ARTI PENTING MELUKAT ATAU MERUWAT
HTML-код
- Опубликовано: 14 июн 2022
- • ARTI PENTING MELUKAT A...
ARTI PENTING MELUKAT ATAU MERUWAT
#Melukat
#Ruwatan
#MembersihkanDiri
Dalam tradisi nusantara dikenal berbagai cara untuk membersihkan, menyucikan diri, dan cara untuk memohon keselamatann. Salah satu di antaranya adalah ritus melukat atau meruwat. Tradisi ruwatan/ panglukatan adalah ritus warisan nusantara kuno. Relief di candi Sukuh yang diperkirakan dibuat pada tahun 1437 M menunjukan visual penting bukti ritus ruwatan kerap dilakukan oleh masyarakat jawa Kuna. Tinggalan sejarah berupa candi patirtan yaitu candi yang berfungsi sebagai tempat ruwatan mala, pembersihan atas segala kekotoran bhatin banyak ditemukan dinusantara. Bali juga memiliki begitu banyak tinggalan sejarah berupa tempat malukat, Tirta Empul misalkan yang dibangun pada tahun 960 M, pada jaman Jayasingha Warmadewa. Dipercaya bukan hanya sebagai tempat permandian biasa tetapi adalah penyucian niskala bagi raja-raja kuna Bali. pangelukatan/ruwatan berfungsi sebagai upaya penyucian bhatin. Menurut teks Bhuana Kosa VII. 2-3 penyucian diri atau soca sangat penting dalam memahami hakekat kebenaran dan memahami hakekat Siwa. Soca dapat dilakukan dengan berbagai bahan yaitu: (1) Rondon (dedaunan) memiliki efek soca (pembersihan) sebanyak seribu; (2) Pretiwi (tanah) memiliki manfaat sebanya seratus ribu; (3) Jala (air) memiliki manfaat sejuta; (4) Bhasma (abu suci) memiliki manfaat sebanyak seratus juta, dan (5) Jnana (Ilmu pengetahuan) manfaatnya tak terbatas. Panglukatan adalah peraktik soca yang telah mentradisi pada ritus keagaamaan diBali dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan subjek (yang melakukan ruwatan), Lokasi (tempat dilakukan panglukatan), sarana yang digunakan dan fungsinya. Secara umum panglukatan dibagi menjadi Tiga yaitu panglukatan Gumi dan panglukatan Dewa dan panglukatan jadma. Panglukatan Gumi adalah panglukatan khusus yang dilakukan kepada bumi, tempat tinggal, tanah pekarangan akibat karang panes, angker, kadurmanggalan (ada tanda tanda tidak baik), dilakukan sebagai palengkap caru, pada ritus ini berbagai bhutakala juga akan disucikan. Lalu panglukatan dewa adalah panglukatan yang khusus dilakukan pada arca pralingga melalui prosesi melelasti, ataupun prosesi mapadudusan pada saat karya agung, bertujuan membersihkan arca pralingga ataupun segala bentuk symbol niasa ida bhatara. Selanjutnya pangluatan jadma adalah prosesi panglukatan kepada manusia yang dibagi menjadi tujuh bagian yaitu: (a) Panglukatan Atma. adalah panglukatan khusus kepada roh/atma orang yang telah meninggal, berupa tirta panglukatan pabersihan menyertai tirta pengentas atma; (b) Panglukatan Weton. Adalah panglukaan Khusus kepada manusia berdasarkan hari lahir. Panglukatan jenis ini menyertai prosesi pebayuh oton (c) Panglukatan Sudhamala adalah panglukatan khusus yang hanya boleh dilakukan oleh mangku dalang, untuk orang yang lahir pada uku wayang, kelahiran melik, sukerta, dan (d) Panglukatan Salah, adalah panglukatan untuk orang yang melakukan kesalahan, melanggar etika norma, kesusilaan. Misalnya, salah timpal (berhubungan dengan pasangan yang tidak pantas), gamia-gemana (melakukan hubunagn dengan binatang), nyolong smara (selingkuh), kena cor updraw (kena pastu kutukan); (e) Panglukatan Kadurmanggalan yaitu panglukatan khusus ketika mendapat pertanda buruk; ipian ala (mimpi buruk), katiba dandangan (ditimpa periuk), katiba batu borehan (tertimpa batu ulekan), katiba taru (ditimpa pohon), katiba saraswati (ditimpa cicak) ini adalah pertanda bahwa akan ada kejadian berbahaya; (f) Panglukatan Dasa Bayu adalah panglukatan khusus bagi orang yang baru akan belajar sastra suci, ataupun yang sudah peraktisi; pemangku, tapakan, Balian, undagi, dasa guna. Atapun bagi yang berkehendak melakukan prosesi padiksan, menjadi sulinggih pendeta wajib melakukan panglukatan Dasa Bayu, dan (g) Panglukatan Lara adalah panglukatan khusus bagi orang sakit, terutama sakit yang masuk kekatagori lara tan keneng tinamban (sakit yang tak kunjung sembuh).
Selanjutnya panglukatan juga dibedakan atas jenis tirta yang digunakan yaitu panglukatan Gemana menggunakan puja gemana, yang berkaitan dengan hari lahir (weton), lalu ada yang disebut tirta Sudhamala adalah tirta yang hanya boleh dibuat oleh dalang samirana. Lalu ada tirta panglukatan Siwamba, hanya boleh dibuat oleh pedanda.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada RUclips, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
ruclips.net/channel/UCB5R
Facebook:
yudhatriguna
Instagram:
/ yudhatrigunachannel
Website:
www.yudhatriguna.com
PENTING MELUKAT ATAU MERUWAT
Lengkap sekali penjabaran pengelukatan atau ruwatan, baik dalam dimensi makrokosmos maupun mikrokosmos dalam proses penyucian. Matur suksma Ratu Aji Ida Bagus Bhaskara atas pencerahannya dan Ratu Aji Prof. Dr. IBGY Triguna atas sesuluhnya yang senantiasa meningkatkan kesadaran umat Hindu🙏👍
Om suastiastu jahi metaken Niki sampun napi yening melukat ring Tirte empul apakah ada efeknya atau tidakohon penjelasanya sukseme
Suksma pencerahannya Atu Aji prof
Ratu aji mohon dijelasin sejarah tirte sanjiwani, kamendalu,......pance tirte serta fungsinya. Suksme
Matur Suksma ring pencerahan lan pengetahuan lebih dlm ttg PENGLUKATAN dlm kaitan dg Upakara dan Upacara Hindu Bali.
Ring dije alamat ida
Suksma ratu aji 🙏🏻
Mantap Ratu🙏🙏🙏
Matur suksme Tu aji.....
suksma Pencerahannya Atu Aji ..
Luar biasa my professor 👍👍👍
suksma Tuaji
Mantul teruskan utk memberikan wejangan ilmu suci smg semua Rahayu
Suksma Tuaji Prof dan nara sumber yg lain, semua dibuat semakin terang sesuai dg sesuluh, mantap
Om Swastyastu, matur suksma Tuaji
Maturnuwun Prof. Yuda dan Narsum sesuluhnya menambah banyak wawasan🙏
Matur sembah nuwun bopo 👍👍🙏
suksma untuk pencerahan hari ini Ratu Aji 🙏
Om Swastiastu, Matur suksma Tuaji Prof. Yudha dan Narasumber, mudah-mudahan akan banyak kembali menghadirkan materi sejenis untuk berbagi pengetahuan, terutama menggali sumber-sumber yang rasanya agak sulit dicapai dari segi materi atau buku secara umum. Terutama dengan Narasumber Ida Bagus Made Baskara yang mempunyai pemahaman sastra dan sumber materi yang sangat mumpuni. Ampura jika wenten sane ten manut ring arsa. Dumogi Rahayu 🙏🙏 Om Santih Santih Santih Om
Matur suksma pencerahanya tuaji prof Yudha triguna