Hrg property tinggi karena banyak kapitalisme membeli tanah dan rumah di renov lalu di jual lg dengan hrg lbh tinggi, terkadang pada 1 wilayah tertentu banyak property atas nama 1 org. Misal daerah kebon jeruk ada 1 org yg main property dia akan banyak beli rumah atau tanah di daerah itu, dengan skill nya dia menaikkan nilai property di daerah tsb, sebenarnya permintaan property yg tinggi bukan karena tanah atau rumah laku, tp krn ada "pemain" yg menaikkan nilai
sepakat. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini menjadi bom waktu.
nunggu housing bubble pecah di indonesia, tp gatau kapan. yg jelas kalau pembeli sudah benar2 berkurang karena tidak mampu membeli, maka harganya mau nggak mau harus turun, mirip seperti yg terjadi di US 2008
@@rizqiv2 housing bubble di US itu adalah kredit macet, itu karena institusi financial Amerika melepas kredit sembarangan, sehingga thn 2008 adalah puncak Dr kredit macet. Karena wkt itu di sana 1 org bisa punya rumah 2 bahkan sampe 3 melalui kredit, tanpa melihat pertimbangan keuangan. Berbeda Hal nya dgn di Indonesia, mereka kaum kapitalis sdh merambah di berbagai profesi, baik itu pegawai pemerintah maupun swasta. Berlomba2 beli tanah atau rumah, bangun kost2an, bangun bedeng, Dan jenis2 bisnis property lain nya, padahal klo di telusuri gaji aja gk cukup utk beli atau bangun itu semua. Belum lagi para pebisnis perumahan/property, melakukan Hal yg sama, imbas nya property merangkak naik. Nah masalah terbesar demografi Indonesia ini sangat besar dengan negara kepulauan, Jd peluang kapitalis sangat besar di Indonesia utk berkembang, bagi kaum muda skrg yg baru memulai profesi Dan wirausaha hanya mendapat rumah subsidi, sedangkan demografi yg besar itu tadi yg dapat kaum kapitalis. Benar pendapat rekan2 sebenarnya harus ada pengaturan, mapping sejauh mana 1 org bisa menguasai property. Seperti di Singapura, tidak sembarangan warga nya boleh punya property, sehingga ada keseimbangan antara pertumbuhan jumlah warga masyarakat dengan luasnya demografi. Ya semoga pemerintah bisa melihat Hal ini. Ini bukan Salah pemerintah atau pengusaha, ini adalah warisan kaum penjajah yg sdh mendarah daging di Indonesia, yaitu memiliki sifat "menguasai". Jd rekan2 teman2 jika hari ini kalian semua sudah sukses, punya uang banyak, ajarkan Hal ini ke keluarga teman2 saudara Dan anak2 kita, bahwa kita adalah warga bumi yg jumlah nya gk bertambah, tp jumlah manusia bertambah, kita belajar bagaimana memberi kesempatan kpd org lain juga bisa sukses, dengan tidak menjadi org yg suka "menguasai". Yah ini hanya pandangan saya. Semoga.
Pemerintah tidak berbuat apapun untuk membatasi para developer besar pemain property mewah. Karena mereka selalu membeli tanah di daerah pinggiran, kemudian membangunnya menjadi property mewah dengan harga yang wah. Otomatis harga tanah di pinggiran daerah pun ikut melambung tinggi, mengikuti harga di area property mewah tersebut. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat sama2 sampah! Tidak membuat regulasi pembatasan kepada developer2 besar.
sepakat. sialnya orang2 lokal disekitar sana malah ketiban sial. karena tiba2 harga2 pada naik. trus keturunan2 mereka jadi susah nyari tanah. belum lagi ada konversi lahan. kejadian di taman nasional komodo. jadi kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu. karna itulah saya selalu benci dengan orang2 yg kaya dan berbisnis properti.
@kudi lol, sesat berpikir. btw situ yg harusnya belajar. yang maen ambil dan bagi2 rata itu bkn cuma komunis doang. lu cuma taunya komunis di era perang dingin aja. justru malah lu yg beranggapan kalo komuni itu tak bertuhan.
bro, itu tanah bukan punya pemerintah, ngapain pemerintah ikut campur. tidak usah munafik lah para pemilik tanah di pinggiran senang2 aja tanahnya dibeli org kaya pake harga diatas rata2. kalau mau komplain ya ke pemilik tanah itu bukan ke pemerintah. salah sasaran...
@@29perdana berarti jangan komplen klo harga minyak tanah, telor, beras naek ya. kan yang jual bukan pemerintah. itulah peran pemerintah untuk menstabilkan harga.
@@logiray beda, karena faktor perdamaian yang lama. Sebelum era modern (perang dunia 2), Dunia selalu ada peperangan dimanapun kapanpun dengan berbagai skala. Pakai logika aja: “penduduk jaman skrg sama jaman dahulu banyak mana?” Itu matematika sederhana
@@ChouLeeMe logika nya cerdas gua akuin ini bener karna dijaman ini emng bener bener semuanya sulit bahkan lapangan pekerjaan ga memadai jumlahnya 10:1000 yg daftar ribuan yg keterima hanya 1-5 org saja dan bahkan gajinya pun umr bisa dibilng tinggi dan itu jga sistem nya kontrak pula banyaknya penduduk skrng ini ga merata kaya di jkt penduduknya membeludak sampai lapangan pekerjaan pun sangat minim sedangkan dikota kota kaya solo malang kalimantan lapangan pekerjannya masi terjangkau dengan banyaknya penduduk disana jadi benar klo dibilng generasi milenial lebih tangguh dan lebih sulit
persis yg sedang saya alami skrg, merantau ke jkt , terpaksa anak istri belum bisa ikut , beruntung saya bisa tidur di kantor walaupun namanya kantor tetap bukan tempat untuk pulang melepas penat dan lelah setelah bekerja, kalo ngekost pun dihitung2 agak berat karena gaji dibawah UMR, memang miris masih banyak perusahaan yg gaji karyawannya dibawah UMR, tergantung kemampuan perusahaan dan kita tidak bisa menyalahkan juga.
pemghasilan gaji hnya cukup buat byr kos sm makan anak istri itupun jg usaha sampingan jualan cilok libur kerja.ga bisa kredit rumah subsidi krn dp nya jg besar ga mampu krn gda uang.lahir dr org tua miskin tdk punya tanah warisan dkampung. indonesia kan luas andai ada yg kasih tanah kosong buat jd petani dah seneng bgt ga perlu merantau kota hidup susah bahan pokok mahal2😭menderita bingung
konteksny lihat dlu gan, klo saya mmg seperti melamar pekerjaan betul sy harus menerima semua proses, saya kembalikan lagi ada g yg diperlakukan seperti itu
Hidup jaman sekarang..rakyat menengah kebawah dipaksa harus mengikuti inflasi harga padahal kenaikan umr gk sepadan. Saya harap pemerintah bisa menekan kenaikan 2 hak utama masyarakat, pangan dan papan. Harapannya bisa ditekan sedikit pembangunan developer untuk masyarakat menengah keatas supaya harga properti rata rata daerah tidak meroket tinggi.. sering lihat harga rumah dilingkar luar kota harganya sudah tidak masuk akal..miris rasanya.. untuk gaya hidup kaum milenial semoga masyarakat bisa cerdas memilih mana yang berfaedah mana yang enggak
gausa banyak alesan .. gaperlu anda ke eropa atau amerika. sana anda beli rumah di manila filipina. coba tanya harganya berapa hahahahaha bandingin sama sini ayo.
@@mrzz-hf7tt alasan gue masalah buat elu? gue bicara indonesia, ngapain bahas negara lain..kebijakan beda beda gk bisa disama ratakan.. Pointnya elu kemana?
Koq hidup jaman skrg?? Emg hidup jmn dlu gmpang beli rmh bikin rmh?? Sekolah aja pada nyeker boro2 beli rmh... Justru jmn skrg ini persawahan habis dibuat rmh2 penduduk... Krna cepatnya perkembang biakan manusia, kb gk boleh dlm islam golongan trtentu,
sepakat. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu
Alhamdulillah udah punya rumah sendiri wlopun cuma dikampung,, in shaa allah Bulan 10 adeku mau bangun rumah sendiri Dr hasil gaji umr dikampung. Yg blom punYa rumah semoga dilancarkan rezeki'y aamiin
Saya punya 3 rumah & lahan kosong (+-) 2.000 m2 hasil warisan malah bingung sendiri mau diapain krn lokasinya di pedesaan mau dikontrakin jg harganya murah sangat mau dijual sayang kenang2an dr keluarga terdahulu. @.@
@@nagispring3123 klo pendapat saya lahan kosong mending dimanfaatkan jd ladang sayur klo mas gk dikampung lebih baik minta di urus saudara tau kerabat biar jd hasil pangan trus rumah dari pada kosong lebih baik dikontrakan murah gpp asal ada yg bebersih n menjaga..
Saya dan pasangan orang Bank, saya kerja di bagian kredit. Kantor saya dan pasangan di Pusat Jakarta, dan berencana tetap di wilayah DKI karena rata-rata pendapatan lebih besar disini. Saya dan pasangan sukurnya gaji diatas UMR. Namun, setelah perhitungan berbagai faktor (biaya bunga, jarak, lokasi, dll) Saya memutuskan untuk tetap menyewa (kos, Kontrak) sampai punya Uang untuk beli rumah di pedesaan agar bisa pensiun dini.
2017 pernah ambil kpr,dan nempatin selama ± 2 tahun,akhirnya saya over ke orang,karena lokasi lumayan jauh dr tempat kerja. Sekarang kembali ngontrak yg Deket tempat kerja dan rencana ingin bangun rumah di kampung saja. Hidup di kota memang lebih mahal dibandingkan hidup di desa,belum lagi biaya sekolah anak yg semakin mahal.
Bener bang, gw udah 13 thn kerja di Jakarta. Gaji 5jt/bulan, habis buat makan sma bayar Kontrakan aja, sekali ada KPR cocok adanya di Bogor, tangerang, Bekasi yang paling ujungnya mau ngambil mikir jauhnya dan belum tentu di ACC kalo Karyawan Swasta = Ribet Indonesia Ini
@@vennyyuliaanastasya8796 Amerika skrg sudah banyak yg homeless, karena harga rumah makin mahal. Amerika dan Jepang jelas wajar karena mereka negara liberal bukan egara Pancasila. Karena dalam Pancasila itu ada UUD 1945 yg berbunyi "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara" "SDA digunakan seluas2nya untuk kemakmuran rakyat"
Minta Doanya all. 4 hari lagi mulai membangun rumahku. Dan untuk kedua orang tuaku. semoga di beri kelancaran rizki dn di beri kesehatan. Aamiin ya robbal'alamiin
Menurutku, problem utamanya karena padat penduduk, semua orang pindah ke jakarta karena di sana banyak lapangan kerjaan dengan gaji menjanjikan (dibanding pekerjaan serupa tapi di daerah). Menurutku solusinya, buat aturan untuk mewajibkan perusahaan melakukan remote untuk beberapa pekerjaan (misal software engineer, penulis, desainer, dsb). Supaya orang2 gak perlu datang ke jakarta (kalaupun harus ke sana cuma occasional dan ga tiap hari). Jadi akhirnya persebaran penduduk lebih merata dan kemacetan di jakarta bisa berkurang. Karena uda keliatan hasilnya, saat pandemi kemacetan di jakarta berkurang (karyawannya banyak yang wfh). Imagine if it was done for years.
@Yunus Umama data dr BPS 2021 mengatakan lulusan SMA/SMK mendominasi kalangan pekerja di JADETABEKKAR. soal gaji maksimal UMR atau dibawahnya sedikit lah. Mereka tidak minta gaji besar atau nasib mujur, mereka cuma minta bisa kerja. karena di daerah lapangan kerja ga banyak, sudah UMR kecil digaji dibawah UMR lagi. di jakarta yg jual kopi starling itu banyak anak2 putus sekolah SMP-SMA. dari berbagai daerah, bahkan tempo hari di monas saya ketemu komunitas starling chapter madura yg membernya ada 200an org, itu belum dari kota2 lain. jual starling sehari jualan sekitar 12-16 jam bisa untung bersih 100-150 rb (untung ya, bukan omset), gila ga tuh. apalagi musim demo gini bisa tembus untung 200rb sehari. mereka di daerah kerja apa yg sehari bisa penghasilan segitu ? ga ada.
@Yunus Umama anda nyari skill kek apa, kursus... jangan mau dimaklumi terus, hidup keras boss gak selamanya lo dimaklumi orang, cari jalan keluar, kalo bisa diusahakan Kuliah di UT kek, biar bisa memajukan kota lain...
Kartel developer dibiarkan, sedangkan lahan dengan mudah diberikan kepada para pengembang. Belum lagi dengan marketing 'buruan beli, Senin harga naik'. Persen margin tinggi, serta tingkat kenaikan harga properti tidak diregulasi oleh negara, berakibat developer menangguk untung besar, sementara rakyat kecil menjadi semakin sulit memiliki rumah. Kalau mobil masih dibatasi pembelian dengan adanya pajak progresif, tapi kalau rumah tidak demikian, kita dengan mudah bisa menemukan rumah yang dibeli oleh investor, tetapi kemudian dibiarkan saja tidak terisi, karena dengan kenaikan harga tanah dan rumah, nilainya lebih besar daripada bunga di bank.
kenaikan harga properti itu sudah pasti, tiap tahun naik. kenapa kalau ada tanah kosong atau sawah kok ga dibeli negara dibuat rumah murah ?? atau di setting harganya terjangkau. karena pemilik tanah gamau !! selama ada pembeli harga tinggi yaitu yg diprioritaskan. tanya dah saudagar2 tanah di kampung2 itu, mau mau tanahnya diatur pemerintah. tanah gue suka suka gue... jadinya kembali lagi yg punya duit yg berkuasa
Intinya adalah pemerataan . Daerah Jakarta atau kota kota besar udah terlalu padat, harga nya udah gak masuk akal, karena permintaan akan hunian sangat tinggi.. jika kita lihat di kota kota sedang atau kecil atau ke kapubaten harga tanah masih cukup terjangkau karena masih banyak lahan kosong, tapi ya begitu jauh dari tempat kerja, disini lah peran pemerintah harus ada, yaitu memeratakan tempat tempat industri di berbagai wilayah supaya kepadatan penduduk bisa merata..
Ini saya setuju konsep pemerataan, tapi sialnya pemerintah daerah itu bnyk yg malas menawarkan daerahnya untuk lokasi investasi dan perekonomian ditambah brengseknya minta upeti juga ke pengusaha2 yg ada di daerah. Sudah di daerah, fasilitas seadanya, upeti iurannya bnyk bgt.
@@td5734 daerah mana bang.. saya tinggal di malang, harga masih terjangkau.. kecuali di kota malang.. untuk daerah kabupaten harga masih murah bang.. siasati jangan beli perumahan.. beli tanah kosong aja di bangun rumah sendiri..
Pemerintah jgn cuma mengingatkan tp adalah tugas pemerintah utk mengerem laju kenaikan harga properti dan mengenjot pertumbuhan ekonomi agar pendapatan masyarakat bisa meningkat.
Resiko diperbolehkan investasi property secara pribadi, yg sudah kaya ngerok tanah murah sana sini dibangun jual mahal karena tau tanah ga bakal turun dan pasti naik. Kalau saja pemerintah membiarkan "rumah" pertama mudah dibeli, dan berikutnya harga semakin mahal hingga seterusnya. Pasti masih bisa minimal punya 1 rumah.
Blum ada yg memperhatikan pendapatan dan pengeluaran seperti ini.... Turut bangga kepada bu sri mulyani yg bisa memahami dan memaparkan keadaan rakyat.... Maju terus bu sri mulyani
Sangat realistis dan relate bngt untuk masa skrg nih, kita kerja pun mau nyicil rumah mikir beribu kali krn suku bunga yg tinggi, kalau mau dipaksakan cash 5-10 tahun terkumpul misal harga rumah juga pasti sudah melonjak drastis. Ibarat kata kenaikan pendapatan/gaji rata2 hanya 2% per tahun, sedangkan kenaikan harga properti bisa 20-50% per tahun, jelas semakin tidak terkejar. Ini PR banget bagi pemerintah harus bisa mengendalikan kenaikan harga properti atau boleh juga mendorong kenaikan pendapatan pekerja. Semoga pemerintah mampu mengatasi masalah seperti ini.
@@adhisip Bangun rumah butuh tanah sekrng di kota+pinggiran udh ampir gk ada tanah murah situ ngomong kaya gampang aja bngun rmh Nyewa kotnraktor,nyari tanah,ngurus pajak bangunan,ngurus ijin air,dll ketauan ente belum pernah bangun rmh
Biar memang masih susah utk punya rumah, tp sekarang ini utk punya rumah tidak mimpi lagi, terima kasih buat gubernur arab yg udah kasih umr sekarang yg sangat bagus!!
@@julianvalorant3440 kalau di Jabodetabek harga rumah/tanah dah diluar jangkauan lah buat millenial kecuali punya pekerjaan yg top bgt atau ortu yg kaya bgt. Saya di Medan masih bnyk rumah dibawah 500jt, EMG sih gak dipusat kota tapi ke pusat kota jg cuma perlu waktu 20 menit. Gak susah lah. Mungkin pindah ke kota lain bs jadi solusi.
sepakat. memang PR. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu
Benar, jangan aneh kalau ada rumah di suatu perum/townhouse/lingkungan umum banyak yang kosong/sewakan, kebanyakan a.n 1 nama. Mungkin alasan tetua2 ini baik, beli duluan untuk warisan anak cucunya biar ga repot mencari lagi. Tapi jangan juga anak 3 property nya 6 Termasuk tanah. Bahkan a.n 1 nama bisa punya 3-4 tanah kosong. Di daerah kadang lahan kosong bisa disewakan buat jadi lahan parkir/lingkungan jualan makanan dgn rombong
Alhamdulillah Pada umur 28 tahun sama Allah diijinkan bisa beli rumah 1 kamar . diumur 32 tahun rumah itu di jual, beli rumah lagi yang kamar 2 . sekarang umur saya 33 tahun. idup itu proses, dan idup itu tempatnya ujian . semangat semuanya , tetap merapat ke yang Maha kaya, Tuhan YME .
Banyak spekulan rumah, seharusnya pemerintah membuat aturan untuk membatasi spekulan tersebut. Setiap rmh yg dibeli hrs ditempati pemilik, jika tidak akan ditarik. Krn saat ini banyak properti yg sdh berdiri tp tdk ada penghuni tetap.
Alhmdulilah udh bisa beli tanah hsil kerja dan keringet sendiri tnpa bantuan org lain..dan warisan....alhmdulilah merantau menjalani hidup sederhana sesuai kebutuhan belajar senag menikmati hidup...untuk selalu bersyukur..dn ingat kepada allah swt belajar hidup seimbang...dg keyakinan akn terwujud doa dn keinginan kita tggl nabung bangun...yg pntg fokus untuk mengumpulkn aset dn bersedekh jg ingt org tua....supaya masa tua tggal menikmati......terima kasih ya allah dg semua yg engkau berikan kepaku.....untuk kaum milenial hrus smgt..........warga indonesia pasti bisa beli rumah.. .❤️🇮🇩
Alhamdulilah usia sekarang punya rumah dua di kabupaten Tangerang, beli di jakarta impian belaka kecuali setara manager ke atas atau usaha yg omset nya baik
Buset bandung 12%, ini yg ngebuat org kita banyak berinvestasi di property yg akhirnya permintaan tinggi dibanding penawaran, dan berakhir harga terkerek naik tinggi, saya pribadipun 4tahun kerja langsung beli tanah sana sini walau sepetak" di kawasan yang akan jd strategis, karna tau kenaikan harganya akan cepat, ya ini akibat mainset org indonesia sama semua, house is priority.
Banyak2 tahajud,sedekah,solat duha,bakti sama orang tua dan terus berdoa yang kuenceeeeng... insyallah diberikan jalan sama ALLAH SWT supaya diberi hunian yang layak ...amin
Rumah yg kaya gimana dulu. Besar, minimalis, atau petak. Dan lokasinya kota, pinggir kota, atau kampung/desa. Saya rasa kalo bisa nentuin bajet bisa² aja sih. Asal bisa nabung. Dan manajemen keuangannya bisa dikontrol.
Gaji memang gak pernah sebanding dengan pengeluaran, itu sudah pasti. Saya anak rantau aja begitu, cuma ya berpikir positif aja, selalu menabung untuk menjaga hal2 yg gak di inginkan. Kalo ingin property sebaiknya pikir2 lagi beli di area dan pinggiran perkotaan. Belilah di area pedesaan atau pedalaman. Saya prinsipnya seperti itu, karna saya merantau cuma buat masa depan aja, memang sangat sulit di jalanin, tapi selama masih muda tahan napsu aja dulu.
Harga rumah yg real price yg bisa dijangkau oleh masyarakat sebenarnya di harga 150jt standar tapi kualitas baik, 250jt medium dan 350jt lmyn mewah, diatas 350jt itu ud diluar jangkauan mayoritas masyarakat pekerja.
ya, solusinya adalah transmigrasi dengan penyediaan lapangan kerja di daerah-daerah, area perumahan dibangun di dekat perusahaan, kalau dulu transmigrasi hadiah tanah pertanian yg luas, sekarang cukup 5x10 buat rumah 2/3 lantai sama halaman 5x5 buat parkiran plus pekerjaan ☕🙏
Pembangunan IKN itu ga ada kaitannya dengan nurunin harga tanah di Jabodetabek. Harga tanah itu seturun2nya berapa sih??? Ga bakal turun bro... pas pandemi kemarin dan kita PSBB aja diobral2 juga tetep ga kebeli.
@@drivesomewhere3809 transmigrasi itu tidak mudah. Kita mulai dari awal di tempat yg tidak kita ketahui karakteristiknya. Banyak transmigran yang balik lagi ke jawa
Tanpa pindah IKN sekalipun sebenarnya bisa melakukan pemerataan ekonomi yg penting pemerintah mau mendukung pengusaha lokal, baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar,, tp sayang pemerintah hanya mendukung asing,
Lebih perihatin lagi nih yang belum punya pekerjaan, boro² planning ambil rumah, makan sehari-hari aja berat. Inisiasi pemerintah apa? Buka lapangan pekerjaan yang diserap 0.01 dari 270jt penduduk indonesia. Sisanya? Masih bisa menkeu bilang gak bisa beli rumah? PNS iya ada SK. lah, orang non pegawai? Analisis sekelas menkeu yang masuk angin menurut saya.
Harusnya pemerintah membuat rumah susun murah ramah lingkungan kayak china.... Tiap daerah membangunnya sesuai penghasilan generasi anak muda minenial di daerah....sehingga tidak menikut orang tua lagi dan menjadikan mandiri
Jangan contoh china kalo masalah perumahan, itu sektor properti china aja udah bbrp taun ini collapse. Kalo mau contoh public housing ke singapore aja, cara mereka ngatur komposisi harga apartemen dalam 1 tower, tata letak apartemen mahal dan murah, larangan dominasi ras tertentu, batasan kepemilikan public housing, tinggi bangunan yg selang seling tinggi rendah, skema pembiayaan, dah gausah jauh2 contoh yg deket aja
Nah di sinilah knp pemerintah tidak menaikan ump di tahun ini,padalah di tahun inilah bnyk yg pd naik,smoga thun dpn pemerintah bisa mengerti prasaan para buruh saat ini sperti saya
Rumah deret kalau diberikan satu jalan roda empat di depan, dan satu jalan setapak di belakang untuk ukuran panjang 10-15 meter, dengan halaman untuk parkir dan konsep green House living, bisa jadi hunian yg murah dan nyaman, syarat nya pengembang mesti nyediain pot2 yg menempel di dinding untuk menciptakan kesan asri, bisa juga dengan membuatkan taman pada rooftop di atap lantai 2/3, untuk keamanan rooftop cukup pakai dinding kawat 2 meter, kemudian diberi atap, bisa jadi alternatif halaman juga ☕🙏🇮🇩
@@marshal1091 kalau di daerah mulai harga 400jutaan masih masuk akal, rumah deret dua lantai dengan rooftop, as 5x10 meter, lantai 1 dibuat teras dengan garasi ukuran 5x5, dikunci dengan pagar pendek saja untuk mengamankan kendaraan, di depan bangunan langsung jalan satu arah untuk kendaraan roda 4, lahan 100x 25 meter sudah dapat 40 rumah dua baris, dengan jalan setapak di belakang untuk sirkulasi udara serta saluran air 🙏👍
@@drivesomewhere3809 iya bro analisismu bener, gue yakin mungkin elu seorang pengembang atau spesialis dibidang itu.Tapi konteksnya kan "gaji milenial yang tidak sebanding dengan harga rumah" Ibarat sadisnya, udah bisa beli gubug sendiri udah Alhamduillah
rata2 kalo ada developer yg mau bangun kompleks perumahan baru atau tower apart (non subsidi), blom jadi udah di beli duluan unitnya sama pemborong, trus nanti akhirnya disewa2 in deh tuh ke orang2 yg udah berkeluarga. atau dijual dgn harga yg lebih mahal. Btw, yg di borong ini bukan unit menengah ke atas, tp justru yg menengah kebawah, karena kbnykn org2 yg baru nikah di Indo mayoritas dari kalangan tersebut.
Menurut saya, yang salah itu bukan rumahnya, tapi orangnya. Sudah tau rumah di pusat kota harganya mahal, tapi masi aja berekspetasi tinggi mau membeli rumah di pusat kota. Diluar jakarta ada banyak rumah yang murah, bisa aja beli rumah di kampung. Beli KPR di jakarta, setara rumah mewah di kampung sendiri.
Tapi beli rumah di pinggir banget sementara kerja di pusat kota kekurangannya adalah ongkos transportasi yg besar dan waktu perjalanan yg lama. Menurut saya kalau kantor² di kota² besar bisa menerapkan WFH (diluar masa pandemi) maka karyawan tidak perlu memaksakan beli rumah di pusat kota.
Gua pindah ke Tanjung Morawa/Deli Serdang, rumah subsidi disana hanya dibawah 150jt luas di 84m (7x12m) awal" memang susah tpi alhamdulillah seiring waktu bisnis sy disana maju. Tetap semangat bung utk merantau
Sebagai perbandingan dikorea. Di korea gaji umr sekitar 1.800.000 won 8 jam kerja. Harga koskosan atau sering disebut oneroom rata-rata 400.000 won perbulannya itu untuk di kota kecil, belum termasuk listrik air dan gas, listrik gas dan air minimal 100.000. Belum termasuk kebutuhan pokok seperti kebutuhan rumahtangga, perbulan minimal 200.000, belum kebutuhan tambahan seperti tagihan handphone, 69.000 perbulannya, blom biaya transportasi minimal 100.000 perbulan. Biaya tambahan lain seperti minum alkohol setiap weekend bisa sampai 100.000. Kalau diitung2 cuma bisa nabung 500.000. Itu untuk perhitungan kalau gaji basic 8 jam kerja, makanya disini kalau ada lemburan disikat habis buat tambahan penghasilan.
kalau di Korea emang kebanyakan mereka tdk punya rumah melainkan kebanyakan sewa terutama yg masih single, harga rumah tapak di Korea jg sangat mahal lebih murah beli Apartement, kl di Indo kebalikan lebih mahal beli Apartemen... wkwwk
Caranya tingkatkan penghasilan.sy org no riba.dulu beli emas emas dan emas.buat jaga inflasi.sambil usaha ini itu.langsung beli tanah sampe 3.investasi tanah.belajar jual beli tanah.bangun bertahap.alhamdulillah jdi.yang atas rumah kost yang bawah tempat usaha.
Ya KPR itu mnimal harus pekerja tetap atau kontrak jg bs tp tiap bank punya syarat yg beda. Ajukan ke Bank yg syaratnya tdk ribet dan bunganya rendah, sama harus bersih dr BI Cheking. krn KPR rumah itu tahunan.. jd Bank benar2 akan menganalisis dg hati2.
Coba belajar ke Penang Malaysia, bagaimana mereka bisa membangun begitu banyak apartemen dan sangat sedikit rumah tapak bahkan hampir tidak ada rumah mewah, tapi gaji minimum bisa 5 juta/bulan.
😭 trlalu berat buat beli rumah apa lg kredit.krna pengeluaran jaman sekarang besar sdangkan pendpatan minim prbulanya, harus 180drjat puter otak biar bs beli rumah 🙏
Di kota gw, rata" rumah 1M, ada yg 200jt tp subsidi, tp sayang nya gaji rata" anak muda skrg hanya 3-4 jtan, ujung" untuk punya susah, lbh memilih sewa atau kost rata" 10jt tiap tahun. Itu pun sudah pas pasan untuk menjalani hidup hari hari
Cost komponen terbesar penyebab rumah naik yg jarsng dibicarakan adalah pajak jual beli yg bisa mencapai 7-10%an totalnya. Andaikan rumah second yg dijual gknada pajak jual beli, mungkin bisa menekan biaya pembeli. Krn namanya penjual pasti memperhitungkan biaya pajak penjualnya dalam menentukan harga diawal.
Tidak bisa, pajak berdasarkan nilai jual. Dan itu sudah UU di Indonesia. Segala sesuatu yg dijual di Indonesia wajib kena pajak, baik itu jasa maupun barang.
@@logiray masalahnya rumah second tidak sama prinsip pajak penjualan dg mobil second Sehingga berdampak rumah2x makin mahal Padahal rumah itu ada penyusutannya, sama dg mobil, sepeda motor
@@BeeBee-qs1qf kalau utk nilai penyusutan itu dihitung diluar pajak, dan yg hitung pastinya penjual. Disitulah pembeli harus bijak, apa sesuai harga jual dengan kualitas produk. Setelah ada kesepakatan, baru ada pajak. Jadi pajak tidak ada hubungan langsung utk penentuan harga jual.
Kenaikan gaji UMR aja ditekan secara besar2a dengan dalih untuk kepentingan tetap berdirinya perusahaan, tp disisi lain harga2 kebutuhan pokok tidak dapat ditekan untuk naik jadi hal semacam ini yg menjadi problem bagi para buruh2 TDK dapat memiliki uang lebih untuk membeli rumah, tingkat kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran yg begitu timpang menjadi problem yg seharusnya diselesaikan jika pendapatan ditekan kenaikannya seharusnya pemerintah juga harus menggaransi kenaikan kebutuhan pokok misalnya untung masalah pangan dan energi
Saya pribadi sebagai Milenial sudah bisa memiliki rumah pribadi meskipun itu agak minggir dari pusat kota, namun buat saya tidak masalah, setidaknya saya memiliki sesuatu dari yg saya kumpulkan dari pendapatan bulanan saya👌
Hehe setuju. Saya juga milenial. Dan udah punya 2 rumah 2 lantai semua di daerah Cibubur. Beli dari hasil kerja keras sendiri. Dulu ga terbayangkan bisa punya rumah sendiri..Wajib disyukuri.
Sulit yang sedang saya rasakan menabung buat memiliki rumah sangat berat, saya berumur 22 tahun dan bekerja sebagai programmer dengan gaji UMK 2.2 dengan impian mempunyai rumah sederhana dengan pendapat perbulan seperti itu saya dapat mewujudkan impian saya di umur 35 tahun, Tiap hari hidup hemat mau beli apa2 pikir2 dulu sediih sedih 😭
@@manuelkurniawan2924 iya mas banyak yg bilang terlalu kecil, memang bukan perusahaan besar yang saya tempati berkerja, tapi banyak yang saya kerjakan dari project planner sampai maintenance fullstack multi platform saya yang ngerjakan, karena memang saya satu-satunya programmer di perusahaan tersebut, hampir 3 tahun bekerja belum ada peningkatan dari perusahaan, ingin saya bicarakan tapi saya tidak ada keberanian.
dari awal sudah sy tekankan yg jadi masalah disini itu hanya kepercayaan aj, sy rasa sy sudah membuktikan cukup profesional di perkerjaan2 sebelumnya, ga pernah kalian memikirkan kerugian materi, pikiran, stress, mental dll karena ambisi2 egois kalian
🥎🥎🥎🥎 imho, rumah/tanah/property mestinya dimasukkan sbg komponen SEMBAKO, krn hunian adlh kebutuhan pokok manusia ..... jadi pemerintah bisa campur tangan mengendalikan harga ...... NJOP itu acuan harga, tp justru seringkali jadi acuan terendah, akibatnya harga jual properti naik tanpa ada batasan, suka2 penjualnya ngasih harga ...... klo saja property diperlakukan "Harga Eceran Tertinggi", nisacaya harga property bisa lbh terkendali dan terjangkau .... contoh, di daerah pelosok yg dulunya hutan, yg bahkan warag desa sj tidak terpikirkan utk nyari rumput didaerah itu, tiba2 saja harga tanahnya menjadi 7 digit hanya krn dibuka akses jalan lintas propinsi, akibatnya, generasi muda desa musti menyiapkan dana berlipat2 jika ingin membeli tanah/rumah, padahal sebelumnya harga tanah masih 5 digit per meternya ..... belum lagi klo tiba2 ada pengembang kelas kakap yg memborong sawah/kebun d suatu desa, sudah pasti akan mengerek harga properti berlipat2 ...... daerah yg dulunya agraris tiba2 "dipaksa" jadi pemukiman "modern"
@@elon6784 klo sekedar daerah pinggiran yaa pasti ada, tp namanya berkeluarga, pasti ada pertimbangan sekolah anak, kesehatan dan akses transport, serta keamanan lingkungan
@@wan7ucxOqSUBryTgfpBr7777 ya kalo maunya begitu wajar saja biaya hidup terasa mahal. Yg sdh punya mobil berkeluarga aja banyak pula yg tinggal di lereng gunung agak jauh dari perkotaan
Hilangkan floating rate, bunga sesuai perjanjian lah. KPR cuma fix rate 3-5 tahun habis itu kena floating rate dengan rate belasan persen. Gimana ga mati coba yang KPR.
Sepakat. Orang2 yg punya rumah dari 1 dan lebar dan luas harus direbut kembali. Serahkan kepada rakyat dan jadikan tempat dan ruang terbuka hijau. Negara ini negara kepulauan. Artinya kebutuhan lahannya banyak dan lahanya terbatas. Harus dibagi2 untuk pertanian, hunian, ruang terbuka hijau dsb.
Demi punya rumah sendiri, kerja 16 jam sehari, di banyak perusahaan, gapapa asal kuat di management waktu dan tugas, libur hari minggu. Makan dan hidup sederhana. Klo udah kumpul modal, buka usaha yg bisa buat passive income. Semoga kuat 2-3 tahun lagi kebeli. Aamiin
1. Kalian di tawarin janji" manis, jadi kebanyakan maksain KPR. Secara tidak langsung membuat jumlah permintaan tinggi, padahal rasio cicilan tidak sebanding. 2. Adanya pemain property yang membeli rumah" agar harga di suatu tempat naik. 3. Pemain property memanfaatkan kalian yang maksain ambil KPR, dan berharap kalian gagal bayar, jadi mereka bisa ambil murah rumah kalian agar di tempat itu kelihatan laku terus, kemudian di jual dengan harga pasaran. Note : - Ambil KPR okee gak masalah, tapi jangan memaksakan diri. Nanti terjebak perangkap pemain property.
@@Marensi-w3m kewajibanku adalah beribadah kepada Allah Ta'aala sebagaimana yang telah Dia perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rezekiku, sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku. Marilah kita lihat kondisi janin dalam perut ibunya, makanan yang datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat. Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah _dengan hikmah-Nya_ berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti _dengan rahmat-Nya_ membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Gaji gw 5jt sebagai Pekerja Swasta mau KPR rumah aja susah bro. Gak ada harapan kalo beli rumah idaman. Sedangkan siklus di Indonesia semakin kedepan Lahan Akan dikuasai sama yang Deposit Uang di Bank nya ada 2Milyar Keatas, dari hasil bunga bank 1 tahun aja mereka bisa kebeli tuh Pajero.. Kita cukup Ikhtiar aja wkwkwkwk
Sy milenial. Dan sy rasa sy sanggup kok beli rumah. Hanya saja impian sy adalah rumah seperti orang tua sy yang kebetulan baby boomers. Unfortunately yang bisa sy beli adalah rumah yang 50% lebih kecil dari bahkan rumah Generation X di atas sy satu tingkat. Kalau rumah baby boomers udh deh mimpi aja wkwkwkwk. Tapi setelah sy pikir2 buat apa punya rumah gede kayak baby boomers. Soalnya semua baby boomers yang sy kenal mereka ga sanggup lagi membiayai rumah itu ketika mereka tua. Beberapa di antara mereka punya rumah besar di tengah kota, tp lapuk dan tidak terawat. Karena gaji keturunan anak2 mereka yang masih milenial ini ga sanggup membiayai operasional rumah2 tersebut.... PBB nya aja ga sanggup.
Terus terang sy baru tahu klo ternyata byk pemilik rumah besar/mewah yg tdk mampu atau kesulitan membiayai perawatan rumah. Sy sering melihat dibeberapa kota malahan, banyak rumah besar/mewah dipinggir jln utama tapi kok tdk terawat bahkan sampe rusak. Sy kira tadinya krn kebanyakan rumah.. shg ada yg terbengkalai.. 😊
@@omnur5693 banyak, masuk aja ke Kebayoran Baru, Menteng, Pondok Indah, Kemang, banyak rumah yang dibangun mantan panglima atau orang kaya di masa lalu... tp dia ga sanggup membiayai rumah tersebut saat pensiun. Atau anak2ny ga cukup kaya utk jadi pengusaha utk ngebiayain rumah tersebut. Sy kenal beberapa om sy yang mantan "pejabat", rektor, jaksa dsb nya mengalami nasib serupa. Lebih karena anak2nya ga mau meneruskan gaya hidup rumah besar nan mewah dan segala macam pengeluaran gila2an yang menyertai nya. Jujur aja ya rumah gede di pusat kota itu butuh perawatan yang ga murah, properti tersebur hanya bisa dimiliki profesional atau top eksekutif yang masih aktif. Atau pengusaha sukses. Seberapapun uang yang dimiliki, ada batasan manusia bisa bekerja sampe umur tertentu, kemampuan mencari uang akan menurun seiring berjalanny waktu.
@@ilhamrj2599 Hmmm... ya ya... ini wawasan baru buat saya mas. Ternyata selama ini sy salah sangka. Nggak cuma di Jkt kayaknya mas, dikota2 lain sepertinya juga buanyak.. baik di Jawa dan luar jawa. Sy hobi travelling mas. Ok lah mas, sehat dan sukses selalu yaa..👍👍
Sekarang milenial harus memilih antara rumah dan biaya hidup atau keluarga. Hidup sendiri saja biaya hidup sudah tinggi dan akan semakin tinggi, apalagi kalau berkeluarga.
Masalah utamanya itu Bunga yang terlalu tinggi. Semisal cicilan 4jt bunga flat 1-5 tahun pertama. Tahun ke 6 dst bisa jadi 7jt++ tergantung suku bunga floating ini. Kita pun gak selamanya kan kerja bisa aman di kantor dan gak selamanya gada kebutuhan darurat. Paling bener ya bangun rumah sendiri, cicil dr beli tanah dulu, kemudian bangun sedikit sedikit.
Perlu distratifikasi juga masalah milenial tidak bisa beli rumah/properti apakah benar semata2 karena gaji yang kecil? ataukah ada kontribusi lain seperti biaya hidup / gaya hidup yang tidak sepadan dengan pendapatan atau malah ada kontribusi mafia properti di Indonesia yang suka borong properti sehingga mendongkrak harga jual properti di suatu lokasi. Karena jika menilik UMR seharusnya masyarakat / milenial tidak akan kesulitan dalam membeli properti seperti halnya yg dilakukan oleh orangtua kita terdahulu.
@@rivenzaov4621 yg pamer di sosmed cuma berapa persen dari milenial? gak banyak. harga rumah gak terjangkau di kota besar karena banyak orang menjadikan rumah sbg instrumen investasi bukan sebagai kebutuhan hunian. di kabupaten ane setiap ada perumahan baru ada aja unit kosong tanpa penghuni padahal pas tanya developernya unit sudah sold out.
Rumah jadi MAHAL karena banyak segelintir ORANG TAMAK yang menguasai banyak TANAH dan BANGUNAN , seharusnya PEMERINTAH memungut PAJAK YANG SANGAT TINGGI bagi seseorang yang memiliki TANAH dan BANGUNAN lebih dari 100m2
Banyak pengembang yg bangun perumahan / apartemen di lahan baru, tp banyak org yg punya uang bisa borong dgn mudahnya (pernah dengar teman lihat ibu2 borong apartemen belasan unit yg notabene 1 lantai). Akhirnya yg ndak kebagian melipir ke pinggiran, yg juga menyebabkan macet di jalan penghubung ke tmp kerja yg di jakarta (bekasi, tanggerang). Coba dengar saja jargon promosi property (utk investasi, bisa profit, dll dkk). Apa tindakan pemerintah atas hal ini?
Kalau gaji sudah UMR sebenarnya bisa2 aja beli rumah, kan harga rumah ngikut upah daerah setempat. Yg jadi masalah sekarang banyak perusahaan yg menerapkan gaji dibawah UMR, milenial juga mikirnya "yg penting bisa makan"
Ditonton lagi, kenaikan UMR cuma 8% per tahun, sedangkan harga rumah naik 10-15% per tahun. Dalam tempo 5 tahun aja, yakin pekerja yang akan datang tidak akan mampu punya rumah kalau cuma dapat gaji UMR
@@alfred2018 ada benarnya juga, tapi kalau lihat teman2 saya mereka nekat ambil KPR, cuma ya gitu mereka tidak mau berkeluarga dulu, makan masih ikut org tua. Jadi gaji full habis ke cicilan rumah dan bensin kendaraan
@@fikriprianggono4744 Ya sekarang, dari video ini bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam 5 tahun yg akan datang, itu pekerja gak ada lagi yang nekat ambil KPR karena tidak akan cukup walau semua gajinya buat KPR.
jadi apakah sewa rumah menjadi lebih oke dibandingkan beli rumah? sepertinya fenomena ini juga sudah terjadi di negara lain,, bahkan ada yang mengulas mending beli rumah atau sewa rumah 🤔
Jangan Membeli , Rumah Karena . Luas & Mewahnya Saja , Yang Terpenting Fungsinya . Jangan Pernah , Mempersulit Perijinan Pendirian Rumah Baru . Hanya Karena , Tidak Ada Uang Pelicin . Tanpa Oknum Pemerintah , Semua Akan Mudah .
pemerintah bikin Apartemen murah lah...! jangan bikin komplek, cluster, MAKAN LAHAN TAU SERAPAN AIR KURANG JADI MAU IMPORT BERAS VIETNAM LAGI ? ini pasti keinginan para develor sama kontraktor !!
Dulu (almh) nenek saya beli rumah harganya cuma Rp. 11.000 di tahun 1964, gaji (alm) Kakek saya Rp. 3.000 per-bulan sebagai PNS, artinya harga sebuah rumah hanya 3-4x gaji saja. Sekarang rata-rata gaji pegawai fresh graduate 4-5 juta, harga rumah yg paling murah saja masih diatas 200 juta (itupun rumah subsidi), butuh 40x gaji baru bisa beli rumah paling sederhana yaitu tipe 35 meter persegi, itu juga jika yang bersangkutan tidak makan, minum, bayar listrik, bayar kontrakan, dll. alias gaji 100% ditabung buat beli rumah, ketika sudah berhasil menabung 200 juta ternyata rumah yang mau dibeli harganya sudah naik jadi 350 juta.
Saatnya mengembangkan kerja secara online. Rumah jauh di pinggiran atau bahkan di luar kota tdk masalah. Generasi millenial melek teknologi, sudah pakai hp dan internet tiap hari.
Curhat kak : saya pria kelahiran 1979 , sejak 1991 masuk SLTP sudah bekerja jualan koran sampai lulus SLTP 1994 berikutnya saya sdh tdk ngecer koran lagi tetapi menjadi loper koran sampai lulus SLTA 1997, kemudian saya bekerja di coca cola sampai 2006 , 2 tahun kerja serabutan kemudian saya bekerja sbg satpam pada tahun 2008 sampai sekarang . Di thn 2005 saya menikah dan anak pertama lahir 2006 dan anak kedua lahir 2011. Selama bekerja di coca cola saya menerima gaji sesuai UMR dan selama bekerja sbg satpam saya menerima gaji sesuai UMK sejak 2008 s/d 2016 , sejak saat itu gaji saya selalu dibawah UMK , sejak 2019 sampai sekarang gaji saya 3,7 jt . Dan saya belum memiliki rumah sampai sekarang krn baik orang tua maupun mertua tidak mewariskan harta maka saya berusaha menabung sendiri tapi sampai sekarang belum kesampaian punya rumah , dan masih ngontrak.
Semangat pak, terus berusaha. Perjuangan seorang ayah👍. Mungkin bisa usaha kecil2an pak buat nambah income/pendapatan. Kalau bisa sumber pendapatan jangan cuma 1, mulai usaha kecil2 sesuai kemampuan bapak, jangan malu asal halal. Lebih sangat mulai dan saya sangat menghargai orang tua yg kerja keras demi keluarga, daripada masih mampu, sehat, masih muda minta2 dijalan itu selain budaya yg kurang baik menjadi contoh generasi berikutnya (kalau gak punya uang minta2 aja di jalan, apalagi bulan puasa pasti dapat banyak). JANGAN DICONTOH
Nasib saya,,, kebalikanmu ms,,.. Mulai kerja thn 2006 , mnikah 2007...mimpi punya rumah sendiri, akhirnya terwujud thn 2015....tp thn 2021 meninggalkan aku untuk selamanya, akibat corona... Skrank brusaha bangkit, lagi dg anak perempuan semata wayang sya... Alhamdulillah skrank istri saya sekarank mengandung 9 bulan.... Intinya manusia hanya bisa berencana, tp Allah punya rencana lain.. Kita hanya bisa sabarr dan berusaha...
Masih beruntung sekarang pean pak masih dapat UMK 3,7 sampai sekarang 🤭🤭🤭🤭 padahal masih banyak yg pendapatannya dibawah 3,7 bahkan sekarang aja saya masih 1,9 jt 🤣🤣🤣🤣🤣..... makanya hidup ke depan perlu tabungan walaupun dikit maksimal 10% dr penghasilan untuk tabungan dan jangan mementingkan gaya hidup. Hidup perlu bersyukur, sederhana dan investasi 👍👍👍👍
3,7 JT itu bisa buat pengajuan beli rumah subsidi... siapkan dana paling tidak 50 sampai 60 juta untuk bayar DP sampai dg serah terima kunci. Mungkin yg dibawah 50jt jg ada tergantung harga tiap2 developer. Cicilan kurang lebih 950 rb selama 20 tahun
Di jakarta jika mau nyaman dan bahagia minimal dapat 50juta/bulan. Lebih baik di kampung usaha cendol dawet meski ngga seberapa tapi bahagia bisa punya rumah, cukup sandang pangan papan masih masuk akal.
walaupun leasehold 99 tahun, di singapore gak ada yang harganya 1Miliar rupiah. HDB di daerah pinggiran (Ponggol) juga paling murah 5Miliar rupiah.. mungkin maksudnya 1million SGD kali (=10 miliar).. wkwkwk..
@@qizobiqizobi4303 iya tp berbanding gaji juga donk. Btw, utk ukuran negara maju kayak Jepang, Inggris, Hong Kong... Rakyat Singapura jauhhh lebih gampang membeli rumah dengan gaji mereka. Karena perumahan sana didesain pake skema ala perumnas mayoritasny. Bandingkan dengan Hong Kong yang justru izin buat bangun perumahan malah dibisnisin sama pemerintahnya walhasil pengusaha swasta lah yang mengontrol harga di Hong Kong. Sedih lo ngliat kualitas apartemen di Hong Kong...
makanya solusinya itu cuman 1, AMBIL balik uang rakyat yang ditilep ama keluarga cendana, kelola dan kenakan hukuman mati untuk yang mau korupsinya. .50% masalah di indonesia langsung beres
jujur, aku melihatnya juga, selain biaya kos ya, itu hedonnya. Udh hedon, ditambah para makelar tanah & properti, makin susah lah kita milienial gk bisa beli rumah. jujur dri pengalamanku, aku hedon utnuk barang2 kecil, tpi gk pernah sampe konser2 atau staycation keluar kota/keluar negri. puji tuhan 2 tahun nabung & cicil developer, dpt rumah di Parung Panjang (KPR). Jauh memang, tpi balik lagi, puji tuhan sudah punya rumah. Kebetulan rumah yg ku ambil deket stasiun KRL, jdi klo terpaksa pindah kesana, ya masih bisa terkover ama stasiun lah. jadi buat milenial, apa lagi yg umurnya masih muda banget nih, yg 22 tahunan, coba deh hedonnya di kurangin biar bisa nabung dp rumah. serius deh... 1-3 juta deh di sisihin per bulan, pasti kekumpul dp ama buat bayar cicilan KPR na. p[uji tuhan umur 24-26 thun sudah punya rumah.
Konsekuensi dari sistem kredit perbankan dan tanah dijadikan spekulasi untuk orang yg bermain di pasar modal dan asuransi. Nggak cuma di Indonesia. di Amerika pun orang sulit punya rumah, maka nya banyak yg jadi gelandangan. Sistem di sana kejam. Nggak bayar mortgage dalam waktu seminggu bisa langsung diusir polisi dari rumah
karena tanah2 sdh dikuasai konglomerat pengembang perumahan dan Indonesia kini mengalami problema yg sama dgn negara2 maju....mahalnya harga rumah dan biaya hidup yg kelak akan mendorong kaum muda utk malas menikah atau mempunyai anak di kota2 besar
Sebenarnya ekonomi Indonesia itu tergolong gagal tapi tertolong oleh internet, jadi orang depresi gak keliatan karena banyak drama yang bertebaran di internet yang membuat mereka lupa pada penderitaan pribadi..... Kehancuran sistem ekonomi Indonesia adalah salah satu *DOSA TERBESAR SOEHARTO* Yang tidak bisa diampuni
@@justw4lkbesideme asal lu tau pondasi ekonomi indonesia itu investor asing, apbn, sama kroni pejabat. orang indonesia susah jadi kaya karena semua akses ekonomi udah dikuasai mereka..... artinya mustahil orang susah mengubah nasib..... coba lu liat mayoritas orang kaya sini asalnya dari mana, jelas harta orang tua, yang miskin jadi gembel.... itu semua ulah soeharto dan kroninya...
Kesian ya org Indonesia.. Kat Malaysia , org kerja satpam pun boleh beli rumah .. rumah yg ada tiga kamar , 2 kamar mandi .. harga minimum rumah di Malaysia sekitar RM75K .. Pemerintah Malaysia utamakan "pengisi" Negara dan kedua Negara itu ..bila "pengisi" itu terbantu , auto negara juga dibantu .. Bandingkan dengan kekayaan negara loe .. besar wilayah 10 kali ganda dr Malaysia, rakyatnya 10 kali ganda dr Malaysia , kekayaannya juga 10 kali ganda dari Malaysia, seharusnya kalian semua bisa sejahtera mungkin lebih dari Malaysia .. Dipaksakan masuk G20 , negara G20 yg lain pertama, utama rakyat dahulu , kedua baru keinginan Negara ..
@@Che_Khaleeda kalau tidak paham tentang G20 mending diam saja dari pada terlihat bodoh. G20 itu kerja sama ekonomi negara dengan GDP terbesar 😂😂 jd gak ada yg dipaksakan dan kesejahteraan itu bukan syarat tapi tujuan dari kerjasama G20😂
@@D.A.S613 So loe dpt apa negara loe kaya ?? Udah ada mobil berapa ? Rumah loe ada brapa ?? Simpanan uang loe ada ke sampai RM100k ?? Dunia memandang kesejahteraan rakyat loh .. per-kapita .. Kaji dong pendapatan rakyat perkapita dlam Negara G20 tu .. yg paling rendah itu siapa ??
Saran buat para temen temen millenial, kurangi gaya hidup hedon, makan makan di resto, minum boba bobaan, upgrade iPhone setiap rilis beserta watch dan airpod nya. Ngeliat kosan tetangga gw, paket dateng tiap hari, giliran ngobrol sibuk ngeluh ga ada duit. Gw yang udah punya rumah aja paket sebulan sekali pun jarang. Jauhi Paylater, PINJOL, ama JUDI SLOT. Kerja dapet dikit atau gede usahakan lebih banyak yang di tabung daripada yang di habisin.
Pengen punya rumah sendiri, tapi gak bisa dicapai targetnya dengan cepat. Gaji masih terbilang kecil. 🙂Pengen kerja luar negeri biar bisa beli rumah di Indonesia. Itu pun masih rencana.
Hrg property tinggi karena banyak kapitalisme membeli tanah dan rumah di renov lalu di jual lg dengan hrg lbh tinggi, terkadang pada 1 wilayah tertentu banyak property atas nama 1 org. Misal daerah kebon jeruk ada 1 org yg main property dia akan banyak beli rumah atau tanah di daerah itu, dengan skill nya dia menaikkan nilai property di daerah tsb, sebenarnya permintaan property yg tinggi bukan karena tanah atau rumah laku, tp krn ada "pemain" yg menaikkan nilai
sepakat. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini menjadi bom waktu.
Sebenarnya ini sudah lama. Tp gak ada intervensi dr pemerintah.
nunggu housing bubble pecah di indonesia, tp gatau kapan. yg jelas kalau pembeli sudah benar2 berkurang karena tidak mampu membeli, maka harganya mau nggak mau harus turun, mirip seperti yg terjadi di US 2008
@@rizqiv2 tp keknya bakal lama deh soalnya rasio yg butuh j mampu beli rumah jg masih gedhe. Beda sama di amrik yg pernah bubble property pecah
@@rizqiv2 housing bubble di US itu adalah kredit macet, itu karena institusi financial Amerika melepas kredit sembarangan, sehingga thn 2008 adalah puncak Dr kredit macet. Karena wkt itu di sana 1 org bisa punya rumah 2 bahkan sampe 3 melalui kredit, tanpa melihat pertimbangan keuangan. Berbeda Hal nya dgn di Indonesia, mereka kaum kapitalis sdh merambah di berbagai profesi, baik itu pegawai pemerintah maupun swasta. Berlomba2 beli tanah atau rumah, bangun kost2an, bangun bedeng, Dan jenis2 bisnis property lain nya, padahal klo di telusuri gaji aja gk cukup utk beli atau bangun itu semua. Belum lagi para pebisnis perumahan/property, melakukan Hal yg sama, imbas nya property merangkak naik. Nah masalah terbesar demografi Indonesia ini sangat besar dengan negara kepulauan, Jd peluang kapitalis sangat besar di Indonesia utk berkembang, bagi kaum muda skrg yg baru memulai profesi Dan wirausaha hanya mendapat rumah subsidi, sedangkan demografi yg besar itu tadi yg dapat kaum kapitalis. Benar pendapat rekan2 sebenarnya harus ada pengaturan, mapping sejauh mana 1 org bisa menguasai property. Seperti di Singapura, tidak sembarangan warga nya boleh punya property, sehingga ada keseimbangan antara pertumbuhan jumlah warga masyarakat dengan luasnya demografi. Ya semoga pemerintah bisa melihat Hal ini. Ini bukan Salah pemerintah atau pengusaha, ini adalah warisan kaum penjajah yg sdh mendarah daging di Indonesia, yaitu memiliki sifat "menguasai". Jd rekan2 teman2 jika hari ini kalian semua sudah sukses, punya uang banyak, ajarkan Hal ini ke keluarga teman2 saudara Dan anak2 kita, bahwa kita adalah warga bumi yg jumlah nya gk bertambah, tp jumlah manusia bertambah, kita belajar bagaimana memberi kesempatan kpd org lain juga bisa sukses, dengan tidak menjadi org yg suka "menguasai". Yah ini hanya pandangan saya. Semoga.
Pemerintah tidak berbuat apapun untuk membatasi para developer besar pemain property mewah. Karena mereka selalu membeli tanah di daerah pinggiran, kemudian membangunnya menjadi property mewah dengan harga yang wah.
Otomatis harga tanah di pinggiran daerah pun ikut melambung tinggi, mengikuti harga di area property mewah tersebut.
Pemerintah daerah dan pemerintah pusat sama2 sampah!
Tidak membuat regulasi pembatasan kepada developer2 besar.
sepakat. sialnya orang2 lokal disekitar sana malah ketiban sial. karena tiba2 harga2 pada naik. trus keturunan2 mereka jadi susah nyari tanah. belum lagi ada konversi lahan. kejadian di taman nasional komodo. jadi kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu. karna itulah saya selalu benci dengan orang2 yg kaya dan berbisnis properti.
@kudi lol, sesat berpikir.
btw situ yg harusnya belajar. yang maen ambil dan bagi2 rata itu bkn cuma komunis doang. lu cuma taunya komunis di era perang dingin aja. justru malah lu yg beranggapan kalo komuni itu tak bertuhan.
bro, itu tanah bukan punya pemerintah, ngapain pemerintah ikut campur. tidak usah munafik lah para pemilik tanah di pinggiran senang2 aja tanahnya dibeli org kaya pake harga diatas rata2. kalau mau komplain ya ke pemilik tanah itu bukan ke pemerintah. salah sasaran...
@@29perdana berarti jangan komplen klo harga minyak tanah, telor, beras naek ya. kan yang jual bukan pemerintah. itulah peran pemerintah untuk menstabilkan harga.
@@nheza komplain pun tetap beli kan ?
Millenial adalah generasi tangguh:
Selain dia bersaing dengan sesama milenial, dia juga bersaing dengan senior mereka bahkan generasi guru2 mereka
Bukannya setiap generasi begitu?
@@logiray beda, karena faktor perdamaian yang lama.
Sebelum era modern (perang dunia 2),
Dunia selalu ada peperangan dimanapun kapanpun dengan berbagai skala.
Pakai logika aja: “penduduk jaman skrg sama jaman dahulu banyak mana?”
Itu matematika sederhana
Gen Z dan seterusnya jauh lbh susah dari millennial, kecuali ada event besar seperti perang dunia
@@ChouLeeMe logika nya cerdas gua akuin ini bener karna dijaman ini emng bener bener semuanya sulit bahkan lapangan pekerjaan ga memadai jumlahnya 10:1000 yg daftar ribuan yg keterima hanya 1-5 org saja dan bahkan gajinya pun umr bisa dibilng tinggi dan itu jga sistem nya kontrak pula banyaknya penduduk skrng ini ga merata kaya di jkt penduduknya membeludak sampai lapangan pekerjaan pun sangat minim sedangkan dikota kota kaya solo malang kalimantan lapangan pekerjannya masi terjangkau dengan banyaknya penduduk disana jadi benar klo dibilng generasi milenial lebih tangguh dan lebih sulit
@@moodizen izin mas lebih mengerikan lagi
biasanya sebelum dapet sistem kontrak kita jadi "HIRE" Dulu yang durasi kontraknya bulanan wkwk.
persis yg sedang saya alami skrg, merantau ke jkt , terpaksa anak istri belum bisa ikut , beruntung saya bisa tidur di kantor walaupun namanya kantor tetap bukan tempat untuk pulang melepas penat dan lelah setelah bekerja, kalo ngekost pun dihitung2 agak berat karena gaji dibawah UMR, memang miris masih banyak perusahaan yg gaji karyawannya dibawah UMR, tergantung kemampuan perusahaan dan kita tidak bisa menyalahkan juga.
Tapi saya salut bang, setidaknya udah punya istri
Iya masih banyak perusahaan tidak sesuai UMR
Prihatin menkeu bukan buat wong cilik tapi berpihak kepada koruptor
pemghasilan gaji hnya cukup buat byr kos sm makan anak istri itupun jg usaha sampingan jualan cilok libur kerja.ga bisa kredit rumah subsidi krn dp nya jg besar ga mampu krn gda uang.lahir dr org tua miskin tdk punya tanah warisan dkampung. indonesia kan luas andai ada yg kasih tanah kosong buat jd petani dah seneng bgt ga perlu merantau kota hidup susah bahan pokok mahal2😭menderita bingung
konteksny lihat dlu gan, klo saya mmg seperti melamar pekerjaan betul sy harus menerima semua proses, saya kembalikan lagi ada g yg diperlakukan seperti itu
Hidup jaman sekarang..rakyat menengah kebawah dipaksa harus mengikuti inflasi harga padahal kenaikan umr gk sepadan. Saya harap pemerintah bisa menekan kenaikan 2 hak utama masyarakat, pangan dan papan. Harapannya bisa ditekan sedikit pembangunan developer untuk masyarakat menengah keatas supaya harga properti rata rata daerah tidak meroket tinggi.. sering lihat harga rumah dilingkar luar kota harganya sudah tidak masuk akal..miris rasanya.. untuk gaya hidup kaum milenial semoga masyarakat bisa cerdas memilih mana yang berfaedah mana yang enggak
itu akibat uu bank salah satunya
gausa banyak alesan .. gaperlu anda ke eropa atau amerika. sana anda beli rumah di manila filipina. coba tanya harganya berapa hahahahaha bandingin sama sini ayo.
@@mrzz-hf7tt alasan gue masalah buat elu? gue bicara indonesia, ngapain bahas negara lain..kebijakan beda beda gk bisa disama ratakan..
Pointnya elu kemana?
Koq hidup jaman skrg?? Emg hidup jmn dlu gmpang beli rmh bikin rmh?? Sekolah aja pada nyeker boro2 beli rmh... Justru jmn skrg ini persawahan habis dibuat rmh2 penduduk... Krna cepatnya perkembang biakan manusia, kb gk boleh dlm islam golongan trtentu,
sepakat. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu
Alhamdulillah saya hidup di desa sudah punya rumah, walaupun tidak begitu bagus, tapi cukup layak di gunakan untuk hidup dan ibadah hingga akhir hayat
Alhamdulillah udah punya rumah sendiri wlopun cuma dikampung,, in shaa allah Bulan 10 adeku mau bangun rumah sendiri Dr hasil gaji umr dikampung. Yg blom punYa rumah semoga dilancarkan rezeki'y aamiin
Saya punya 3 rumah & lahan kosong (+-) 2.000 m2 hasil warisan malah bingung sendiri mau diapain krn lokasinya di pedesaan mau dikontrakin jg harganya murah sangat mau dijual sayang kenang2an dr keluarga terdahulu. @.@
@@nagispring3123 klo pendapat saya lahan kosong mending dimanfaatkan jd ladang sayur klo mas gk dikampung lebih baik minta di urus saudara tau kerabat biar jd hasil pangan trus rumah dari pada kosong lebih baik dikontrakan murah gpp asal ada yg bebersih n menjaga..
@@nagispring3123 tanamin singkong, sembari tanam kayu keras
@@nagispring3123 diwakafkan menjadi Pesantren atau Rumah Ibadah boleh mas. Menjadi tabungan akherat kelak 💪💪
Di kampung perbandinganya jauh bgd kah harganya klo di pinggiran kota?
Saya dan pasangan orang Bank, saya kerja di bagian kredit. Kantor saya dan pasangan di Pusat Jakarta, dan berencana tetap di wilayah DKI karena rata-rata pendapatan lebih besar disini. Saya dan pasangan sukurnya gaji diatas UMR. Namun, setelah perhitungan berbagai faktor (biaya bunga, jarak, lokasi, dll) Saya memutuskan untuk tetap menyewa (kos, Kontrak) sampai punya Uang untuk beli rumah di pedesaan agar bisa pensiun dini.
masyallah semoga lancar kak
Aamiin
2017 pernah ambil kpr,dan nempatin selama ± 2 tahun,akhirnya saya over ke orang,karena lokasi lumayan jauh dr tempat kerja.
Sekarang kembali ngontrak yg Deket tempat kerja dan rencana ingin bangun rumah di kampung saja.
Hidup di kota memang lebih mahal dibandingkan hidup di desa,belum lagi biaya sekolah anak yg semakin mahal.
Bener bang, gw udah 13 thn kerja di Jakarta. Gaji 5jt/bulan, habis buat makan sma bayar Kontrakan aja, sekali ada KPR cocok adanya di Bogor, tangerang, Bekasi yang paling ujungnya mau ngambil mikir jauhnya dan belum tentu di ACC kalo Karyawan Swasta = Ribet Indonesia Ini
@@Wakanda_bin_konoha peluang usaha online itu juga bisa di akses di desa bro asal punya internet
rasai hidup di jepang apa amerika biar mikir anda kalo bbm segitu harganya ya
baru hidup di kota indo aja komen cobain di newyork bang. noh harga bbm jd gausa byk protes harga naik nanti
@@vennyyuliaanastasya8796 Amerika skrg sudah banyak yg homeless, karena harga rumah makin mahal. Amerika dan Jepang jelas wajar karena mereka negara liberal bukan egara Pancasila. Karena dalam Pancasila itu ada UUD 1945 yg berbunyi
"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara"
"SDA digunakan seluas2nya untuk kemakmuran rakyat"
Minta Doanya all. 4 hari lagi mulai membangun rumahku. Dan untuk kedua orang tuaku. semoga di beri kelancaran rizki dn di beri kesehatan. Aamiin ya robbal'alamiin
Menurutku, problem utamanya karena padat penduduk, semua orang pindah ke jakarta karena di sana banyak lapangan kerjaan dengan gaji menjanjikan (dibanding pekerjaan serupa tapi di daerah). Menurutku solusinya, buat aturan untuk mewajibkan perusahaan melakukan remote untuk beberapa pekerjaan (misal software engineer, penulis, desainer, dsb). Supaya orang2 gak perlu datang ke jakarta (kalaupun harus ke sana cuma occasional dan ga tiap hari). Jadi akhirnya persebaran penduduk lebih merata dan kemacetan di jakarta bisa berkurang. Karena uda keliatan hasilnya, saat pandemi kemacetan di jakarta berkurang (karyawannya banyak yang wfh). Imagine if it was done for years.
@Yunus Umama data dr BPS 2021 mengatakan lulusan SMA/SMK mendominasi kalangan pekerja di JADETABEKKAR. soal gaji maksimal UMR atau dibawahnya sedikit lah. Mereka tidak minta gaji besar atau nasib mujur, mereka cuma minta bisa kerja. karena di daerah lapangan kerja ga banyak, sudah UMR kecil digaji dibawah UMR lagi. di jakarta yg jual kopi starling itu banyak anak2 putus sekolah SMP-SMA. dari berbagai daerah, bahkan tempo hari di monas saya ketemu komunitas starling chapter madura yg membernya ada 200an org, itu belum dari kota2 lain. jual starling sehari jualan sekitar 12-16 jam bisa untung bersih 100-150 rb (untung ya, bukan omset), gila ga tuh. apalagi musim demo gini bisa tembus untung 200rb sehari. mereka di daerah kerja apa yg sehari bisa penghasilan segitu ? ga ada.
@Yunus Umama anda nyari skill kek apa, kursus... jangan mau dimaklumi terus, hidup keras boss gak selamanya lo dimaklumi orang, cari jalan keluar, kalo bisa diusahakan Kuliah di UT kek, biar bisa memajukan kota lain...
Kartel developer dibiarkan, sedangkan lahan dengan mudah diberikan kepada para pengembang. Belum lagi dengan marketing 'buruan beli, Senin harga naik'. Persen margin tinggi, serta tingkat kenaikan harga properti tidak diregulasi oleh negara, berakibat developer menangguk untung besar, sementara rakyat kecil menjadi semakin sulit memiliki rumah. Kalau mobil masih dibatasi pembelian dengan adanya pajak progresif, tapi kalau rumah tidak demikian, kita dengan mudah bisa menemukan rumah yang dibeli oleh investor, tetapi kemudian dibiarkan saja tidak terisi, karena dengan kenaikan harga tanah dan rumah, nilainya lebih besar daripada bunga di bank.
kenaikan harga properti itu sudah pasti, tiap tahun naik. kenapa kalau ada tanah kosong atau sawah kok ga dibeli negara dibuat rumah murah ?? atau di setting harganya terjangkau. karena pemilik tanah gamau !! selama ada pembeli harga tinggi yaitu yg diprioritaskan. tanya dah saudagar2 tanah di kampung2 itu, mau mau tanahnya diatur pemerintah. tanah gue suka suka gue... jadinya kembali lagi yg punya duit yg
berkuasa
Ini juga terjadi di Tokyo, Hongkong dan New York. Dimana rumah susah didapatkan dan harga sewa properti yang sangat sangat mahal.
Ini hanya terjadi di Kota Besar Metropolitan, di kota kecil mending orang beli tanah terus bangun rumah sendiri, jarang ada yang beli rumah langsung
Intinya adalah pemerataan . Daerah Jakarta atau kota kota besar udah terlalu padat, harga nya udah gak masuk akal, karena permintaan akan hunian sangat tinggi.. jika kita lihat di kota kota sedang atau kecil atau ke kapubaten harga tanah masih cukup terjangkau karena masih banyak lahan kosong, tapi ya begitu jauh dari tempat kerja, disini lah peran pemerintah harus ada, yaitu memeratakan tempat tempat industri di berbagai wilayah supaya kepadatan penduduk bisa merata..
Ini saya setuju konsep pemerataan, tapi sialnya pemerintah daerah itu bnyk yg malas menawarkan daerahnya untuk lokasi investasi dan perekonomian ditambah brengseknya minta upeti juga ke pengusaha2 yg ada di daerah. Sudah di daerah, fasilitas seadanya, upeti iurannya bnyk bgt.
Di daerah harganya skrg hampir sm dgn bodetabek kok. Lihat aj iklan" rumah di daerah.
@@td5734 daerah mana bang.. saya tinggal di malang, harga masih terjangkau.. kecuali di kota malang.. untuk daerah kabupaten harga masih murah bang.. siasati jangan beli perumahan.. beli tanah kosong aja di bangun rumah sendiri..
solusinya sebenarnya gampang.... revolusi industri 4.0. work from anywhere...
Pemerintah jgn cuma mengingatkan tp adalah tugas pemerintah utk mengerem laju kenaikan harga properti dan mengenjot pertumbuhan ekonomi agar pendapatan masyarakat bisa meningkat.
Resiko diperbolehkan investasi property secara pribadi, yg sudah kaya ngerok tanah murah sana sini dibangun jual mahal karena tau tanah ga bakal turun dan pasti naik. Kalau saja pemerintah membiarkan "rumah" pertama mudah dibeli, dan berikutnya harga semakin mahal hingga seterusnya. Pasti masih bisa minimal punya 1 rumah.
Blum ada yg memperhatikan pendapatan dan pengeluaran seperti ini.... Turut bangga kepada bu sri mulyani yg bisa memahami dan memaparkan keadaan rakyat.... Maju terus bu sri mulyani
Dosen gue udh duluan ngomong sblm bu Sri menjabat malahan
@@muhammadthamrin1356 oh ok
@@galihclasher661 mantep kan dosen gue 👍
hah?
@@muhammadthamrin1356 oh dosen lo yg ngajak demo itu?
Sangat realistis dan relate bngt untuk masa skrg nih, kita kerja pun mau nyicil rumah mikir beribu kali krn suku bunga yg tinggi, kalau mau dipaksakan cash 5-10 tahun terkumpul misal harga rumah juga pasti sudah melonjak drastis. Ibarat kata kenaikan pendapatan/gaji rata2 hanya 2% per tahun, sedangkan kenaikan harga properti bisa 20-50% per tahun, jelas semakin tidak terkejar. Ini PR banget bagi pemerintah harus bisa mengendalikan kenaikan harga properti atau boleh juga mendorong kenaikan pendapatan pekerja. Semoga pemerintah mampu mengatasi masalah seperti ini.
@@adhisip Bangun rumah butuh tanah
sekrng di kota+pinggiran udh ampir gk ada tanah murah
situ ngomong kaya gampang aja bngun rmh
Nyewa kotnraktor,nyari tanah,ngurus pajak bangunan,ngurus ijin air,dll
ketauan ente belum pernah bangun rmh
Biar memang masih susah utk punya rumah, tp sekarang ini utk punya rumah tidak mimpi lagi, terima kasih buat gubernur arab yg udah kasih umr sekarang yg sangat bagus!!
@@julianvalorant3440 kalau di Jabodetabek harga rumah/tanah dah diluar jangkauan lah buat millenial kecuali punya pekerjaan yg top bgt atau ortu yg kaya bgt.
Saya di Medan masih bnyk rumah dibawah 500jt, EMG sih gak dipusat kota tapi ke pusat kota jg cuma perlu waktu 20 menit. Gak susah lah.
Mungkin pindah ke kota lain bs jadi solusi.
sepakat. memang PR. kalo saya berpendapat org2 yg tanah rumahnya luas dan rumah dari satu. coba diambil pemerintah. negara ini kepulaan dan penduduknya anyak ke 4. tentu permintaan tanah akan tinggi. tapi tidak dimanage dengan baik dan dipilah juga untuk pertanian, hunian, industri, lingkungan dan peternakan. begitupula hilangkan lahan parkir kendaraan pribadi. jangan sampai ini jadi bom waktu
@@andikak706 dibawah 500jt tetap gede kan ya bang? maksudnya dengan perbandingan gaji atau pendapatan orang2 didaerah abang.
Saya pedagang kaki lima Alhamdulillah udah bisa beli rumah 😁
Dagang kenceng yaa duitnyaa
Benar, jangan aneh kalau ada rumah di suatu perum/townhouse/lingkungan umum banyak yang kosong/sewakan, kebanyakan a.n 1 nama.
Mungkin alasan tetua2 ini baik, beli duluan untuk warisan anak cucunya biar ga repot mencari lagi. Tapi jangan juga anak 3 property nya 6
Termasuk tanah. Bahkan a.n 1 nama bisa punya 3-4 tanah kosong. Di daerah kadang lahan kosong bisa disewakan buat jadi lahan parkir/lingkungan jualan makanan dgn rombong
Alhamdulillah
Pada umur 28 tahun sama Allah diijinkan bisa beli rumah 1 kamar . diumur 32 tahun rumah itu di jual, beli rumah lagi yang kamar 2 . sekarang umur saya 33 tahun.
idup itu proses, dan idup itu tempatnya ujian . semangat semuanya , tetap merapat ke yang Maha kaya, Tuhan YME .
Usaha apa bro
Banyak spekulan rumah, seharusnya pemerintah membuat aturan untuk membatasi spekulan tersebut. Setiap rmh yg dibeli hrs ditempati pemilik, jika tidak akan ditarik. Krn saat ini banyak properti yg sdh berdiri tp tdk ada penghuni tetap.
Makin ngada2 aja idenya 😂
Alhmdulilah udh bisa beli tanah hsil kerja dan keringet sendiri tnpa bantuan org lain..dan warisan....alhmdulilah merantau menjalani hidup sederhana sesuai kebutuhan belajar senag menikmati hidup...untuk selalu bersyukur..dn ingat kepada allah swt belajar hidup seimbang...dg keyakinan akn terwujud doa dn keinginan kita tggl nabung bangun...yg pntg fokus untuk mengumpulkn aset dn bersedekh jg ingt org tua....supaya masa tua tggal menikmati......terima kasih ya allah dg semua yg engkau berikan kepaku.....untuk kaum milenial hrus smgt..........warga indonesia pasti bisa beli rumah.. .❤️🇮🇩
Alhamdulilah usia sekarang punya rumah dua di kabupaten Tangerang, beli di jakarta impian belaka kecuali setara manager ke atas atau usaha yg omset nya baik
Pemerintah harus mengatur transportasi jg, rumah cicilan murah jauh, tp biaya ongkos PP mahal, ojek dll
Buset bandung 12%, ini yg ngebuat org kita banyak berinvestasi di property yg akhirnya permintaan tinggi dibanding penawaran, dan berakhir harga terkerek naik tinggi, saya pribadipun 4tahun kerja langsung beli tanah sana sini walau sepetak" di kawasan yang akan jd strategis, karna tau kenaikan harganya akan cepat, ya ini akibat mainset org indonesia sama semua, house is priority.
Banyak2 tahajud,sedekah,solat duha,bakti sama orang tua dan terus berdoa yang kuenceeeeng... insyallah diberikan jalan sama ALLAH SWT supaya diberi hunian yang layak ...amin
Banyak2 krj x bang kan cr duit
Rumah yg kaya gimana dulu. Besar, minimalis, atau petak. Dan lokasinya kota, pinggir kota, atau kampung/desa. Saya rasa kalo bisa nentuin bajet bisa² aja sih. Asal bisa nabung. Dan manajemen keuangannya bisa dikontrol.
Bersyukur punya rumah peninggalan dari orang tua...
Gaji memang gak pernah sebanding dengan pengeluaran, itu sudah pasti. Saya anak rantau aja begitu, cuma ya berpikir positif aja, selalu menabung untuk menjaga hal2 yg gak di inginkan. Kalo ingin property sebaiknya pikir2 lagi beli di area dan pinggiran perkotaan. Belilah di area pedesaan atau pedalaman. Saya prinsipnya seperti itu, karna saya merantau cuma buat masa depan aja, memang sangat sulit di jalanin, tapi selama masih muda tahan napsu aja dulu.
Ini persis perhitunganku kalo ngambil rumah jauh dengan cicilan ringan. Harus sedia dana ekstra untuk perawatan kendaraan dan juga transportasi.
Harga rumah yg real price yg bisa dijangkau oleh masyarakat sebenarnya di harga 150jt standar tapi kualitas baik, 250jt medium dan 350jt lmyn mewah, diatas 350jt itu ud diluar jangkauan mayoritas masyarakat pekerja.
ada ini, di sragen
Ini makanya pemerataan itu baik. Sudah tepat pembangunan IKN. Harus ada titik ekonomi baru yang bisa menyaingi Jabodetabek.
ya, solusinya adalah transmigrasi dengan penyediaan lapangan kerja di daerah-daerah, area perumahan dibangun di dekat perusahaan, kalau dulu transmigrasi hadiah tanah pertanian yg luas, sekarang cukup 5x10 buat rumah 2/3 lantai sama halaman 5x5 buat parkiran plus pekerjaan ☕🙏
Pembangunan IKN itu ga ada kaitannya dengan nurunin harga tanah di Jabodetabek.
Harga tanah itu seturun2nya berapa sih??? Ga bakal turun bro... pas pandemi kemarin dan kita PSBB aja diobral2 juga tetep ga kebeli.
@@drivesomewhere3809 transmigrasi itu tidak mudah. Kita mulai dari awal di tempat yg tidak kita ketahui karakteristiknya. Banyak transmigran yang balik lagi ke jawa
@@eddoalvianto8288 sorry kami warga asli gk menerima transmigrasi
Tanpa pindah IKN sekalipun sebenarnya bisa melakukan pemerataan ekonomi yg penting pemerintah mau mendukung pengusaha lokal, baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar,, tp sayang pemerintah hanya mendukung asing,
Lebih perihatin lagi nih yang belum punya pekerjaan, boro² planning ambil rumah, makan sehari-hari aja berat.
Inisiasi pemerintah apa? Buka lapangan pekerjaan yang diserap 0.01 dari 270jt penduduk indonesia. Sisanya? Masih bisa menkeu bilang gak bisa beli rumah?
PNS iya ada SK. lah, orang non pegawai? Analisis sekelas menkeu yang masuk angin menurut saya.
Harusnya pemerintah membuat rumah susun murah ramah lingkungan kayak china.... Tiap daerah membangunnya sesuai penghasilan generasi anak muda minenial di daerah....sehingga tidak menikut orang tua lagi dan menjadikan mandiri
Jangan contoh china kalo masalah perumahan, itu sektor properti china aja udah bbrp taun ini collapse. Kalo mau contoh public housing ke singapore aja, cara mereka ngatur komposisi harga apartemen dalam 1 tower, tata letak apartemen mahal dan murah, larangan dominasi ras tertentu, batasan kepemilikan public housing, tinggi bangunan yg selang seling tinggi rendah, skema pembiayaan, dah gausah jauh2 contoh yg deket aja
Justru malah lebih parah sistem rumah di cina kocak 😂.
China lagi banyak yg let it rot bukannya ?
dimana mana gitu kek singapura
Problem utamanya adalah gedung bertingkat
Nah di sinilah knp pemerintah tidak menaikan ump di tahun ini,padalah di tahun inilah bnyk yg pd naik,smoga thun dpn pemerintah bisa mengerti prasaan para buruh saat ini sperti saya
Mending kalo bkin rmh di desa ,tp dgn akses logistik(pwngiriman) misl utk banis msa dpn yg lengkap dan internet full
Rumah deret kalau diberikan satu jalan roda empat di depan, dan satu jalan setapak di belakang untuk ukuran panjang 10-15 meter, dengan halaman untuk parkir dan konsep green House living, bisa jadi hunian yg murah dan nyaman, syarat nya pengembang mesti nyediain pot2 yg menempel di dinding untuk menciptakan kesan asri, bisa juga dengan membuatkan taman pada rooftop di atap lantai 2/3, untuk keamanan rooftop cukup pakai dinding kawat 2 meter, kemudian diberi atap, bisa jadi alternatif halaman juga ☕🙏🇮🇩
udah cukup ngarangnya, sekarang kembali ke realita👍
@@marshal1091 kalau di daerah mulai harga 400jutaan masih masuk akal, rumah deret dua lantai dengan rooftop, as 5x10 meter, lantai 1 dibuat teras dengan garasi ukuran 5x5, dikunci dengan pagar pendek saja untuk mengamankan kendaraan, di depan bangunan langsung jalan satu arah untuk kendaraan roda 4, lahan 100x 25 meter sudah dapat 40 rumah dua baris, dengan jalan setapak di belakang untuk sirkulasi udara serta saluran air 🙏👍
@@drivesomewhere3809 iya bro analisismu bener, gue yakin mungkin elu seorang pengembang atau spesialis dibidang itu.Tapi konteksnya kan "gaji milenial yang tidak sebanding dengan harga rumah" Ibarat sadisnya, udah bisa beli gubug sendiri udah Alhamduillah
petinggi negriku adalah koruptor
@@SANGANIME padahal kalau lewat pemerintah yg punya sumber anggaran tak terbatas, semuanya jadi mungkin
rata2 kalo ada developer yg mau bangun kompleks perumahan baru atau tower apart (non subsidi), blom jadi udah di beli duluan unitnya sama pemborong, trus nanti akhirnya disewa2 in deh tuh ke orang2 yg udah berkeluarga. atau dijual dgn harga yg lebih mahal. Btw, yg di borong ini bukan unit menengah ke atas, tp justru yg menengah kebawah, karena kbnykn org2 yg baru nikah di Indo mayoritas dari kalangan tersebut.
Ya org2 kaya jg rata2 paham klo bisnis property yg gampang laku itu kelas menengah ke bawah kelas pekerja
Menurut saya, yang salah itu bukan rumahnya, tapi orangnya. Sudah tau rumah di pusat kota harganya mahal, tapi masi aja berekspetasi tinggi mau membeli rumah di pusat kota. Diluar jakarta ada banyak rumah yang murah, bisa aja beli rumah di kampung.
Beli KPR di jakarta, setara rumah mewah di kampung sendiri.
Tapi beli rumah di pinggir banget sementara kerja di pusat kota kekurangannya adalah ongkos transportasi yg besar dan waktu perjalanan yg lama.
Menurut saya kalau kantor² di kota² besar bisa menerapkan WFH (diluar masa pandemi) maka karyawan tidak perlu memaksakan beli rumah di pusat kota.
Gua pindah ke Tanjung Morawa/Deli Serdang, rumah subsidi disana hanya dibawah 150jt luas di 84m (7x12m) awal" memang susah tpi alhamdulillah seiring waktu bisnis sy disana maju.
Tetap semangat bung utk merantau
Sebagai perbandingan dikorea.
Di korea gaji umr sekitar 1.800.000 won 8 jam kerja. Harga koskosan atau sering disebut oneroom rata-rata 400.000 won perbulannya itu untuk di kota kecil, belum termasuk listrik air dan gas, listrik gas dan air minimal 100.000.
Belum termasuk kebutuhan pokok seperti kebutuhan rumahtangga, perbulan minimal 200.000, belum kebutuhan tambahan seperti tagihan handphone, 69.000 perbulannya, blom biaya transportasi minimal 100.000 perbulan. Biaya tambahan lain seperti minum alkohol setiap weekend bisa sampai 100.000. Kalau diitung2 cuma bisa nabung 500.000. Itu untuk perhitungan kalau gaji basic 8 jam kerja, makanya disini kalau ada lemburan disikat habis buat tambahan penghasilan.
Maaf saran kalau bisa dikonversikan ke rupiah
@@acavella0855 hahah ...nanti elo jantungan kalo di ubah ke idr
@@acavella0855 kali 10 kurang lebih. itu dia juga belon potong pajak,
@@acavella0855 tingal dikali ratenya 12.2
kalau di Korea emang kebanyakan mereka tdk punya rumah melainkan kebanyakan sewa terutama yg masih single, harga rumah tapak di Korea jg sangat mahal lebih murah beli Apartement, kl di Indo kebalikan lebih mahal beli Apartemen... wkwwk
Caranya tingkatkan penghasilan.sy org no riba.dulu beli emas emas dan emas.buat jaga inflasi.sambil usaha ini itu.langsung beli tanah sampe 3.investasi tanah.belajar jual beli tanah.bangun bertahap.alhamdulillah jdi.yang atas rumah kost yang bawah tempat usaha.
Untuk milenial ngajuin KPR ke bank jg sulit meskipun penghasilannya cukup buat KPR karena banyak pertimbangan dari bank untuk memberikan kredit. 🙃
Wah kok bisa gan?? Sharing2 dong
Bank tu gk peduli sama rakyat yg gk punya aset intinya, mau bisnis lu sukses kek klo gk punya aset gk bakal d kasih
@@fierman_diehm yoi btul ,,duit jg trmasuk aset ya,,
Ya KPR itu mnimal harus pekerja tetap atau kontrak jg bs tp tiap bank punya syarat yg beda. Ajukan ke Bank yg syaratnya tdk ribet dan bunganya rendah, sama harus bersih dr BI Cheking. krn KPR rumah itu tahunan.. jd Bank benar2 akan menganalisis dg hati2.
Sama nie sya mau pinjem k bank aj ga bisa.....jd ujungnya ke pegadaian......ribet emg bank it.....pantasan pinjol lbh diminati
Coba belajar ke Penang Malaysia, bagaimana mereka bisa membangun begitu banyak apartemen dan sangat sedikit rumah tapak bahkan hampir tidak ada rumah mewah, tapi gaji minimum bisa 5 juta/bulan.
😭 trlalu berat buat beli rumah apa lg kredit.krna pengeluaran jaman sekarang besar sdangkan pendpatan minim prbulanya, harus 180drjat puter otak biar bs beli rumah 🙏
Ga heran angka bundir semakin meningkat
Di kota gw, rata" rumah 1M, ada yg 200jt tp subsidi, tp sayang nya gaji rata" anak muda skrg hanya 3-4 jtan, ujung" untuk punya susah, lbh memilih sewa atau kost rata" 10jt tiap tahun. Itu pun sudah pas pasan untuk menjalani hidup hari hari
Cost komponen terbesar penyebab rumah naik yg jarsng dibicarakan adalah pajak jual beli yg bisa mencapai 7-10%an totalnya.
Andaikan rumah second yg dijual gknada pajak jual beli, mungkin bisa menekan biaya pembeli. Krn namanya penjual pasti memperhitungkan biaya pajak penjualnya dalam menentukan harga diawal.
bener bgt ini, ppn 11% kmaren pas beli rumah aja udah 100jt sendiri wkwkwkwk
Betul, terlalu mahal. Belum kalau ketemu notaris yg doyan duit. Behhhh
Tidak bisa, pajak berdasarkan nilai jual. Dan itu sudah UU di Indonesia. Segala sesuatu yg dijual di Indonesia wajib kena pajak, baik itu jasa maupun barang.
@@logiray masalahnya rumah second tidak sama prinsip pajak penjualan dg mobil second
Sehingga berdampak rumah2x makin mahal
Padahal rumah itu ada penyusutannya, sama dg mobil, sepeda motor
@@BeeBee-qs1qf kalau utk nilai penyusutan itu dihitung diluar pajak, dan yg hitung pastinya penjual. Disitulah pembeli harus bijak, apa sesuai harga jual dengan kualitas produk. Setelah ada kesepakatan, baru ada pajak. Jadi pajak tidak ada hubungan langsung utk penentuan harga jual.
Kenaikan gaji UMR aja ditekan secara besar2a dengan dalih untuk kepentingan tetap berdirinya perusahaan, tp disisi lain harga2 kebutuhan pokok tidak dapat ditekan untuk naik jadi hal semacam ini yg menjadi problem bagi para buruh2 TDK dapat memiliki uang lebih untuk membeli rumah, tingkat kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran yg begitu timpang menjadi problem yg seharusnya diselesaikan jika pendapatan ditekan kenaikannya seharusnya pemerintah juga harus menggaransi kenaikan kebutuhan pokok misalnya untung masalah pangan dan energi
Saya pribadi sebagai Milenial sudah bisa memiliki rumah pribadi meskipun itu agak minggir dari pusat kota, namun buat saya tidak masalah, setidaknya saya memiliki sesuatu dari yg saya kumpulkan dari pendapatan bulanan saya👌
Usaha/kerja apa bang?
Hehe setuju. Saya juga milenial. Dan udah punya 2 rumah 2 lantai semua di daerah Cibubur. Beli dari hasil kerja keras sendiri. Dulu ga terbayangkan bisa punya rumah sendiri..Wajib disyukuri.
@@rivenzaov4621 saya dibidang marketing om 😁🙏
@@Memermeramera mantap om, ada nikmat dari yg kuasa, berkah punya rumah dari jerih lelah sendiri
@@Memermeramera saya msh belum punya rumah. Doakan usaha lancar yah supaya bisa beli rumah subsidi ngga papa asal rumah sendiri.
Bekasi juga kalau mau akses jalan, transportasi, dan asri yg baik untuk tempat tinggal sudah pada mahal minimal 600jt keatas
Sulit yang sedang saya rasakan menabung buat memiliki rumah sangat berat, saya berumur 22 tahun dan bekerja sebagai programmer dengan gaji UMK 2.2 dengan impian mempunyai rumah sederhana dengan pendapat perbulan seperti itu saya dapat mewujudkan impian saya di umur 35 tahun, Tiap hari hidup hemat mau beli apa2 pikir2 dulu sediih sedih 😭
programmer gaji 2.2 juta??? parah si ini mas
@@manuelkurniawan2924 iya mas banyak yg bilang terlalu kecil, memang bukan perusahaan besar yang saya tempati berkerja, tapi banyak yang saya kerjakan dari project planner sampai maintenance fullstack multi platform saya yang ngerjakan, karena memang saya satu-satunya programmer di perusahaan tersebut, hampir 3 tahun bekerja belum ada peningkatan dari perusahaan, ingin saya bicarakan tapi saya tidak ada keberanian.
dari awal sudah sy tekankan yg jadi masalah disini itu hanya kepercayaan aj, sy rasa sy sudah membuktikan cukup profesional di perkerjaan2 sebelumnya, ga pernah kalian memikirkan kerugian materi, pikiran, stress, mental dll karena ambisi2 egois kalian
@@manuelkurniawan2924 usia dia masih 22 th.. kl utk pengalaman batu loncatan ya gpp sih bs pindah ke tempat lain yg penting ada pengalaman dulu
@@iikatinggangsengii2471 masnya ini mengatakan dari sudut yang mana ini mas 😂
Sini kerja di Batam aja, UMR tinggi rumah masih banyak yg harga 200 jutaan, jaraknya ke kantor juga dekat krn cuma pulau kecil.
🥎🥎🥎🥎 imho, rumah/tanah/property mestinya dimasukkan sbg komponen SEMBAKO, krn hunian adlh kebutuhan pokok manusia ..... jadi pemerintah bisa campur tangan mengendalikan harga ...... NJOP itu acuan harga, tp justru seringkali jadi acuan terendah, akibatnya harga jual properti naik tanpa ada batasan, suka2 penjualnya ngasih harga ...... klo saja property diperlakukan "Harga Eceran Tertinggi", nisacaya harga property bisa lbh terkendali dan terjangkau .... contoh, di daerah pelosok yg dulunya hutan, yg bahkan warag desa sj tidak terpikirkan utk nyari rumput didaerah itu, tiba2 saja harga tanahnya menjadi 7 digit hanya krn dibuka akses jalan lintas propinsi, akibatnya, generasi muda desa musti menyiapkan dana berlipat2 jika ingin membeli tanah/rumah, padahal sebelumnya harga tanah masih 5 digit per meternya ..... belum lagi klo tiba2 ada pengembang kelas kakap yg memborong sawah/kebun d suatu desa, sudah pasti akan mengerek harga properti berlipat2 ...... daerah yg dulunya agraris tiba2 "dipaksa" jadi pemukiman "modern"
daerah pinggiran pesawahan bknnya masih byk tanah murah? mmg jauh dari kota, tp ada kan?
@@elon6784 klo sekedar daerah pinggiran yaa pasti ada, tp namanya berkeluarga, pasti ada pertimbangan sekolah anak, kesehatan dan akses transport, serta keamanan lingkungan
Masuk akal
@@wan7ucxOqSUBryTgfpBr7777 ya kalo maunya begitu wajar saja biaya hidup terasa mahal. Yg sdh punya mobil berkeluarga aja banyak pula yg tinggal di lereng gunung agak jauh dari perkotaan
Gak mungkin, oligarki pd rakus sama duit...gak mungkin peduli sama wong cilik
Hilangkan floating rate, bunga sesuai perjanjian lah. KPR cuma fix rate 3-5 tahun habis itu kena floating rate dengan rate belasan persen. Gimana ga mati coba yang KPR.
harus ada regulasi pembatasan lahan untuk tempat tinggal
Sepakat. Orang2 yg punya rumah dari 1 dan lebar dan luas harus direbut kembali. Serahkan kepada rakyat dan jadikan tempat dan ruang terbuka hijau.
Negara ini negara kepulauan. Artinya kebutuhan lahannya banyak dan lahanya terbatas. Harus dibagi2 untuk pertanian, hunian, ruang terbuka hijau dsb.
@@danurkresnamurti3598 itu susah. Krn duit bisa mengalahkan itu
@@danurkresnamurti3598 direbut? Komunis nih 🤣
@@muhammadthamrin1356 mengalahkan yg mana?
@@danurkresnamurti3598 duit bisa jadi pelicin bro
Ya Alloh sabarkan dan kuatkan kami untuk memiliki rumah...
Demi punya rumah sendiri, kerja 16 jam sehari, di banyak perusahaan, gapapa asal kuat di management waktu dan tugas, libur hari minggu. Makan dan hidup sederhana. Klo udah kumpul modal, buka usaha yg bisa buat passive income. Semoga kuat 2-3 tahun lagi kebeli. Aamiin
buka usha pasif income yg kamu maksud itu usaha apa?
Konsep
semangat semua yang mau beli rumah
1. Kalian di tawarin janji" manis, jadi kebanyakan maksain KPR. Secara tidak langsung membuat jumlah permintaan tinggi, padahal rasio cicilan tidak sebanding.
2. Adanya pemain property yang membeli rumah" agar harga di suatu tempat naik.
3. Pemain property memanfaatkan kalian yang maksain ambil KPR, dan berharap kalian gagal bayar, jadi mereka bisa ambil murah rumah kalian agar di tempat itu kelihatan laku terus, kemudian di jual dengan harga pasaran.
Note :
- Ambil KPR okee gak masalah, tapi jangan memaksakan diri. Nanti terjebak perangkap pemain property.
ya kadang sulit membedakan merrka dgn rentenir
Tenang saudaraku, tak perlu takut dan khawatir, kita ini hamba dari Yang Maha Kaya
Km lupa...kita ini cuma hamba....klo Allah ga berkehendak ya susah...soalnya allah ga bz d paksa
@@Marensi-w3m kewajibanku adalah beribadah kepada Allah Ta'aala sebagaimana yang telah Dia perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rezekiku, sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku.
Marilah kita lihat kondisi janin dalam perut ibunya, makanan yang datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah _dengan hikmah-Nya_ berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti _dengan rahmat-Nya_ membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Semoga yg belum punya rumah mewah d dunia
Punya rumah mewah d akhirat
Aamiin
Aamiin
Gaji gw 5jt sebagai Pekerja Swasta mau KPR rumah aja susah bro. Gak ada harapan kalo beli rumah idaman. Sedangkan siklus di Indonesia semakin kedepan Lahan Akan dikuasai sama yang Deposit Uang di Bank nya ada 2Milyar Keatas, dari hasil bunga bank 1 tahun aja mereka bisa kebeli tuh Pajero.. Kita cukup Ikhtiar aja wkwkwkwk
Ambil KPR rumah subsidi KPRnya start 900rban
Sy milenial. Dan sy rasa sy sanggup kok beli rumah. Hanya saja impian sy adalah rumah seperti orang tua sy yang kebetulan baby boomers.
Unfortunately yang bisa sy beli adalah rumah yang 50% lebih kecil dari bahkan rumah Generation X di atas sy satu tingkat.
Kalau rumah baby boomers udh deh mimpi aja wkwkwkwk. Tapi setelah sy pikir2 buat apa punya rumah gede kayak baby boomers. Soalnya semua baby boomers yang sy kenal mereka ga sanggup lagi membiayai rumah itu ketika mereka tua. Beberapa di antara mereka punya rumah besar di tengah kota, tp lapuk dan tidak terawat.
Karena gaji keturunan anak2 mereka yang masih milenial ini ga sanggup membiayai operasional rumah2 tersebut.... PBB nya aja ga sanggup.
Terus terang sy baru tahu klo ternyata byk pemilik rumah besar/mewah yg tdk mampu atau kesulitan membiayai perawatan rumah. Sy sering melihat dibeberapa kota malahan, banyak rumah besar/mewah dipinggir jln utama tapi kok tdk terawat bahkan sampe rusak. Sy kira tadinya krn kebanyakan rumah.. shg ada yg terbengkalai.. 😊
@@omnur5693 banyak, masuk aja ke Kebayoran Baru, Menteng, Pondok Indah, Kemang, banyak rumah yang dibangun mantan panglima atau orang kaya di masa lalu... tp dia ga sanggup membiayai rumah tersebut saat pensiun. Atau anak2ny ga cukup kaya utk jadi pengusaha utk ngebiayain rumah tersebut.
Sy kenal beberapa om sy yang mantan "pejabat", rektor, jaksa dsb nya mengalami nasib serupa. Lebih karena anak2nya ga mau meneruskan gaya hidup rumah besar nan mewah dan segala macam pengeluaran gila2an yang menyertai nya.
Jujur aja ya rumah gede di pusat kota itu butuh perawatan yang ga murah, properti tersebur hanya bisa dimiliki profesional atau top eksekutif yang masih aktif. Atau pengusaha sukses. Seberapapun uang yang dimiliki, ada batasan manusia bisa bekerja sampe umur tertentu, kemampuan mencari uang akan menurun seiring berjalanny waktu.
@@ilhamrj2599 Hmmm... ya ya... ini wawasan baru buat saya mas. Ternyata selama ini sy salah sangka. Nggak cuma di Jkt kayaknya mas, dikota2 lain sepertinya juga buanyak.. baik di Jawa dan luar jawa. Sy hobi travelling mas. Ok lah mas, sehat dan sukses selalu yaa..👍👍
Gw sering liad komen lu d mana2.... Oh jd elu anak org kaya......
Gmna cara ngitung PBB kok bisa besar
Alhamdulillah udah punya rumah walapun sekedar ala kadarnya
Sekarang milenial harus memilih antara rumah dan biaya hidup atau keluarga. Hidup sendiri saja biaya hidup sudah tinggi dan akan semakin tinggi, apalagi kalau berkeluarga.
Masalah utamanya itu Bunga yang terlalu tinggi. Semisal cicilan 4jt bunga flat 1-5 tahun pertama. Tahun ke 6 dst bisa jadi 7jt++ tergantung suku bunga floating ini.
Kita pun gak selamanya kan kerja bisa aman di kantor dan gak selamanya gada kebutuhan darurat.
Paling bener ya bangun rumah sendiri, cicil dr beli tanah dulu, kemudian bangun sedikit sedikit.
Tanah murah diborong developer duluan
Perlu distratifikasi juga masalah milenial tidak bisa beli rumah/properti apakah benar semata2 karena gaji yang kecil? ataukah ada kontribusi lain seperti biaya hidup / gaya hidup yang tidak sepadan dengan pendapatan atau malah ada kontribusi mafia properti di Indonesia yang suka borong properti sehingga mendongkrak harga jual properti di suatu lokasi. Karena jika menilik UMR seharusnya masyarakat / milenial tidak akan kesulitan dalam membeli properti seperti halnya yg dilakukan oleh orangtua kita terdahulu.
Apalagi jaman sekarang ada sosmed banyak yg pamer hedon jadi semakin sulit menabung dan hemat, ga pamer disindir teman
@@rivenzaov4621 yg pamer di sosmed cuma berapa persen dari milenial? gak banyak. harga rumah gak terjangkau di kota besar karena banyak orang menjadikan rumah sbg instrumen investasi bukan sebagai kebutuhan hunian. di kabupaten ane setiap ada perumahan baru ada aja unit kosong tanpa penghuni padahal pas tanya developernya unit sudah sold out.
Ya begitulah, intinya nya mah perkecil gaya perbesar usaha.
Perubahan harus ada di dalam diri sendiri untuk bertahan kehidupan demi sosialisme
Rumah jadi MAHAL karena banyak segelintir ORANG TAMAK yang menguasai banyak TANAH dan BANGUNAN , seharusnya PEMERINTAH memungut PAJAK YANG SANGAT TINGGI bagi seseorang yang memiliki TANAH dan BANGUNAN lebih dari 100m2
Banyak pengembang yg bangun perumahan / apartemen di lahan baru, tp banyak org yg punya uang bisa borong dgn mudahnya (pernah dengar teman lihat ibu2 borong apartemen belasan unit yg notabene 1 lantai). Akhirnya yg ndak kebagian melipir ke pinggiran, yg juga menyebabkan macet di jalan penghubung ke tmp kerja yg di jakarta (bekasi, tanggerang). Coba dengar saja jargon promosi property (utk investasi, bisa profit, dll dkk). Apa tindakan pemerintah atas hal ini?
Kalau gaji sudah UMR sebenarnya bisa2 aja beli rumah, kan harga rumah ngikut upah daerah setempat. Yg jadi masalah sekarang banyak perusahaan yg menerapkan gaji dibawah UMR, milenial juga mikirnya "yg penting bisa makan"
Ditonton lagi, kenaikan UMR cuma 8% per tahun, sedangkan harga rumah naik 10-15% per tahun.
Dalam tempo 5 tahun aja, yakin pekerja yang akan datang tidak akan mampu punya rumah kalau cuma dapat gaji UMR
@@alfred2018 ada benarnya juga, tapi kalau lihat teman2 saya mereka nekat ambil KPR, cuma ya gitu mereka tidak mau berkeluarga dulu, makan masih ikut org tua. Jadi gaji full habis ke cicilan rumah dan bensin kendaraan
@@fikriprianggono4744 Ya sekarang, dari video ini bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam 5 tahun yg akan datang, itu pekerja gak ada lagi yang nekat ambil KPR karena tidak akan cukup walau semua gajinya buat KPR.
Cb main2 ke Jogja,,dengan hanya mengandalkan gaji umr mustahil bisa kebeli rumah
Salah satu dari banyak Masalah yg tanpa ada solusi...
jadi apakah sewa rumah menjadi lebih oke dibandingkan beli rumah? sepertinya fenomena ini juga sudah terjadi di negara lain,, bahkan ada yang mengulas mending beli rumah atau sewa rumah 🤔
beli.. ambil kpr.. renov. sewain
Menyewa lebih rugi daripada membelinya soalnha kalau disewa pasti harus selalu dibayar..
Makanya dari usia smp udah diajarin manage duit, invest, mindset kebutuhan keinginan dll. Buat mata pelajaran BEBAS FINANSIAL... sekian terimagajih
Jangan Membeli , Rumah Karena .
Luas & Mewahnya Saja , Yang Terpenting Fungsinya .
Jangan Pernah , Mempersulit Perijinan Pendirian Rumah Baru .
Hanya Karena , Tidak Ada Uang Pelicin .
Tanpa Oknum Pemerintah , Semua Akan Mudah .
pemerintah bikin Apartemen murah lah...! jangan bikin komplek, cluster, MAKAN LAHAN TAU SERAPAN AIR KURANG JADI MAU IMPORT BERAS VIETNAM LAGI ?
ini pasti keinginan para develor sama kontraktor !!
Dulu (almh) nenek saya beli rumah harganya cuma Rp. 11.000 di tahun 1964, gaji (alm) Kakek saya Rp. 3.000 per-bulan sebagai PNS, artinya harga sebuah rumah hanya 3-4x gaji saja.
Sekarang rata-rata gaji pegawai fresh graduate 4-5 juta, harga rumah yg paling murah saja masih diatas 200 juta (itupun rumah subsidi), butuh 40x gaji baru bisa beli rumah paling sederhana yaitu tipe 35 meter persegi, itu juga jika yang bersangkutan tidak makan, minum, bayar listrik, bayar kontrakan, dll. alias gaji 100% ditabung buat beli rumah, ketika sudah berhasil menabung 200 juta ternyata rumah yang mau dibeli harganya sudah naik jadi 350 juta.
rumah yang di beli almh nenek luas tanah nya baerapa kira kira di tahun segitu di harga segitu
Tahun 64 gaji 3000 itu sudah besar, pasti kakeknya pejabat ya
Dulu apa-apa murah, tp gaji jg kecil
Mohon transport umum yg bisa diandalkan dan terjangkau...
Saatnya mengembangkan kerja secara online. Rumah jauh di pinggiran atau bahkan di luar kota tdk masalah. Generasi millenial melek teknologi, sudah pakai hp dan internet tiap hari.
Ngakak, gampang bgt lu ngetik
Ya sudah jadi komoditas yang seharusnya menjadi kebutuhan... mungkin perspektif kepemilikan rumah harus ditinjau lebih lanjut jaman sekarang...
Curhat kak : saya pria kelahiran 1979 , sejak 1991 masuk SLTP sudah bekerja jualan koran sampai lulus SLTP 1994 berikutnya saya sdh tdk ngecer koran lagi tetapi menjadi loper koran sampai lulus SLTA 1997, kemudian saya bekerja di coca cola sampai 2006 , 2 tahun kerja serabutan kemudian saya bekerja sbg satpam pada tahun 2008 sampai sekarang . Di thn 2005 saya menikah dan anak pertama lahir 2006 dan anak kedua lahir 2011. Selama bekerja di coca cola saya menerima gaji sesuai UMR dan selama bekerja sbg satpam saya menerima gaji sesuai UMK sejak 2008 s/d 2016 , sejak saat itu gaji saya selalu dibawah UMK , sejak 2019 sampai sekarang gaji saya 3,7 jt . Dan saya belum memiliki rumah sampai sekarang krn baik orang tua maupun mertua tidak mewariskan harta maka saya berusaha menabung sendiri tapi sampai sekarang belum kesampaian punya rumah , dan masih ngontrak.
Semangat pak, terus berusaha. Perjuangan seorang ayah👍.
Mungkin bisa usaha kecil2an pak buat nambah income/pendapatan. Kalau bisa sumber pendapatan jangan cuma 1, mulai usaha kecil2 sesuai kemampuan bapak, jangan malu asal halal.
Lebih sangat mulai dan saya sangat menghargai orang tua yg kerja keras demi keluarga, daripada masih mampu, sehat, masih muda minta2 dijalan itu selain budaya yg kurang baik menjadi contoh generasi berikutnya (kalau gak punya uang minta2 aja di jalan, apalagi bulan puasa pasti dapat banyak). JANGAN DICONTOH
Nasib saya,,, kebalikanmu ms,,.. Mulai kerja thn 2006 , mnikah 2007...mimpi punya rumah sendiri, akhirnya terwujud thn 2015....tp thn 2021 meninggalkan aku untuk selamanya, akibat corona... Skrank brusaha bangkit, lagi dg anak perempuan semata wayang sya... Alhamdulillah skrank istri saya sekarank mengandung 9 bulan.... Intinya manusia hanya bisa berencana, tp Allah punya rencana lain.. Kita hanya bisa sabarr dan berusaha...
Masih beruntung sekarang pean pak masih dapat UMK 3,7 sampai sekarang 🤭🤭🤭🤭 padahal masih banyak yg pendapatannya dibawah 3,7 bahkan sekarang aja saya masih 1,9 jt 🤣🤣🤣🤣🤣..... makanya hidup ke depan perlu tabungan walaupun dikit maksimal 10% dr penghasilan untuk tabungan dan jangan mementingkan gaya hidup. Hidup perlu bersyukur, sederhana dan investasi 👍👍👍👍
Kenapa ga ambil rumah subsidi bang, untuk gaji segitu harusnya bisa ambil, daripada bayar kontrakan
3,7 JT itu bisa buat pengajuan beli rumah subsidi... siapkan dana paling tidak 50 sampai 60 juta untuk bayar DP sampai dg serah terima kunci. Mungkin yg dibawah 50jt jg ada tergantung harga tiap2 developer. Cicilan kurang lebih 950 rb selama 20 tahun
Di jakarta jika mau nyaman dan bahagia minimal dapat 50juta/bulan. Lebih baik di kampung usaha cendol dawet meski ngga seberapa tapi bahagia bisa punya rumah, cukup sandang pangan papan masih masuk akal.
Gak harus 50 juta kali bang
buat apartement hak milik 99 tahun kaya Singapore, luas 100m2 ++ kamar 3 cukup 😁😁😁😁😁😁 harga 1M
walaupun leasehold 99 tahun, di singapore gak ada yang harganya 1Miliar rupiah. HDB di daerah pinggiran (Ponggol) juga paling murah 5Miliar rupiah.. mungkin maksudnya 1million SGD kali (=10 miliar).. wkwkwk..
@@qizobiqizobi4303 iya tp berbanding gaji juga donk.
Btw, utk ukuran negara maju kayak Jepang, Inggris, Hong Kong...
Rakyat Singapura jauhhh lebih gampang membeli rumah dengan gaji mereka. Karena perumahan sana didesain pake skema ala perumnas mayoritasny.
Bandingkan dengan Hong Kong yang justru izin buat bangun perumahan malah dibisnisin sama pemerintahnya walhasil pengusaha swasta lah yang mengontrol harga di Hong Kong. Sedih lo ngliat kualitas apartemen di Hong Kong...
@@qizobiqizobi4303 harga disesuaikan dengan UMR jakarta kalo bisa 🤣
Apartment luas 100m2, service chargenya mahal banget. Kalo sekarang rata-rata 30rb/meter = 3jt/bulan
Apartemen saja yg menjadi solusi rumah murah diperkotaan harganya selangit, apalagi rumah tapak,
makanya solusinya itu cuman 1, AMBIL balik uang rakyat yang ditilep ama keluarga cendana, kelola dan kenakan hukuman mati untuk yang mau korupsinya. .50% masalah di indonesia langsung beres
Iya Bu, saya juga "Cannot afford a house (yet)" dengan harga >150 juta.
Batasi pembelian rumah untuk 1 KK
jujur, aku melihatnya juga, selain biaya kos ya, itu hedonnya. Udh hedon, ditambah para makelar tanah & properti, makin susah lah kita milienial gk bisa beli rumah. jujur dri pengalamanku, aku hedon utnuk barang2 kecil, tpi gk pernah sampe konser2 atau staycation keluar kota/keluar negri. puji tuhan 2 tahun nabung & cicil developer, dpt rumah di Parung Panjang (KPR). Jauh memang, tpi balik lagi, puji tuhan sudah punya rumah. Kebetulan rumah yg ku ambil deket stasiun KRL, jdi klo terpaksa pindah kesana, ya masih bisa terkover ama stasiun lah.
jadi buat milenial, apa lagi yg umurnya masih muda banget nih, yg 22 tahunan, coba deh hedonnya di kurangin biar bisa nabung dp rumah. serius deh... 1-3 juta deh di sisihin per bulan, pasti kekumpul dp ama buat bayar cicilan KPR na. p[uji tuhan umur 24-26 thun sudah punya rumah.
Konsekuensi dari sistem kredit perbankan dan tanah dijadikan spekulasi untuk orang yg bermain di pasar modal dan asuransi. Nggak cuma di Indonesia. di Amerika pun orang sulit punya rumah, maka nya banyak yg jadi gelandangan. Sistem di sana kejam. Nggak bayar mortgage dalam waktu seminggu bisa langsung diusir polisi dari rumah
Kejam gimana? Udah ada dikontraknya dan setuju jelas harus ditepati. Kalo ga bayar ya keluar itu udah perjanjian kedua pihak gada yang kejam
karena tanah2 sdh dikuasai konglomerat pengembang perumahan dan Indonesia kini mengalami problema yg sama dgn negara2 maju....mahalnya harga rumah dan biaya hidup yg kelak akan mendorong kaum muda utk malas menikah atau mempunyai anak di kota2 besar
Orang sulit beli rumah karena di didik jadi pegawai oleh sekolah 🤪
Mau cicil rumah gmna kerja juga di kontrak sm pabrik, untung sy usaha sendiri alhamdulillah dan ngelamar kerja gk ada yg nerima ke pabrik,
Sebenarnya ekonomi Indonesia itu tergolong gagal tapi tertolong oleh internet, jadi orang depresi gak keliatan karena banyak drama yang bertebaran di internet yang membuat mereka lupa pada penderitaan pribadi.....
Kehancuran sistem ekonomi Indonesia adalah salah satu *DOSA TERBESAR SOEHARTO*
Yang tidak bisa diampuni
24 tahun stlh soeharto masi nyalahin soeharto??
@@justw4lkbesideme ya masih lah, emang 32 tahun bukan waktu sebentar
@@justw4lkbesideme asal lu tau pondasi ekonomi indonesia itu investor asing, apbn, sama kroni pejabat. orang indonesia susah jadi kaya karena semua akses ekonomi udah dikuasai mereka.....
artinya mustahil orang susah mengubah nasib.....
coba lu liat mayoritas orang kaya sini asalnya dari mana, jelas harta orang tua, yang miskin jadi gembel....
itu semua ulah soeharto dan kroninya...
Empret.
Skrng cuma 2 periode hutangmya segunung...bahkan google menjuluki raja hutang....
Saya punya cita2 punya tiny house pake container. Ga perlu yang besar2, yang penting nyaman buat keluarga. Semoga tahun depan bisa kesampaian.
Aamiin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Kesian ya org Indonesia..
Kat Malaysia , org kerja satpam pun boleh beli rumah .. rumah yg ada tiga kamar , 2 kamar mandi .. harga minimum rumah di Malaysia sekitar RM75K .. Pemerintah Malaysia utamakan "pengisi" Negara dan kedua Negara itu ..bila "pengisi" itu terbantu , auto negara juga dibantu ..
Bandingkan dengan kekayaan negara loe .. besar wilayah 10 kali ganda dr Malaysia, rakyatnya 10 kali ganda dr Malaysia , kekayaannya juga 10 kali ganda dari Malaysia, seharusnya kalian semua bisa sejahtera mungkin lebih dari Malaysia ..
Dipaksakan masuk G20 , negara G20 yg lain pertama, utama rakyat dahulu , kedua baru keinginan Negara ..
Dipaksakan masuk G20?😂😂
Itu statement paling bodoh.
@@D.A.S613
Betul lah .. kaji dong negara2 G20 yg diutamakan dahulu kesejahteraan rakyat , baru Negara ..
Korupsi dmn2
@@Che_Khaleeda kalau tidak paham tentang G20 mending diam saja dari pada terlihat bodoh.
G20 itu kerja sama ekonomi negara dengan GDP terbesar 😂😂 jd gak ada yg dipaksakan dan kesejahteraan itu bukan syarat tapi tujuan dari kerjasama G20😂
@@D.A.S613
So loe dpt apa negara loe kaya ??
Udah ada mobil berapa ?
Rumah loe ada brapa ??
Simpanan uang loe ada ke sampai RM100k ??
Dunia memandang kesejahteraan rakyat loh .. per-kapita ..
Kaji dong pendapatan rakyat perkapita dlam Negara G20 tu .. yg paling rendah itu siapa ??
Saran buat para temen temen millenial, kurangi gaya hidup hedon, makan makan di resto, minum boba bobaan, upgrade iPhone setiap rilis beserta watch dan airpod nya. Ngeliat kosan tetangga gw, paket dateng tiap hari, giliran ngobrol sibuk ngeluh ga ada duit. Gw yang udah punya rumah aja paket sebulan sekali pun jarang.
Jauhi Paylater, PINJOL, ama JUDI SLOT. Kerja dapet dikit atau gede usahakan lebih banyak yang di tabung daripada yang di habisin.
Yang dibahas jakarta. Antara luas wilayah dg jumlah penduduk tidak seimbang. Harga properti pasti naik tajam
Karna jakarta tempat banyak orang merantau, kerjaan banyak, ko didaerah susah
Pengen punya rumah sendiri, tapi gak bisa dicapai targetnya dengan cepat. Gaji masih terbilang kecil. 🙂Pengen kerja luar negeri biar bisa beli rumah di Indonesia. Itu pun masih rencana.