Judul Novel : Hasrat Terlarang Dengan Atasan Penulis: Prisma Pf : Goodnovel "Kita perlu bicara, Nina!" seru Erlangga dengan nada yang tegas, tanpa menyisakan ruang untuk penolakan. Namun, Venina tidak langsung menanggapi ucapan Erlangga. Dia memilih untuk melewatinya dan bergerak menuju ke tempatnya. Hatinya masih terluka oleh semua yang terjadi, dan dia belum siap untuk berbicara dengan Erlangga. “Maaf, Pak. Ada hal yang lebih penting yang harus saya kerjakan,” kata Venina dengan sopan, mencoba menghindari pertemuan dengan Erlangga. “Kamu tidak bisa menghindar terus seperti ini, Nina!” sergah Erlangga yang mulai kehilangan kesabaran. Venina menghela napas panjang. Dia menaruh berkas di genggamannya. Ditariknya tangan Erlangga dan dibawanya ke dalam ruang ganti yang ada di ruangan Alfian. Tanpa menunggu waktu lama, Venina mulai melepas busananya dengan gerakan yang cepat dan terampil. Rok dan blusnya jatuh ke lantai dengan lembut, meninggalkan dirinya hanya dalam pakaian dalam. Erlangga menatapnya dengan campuran kebingungan dan kekesalan yang jelas terlihat di wajahnya. "Lakukanlah dengan cepat, Pak! Karena saya benar-benar harus kembali bekerja," kata Venina tanpa ekspresi, suaranya datar dan dingin. "Apa yang sedang kamu lakukan sekarang, Nina?" tanya Erlangga, suaranya penuh dengan kebingungan dan sedikit ketidakpercayaan. “Tunggu apa lagi? Cuma ini kan yang Bapak inginkan dari saya?” sahut Venina dengan nada yang pahit, sambil tersenyum dengan getir. Erlangga tersentak, terkejut dengan responsnya. "Apa maksud kamu?" desaknya dengan suara yang sedikit meninggi. "Bukankah ini yang Bapak inginkan?" Venina mendekatinya, tangannya mulai melepas kancing kemeja Erlangga satu per satu dengan gerakan yang mantap. Namun, sebelum dia bisa melanjutkan lagi, Erlangga tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya dan menahan gerakannya. Dia menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan emosi yang bergejolak di dalamnya. "Kamu salah paham, Nina!" ujarnya dengan suara parau, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum melanjutkan pembicaraan. Venina mengangguk perlahan, namun tatapannya tetap tajam. "Ya, mungkin selama ini saya hanya salah paham. Saya salah mengartikan semua perhatian yang Bapak lakukan sebagai bentuk cinta. Dan itulah kebodohan saya," ucapnya dengan gemetar, mencoba menahan segala perasaan yang berkecamuk di dadanya. “Jangan mengambil kesimpulan sendiri,” sela Erlangga kesal. “Kamu tidak tahu apa-apa tentang perasaan saya!” Venina tersenyum getir, “Saya memang tidak pernah tahu. Karena Bapak tidak pernah mengatakannya.” Erlangga tertegun melihat betapa dalam dan sakitnya tatapan mata Venina. Tatapan yang baru pertama kali dilihatnya dan langsung membuatnya menyesal. "Maafkan saya tentang semuanya dan soal hari itu, Nina! Saya… saya benar-benar tidak bermaksud menyakitimu dan meninggalkanmu begitu saja," jelas Erlangga dengan suara yang penuh dengan penyesalan. Venina menghela napas panjang. “Semuanya sudah terlambat. Saya ingin semua kebohongan ini berakhir. Saya tidak mau melanjutkannya lagi,” ucapnya dengan tegas. Meski ada sedikit keraguan dalam hatinya. Bisakah dia benar-benar melepaskan pria ini begitu saja? Sanggupkah dirinya melupakan segala kenangan yang mereka habiskan bersama? pertanyaan-pertanyaan itu bergulir di dalam benak Venina, meninggalkan rasa sedih yang mendalam di hatinya. Erlangga menggeleng, diraihnya tangan Venina dan diciumnya dengan mesra. “Saya tidak akan melepasmu seperti ini, Nina.” Venina merasa dirinya seperti sedang berada dalam pusaran emosi yang tak terkendali. Di satu sisi, ada rasa sakit yang dalam karena harus menghadapi kenyataan bahwa hubungannya dengan Erlangga mungkin tidak seindah yang dia bayangkan. Di sisi lain, ada keraguan yang mendalam, apakah benar-benar menerima Erlangga kembali ataukah harus memutuskan hubungan yang dengannya. Venina menarik tangannya perlahan sambil melihat ekspresi wajah Erlangga. “Apa selama ini Mas benar-benar mencintai saya?” Erlangga terdiam dalam pertarungan batinnya sendiri. Dia tidak pernah berpikir bahwa perasaannya untuk Venina akan menjadi begitu rumit. Sebenarnya dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia tidak mengetahui perasaan apa yang dia miliki untuk wanita di hadapannya ini. Namun, satu hal yang pasti. Dia tidak ingin kekasihnya pergi dan meninggalkannya. Sementara Erlangga masih mencari kata-kata yang tepat, Venina mulai mengambil pakaiannya, memakainya kembali dengan gerakan yang lambat, namun pasti. Tangisnya yang tertahan mulai merayap keluar dari sudut matanya “Saya permisi, Pak! Tolong jangan temui saya lagi,” ujar Venina tanpa menoleh ke arah Erlangga lagi. Dengan cepat, Erlangga menghentikannya. Dipeluknya tubuh Venina dari belakang dengan sangat erat. “Tidak, Nina. Jangan pergi!” “Tolong jangan siksa saya lagi dengan perasaan ini, Mas. Kalau memang Mas Angga tidak mencintai saya, lepaskanlah saya. Jangan jadikan saya seperti seorang pelacur hanya karena selama ini saya tidak bisa menolak perasaan saya sendiri, ” kata Venina dengan gemetar. Tanpa sadar setitik air mata mulai jatuh dari matanya. Erlangga merasa tertohok mendengar kata-kata Venina. Dia tidak menyukai pemilihan kata wanita itu yang menyamakan dirinya dengan pelacur. “Saya mencintaimu, Nina. Saya membutuhkanmu. Dan saya takut kehilanganmu,” bisik Erlangga dengan lembut, tepat di telinga kekasihnya. Venina terdiam. Dia tidak tahu harus merespon seperti apa. Dia takut berharap kembali dan nantinya akan lebih hancur. Erlangga kembali melanjutkan ucapannya ketika merasakan keraguan dalam diri Venina, “Bagaimana lagi saya harus membuktikannya supaya kamu percaya, Nina? Saya benar-benar membutuhkanmu di samping saya.” “Sebagai objek pemuas nafsu?” tanya Venina sambil memejamkan matanya. Tanpa melihat dia bisa merasakan tubuh Erlangga menegang saat mendengar ucapannya. Baca selengkapnya di Goodnovel www.goodnovel.com/book/Hasrat-Terlarang-dengan-Atasan_31000709117sdcjccv8cc hcukggggffxgxgYrtdyfufyfgzfsrdhhudxgddhtdsfxgfyffhujdjhcigfhcghgcghcbchcgchfhxgcuggigiixcggugfiguuuuuuysufu8gg7ygtgg5g6gg5gf2ff4gg5gg5ggggvgggyyyyy6huuu7huuiu8bii9hjj0xfehydrrdfrryrrrttfggffffggggg
سم الله الحمن الرحیم سفنه یا سمع یا بصیر یا رزاق یا كدوس یا قوی یا قیم یارب بككنله رزقا فد عبد حفیظ ان شاء اللہ داثغ اجمو حفیظ دترم دای كمححم داثع احن مو یارب كبلكنله . یا ان شاء اللہ كرا ض انمو دندا بژلیه دثغ مده منجلنكن فغرم بیسون مغسترثج امین اللهم امین یف رب العا مین فس ۲ تحن لولس دان وسدا دا بلك ك اندنسی داثغ سلمت امین اللهم امین یا رب العا مین
Ada beberapa lafadz do'a didalamnya yg berbeda, ada yg khusus dibaca dipagi hari seperti Asbahna... (kami berpagi hari), disore harinya dibaca, Amsaina... (kami bersore hari)
Semoga kita menjadi ummat terbaik,Hasbunallah wani'mal wakil...
Aamiinn yaa Mujiibassaailiinnn...
Allahumma Sholli'Ala Sayyidinaa Muhammad Wa'ala Ali Sayyidina Muhammad 🤲🤲🤲
Masyaallah indah banget suaranya 😊😊🥰🥰🤩😍🥳
Alhamdulillah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.Perbanyak berdzikir diwaktu pagi dan petang.😊
Iya😊😊
Masyaalloh
Semoga Allah membalas kebaikan kita semua amiin
Jazaakumullah khairn🤲🤲
Mantapks suara merdu hati menjadi tentaram lahir batin jazzakumullah khoir
Terimakasih sudah menyimak, semoga bermanfaat..
❤😊
❤😊🥰
Barokalloh
Ya Allah fi mudahkan anak kulo Adi beribadah di mudahkan hutang2ya lunas takut sama Allah yg memberi segala kenikmatan Aamiin
Terimakasih ustad setiam sore tenang terus 😊😊❤❤🥰
Alhamdulillah, semoga bermanfaat..
Ya Alloh ampuni kami..
Masyallah merdu sekali 🥰😍🤩☺️😊
Alhamdulillah,
Terima kasih Pak Ustad
Alhamdulillah, Semoga bermanfaat..
ustadz Nandar, simple dan enak didengar doanya
Terimakasih sudah menyimak dan semoga bermanfaat...
Semua anak2 di mudahkan urusanya tiarA di dpt teman yg solkh
Alhamdulillah suaranya merdu,tp ada harakat yg mestinya diucapkn dhomah"u" ,ini diucapkn "i" pd bacaan QS.Ar Rum🙏
AlhamduliLlah terima kasih jazaakumuLlah khayr, Ustadz...sangat bermanfaat
Alhamdulillah semoga bermanfaat...
aamiin yaa Allaah
MaasyaAllah
Alhamdulillah ....merdu dan nyaman disimak ..jazakallah khoir ustadz
Terimakasih dan semoga bermanfaat...
😅agrgywoiwrokwdluesorwnfIes
Judul Novel : Hasrat Terlarang Dengan Atasan
Penulis: Prisma
Pf : Goodnovel
"Kita perlu bicara, Nina!" seru Erlangga dengan nada yang tegas, tanpa menyisakan ruang untuk penolakan.
Namun, Venina tidak langsung menanggapi ucapan Erlangga. Dia memilih untuk melewatinya dan bergerak menuju ke tempatnya. Hatinya masih terluka oleh semua yang terjadi, dan dia belum siap untuk berbicara dengan Erlangga.
“Maaf, Pak. Ada hal yang lebih penting yang harus saya kerjakan,” kata Venina dengan sopan, mencoba menghindari pertemuan dengan Erlangga.
“Kamu tidak bisa menghindar terus seperti ini, Nina!” sergah Erlangga yang mulai kehilangan kesabaran.
Venina menghela napas panjang. Dia menaruh berkas di genggamannya. Ditariknya tangan Erlangga dan dibawanya ke dalam ruang ganti yang ada di ruangan Alfian.
Tanpa menunggu waktu lama, Venina mulai melepas busananya dengan gerakan yang cepat dan terampil. Rok dan blusnya jatuh ke lantai dengan lembut, meninggalkan dirinya hanya dalam pakaian dalam. Erlangga menatapnya dengan campuran kebingungan dan kekesalan yang jelas terlihat di wajahnya.
"Lakukanlah dengan cepat, Pak! Karena saya benar-benar harus kembali bekerja," kata Venina tanpa ekspresi, suaranya datar dan dingin.
"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang, Nina?" tanya Erlangga, suaranya penuh dengan kebingungan dan sedikit ketidakpercayaan.
“Tunggu apa lagi? Cuma ini kan yang Bapak inginkan dari saya?” sahut Venina dengan nada yang pahit, sambil tersenyum dengan getir.
Erlangga tersentak, terkejut dengan responsnya. "Apa maksud kamu?" desaknya dengan suara yang sedikit meninggi.
"Bukankah ini yang Bapak inginkan?" Venina mendekatinya, tangannya mulai melepas kancing kemeja Erlangga satu per satu dengan gerakan yang mantap.
Namun, sebelum dia bisa melanjutkan lagi, Erlangga tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya dan menahan gerakannya. Dia menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan emosi yang bergejolak di dalamnya.
"Kamu salah paham, Nina!" ujarnya dengan suara parau, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum melanjutkan pembicaraan.
Venina mengangguk perlahan, namun tatapannya tetap tajam. "Ya, mungkin selama ini saya hanya salah paham. Saya salah mengartikan semua perhatian yang Bapak lakukan sebagai bentuk cinta. Dan itulah kebodohan saya," ucapnya dengan gemetar, mencoba menahan segala perasaan yang berkecamuk di dadanya.
“Jangan mengambil kesimpulan sendiri,” sela Erlangga kesal. “Kamu tidak tahu apa-apa tentang perasaan saya!”
Venina tersenyum getir, “Saya memang tidak pernah tahu. Karena Bapak tidak pernah mengatakannya.”
Erlangga tertegun melihat betapa dalam dan sakitnya tatapan mata Venina. Tatapan yang baru pertama kali dilihatnya dan langsung membuatnya menyesal.
"Maafkan saya tentang semuanya dan soal hari itu, Nina! Saya… saya benar-benar tidak bermaksud menyakitimu dan meninggalkanmu begitu saja," jelas Erlangga dengan suara yang penuh dengan penyesalan.
Venina menghela napas panjang. “Semuanya sudah terlambat. Saya ingin semua kebohongan ini berakhir. Saya tidak mau melanjutkannya lagi,” ucapnya dengan tegas. Meski ada sedikit keraguan dalam hatinya.
Bisakah dia benar-benar melepaskan pria ini begitu saja? Sanggupkah dirinya melupakan segala kenangan yang mereka habiskan bersama? pertanyaan-pertanyaan itu bergulir di dalam benak Venina, meninggalkan rasa sedih yang mendalam di hatinya.
Erlangga menggeleng, diraihnya tangan Venina dan diciumnya dengan mesra. “Saya tidak akan melepasmu seperti ini, Nina.”
Venina merasa dirinya seperti sedang berada dalam pusaran emosi yang tak terkendali. Di satu sisi, ada rasa sakit yang dalam karena harus menghadapi kenyataan bahwa hubungannya dengan Erlangga mungkin tidak seindah yang dia bayangkan. Di sisi lain, ada keraguan yang mendalam, apakah benar-benar menerima Erlangga kembali ataukah harus memutuskan hubungan yang dengannya.
Venina menarik tangannya perlahan sambil melihat ekspresi wajah Erlangga. “Apa selama ini Mas benar-benar mencintai saya?”
Erlangga terdiam dalam pertarungan batinnya sendiri. Dia tidak pernah berpikir bahwa perasaannya untuk Venina akan menjadi begitu rumit.
Sebenarnya dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia tidak mengetahui perasaan apa yang dia miliki untuk wanita di hadapannya ini. Namun, satu hal yang pasti. Dia tidak ingin kekasihnya pergi dan meninggalkannya.
Sementara Erlangga masih mencari kata-kata yang tepat, Venina mulai mengambil pakaiannya, memakainya kembali dengan gerakan yang lambat, namun pasti. Tangisnya yang tertahan mulai merayap keluar dari sudut matanya
“Saya permisi, Pak! Tolong jangan temui saya lagi,” ujar Venina tanpa menoleh ke arah Erlangga lagi.
Dengan cepat, Erlangga menghentikannya. Dipeluknya tubuh Venina dari belakang dengan sangat erat. “Tidak, Nina. Jangan pergi!”
“Tolong jangan siksa saya lagi dengan perasaan ini, Mas. Kalau memang Mas Angga tidak mencintai saya, lepaskanlah saya. Jangan jadikan saya seperti seorang pelacur hanya karena selama ini saya tidak bisa menolak perasaan saya sendiri, ” kata Venina dengan gemetar. Tanpa sadar setitik air mata mulai jatuh dari matanya.
Erlangga merasa tertohok mendengar kata-kata Venina. Dia tidak menyukai pemilihan kata wanita itu yang menyamakan dirinya dengan pelacur.
“Saya mencintaimu, Nina. Saya membutuhkanmu. Dan saya takut kehilanganmu,” bisik Erlangga dengan lembut, tepat di telinga kekasihnya.
Venina terdiam. Dia tidak tahu harus merespon seperti apa. Dia takut berharap kembali dan nantinya akan lebih hancur.
Erlangga kembali melanjutkan ucapannya ketika merasakan keraguan dalam diri Venina, “Bagaimana lagi saya harus membuktikannya supaya kamu percaya, Nina? Saya benar-benar membutuhkanmu di samping saya.”
“Sebagai objek pemuas nafsu?” tanya Venina sambil memejamkan matanya. Tanpa melihat dia bisa merasakan tubuh Erlangga menegang saat mendengar ucapannya.
Baca selengkapnya di Goodnovel
www.goodnovel.com/book/Hasrat-Terlarang-dengan-Atasan_31000709117sdcjccv8cc hcukggggffxgxgYrtdyfufyfgzfsrdhhudxgddhtdsfxgfyffhujdjhcigfhcghgcghcbchcgchfhxgcuggigiixcggugfiguuuuuuysufu8gg7ygtgg5g6gg5gf2ff4gg5gg5ggggvgggyyyyy6huuu7huuiu8bii9hjj0xfehydrrdfrryrrrttfggffffggggg
Subhanallah
Suara nya mantap, Terimakasih sangat bermanfaat dan membantu
Terimakasih sudah menyimak, semoga bermanfaat 🙏
Inget klu Liat Bulan Purnama di Tengah Malem Sendiri,Seperti Dunia Milik Kita sendiri 😍😍😍
saya sangat senang doa yang di pimpin ustad DR nandar, tetapi ada yang salah surat arrum 25 , samau di baca sama i.
ada yang pagi kubronya ngga ust? Qari ust nandar
Baarakallaahu fiik. Ustadz .
Channel saya juga menayangkan dzikir al matsurat sekali . Minta koreksinya Ustadz.
Apakah bisa upload diisi suara saya?
سم الله الحمن الرحیم سفنه یا سمع یا بصیر یا رزاق یا كدوس یا قوی یا قیم یارب بككنله رزقا فد عبد حفیظ ان شاء اللہ داثغ اجمو حفیظ دترم دای كمححم داثع احن مو یارب كبلكنله . یا ان شاء اللہ كرا ض انمو دندا بژلیه دثغ مده منجلنكن فغرم بیسون مغسترثج امین اللهم امین یف رب العا مین فس ۲ تحن لولس دان وسدا دا بلك ك اندنسی داثغ سلمت امین اللهم امین یا رب العا مین
Aamiin
بصیر یا رزاق یا كدوس یا قوی یا قیم یارب بككنله رزقا فد عبد حفیظ ان شاء اللہ داثغ اجمو حفیظ دترم دای كمححم داثع احن مو یارب كبلكنله . یا ان شاء اللہ كرا ض انمو دندا بژلیه دثغ مده منجلنكن فغرم بیسون مغسترثج امین اللهم امین یف رب العا مین فس ۲ تحن لولس دان وسدا دا بلك ك اندنسی داثغ سلمت امین اللهم امین یا رب العا مین
qpa bedanya antara dzikir pagi/petang sugra dan kubro?
Ada beberapa lafadz do'a didalamnya yg berbeda, ada yg khusus dibaca dipagi hari seperti Asbahna... (kami berpagi hari), disore harinya dibaca, Amsaina... (kami bersore hari)
@@TsaqafahIslam lebih lengkap yg kubro kah?
@@muhammadhafizi179 Betul
7ggg
بصیر یا رزاق یا كدوس یا قوی یا قیم یارب بككنله رزقا فد عبد حفیظ ان شاء اللہ داثغ اجمو حفیظ دترم دای كمححم داثع احن مو یارب كبلكنله . یا ان شاء اللہ كرا ض انمو دندا بژلیه دثغ مده منجلنكن فغرم بیسون مغسترثج امین اللهم امین یف رب العا مین فس ۲ تحن لولس دان وسدا دا بلك ك اندنسی داثغ سلمت امین اللهم امین یا رب العا مین