Ps. Jemmy J. Pah - Kebangkitan Kristus Mengantisipasi Kesehatan & Finansial Kita Dari Kerusakan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 сен 2024
  • 1 Korintus 15
    20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung [aparche] dari orang-orang yang telah meninggal.
    Roma 11
    16 Jikalau roti sulung [Aparche] adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.
    Buah sulung adalah kata Yunani kuno Aparche. Dalam Septuaginta, kata ini digunakan untuk persembahan buah sulung dan dalam penggunaan sekuler kata ini digunakan untuk: biaya masuk / entrance fee.
    Yesus adalah buah sulung dari kebangkitan.
    Dalam Perjanjian Lama, persembahan buah sulung membawa satu berkas gandum untuk mewakili dan mengantisipasi sisa panen (Imamat 23:9-14). Kebangkitan Yesus melambangkan kebangkitan kita.
    Alkitab berkata: Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (Roma 6:5).
    Kebangkitan Yesus juga mendahului kebangkitan kita, sebagai biaya masuk / entrance fee, Ia menjamin semua yang di dalam Dia, itu sebabnya kita semua yang percaya akan dibangkitkan dengan tubuh seperti milik-Nya.
    Seperti halnya dalam kebiasaan perayaan buah sulung orang Israel. Imam akan melambaikan berkas persembahan buah sulung tersebut kepada Tuhan, orang-orang Yahudi yakin akan berkat Tuhan atas seluruh hasil panen; dengan berbuat demikian maka menjamin sisa panen akan berkelimpahan dan dihindari dari segala kerusakan. Jadi melalui kebangkitan Kristus kita melihat ketersediaan, bukan hanya supaya ladang gandum yang sisa tidak mati dan rusak, tetapi akan akan tetap hidup dan bukan sekedar hidup tetapi hidup dan memanen berkat yang berkelimpahan.
    Hari Raya Buah Sulung dirayakan pada hari setelah hari Sabat setelah Paskah (Imamat 23:9-14). Yang menarik adalah Yesus bangkit dari kematian tepat pada hari raya Buah Sulung, sehari setelah hari Sabat setelah Paskah.
    Persembahan pada Hari Raya Buah Sulung adalah korban sajian yang tidak berdarah (Imamat 2). Korban penebusan tidak diperlukan karena anak domba Paskah baru saja dikorbankan. Hal ini sangat sesuai dengan kebangkitan Yesus, karena kematian-Nya mengakhiri perlunya pengorbanan, setelah memberikan penebusan yang sempurna dan lengkap. Jadi sejak dihentikannya segala korban karena darah Yesus adalah korban yang sempurna, maka tidak ada lagi saudara dan saya yang akan mencucurkan darah lagi karena dosa!
    Ingat, korban sajian di dalam Imamat 2:3 disebutkan sebagai persembahan paling kudus!
    Ulangan 2
    3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN. […it is a thing most holy of the offerings of the LORD made by fire. KJV]
    Itu sebabnya ketika kita memberikan hasil pertama yang terbaik bagi Tuhan, Bapa akan memandangnya sebagai persembahan paling kudus! Karena itu menggambarkan perwakilan Anak-Nya yang telah bangkit mengalahkan maut, dan yang mengantisipasi semua kepunyaan kita, baik kesehatan dan finansial semuanya tidak ada yang rusak, Amin

Комментарии • 3

  • @serba-serbiherikaer2513
    @serba-serbiherikaer2513 5 месяцев назад +2

    Amin

  • @meylisafransisca219
    @meylisafransisca219 4 месяца назад +1

    Amin, terimakasih Ps. doanya powerful sekali. Haleluya! Tuhan Yesus sudah limpahkan & genapi cintaNya yg luar biasa utk kita🙏

  • @berth05pah15
    @berth05pah15 2 месяца назад

    Amen..🎉🎉