Riba Dalam Jual Beli Beras

#macamriba #ribadalamberas
@CatatanRidwan kali ini membahas tentang 6 Komoditi Barang Ribawi, yaitu :
Emas, perak, gandum bur, gandum sa’ir, kurma, dan garam. Hal ini sebagaimana hadits:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلاً بِمِثْلٍ سَوَاءً بِسَوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا اخْتَلَفَتْ هَذِهِ الأَصْنَافُ فَبِيعُوا كَيْفَ شِئْتُمْ إِذَا كَانَ يَدًا بِيَدٍ
Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah bersabda, “Jika emas dibarter dengan emas, perak dibarter dengan perak, gandum burr dibarter dengan gandum burr, gandum sya’ir dibarter dengan gandum sya’ir, kurma dibarter dengan kurma, garam dibarter dengan garam maka takarannya harus sama dan tunai. Jika benda yang dibarterkan berbeda maka takarannya sesuka hati kalian asalkan tunai.” (H.R. Muslim No. 4034, jilid 6, hlm 16, Ahmad No. 9605, jilid 2, hlm 438).
Riba dalam akad Jual Beli :
Riba dalam akad jual beli ada 2 macam :
Riba Fadhl : Riba yang disebabkan adanya kelebihan dalam takaran barang yg ditukar, contoh : menukar beras raskin 6 kilo, dengan beras rojolele sebanyak 2 kilo.
Riba Nasiah : Riba yang diakibatkan dari keterlambatan menyerahkan barang/tidak tunai, contoh : membeli emas dengan cara indent, dimana uang sudah diserahterimakan terlebih dahulu, adapun emas diberikan beberapa waktu kemudian
Aturan Baku dalam jual beli 6 komoditi agar terhindar dari riba :
Menukar 2 barang yang sama jenisnya, sama kategorinya, seperti : emas dengan emas, rupiah dengan rupiah, beras dengan beras.
Aturannya : Wajib sebanding alias tidak boleh ada selisih, dan wajib pertukaran tersebut dilakukan di satu majelis.
Menukar 2 jenis barang, yang berbeda jenisnya, namun sama kategorinya, seperti : emas dengan perak, rupiah dengan dolar, beras dengan kurma.
Aturannya : Boleh ada selisih, tapi wajib dilakukan di satu majelis.
Menukar 2 jenis barang, yang berbeda jenisnya, beda pula kategorinya. Contoh : Beras dengan rupiah.
Aturannya : Diserahkan kepada kesepakatan pihak pembeli dan penjual, boleh ada selisih, boleh pula diakhirkan penyerahan barangnya, asalkan jelas akadnya.
Akad Hutang Piutang
عن ابن عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قال: قَدِمَ النبي الْمَدِينَةَ وَهُمْ يُسْلِفُونَ بِالتَّمْرِ السَّنَتَيْنِ وَالثَّلَاثَ. فقال: (من أَسْلَفَ في شَيْءٍ فَفِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ وَوَزْنٍ مَعْلُومٍ إلى أَجَلٍ مَعْلُومٍ . متفق عليه
“Hadits dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata: “Ketika Nabi tiba di kota Madinah, sedangkan penduduk Madinah telah biasa memesan buah kurma dalam tempo waktu dua tahun dan tiga tahun, maka beliau bersabda: “Barang siapa yang memesan sesuatu, maka hendaknya ia memesan dalam jumlah takaran yang telah diketahui (oleh kedua belah pihak), dan dalam timbangan yang telah diketahui (oleh kedua belah pihak), dan hingga tempo yang telah diketahui (oleh kedua belah pihak) pula.” (Muttafaqun ‘alaih)
WaAllahu a'lam bisshowab.
Saksikan tayangan lain pada link berikut ini :
1. Ketika orangtua mengambil harta anak tanpa ijin :
• Orangtua mengambil har...
2. Edisi suami istri : Sayang, bersama siapa engkau di surga nanti ?
3. Memupuk romantisme ala Rasululloh & para sahabat :
• Tips Romantis ala Rasu...
4. Akibat Salah Niat, Kena Prank di Akherat :
• Akibat Salah Niat, Ke...
5. Berhubungan intim di malam jum'at, Sunnah atau MITOS ?
• Berhubungan intim di m...
6. Berkurban atas nama orang meninggal :
• Bolehkah Kurban untuk ...
7. Hukum shalat jenazah di kuburan :
• Sholat Jenazah di Kuburan
8. 3 Tanda baik kematian (Husnul Khotimah) :
• 3 Tanda Kebaikan Pada ...
Jangan lupa Like, komen, share & subscribe bagi yang belum ...
JazakaAlloh khoer