Edinburg mah festival budaya. Budaya teh terbentuknya lama, perlu akar spy tumbuh. Sedangkan di sini, standup tuh dikarbit, awal muncul udh lsg diendorse sm tv, dibikinin kontes, diblowup di medsos. Blm 10 thn terbentuk, udh muncul MLI, Comica, Haha Corp, talentnya eta2 wungkul, typical korporasi, goalsnya cmn cuan & laba. Prediksi urg mah, 20thn lg standup tuh tinggal kenangan, boro2 jd budaya, puntennya sanes under estimate.. mudah2an salah. Komika urg mah (mayoritas) bkn seniman, cmn pencari nafkah. Mau mengadopsi event budaya luar ke sini? Klw cuma sekedar cari cuan sih gampang, bikin hype, naekin prestisnya, viralkan.. sukses kek standupfest, kalau tolok ukurna duit. Yaaah kumaha deui ath, pan sagala ge UUD. Negara ini msh terlalu miskin buat tertawa, jgnkan rakyat jelata, artis2 yg cukup terkenal pun msh merasa miskin sehingga rela menjual hal2 diluar seni (art) demi sesuap berlian, bahkaaan para pejabat pengabdi rakyat puunn bnyk yg merasa miskin hingga nekad menggarong uang rakyat. Dari ribuan komika indo & ratusan yg sdh bisa hidup dr standup, masa cuma Pandji & Mo punya deep thought thdp "seni standup"?? Lieur teu Dan/No? 🤣
Sejauh ini standupindo bisa bertahan 12 tahun di Indonesia teh uda melebihi ekspektasi kami. Apakah standup di indonesia pencari nafkah bukan seniman?msh bs diperdebatkan, tapi memang sejauh ini kami msh bertahan dan bisa hidup dr standup baik secara langsung ato enggak. Salah 1 bentuk kecintaan kami thd seni ini adalah terus konsisten bikin openmic tiap minggu, ini yang membuat standup bisa bertahan dan terus melahirkan komika2 baru. Walaupun msh jauh kalo mw disebut budaya tapi seenggakny standup bisa jadi sebuah pilihan masyarakat Indonesia untuk tertawa 😬😬😬😬
stuju kang. saya ngelihatnya bahwa semangat mengembangkan Stand Up untuk menjadi sesuatu yang mengakar hanya muncul di angkatan awal Stand Up berdiri saja. Bahkan kalo menurut ingatan saya yang sangat hampa ini, orangnya masih bisa dihitung pake satu tangan. Pandji, Mo Sidik, Ernest (debateable), dan Pak Adjis. Yang lain fokusnya membesarkan brand masing-masing dalam misi mencari rupiah. Entitas seperti GJLS, MLI, AgakLaen, dan lain-lain pun yang sebenrnya bisa jadi penanam akar tersebut pada akhirnya hanya menjadi alat cari duit dari para anggotanya. Mungkin karena bentuknya komunitas, jadi tidak merasa punya tanggung jawab pribadi untuk menjadikan hal ini sebagai sesuatu hal yang serius jika ingin meniru Edinburgh. Kolektif dari Standupindo juga saya lihat hanya dalam bentuk artificial seperti membantu show teman dan rela tak dibayar saat acara komunitas. Belum ada ide besar yang dikejar secara kolektif dari komunitas itu sendiri. Atau bisa juga karena mereka dulu mengenal Stand Up Comedy di masa muda dalam rangka mengisi waktu luang sehingga sampai sekarang mereka menganggap bahwa kesenian Stand Up Comedy ini tempat refreshing saja. Mentalitas yang digunakan dalam mengelola perkembangannya pun masih mentalitas vacation sehingga tidak memiliki urgensi untuk membesarkan dan/atau menguatkan akar dari Stand Up Comedy itu sendiri.
Kalo mnrt gw semua yang terlibat standup dari awal sampe detik ini semua punya peran dlm upaya menghidupkan seni ini. Kalo dalam perjalanan menghidupkan standup di indonesia butuh penghidupan kyknya bukan hal yg salah jg. Justru keberadaan standup di Indonesia yg berbentuk komunitas ini jadi anugerah karena pribadi2 yang terlibat punya wadah kebersamaan bwt bergerak dan berproses. Kalo tentang tanggung jawab secara pribadi komika2 yang uda besar masih sering melibatkan, mengajak dan menghidupi komunitas jg kok. Dengan masih dateng openmic, membuka lapangan kerja untuk anak2 komunitas dll. Oiya salah 1 upaya yang kami lakukan untuk menguatkan akar seni nya adalah dengan terus bikin openmic. Walaupun mungkin ga bnyk yg tw gimana susahnya bisa terus bertahan bikin openmic tiap minggu, dan sampe sekarang bikin openmic itu sifatnya masih wajib. Dan Yang ga kalah penting adalah peran penonton dan penikmat seni standup di Indonesia, karena mereka jg yang bikin seni ini masih bisa bertahan sampe skrg. Yukkk kita terus hidupkan terus standup di Indonesia🍻
Edinburg mah festival budaya. Budaya teh terbentuknya lama, perlu akar spy tumbuh.
Sedangkan di sini, standup tuh dikarbit, awal muncul udh lsg diendorse sm tv, dibikinin kontes, diblowup di medsos. Blm 10 thn terbentuk, udh muncul MLI, Comica, Haha Corp, talentnya eta2 wungkul, typical korporasi, goalsnya cmn cuan & laba. Prediksi urg mah, 20thn lg standup tuh tinggal kenangan, boro2 jd budaya, puntennya sanes under estimate.. mudah2an salah. Komika urg mah (mayoritas) bkn seniman, cmn pencari nafkah.
Mau mengadopsi event budaya luar ke sini? Klw cuma sekedar cari cuan sih gampang, bikin hype, naekin prestisnya, viralkan.. sukses kek standupfest, kalau tolok ukurna duit.
Yaaah kumaha deui ath, pan sagala ge UUD. Negara ini msh terlalu miskin buat tertawa, jgnkan rakyat jelata, artis2 yg cukup terkenal pun msh merasa miskin sehingga rela menjual hal2 diluar seni (art) demi sesuap berlian, bahkaaan para pejabat pengabdi rakyat puunn bnyk yg merasa miskin hingga nekad menggarong uang rakyat.
Dari ribuan komika indo & ratusan yg sdh bisa hidup dr standup, masa cuma Pandji & Mo punya deep thought thdp "seni standup"??
Lieur teu Dan/No? 🤣
Sejauh ini standupindo bisa bertahan 12 tahun di Indonesia teh uda melebihi ekspektasi kami. Apakah standup di indonesia pencari nafkah bukan seniman?msh bs diperdebatkan, tapi memang sejauh ini kami msh bertahan dan bisa hidup dr standup baik secara langsung ato enggak. Salah 1 bentuk kecintaan kami thd seni ini adalah terus konsisten bikin openmic tiap minggu, ini yang membuat standup bisa bertahan dan terus melahirkan komika2 baru.
Walaupun msh jauh kalo mw disebut budaya tapi seenggakny standup bisa jadi sebuah pilihan masyarakat Indonesia untuk tertawa 😬😬😬😬
stuju kang. saya ngelihatnya bahwa semangat mengembangkan Stand Up untuk menjadi sesuatu yang mengakar hanya muncul di angkatan awal Stand Up berdiri saja. Bahkan kalo menurut ingatan saya yang sangat hampa ini, orangnya masih bisa dihitung pake satu tangan. Pandji, Mo Sidik, Ernest (debateable), dan Pak Adjis. Yang lain fokusnya membesarkan brand masing-masing dalam misi mencari rupiah. Entitas seperti GJLS, MLI, AgakLaen, dan lain-lain pun yang sebenrnya bisa jadi penanam akar tersebut pada akhirnya hanya menjadi alat cari duit dari para anggotanya.
Mungkin karena bentuknya komunitas, jadi tidak merasa punya tanggung jawab pribadi untuk menjadikan hal ini sebagai sesuatu hal yang serius jika ingin meniru Edinburgh. Kolektif dari Standupindo juga saya lihat hanya dalam bentuk artificial seperti membantu show teman dan rela tak dibayar saat acara komunitas. Belum ada ide besar yang dikejar secara kolektif dari komunitas itu sendiri.
Atau bisa juga karena mereka dulu mengenal Stand Up Comedy di masa muda dalam rangka mengisi waktu luang sehingga sampai sekarang mereka menganggap bahwa kesenian Stand Up Comedy ini tempat refreshing saja. Mentalitas yang digunakan dalam mengelola perkembangannya pun masih mentalitas vacation sehingga tidak memiliki urgensi untuk membesarkan dan/atau menguatkan akar dari Stand Up Comedy itu sendiri.
Kalo mnrt gw semua yang terlibat standup dari awal sampe detik ini semua punya peran dlm upaya menghidupkan seni ini.
Kalo dalam perjalanan menghidupkan standup di indonesia butuh penghidupan kyknya bukan hal yg salah jg. Justru keberadaan standup di Indonesia yg berbentuk komunitas ini jadi anugerah karena pribadi2 yang terlibat punya wadah kebersamaan bwt bergerak dan berproses.
Kalo tentang tanggung jawab secara pribadi komika2 yang uda besar masih sering melibatkan, mengajak dan menghidupi komunitas jg kok. Dengan masih dateng openmic, membuka lapangan kerja untuk anak2 komunitas dll.
Oiya salah 1 upaya yang kami lakukan untuk menguatkan akar seni nya adalah dengan terus bikin openmic. Walaupun mungkin ga bnyk yg tw gimana susahnya bisa terus bertahan bikin openmic tiap minggu, dan sampe sekarang bikin openmic itu sifatnya masih wajib.
Dan Yang ga kalah penting adalah peran penonton dan penikmat seni standup di Indonesia, karena mereka jg yang bikin seni ini masih bisa bertahan sampe skrg.
Yukkk kita terus hidupkan terus standup di Indonesia🍻
@@terasbelakangofficial maju terus standup di Indonesia, Viva la Komtung!
maju terus komika Indonesia untuk menaklukkan dunia, we’re really proud of you guys🫶🇮🇩
Tengkyuuu maniaaaa.. support kami terus yaaaa❤️❤️❤️❤️
15:01 ngarti wae keresahan urang. Sieun katinggang eta gelas ku Mosidik euy. Nuhun, Mang
Sigap teaaaa si kami mang😂😂😂
Wihhh eps baruuu niii 🔥🔥🔥, kerennnn, jdi seminggu 2x nih yeeee
Yuhuuuuu…. Mudah2an pada happy jadi 2x seminggu ya
Thank you sharingnya bang MO!! ❤
Sama2 maniaaa
Asliii ingin tanya ke kang mo sidik, dulu penyiar oz bandung di thn 90an?
Yoiii bener. Oz dan ardan
Kereeen selalu Kang Mo
Tengkyu maniaa
Seru euy bnr mantap pergerakan anak stand up keren 👍👍👍
Tengkyuuu maniaaaa🍻🍻🍻🍻
Ek koment goreng meh s mang Reno kapikiran... 😂😂
Mang reno goreng.. 😅
Hahahahahaha asa apal ieu saha😂😂😂
Mantap kang Mo, sukses selalu😊
Rispekkk bro🍻
keren 🔥🔥
Tengkyu maniaaaa
Kerenlah
Tengkyu maniaaaa
Sukses kang mo 🙏. Reno gak imbang ini ngobrolnya🤣
Tengkyu maniaaaaa
Ntapz..
Tengkyu maniaaaa
Kok bisa kalah.. sama kaks production subcribe nya bang...🎉🎉
Bukan lomba kok😬😬
Wihh ga sabar menunggu ketawa balik lagii!! Eh tp bukannya mau ada show last dance ketawa ya? apa itu cuma prank?
Tungguin aj pengumuman resminya😬😬😬
Bang, Malaysia termasuk UK juga nggak? 😂
Tp UK nya Ujung Kuala Lumpur😂
Kang mo,ketemu sama thomas shelby ngga?
Kmrn katanya ga ktm, thomas shelby lg ngurus parkiran di indomaret london
Sok mang riungkeun deui komika bandung nu sanes na
Siappppp lur
Wow
Wow
gass
Jangan pake rem
kang mo keren
Yoii.. bawa nama negara sampe edinburgh
vibe bdg jaman hebeul...
Jaman ciwalk can aya nya😂
@@terasbelakangofficial wkwkw... nongkrongna tukangeun BIP Keneh
@ceritabagus 😂😂😂😂
👍👍👍👍👍👍
🍻🍻🍻🍻🍻🍻
kurang 3 lagi, Isman, Dhika sama Boris
Borisss udaaaaaa heyyyy halooooo
Radit sama Boris udah. Dhika sapa lagi tuh?
@radityatama12 sabarrr mania
@@adityap24ramdhika djamil
@faisalriza1727 sabar maniaaaa
Ini yg baju putih siapa ya?
Bukan siapa2 kok kak
Sama aing ge gatau
Lord Mo 🫡🫡
Rispekkkk
Pertanyaan yang pake kaos putih gak penting
Maap yaaa
PANTUN DULU AH. MEJA MAKAN DIPAKE DEBUS, BOLEH PINJAM SERATUS?
SEBELOM TIDUR GOSOK MINYAK KUTUS-KUTUS
ABIS ITU MINUM SUSU CAP NYONYA
JANGANKAN SERATUS
50 PUN KU TAK PUNYA
@@terasbelakangofficial 😃😃😃😳
@mel7249 😬😬😬😬
Bikin khusus bahasa Sunda kang, bodor anying 😂
Nuhun lur🍻
iya sekali2 podcast full sunda
@satyapras7667 siapp.. tp biasanya kalo tamu nya org sunda pasti otomatis susundaan tea
Reno si Sejarawan
Sejarawan ga tuh ges
ommo😂😂
😂😂😂😂
Kurang 1 lagi dan kasat narkoba polres metro tangerang ❤
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Undang Annie Yang seru kali bang
Sabar maniaaaaa
yah, udah ga ada kiki bukan saputri
Ini pas syuting kiki bukan saputri lagi ada jadwal tanding catur di kandang lawan