Ismail Haniya Tewas

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 сен 2024
  • Kronologi tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniya.
    Pemimpin Hamas, Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas dibunuh di kediamannya di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon, yang diklaim menewaksan seorang komandan tinggi Hizbullah.
    Menurut media Iran, Haniyeh meninggal dalam serangan udara. Sebenarnya, dia baru saja tiba di Iran pada hari Selasa untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian, presiden baru Iran.
    Kantor berita Fars, seperti yang dikutip APF, menulis, "Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden, tinggal di salah satu tempat tinggal khusus veteran perang di Teheran utara." Menurutnya, "Ia tewas akibat rudal yang diluncurkan dari udara." CNN International juga memuat hal yang sama, merujuk ke laman media milik pemerintah Iran, IRNA. Sekitar pukul 2 pagi waktu setempat, seseorang menyerang Haniyah di Teheran menggunakan "proyektil berpemandu udara". CNN International menambahkan bahwa "IRNA mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan rincian operasi dan posisi dari mana proyektil itu ditembakkan."
    Fakta bahwa dia meninggal masih menjadi misteri. Sementara IRG atau garda revolusi iran, mengatakan masih melakukan penyelidikan, Hamas hanya menyatakan bahwa dia meninggal akibat serangan Zionis. Pengumuman awal Hamas menyatakan, "Saudara pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan Hamas, tewas dalam serangan Zionis di kediamannya di Teheran."
    Situs web berita Sepah milik Korps IRG mengatakan, "Kediaman kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, diserang di Teheran, dan sebagai akibatnya, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir."
    Hamas menanggapi kematian Haniyeh dengan keras. Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri menggambarkan pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin organisasi Hamas, sebagai eskalasi yang signifikan. Ia mengancam akan melanjutkan perang dengan Israel, yang saat ini sedang dalam proses perundingan.
    Hamas akan memulai perang terbuka untuk mendapatkan Yerusalem kembali ke tangan mereka. Menurut laporan media lokal yang dikutip Al Jazeera, Abu Zuhri berkata, "Kami siap membayar berbagai harga untuk melakukannya." Mousa Abu Marzook, anggota biro politik Hamas, juga menyatakan hal yang sama. Ia telah menggambarkan tindakan Tel Aviv ini sebagai tindakan bodoh.
    Seperti dikutip Iran News, dia menyatakan bahwa pembunuhan yang 'pengecut' terhadap Ismail Haniyeh tidak akan dibiarkan begitu saja.
    Pada saat yang sama, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan Haniyeh. Ia meminta warga Palestina untuk bersatu, sabar, dan tabah dalam menghadapi pendudukan Israel. Laman tersebut menulis, "Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan pemimpin besar gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, dan menganggapnya sebagai tindakan yang menipu dan perkembangan yang berbahaya."
    Di luar Palestina, Turki mengutuk pembunuhan Haniyeh, sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan, sebagai 'pembunuhan memalukan'. Ankara mengklaim bahwa serangan ini memiliki kemampuan untuk memicu perang di wilayah yang lebih luas. Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan, "Kami mengutuk pembunuhan terhadap pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan memalukan yang terjadi di Teheran." Rusia juga mengalami hal yang sama. Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov kepada kantor berita RIA Novosti, kejadian ini sangat mengerikan.
    Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov kepada kantor berita RIA Novosti, kejadian ini sangat mengerikan. Dia menyatakan bahwa ini adalah pembunuhan politik yang tidak dapat diterima dan akan menyebabkan ketegangan meningkat.
    Sebaliknya, Israel, yang dituduh melakukan serangan, menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut. Militer Israel menyatakan bahwa mereka tidak menanggapi laporan dari pihak asing. Militer Israel memberi tahu CNN International, "Kami tidak menanggapi laporan di media asing."
    Sebaliknya, pemerintah AS, sekutu terkuat Israel yang juga menggambarkan Hamas sebagai kelompok teroris, mengklaim telah mengetahui informasi tentang kematian Haniyeh. Namun, mereka enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Seorang juru bicara mengatakan bahwa Gedung Putih telah melihat laporan tentang kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran.
    #freepalestine
    #hamas
    #iran
    #rusia
    #turkey
    #israhell

Комментарии •