko kepada anak-anak muda relatif sedikit karena TVRI sebagai media pemerintah jarang menyiarkan lagu-lagu barat.
Saat kehadiran pemutar video (VHS & Betamax) 2 tahun kemudian, eksposure terhadap musik barat dan disko bertambah luas lagi. Film musik Saturday Night Fever, Grease jadi inspirasi meluasnya trend budaya disko di tanah air.
Oke disini gue komentator yg ke 410
Gue analisa 409 komen disini:
10 % bahas musik dan eranya
30% bahas ganja,narkoba, fariz rm make ganja
10 % bahas ratna sarumpaet dan mantan suaminya
49,1% bahas open-close minded,islam,budaya ketimuran,generasi perusak
0.09 % bahas album neno warisman yg dipojokan album musik (wah jeli buat loe dro)
Ada yg mau nambahin atau ngubah?
album neno warisman?
Enjoy & Recess ya benar,kalo ketemu berarti jeli lihat videonya
Emang lu udh baca semua komen bro sampe bisa nyimpulin persentasi gitu
BiLqis KayLif udah dong bro kemarin masih 409 komen yg dibaca, gak banyaklah kalo segitu, kalo sekarang udh 700an kan,lumayan banyak haha
49% comment sampah memang
Mungkin ini salah satu dari sedikit hal yg gua patut jempolin tentang jaman ORBA, yaitu kebebasan berekspresi (tentunya asal diluar ranah politik), dimana orang gk perlu malu buat bikin progresivitas budaya asal gk ngelawan rezim nya Harto, klo lu liat, zaman ORBA, kebanyakan orang2nya masih pada "ngerti" dan "paham", banyak hal2 yg notabene cukup asing di Indonesia bisa cukup membludak di jaman ORBA dan bahkan diapresiasi oleh Harto dan dunia luar juga, salut lah
Tapi gua juga kadang ngakak klo ada salah satu pihak sekarang yg notabene religius malah ngagung2in jaman ORBA yg nyatanya malah cenderung lebih "sekuler" daripada sekarang wkwkwk
Cerdas
😁😁😁😁😁😁😁😁😁
Raiyhan Ali Fahmil Fikar woynnyet di zaman orba yang menghina agama di bui bukan malah di bela sama presiden
@@donieamstrong3754 gk kebalik ea,skrg bnyk ceramah isinya profokasi,klo ulama yg onoh ceramah memaki2 org lain gk pa2 tp gilirn sbalikny d anggap penistaan,pokokny ulama si onoh udh paling bnr dah,asal ngejelekin pemerinth/jokowi bgs2 aj dn d dukung,parah
@@anakebiyunge8994 sekarang gk ada misionaris indomie..jaman suhartok dikampung2 banyak dimurtadin pake indomie..sekarang terbalik jadi mualaf sendiri
Indopop 80-90an hampir menyamai kualitas musik Citypopnya Jepang di era yg sama. Cuma kurang 1 aja, suara recordnya yg kurang jernih.
Tapi tetap enjoyable lah. Long live musik discopop 80an - band rock awal 2000an!
Ampe akhir zamanpun disco tdk akan mati, yg mati hanya penikmat,personil,pegawainya,tukang parkirnya dll, karena faktor usia dah aki2 nantinya😉
Kata fariz : Ini sbnrnya yg sy bayangi pengin trjadi jaman dulu tp ga trjadi.... Tp Trjadinya malah sekarang ..,.🙌🙌
Sedih banget gw setiap kali melihat Fariz RM. Cuma gara-gara ganja ditangkap mulu. Dia beli bukan dengan uang hasil korupsi, membakarnya pun sendirian.
makanya, pakai surat dokter... kan boleh buat pengobatan.
Di Indonesia tidak boleh untuk pengobatan. Kan ada PNS tuh si Fidelis yang dipenjara gara-gara dia menanam ganja untuk terapi pengobatan istrinya. Walaupun istrinya mengalami peningkatan kesembuhan namun suaminya tetap divonis 8 bulan penjara.
Ganja doang to? Kirain pake sabu kok ditangkep terus ternyata cuma ganja?
@пошёл на хуй sebenernya setuju banget ganja dilegalkan btw gue bukan penikmat ganja, tapi ngeliat Fidelis yang kehilangan istrinya sedih banget, padahal banyak banget harapan diganja untuk pengobatan medis dan industri, cuma gara2 orang konyol yang gakbertanggung jawab ganja masih jadi ilegal dan menjadi streotype keburukan diindonesia sampe saat ini :(
+christian kumara putra
Iya ada ubas juga ternyata. Yahhh kasihan saja sih. Harusnya direhab kalau sudah berkali-kali.
Saya lahir tahun 2003 dan selera musik yang saya suka itu ya begini, bahkan dari tahun era 40an saya demen juga. Ingin rasanya lahir lebih awal untuk bertemu idola-idola saya yang saya damba seperti Chrisye, dkk. Tapi ya sudahlah, aku beruntung bisa melestarikan lagu-lagu dari era emas musik Indonesia, tidak jarang saya memperkenalkan lagu-lagu legendaris ke teman-teman sebaya saya.
Benar kata om Fariz,
Keabadian itu ada,
Lagu-lagu ini tidak berhak mati
Belajar dulu yang bener, cah
+Andrew KP Gimana kalau belajar menghargai?
@@calonpolicymakerjuga masa kalah dalam hal menghargai sama kelahiran 2003? cupu lu
@andrew kp lu tuh maksudnya apa ya.. orang berpendapat,gimana pengen semua kalangan bisa jadi satu kalo jenis orang kayak lu masih ada
Ternyata gw gak sendirian
gw kelahiran 90an tapi dengar lagu 60's 70's 80's suka fake memory wkwkww
Vice Indonesia perbanyak video durasi panjang tentang perkembangan musik Indonesia. Generasi muda seperti kami perlu tahu keseruan, keberagaman, dan keasyikan musik sejak dulu hingga sekarang.
Terimakasih vice Indonesia sudah mengulas pop culture yang naik daun di era 2017 sd 2018an ini apalagi diiringin dengan trend aesthetic tentu bersinergi dengan budaya city pop juga. Rasa haus kita dalam mendalami lagu lagu jaman dahulu juga tentu dibantu sama digitalisasi lagu. And you should invite son of Soekarno the part of the city pop era, Guruh Soekarno
Akhirnya ada yg bikin konten ini... :D w pribadi kelahiran 92, tp musik2 70-80 an w suka bgt...all about "music jadoel" selalu w dengerin tiap hari...krn bokap nyokap yaa mmg penikmat musik di eranya mrk muda dulu sampe w lahir...jd yaa w dr kecil dengerin musik2 seperti itu lah...dan jd terbawa senangnya musik2 jadoel... :)
Bedanya BARAT dg INDONESIA.
musik dan minuman dg takaran dan sikap yg benar hasilnya POSITIF.. sedangkan kita minuman keras di arahkan hal hal NEGATIF (NGAMUK..RESEH..JAHAT) jd manusia nya yg salah. Bukan karena musik dan miras. Saya di inggris aman bgt damai.
Bener 😂😂😂 mabok heula mabok heula
Sekarang city pop jadinya seapunk / A E S T H E T H I C S, lo-fi chill, vaporwave, gak mati cuman repackaging aja. Lagu lagu Fariz RM juga banyak yang di remix chill house, disco house, kadang future funk.
betul banget, ga kerasa musik2 ini masuk ke telinga kita di kala kita dulu kecil duduk dibelakang mobil, dengerin radio tetangga, atau dimanapun lagu tersebut diputar. sekarang jadi guilty pleasure yg dinikmati bareng2
Semenjak di ajak nonton diskopantera tahun 2019 ketika pertama saya gak tau sama sekali lagu lagu 90 an apalagi di bawah tahun segitu. Tapi sy mendapatkan sensasi lebih atau feel nya dapet banget walaupun sy gk tau lagunya kemudian sepulang konser sy cari tau lagu lagu yg saya barusan denger yg menurut saya bagus, akhirnya keterusan smpai sekarang mulai cari tau musik musik 80 70 an dan ternyata tanpa di sadari walaupun sy belum lahir tahun segitu apa salahnya gt mempelajari apalagi suka dgn musik tahun segitu. Berarti kan terbukti musik dulu msh bisa masuk ke ranah anak muda jaman skrg. Ya mungkin ini yg dimaksud disko tak pernah mati.
Vice indonesia luar biasa!
Membuka pikiran ya
kok gua ngerasa dulu orang2 lebih open minded yaa dibanding sekarang
Atdre Teguh tapi dulu ngk ada kaum liberal yang hina agama orang lain
Tanyakan saja pada Anies, Ustad Abdul Somad, dan gerombolannya...
"oPeN MinDeD"
COCK MINDED
Dulu Dunia masih luas, Belum ada medsos dan tdk sesempit sekarang
Such a good video.
Please make a video about hip hop in Indonesia next please 🙏
yes
we need kil the dj in interview
Up. Please vice bahas ttg pesta rap
Up
ga booming lah hip hop dibanding disko dlu haha
Nah ini nih 👍
Ga baca komen org2, cmn nonton kontennya, merasa terhibur lalu nulis komen. Dah. Vice selalu menyajikan konten yg tak terduga memang keren
Gua anak lahir tahun 94 an. Gua suk disko, suka lagu2 zaman 70-90 an.. Karna punya keenakan tersendiri di telinga tuh.. Haha Melankolis
Chrisye and Fariz are very iconic. Thanks for sharing this story. Despite his shortcomings, which we as adult audience should look past because that's his personal struggles, Fariz's music is still quite timeless and relatable.
Sebenarnya soal persepsi konservatisme di Indonesia saat ini bukan cuma karena perbedaan, tetapi juga karena perubahan kondisi sosio-ekonomi. Di era Orde Baru, pemerintah mengendalikan semua informasi yang masuk, keluar, dan tersebar di masyarakat.
Saluran informasi bebas sensor pemerintah yang dapat diakses oleh masyarakat luas juga terbatas. Kebanyakan orang di Indonesia hanya mendapatkan berita dari koran dan media cetak, sementara hanya TVRI dan RRI yang paling mudah dan murah dijangkau oleh semua orang. Akses TV swasta di tahun 80-90 masih harus menggunakan antena parabola dan penyedia berbayar yang layanannya hanya tersedia di kota-kota besar, itu pun di bawah pengawasan 'Big Brother' yang bertopeng Departemen Penerangan. Hanya orang-orang dari kalangan ekonomi menengah ke atas saja yang dapat mengakses kanal informasi ini.
Dengan pengawasan seketat itu, pemerintah dapat dengan mudah mengetahui (dan katanya membungkam!) informasi tersebut dari sumbernya. Tentunya informasi-informasi dan berita bohong bermuatan propaganda politik tapi berkedok agama atau yang bersifat memecah-belah 'kesatuan' bangsa sangat mudah dilacak. Karena itulah informasi seperti ini tidak mudah menyebar dan tentunya kontroversi di media menjadi minim.
Sekarang sensor informasi lengang, karena ketakutan kita mengenai terulangnya praktik era Orde Baru yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan isu-isu yang besar (yang terutama berlawanan dengan kepentingan pemerintah). Semakin mudah dan murahnya akses internet juga membuat semua orang mudah melaporkan atau memelintir, mengkonsumsi atau mengomentari informasi yang mengalir di tengah masyarakat. Dan ini semua adalah perubahan yang tidak dapat dihihndari, tetapi bisa merusak jika tidak disikapi dengan bijak.
Saya senang banyak teman-teman di komentar video ini yang berpikiran terbuka dan tidak terpengaruh oleh narasi politik berkedok agama yang saat ini santer di media. Teman-teman inilah yang sepantasnya menjadi tonggak Indonesia di kancah dunia. Dua jempol untuk VICE yang berani mengusung liputan ini dan memulai dialog di bagian komentar yang dipenuhi dengan harapan bahwa di Indonesia, Bhineka Tunggal Ika masih dianut.
Anjiiiinngg gw suka bgt nih musik masa dulu, disco 70&80, meskipun gw dari generasi millenial dgn musik 90'an.
Bicara musik Indonesia, berarti bicara Fariz RM. Musisi jenius. Semoga Musisi seperti Fariz RM terlahir kembali....
Zaman itu ...sprti "Flower genetrations"...kelanjutan 'era woodstock"(USA pasca Vietnam War)....tapi kebebasan itu dicirikan dg identitas lwt seni dan music barat (disco, art music, )...dan pelopor2 music 80-an tetap happy & idealis tanpa terlalu terbeban materi komersil aplgi terjerumus kepentingan politik. Begitupula para muda penggemarnya.
Punk modern band
Richie ricardo
Guruh soekarno putra
Dan jgn lupa masboiiiii dan emon. 😁
Mantul.....
Musik disko menawarkan kebahagiaan bagi pendengarnya dibandingkan lagu pop. Saya lahir tahun 90an tapi musik-musik favorit saya di spotify ada Bee Gees, Earth,Wind and Fire, sama Kool and The Gang.
Manusia butuh hiburan. Bukan butuh sara dan kemunafikan😂🌺
Terima kasih buat Diskoria yang pertama kali kenalin musik disko apa lagi pas di acara kantor outdoor gw di sentul walau hujan-hunan gw tetep nyanyi dan buat yang but playlist Diskoria di Spotify :)
Setelah dokumenter ttg kebangkitan musik indie thn 2000an di Terekam dri Pijaru, akhirnya ketemu juga konten yg ngebhs skena musik thn 70-80an. Mantap. 👌👌
kids nowadays: pah mau pergi ya ke rumah temen
bokap bokap yang grew up era 80an dan masa mudanya bebas banget: namanya siapa? mana nomer orangtuanya? jam 10 udah pulang yaa, kalo lewat jam 10 gaboleh keluar lagi.
suka banget series barunyaaaaaaa!! looking forward for the upcoming content
indopop, akarasa tolong terus di lanjut. acaranya keren
I was born in 1997. But i grew up listening to old songs. I enjoyed it very much and from there i just researching other songs and really i just feeling happy that i can know all of that songs. Bener sih, gue emang ga lahir di era itu, tapi gue bisa merasakan seperti apa era itu dan ada rasa nostalgia
Came here because IndoCityPop compilation. Suka lagu macem beginian entah kenapa gegara Eurobeat.
Ikut baper pas om Fariz bahas lagu Sakura. Damn..
big respect from a malaysian, on how indonesian music enthusiasts preserve this music culture and i was just listened to diskoria and i would like to dig more. Any other suggestion of disko/citypop from Indonesia for me to listen? thank you!
search Indonesian City pop playlist, my suggest is Guruh Soekarno Putra, Fariz RM, Chrisye, etc
Chrisye
Arie wibowo
Ogan Siagian modern groovenya berasa
Untung udah usia 30an. Nonton Vice bakal ga dimarahi netizen bocah yang tegang dan ga open minded.
saya terharu dengan dokumentarinya
kebayang banget gimana kehidupan papa saya sebagai anak gaul dipertengahan 70an akhir sampe 80an awal asik2an di diskotik dengan di iringin musik disko yang rata2 saya mungkin hampir mengerti siapa penyanyi nya dan rilisan tahun berapa rasanya bebas nya anak muda dulu lah.
Inget pernah dibilang indigo ama temen awam gara-gara lahir 1995 tapi fans berat musik-musik oldies, disko 80s, haha. Good job, Vice!
Entah mengapa aku lebih suka jaman jadul drpd skrg :((( lebih bisa ekspresikan seni :((
Eeeaa, udh brapa umur buk?
Emang sekarang g bisa? Seni apa yg gak busa di ekspresikan?
eaaaaaa...... baru liat cuplikan vidio vice aja langsung ambil kesimpulan lebih enak jaman dulu ketimbang sekarang.
eaaaaaaaaaa........ seenak2 nya jaman utk berkereasi dan berseni.... ya dijaman sekarang ketimbang di jaman orba kaleeee.......
Woelah ada elu wkwkw
Sekarang kesenian dilabeli unhalal
Kirain cuman sy yg suka era 70 80 an ternyata banyak sejiwa dengan sy. Btw yg dislike itu anak kebanyakan dokem di.rumah atau hobby main judi online seharian di kamar wkwkwkwkwkw
Boney M....John Travolta....Bee Gees...Abba...Happy Day diskotik sepatu roda di blok M 😄
Fariz RM itu kayak Miles Davis; hidup di musik pada beberapa dekade sekaligus, dan di setiapnya, punya generasi yang jadi pengikutnya, mengidolakan dia.
Mas Fariz RM itu keren banget, dulu waktu kecil saya melihatnya biasa aja tapi setelah dewasa saya makin lama makin tergila-gila dengan karya-karya musiknya album-albumnya mas Fariz RM.
Chrisye
Fariz RM
Utha Likumahuwa
Mus Mujiono
Favorit saya 🙏
Menurut saya, secara universal disco sudah mati di awal tahun 80'an di negara asalnya US sana ketika para anak muda menolak disko. Namun disko populer di Indonesia pada tahun 80''an dan menjadi mainstream musik pop saat itu. Namun belakangan, ada gelombang disko revival yg menurut saya dibuktikan oleh rilisan album tahun 2013 dari Daft Punk dgn judul Random Access Memory yg sangat kental nuansa diskonya. Terlebih lagi album itu juga sebagai tribut Daft Punk terhadap legenda disko dunia yaitu Giorgio Moroder. Setelah itu mulai berkembang di scene2 kecil, dan lumayan membesar akhir2 ini terutama di tahun 2017 kemarin sampai sekarang.
Menurut saya, disko original sudah mati tetapi semangat revivalnya sejak awal 2010'an masih hidup sampai sekarang. Dan itu bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di dunia.
Iya emang bener, Daft Punk emang pionir disco revival, mereka orang amrik juga udah pada muak denger lagu2 dubstep ama rap
@@ryhanzfx1641 muak sama RAP? Cuma orang open minded yang ngerti sama lagu rap, gak semua orang ngerti sama rap, coba deh denger musik dari grup NWA, WuTang, Eminem, NAS, gw yakin lu pasti udah tau apa itu rap, dan di Amerika , rap itu sangat di hargai, cmiiw
@@vwgolfmk2366
Iya dihargai cman ama yg suka rap aja wkwkwk, klo lu lebih luas cara liatnya, lu pasti jarang liat kritikus musik macam Simon Cowell ngepraise lagu rap atau seorang rapper, karena apa? Karena lirik2 nya kurang berbobot dan ritme nya repetitif
@@ryhanzfx1641 berbobot? Pliss ya, liatnya yang lyrical rap jangan mumble rap
@@vwgolfmk2366
Iya ada yg berbobot tapi minoritas, semacam Eminem pun klo ada lirik "fuck" dalam rap yg tentang sesuatu yg "deep" ya tetep juga gk ada maknanya
JAKARTA needs to be back like this, please Jakarta! come back
Jaman2 belum Ada sobat gurun, humor sampah, pemain mobile legend :(
A-ha Gang better than Ahha gang
Deadwoodddddd
org jaman dulu lebih mengerti kata "Merdeka" dalam pengertian sebenarnya
Yappp
Pengen di masa-masa jaman Suharto, gak ada namanya sobat gurun kalo ada pun langsung di hajar suharto kaya di tragedi priok, jarang gw liat orang pakai jilbab apalagi Cadar, orang"nya lebih terbuka, open mind dan sekuler.
@@jangankauhackakunku4801 hahaha baru nonton videonya bang?
12:47 gue anak sekarang, tp suka banget denger diskoria, dan setiap denger itu selalu ngerasa kaya pernah hidup dan pergi disko di tahun 70 80an
Gue cm mau berpendapat aja, gue emg ga seberilmu mereka yg paham histori diskoria, tp sejak gw lahir pertama kali gw ngerasa mulai nge-trend nya org2 yg ngurusin idup org lain tuh sejak jaman goyang inul yg dibanned, terus dilanjutin atika sari devi pake bikini dst, sejak itu sampe skg, "kebebasan" bermusik & berekspresi perlahan2 memudar :(
Jika saat ini kita sudah merasa orang paling open minded, malulah pada mereka yang hidup di era 80an.
Walah main ke deskotik jaman itu yang laki bajunya di masukin ke celana😂😂
Karena gaya kyak gitu udah yang paling catchy buat ngedisko 😂
celana cutbray, kancing dibuka 2, rambut gondrong.
duluu clubing gaya bebas, tapi keliatan beaya lebih sopan dibanding sekarang
Bulu ketek gondrong2 termasuk wanita juga..
Wkwkwkwk
Iyaa kayak abis berak ..
Sedih lihat tempatnya hancur tak terawat, ahli waris tempat itu siapa ya? Padahal itu bisa dihidupkan lagi pasti jadi tempat club bersejarah dan punya nilai historis tersendiri 👌😊👍
Tanamur didirikan oleh suami ratna sarumpaet . Entalah apa tempat itu udah jual ke org lain atau tdk ...
Pengennya sih..
di club skrg lagunya kebanyakN kek jungle dutch, bigroom. DJ yang main genre Tech House, deep house, hardstyle, apalagi disco pop dance jarang2 gua temuin
Ibu saya yang mengenalkan lagu lagu old-school di hidup saya. hingga detik ini pun masih melekat lagu lagu itu.
Apa cuma gw yg merasa kalo jaman orba itu adala masa dimana Indonesia benar2 sekuler, makin kesini masa reformasi malah semakin konservatif
Para perempuan jaman dulu juga gak ada yang pake hijab. Yang pake hijab itu hanya orang yang taat beribadah atau orang pesantren. Bedanya perempuan arab sama Indonesia/ Malaysia, perempuan arab dipaksa berhijab oleh suaminya, sementara di Indonesia yang memaksa memakai hijab justru kebanyakan perempuan. Coba kalau Kanjeng Kartini masih hidup, beliau akan marah besar melihat kelakuan perempuan Indonesia jaman sekarang
@@iwageni1785 kok marah? Maksudnya gimana?
Melihat perempuan Indonesia semakin ekstrim dan terbelakang, menolak sesuatu yang dianggap tabu oleh masyarakat karena dibatasi dengan keyakinan dan kepercayaan. Beliau ingin perempuan Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti orang lain, dan ingin golongan perempuan sebagai golongan yang terpelajar, bukannya melakukan demo mengatasnamakan agama, poligami, mendoktrin anaknya untuk berhijab, memusuhi kearifan lokal, melakukan seks bebas tanpa pengaman, mendiskriminasi perempuan lain yang berbeda keyakinan dan pemahaman.
@@iwageni1785 seks bebas tanpa pengaman? Berarti kalo seks bebas dengan pengaman lu setuju? Dengan kata lain lu setuju aja kalo perempuan Indonesia melakukan seks bebas/ seks pra nikah
Seks bebas saja masih dapat menyebabkan masalah (HIV/AIDS), apalagi tanpa pengaman (hamil tanpa kontrol/aborsi). Harusnya anak-anak diberikan pendidikan seks biar tahu dampak dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas tanpa pengamanan, bukannya melarang tetapi mensosialisasikan dan mendidik moral dan perilakunya
Terus lestarikan budaya disko..hapus dogma dogma Agama di Indonesia...Mari melangkah agar Indonesia lebih modern...Musnahkan semua sobat gurun yang sok suci...
Jaman dulu lebih asik.!! Semoga indonesia bisa seperti dulu lg. Semoga kedepan ibu kota negara bisa pindah ke bali, jateng, ntt, papua, atau manado. INDONESIA LAND OF FREEDOM.
Era dimana kata 'pertunjukan' bukanlah kata yg main2.. semua digarap serius meski hanya untuk keperluan yg sebentar.
Negara Indonesia emang butuh media seperti VICE ini