DONI KOESOEMA - Pendidikan Karakter di Era Digital
HTML-код
- Опубликовано: 29 ноя 2024
- Pendidikan Karakter bisa diartikan sebagai struktur dalam diri kita dimana kita tidak pernah berhenti dalam keterbatasan diri namun dapat mentransendensi diri menjadi orang yang lebih baik dengan memiliki nilai-nilai spiritual, nilai moral dan nilai universal agar menjadi manusia yang memiliki nilai dampak kebaikan untuk kemajuan umat manusia dimana ia dilahirkan.
Doni Koesoema, seorang pengamat pendidikan berpendapat di zaman digital sekarang ini, banyak sekali kasus tawuran, bullying, kekerasan dalam pertemanan, karena orang tua, guru, siswa sudah tidak lagi paham dengan nilai-nilai penting yang harus diperjuangkan dalam proses berpendidikan. Itulah mengapa lahir anak-anak yang terdidik namun saling menghargai sesama manusia saja dirasa sulit.
Menurutnya juga untuk membentuk anak berkarakter yang berbudi dan bernilai yang memiliki empati dan welas asih dibutuhkan para guru yang paham, lingkungan sekolah yang mendukung dan sistem pendidikan yang kondusif.
Lantas bagaimana seharusnya sistem pendidikan diatur? Bagaimana respon dari para guru dan orang tua? Simak diskusi Ayu Arman bersama Doni Koesoema mengenai Pendidikan Berkarakter hingga selesai ya.
Jangan lupa juga follow semua sosial media MAARIF Institute dan Pospay dari Pos Indonesia ya!
#pendidikan #pendidikankarakter #merdekabelajar #buyasyafiimaarif
#posindonesia #pospay
saya senang dengar penjelasan pa doni krn berhubungan jiwa manusia
Masyaallah ilmu nya luar biasa. Pendidikan karakter tepat ditanamkan saat anak usia dini agar tertanam melekat dalam hati hingga akhir hayatnya dalam membentuk manusia yang berkarakter.
Dahulu ada PMP pendidikan Moral Pancasila.
Sepengetahuan saya di dalam PMP itu sudah dijelaskan berikut contoh-contohnya terkait hal seperti :
1. Hidup dalam bermasyarakat diawali dari lingkungdn keluarga, bertetangga hingga ke jangkauan yg makin luas,
2. Dalam PMP sudah dijelaskan dan diberikan contoh atau sample-sample pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
3. Dalam pelajaran PMp juga dibahas tata cara hidup nermasyarakat, berbangsa, juga berupaya memberi wawasan hidup bernegara sesuai dasar hukum Indonesia, yaitu :
a. Landasan idiil Pancasila, dan
b. Landasan Konstitusional UUD 1945, perwujudan pola mendidik sesuai PMP waktu tumbuh dan berkembang pesat serta menjadi teladan yg akurat berlangsung era kepemimpinan almarhum Presiden Suharto.
Waktu itu sendi-sendi dasar hidup bermasyarakat benar-benar diupayakan untuk mengamalkan nilai luhur Pancasila.
Di kalangan pelajar waktu itu, sebelum belajar di kelas, awal tahun pelajaran baru pasti ada penataran P4 yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau nama lainnya :
EKA PRASETYA PANCAKARSA
Mantap pak doni pendidikan karakter harus di jadikan mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan.
1,pendidikan karakter untuk anak kecil ada di sekolah dan di rumah ( belajar bersosialisasi dalam lingkungan orang banyak)
2,pendidikan karakter untuk orang dewasa adalah orang beriman ( orang yg tinggi imannya akan sempurna karakternya)
Sangat baik dan cocok buat anak anak kita
Pa dhonie mantap...
Karakter timbul dari ketaatan beragama di rumah dan sekolah.
problem besar pendidikan karakter anak-anak di era digital, kesimpulan yg sya tangkap dari penjelasan bapak edy kusuma adalah minimnya pendidikan tanggung jawabatau nilai-nilai tanggung jawab yng dimiliki seorang siswa/ anak-anak dlm lingkup pendidikan.
Menurut saya istilah pendidikan berkarakter ini kurang lengkap. Sebab karakter itu ada karakter baik ada juga karakter buruk. Mungkin yang tepat istilah yang lengkap begini " pendidikan yang berkarskter islami" atau "pendidikan yang berkarakter pancasila" misalnya.
Kalau hanya pendidikan berkarakter, lah karakter apa ...?
Jika bangsa ini punya kepedulian dan keprihatinan terhadap perkembangan perilaku anak2 usia sekolah bahkan orang dewasa yg semakin buruk maka kalau masing2 dr kita tidak menyadarkan diri untuk berbuat sesuatu yg bisa menyelamatkan bangsa ini kita tunggu saja kehancuran nya. Harus ada gerakan revolusi mental yg dicontohkan mulai dr presidennya, mentri2 nya dan para pejabat2 nya.
Hanya buku bukunya selalu saya beli, baru liat orangnya
E pak doni benar itu ada di mapel pkn javdi tidak perlu karakter berlebihan kalau di paud ltk sd smp boleh tapi kalau di tingkat sma parah pak don para guru sudah tau bgm cara mendidik dan mengajar disrsuaikan dengan kondisi sosial budaya di masyarakat kalau seperti kurikulum merdeka yg banyak guru kerja aplikasi ditambah model pendidikan seperti sekarang hancur pendidikan kita bust mada depan anak ingat pak kebaisan dan kemerdekaan belajar bukan tidak boleh sgt bisa tapi berikan guru ruang untuk fokus ngajar dan jgn di bebani dengan aplikasi kalau di biarin terus anak untuk melakukan sesuatu sesuiai otaknya hancur apa lagi sekarang anak pengang hp 24 jam mana peduli dia dengan matapelajsran dan nasehat guru nya hancur pak teknologi boleh dan harus tapi kalau merdeka tanpa garis pinggir hancur hancur pak jgn bandingkan luar negeri dengan dikampung kapung e pak doni kepala sekolah mana pak yg suka makan uang negara dan uangnya pak doni
Donni iiiiiii...
Pak De mu sudah 19 th kehilangan jejakmu.
Sejak pakde ngasih tahu ttg ruwetnya pendidikan kita.
Aku nyari tahu nomor telp mu.
20:40 bapak ini pesimistis dan pragmatis serta tidak konsisten dg narasi nya sendiri dr awal podcast ini. Prinsipnya simple sj pak Doni apakah intan, berlian dan emas akan jadi sampah apabila di buang ke bak Sampah, tentu tidak kan. Nah pendidikan karakter itu membentuk individu nya, yang akan membentuk sistem yang baik. Konsep pendidikan karakter anda menyimpang.