- Видео 125
- Просмотров 7 088
Ehnar Abror
Индонезия
Добавлен 1 апр 2021
Tempat ngupload karya-karya urang. Kalo ada apa-apa dm aja via instagram yaks!
Ehnar Abror - Anjing Kecil Kini Menjadi Besar
22 Desember 2024, Tempo hari urang kesel sama kekurangan hasil karya yang urang bikin. Di sisi lain, kritikan adalah bahan bakar yang bisa bikin karya lebih hebat. Umpama anjing, hewan yang setia tapi anjing mau gimana juga anjing.
Musik & Lirik: Bayu A. Devasina
Produksi @SuperDecember
Anjing kecil merengek,
menangis hilang di dalam arah
Duduk tegap bersikap menunggu kerat
sepecah dua diberi ayah ibunya
yang rindu merana
Di lain sisi jiwa,
menjadi bimbang,
ku tak tahu arah mana yang aku tuju?
Dia menarikku,
ku ingin dekat,
sedih ku dihalangi resah
Dia menarikku,
ku ingin dekat,
sedih ku dihalangi resah
Anjing kecil kini menjadi besar
Tatkala di hujam, tatkala diam
Anjing kecil angkuh berdiam
Sakit...
Musik & Lirik: Bayu A. Devasina
Produksi @SuperDecember
Anjing kecil merengek,
menangis hilang di dalam arah
Duduk tegap bersikap menunggu kerat
sepecah dua diberi ayah ibunya
yang rindu merana
Di lain sisi jiwa,
menjadi bimbang,
ku tak tahu arah mana yang aku tuju?
Dia menarikku,
ku ingin dekat,
sedih ku dihalangi resah
Dia menarikku,
ku ingin dekat,
sedih ku dihalangi resah
Anjing kecil kini menjadi besar
Tatkala di hujam, tatkala diam
Anjing kecil angkuh berdiam
Sakit...
Просмотров: 101
Видео
Ehnar Abror - Aksata
Просмотров 8712 часов назад
Aksata adalah lagu pertama yang urang tulis kelas 12 SMA. Aransemennya belum pernah bener. Ya alhamdulillah sekarang rada mejeuh. Inspirasi penulisannya dari Fiqli yang curhat pas lagi shooting film. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Satu saat paling bahagia Mengisi ruang kosong jiwa Entahlah apa yang terjadi pada kalbu Janjiku ironi retorika Tak perlu dipertanyakan Hanya ...
Ehnar Abror - Erlangga Putra Wicaksana
Просмотров 2314 часов назад
20 Juni 2020, Erlangga Putra Wicaksana adalah sebuah karakter fiktif yang urang tulis dari campuran kelakuan temen SMA. Begitu pula Rahayu Indah Wulan Oktavani yang lahir bulan Januari domisili Graha Bukit Raya 3. Intinya ngenye wahai para kawan-kawanku dengan segala stereotipenya. Lirik & Musik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Lenggak-lenggok dera sepatu melangkah lewat lorong, ku tun...
Ehnar Abror - Malu dan Berani
Просмотров 9216 часов назад
26 Oktober, 10 November 2020, romantisme jalan kolonel masturi sejatinya punya makna sendiri bersanding dengan ketakutan atau horrornya. Bagi sebagian, jalan ini menyimpan memori. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Terkadang diriku tertegun, melamun, membayangkan dirimu, dirimu Saat berkendara sendiri, kita berdua atau bersama, sama saja Dan selalu saja ku resah serta gelis...
Ehnar Abror - Retorik Di Ruang Imaji
Просмотров 2319 часов назад
26 April 2022, urang sedikit samar-samar tentang kenapa urang nulis lirik ini. Tapi sejauh yang urang tulis, lagu ini bicara soal semua mimpi yang ada merasa hanyalah mimpi. Ya, bisa dibilang diantara burnout-burnout yang ada. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @superdecember Tak sadari, semua perasaan Sepertinya mulai ucap akad Jemput binar yang terangnya kini mendekati Pun melulu melela...
Ehnar Abror - House of Harmony (Bumper Variation)
Просмотров 621 час назад
Tercatat urang sudah banyak sekali menggubah aransemen bumper House of Harmony. Namun tercatat pertama kali pada 24 Februari 2019 dengan versi 8-bit. Selanjutnya sebagai trademark, ada versi kendang yang ikonik. Musik : Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember
Ehnar Abror - Hormon
Просмотров 86День назад
Ide awalnya karena banyak lagu dengan topik cinta monyet anak SMP yang fokusnya dalam perasaan, tercetus ide lirik yang urang pengen bahas secara ilmiah kenapa bisa terjadi reaksi itu. Seenggaknya ngenalin adanya hormon di tubuh yang bereaksi. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Surya datang pagi hari Ku bersiap ‘tuk pergi Melewati industri Hawa sesak perkotaan Uuu.. Tak sen...
Ehnar Abror - Ode Yang Sendu
Просмотров 13714 дней назад
24 November 2023, Bicara soal kekaguman, sebuah pujian. Kendati demikian, malah menjadi sebuah keputusasaan yang tak kunjung reda. Lantas urang tulis andai-andai ini. Musik & Lirik : Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Pelan, selama ini tatapan ku bukan hanya sekedar amatan Juga telah ku tangkap semua kilauan Raut lelahmu tak kira Kini kelam telah mengganti semua pikiran Kala semua suratan...
Ehnar Abror - Persimpangan
Просмотров 13914 дней назад
24 September 2023, Terkadang kita punya jalan yang beda sama temen terdekat. Entah beda visi atau kondisi yang tidak ingin berkompromi. Tapi percayalah, terkadang berpisah adalah jalan terbaik untuk berkembang. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember Dari sepenggal jalan Zaman lengkapi putaran Akan kita yang naif bersama Kendari di seberang Ikat dirimu ke sana Rencana usai tak k...
Ehnar Abror - Flamboyan
Просмотров 5414 дней назад
24 November 2021, Verse urang tulis atas sebuah diskusi yang urang temukan di RUclips. Pada saat itu perihal eksistensi identitas seseorang memiliki tingkat yang tidak pernah mutlak, melainkan diruang antara. 7 Mei 2022, Chorus baru urang selesaikan 6 bulan setelah verse. Sebuah interpretasi dari seseorang yang ingin mendefinisikan dirinya sendiri, keluar dari zona nyaman yang buruk dan tidak s...
Ehnar Abror - That Couch
Просмотров 1514 дней назад
19 Mei 2023, Tetiba urang keinget memori kerja kelompok waktu SMP kelas sembilan. Cerita yang bebayang itu pengen urang simpen aja jadi lagu. Musik & Lirik: Bayu A. Devasina Produksi @SuperDecember I’d never thought about this ever at all before But ‘shame on me’ were not the words to reverse lifting whole. Leave me alone, give my regards to the past. ‘I’ll do anything’ will always never ever a...
Ehnar Abror ft. Anggi Aji Repangga - Gandasuli
Просмотров 55Месяц назад
Ehnar Abror ft. Anggi Aji Repangga - Gandasuli
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Koi (Ternyata Hanyalah Kawan)
Просмотров 120Месяц назад
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Koi (Ternyata Hanyalah Kawan)
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Просмотров 104Месяц назад
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Ehnar Abror - Rengekan Orang Yang Berkecil Hati
Просмотров 218Месяц назад
Ehnar Abror - Rengekan Orang Yang Berkecil Hati
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie, Dzakir Nasrulloh, Rama R., Anggi Aji R. - Kabut Jalan Terusan
Просмотров 9Месяц назад
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie, Dzakir Nasrulloh, Rama R., Anggi Aji R. - Kabut Jalan Terusan
Ehnar Abror - Bahana Indah Bulan Ramadhan
Просмотров 28Месяц назад
Ehnar Abror - Bahana Indah Bulan Ramadhan
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Substitusi
Просмотров 10Месяц назад
Ehnar Abror ft. Shafira Koeswardianie - Substitusi
The Founderss🙌
syahdu banget
Dari mana anda ?😅
Bandung bang 🙏😄
Waaaa enak lagunya❤
Dari sepenggal jalan Zaman lengkapi putaran Akan kita yang naif bersama Kendari di seberang Ikat dirimu ke sana Rencana usai tak kunjung datang Besar kita bersama saling adu cakap Awang pelataran teras terencanakan Besar kita bersama saling adu cakap Awang pelataran teras terencanakan Dawai putus masih bisa diperbaiki Remukan kayu patah pun kian menjadi Untukku, kau ingat selalu Nestapa bersama di lalu Untukku, kau ingat selalu Nestapa bersama di lalu
enak mas lagunya, semangat teruss! 🔥🔥
woaw baguss banget lagunyaa kayaa jaman duluu
Dalam diam kata gelisah Gundah gulana tak terkira Sungguh berbinar mendistraksi Tempo di saat ku bertemu Berkelakar membicarakan Masa depan kita bersama Rancu dibentuk jadi lucu Tak tahu arahnya ke mana? Di gelap gelitik terasa Tersenyum dalam bayang yang semu Tak kira jua ku rasakan begini Saat dalam pandangmu Dan ku sangkakan arah diriku Membumbung tinggi jauh tak kira Namun ternyata sebenarnyaku Di alun diri melankolia
Arise when your smile is a things to me And wind still trying to make me unveil your sympathy Oh why, perhaps there is a still to me But no, there's no one change me as could be And then times changin' make me feelin blue But still theres much things wasn't done already Just one a reason to be standing here far from you Because two of us are not meant to be Oh, please don't ever try again To give your smile Or just to make me laugh Because still there is no word to be
Ini balada si ading Mengejar kisah cintanya Mendapat gadis yang didamba Oleh sahabatnya Ading tak tahu ternyata Gadis itu menyukainya Itu membuat sahabatnya Marah kepadanya Akhirnya lapang jadi arena Saksi dua insan adu cerca Memukul demi taruhan rasa Yang tak tentu juga tak guna
Gadis rumah tembok hijau Kucing domestik berkeliaran Rupanya menuai harapan Uraian semerbak sinar Manis tawa tipis menggigit Sontak hati pun mulai gundah Kedip matanya entak pukul Biar ku dekap bayang Tak sanggup tuk menanggung beban rasa Tapi sadar ini bukan apa-apa Biarkan ‘tuk sekedar peluk mimpi Barangkali hanya sesat dalam fantasi Selama ini pendam rasa debar hati cepat sangat Sadar dimiliki tak kuganggu, hanya berharap Tersimpan di lubuk hanya genggam tangannya yang hangat Ilusi mimpi ini buatku gila hanya berharap Tak sanggup tuk menanggung beban rasa Tapi sadar ini bukan apa-apa Biarkan ‘tuk sekedar peluk mimpi Barangkali hanya sesat dalam fantasi Selama ini pendam rasa debar hati cepat sangat (o wow wow wow) Sadar dimiliki tak kuganggu, hanya berharap Tersimpan di lubuk hanya genggam tangannya yang hangat Ilusi mimpi ini buatku gila hanya berharap Ilusi mimpi ini buatku gila hanya berharap
Sudah berapa kali kau rasakan Sakit tak kunjung usai Menghampiri belasan rasa Yang singgah dan meninggalkan Membuang banyak gandasuli Ketika dia inginkan mawar Biar buanglah yang berlalu Biar kau tak terus menunggu Kalau aku sang pemenang Akulah sang pemenang Walau diriku tak menangkan Tetap aku pemenang Bilamana kau yang menangkan Aku juga pemenang Kalau kau yang benar-benar kalah Akulah sang pemenang Kalau dia sang pemenang Akulah sang pemenang Walau dirinya tak menangkan Tetap aku pemenang Bilamana kau yang menangkan Aku juga pemenang Kalau kau yang benar-benar kalah Akulah sang pemenang Akulah sang pemenang Akulah sang pemenang Benar-benar memenangkan Akulah sang pemenang
Kau buka percakapan basa-basi penarik hati Naluri ku berkata, balas sepik pada dia Percakapan ibu jari berlanjut pesan suara Hingga suatu hari ku baru menyadarinya Pesan berlanjut, hubungan tak ada Yang jadi lawan bincang, yang temani tiap malam Yang membuat tiap hari hati ini kian nyaman Yang jadi lawan bincang, yang temani tiap malam Yang membuat tiap hari hati ini kian nyaman Ternyata hanyalah kawan Ternyata selama ini, Badut?
Apakah kita bersama Menuntun jalan ke arah terang Ataukah antara kita Saling risau lempar curiga Tak meneduh kala hujan Tak kunjung reda Menimpa raga Melepas nafsu di tangan Panas di dada Tak ucap rasa Dan dunia sedang tidak baik-baik saja Ketika dirimu pun juga diriku Tak bisa berdamai
Hamparan luas enggan mengartikan diri Mobil, peranti, rumah pun kertas berharga Kini kembali Bingkai bergantung, mengusang penuh memori Manis bersama, walaupun tak utuh lagi Namun kembali Kujur berbaring, letih mendengar Pandang terbenam, hampa hembusan Dingin menjelma, hangat menghilang Nihil menjadi, raga membenda Sendiri sunyi, gelap tenggelam Berlapis putih kain dipakai Berserah diri, menunggu hari Mengunci kata, sukma berpindah dimensi
Teramati, kala kau coba jambak Jumput alir udara yang seharusnya Bagi sama rata Keras hidup, sayap perlahan lepas Kering tak tumbuh Kau coba pacu pelaju vulkanik di pagi hari Serta ampas pop dan kau Rancap puaskan diri Hilangkan insan dalam perbendaharaan Kata-kata kelam, bogem mentah meruang Kau tak merasa nyaman Lupa dunia bukan milikmu sendiri Fakta realita, kau butuh orang lain untuk ada di sisi Sisimu
Menunggangi si kuda besi berjari-jari di malam hari Air hujan tipis mengucur berlari-lari di Kota Cimahi Rembulan tersenyum mengizinkan sendu mengantarkan pesan rindu Berawal dorongan dari Jalan Gatsu sampai ke Lapang Gasibu Nostalgia abu-abu Nanti ku akan kembali Bising Pasteur yang aku rindu Sampai hening di Jalan Budi Demi gagahnya Pasopati Dan bijaksana gajah jenius duduk disampingnya Demi enam juta gulden di depan lapangan Dan segi lima mulia Pajajaran Larut ku dalam dingin malam Demi tempat pusat suku cadang kendaraan Dan putih gedung kemerdekaan Demi panjang perjuangan Jenderal Sudirman Dan sejuk kampus dekat terminal Larut ku didalam kenangan Demi Prof. Eijkman, Dokter Otten dan Van Deventer Dokter Westhoff dan juga Adolf Homann Demi rumah Doktor Danudirja setiabudi dan Hutan luas berganti bangunan Larut ku didalam kenangan Larut ku didalam kenangan Larut ku didalam kenangan
Dalam sendiri termenung Hampa ruang jiwa terasa Ingin bersua kiranya Fantasi dalam dimensi Antara waktu mengawang Nelangsa, jiwa lara Indah pelita di kata Nada yang datang kala sunyi Di waktu dekap sendiri Renjana bayang menyangkal Ingin mengelak tak bisa Warnanya tegas, ku yang tak bisa ungkap rasa Bahana menutupi Antara ku dan dia Yang selalu datangi Ungkapan tersirat Apakah ‘kan terjadi Datang ‘tuk kembali Jerat ku yang hilang Ia yang di mimpi Entahlah Entahlah
Yang di dalam senyap malam Yang hilang dalam gelap Tenggelam dalam sunyi Merengek dalam tangis Yang terbangun dalam iri Ketakutan dan benci Lekas bilas dan suci Di dalam melankoli Diayun dan merengek Menangis tanpa sebab Pagi itu ku rasa Peluk hangat dari-Mu Pelan-pelan ku jamah Semua kelam ku tiba Tak tahan ku bermohon Menyembunyikan takut Berkata-kata maaf Menyesali semua Tak menyesali jua Tak menyesali jua
Keren brooo
Berlari-lari mengejar harapan Menari-nari di atas kerumitan Bersama-sama membuat kenangan Berdiri saling berpegangan Canda tawa juga pertikaian Berada bersama mencari sebuah mimpi Menyimpan banyak harmoni elegi Terlalu indah untuk diakhiri Namun esok hari Kita temui Mimpi ini Habis besok habis sudah semua cerita Pergi kita pergi sudah semua berkelana Kenang kita kenang, kenanglah cerita kita Di atas awan Kabut Jalan terusan Semua cerita... Semua berkelana... Cerita kita... Diatas awan Kabut Jalan Terusan
Dan rasa datang tiba-tiba Kala aku, dia, dalam waktu yang tak ditentukan Rembulan jadi saksi Rindu yang tak bisa hilang, tanya saja bila tak percaya Di setiap benih rasa menutup selasar Ku telah tahu dan mengerti, harap jua dia Namun bila ku tak ingin tenggelam menghilang Tolong beri tahu aku tanpa buat kau lelah Kelam pukat, kalut pikiranku Meneriakimu dalam rapat jahitan membisu Bersenandung epilog sendiri Di sebuah ruang tunggu Perantara waktu Bila ku menunggu Bila kau menunggu
Ku tunggu kau di tepi Sampai kapan pun aku ‘kan menunggu Tiada berat dan sakit Melebihi hembus angin tuk menangis Kembalilah pada yang rindu senyumanmu Mungkin kini kita sama-sama menangis Andai saja sedih ini bisa antarkan aku Bertemu dan lenyapkan rindu Dan hingga kini ku masih tunggu kau di tepi Terus menunggu dan mencoba ‘tuk tak meratapi Yang ku harapkan sendiri disini dirimu kembali padaku Kembalilah pada yang rindu senyumanmu Mungkin kini kita sama-sama menangis Andai saja sedih ini bisa antarkan aku Bertemu dan lenyapkan rindu
Di kala semua insan rupawan Merupa dalam percaya dirinya aaa Berlomba meniti titian rasa Temaram pada jarinya Ooo Kelakar-kelakar hanya ku rasa jemu Dengar, lihat, dan merasa kesendirian Meratap ketidakpercayaan bahwa ku tak semapan itu Tak aku tak berani, ku tak sebesar itu Ku tak berkecil hati, pun tak setampan itu Namun ‘kan ku hadapi sebisa sekuatku Membuat pasti-pasti bersama dan dirimu ‘pabila iya, dan bila semua jadi Ya ya ya ya selama ini dan tak benak diingkari Ya ya ya ya ‘pabila tidak, biar ini yang terbaik Dan ku taruh histori
Melihat sakit keadaanmu di hari ini Gejolak lama yang pernah singgah patahkan hati Oh, patahkan hati Menuntun pilu biarlah lalu, ku dengarkanmu Sembuhkan luka hatimu, toh badai telah berlalu Oh, telah berlalu Bolehkan ku rasakan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku Biarkan ku sembuhkan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku Oh, Bolehkan ku rasakan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku Biarkan ku sembuhkan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku Oh, Bolehkan ku rasakan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku Biarkan ku sembuhkan semua sakitmu Lekaslah pulih tertawalah bersamaku
Ku bingung akan segala Segala-gala hal yang hilir mudik menertawai ketiak basah Mengepul asap, mancis menghilang, hilanglah sudah A a aa Marakas dipermainkan Gitar menghilang, kucing bercucu tujuh Buku-buku marahi kelinci yang tak kunjung-kunjung memadam A a aa Lalu menyanyikan lagu manis Menarik-narik syaraf urat maluku Memuji-muji, Memuji-muji hidung manismu Terbilang bisa tergilakan Tergila-gila
Warna putih gelap kusam menguning Ku bingung akan jati dirimu Tak berlari-lari malah menyendiri Seakan merenung bagai diriku Bila pagi ada orang berdiri Waktunya keluar mencari-cari Bila dingin sore menyelimuti Waktunya kembali menanti Esok hari bermain lagi Oh, Milky Apakah dirimu Persia Ataukah Himalaya Oh ku tak peduli ku tetap sayang dia Bila kau tinggalkan kami satu hari saja Kami semua akan sedih dan bertanya-tanya Oh, Apakah kami salah berkata Atau kau sedang jelang senja
Terbangun seorang anak kecil dari lelap tidurnya Mendengar suara beduk riuh waktu sahur telah tiba Menahan kantuk disuap makan ia oleh ibunya Bahana indah Bulan Ramadhan Ketika terik panas surya tepat di atas kepala Mengucur keringat kepala tanda dahaga telah tiba Namun anak itu tetap berlari dengan sukaria Bahagia dalam indah Ramadhan Mengejar malam mulia sebaik seribu bulan Baiki diri piranti usang kembali benar Bersihkan diri, mengejar bisa kembali suci Kiranya itu buat ku sadar Sorak-sorai perjuangan menjelang hari kemenangan Hilir mudik orang siap pulang dengan bersuka cita Bersihkan diri, mengejar agar bisa kembali suci Bahagia dalam indah Ramadhan
Perih geliat merindu Sekilas dunia tersipu Debur mimpi ombak pilu Nyatanya jauh melulu Dan aku pun mulai ragu Kian takdir rasa jauh Melantur rasa tak perlu Dera sendiri yang lugu Debar serupa pun hadir Namun insan pun serupa Seakan semu membekas Seraya bicara yang menderita Hingga kutemu substitusi Serasa mengganti lirih Sebabnya dia seorang diri Melulu menjadi mimpi Sangat ironi, ku jadi begini karenanya
Maaf hari ini kita beda sisi, anda disana kami disini Maaf, yang mulia paling bijaksana, yang katanya harus ditakuti Maaf, untuk anda yang gagah perkasa, lihat saudara kita yang mati Jangan pernah bilang sentosa sejahtera kalau ekspresi masih dikebiri Karena ketika keadilan dibungkam Disitu sastra berbicara Selamat, Selamatkanlah diri kalian Mereka semua akan datang Selamat, Selamatkanlah suara kalian Mereka kian dekat Selamat, Selamatkanlah jiwa kalian Mati konyol bukan pilihan
Malam itu, kulihat status temanku Katanya, hujan rintik-rintik Membasahi tubuh Malam itu, sempurna gelap gulita Berkata, bakarlah semua Perasaanku Menghangatkan tubuhmu Dari semua imajinasi Yang nisbi Kini kenari itu, telah pergi jauh dari sini Memang membuat lara dalam hati Tapi, masih banyak merpati
Di malam hari, penuh misteri Muara nadi detup bertubi Bertelekomunikasi Sampaikan sinyal ku rindu disini Di tempo hari, kita berjanji Usai kenal tatap mata dua jengkal Canggung dibunuh menari Tak lagi mengigau di gelap malam Hingga ku dekap bayang malam samping kanan atas ranjang Hangatkan suasana malam yang indah bersama memimpikan kita terbang atas awan Bersenandung bersama Oh, ku jatuh hati Melihat senyummu datang perdana, Untuk pertama kali Oh ku jatuh hati Ingin ku kepak sayap terbang menghias Dalam gelap malam bersamamu
Sejauh percakapan berjalan Terang candra temani nikmat yang fana Aku yang bahagia serasa dicinta Penuh yakin ini untuk selamanya Sejauh percakapan berjalan Telah lama, kini aku penasaran Ku ingin tanya apakah kau rasakan Atau selama ini hanya kau permainkan Dan kau menghilang setelah itu Setelah kau ambil semua milikku Kau tinggalkan benih pada diriku Membuatnya tumbuh saat kita bertemu
Setiap pagi ku bangunkan Segala jiwa-jiwa dengan naluriku Setiap pagi ku jaga mereka Milikku, dan untuk dirimu Memang takdirku bersamamu, bersama dirimu, dan semua darimu Walau bahasa kita beda, tak saling mengerti, tak akan pernah bisa. Ku rela korbankan diriku (Aku pun juga) Demi mu dan juga menjadi (Bagian dirimu) Sebagai mestinyah Ku tahu diriku milikmu Diriku milikmu Diriku milikmu Diriku milikmu Diriku milikmu
Awkaowkq matanya juling
kelinci percobaanya selalu orang ituu bang
keren bang lagunya, feelsnya kek iwan fals
Dunia sedang tidak baik² saja donk nar hehehe
🔥🔥🔥🔥