Видео

Gk buat konten lagi ? Wkwkwk

allah tak ijinkan menyatu

Mahluk mitologi selalu menjadi topik menarik di berbagai negara, dan Amerika Serikat tidak terkecuali. Dari berbagai cerita rakyat yang berkembang, Skinwalker muncul sebagai salah satu kisah paling populer. Skinwalker adalah sosok legendaris yang diyakini dapat berubah menjadi berbagai hewan, termasuk serigala, coyote, kucing, beruang, dan singa gunung. Dalam cerita rakyat, mereka yang memperoleh kekuatan Skinwalker cenderung terlibat dalam tindakan terlarang seperti kanibalisme dan pembunuhan. Keberadaan Skinwalker dianggap berbahaya oleh banyak penduduk asli Amerika karena dikaitkan dengan penyakit misterius, kerusakan tanaman, dan terjadinya kemalangan. Meskipun demikian, beberapa suku meyakini bahwa bertemu dengan Skinwalker dapat membawa keberuntungan dan keberkahan. Terdapat juga persepsi modern yang menghubungkan Skinwalker dengan penampakan UFO dan alien yang dapat melakukan perjalanan waktu. Dalam perbandingan dengan kisah werewolf lainnya, keyakinan masyarakat menyatakan bahwa Skinwalker bukanlah manusia yang berubah wujud, dan mereka tidak akan kembali ke bentuk manusia. Skinwalker, dengan penampilannya yang menyeramkan, sering terlibat dalam pembunuhan dan pemakanan manusia secara kejam, mirip dengan perilaku binatang buas. Orang-orang menduga bahwa makhluk ini berasal dari Suku Navajo, meskipun cerita ini tidak sering dibagikan oleh bangsa Amerika karena dianggap sebagai aib dan memiliki nuansa negatif. Meskipun banyak cerita dan legenda, keberadaan Skinwalker tetap menjadi misteri dan belum ada pembuktian konkret. Oleh karena itu, Skinwalker terus menjadi kisah mitos yang menarik dan mencekam yang disimpan dengan rahasia di Amerika.

Pada tahun 1997, Masyarakat Indonesia, khusus nya Orang Tua yang mempunyai anak di landa Ke-parno-an Massal. Bukan tanpa sebab, pada saat itu mencuat kasus yang membuat geger. Pencabulan dan Pembunuhan Anak di bawah umur. Ketakutan menyelimuti hampir seisi kota karena kasus pembunuhan berantai. Media lokal dan nasional sibuk mewartakan, polisi panik mencari pelaku, dan masyarakat dipenuhi perasaan was-was; siapa tahu salah satu dari mereka jadi korban berikutnya. Pelaku menyasar anak-anak di bawah umur. Mereka dijadikan objek pelampiasan nafsu bejat pelaku. Tidak hanya itu. Bocah-bocah itu juga dibunuh. Tubuh-tubuh mungil mereka dimutilasi. Selama rentang waktu 1994-1996, setidaknya ditemukan delapan anak jalanan di Jakarta yang menjadi korban pembunuhan. Empat mayat ditemukan di kawasan eks Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat. Setengahnya lagi ditemukan di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Polisi sempat kewalahan saat mengusut kasus pembunuhan berantai ini. Sampai akhirnya ditemukan lah korban ke-4. Menurut hasil identifikasi. Kondisi mereka seragam; bekas jeratan di leher, sayatan di perut, dan anusnya terdapat bekas luka terkena benda tumpul. Polisi sempat kewalahan saat mengusut kasus pembunuhan berantai ini. Sampai akhirnya ditemukan lah korban ke-4. Menurut hasil identifikasi. Kondisi mereka seragam; bekas jeratan di leher, sayatan di perut, dan anusnya terdapat bekas luka terkena benda tumpul. Polisi sempat menduga pembunuh keji itu berasal dari kalangan menengah atas. Si pembunuh, dengan mobil mewahnya, menjemput para korban, lalu menyekapnya dan menyodomi mereka. Setelah bosan, pelaku lantas membunuh dan membuang mayat bocah-bocah di suatu tempat. Namun, setelah diselidiki lebih teliti, polisi menyadari pelaku adalah orang yang sudah dikenal oleh para korbannya. Pelaku diduga juga berasal dari kalangan yang sama. Bisa saja ia adalah pemulung atau tunawisma dewasa. Keyakinan polisi makin kuat setelah ditemukan korban kedelapan, Kasikin. Polisi lantas menangkapi sejumlah lelaki yang diduga kerap mencabuli anak jalanan. Salah satu pemulung yang ditangkap bernama Babe alias Baekuni. Babe memberi informasi sempat bertemu dengan Kasikin sebelum tewas. Saat itu, Kasikin sedang bersama Robot Gedek, pemulung yang mendiami gubuk di kawasan Senen. Polisi lantas melacak Robot Gedek, tapi ia sudah meninggalkan gubuknya. Babe memberi informasi sempat bertemu dengan Kasikin sebelum tewas. Saat itu, Kasikin sedang bersama Robot Gedek, pemulung yang mendiami gubuk di kawasan Senen. Polisi lantas melacak Robot Gedek, tapi ia sudah meninggalkan gubuknya. Mulanya polisi ragu dengan nama Robot. Pasalnya, secara fisik Robot dianggap “tidak seperti seorang pembunuh”. Namun, setelah melakukan pengecekan berkali-kali, polisi akhirnya meyakini bahwa pelaku pembunuhan adalah Robot. Upaya pencarian Robot pun segera dilakukan. Tapi, polisi tak menemukan Robot di Jakarta. Berdasarkan informasi yang polisi dapatkan, Robot pulang ke kampung halaman di Ketandan, Batang, Jawa Tengah. Setelah melakukan penyisiran beberapa hari, polisi dari Polres Jakarta Pusat akhirnya menangkap Robot Gedek, yang sedang mengemis di Stasiun Kereta Api Tegal, 27 Juli 1996. Melihat sosok pria bernama asli Siswanto itu, polisi sempat meragukannya sebagai pembunuh. Posturnya pendek, kurus, dan sedikit bungkuk. Bila berjalan, kakinya terlihat pincang sebelah. Kepalanya sering menggeleng tanpa sebab, sehingga ia dipanggil Robot Gedek. Tapi polisi langsung tercengang saat mendengar pengakuan Robot Gedek. Ia mengakui telah menyodomi 12 anak jalanan. Setelah disodomi, bocah-bocah itu dibunuh dan dimutilasi untuk menghilangkan jejak. Perbuatan biadab itu dilakukan di Jakarta, Pekalongan, dan Kroya. Dari 12 korban, mayat delapan di antaranya ditemukan dan sisanya tak terlacak. “Sperma Robot Gedek ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), sidik jari Robot Gedek teridentifikasi pada pisau cutter yang tertinggal di TKP,” kata Kepala Polwiltabes Semarang Kombes Edward Syah Pernong kepada detikcom, 8 Februari 2010. Saat menyelidiki dan menyidik kasus Robot Gedek, Edward menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat pada 1996-1997. Ia mengaku menggunakan pembuktian lapangan untuk membuktikan Robot Gedek sebagai pelaku pembunuhan anak jalanan itu. Beberapa barang korban ditemukan pada Robot Gedek. Begitu juga saat rekonstruksi, Robot Gedek mengaku membunuh di bawah sebuah pohon besar. Polisi pun mencari lokasi yang disebutkan pelaku dan menemukan pohon besar yang dimaksudkannya itu. “Jadi Robot Gedek itu A1 dan 100 persen sebagai pelaku pidana yang dipersangkakan,” kata Edward. Robot Gedek mencabuli dan membunuh anak jalanan karena merasakan nafsu dan sensasi tersendiri. Saat membunuh dan memutilasi korbannya, ia merasa seperti sedang memotong ayam. Ia juga meminum darah para korban karena merasa tubuhnya segar kembali setelah itu. “Setelah itu, wis, pokoknya lega saja. Terus kepengin lagi,” ucap Robot Gedek seperti dikutip dari laporan majalah Gatra berjudul ‘Awas, Pemangsa Bocah’ (2010). Pengungkapan kasus tersebut menggemparkan masyarakat. Nama Robot Gedek menjadi beken di seantero negeri. Namanya sering dipakai oran tua untuk menakut-nakuti anaknya yang ingin bermain pada malam hari. Robot Gedek divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 21 Mei 1997. Mendengar hukuman itu, hati Robot Gedek pun gentar. “Saya takut mati,” ucapnya. Pengumpul barang bekas itu dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang di Jakarta Timur sebelum dipindahkan ke LP Batu di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 1999. Robot Gedek melalui kuasa hukumnya Febri Firnansyah sempat mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta hingga kasasi ke Mahkamah Agung. Namun upaya lolos dari regu tembak pupus setelah MA menolak kasasinya. Hampir 10 tahun Robot Gedek menunggu waktu eksekusi mati. Saat teman satu selnya mengabarkan eksekusi matinya sebentar lagi, Robot Gedek langsung mengalami serangan jantung pada 25 Maret 2007. Ia sempat dirawat di klinik LP Batu. Karena kondisinya kian buruk, Robot Gedek dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap. Baru semalam dirawat di rumah sakit itu, sekitar pukul 13.45 WIB, Robot Gedek meninggal dunia. Keesokan harinya, jenazahnya dikuburkan keluarganya di Tempat Pemakaman Umum Desa Beji, Kecamatan Tulis, Batang, Jawa Tengah. Baru semalam dirawat di rumah sakit itu, sekitar pukul 13.45 WIB, Robot Gedek meninggal dunia. Keesokan harinya, jenazahnya dikuburkan keluarganya di Tempat Pemakaman Umum Desa Beji, Kecamatan Tulis, Batang, Jawa Tengah. Robot memang sudah ditangkap, tapi pembahasan mengenai kasus ini terus bergulir. Muncul dugaan, Robot bukanlah pelaku pelaku pembunuhan berantai. Ia hanya korban salah tangkap dan tumbal untuk menutupi keberadaan pelaku yang asli. Usman Hamid, yang saat itu masih bekerja di KontraS, mengatakan bahwa Robot tidak mempunyai kemampuan membunuh karena di samping ia kurang waras, Robot juga dikenal sebagai pribadi yang lugu. Lantas siapa yang diasumsikan jadi pelaku asli pembunuhan berantai ini? Ada satu nama yang di curigai sebagai Pelaku sesungguhnya, Yaitu Baekuni Alias Babe bagaimana menurut kalian?

ngeri bjir

Seorang bocah 7 tahun bernama Yesa, yang berasal dari Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, ditemukan tewas di belakang rumah orangtua angkatnya pada Kamis (23/11/2023). Polisi menyelidiki kasus ini dan menetapkan tujuh tersangka, termasuk ibu dan ayah angkat Yesa, serta lima karyawan toko yang bekerja di rumah orangtua angkatnya. Orangtua kandung korban melaporkan kematian ini kepada polisi, yang kemudian melakukan otopsi setelah membongkar makam Yesa. Meskipun orangtua angkat membantah, bukti dari penyelidikan dan rekaman CCTV mengarah pada keterlibatan para tersangka.

Astagfirullah, Kucingnya pintar banget!!!, siapa sih yang ngajarin kamu cing???😂😂😂😅😅😅

Astagfirullah, Kucingnya Pintar Banget, Siapa sih yang ngajarin kamu cing???😂😂😂😅😅😅

cr @lenilson_edits tiktok

cr @smashingpencils tiktok

credit @grandpafishingg tiktok

JUDULNYA LEBAY ... TERBAIK DI DUNIA ... DI INDONESIA SUDAH BANYAK ...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Mau Agustusan di mana mas

Tiap 17 Agustusan..di karnavat setiap Kabupaten di Indonesia mesti ada kostum kek gini mah..😂

wkwkwkwkwkkw

Yang ngerekam orang bodoh sedunia

W

Tikus:tenang bang kucing

Kalo kebelet berak gimana tuh😂

Yg bikin Konten gk prnah keluar rumah kaliya

credit @storms.1 tiktok

credit @sadhwani02 tiktok

😂pasti mimin baru pernah melihat?

😃😃kiuti banget 😂😂😂

He he he

Yg kaya gini. Banyak di cfd

kurang jauh kamu mainya bang, gitu ja dibilang trbaik pdhl di indo tak terhitung orang yg bisa buat kayak gtu... payah kau

Malang selatan kat bien wes ono boss yo di guyu mbi arek arek nk gor ngono ae😅😅

Baru nyaho mngkin ya😅

Tikusaneh

Pasti dia sering nonton karnaval indonesia

😂😢🎉😂

Nyawanya 9 tinggal 6

Chumlee nih

*KOSTUM SEPERTI INI SUDAHSUDAH BANYAK DI INDONESIA DIBUAT COSTUM KARNAVAL DI INDONESIA...*

Eta mh nurutan festival di jawa😂😂😂..

Dia cuma olahraga

Diindonraia banyak khususnya daerah indramayu...Mimin jngn terbaik didunia dong.

credit @pawfectly.cute tiktok

ini rapi dan niat.kebanyakanbyang saya liat asal asalan .

main sini pas agustusan

Lucu bet ampe tikus nya menganga😅😂

hahahahahahahahahahahahahahahahahahajahahah🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Ya gitulah ajaran nya selalu radikal

😂😂😂

Реально класс, молодец мужик весело 😋

Indukan panik denger suara anaknya manggil, perjuangan seekor induk kucing

klo lg ngebet pngen kawin ya bgini koceng...😂 jatuh bngun badan pd sakit ttp lanjuut

tutorial parkour sejati 👍