"Kitab adalah guru yang paling sabar dan baik buat seseorang. Ia tidak pernah marah meskipun seandainya kau minta ia mengulang terus-menerus. Ia tidak akan jemu seandainya kau tidak segera mengerti maksudnya. Dan ia akan bersedia melayani mu kapan saja kau kehendaki tanpa batas waktu. Siang, sore, malam dan pagi.” Oh, Keren sekali pesan Mahisa Agni kepada Putera Mahkota itu... pengen kutempel di dinding kamarku rasanya quotenya ini hehe. Kitab disini maksudnya buku kan ya, bukan hanya kitab suci? karena sepertinya begitu orang dahulu menyebut buku.. Terimakasih banyak Ki, Monggo diteruskan Kisah yang akan kian seru ini.. Sehat selalu ya Ki, Wish all the best pokoknya ❤
Nggih Mbak Christina, Mahesa Agni, murid sekaligus anak angkat Empu Purwa yang satu ini, memang bukan kaleng-kaleng, apalagi kaleng rombeng, hehe.. Dari sini kita bisa melihat betapa Mahesa Agni memiliki cakrawala keilmuan yang cukup luas, sehingga sangatlah wajar jika strategi Sri Rajasa kelak akan dipecundangi oleh strategi-strateginya.. Betul sekali Mbak, secara definisi bahasa antara kitab dan buku sebenarnya tidaklah berbeda, semuanya menjadi sumber-sumber referensi akan keilmuan. Namun karena budi luhur yang dimiliki oleh orang-orang terdahulu, maka mereka memperlakukan sebuah perantara ilmu dengan penghormatan dan penghargaan yang luhur pula. Walhasil mereka lebih suka menyebutnya kitab daripada buku. Selanjutnya jika kita kaji lebih dalam lagi, maka sesungguhnya "Kitab" akan memiliki kekuatan yang tersurat (Lahiriyah) dan yang tersirat (Bathiniyah atau Rokhaniah). Sedangkan "Buku" biasanya hanya memiliki kekuatan yang tersurat saja. Apalagi "Kitab-Kitab" yang dikasih predikat "Suci", maka tentu akan sangat luar biasa kedahsyatan ilmunya, karena tentunya akan tersambung kepada Yang Maha Ilmu. Nuwun inggih Mbak Christina, sama-sama terima kasih banyak atas sharing, support dan do'anya, semoga kembali kepada panjenengan sekeluarga, terbaik diantara yang terbaik, sehat wal-afiat, bahagia dan sejahtera selalu, sumonggo..
@@permatatvindonesia Wow amazing, Thank you sharing ilmunya Ki, tadinya kupikir itu hanya karena jaman semakin kesini trus terpengaruh bahasa inggris (book) akhirnya nyebutnya buku, tapi bener sih kata Ki Permata rasanya memang ada bedanya menyebutnya kitab dibanding buku. Itulah sebabnya Karya para leluhur itu disebutnya tetap KITAB Pararaton, KITAB Negara Kertagama, KITAB Sutasoma dlsb, dan bukan BUKU . I got it, Thanks again ❤️
"Kitab adalah guru yang paling sabar dan baik buat seseorang. Ia tidak pernah marah meskipun seandainya kau minta ia mengulang terus-menerus. Ia tidak akan jemu seandainya kau tidak segera mengerti maksudnya. Dan ia akan bersedia melayani mu kapan saja kau kehendaki tanpa batas waktu. Siang, sore, malam dan pagi.”
Oh, Keren sekali pesan Mahisa Agni kepada Putera Mahkota itu... pengen kutempel di dinding kamarku rasanya quotenya ini hehe.
Kitab disini maksudnya buku kan ya, bukan hanya kitab suci? karena sepertinya begitu orang dahulu menyebut buku..
Terimakasih banyak Ki, Monggo diteruskan Kisah yang akan kian seru ini..
Sehat selalu ya Ki, Wish all the best pokoknya ❤
Nggih Mbak Christina, Mahesa Agni, murid sekaligus anak angkat Empu Purwa yang satu ini, memang bukan kaleng-kaleng, apalagi kaleng rombeng, hehe.. Dari sini kita bisa melihat betapa Mahesa Agni memiliki cakrawala keilmuan yang cukup luas, sehingga sangatlah wajar jika strategi Sri Rajasa kelak akan dipecundangi oleh strategi-strateginya..
Betul sekali Mbak, secara definisi bahasa antara kitab dan buku sebenarnya tidaklah berbeda, semuanya menjadi sumber-sumber referensi akan keilmuan. Namun karena budi luhur yang dimiliki oleh orang-orang terdahulu, maka mereka memperlakukan sebuah perantara ilmu dengan penghormatan dan penghargaan yang luhur pula. Walhasil mereka lebih suka menyebutnya kitab daripada buku.
Selanjutnya jika kita kaji lebih dalam lagi, maka sesungguhnya "Kitab" akan memiliki kekuatan yang tersurat (Lahiriyah) dan yang tersirat (Bathiniyah atau Rokhaniah). Sedangkan "Buku" biasanya hanya memiliki kekuatan yang tersurat saja. Apalagi "Kitab-Kitab" yang dikasih predikat "Suci", maka tentu akan sangat luar biasa kedahsyatan ilmunya, karena tentunya akan tersambung kepada Yang Maha Ilmu.
Nuwun inggih Mbak Christina, sama-sama terima kasih banyak atas sharing, support dan do'anya, semoga kembali kepada panjenengan sekeluarga, terbaik diantara yang terbaik, sehat wal-afiat, bahagia dan sejahtera selalu, sumonggo..
@@permatatvindonesia Wow amazing, Thank you sharing ilmunya Ki, tadinya kupikir itu hanya karena jaman semakin kesini trus terpengaruh bahasa inggris (book) akhirnya nyebutnya buku, tapi bener sih kata Ki Permata rasanya memang ada bedanya menyebutnya kitab dibanding buku. Itulah sebabnya Karya para leluhur itu disebutnya tetap KITAB Pararaton, KITAB Negara Kertagama, KITAB Sutasoma dlsb, dan bukan BUKU .
I got it, Thanks again ❤️
Amlapura Bali setia nyimak Kang Permata. Mantap. 👍👍👍❤❤❤🙏🙏🙏
Siap Kang Ketut Karyama, sumonggo..
Alhmdllh yg di tunggu datang...haturnuhun permata tv...
Alhamdulillah Kang Ahmad, sami-sami, sumonggo..
Hadir nyimak permata tv 🙏🙏🙏
Siap Kang Budi Astawa, sumonggo..
Hadir, menikmati. ❤👍🙏
Nggih Kang Sidik, sumonggo..
👍👍👍🙏🙏🙏
Nggih Kang Satrijo Purbojo, sumonggo..