Terima kasih kunjungannya dik 🙏 Energi potensial pegas (Ep) dihitung dengan rumus: Ep = ½.k.(∆x)² --> ada kuadratnya Ep bisa jg dihitung dgn rumus: Ep = ½.F.(∆x) --> tdk ada kuadratnya Jadi yg digunakan dlm rumus adalah ∆x (pertambahan panjang), bukan x. Kadang2 pertambangan panjang pegas (∆x) langsung diketahui dari soal. Kadang2 ∆x harus dihitung dulu. Rumusnya: ∆X = Xt - Xo Pertambahan panjang (∆X) adalah panjang akhir (Xt) dikurangi panjang awal (Xo). Cukup jelas ya dik?
Iya betul, dua2nya bisa dipakai, tergantung apa yg diketahui dari soal. Kalau dari soal diketahui k dan ∆x, gunakan rumus: Ep=½.k.∆x². Kalau dari soal diketahui F dan ∆x, gunakan rumus: Ep=½.F.∆x
Kedua rumus itu sebenarnya sama saja. Keduanya bisa dipakai. Rumus yg kedua itu sebenarnya jg berasal dari rumus pertama. Ep = ½.k.∆x² (rumus pertama). Karena ada rumus: F = k.∆x, maka rumus Ep bisa sedikit diubah: Ep = ½.k.∆x² = ½.(k.∆x).∆x Dengan menggantikan k.∆x=F, maka: Ep = ½.F.∆x (rumus kedua).
Terima kasih kunjungannya dik🙏 Utk soal no 3, kita diminta mencari energi potensial pegas (Ep). Rumusnya ada 2 jenis: Ep = ½.k.∆x² (k: konstanta pegas) Atau: Ep = ½.F.∆x (F: gaya) Utk soal no 3 kita gunakan rumus kedua. Jadi ∆x tidak dipangkat 2.
Kk kenapa pertambahan panjangnya ga 10-5 untuk ep nya, atau bagaimana sih kak cara biar tau kalau pertambahan panjang itu bakal di selisiin atau engga, kadang binggung sama soal nya gara² persoalan pertambahan panjang..
Terima kasih kunjungannya ya dik 🙏 Untuk mengetahui nilai pertambahan panjang (∆x), kita bisa melihat kalimat soal. Kalau pd soal ada kata "meregang", berarti itu sdh menunjukkan nilai ∆x. Jadi misalnya pd soal disebut, pegas meregang sebesar 8 cm, maka ∆x=8cm. Tapi kalo pd soal disebut, pegas yg panjangnya 10 cm diberi gaya sehingga panjangnya menjadi 15 cm, maka: ∆x = 15-10 = 5 cm.
Kak bgmn cara membedakan apkh soal memakai rumus mencari Ep memakai ∆x atau ∆x² dan x²?
Terima kasih kunjungannya dik 🙏
Energi potensial pegas (Ep) dihitung dengan rumus:
Ep = ½.k.(∆x)² --> ada kuadratnya
Ep bisa jg dihitung dgn rumus:
Ep = ½.F.(∆x) --> tdk ada kuadratnya
Jadi yg digunakan dlm rumus adalah ∆x (pertambahan panjang), bukan x. Kadang2 pertambangan panjang pegas (∆x) langsung diketahui dari soal. Kadang2 ∆x harus dihitung dulu. Rumusnya:
∆X = Xt - Xo
Pertambahan panjang (∆X) adalah panjang akhir (Xt) dikurangi panjang awal (Xo).
Cukup jelas ya dik?
@@oprekmafiki2766berarti 22nya sama sama bisa di pakai dalam semua bentuk soal kak?
Iya betul, dua2nya bisa dipakai, tergantung apa yg diketahui dari soal.
Kalau dari soal diketahui k dan ∆x, gunakan rumus: Ep=½.k.∆x².
Kalau dari soal diketahui F dan ∆x, gunakan rumus: Ep=½.F.∆x
@@oprekmafiki2766 tapi kenapa di contoh kakak yg no. 1 tidak pakai rumus yg 1/2.F∆x kak?
Kedua rumus itu sebenarnya sama saja. Keduanya bisa dipakai. Rumus yg kedua itu sebenarnya jg berasal dari rumus pertama.
Ep = ½.k.∆x² (rumus pertama).
Karena ada rumus: F = k.∆x, maka rumus Ep bisa sedikit diubah:
Ep = ½.k.∆x² = ½.(k.∆x).∆x
Dengan menggantikan k.∆x=F, maka:
Ep = ½.F.∆x (rumus kedua).
200×10 pangkat min 2 gimana cara kerjanya biar dpat hasilny KK?
Terima kasih kunjungannya ya dik.
Untuk pertanyaan:
10-² = 1/100
Jadi:
200 x 10-² = 200 x 1/100 = 200/100 = 2
Makasih min
Soal nomor 3 kenapa delta X nya gak dipangkat 2 yah kak?
Terima kasih kunjungannya dik🙏
Utk soal no 3, kita diminta mencari energi potensial pegas (Ep). Rumusnya ada 2 jenis:
Ep = ½.k.∆x² (k: konstanta pegas)
Atau:
Ep = ½.F.∆x (F: gaya)
Utk soal no 3 kita gunakan rumus kedua. Jadi ∆x tidak dipangkat 2.
gw bru kelas 7 udh kena ginian jir
menit 6:10 cara ngitung k nya gimana kak?
Kk kenapa pertambahan panjangnya ga 10-5 untuk ep nya, atau bagaimana sih kak cara biar tau kalau pertambahan panjang itu bakal di selisiin atau engga, kadang binggung sama soal nya gara² persoalan pertambahan panjang..
Terima kasih kunjungannya ya dik 🙏
Untuk mengetahui nilai pertambahan panjang (∆x), kita bisa melihat kalimat soal. Kalau pd soal ada kata "meregang", berarti itu sdh menunjukkan nilai ∆x.
Jadi misalnya pd soal disebut, pegas meregang sebesar 8 cm, maka ∆x=8cm.
Tapi kalo pd soal disebut, pegas yg panjangnya 10 cm diberi gaya sehingga panjangnya menjadi 15 cm, maka:
∆x = 15-10 = 5 cm.
@@oprekmafiki2766 oke pak terimakasih banyak ya pak, saya kadang silapnya disini hehee...
@@oprekmafiki2766 kalau semisalnya ada kata kata bertambah panjang menjadi... itu tetap dikurang kah pak??
Iya. Misal, bertambah panjang menjadi 20 cm, maka panjang akhir (lt) = 20cm.
Misal, jika panjang awal 16cm, maka:
∆l = lt - lo = 20-16 = 4 cm.
@@oprekmafiki2766 makasih banyak ya pak:)
Min untuk soal yg no.1 itu bisa ngga langsung pakai rumus Ep= 1/2 . F . ∆x
Rumus Ep = ½.F.∆x bisa dipakai, tapi gaya (F) harus disesuaikan dulu, utk yg ∆x=10cm. Jadi:
Diketahui: ∆x1=5cm, F1=20N,
∆x2=10cm = 0,1 m
Ditanya: Ep2=?
Jawab:
Cari dulu F2 dgn perbandingan:
F2/F1 = ∆x2/∆x1
F2/20 = 10cm/5cm = 2
F2 = 2x20 = 40N
Ep2 = ½.F2.∆x2 = ½.40.0,1 = 2J
Kalau untuk menghitung dia kawat pegas gmn ? Beban 800N panjang pegas 300mm
min kalau 10cm = 10^-1, tapi kalau 20 min brp? apakah 20^1 jg atau 20^2?
1 cm = 10-² m = 0,01 m
Jadi:
10cm = 10x10-² = 10-¹ = 0,1m
20cm = 20x10-² = 2x10-¹ = 0,2m
Terima kasih kunjungannya ya dik😀
Ya