Видео

Saham-saham yg dibahas di video ini, selain tidak memiliki utang bank & obligasi, jg rutin/hobi bagi dividen.

Dikarenakan yg dibahas tentang liabilitas. Dan jika liabilitas meningkat menandakan hal yg kurang bagus, maka warnanya dibuat merah.

Terimakasih sudah sharing insight nya 👍

Iya DMAS rutin bagi dividen interim dalam 5 tahun terakhir. Walaupun di tahun buku 2023 kemaren DMAS menetapkan dividen interim yg telah dibagikan sebagai dividen final.

Noted, akan saya pertimbangkan setelah riset.

Yaa betul, Belvin Tannadi udah ga ada di daftar "Pemegang Saham > 5%". Saya kurang tau apakah sudah dijual semua atau sebagian.

Yap betul, terimakasih informasinya. EAST 2 tahun terakhir pada 2022 & 2023 membagikan dividen sebanyak 4x dan untuk tahun buku 2024 ini sudah membagikan dividen interim sebanyak 2x. Untuk PPGL membagikan dividen sebanyak 3x pada tahun buku 2022 dan 2024 ini sudah membagikan dividen interim sebanyak 2x. Nampaknya PPGL akan membagikan dividen sebanyak 3x, jadi 1x lagi untuk dividen final nanti.

Yap betul, terimakasih infonya. Setelah saya cek, pada tahun buku 2023 TEBE membagikan dividen sebanyak 3x. Dan pada tahun buku 2024 ini, TEBE sudah membagikan dividen interim sebanyak 3x. Nampaknya TEBE akan membagikan dividen sebanyak 4x, jadi 1x lagi untuk dividen final nanti.

deviden trap kalau belinya mendekati pembagian deviden, tapi bagi yang deviden investing sudah punya jauh jauh hari, kalau harga longsor ya malah bagus, kesempatan nambah lot

Yaa betul apa kata @rakyatbiasa6611 Dividen Trap biasanya terjadi menjelang pembagian dividen atau dimulai waktu ex-date. Dan benar jg jika harga saham turun/longsor malah bagus bagi investor untuk menambah lgi, dgn catatan kita tau/sudah analisa sahamnya. Dan jika sudah analisa, investor pasti tidak akan beli di-saat harga saham lgi tinggi-tingginya, pasti menunggu momentum saat harga saham menyentuh harga yg wajar atau dibawahnya. Tapi perlu diperhatikan jg, dividen trap tidak terjadi pada semua saham. Banyak faktor yg mempengaruhinya, seperti besaran Dividen Payout Ratio, Dividen Per Share, Dividen Yield, dll.

Yap betul, terimakasih infonya. Setelah saya cek, pada tahun buku 2023 TEBE membagikan dividen sebanyak 3x. Dan pada tahun buku 2024 ini, TEBE sudah membagikan dividen interim sebanyak 2x, dan TEBE baru saja mengumumkan akan membagikan dividen interim lagi (yg ke-3) pada bulan November ini. Nampaknya TEBE akan membagikan dividen sebanyak 4x, jadi 1x lagi untuk dividen final nanti. Gimana menurut kk, apakah TEBE akan membagikan dividen sebanyak 4x pada tahun buku 2024 ini?

@investorcovid19 ya kak. Rich company . Mesin Cetak duit ritel indonesia

Dividen yield 10% menurutku sudah termasuk besar yaa, jika dikalkulasikan dgn harga sekarang. Kecuali jika sudah punya/beli beberapa tahun sebelumnya waktu harga sahamnya lebih rendah dibandingkan sekarang, pasti dividen yieldnya bisa sampai 10% atau lebih. Dari ke-4 saham yg disebutkan, Yield dividen interim GEMS, BSSR & AKRA mencapai 3%+ hampir 4%. Menurutku hal tersebut termasuk sudah bagus karena dijumlahkan dgn harga sekarang. Jika investor sudah punya sejak dulu di-harga lebih rendah, pasti yield nya lebih tinggi. Dan ini masih dividen interim, belum ditambah dividen final nanti. Yaa walaupun semua balik lgi ke holding periode masing-masing. Tidak semua orang bisa hold saham jangka panjang sampai bertahun-tahun. Dan juga tidak selalu laba perusahaan akan selalu sama, ada kalanya besar dan ada kalanya lebih rendah.

Kebiasaan main gorengan bos ? 😂

@Mr_Moren0 Semua lini disikat sih, yg penting cuan 😂 Tapi SMSM, GEMS, BSSR & AKRA tentu bukan gorengan dong.

Karena sesuai konsepnya tentang informasi saham yg dividen payout ratio nya diatas 90%. Tapi terimakasih atas ide nya dan ide sebelumnya di video satunya, kayaknya akan lebih bagus jika ditambahkan informasi mengenai besaran dividen setahun terakhir + yield nya.

Karena sesuai konsepnya tentang informasi saham yg bagi dividen pada akhir tahun. Tapi terimakasih ide nya, kayaknya akan lebih bagus jika ditambahkan informasi mengenai besaran dividen setahun terakhir + yield nya.

Noted. Ditunggu yaa..

Terimakasih ide nya. Akan saya pertimbangkan & bikin konsepnya setelah riset.

Ajaib bang

Stockbit

Banyak sih, tergantung tempat kita dekat dgn sekuritas apa. Tapi ada jg pendaftaran yg full online seperti ajaib dll.

Noted. Akan saya pertimbangkan setelah lihat bisnis & keuangannya.

Yapp, SCPI masuk kriteria. Tapi DSSA tidak termasuk karena memiliki utang bank & obligasi lebih dari $750 juta+ pada LK Q2 2024.

BSML masih terbilang kecil jika dibandingkan TPMA, PSSI dan beberapa saham lain di bisnis ini. Pangsa pasar BSML jg masih sekitar 2%, walaupun begitu tentu BSML masih memiliki potensi bertumbuh. Dalam annual report-nya, manajemen mengatakan bahwa skala besaran armada BSML masuk dalam skala menengah dan menargetkan pangsa pasar 6% dalam 5 tahun kedepan.

hahaha iya betul, ADES memang tidak bagi dividen. Jadi kurang cocok bagi investor yg menginginkan dividen jg. Tapi bagi investor yg mementingkan capital gain, mungkin ADES bisa masuk watchlist.

Menurutku tergantung, AMAN memang tidak sebesar saham-saham di sektor properti lainnya dari segi size maupun market cap. Tapi mengingat AMAN masih terus berekspansi, bisa jadi potensi growth nya (bukan ukuran) tidak kalah dgn saham-saham besar di sektor sejenisnya. Walaupun kita jg tau bahwa AMAN memang bukan yg terbaik disektornya.

Maksud dari penjualan luar negeri gimana yaa?.. AMAN adalah perusahaan properti & pergudangan yg berlokasi di sidoarjo Jawa Timur, serta entitas anak yg mengoperasikan hotel. Hotel yg sudah beroperasi di Ubud Bali dan yg masih tahap pembangunan di Pontianak Kalimantan Barat.

Karena properti nya bisa dijual untuk lokal maupun asing

Ohh begitu, saya kira ke luar negeri yg dimaksud itu ekspor. Tapi lebih ke pelanggan/konsumen WNA yg menggunakan produk/jasa AMAN di dalam negeri. Untuk segmen pendapatan Hotel pasti banyak WNA atau turis asing yg menggunakan produk/jasa AMAN. Tapi dari segmen pendapatan properti saya kurang begitu tau siapa saja konsumen/pelanggannya.

Noted. Ok ditunggu yaa.. Mungkin 1-2 bln lgi di Q3 sekalian setelah bahas beberapa saham yg direquest oleh viewer lain.

hahaha beberapa video awal audionya masih jelek karena blm beli mic eksternal, jadi mohon dimaklumi 🙏

Yaa betul jg lupa saya, padahal baru dibahas awal september kemaren. Klo ada saham lain yg masuk kategori boleh share di komentar, nanti akan saya buatkan video part2 nya.

@@investorcovid19 👍👍

TEBE bukankah ada obligasi ya?

@abdulrozak1551 Tidak ada k, coba di-cek lagi laporan keuangannya.

Noted! Ditunggu yaa..

Noted! Terimakasih masukannya, akan saya pertimbangkan & bikin konsepnya dulu.

Di channel ini cuma menginformasikan berdasarkan topik yg dibahas. Tapi terimakasih informasinya.

Setelah saya cek pada LK Q2 2024, ternyata AVIA memiliki pinjaman bank dari Bank OCBC NISP.

hahaha iya ya.. Setelah saya cek riwayat dividen ADES cuma pernah membagikan dividen 1x pada laba tahun 1995. Saya sendiri jg blm menganalisa lebih dalam mengenai kebijakan ADES yg tidak membagikan dividen, apakah memang ADES berfokus untuk pertumbuhan perusahaan atau ada hal lain. Gimana menurut kk? Apa yg membuat ADES ga bagi dividen?

Gk bagi devident tp kalo hrga ternyata naik JD 100rb😂

Di channel ini cuma menginformasikan berdasarkan topik yg dibahas, bukan untuk mengajak jual atau beli suatu saham. Memang ADES kurang menarik dari segi dividennya. Karena tidak membagikan dividen. Riwayat pembagian dividennya saya cek di annual report cuma 1x pada laba tahun 1995. Blm tentu jg saham yg tidak bagi dividen adalah saham yg buruk! Ada faktor capital gain jg, dan kita tau bahwa capital gain ADES dlm 5 tahun terakhir mencapai 10x lipat. Tapi memang tergantung pilihan masing2, lebih suka dividen atau capital gain.

​@@investorcovid19 gak bagi dividen udah pasti buruk, banyak bos di 62 yg hobi manip keuangan perusahaan dia, karena gak rela duitnya dinikmati orang lain, caranya macem2, bikin perusahaan lintah, nitip harga di pengadaan dsb...terus yg beli saham dia dapet apa? Cuman di collect duitnya...

@andri1022 Bagus nih opininya. Saya jg setuju, memang banyak kasus manipulasi keuangan yg ujung2nya merugikan investor setelah terbongkar prakteknya. Tapi saya kurang setuju dgn "gak bagi dividen udah pasti buruk", saya meyakini bila perusahaan sesekali absen ga bagi dividen masih tergolong wajar, jika untuk keperluan bisnisnya. Tapi beda lagi dgn yg ga bagi dividen sama sekali selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun😂

@@investorcovid19 setuju, ada juga karena expansi perusahaan....bisa dilihat dari aset nambah enggak, kalau pengeluaran/biaya produksi doang yg gede aset gak nambah2...nah udh itu potensi pelaku kwkw

@andri1022 Setuju👍 harus lebih mendalam analisanya. Terimakasih sudah sharing👍

Terimakasih dukungannya👍

Pakai aplikasi dari pihak sekuritas kk. Jadi daftar & buat akun di sekuritas dulu, klo blm punya akun. Ingat, pakai sekuritas yg resmi & terdaftar di OJK yaa. Klo sudah punya akun, search aja di RUclips cara beli saham pakai aplikasi sekuritas kk, pasti ada kok tutorialnya, entah itu dari channel sekuritas kk atau orang lain yg buat. Soalnya tiap aplikasi pasti beda penempatan menu & tampilannya, tapi tetap sama prosesnya.

Iya saya jg setuju dgn beban/pengeluaran yg meningkat bisa dikatakan wajar, karena emang pendapatan usahanya jg meningkat.