🔴PM Netanyahu Tutup Mulut soal Kematian Ismail Haniyeh hingga Rusia, Hamas, Houthi, dan Iran Bersatu

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 8 сен 2024
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan membungkam pejabat Israel agar tak berkomentar soal kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
    Seperti diketahui, Haniyeh dilaporkan tewas di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024).
    Haniyeh dikabarkan tewas pukul 02.00 waktu setempat seusai diserang rudal berpemandu.
    Diduga kuat, serangan itu dilancarkan oleh pasukan Israel.
    Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu meminta para pejabatnya tutup mulut.
    Dikutip dari Tribunnews, ia memerintahkan para menteri untuk tidak membicarakan pembunuhan kepala biro politik Hamas itu.
    "Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan para menteri untuk tidak membicarakan pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas," kata Iran Economist mengutip laporan media-media Israel hari ini.
    Sementara itu, Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu terlanjur berkomentar soal kematian Haniyeh.
    Ia menyebut, kematian Haniyeh merupakan cara yang tepat untuk membersihkan dunia.
    Sementara itu, Israel diberondong kecaman pasca melancarkan serangan ke Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) lalu, waktu setempat.
    Mulai dari Rusia, Iran, Hamas dan Houthi bersatu kecam keras serangan IDF tersebut.
    Termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris.
    Meski demikian, Harris menyebut AS masih mengupayakan solusi diplomatik untuk menghentikan konflik Israel-Hizbullah.
    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, ada tiga orang yang tewas akibat serangan Israel.
    Dua di antaranya adalah anak-anak.
    Sementara itu, jumlah korban luka dilaporkan mencapai 74 orang.
    Kementerian itu mengatakan masih dilakukan pencarian di bawah puing-puing bangunan guna menemukan korban lain.
    Sebelumnya diketahui, pasukan pertahanan Israel (IDF) nekat membombardir Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa (30/7/2024).
    Padahal sebelumnya Israel telah diminta oleh Amerika Serikat (AS) untuk tidak melancarkan serangan ke Lebanon.
    Timur tengah pun memanas seusai serangan yang diklaim Israel sebagai balasan atas penyerangan Hizbullah.
    Ledakan keras bersautan di pinggiran selatan Beirut yang diyakini menjadi benteng Hizbullah sekira pukul 19.40 waktu setempat lalu.
    (Tribun-Video.com)
    Program: Hot Topic
    Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat

Комментарии •