Itu adalah pendirian seorang ibu. Meskipun anaknya telah dewasa, dan bahkan telah lama tidak pernah dilihatnya, namun pada suatu saat dimana diperlukan, maka seorang ibu masih juga berkata, “Aku adalah ibunya.” - - - Yah, seorang ibu, seorang ibu yang punya anak laki-laki menginjak dewasa pasti tahu apa artinya itu… Ketika sibuk dengan dunianya mungkin sekali anaknya bisa melupakan ibunya, tetapi bagi ibu mungkin tiada hari tanpa mengingat anaknya, dan berapapun usia anaknya ia tetaplah seorang ANAK baginya, ia selalu siap melindungi dan membantu anaknya kapanpun dibutuhkan. Uh, ini memang scene-scene emosional, puncak konflik yang bikin 😢 Bramanti sungguh mengecewakan! tapi ya…bisa dimengerti juga, dia belum terlalu dewasa sebenarnya, dia merasa baru saja memperoleh harga dirinya kembali diantara teman-teman dan penduduk Candi Sari, dia juga takut berbagi perhatian ibunya dengan Panggiring, dan takut kehilangan perhatian Ratri juga…. Hmm alasan yang manusiawi! Matur Sembah nuwun Ki, agak ngebut ya Ki? Jadi hampir selesai nih, ntar kalau udah selesai kayaknya ada scene2 favorit yang bakal ku ulang-ulang lagi. Okay, yang penting tetap jaga kesehatan ya Ki, Sehat selalu, bahagia selalu and makin sukses! Wish all the best! ❤
Hadir menyimak menikmati ki..... salam budaya
Alhamdulillah nyimak, mksh
Kudus wetan hadir.. Terima kasih sahabatku.. tetap semangat 💪
Amlapura Bali setia nyimak kisahnya Kang Permata. Suksme. 👍👍👍❤❤❤🙏🙏🙏
Solo hadir, nyimak menikmati.❤👍🙏
Komentarku yg pertama,kisah ini keliatannya ringan tapi isinya luar biasa.mksh Permata TV.❤
Wengker Kidul hadir
👍👍👍🙏🙏🙏
Sorong hadir
Taiwan slalu nyimak...sukses slalu bang Permata tv..❤❤🎉🎉
Itu adalah pendirian seorang ibu. Meskipun anaknya telah dewasa, dan bahkan telah lama tidak pernah dilihatnya, namun pada suatu saat dimana diperlukan, maka seorang ibu masih juga berkata, “Aku adalah ibunya.”
- - -
Yah, seorang ibu, seorang ibu yang punya anak laki-laki menginjak dewasa pasti tahu apa artinya itu… Ketika sibuk dengan dunianya mungkin sekali anaknya bisa melupakan ibunya, tetapi bagi ibu mungkin tiada hari tanpa mengingat anaknya, dan berapapun usia anaknya ia tetaplah seorang ANAK baginya, ia selalu siap melindungi dan membantu anaknya kapanpun dibutuhkan.
Uh, ini memang scene-scene emosional, puncak konflik yang bikin 😢
Bramanti sungguh mengecewakan! tapi ya…bisa dimengerti juga, dia belum terlalu dewasa sebenarnya, dia merasa baru saja memperoleh harga dirinya kembali diantara teman-teman dan penduduk Candi Sari, dia juga takut berbagi perhatian ibunya dengan Panggiring, dan takut kehilangan perhatian Ratri juga…. Hmm alasan yang manusiawi!
Matur Sembah nuwun Ki, agak ngebut ya Ki? Jadi hampir selesai nih, ntar kalau udah selesai kayaknya ada scene2 favorit yang bakal ku ulang-ulang lagi. Okay, yang penting tetap jaga kesehatan ya Ki, Sehat selalu, bahagia selalu and makin sukses! Wish all the best! ❤