Video yang sangat mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya alam dalam bidang pertanian dan kearifan local melalui pendekatan sociopreneur yang dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak. Suatu kegiatan bisnis dapat dikategorikan sebagai sosiopreneur dapat dilihat dari tujuan bisnis tersebut diciptakan apakah untuk keuntungan sosial atau keuntungan sosial diberikan setelah keuntungan itu didapat; kepemilikan dari bisnis tersebut, apakah milik komunitas, semakin banyak yang memiliki bisnis tersebut maka semakin baik dan yang terakhir adalah proses dan hasil yang diperoleh. Keuntungan langsung diberikan kepada masyarakat atau sosial. Dari video ini kita dapat melihat bahwa tujuan dibentuknya pertanian alas nangka, yakni sejarah dan budaya Yogyakarta yang memiliki makanan khas yakni Gudeg, makanan khas Jogja yang terbuat dari nangka muda. Manfaat dari batang tanaman nangka yang menjadi konstruksi bangunan warisan budaya Yogyakarta dan juga sebagai bahan dasar pembuatan gendang. Para pelaku bisnis melalui pemerintah melihat bahwa kebutuhan akan nangka yang besar dimana merupakan bahan baku pembuatan gudeg sehingga diperlukan pasokan bahan baku yang harus mudah dijangkau, selain lebih murah dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, kesejahteraan dan kesenjangan sosial lainnya, sebagai bentuk ketahanan pangan dengan memanfaatkan hutan nangka para masyarakat juga dapat menanam tanaman dibawah tegakan (pohon nangka) selama jangka waktu menanam pohon nangka sampai pohon nangka tersebut menghasilkan buah. Dengan menggunakan praktik pertanian yang dikelola dengan baik, pemanfaatan hutan nangka dapat menjadi prospek yang berpeluang mensejahterakan masyarakat. Dalam video ini, dijelaskan juga faktor pendorong dan penghambat yang dapat menjadi potensi sekaligus tantangan yang harus segera diatasi agar pengembangan alas hutan nangka dapat berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sosial dimasyarakat. Pada video juga dipaparkan strategi yang perlu dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dua arah, kerjasama dan keterlibatan masyarakat sekitar sangat diperlukan serta pengaturan program yang akuntable dapat menjadi salah satu kunci dalam menciptakan rasa kepercayaan antara masyarakat dengan pemangku kepentingan agar keberlangsungan dan tujuan utama dalam pembangunan ketahanan pangan, kesejahteraan dan mengatasi permasalahan sosial masyarakat dapat teratasi melalui pertanian hutan nangka ini.
Video yang menarik dan edukatif. Materi yang disajikan menjabarkan secara lengkap mengenai manfaat tanaman nangka bagi kehidupan manusia baik sebagai pangan, herbal maupun sebagai bahan utama Pembuatan alat musik dan kerajinan yang adalah manifestasi budaya masyarakat lokal. Salah satu hasil pengolahan nangka adalah makanan gudeg khas dari daerah Yogyakarta. Selain manfaat praktis, bagi daerah Yogyakarta, nangka juga memiliki nilai sejarah dan filosofis tersendiri. Dalam upaya mengembangkan dan mempertahankan tanaman nangka di Yogyarakarta maka perlu dilakukan tinjauan mendalam. Salah satunya adalah melalui analisis peta kekuatan medan (berkaitan dengan faktor pendorong dan penghambat). Setelah adanya hasil analisis kekuatan medan maka diperlukan strategi untuk mengurangi faktor penghambat, salah satunya adalah dengan Pembuatan KPI (Key Performance Indikator). Hasil dari strategi tersebut diharapkan mendorong penyelesaian beberapa permasalahan sosial khususnya ketahanan pangan di daerah Yogyakarta.
Video yang diberikan sangat menarik dan memberikan manfaat terkait menanam nangka dikarenakan buah dan pohonnya sangat memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan fungsi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Buahnya dapat dibuat sebagai makanan dan dapat menjadi obat beberapa penyakit, pohonnya/kayu dapat digunakan untuk bangunan dan kerajinan. Dalam analisis kekuatan medan tercantum adanya perlu menyusun Key Performance Indikator dengan pendekatan perilaku organisasi. yaitu: a). Memiliki Tujuan yang Jelas b). Membuat Tujuan secara Garis Besar (Gunakan 5 W dan 1 H untuk menentukan tujuan dari key performance indicator. Sebagai contoh: apa targetnya? Kapan target bisa dapat tercapai? Mengapa perusahaan menentukan target sebesar itu? Siapa yang menjadi target pasar untuk strategi ini? Di mana target pasar yang mudah tercapai? Bagaimana strategi yang harus diterapkan demi mencapai target?) c). Mengumpulkan Data d). Membuat Rumus KPI (Membuat rumus KPI memanglah tidak mudah tetapi bukanlah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh karyawan. Ada cara tersendiri untuk membuat rumus KPI. Misalnya, mengukur seberapa banyak pendapatan yang diperoleh dengan angka penjualan) e). Menyajikan KPI (Setelah membuat rumus, pebisnis harus menyajikan key performance indicator dalam rapat bulanan atau mingguan. Buatlah narasi dan data yang menarik. Alangkah lebih baik data tidak hanya sekadar angka melainkan grafik dan diagram. Hal itu lebih mudah bagi pebisnis untuk memberikan pengarahan pada karyawan. Selain itu, karyawan pun lebih mudah untuk memahami apa yang telah disajikan. Key performance indicator menjadi alat yang paling baik untuk mengambil keputusan. Jika mampu menerapkannya dengan maksimal, pengembangan bisnis akan lebih baik dan melampaui kompetitor. Ketika bisnis sudah jauh lebih baik maka akan berdampak pada peningkatan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, akan berdampak positif bagi brand image dan brand engagement perusahaan)
Video ini cukup menarik. Memaparkan manfaat yg baik mengenai penentuan tujuan di komunitas/organisasi. Dari sini saya belajar bahwa membuat KPI harus: Tentukan Tujuan : Mulailah dengan mendefinisikan tujuan organisasi Identifikasi Area Hasil Utama: Membagi tujuan menjadi area atau proses spesifik yang berkontribusi pada pencapaian tersebut. Ini adalah area hasil utama (Key Result Areas/KRA) yang akan menjadi dasar KPI Anda. Tentukan Hasil yang Dapat Diukur: Untuk setiap KRA, identifikasi hasil spesifik yang dapat diukur. Hasil ini harus dapat dihitung secara kuantitatif dan terkait langsung dengan keberhasilan tujuan. Pastikan hasil tersebut realistis, relevan, dan memiliki batas waktu. Tentukan KPI: Berdasarkan hasil yang dapat diukur, tentukan KPI Anda. KPI harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART). Mereka harus memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang diukur dan mengapa itu penting. Tetapkan Target dan Ambang Batas: Tetapkan target yang realistis untuk setiap KPI. Target ini harus menantang namun dapat dicapai. Selain itu, tentukan ambang batas atau tolok ukur yang menunjukkan tingkat kinerja yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Pilih Metode Pengumpulan Data: Tentukan bagaimana Anda akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur KPI Anda. Ini dapat melibatkan entri data manual, sistem otomatis, survei, atau metode lainnya. Pastikan bahwa proses pengumpulan data dapat diandalkan dan konsisten. Pantau dan Tinjau: Secara teratur pantau dan tinjau kemajuan KPI Anda. Lacak kinerja aktual terhadap target dan ambang batas. Analisis data dan identifikasi tren, area perbaikan, atau masalah potensial yang perlu mendapatkan perhatian.
Video yang diberikan sangat menarik dan mengedukasi terkait Alas nangka hutan istimewa yogyakarta . Video ini bercerita tentang Gudeg, makanan lokal yang terbuat dari nangka muda menjelaskan pentingnya warisan kuliner ini dalam budaya Yogyakarta. Hal ini menggambarkan hubungan antara warisan kuliner dengan sektor pertanian dan masyarakatnya.Video ini juga menyoroti pentingnya pohon nangka dalam bangunan bersejarah Yogyakarta. Dimana kayu nangka digunakan dalam pembangunan rumah. Hal ini menunjukkan adanya ketergantungan antar warisan budaya dan sumber daya pertanian. Konversi Alas Nangka menjadi kawasan agroforestri berbasis kearifan lokal juga dibahas. Jelas bahwa pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dengan praktik pertanian berkelanjutan. Video ini memberikan analisis pro dan kontra bercocok tanam di Alas Nangka. Hal ini menggarisbawahi pembangunan ekonomi dan sosial yang dapat ditawarkan oleh agroforestri, tetapi juga mengakui tantangan yang perlu ditangani. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor pertanian di Alas Nangka. Secara keseluruhan, video ini menyajikan pendekatan sosiopreneur.
Video yang sangat edukatif dan informatif terkait pendekatan sociopreneur yang diterapkan dalam komunitas pertanian di Alas Nangka, Yogyakarta, Indonesia. Video ini menguraikan mengenai sejarah gudeg, yaitu hidangan lokal yang terbuat dari nangka muda, dan menyoroti pentingnya warisan kuliner tersebut dalam budaya Yogyakarta. Hal tersebut menggambarkan mengenai hubungan antara warisan kuliner dan sektor pertanian serta komunitasnya. Video ini juga menekankan pentingnya pohon nangka bagi bangunan warisan Yogyakarta. Dimana kayu yang berasal dari pohon nangka digunakan dalam konstruksi bangunan. Yang mana hal tersebut menunjukkan ketergantungan antara warisan budaya dan sumber daya pertanian. Transformasi Alas Nangka menjadi daerah agroforestri berdasarkan kearifan lokal juga dibahas. Jelas pendekatan ini ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, dan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan praktik pertanian berkelanjutan. Video ini menyediakan analisis mengenai kelebihan dan hambatan dalam bidang pertanian Alas Nangka. Hal ini menyoroti potensi pengembangan ekonomi dan sosial melalui agroforestri, namun juga menyadari tantangan yang perlu diatasi. Dalam video ini menawarkan strategi untuk mengatasi hambatan yang diidentifikasi, dengan fokus pada pemanfaatan kearifan lokal, promosi praktik berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan sektor pertanian di Alas Nangka. Secara keseluruhan, video ini menampilkan pendekatan sociopreneur yang menggabungkan kewirausahaan, dampak sosial, dan praktik berkelanjutan dalam bidang pertanian, serta menyoroti pentingnya warisan budaya, potensi pembangunan ekonomi lokal, dan peran penting keterlibatan masyarakat dalam mencapai pertanian berkelanjutan dan mengatasi permasalahan-permasalah sosial yang terjadi.
Dari video yang dipaparkan yang membahas tentang hutan nangka dan ketahanan pangan yang berada di Yogyakarta yang bisa mengatasi kemiskinan di masyarakat. video tersebut mendeskripsikan terkait pohon nangka dan asal usul gudeg. Video tersebut memiliki beberapa tujuan antara lain: - mengedukasi masyarakat pentingnya menanam pohon nangka karena memiliki banyak manfaat dan hasil yang besar. Dimana nangka memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengurangi diabetes, mengurangi serangan penyakit jantung, sebagai anti aging (mempercantik kulit) jika dimakan), daun bisa digunakan untuk makanan sapi/ kambing, kayu bisa digunakan untuk bahan kerajinan gamelan. - melestarikan kebudayaan kota yogyakarta yang sudah ada sejak dahulu kala dimana nangka bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat gudeg yang sudah menjadi icon kota yogyakarta - kepedulian terhadap lingkungan sekitar khususnya pada masyarakat miskin yang tidak memiliki ketahanan pangan dimana jika bisa melihat peluang, nangka bisa dijadikan sebagai ketahanan pangan sesuai dengan konsep socioprenenur dari video tersebut bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi sociopreneur, kita harus menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar yang belum bisa mandiri secara finansial ( masyarakat miskin) dan mampu melihat peluang agar bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar dan memperbaiki perilaku sumber daya manusia agar kedepannya menjadi lebih mandiri dengan memberikan pelatihan dan dendampingan
Video yang sangat menarik dan sangat memberikan edukasi mengenai betapa banyak manfaat dari buah nangka serta tanaman nangka itu sendiri. Dalam pembuatan Key Performance Indikator, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu: 1. Melakukan identifikasi: identifikasi tersebut perlu dilakukan sehingga kita bisa mengetahui dari organisasi kita ini bergerak pada bidang apa serta dapat dengan mudah menentukan tujuan-tujuan kedepan yang ingin dicapai; 2. membuat standart atau tolak ukur: dengan menentukan standar atau tolak ukur tersebut, kita bisa mengetahu batas ambang minimal dari efektivitas suatu organisasi sehingga bisa dilihat apakah perkembangan pada organisasi tersebut signifikan atau tidak sama sekali; 3. Melakukan pengumpulan data: pengumpulan data tersebut bersifat kuantitatif sehingga nantinya dapat diukur secara jelas terkait efektifitas dari organisasi tersebut; 4. Menetapkan rumus: penetapan rumus ini disesuaikan dengan jenis KPI yang akan dibuat 5. Presentasi serta evaluasi : penyajian serta melakukan evaluasi dari KPI tersebut merupakan hal yang penting karena dengan adanya evaluasi tersebut setiap anggota dan pimpinan dapat mengetahui seberapa besar efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Video yang sangat memberikan edukasi terhadap pengembangan dan pentingnya mengembangkan nangka terutama di wilayah Yogyakarta. Apabila dipandang dari sisi Sociopreneur, tentunya nangka memiliki potensi-potensi yang kuat terutama merupakan salah satu bahan baku untuk gudeg yang terkenal di wilayah Yogyakarta. Manfaat nangka yang begitu banyak dari batangnya yang dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan ataupun furniture, serta buah nangka yang memiliki segudang manfaat tentunya haruslah dikembangn secara luas terutama di wilayah Yogyakarta. Pengembangan-pengembangan tersebut didukung oleh komunitas-komunitas petani serta pemberian edukasi mengenai proses penamanan, perawatan, dan pengolahan-pengolahan hasil dari tanaman nangka tersebut agar nantinya hasilnya dapat maksimal dan memberikan kesejahteraan bagi petani-petani nangka tersebut. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan harusnya bersifat memberikan edukasi, karena sampai saat ini masih sedikit terkait petani-petani nangka tersebut dan sesuai penjelasan video, bahan baku gudeg saja yang berupa nangka yang masih fresh harus didatangkan dari wilayah luar yang itu tentu mempengaruhi kesegaran dari nangka tersebut karena adanya keterbatasan jarak dan waktu dalam pengolahan nangka tersebut. Saya berharap semoga pohon nangka semakin banyak dikembangkan dan muncul petani-petani nangka yang banyak di wilayah Yogyakarta ini sehingga menjadi salah satu sentra penghasil nangka yang berkualitas.
Senang sekali saya melihat chanel youtube kelas publik ini , sangat menginspirasi sekali buat kaum muda dan bisa menjadi bahan untuk percontohan di kota-kota lain. Tentang bagaimana cara mengelola hutan nangka tersebut dan melibatkan warga masyarakat sekitar. Sehingga memberikan manfaat lebih bagi warga sekitar dan memberikan pendapatan lebih untuk warga sekitar. Dalam analisis kekuatan medan ini, mohon ijin saya untuk memberikan contoh dari beberapa pendekatan perilaku organisasi yang lain : Pendekatan manajemen ini juga bisa dipakai dalam analisis kekuatan medan dengan berdasarkan penggunaan Key Performance Indikator, berikut beberapa pendekatan manajemen yang bisa digunakan antara lain adalah : 1. Manajemen Tradisional Bagi tiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap proses perencanaan, organisasi penggerakan dan pengawasan. Dengan demikian tiap kelompok tani hutan nangka tersebut memiliki karakteristik tertentu dalam berinteraksi di dalam maupun antar kelompok tersebut. 2. Manajemen Berdasarkan Sasaran Bahwa tiap kelompok tani hutan nangka mempunyai interest tertentu dalam menentukan sasaran kerja tiap unit maupun penentuan sasaran organisasi 3. Manajemen Stratejik Bahwa tiap kelompok tani hutan nangka memiliki pandangan yang berbeda dalam menganalisa lingkungan, penentuan visi dan misi, perumusan strategi, implementasi strategi maupun pengendalian strategi. 4. Manajemen Mutu Terpadu Tiap kelompok tani hutan nangka memiliki tolok ukur mutu yang berbeda dan memiliki komitmen yang berbeda juga. Dalam proses penyusunan analisis kekuatan medan berdasarkan penggunaan Key Performance Indikator melalui pendekatan manajemen tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat antara lain: Faktor Pendorong : 1. Perencanaan, penggerakan dan pendampingan yang sudah jadi akan pemanfaatan lahan wanaboga. 2. Sasaran yang sudah tepat dan di kelola oleh warga sekitar di pedesaan. 3. Perumusan Strategi yang sudah di rencanakan untuk jangka panjang. 4. Tersedianya SDM tentang pengelolaan Mutu Terpadu Faktor penghambat : 1. SDM pada kelompok tani yang memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda-beda. 2. Visi dan Misi dalam kelompok tani
Video tersebut sangat menarik dan memberikan manfaat tentang menanam nangka karena buah dan kayunya memiliki nilai yang penting bagi masyarakat. Buahnya dapat digunakan sebagai makanan dan obat untuk beberapa penyakit, sedangkan kayunya dapat digunakan untuk bangunan dan kerajinan. Dalam analisis medan, perlu menyusun Key Performance Indikator (KPI) dengan pendekatan organisasi. Terdapat lima langkah dalam menyusun KPI: 1. Memiliki tujuan yang jelas. 2. Membuat tujuan secara garis besar menggunakan 5 W dan 1 H (apa, kapan, mengapa, siapa, di mana, bagaimana). 3. Mengumpulkan data. 4. Membuat rumus KPI. 5. Menyajikan KPI dalam rapat bulanan atau mingguan dengan menggunakan narasi, grafik, dan diagram untuk memudahkan pemahaman dan pengarahan kepada karyawan. KPI menjadi alat yang penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang dapat membantu pengembangan bisnis, peningkatan keuntungan, serta memperbaiki citra dan keterlibatan perusahaan dengan mereknya.
Menurut perspektif sosiopreneur maka alas nangka yang dikembangkan dalam video tersebut telah berpijak pada konsep sosiopreneur yaitu memanfaatkan potensi kearifan lokal berupa makanan khas jogja yaitu gudeg dan kerajinan kendang yang memanfaatkan bagian-bagian pohon nangka serta buahnya,memberdayakan petani lokal yang berasal dari masyarakat sekitar lahan,adanya pemangku kepentingan yang dapat menjadi regulator kerjasama antara kelompok tani hutan dan masyarakat sekitar,adanya pelatihan untuk pemberdayaan petani dan masyarakat dalam mencapai indikator keberhasilan sosiopreneur.Semoga kelangsungan program dapat terjaga dengan baik sehingga mampu berdampak sosial yang signifikan bagi masyarakat.Sukses selalu channel inspiratif dan inovatifnya ya pak..
MANTAP SANGAT MENGEDUKASI MASYARAKAT Salah satu cara mengatasi tingkat kemiskinan yang ada diwilayah mentaok/mataram/Jogjakarta yaitu dengan cara menanam pohon nangka. Manfaat menanam pohon nangka, sbb: 1. buah nangka bisa dimanfaatkan dalam berbagai produk, seperti sayur GORI/GUDEK yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi 2. pohon nangka yang memilki nilai jual yang cukup tinggi untuk kebutuhan furniture rumah tangga 3. buah nangka ini mempunyai manfaat yang sangat baik untuk tubuh kita 4. daun nangka juga bisa jual untuk pakan ternak
Video yang sangat menarik. Dalam menganalisis kekuatan medan Hutan Nangka Istimewa Yogyakarta yang berbasis kearifan lokal, perlu di susunnya key performance indicator dengan menggunakan pendekatan organisasi. Key performance indicator sendiri adalah cara mudah yang dapat digunakan oleh pemerintah yang berwenang untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja pemerintah melalui organisasi dan masyarakat dalam pengelolaan hutan nangka yang sudah ada saat ini. Kemudian dapat diukur seberapa efektif kinerja yang sudah dilakukan sejauh ini. Setelah mengetahui kedua hal tersebut, pihak pemerintah yang berwenang dapat mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya dalam pengelolaan alas nangka tersebut dengan tujuan mampu meningkatkan bobot faktor pendorong aspek kelembagaan. Terdapat 5 langka dalam membuat Key performance indicator yaitu: 1. Memiliki tujuan yang jelas KPI yang dibuat harus jelas agar tidak ada simpang siur dari tujuan hutan nangka tersebut sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami strategis yang menyangkut organisasi dan masyarakat mampu mencapai visi dan misi. 2. Membuat tujuan secara garis besar menggunakan 5W+1H untuk menentukan tujuan dari KPI. Sebagai contoh apa target dari hutan nangka kedepankan? Kapan target tersebut bisa dicapai? Mengapa pemerintah daerah menentukan target tersebut? Siapa yang menjadi target pasar untuk strategi yang dibuat tersebut? Dimana target pasar yang mudah untuk di capai? Bagaimana strategi yang harus diterapkan demi mencapai target. 3. Mengumpulkan Data Mengukur indikator kinerja utama dengan data. Indikator yang tepat yaitu yang memiliki unsur SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time Bound). Data yang digunakan dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Gunakan data kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid, rinci dan detail. Hal ini akan memudahkan langkah dan strategi selanjutnya. 4. Membuat rumus KPI Dalam hal ini KPI dibuat untuk mencapai target meningkatkan faktor pendorong aspek kelembagaan yang melibatkan organisasi dan masyarakat. 5. Menyajikan KPI Setelah dirumuskan, pihak pengelola perlu menyajikan KPI dalam setiap rapat bulanan atau mingguan yang melibatkan masyarakat. Data yang disajikan harus mudah dipahami agar memudahkan komunikasi dan pengarahan kedepannya. Pihak pemerintah dapat menggunakan pendekatan organisasi dalam menyusun KPI seperti pendekatan kognitif yang menekankan pada mengarahkan proses berpikir masyarakat dalam mempertimbangkan apa yang sebaiknya dilakukan. Dalam hal ini, hutan nangka sudah melibatkan para petani, pihak pemerintah dapat menggunakan pendekatan kognitif dan reinforcement dimana memberikan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hutan nangka tersebut bagi keberlangsungan hidup mereka kedepannya, para petani dapat memanfaatkan hasil dari tanaman antar tegakan sebagai hasil hutan bukan kayu yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahan pangan, makanan ternak atau dapat diolah menjadi produk bernilai jual. Dengan pengelolaan hutan nangka yang benar dapat memberikan hasil panen yang baik. Keterlibatan masyarakat dan organisasi sangat diperlukan agar tujuan dan peningkatan faktor pendorong dapat tercapai dengan baik. Adapun pendekatan lain seperti pendekatan sumber daya manusia (supportif) dalam hal ini memberikan penyuluhan mengenai cara merawat tanaman pohon nangka dan tanaman yang cocok ditanam antar tegakan dengan kondisi tanah mengingat wilayah hutan memiliki terbatasan akan air. Cara mengelola hasil hutan tersebut menjadi produk yang bernilai jual, sebelum pohon nangka menghasilkan buah. Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi sangat penting agar mengembangkan potensi masyarakat untuk pengelolaan hutan nangka kedepannya. pendekatan produktivitas mengenai seberapa besar upaya yang dilakukan untuk pengelolaan hutan maka hasil diperoleh akan berimbang selama keterlibatan masyarakat dan kepuasan yang diperoleh dari hasil hutan tersebut tinggi pula. Pendekatan sistem dimana pihak berwenang dapat mengkaji faktor-faktor eksternal yang dapat memiliki dampak terhadap keberlangsungan pengelolaan hutan kedepannya, sehingga memerlukan analisis SDM dengan pendekatan produktivitas diatas, pendekatan-pendekatan ini memiliki kaitan yang erat sehingga kinerja antara pihak berwenang dan masyarakat dapat terus bersinergi sebaik mungkin dengan tujuan menciptakan hutan nangka yang berkelanjutan dan berguna bagi masyarakat istimewa Yogyakarta.
Video yang sangat bagus serta bermafaat dan sangat mengedukasi masyarakat. Dalam analasis kekuatan medan di Alas Nangka Hutan Istimewa perlu menyusun Key Performance Indikator. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun KPI. Indikator kinerja utama bisa disusun dengan metode SMART (Scientific, Measurable, Achievable, Reliable dan Time Bound). Berikut ini cara penyusunan KPI yang saya ketahui berdasarkan pendekatan peirlaku organisasi: 1. Mengumpulkan data pengukuran dari strategi perusahaan, target bisnis, proses inti bisnis, harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal, hasil pekerjaan setiap unit dan individu pemegang jabatan. 2. Menciptakan key result area yang penting dan key performance indikator yang sejalan dengan atasan. 3. Mereview secara sistematis semua indicator yang telah diciptakan atau ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara masing-masing indikator dimana sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan performa perusahaan. 4. Memperkuat hubungan indikator mulai dari tingkat teratas sampai ke tingkat operasional. 5. Menghubungkan setiap indikator dengan setiap individu pemegang jabatan, memasukkan indikator sebagai pedoman perencanaan pekerjaan dan melakukan aktivitas coaching dan counseling selama proses pekerjaan. 6. Mengevaluasi keefektifan indikator yang sudah digunakan, mengecek apakah sudah tepat, memperbaiki sistem pengukuran performa sesuai dengan perkembangan yang muncul.
Dalam video ini membahas mengenai hutan nangka atau alas nangka yang dimana sedang direncanakan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat yogyakarta. Buah nangka ini sangat kaya akan manfaat baik untuk kesehatan diri sendiri, membantu mengatasi berbagai penyakit, bahan pangan bangunan, makanan terutama gudeg, dll. Dalam video ini untuk menganalisis kekuatan medan yang berbasis kearifan lokal dibutuhkannya penyusunan Key Performance Indicator (KPI) dengan pendekatan organisasi untuk melihat seberapa efektifkah perusahaan dalam menjalankan tujuannya. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan Key Performance Indicator (KPI) yaitu: 1. Memiliki tujuan yang jelas Tujuan harus jelas bukan yang berubah-ubah atau tidak tetap dari waktu ke waktu sesuai dengan visi dan misi. Tujuan yang jelas guna untuk mempermudah dalam memahami deskripsi dan data dengan baik. 2. Membuat tujuan secara garis besar Dalam membuat tujuan dianjurkan menggunakan 5W+1H untuk menentukan tujuan dari KPI 3. Mengumpulkan data Mengumpulkan data dengan menggunakan salah satu antara fata kualitatif atau kuantitatif 4. Membuat rumus KPI Rumus KPI harus seuai dengan kebutuhan agar tercapainya target yang diinginkan untuk meningkatkan faktor pendorong dan menurunkan faktor penghambat 5. Menyajikan KPI Langkah terakhir yaitu menyajikan KPI dengan deskripsi dan data yang menarik untuk disajikan
Pada video yang ditampilkan menunjukkan manfaat menanam nangka karena baik dari buah maupun pohonnya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan fungsi yang dibutuhkan masyarakat. Buah-buahan dapat diolah menjadi makanan dan digunakan sebagai obat berbagai penyakit, kayu dapat digunakan untuk konstruksi dan bertelur. Analisis kekuatan disiplin menunjukkan bahwa KPI harus dikembangkan dengan menggunakan pendekatan perilaku organisasi. Diantaranya: A). Tetapkan tujuan yang jelas untuk diri Anda sendiri B). Tetapkan tujuan akhir (gunakan 5 W dan 1 H untuk menetapkan tujuan KPI. Contoh: ada apa Kapan tujuan bisa tercapai? Mengapa perusahaan menetapkan tujuan sebesar itu? Siapa target pasar dari strategi ini? Di mana audiens target yang mudah dijangkau? Strategi apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan?) C). mengumpulkan data D). Membuat formula KPI (Membuat formula KPI memang tidak mudah, tapi tidak ada yang bisa dilakukan oleh karyawan. Ada cara khusus untuk membuat formula KPI. Misalnya, mengukur pendapatan yang diperoleh berdasarkan angka penjualan) e). Presentasi KPI (Setelah membuat formula, perusahaan harus mempresentasikan indikator kinerja utama dalam pertemuan bulanan atau mingguan. Munculkan cerita dan data yang menarik. Akan lebih baik jika datanya tidak hanya angka, tetapi bagan dan grafik. Akan lebih mudah .. karena perusahaan harus memberikan informasi tentang orientasi karyawan. Selain itu, lebih mudah bagi karyawan untuk memahami apa yang disajikan. KPI adalah alat terbaik untuk pengambilan keputusan. Jika Anda dapat memanfaatkannya secara maksimal, perusahaan akan bekerja lebih baik dan mengungguli persaingan. Ketika bisnis jauh lebih baik, itu mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perusahaan. Selain itu, berdampak positif pada citra merek dan komitmen merek perusahaan.
Alas nagka hutan Istimewa Yogyakarta merupakan bentuk dari sociopreneur dan merupakan bentuk dari sebuah pemberdayaan masyarkat jogja. Apabila ditinjau dari pengertiannya, socialpreneur berangkat dari kepekaan memperhatikan lingkungan sekitar. Seorang socialpreneur mampu menangkap kebutuhan masyarakat dan mencari cara untuk memenuhinya sambil tetap menghasilkan profit. Apabila ditinjau dari video ini, kebutuhan dari masyarakat Jogja adalah nangka, karena nangka merupakn bahan baku utama pembuatan gudeng makanan khas jogja. Sehingga apabila dibuat pelestarian alas nangka maka nangka yang dihasilkan akan lebih berkualitas karena perawatan nangka pun jauh lebih diperhatikan. Kualitas nangka yang bagus maka akan meghasilkan kualitas makanan yang bagus juga. Tidak hanya itu, untuk melakukan pemberdayaan alas nangka membutuhkan kerjasama masyarakat. nilai ekonomi bukanlah fokus utama dalam model bisnis socialpreneur. Pemilik usaha memusatkan perhatian kepada nilai sosial. Sama halnya dengan video ini yang menyampaikan bahwa hutan nangka sebagi agroforetri yang berbasis pada kearifan lokal dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan social yang ada di masyrakat. Dalam video ini juga terdapat pemaparan kelebihan dan hambatan juga trategi mengatasi hambatan yang merupakan bagian dari pendekatan sociopreneur.
video yang memberi edukasi masyarakat. Dalam menyusun Key Performance Indicators (KPIs) untuk analisis kekuatan medan, ada beberapa pendekatan perilaku organisasi yang dapat digunakan. Berikut ini adalah beberapa cara yang saya pahami menyusun berdasarkan pendekatan perilaku organisasi : Pendekatan Berorientasi Pelanggan (Customer-Oriented Approach): *Fokus pada kepuasan pelanggan dalam analisis kekuatan medan. *Identifikasi faktor-faktor kritis yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, seperti kualitas produk, layanan pelanggan, atau responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan. *Pilih indikator yang mencerminkan persepsi pelanggan tentang faktor-faktor tersebut. *Contohnya, KPI dapat mencakup tingkat kepuasan pelanggan, tingkat retensi pelanggan, atau tingkat pengembalian pelanggan.
Sociopreneur merupakan upaya seseorang dalam menjalankan bisnis dengan tujuan untuk membantu dan mengatasi permasalahan sosial yang dimana profit bukan menjadi fokus utamanya. Dalam video ini membahas tentang rencana sosial atau sociopreneur dengan upaya pembuatan alas nangka guna untuk meningkatkan kualitas masyarakat jogja agar lebih mudah dalam melestarikan pohon nangka tersebut. Pohon nangka sangat kaya akan manfaatnya, pohon nangka sendiri sudah sangat lama digunakan oleh masyarakat jogja dengan berbagai macam cara konsumsi. Mengapa nangka? Jogja tidak bisa dipisahkan dengan nangka, karena nangka banyak manfaatnya dan klestariannya perlu diupayakan, maka dari itu sesuai dengan rancangan sociopreneur dalam video ini bahwa alas nangka sangat dibutuhkan oleh masyarakat Yogyakarta dan sociopreneur ini perlu berjalan dengan lancar dan efektif di jogja Dari hasil analisis dalam video tersebut terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam rencana sociopreneur alas nangka, yaitu: - Faktor Pendorong 1. Wanaboga sudah menjadi program unggulan 2. Kelembagaan pengelola hutan nangka ada 3. Ketersediaan luas lahan kurang lebih 90 hektar sebagian sudah ditanami nangka 4. Tingkat partisipasi masyarakat tinggi 5. Peningkatan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman bawah tegaan 6. Sudah terbentuknya 3 kelompok tani hutan yang akan mengelola - Faktor penghambat 1. Keterbatasan sdm penyluh dan pendampingan kelompok tani 2. Belum ada pengaturan dan kewajiban antar masyarakat yang tertuang daam kerjasama dengan kelompok tani hutan sehingga masyarakat ragu atas manfaat yang akan diterimanya 3. Belum ada komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan dan masyarakat kelompok tani 4. Minimnya pengetahuan kelompok tani dalam pengelolaan dan pemeliharaan tanaman nangka 5. Belum ada target pasar pengelolaan pemanfaatna pasca panen baik itu nangka dan hasil hutan bukan kayu 6. Musim dan konsidi geografis lokasi oenanaman yang minim potensi air Faktor pendorong tersebut perlu ditingkatkan agar dapat mengurangi faktor penghambat dengan dirancang dan dilaksanakannya strategi dalam menyelesaikannya seperti yang sudah ada pada video ini guna untuk tercapainya rencana sociopreneur ini. Jika hal tersebut dapat tercapai dengan berjalannya sociopreneur maka kebutuhan utama di jogja akan terpenuhi tidak seperti saat ini dan nangka akan menjadi primadona bagi warga jogja
dari video yang dipaparkan oleh pak kuncoro bersama tim yang sudah saya tonton membahas tentang hutan nangka dan ketahanan pangan yang bisa mengatasi kemiskinan di masyarakat. video tersebut mengedukasi masyarakat pentingnya menanam nangka karena memiliki manfaat dan hasil yang besar. dimana nangka memiliki manfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengurangi diabetes, mengurangi serangan penyakit jantung, sebagai anti aging (mempercantik kulit) jika dimakan), daun bisa digunakan untuk makanan sapi/ kambing, kayu bisa digunakan untuk bahan kerajinan gamelan. dalam analisis kekuatan medan tersebut, perlu adanya penyusunan KPI (Key Performance Indikator) sesuai dengan beberapa pendekatan perilaku organisasi dengan SMART yaitu: 1. specific Dalam pembuatan KPI kita harus menentukan tujuan secara fokus, spesifik, dan detail. Misal dalam video diatas, jika menanam nangka harus bisa menghasilkan nangka yang siap dimasak gudeg dalam 1 bulan minimal 100 nangka 2. measurable dalam penyusunan KPI harus terukur dengan jelas baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.misal dalam pembuatan gudeg harus bisa membuat gudeg dengan nangka yang kualitas baik dan bisa menjual gudeg dalam 1 hari sebanyak 50 porsi 3. achieveable KPI dibuat dengan tetap memperhatikan apakah KPI dibuat bisa dicapai dengan menggunakan acuan bulan sebelumnya dan tetap ada peningkatan target. sebagai contoh jika bulan sebelumnya sudah berhasil menghasilkan 100 nangka yang siap dibuat gudeg, maka bulan target yang harus dicapai adalah bisa menghasilkan 120 nangka yang siap diproduksi gudeg. 4. realistic dalam menentukan target harus realistis atau masuk akal. jika ingin menentukan target harus bisa menjual nangka dalam sehari 50 porsi, maka karyawan dalam pembuatan gudeg harus ditambah untuk bisa memenuhi kebutuhan itu karena jika tanpa karyawan biasanya hanya bisa menghasilkan 20 porsi saja. 5. time phased terdapat batas waktu yang ditentukan dalam mencapai target secara jelas misal batas waktu setiap bulan, atau setiap 2b bulan sekali atau setiap minggu agar bisa dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan juga sama dalam pembuatan KPI harus menggunakan beberapa pendekatan dengan metode SMART
Video RUclips ini membahas pendekatan sociopreneur yang diterapkan dalam bidang pertanian di Alas Nangka, Yogyakarta, Indonesia. Berikut adalah analisis dari poin-poin kunci tersebut: - Sejarah dan Pentingnya Budaya: Video ini mengeksplorasi sejarah gudeg, hidangan lokal yang terbuat dari nangka muda, dan menyoroti pentingnya dalam budaya Yogyakarta. Hal ini menekankan hubungan antara warisan kuliner dan sektor pertanian. - . Keberlanjutan dan Warisan: Video ini menekankan pentingnya pohon nangka bagi bangunan warisan Yogyakarta. Kayu yang berasal dari pohon nangka digunakan dalam konstruksi bangunan tersebut, yang menunjukkan ketergantungan antara warisan budaya dan sumber daya pertanian. - Agroforestri dan Kearifan Lokal: Transformasi Alas Nangka menjadi daerah agroforestri berdasarkan kearifan lokal dibahas. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial, seperti kemiskinan, dan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan praktik pertanian berkelanjutan. - Kelebihan dan Hambatan: Video ini menyediakan analisis mengenai kelebihan dan hambatan dalam bidang pertanian Alas Nangka. Hal ini menyoroti potensi pengembangan ekonomi dan sosial melalui agroforestri, namun juga menyadari tantangan yang perlu diatasi. - Strategi Mengatasi Hambatan: Video ini menawarkan strategi untuk mengatasi hambatan yang diidentifikasi, dengan fokus pada pemanfaatan kearifan lokal, promosi praktik berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan sektor pertanian di Alas Nangka. Secara keseluruhan, video ini memperlihatkan pendekatan sociopreneur yang menggabungkan kewirausahaan, dampak sosial, dan praktik berkelanjutan dalam bidang pertanian. Video ini menyoroti pentingnya warisan budaya, potensi pembangunan ekonomi lokal, dan peran penting keterlibatan masyarakat dalam mencapai pertanian berkelanjutan dan mengatasi masalah sosial.
Mantul mas Roso ... artis yg telah naik daun ... ddukung para petani hutan. Moga makin bgus ke depan dg tata bahasa dan runtutan dialognya .shingga makin hidup.. Tetap semangat ...
Video yang sangat mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya alam dalam bidang pertanian dan kearifan local melalui pendekatan sociopreneur yang dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Suatu kegiatan bisnis dapat dikategorikan sebagai sosiopreneur dapat dilihat dari tujuan bisnis tersebut diciptakan apakah untuk keuntungan sosial atau keuntungan sosial diberikan setelah keuntungan itu didapat; kepemilikan dari bisnis tersebut, apakah milik komunitas, semakin banyak yang memiliki bisnis tersebut maka semakin baik dan yang terakhir adalah proses dan hasil yang diperoleh. Keuntungan langsung diberikan kepada masyarakat atau sosial.
Dari video ini kita dapat melihat bahwa tujuan dibentuknya pertanian alas nangka, yakni sejarah dan budaya Yogyakarta yang memiliki makanan khas yakni Gudeg, makanan khas Jogja yang terbuat dari nangka muda. Manfaat dari batang tanaman nangka yang menjadi konstruksi bangunan warisan budaya Yogyakarta dan juga sebagai bahan dasar pembuatan gendang. Para pelaku bisnis melalui pemerintah melihat bahwa kebutuhan akan nangka yang besar dimana merupakan bahan baku pembuatan gudeg sehingga diperlukan pasokan bahan baku yang harus mudah dijangkau, selain lebih murah dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, kesejahteraan dan kesenjangan sosial lainnya, sebagai bentuk ketahanan pangan dengan memanfaatkan hutan nangka para masyarakat juga dapat menanam tanaman dibawah tegakan (pohon nangka) selama jangka waktu menanam pohon nangka sampai pohon nangka tersebut menghasilkan buah. Dengan menggunakan praktik pertanian yang dikelola dengan baik, pemanfaatan hutan nangka dapat menjadi prospek yang berpeluang mensejahterakan masyarakat.
Dalam video ini, dijelaskan juga faktor pendorong dan penghambat yang dapat menjadi potensi sekaligus tantangan yang harus segera diatasi agar pengembangan alas hutan nangka dapat berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sosial dimasyarakat. Pada video juga dipaparkan strategi yang perlu dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dua arah, kerjasama dan keterlibatan masyarakat sekitar sangat diperlukan serta pengaturan program yang akuntable dapat menjadi salah satu kunci dalam menciptakan rasa kepercayaan antara masyarakat dengan pemangku kepentingan agar keberlangsungan dan tujuan utama dalam pembangunan ketahanan pangan, kesejahteraan dan mengatasi permasalahan sosial masyarakat dapat teratasi melalui pertanian hutan nangka ini.
Video yang menarik dan edukatif. Materi yang disajikan menjabarkan secara lengkap mengenai manfaat tanaman nangka bagi kehidupan manusia baik sebagai pangan, herbal maupun sebagai bahan utama Pembuatan alat musik dan kerajinan yang adalah manifestasi budaya masyarakat lokal. Salah satu hasil pengolahan nangka adalah makanan gudeg khas dari daerah Yogyakarta. Selain manfaat praktis, bagi daerah Yogyakarta, nangka juga memiliki nilai sejarah dan filosofis tersendiri. Dalam upaya mengembangkan dan mempertahankan tanaman nangka di Yogyarakarta maka perlu dilakukan tinjauan mendalam. Salah satunya adalah melalui analisis peta kekuatan medan (berkaitan dengan faktor pendorong dan penghambat). Setelah adanya hasil analisis kekuatan medan maka diperlukan strategi untuk mengurangi faktor penghambat, salah satunya adalah dengan Pembuatan KPI (Key Performance Indikator). Hasil dari strategi tersebut diharapkan mendorong penyelesaian beberapa permasalahan sosial khususnya ketahanan pangan di daerah Yogyakarta.
Video yang diberikan sangat menarik dan memberikan manfaat terkait menanam nangka dikarenakan buah dan pohonnya sangat memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan fungsi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Buahnya dapat dibuat sebagai makanan dan dapat menjadi obat beberapa penyakit, pohonnya/kayu dapat digunakan untuk bangunan dan kerajinan. Dalam analisis kekuatan medan tercantum adanya perlu menyusun Key Performance Indikator dengan pendekatan perilaku organisasi. yaitu:
a). Memiliki Tujuan yang Jelas
b). Membuat Tujuan secara Garis Besar (Gunakan 5 W dan 1 H untuk menentukan tujuan dari key performance indicator. Sebagai contoh: apa targetnya? Kapan target bisa dapat tercapai? Mengapa perusahaan menentukan target sebesar itu? Siapa yang menjadi target pasar untuk strategi ini? Di mana target pasar yang mudah tercapai? Bagaimana strategi yang harus diterapkan demi mencapai target?)
c). Mengumpulkan Data
d). Membuat Rumus KPI (Membuat rumus KPI memanglah tidak mudah tetapi bukanlah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh karyawan. Ada cara tersendiri untuk membuat rumus KPI. Misalnya, mengukur seberapa banyak pendapatan yang diperoleh dengan angka penjualan)
e). Menyajikan KPI (Setelah membuat rumus, pebisnis harus menyajikan key performance indicator dalam rapat bulanan atau mingguan. Buatlah narasi dan data yang menarik. Alangkah lebih baik data tidak hanya sekadar angka melainkan grafik dan diagram. Hal itu lebih mudah bagi pebisnis untuk memberikan pengarahan pada karyawan. Selain itu, karyawan pun lebih mudah untuk memahami apa yang telah disajikan. Key performance indicator menjadi alat yang paling baik untuk mengambil keputusan. Jika mampu menerapkannya dengan maksimal, pengembangan bisnis akan lebih baik dan melampaui kompetitor. Ketika bisnis sudah jauh lebih baik maka akan berdampak pada peningkatan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, akan berdampak positif bagi brand image dan brand engagement perusahaan)
Video ini cukup menarik. Memaparkan manfaat yg baik mengenai penentuan tujuan di komunitas/organisasi. Dari sini saya belajar bahwa membuat KPI harus:
Tentukan Tujuan : Mulailah dengan mendefinisikan tujuan organisasi
Identifikasi Area Hasil Utama: Membagi tujuan menjadi area atau proses spesifik yang berkontribusi pada pencapaian tersebut. Ini adalah area hasil utama (Key Result Areas/KRA) yang akan menjadi dasar KPI Anda.
Tentukan Hasil yang Dapat Diukur: Untuk setiap KRA, identifikasi hasil spesifik yang dapat diukur. Hasil ini harus dapat dihitung secara kuantitatif dan terkait langsung dengan keberhasilan tujuan. Pastikan hasil tersebut realistis, relevan, dan memiliki batas waktu.
Tentukan KPI: Berdasarkan hasil yang dapat diukur, tentukan KPI Anda. KPI harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART). Mereka harus memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang diukur dan mengapa itu penting.
Tetapkan Target dan Ambang Batas: Tetapkan target yang realistis untuk setiap KPI. Target ini harus menantang namun dapat dicapai. Selain itu, tentukan ambang batas atau tolok ukur yang menunjukkan tingkat kinerja yang dapat diterima atau tidak dapat diterima.
Pilih Metode Pengumpulan Data: Tentukan bagaimana Anda akan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur KPI Anda. Ini dapat melibatkan entri data manual, sistem otomatis, survei, atau metode lainnya. Pastikan bahwa proses pengumpulan data dapat diandalkan dan konsisten.
Pantau dan Tinjau: Secara teratur pantau dan tinjau kemajuan KPI Anda. Lacak kinerja aktual terhadap target dan ambang batas. Analisis data dan identifikasi tren, area perbaikan, atau masalah potensial yang perlu mendapatkan perhatian.
Video yang diberikan sangat menarik dan mengedukasi terkait Alas nangka hutan istimewa yogyakarta . Video ini bercerita tentang Gudeg, makanan lokal yang terbuat dari nangka muda menjelaskan pentingnya warisan kuliner ini dalam budaya Yogyakarta. Hal ini menggambarkan hubungan antara warisan kuliner dengan sektor pertanian dan masyarakatnya.Video ini juga menyoroti pentingnya pohon nangka dalam bangunan bersejarah Yogyakarta. Dimana kayu nangka digunakan dalam pembangunan rumah. Hal ini menunjukkan adanya ketergantungan antar warisan budaya dan sumber daya pertanian. Konversi Alas Nangka menjadi kawasan agroforestri berbasis kearifan lokal juga dibahas. Jelas bahwa pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dengan praktik pertanian berkelanjutan. Video ini memberikan analisis pro dan kontra bercocok tanam di Alas Nangka. Hal ini menggarisbawahi pembangunan ekonomi dan sosial yang dapat ditawarkan oleh agroforestri, tetapi juga mengakui tantangan yang perlu ditangani. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor pertanian di Alas Nangka. Secara keseluruhan, video ini menyajikan pendekatan sosiopreneur.
Video yang sangat edukatif dan informatif terkait pendekatan sociopreneur yang diterapkan dalam komunitas pertanian di Alas Nangka, Yogyakarta, Indonesia. Video ini menguraikan mengenai sejarah gudeg, yaitu hidangan lokal yang terbuat dari nangka muda, dan menyoroti pentingnya warisan kuliner tersebut dalam budaya Yogyakarta. Hal tersebut menggambarkan mengenai hubungan antara warisan kuliner dan sektor pertanian serta komunitasnya. Video ini juga menekankan pentingnya pohon nangka bagi bangunan warisan Yogyakarta. Dimana kayu yang berasal dari pohon nangka digunakan dalam konstruksi bangunan. Yang mana hal tersebut menunjukkan ketergantungan antara warisan budaya dan sumber daya pertanian. Transformasi Alas Nangka menjadi daerah agroforestri berdasarkan kearifan lokal juga dibahas. Jelas pendekatan ini ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, dan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan praktik pertanian berkelanjutan. Video ini menyediakan analisis mengenai kelebihan dan hambatan dalam bidang pertanian Alas Nangka. Hal ini menyoroti potensi pengembangan ekonomi dan sosial melalui agroforestri, namun juga menyadari tantangan yang perlu diatasi. Dalam video ini menawarkan strategi untuk mengatasi hambatan yang diidentifikasi, dengan fokus pada pemanfaatan kearifan lokal, promosi praktik berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan sektor pertanian di Alas Nangka. Secara keseluruhan, video ini menampilkan pendekatan sociopreneur yang menggabungkan kewirausahaan, dampak sosial, dan praktik berkelanjutan dalam bidang pertanian, serta menyoroti pentingnya warisan budaya, potensi pembangunan ekonomi lokal, dan peran penting keterlibatan masyarakat dalam mencapai pertanian berkelanjutan dan mengatasi permasalahan-permasalah sosial yang terjadi.
Dari video yang dipaparkan yang membahas tentang hutan nangka dan ketahanan pangan yang berada di Yogyakarta yang bisa mengatasi kemiskinan di masyarakat. video tersebut mendeskripsikan terkait pohon nangka dan asal usul gudeg. Video tersebut memiliki beberapa tujuan antara lain:
- mengedukasi masyarakat pentingnya menanam pohon nangka karena memiliki banyak manfaat dan hasil yang besar. Dimana nangka memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengurangi diabetes, mengurangi serangan penyakit jantung, sebagai anti aging (mempercantik kulit) jika dimakan), daun bisa digunakan untuk makanan sapi/ kambing, kayu bisa digunakan untuk bahan kerajinan gamelan.
- melestarikan kebudayaan kota yogyakarta yang sudah ada sejak dahulu kala dimana nangka bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat gudeg yang sudah menjadi icon kota yogyakarta
- kepedulian terhadap lingkungan sekitar khususnya pada masyarakat miskin yang tidak memiliki ketahanan pangan dimana jika bisa melihat peluang, nangka bisa dijadikan sebagai ketahanan pangan sesuai dengan konsep socioprenenur
dari video tersebut bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi sociopreneur, kita harus menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar yang belum bisa mandiri secara finansial ( masyarakat miskin) dan mampu melihat peluang agar bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar dan memperbaiki perilaku sumber daya manusia agar kedepannya menjadi lebih mandiri dengan memberikan pelatihan dan dendampingan
Video yg sangat menginspirasi
Video yang sangat menarik dan sangat memberikan edukasi mengenai betapa banyak manfaat dari buah nangka serta tanaman nangka itu sendiri.
Dalam pembuatan Key Performance Indikator, terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu:
1. Melakukan identifikasi: identifikasi tersebut perlu dilakukan sehingga kita bisa mengetahui dari organisasi kita ini bergerak pada bidang apa serta dapat dengan mudah menentukan tujuan-tujuan kedepan yang ingin dicapai;
2. membuat standart atau tolak ukur: dengan menentukan standar atau tolak ukur tersebut, kita bisa mengetahu batas ambang minimal dari efektivitas suatu organisasi sehingga bisa dilihat apakah perkembangan pada organisasi tersebut signifikan atau tidak sama sekali;
3. Melakukan pengumpulan data: pengumpulan data tersebut bersifat kuantitatif sehingga nantinya dapat diukur secara jelas terkait efektifitas dari organisasi tersebut;
4. Menetapkan rumus: penetapan rumus ini disesuaikan dengan jenis KPI yang akan dibuat
5. Presentasi serta evaluasi : penyajian serta melakukan evaluasi dari KPI tersebut merupakan hal yang penting karena dengan adanya evaluasi tersebut setiap anggota dan pimpinan dapat mengetahui seberapa besar efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Barakallah pak bejo...mugi tansah nambah wawasan kito tumrape tiyang tani👍
Video yang sangat memberikan edukasi terhadap pengembangan dan pentingnya mengembangkan nangka terutama di wilayah Yogyakarta. Apabila dipandang dari sisi Sociopreneur, tentunya nangka memiliki potensi-potensi yang kuat terutama merupakan salah satu bahan baku untuk gudeg yang terkenal di wilayah Yogyakarta. Manfaat nangka yang begitu banyak dari batangnya yang dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan ataupun furniture, serta buah nangka yang memiliki segudang manfaat tentunya haruslah dikembangn secara luas terutama di wilayah Yogyakarta. Pengembangan-pengembangan tersebut didukung oleh komunitas-komunitas petani serta pemberian edukasi mengenai proses penamanan, perawatan, dan pengolahan-pengolahan hasil dari tanaman nangka tersebut agar nantinya hasilnya dapat maksimal dan memberikan kesejahteraan bagi petani-petani nangka tersebut. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan harusnya bersifat memberikan edukasi, karena sampai saat ini masih sedikit terkait petani-petani nangka tersebut dan sesuai penjelasan video, bahan baku gudeg saja yang berupa nangka yang masih fresh harus didatangkan dari wilayah luar yang itu tentu mempengaruhi kesegaran dari nangka tersebut karena adanya keterbatasan jarak dan waktu dalam pengolahan nangka tersebut. Saya berharap semoga pohon nangka semakin banyak dikembangkan dan muncul petani-petani nangka yang banyak di wilayah Yogyakarta ini sehingga menjadi salah satu sentra penghasil nangka yang berkualitas.
Mantap 👍🏼
Senang sekali saya melihat chanel youtube kelas publik ini , sangat menginspirasi sekali buat kaum muda dan bisa menjadi bahan untuk percontohan di kota-kota lain. Tentang bagaimana cara mengelola hutan nangka tersebut dan melibatkan warga masyarakat sekitar. Sehingga memberikan manfaat lebih bagi warga sekitar dan memberikan pendapatan lebih untuk warga sekitar.
Dalam analisis kekuatan medan ini, mohon ijin saya untuk memberikan contoh dari beberapa pendekatan perilaku organisasi yang lain :
Pendekatan manajemen ini juga bisa dipakai dalam analisis kekuatan medan dengan berdasarkan penggunaan Key Performance Indikator, berikut beberapa pendekatan manajemen yang bisa digunakan antara lain adalah :
1. Manajemen Tradisional
Bagi tiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap proses perencanaan, organisasi penggerakan dan pengawasan. Dengan demikian tiap kelompok tani hutan nangka tersebut memiliki karakteristik tertentu dalam berinteraksi di dalam maupun antar kelompok tersebut.
2. Manajemen Berdasarkan Sasaran
Bahwa tiap kelompok tani hutan nangka mempunyai interest tertentu dalam menentukan sasaran kerja tiap unit maupun penentuan sasaran organisasi
3. Manajemen Stratejik
Bahwa tiap kelompok tani hutan nangka memiliki pandangan yang berbeda dalam menganalisa lingkungan, penentuan visi dan misi, perumusan strategi, implementasi strategi maupun pengendalian strategi.
4. Manajemen Mutu Terpadu
Tiap kelompok tani hutan nangka memiliki tolok ukur mutu yang berbeda dan memiliki komitmen yang berbeda juga.
Dalam proses penyusunan analisis kekuatan medan berdasarkan penggunaan Key Performance Indikator melalui pendekatan manajemen tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat antara lain:
Faktor Pendorong :
1. Perencanaan, penggerakan dan pendampingan yang sudah jadi akan pemanfaatan lahan wanaboga.
2. Sasaran yang sudah tepat dan di kelola oleh warga sekitar di pedesaan.
3. Perumusan Strategi yang sudah di rencanakan untuk jangka panjang.
4. Tersedianya SDM tentang pengelolaan Mutu Terpadu
Faktor penghambat :
1. SDM pada kelompok tani yang memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda-beda.
2. Visi dan Misi dalam kelompok tani
Video tersebut sangat menarik dan memberikan manfaat tentang menanam nangka karena buah dan kayunya memiliki nilai yang penting bagi masyarakat. Buahnya dapat digunakan sebagai makanan dan obat untuk beberapa penyakit, sedangkan kayunya dapat digunakan untuk bangunan dan kerajinan. Dalam analisis medan, perlu menyusun Key Performance Indikator (KPI) dengan pendekatan organisasi. Terdapat lima langkah dalam menyusun KPI:
1. Memiliki tujuan yang jelas.
2. Membuat tujuan secara garis besar menggunakan 5 W dan 1 H (apa, kapan, mengapa, siapa, di mana, bagaimana).
3. Mengumpulkan data.
4. Membuat rumus KPI.
5. Menyajikan KPI dalam rapat bulanan atau mingguan dengan menggunakan narasi, grafik, dan diagram untuk memudahkan pemahaman dan pengarahan kepada karyawan.
KPI menjadi alat yang penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang dapat membantu pengembangan bisnis, peningkatan keuntungan, serta memperbaiki citra dan keterlibatan perusahaan dengan mereknya.
Menurut perspektif sosiopreneur maka alas nangka yang dikembangkan dalam video tersebut telah berpijak pada konsep sosiopreneur yaitu memanfaatkan potensi kearifan lokal berupa makanan khas jogja yaitu gudeg dan kerajinan kendang yang memanfaatkan bagian-bagian pohon nangka serta buahnya,memberdayakan petani lokal yang berasal dari masyarakat sekitar lahan,adanya pemangku kepentingan yang dapat menjadi regulator kerjasama antara kelompok tani hutan dan masyarakat sekitar,adanya pelatihan untuk pemberdayaan petani dan masyarakat dalam mencapai indikator keberhasilan sosiopreneur.Semoga kelangsungan program dapat terjaga dengan baik sehingga mampu berdampak sosial yang signifikan bagi masyarakat.Sukses selalu channel inspiratif dan inovatifnya ya pak..
MANTAP SANGAT MENGEDUKASI MASYARAKAT
Salah satu cara mengatasi tingkat kemiskinan yang ada diwilayah mentaok/mataram/Jogjakarta yaitu dengan cara menanam pohon nangka.
Manfaat menanam pohon nangka, sbb:
1. buah nangka bisa dimanfaatkan dalam berbagai produk, seperti sayur GORI/GUDEK yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi
2. pohon nangka yang memilki nilai jual yang cukup tinggi untuk kebutuhan furniture rumah tangga
3. buah nangka ini mempunyai manfaat yang sangat baik untuk tubuh kita
4. daun nangka juga bisa jual untuk pakan ternak
Video yang sangat menarik. Dalam menganalisis kekuatan medan Hutan Nangka Istimewa Yogyakarta yang berbasis kearifan lokal, perlu di susunnya key performance indicator dengan menggunakan pendekatan organisasi.
Key performance indicator sendiri adalah cara mudah yang dapat digunakan oleh pemerintah yang berwenang untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja pemerintah melalui organisasi dan masyarakat dalam pengelolaan hutan nangka yang sudah ada saat ini. Kemudian dapat diukur seberapa efektif kinerja yang sudah dilakukan sejauh ini. Setelah mengetahui kedua hal tersebut, pihak pemerintah yang berwenang dapat mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya dalam pengelolaan alas nangka tersebut dengan tujuan mampu meningkatkan bobot faktor pendorong aspek kelembagaan.
Terdapat 5 langka dalam membuat Key performance indicator yaitu:
1. Memiliki tujuan yang jelas
KPI yang dibuat harus jelas agar tidak ada simpang siur dari tujuan hutan nangka tersebut sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami strategis yang menyangkut organisasi dan masyarakat mampu mencapai visi dan misi.
2. Membuat tujuan secara garis besar menggunakan 5W+1H untuk menentukan tujuan dari KPI. Sebagai contoh apa target dari hutan nangka kedepankan? Kapan target tersebut bisa dicapai? Mengapa pemerintah daerah menentukan target tersebut? Siapa yang menjadi target pasar untuk strategi yang dibuat tersebut? Dimana target pasar yang mudah untuk di capai? Bagaimana strategi yang harus diterapkan demi mencapai target.
3. Mengumpulkan Data
Mengukur indikator kinerja utama dengan data. Indikator yang tepat yaitu yang memiliki unsur SMART ( Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time Bound). Data yang digunakan dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Gunakan data kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid, rinci dan detail. Hal ini akan memudahkan langkah dan strategi selanjutnya.
4. Membuat rumus KPI
Dalam hal ini KPI dibuat untuk mencapai target meningkatkan faktor pendorong aspek kelembagaan yang melibatkan organisasi dan masyarakat.
5. Menyajikan KPI
Setelah dirumuskan, pihak pengelola perlu menyajikan KPI dalam setiap rapat bulanan atau mingguan yang melibatkan masyarakat. Data yang disajikan harus mudah dipahami agar memudahkan komunikasi dan pengarahan kedepannya.
Pihak pemerintah dapat menggunakan pendekatan organisasi dalam menyusun KPI seperti pendekatan kognitif yang menekankan pada mengarahkan proses berpikir masyarakat dalam mempertimbangkan apa yang sebaiknya dilakukan. Dalam hal ini, hutan nangka sudah melibatkan para petani, pihak pemerintah dapat menggunakan pendekatan kognitif dan reinforcement dimana memberikan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hutan nangka tersebut bagi keberlangsungan hidup mereka kedepannya, para petani dapat memanfaatkan hasil dari tanaman antar tegakan sebagai hasil hutan bukan kayu yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahan pangan, makanan ternak atau dapat
diolah menjadi produk bernilai jual. Dengan pengelolaan hutan nangka yang benar dapat memberikan hasil panen yang baik. Keterlibatan masyarakat dan organisasi sangat diperlukan agar tujuan dan peningkatan faktor pendorong dapat tercapai dengan baik.
Adapun pendekatan lain seperti pendekatan sumber daya manusia (supportif) dalam hal ini memberikan penyuluhan mengenai cara merawat tanaman pohon nangka dan tanaman yang cocok ditanam antar tegakan dengan kondisi tanah mengingat wilayah hutan memiliki terbatasan akan air. Cara mengelola hasil hutan tersebut menjadi produk yang bernilai jual, sebelum pohon nangka menghasilkan buah. Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi sangat penting agar mengembangkan potensi masyarakat untuk pengelolaan hutan nangka kedepannya. pendekatan produktivitas mengenai seberapa besar upaya yang dilakukan untuk pengelolaan hutan maka hasil diperoleh akan berimbang selama keterlibatan masyarakat dan kepuasan yang diperoleh dari hasil hutan tersebut tinggi pula. Pendekatan sistem dimana pihak berwenang dapat mengkaji faktor-faktor eksternal yang dapat memiliki dampak terhadap keberlangsungan pengelolaan hutan kedepannya, sehingga memerlukan analisis SDM dengan pendekatan produktivitas diatas, pendekatan-pendekatan ini memiliki kaitan yang erat sehingga kinerja antara pihak berwenang dan masyarakat dapat terus bersinergi sebaik mungkin dengan tujuan menciptakan hutan nangka yang berkelanjutan dan berguna bagi masyarakat istimewa Yogyakarta.
Kereen....👍
Video yang sangat bagus serta bermafaat dan sangat mengedukasi masyarakat.
Dalam analasis kekuatan medan di Alas Nangka Hutan Istimewa perlu menyusun Key Performance Indikator. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun KPI. Indikator kinerja utama bisa disusun dengan metode SMART (Scientific, Measurable, Achievable, Reliable dan Time Bound). Berikut ini cara penyusunan KPI yang saya ketahui berdasarkan pendekatan peirlaku organisasi:
1. Mengumpulkan data pengukuran dari strategi perusahaan, target bisnis, proses inti bisnis, harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal, hasil pekerjaan setiap unit dan individu pemegang jabatan.
2. Menciptakan key result area yang penting dan key performance indikator yang sejalan dengan atasan.
3. Mereview secara sistematis semua indicator yang telah diciptakan atau ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara masing-masing indikator dimana sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan performa perusahaan.
4. Memperkuat hubungan indikator mulai dari tingkat teratas sampai ke tingkat operasional.
5. Menghubungkan setiap indikator dengan setiap individu pemegang jabatan, memasukkan indikator sebagai pedoman perencanaan pekerjaan dan melakukan aktivitas coaching dan counseling selama proses pekerjaan.
6. Mengevaluasi keefektifan indikator yang sudah digunakan, mengecek apakah sudah tepat, memperbaiki sistem pengukuran performa sesuai dengan perkembangan yang muncul.
Dalam video ini membahas mengenai hutan nangka atau alas nangka yang dimana sedang direncanakan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat yogyakarta.
Buah nangka ini sangat kaya akan manfaat baik untuk kesehatan diri sendiri, membantu mengatasi berbagai penyakit, bahan pangan bangunan, makanan terutama gudeg, dll.
Dalam video ini untuk menganalisis kekuatan medan yang berbasis kearifan lokal dibutuhkannya penyusunan Key Performance Indicator (KPI) dengan pendekatan organisasi untuk melihat seberapa efektifkah perusahaan dalam menjalankan tujuannya.
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan Key Performance Indicator (KPI) yaitu:
1. Memiliki tujuan yang jelas
Tujuan harus jelas bukan yang berubah-ubah atau tidak tetap dari waktu ke waktu sesuai dengan visi dan misi. Tujuan yang jelas guna untuk mempermudah dalam memahami deskripsi dan data dengan baik.
2. Membuat tujuan secara garis besar
Dalam membuat tujuan dianjurkan menggunakan 5W+1H untuk menentukan tujuan dari KPI
3. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data dengan menggunakan salah satu antara fata kualitatif atau kuantitatif
4. Membuat rumus KPI
Rumus KPI harus seuai dengan kebutuhan agar tercapainya target yang diinginkan untuk meningkatkan faktor pendorong dan menurunkan faktor penghambat
5. Menyajikan KPI
Langkah terakhir yaitu menyajikan KPI dengan deskripsi dan data yang menarik untuk disajikan
Sip tingkatkan dan lanjutkan kreatifitas kita bersama
Pada video yang ditampilkan menunjukkan manfaat menanam nangka karena baik dari buah maupun pohonnya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan fungsi yang dibutuhkan masyarakat. Buah-buahan dapat diolah menjadi makanan dan digunakan sebagai obat berbagai penyakit, kayu dapat digunakan untuk konstruksi dan bertelur. Analisis kekuatan disiplin menunjukkan bahwa KPI harus dikembangkan dengan menggunakan pendekatan perilaku organisasi. Diantaranya:
A). Tetapkan tujuan yang jelas untuk diri Anda sendiri
B). Tetapkan tujuan akhir (gunakan 5 W dan 1 H untuk menetapkan tujuan KPI. Contoh:
ada apa Kapan tujuan bisa tercapai? Mengapa perusahaan menetapkan tujuan sebesar itu? Siapa target pasar dari strategi ini? Di mana audiens target yang mudah dijangkau? Strategi apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan?)
C). mengumpulkan data
D). Membuat formula KPI (Membuat formula KPI memang tidak mudah, tapi tidak ada yang bisa dilakukan oleh karyawan. Ada cara khusus untuk membuat formula KPI. Misalnya, mengukur pendapatan yang diperoleh berdasarkan angka penjualan)
e). Presentasi KPI (Setelah membuat formula, perusahaan harus mempresentasikan indikator kinerja utama dalam pertemuan bulanan atau mingguan. Munculkan cerita dan data yang menarik. Akan lebih baik jika datanya tidak hanya angka, tetapi bagan dan grafik. Akan lebih mudah .. karena perusahaan harus memberikan informasi tentang orientasi karyawan. Selain itu, lebih mudah bagi karyawan untuk memahami apa yang disajikan. KPI adalah alat terbaik untuk pengambilan keputusan. Jika Anda dapat memanfaatkannya secara maksimal, perusahaan akan bekerja lebih baik dan mengungguli persaingan. Ketika bisnis jauh lebih baik, itu mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perusahaan. Selain itu, berdampak positif pada citra merek dan komitmen merek perusahaan.
Alas nagka hutan Istimewa Yogyakarta merupakan bentuk dari sociopreneur dan merupakan bentuk dari sebuah pemberdayaan masyarkat jogja. Apabila ditinjau dari pengertiannya, socialpreneur berangkat dari kepekaan memperhatikan lingkungan sekitar. Seorang socialpreneur mampu menangkap kebutuhan masyarakat dan mencari cara untuk memenuhinya sambil tetap menghasilkan profit. Apabila ditinjau dari video ini, kebutuhan dari masyarakat Jogja adalah nangka, karena nangka merupakn bahan baku utama pembuatan gudeng makanan khas jogja. Sehingga apabila dibuat pelestarian alas nangka maka nangka yang dihasilkan akan lebih berkualitas karena perawatan nangka pun jauh lebih diperhatikan. Kualitas nangka yang bagus maka akan meghasilkan kualitas makanan yang bagus juga. Tidak hanya itu, untuk melakukan pemberdayaan alas nangka membutuhkan kerjasama masyarakat. nilai ekonomi bukanlah fokus utama dalam model bisnis socialpreneur. Pemilik usaha memusatkan perhatian kepada nilai sosial. Sama halnya dengan video ini yang menyampaikan bahwa hutan nangka sebagi agroforetri yang berbasis pada kearifan lokal dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan social yang ada di masyrakat. Dalam video ini juga terdapat pemaparan kelebihan dan hambatan juga trategi mengatasi hambatan yang merupakan bagian dari pendekatan sociopreneur.
Mantaap....baguz, dilanjutkan
video yang memberi edukasi masyarakat.
Dalam menyusun Key Performance Indicators (KPIs) untuk analisis kekuatan medan, ada beberapa pendekatan perilaku organisasi yang dapat digunakan. Berikut ini adalah beberapa cara yang saya pahami menyusun berdasarkan pendekatan perilaku organisasi :
Pendekatan Berorientasi Pelanggan (Customer-Oriented Approach):
*Fokus pada kepuasan pelanggan dalam analisis kekuatan medan.
*Identifikasi faktor-faktor kritis yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, seperti kualitas produk, layanan pelanggan, atau responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan.
*Pilih indikator yang mencerminkan persepsi pelanggan tentang faktor-faktor tersebut.
*Contohnya, KPI dapat mencakup tingkat kepuasan pelanggan, tingkat retensi pelanggan, atau tingkat pengembalian pelanggan.
Terimakasih untuk videonya pak Kuncoro, sangat menginspirasi
Semoga bermanfaat
sae,lan saget kagem nambah pengetahuan...
Vidio yang memberikan edukasi tentang ketahanan pangan di wilayah Yogyakarta
Semoga Gori Mendunia dan Meningkatkan perekonomian DIY...Ingat Nangka ingat DIY...
Sociopreneur merupakan upaya seseorang dalam menjalankan bisnis dengan tujuan untuk membantu dan mengatasi permasalahan sosial yang dimana profit bukan menjadi fokus utamanya.
Dalam video ini membahas tentang rencana sosial atau sociopreneur dengan upaya pembuatan alas nangka guna untuk meningkatkan kualitas masyarakat jogja agar lebih mudah dalam melestarikan pohon nangka tersebut. Pohon nangka sangat kaya akan manfaatnya, pohon nangka sendiri sudah sangat lama digunakan oleh masyarakat jogja dengan berbagai macam cara konsumsi.
Mengapa nangka? Jogja tidak bisa dipisahkan dengan nangka, karena nangka banyak manfaatnya dan klestariannya perlu diupayakan, maka dari itu sesuai dengan rancangan sociopreneur dalam video ini bahwa alas nangka sangat dibutuhkan oleh masyarakat Yogyakarta dan sociopreneur ini perlu berjalan dengan lancar dan efektif di jogja
Dari hasil analisis dalam video tersebut terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam rencana sociopreneur alas nangka, yaitu:
- Faktor Pendorong
1. Wanaboga sudah menjadi program unggulan
2. Kelembagaan pengelola hutan nangka ada
3. Ketersediaan luas lahan kurang lebih 90 hektar sebagian sudah ditanami nangka
4. Tingkat partisipasi masyarakat tinggi
5. Peningkatan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman bawah tegaan
6. Sudah terbentuknya 3 kelompok tani hutan yang akan mengelola
- Faktor penghambat
1. Keterbatasan sdm penyluh dan pendampingan kelompok tani
2. Belum ada pengaturan dan kewajiban antar masyarakat yang tertuang daam kerjasama dengan kelompok tani hutan sehingga masyarakat ragu atas manfaat yang akan diterimanya
3. Belum ada komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan dan masyarakat kelompok tani
4. Minimnya pengetahuan kelompok tani dalam pengelolaan dan pemeliharaan tanaman nangka
5. Belum ada target pasar pengelolaan pemanfaatna pasca panen baik itu nangka dan hasil hutan bukan kayu
6. Musim dan konsidi geografis lokasi oenanaman yang minim potensi air
Faktor pendorong tersebut perlu ditingkatkan agar dapat mengurangi faktor penghambat dengan dirancang dan dilaksanakannya strategi dalam menyelesaikannya seperti yang sudah ada pada video ini guna untuk tercapainya rencana sociopreneur ini.
Jika hal tersebut dapat tercapai dengan berjalannya sociopreneur maka kebutuhan utama di jogja akan terpenuhi tidak seperti saat ini dan nangka akan menjadi primadona bagi warga jogja
dari video yang dipaparkan oleh pak kuncoro bersama tim yang sudah saya tonton membahas tentang hutan nangka dan ketahanan pangan yang bisa mengatasi kemiskinan di masyarakat. video tersebut mengedukasi masyarakat pentingnya menanam nangka karena memiliki manfaat dan hasil yang besar. dimana nangka memiliki manfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengurangi diabetes, mengurangi serangan penyakit jantung, sebagai anti aging (mempercantik kulit) jika dimakan), daun bisa digunakan untuk makanan sapi/ kambing, kayu bisa digunakan untuk bahan kerajinan gamelan. dalam analisis kekuatan medan tersebut, perlu adanya penyusunan KPI (Key Performance Indikator) sesuai dengan beberapa pendekatan perilaku organisasi dengan SMART yaitu:
1. specific
Dalam pembuatan KPI kita harus menentukan tujuan secara fokus, spesifik, dan detail. Misal dalam video diatas, jika menanam nangka harus bisa menghasilkan nangka yang siap dimasak gudeg dalam 1 bulan minimal 100 nangka
2. measurable
dalam penyusunan KPI harus terukur dengan jelas baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.misal dalam pembuatan gudeg harus bisa membuat gudeg dengan nangka yang kualitas baik dan bisa menjual gudeg dalam 1 hari sebanyak 50 porsi
3. achieveable
KPI dibuat dengan tetap memperhatikan apakah KPI dibuat bisa dicapai dengan menggunakan acuan bulan sebelumnya dan tetap ada peningkatan target. sebagai contoh jika bulan sebelumnya sudah berhasil menghasilkan 100 nangka yang siap dibuat gudeg, maka bulan target yang harus dicapai adalah bisa menghasilkan 120 nangka yang siap diproduksi gudeg.
4. realistic
dalam menentukan target harus realistis atau masuk akal. jika ingin menentukan target harus bisa menjual nangka dalam sehari 50 porsi, maka karyawan dalam pembuatan gudeg harus ditambah untuk bisa memenuhi kebutuhan itu karena jika tanpa karyawan biasanya hanya bisa menghasilkan 20 porsi saja.
5. time phased
terdapat batas waktu yang ditentukan dalam mencapai target secara jelas misal batas waktu setiap bulan, atau setiap 2b bulan sekali atau setiap minggu agar bisa dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan juga sama dalam pembuatan KPI harus menggunakan beberapa pendekatan dengan metode SMART
👍👌
Video Edukasi yang luar biasa, mhn ijin romo Kuncoro .... video kami jadikan bahan materi dalam pembelajaran teknik analisis manajemen FFA.
Video RUclips ini membahas pendekatan sociopreneur yang diterapkan dalam bidang pertanian di Alas Nangka, Yogyakarta, Indonesia. Berikut adalah analisis dari poin-poin kunci tersebut:
- Sejarah dan Pentingnya Budaya: Video ini mengeksplorasi sejarah gudeg, hidangan lokal yang terbuat dari nangka muda, dan menyoroti pentingnya dalam budaya Yogyakarta. Hal ini menekankan hubungan antara warisan kuliner dan sektor pertanian.
- . Keberlanjutan dan Warisan: Video ini menekankan pentingnya pohon nangka bagi bangunan warisan Yogyakarta. Kayu yang berasal dari pohon nangka digunakan dalam konstruksi bangunan tersebut, yang menunjukkan ketergantungan antara warisan budaya dan sumber daya pertanian.
- Agroforestri dan Kearifan Lokal: Transformasi Alas Nangka menjadi daerah agroforestri berdasarkan kearifan lokal dibahas. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial, seperti kemiskinan, dan meningkatkan ketahanan pangan dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan praktik pertanian berkelanjutan.
- Kelebihan dan Hambatan: Video ini menyediakan analisis mengenai kelebihan dan hambatan dalam bidang pertanian Alas Nangka. Hal ini menyoroti potensi pengembangan ekonomi dan sosial melalui agroforestri, namun juga menyadari tantangan yang perlu diatasi.
- Strategi Mengatasi Hambatan: Video ini menawarkan strategi untuk mengatasi hambatan yang diidentifikasi, dengan fokus pada pemanfaatan kearifan lokal, promosi praktik berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan sektor pertanian di Alas Nangka.
Secara keseluruhan, video ini memperlihatkan pendekatan sociopreneur yang menggabungkan kewirausahaan, dampak sosial, dan praktik berkelanjutan dalam bidang pertanian. Video ini menyoroti pentingnya warisan budaya, potensi pembangunan ekonomi lokal, dan peran penting keterlibatan masyarakat dalam mencapai pertanian berkelanjutan dan mengatasi masalah sosial.
Jogja tanpa Gudeg terasa ada yg hilang identitasnya..
Sangat ironis kalau Jogja tidak ada tanaman Nangka
Mantul mas Roso ... artis yg telah naik daun ... ddukung para petani hutan. Moga makin bgus ke depan dg tata bahasa dan runtutan dialognya .shingga makin hidup.. Tetap semangat ...
Nyethaar2..suarane..hhh
Ho oh ….😂