Insiden Turbulens Parah Singapore Airlines, Pakar Ingatkan Sabuk Pengaman

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 21 май 2024
  • Kamu tim selalu pakai sabuk pengaman?
    Turbulens bisa jadi mimpi buruk banyak kru dan penumpang pesawat, termasuk penerbangan Singapore Airlines SQ321 rute London-Singapura yang tergoncang parah, Selasa (21/5) siang, setelah terbang 10 jam lamanya.
    Setelah insiden goncangan di atas Myanmar tersebut, pesawat langsung mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, pukul 15.45 waktu setempat.
    Seorang penumpang berusia 73 tahun tewas diduga karena serangan jantung, sementara puluhan orang lainnya luka-luka.
    Pihak maskapai merinci angka 30 korban luka, sementara RS Samitivej di Thailand mencatat 71 penumpang luka. Per Rabu (22/5), sebanyak 20 orang dalam perawatan intensif. Sembilan korban sudah dioperasi, dan lima lainnya masih menunggu.
    Platform pelacakan penerbangan Flightradar24 menyebut adanya badai petir 'parah' di wilayah udara saat kejadian, senada dengan layanan cuaca AccuWeather.
    Pakar pun menilai ada faktor lain insiden ini. 'Clear-air turbulence', yang tak kasat mata dan tak terdeteksi secara virtual, kemungkinan menghantam pesawat secara tiba-tiba.
    Pakar keselamatan penerbangan dan asosiasi pramugari lantas mengingatkan pentingnya mengenakan sabuk pengaman setiap saat duduk di bangku pesawat, terlepas nyala-padamnya lampu indikator sabuk pengaman.
    Insiden terkait turbulens merupakan jenis kecelakaan yang paling umum dalam penerbangan, menurut studi badan keselamatan penerbangan AS pada 2021.
    Menurut studi yang dikutip CNN, durasi insiden turbulens meningkat 55% dari 1979 ke 2020, sejalan dengan dampak perubahan iklim. Studi dari University of Reading yang dipublikasikan pada Juni 2023 lalu mendalami turbulens di kawasan Amerika Utara, kawasan sibuk penerbangan dunia.
    Untuk mendalami insiden ini, pihak Singapore Airlines mengirimkan timnya ke Bangkok, begitu juga badan keselamatan transportasi Singapura.
    Karena pesawat tersebut bertipe 777-300 ER buatan Boeing - perusahaan Amerika - badan keselamatan transportasi AS juga ikut mengirimkan tim.
    Sebanyak 131 penumpang dan 12 kru sudah diterbangkan dari Bangkok ke Singapura pada Rabu (22/5) subuh, setelah difasilitasi penerbangan bantuan. Lima orang lainnya akan diterbangkan lagi pada Rabu, kata manajemen maskapai.
    Singapore Airlines diketahui terakhir mengalami kecelakaan serius pada 2000 silam di Taipei, dengan 83 korban tewas.
    #singaporeairlines #sq321 #turbulens #kecelakaanpesawat
    Kunjungi website kami 👉 www.voaindonesia.com
    Ikuti VOA di akun media sosial lain:
    Instagram: / voaindonesia
    Facebook: / voaindonesia
    Twitter: / voaindonesia
    Kanal RUclips VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan.
    Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.

Комментарии • 2

  • @syarifazza0074
    @syarifazza0074 Месяц назад

    Biasanya masuk awan tebal tanda pasang seatbelt menyala habis itu pesawat langsung terguncang2 seperti naik mobil di jalan rusak