Standart bioskop Indonesia XXI, mayoritas, dan hampir semua menggunakan speaker JBL Cinema, begitu juga dengan powernya menggunakan Crown. Dengan menggunakan Dolby Processor cp850 biasanya yg 7.1 atau cp950 untuk dolby atmosnya. Untuk power dan processornya ada di ruang proyektor jadi masyarakat umum, tidak bisa melihatnya begitu juga untuk speaker depan nya. Kira kira seperti itu penjelasan singkatnya. Terima kasih 🙏
Saya belum mencoba semua studio yang berfitur Dolby Atmos, tapi di Epicentrum XXI - Kuningan Jakarta di studio 1 adalah studio Deluxe (standard) yang berfitur Dolby Atmos dgn audio speaker Meyer Sound dan dgn kapasitas tempat duduk yang hampir menyaingi kapasitas tempat duduk studio IMAX Gandaria City dan Kelapa Gading (terbesar di Indonesia) yang bisa dikata mungkin terbaik, saya sblmnya mencoba di studio 2-nya (sdh Dolby Atmos juga) walau filmnya masih dibaca dgn format Dolby Surround 7.1 tapi hasil audionya bagus banget .. apalagi format audio film-nya sdh dgn Dolby Atmos juga, pasti lebih oke !
Selama nonton di studio dolby atmos nya XXI, knp ya mas volume overhead speaker nya berasa "ketimpa" sama speaker2 surround kiri kanan belakang nya ? Ga berasa ada suara diatas kepala, ato mungkin sy aja yg ngerasa gitu ? Ato emg settingan nya kyk gitu ?
Saya cukup sependapat dengan mas Danny .. "real audio" yang langsung dari overhead sepertinya tidak terlalu kentara, jika saya mendengar adanya efek audio Atmos adalah HANYA dari area depan akan lebih melebar dan meninggi ke atas di area depan layar atau area kiri - kanan atas. Dan ketika saya coba googling ada informasi seperti ini : " Perlu diingat bahwa Dolby Atmos dirancang untuk menciptakan pengalaman suara yang imersif dan menyeluruh. Sensasi audio overhead mungkin tidak selalu terasa sekuat efek surround dari speaker belakang, tetapi efek tersebut harus melengkapi soundscape dan menciptakan rasa ruang 3 dimensi yang realistis." Dan ini menjawab juga pertanyaaan saya kenapa beberapa produsen (Sony HT G700 / JBL Bar 500) soundbar berlicence Dolby Atmos dengan BERANI hanya menggunakan system 3.1 atau 5.1channel (tanpa speaker up-firing) .. karena memang efek soundscape (lebih luas, lebih lebar & melingkupi) itulah yang mereka kejar, bukan "suara langsung" dari atas.
@@indrapradityachannel5047 jd mungkin lbh ke efek "virtual" ya ? Jujur pas kmrn2 ada IMAX di bandung, justru speaker overhead nya lbh berasa, cmn tetep buat saya dolby berasa lebih natural pergerakan suara surround nya, spt nya keren sih kl perpaduan kedua duanya, gambar, bass & power suara nya IMAX, tp surround nya dolby 😅😅😅
Betul mas di IMAX untuk speaker overhead-nya malah lebih jelas terdengar, tapi untuk surround-nya memang terkesan "melompat" / kurang smooth karena speaker surroundnya hanya 1 di masing2 kiri-kanan pojok belakang dan 1 di masing2 sisi kiri dan sisi kanan.
Lah kok sama😅 saya lebih sering dengar di area kanan atas atau kiri atas, dan bass nya untuk saya kaya nanggung gitu, keras aj tpi g demm.. Dalem gitu. Next ana mau coba Imax laa..
mas maaf mau tanya lagi...audio spasial sma 5.1 bagusan mna??sya pake netflik di 2 prangkat yg berbeda..itu format film nya beda..yg 1 format nya 5.1 yg 1 lagi format nya audio spasial..beda nya apa dan bagusan mna??mksh sblom nya mas.
Maaf late response, ada keperluan ke luar kota dalam 1 bulan ini. Spasial sebenarnya kurang lebih ada pelebar stereo, kalo sekarang mungkin biasa disebut dengn virtual surround. Jadi format audio spasial Netflix dibuat untuk pelanggan2 yang hanya menggunakan speaker stereo TV atau speaker ektsternal (amplifier stereo set) tapi audio yang dihasilkan menjadi melebar SEOLAH menjadi format audio surround yang mengelilingi kita, padahal hanya berasal dari speaker stereo saja. Sedangkan format audio 5.1 wajib didengarkan dengan menggunakan amplifer multi channel dan speaker dengan jumlah 5 ditambah 1 subwoofer. Maka hasilnya format audio 5.1 (dengan menggunakan amp multi channel) suara akan terdengar lebih real dan nyata karena audio yang terpisah, bisa datang real dari depan kiri-kanan dan real dari belakang kiri-kanan. Sedangkan Spasial hanya meniru/seolah sensasi suara terdengar dari belakang padahal dari ter-repro dari depan. Jelas format 5.1 lebih unggul, tapi format Spasial mengakomodir pelanggan yang TIDAK mempunyai AVR home theater tapi masih mendapatkan sensasi surround-nya.
Boleh tahu .. merek speaker nya dan powernya merek apa ya
Wah, kalo itu saya kurang tahu mas, karena kondisi gelap dan kurang bisa menerka untuk label-nya ..
Standart bioskop Indonesia XXI, mayoritas, dan hampir semua menggunakan speaker JBL Cinema, begitu juga dengan powernya menggunakan Crown. Dengan menggunakan Dolby Processor cp850 biasanya yg 7.1 atau cp950 untuk dolby atmosnya. Untuk power dan processornya ada di ruang proyektor jadi masyarakat umum, tidak bisa melihatnya begitu juga untuk speaker depan nya. Kira kira seperti itu penjelasan singkatnya. Terima kasih 🙏
@@hadrianuseko5003 Wah.. pak dosen tata suara film ada disini.. thx pak Endi atas informasinya.
Kl menurut pak Indra dolby atmos terbaik di XXI mana
Saya belum mencoba semua studio yang berfitur Dolby Atmos, tapi di Epicentrum XXI - Kuningan Jakarta di studio 1 adalah studio Deluxe (standard) yang berfitur Dolby Atmos dgn audio speaker Meyer Sound dan dgn kapasitas tempat duduk yang hampir menyaingi kapasitas tempat duduk studio IMAX Gandaria City dan Kelapa Gading (terbesar di Indonesia) yang bisa dikata mungkin terbaik, saya sblmnya mencoba di studio 2-nya (sdh Dolby Atmos juga) walau filmnya masih dibaca dgn format Dolby Surround 7.1 tapi hasil audionya bagus banget .. apalagi format audio film-nya sdh dgn Dolby Atmos juga, pasti lebih oke !
Epicentrum 21. Yg dimana theater dengan kapasitas 400an seat, dan sistem audio mereka pake Meyer Sound, audio premium dan berkelas tentunya.
Selama nonton di studio dolby atmos nya XXI, knp ya mas volume overhead speaker nya berasa "ketimpa" sama speaker2 surround kiri kanan belakang nya ? Ga berasa ada suara diatas kepala, ato mungkin sy aja yg ngerasa gitu ? Ato emg settingan nya kyk gitu ?
Saya cukup sependapat dengan mas Danny .. "real audio" yang langsung dari overhead sepertinya tidak terlalu kentara, jika saya mendengar adanya efek audio Atmos adalah HANYA dari area depan akan lebih melebar dan meninggi ke atas di area depan layar atau area kiri - kanan atas. Dan ketika saya coba googling ada informasi seperti ini : " Perlu diingat bahwa Dolby Atmos dirancang untuk menciptakan pengalaman suara yang imersif dan menyeluruh. Sensasi audio overhead mungkin tidak selalu terasa sekuat efek surround dari speaker belakang, tetapi efek tersebut harus melengkapi soundscape dan menciptakan rasa ruang 3 dimensi yang realistis." Dan ini menjawab juga pertanyaaan saya kenapa beberapa produsen (Sony HT G700 / JBL Bar 500) soundbar berlicence Dolby Atmos dengan BERANI hanya menggunakan system 3.1 atau 5.1channel (tanpa speaker up-firing) .. karena memang efek soundscape (lebih luas, lebih lebar & melingkupi) itulah yang mereka kejar, bukan "suara langsung" dari atas.
@@indrapradityachannel5047 jd mungkin lbh ke efek "virtual" ya ? Jujur pas kmrn2 ada IMAX di bandung, justru speaker overhead nya lbh berasa, cmn tetep buat saya dolby berasa lebih natural pergerakan suara surround nya, spt nya keren sih kl perpaduan kedua duanya, gambar, bass & power suara nya IMAX, tp surround nya dolby 😅😅😅
Betul mas di IMAX untuk speaker overhead-nya malah lebih jelas terdengar, tapi untuk surround-nya memang terkesan "melompat" / kurang smooth karena speaker surroundnya hanya 1 di masing2 kiri-kanan pojok belakang dan 1 di masing2 sisi kiri dan sisi kanan.
Lah kok sama😅 saya lebih sering dengar di area kanan atas atau kiri atas, dan bass nya untuk saya kaya nanggung gitu, keras aj tpi g demm.. Dalem gitu. Next ana mau coba Imax laa..
mas maaf mau tanya lagi...audio spasial sma 5.1 bagusan mna??sya pake netflik di 2 prangkat yg berbeda..itu format film nya beda..yg 1 format nya 5.1 yg 1 lagi format nya audio spasial..beda nya apa dan bagusan mna??mksh sblom nya mas.
Maaf late response, ada keperluan ke luar kota dalam 1 bulan ini. Spasial sebenarnya kurang lebih ada pelebar stereo, kalo sekarang mungkin biasa disebut dengn virtual surround. Jadi format audio spasial Netflix dibuat untuk pelanggan2 yang hanya menggunakan speaker stereo TV atau speaker ektsternal (amplifier stereo set) tapi audio yang dihasilkan menjadi melebar SEOLAH menjadi format audio surround yang mengelilingi kita, padahal hanya berasal dari speaker stereo saja. Sedangkan format audio 5.1 wajib didengarkan dengan menggunakan amplifer multi channel dan speaker dengan jumlah 5 ditambah 1 subwoofer. Maka hasilnya format audio 5.1 (dengan menggunakan amp multi channel) suara akan terdengar lebih real dan nyata karena audio yang terpisah, bisa datang real dari depan kiri-kanan dan real dari belakang kiri-kanan. Sedangkan Spasial hanya meniru/seolah sensasi suara terdengar dari belakang padahal dari ter-repro dari depan. Jelas format 5.1 lebih unggul, tapi format Spasial mengakomodir pelanggan yang TIDAK mempunyai AVR home theater tapi masih mendapatkan sensasi surround-nya.