Semangat Juang Enedina Perez 30 Agustus 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 16 сен 2024
  • Please click SUBSCRIBE and NOTIFICATION BELL
    Semangat Juang Enedina Perez
    Markus 10:46-52
    10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
    Enedina Modesta Perez mengejutkan dunia. Dengan ketabahan dan tekad yang tak tergoyahkan, Enedina, atlet berusia 76 tahun, telah menaklukkan lari maraton yang menantang. Prestasi luar biasa ini terjadi di kota Salta yang indah, yang terletak di wilayah barat laut Argentina. Enedina Modesta Perez, dengan kemauan keras dan semangat yang tak pernah berhenti, berhasil menyelesaikan lari maraton setelah berlari tanpa lelah selama lebih dari 5 jam. Saat ia dengan penuh kemenangan melewati garis finis, para penonton bersorak sorai dan bertepuk tangan, sebuah penghormatan yang pantas atas pencapaiannya yang luar biasa. Berlari maraton untuk wanita berusia 76 tahun tentu saja tidak mudah. Maka penampilan Enedina yang menakjubkan menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi orang-orang dari segala usia. Enedina menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan ketekunan, tujuan apa pun dapat dicapai, berapa pun usianya.
    Seperti Enedina, Bartimeus juga merupakan seorang pejuang tangguh yang punya keterbatasan. Bartimeus adalah orang buta yang biasa mengemis di pinggir jalan kota Yerikho. Ketika ia mendengar bahwa Yesus sedang lewat, ia pun berteriak memanggilNya, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku." Rupanya Bartimeus sudah sering mendengar bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang yang sakit atau cacat seperti dirinya. Karena itulah ia memanggil Yesus, setelah ia mendengar bahwa Ia sedang lewat dari depannya. Bartimeus menyapa Yesus sebagai Anak Daud. Istilah ini adalah padanan kata bagi istilah Mesias. Mungkin karena Yesus bisa melakukan mujizat dan menyembuhkan, Bartimeus percaya bahwa Dialah Mesias itu, seperti yang diyakini oleh sebagian orang Israel pada masa itu.
    Mendengar Bartimeus berteriak-teriak memanggil Yesus, murid-muridNya pun mela-
    rangnya dan menyuruh Bartimeus untuk diam. Namun semakin dilarang, Bartimeus justru semakin keras berteriak. Sebab Bartimeus sudah bertekad keluar dari keterpurukannya selama ini. Bukan hanya kebutaannya, tetapi juga pekerjaannya karena ia terpaksa harus mengemis. Teriakan Bartimeus pun mendapat perhatian Yesus. Ketika Yesus mendengar seruan Bartimeus, Ia berhenti dan mendekatinya. Yesus bertanya kepada Bartimeus apa yang diinginkannya, seperti Ia bertanya kepada seorang lumpuh di kolam Betesda. Dan seperti yang dapat diduga, Bartimeus meminta agar ia bisa melihat. Lalu kata Yesus kepadanya, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga Bartimeus dapat melihat! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalananNya.
    Tekad juang Bartimeus dan Enedina Modesta Perez dalam keterbatasan membuahkan hasil. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak pernah menyerah pada impian kita dan selalu mendorong diri kita untuk menjadi yang terbaik, apa pun tantangan yang mungkin menghadang. Tetaplah tekun dan percayalah, Tuhan akan menolong kita juga!

Комментарии • 10