Tabarruk Mahabbah Rambut Nabi Muhammad Saw"Ustadz Guntur Bumi AlQurthubi-Buya Yahya-Presiden Checnya

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 20 окт 2024
  • Rambut Nabi merupakan salah satu objek tabarruk oleh para shahabat Nabi. Bahkan ulama salaf dahulu, lebih memilih memilik satu rambut Nabi daripada dunia dan seisinya. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan
    عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، قَالَ: قُلْتُ لِعَبِيدَةَ «عِنْدَنَا مِنْ شَعَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَبْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنَسٍ أَوْ مِنْ قِبَلِ أَهْلِ أَنَسٍ» فَقَالَ: لَأَنْ تَكُونَ عِنْدِي شَعَرَةٌ مِنْهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
    Dari Ibnu Sirin berkata, Aku berkata kepada Abidah, Kami memiliki rambut Nabi yang kami dapat dari Anas, atau keluarga Anas. Ia lalu berkata, Sekiranya aku memiliki satu helai rambut Rasulullah, maka itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya. (HR: bukhari)
    Sahahabat Nabi pun dengan setia menunggu Nabi bercukur, agar rambut yang jatuh dari Nabi tak sampai ke tanah, tapi ke tangan para shahabat Nabi.
    Rambut Nabi merupakan salah satu objek tabarruk oleh para shahabat Nabi. Bahkan ulama salaf dahulu, lebih memilih memilik satu rambut Nabi daripada dunia dan seisinya. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan
    عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، قَالَ: قُلْتُ لِعَبِيدَةَ «عِنْدَنَا مِنْ شَعَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَبْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنَسٍ أَوْ مِنْ قِبَلِ أَهْلِ أَنَسٍ» فَقَالَ: لَأَنْ تَكُونَ عِنْدِي شَعَرَةٌ مِنْهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
    Dari Ibnu Sirin berkata, Aku berkata kepada Abidah, Kami memiliki rambut Nabi yang kami dapat dari Anas, atau keluarga Anas. Ia lalu berkata, Sekiranya aku memiliki satu helai rambut Rasulullah, maka itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya. (HR: bukhari)
    riwayat dari Imam Bukhari dalam kitab shahihnya
    عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ، قَالَ: أَرْسَلَنِي أَهْلِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ وَقَبَضَ إِسْرَائِيلُ ثَلاَثَ أَصَابِعَ مِنْ قُصَّةٍ فِيهِ شَعَرٌ مِنْ شَعَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ إِذَا أَصَابَ الإِنْسَانَ عَيْنٌ أَوْ شَيْءٌ بَعَثَ إِلَيْهَا مِخْضَبَهُ، فَاطَّلَعْتُ فِي الجُلْجُلِ، فَرَأَيْتُ شَعَرَاتٍ حُمْرًا
    Dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab berkata; Keluargaku pernah menyuruhku menemui Ummu Salamah isteri Nabi dengan membawa mangkuk berisi air, sementara Isra’il memegang mangkuk tersebut menggunakan tiga jarinya yang didalamnya terdapat beberapa helai rambut Nabi yang diikat. Apabila ada seseorang yang terkena penyakit ‘ain atau sesuatu, maka mereka mengirimkan tempat air mereka kepada Ummu Salamah. Lalu aku mendongakkan kepala ke wadah yang menyerupai lonceng, aku melihat rambut beliau sudah berubah merah. (HR: Bukhari).

    Diceritakan dalam kitab Asy-Syifa bi Ta’rif Huquq al-Mushtafa oleh Qadhi Iyaadh bin Musa al-Yahshabi, bahwa topi (helm) Khalid bin Walid berisi beberapa helai rambut Nabi. Ketika itu topi (pelindung kepala) jatuh di medan perang, ia mulai mencarinya, ketika Sahabat banyak mati syahid dalam pertempuran itu, orang orang binggung tentang (apa yang di lakukan khalid).
    Kemudian dia berkata: Aku tidak mencari hanya sekedar tutup pelindung kepala, sebenarnya itu berisi rambut Nabi saw dan saya takut bahwa rambut ini mungkin akan jatuh ke tangan orang musyrik dan aku akan kehilangan Barakah atas rambut tersebut. Bahkan Khalid bin Walid sering mendapatkan kemenangan saat berperang ketika memakai topi pelindung kepala itu.
    Tak hanya itu, Ad-Dzahabi Syamsuddin Abu Abdilla dalam kitab Tarikh Islam menceritakan di zaman Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H), anak beliau yaitu Abdullah menceritakan tentang tabarruknya Imam Ahmad bin Hanbal terhadap rambut Nabi yang beliau punya. Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) mencium rambut Nabi, memasukkannya ke dalam air lalu meminum air itu agar selalu sehat. Hal ini diceritakan oleh Imam ad-Dzahabi (w. 748 H)
    قال عبد الله بن أحمد: رأيت أبي يأخذ شعرةٌ مِنْ شَعْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فيضعها على فيه يُقبّلها، وأحسب أنّي رأيته يضعها على عينه ويغمسها في الماء ويشربه يستشفى به
    Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata: Saya melihat bapakku mengambil rambut Nabi lalu diletakkan di mulut lantas beliau menciumnya. Saya melihat beliau meletakkan rambut Nabi di mata bapakku, lantas dicelupkan ke air dan meminum air itu agar sehat

Комментарии •