- Видео 400
- Просмотров 23 943
Masjid Pondok Hijau
Добавлен 31 мар 2019
(Masjid Pondok Hijau)
"Berpedoman kepada Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma' dan Al-Qiyas."
1. Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
2. Bermanhaj Asy'ariyah dan Maturidiyah.
3. Bermadzhab Syafi'i dan Fiqih Empat Madzhab.
4. Bertasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali
"Berpedoman kepada Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma' dan Al-Qiyas."
1. Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
2. Bermanhaj Asy'ariyah dan Maturidiyah.
3. Bermadzhab Syafi'i dan Fiqih Empat Madzhab.
4. Bertasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali
🔴 Dokumentasi Idul Adha 1444 H. Masjid Pondok Hijau
🔴 Dokumentasi Idul Adha 1444 H. Masjid Pondok Hijau
Просмотров: 237
Видео
🔴 Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf, Lc.,MA || Ayat-ayat Yang Disalahpahami Oleh Sebagian Golongan
Просмотров 105Год назад
🔴 Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf, Lc.,MA || Ayat-ayat Yang Disalahpahami Oleh Sebagian Golongan
Cuplikan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H Masjid Pondok Hijau
Просмотров 78Год назад
Cuplikan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H Masjid Pondok Hijau
Cuplikan Idul Qurban 1442 H/2020 M di Masjid Pondok Hijau
Просмотров 1673 года назад
Cuplikan Idul Qurban 1442 H/2020 M di Masjid Pondok Hijau
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 8
Просмотров 6984 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 8
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 7
Просмотров 4724 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 7
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 6
Просмотров 4164 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 6
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 6
Просмотров 1394 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 6
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 5
Просмотров 6024 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 5
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4b
Просмотров 524 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4b
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4
Просмотров 8844 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4a
Просмотров 684 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 4a
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 3
Просмотров 1,2 тыс.4 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 3
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 2
Просмотров 1,3 тыс.4 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 2
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 1
Просмотров 2,5 тыс.4 года назад
Kajian Kitab al-Qawaid al-Asasiyah fi Ulum al-Qur’an - Part 1
WAHABII JIDAT HITAM MUAKAN MEMASSUKKEN DIRIMU KE DALAM NERAKA JIKA DUSTA .
Luwarbiasa ustz aep s,..
@@coolmekang alhamdulillah pak
Analisis yang luar biasa, terima kasih! Bisakah Anda membantu saya dengan sesuatu yang tidak terkait? Saya memiliki dompet SafePal dengan USDT, dan saya memiliki frasa pemulihan. (alarm fetch churn bridge exercise tape speak race clerk couch crater letter). Apa cara terbaik untuk mengirimkannya ke Binance?
Makasih Ilmunya 🙏🏻
Assalamualaikum wr wb.pak de mul , sugeng ndalu #9682 hadir dan nyoman.nderek ngaos.🙏 Semoga yg hadir diri mendapatkan RahmatNya. , mendapatkan ilmu yg bermanfaat , ibadah istikomah,yang jadinkreator semoga succes
Amiin yaa Robbal Alamiin
Aa 🙏
Maa Syaa Allah sangat bermanfaat untuk kami yg masih awam tentang hadits dan ilmu hadits. ❤
Isra’ Mi’raj Isra` , ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. ( means traveling at night.) Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (was the journey of the Messenger of Allah (peace and blessings of Allaah be upon him) with Gabriel from Mecca to Jerusalem ) , “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha “ ( Most Holy is Allah, who has carried His servant one night from Al Masjid al-Haram to Al Masjid al-Aqsa." ) ( Al Isra’:1 ) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. ( The angels and Gabriel ascended (confronted) the Lord in a day which was fifty thousand years ). ( Al-Ma’arij : 4 ) “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. ( Most Holy is Allah, who has traveled His servant one night from Al Masjid al-Haram to Al Masjid al-Aqsa that We have blessed around him so that We may show him some of Our signs. Indeed, He is the Most Hearing and the Most Seeing ). ( Al-Isra` : 1 ) “jadi dulu sepertinya yg kita tau saat Isra'- Miraj nabi dari Makah - Sidratal Muntaha { langit ke VII ) , naik Buraq [ semacam burung , yg di ikat dulu di Masjid Aqsa selama Mi'raj ] , sebenarnya saat Miraj itu beliau bersama Malaikat ( Buroq ) , yg kecepatan nya digambarkan dlm : Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. ( The angels and Gabriel ascended (confronted) the Lord in a day which was fifty thousand years ). ( Al-Ma’arij : 4 ) Jadi kl Malaikat cukup sehari , kl manusia biasa [ dengan transporter tercepat ,ie Pesawat .. ] , dg jarak sama perlu waktu 50rb tahun . ( So if the Angel is enough for a day, if an ordinary human being [ with the fastest transporter, ie Airplane .. ]_ , with the same distance it takes 50k years ) 2 Petrus 3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. ( However, my beloved brethren, you must not forget this one, that one day before God is like a thousand years and a thousand years is like a day ) Mazmur 90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin , apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. ( For in Your eyes a thousand years is like yesterday, when it passes, or like a turn to watch at night.) mereka berbisik-bisik di antara mereka: Al-Fajr : 2 وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ Wa layaalin 'ashr demi malam yang sepuluh ( and the tenth night, ) kata "demi "... artinya ? ("for the sake of "... Means) "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)" ("You do not stay (in the world) but only ten (days)") ( Ta Ha : 103 ) وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ ٢ demi malam yang sepuluh, (for the sake of the tenth night,) jelas 10 nya ..... apakah di kira 10 max , yaitu 10,456 ? ? (Clearly 10 ..... Is it about 10 max, which is 10.456) So the end of Muslims +/- 30 years starting from 2024
Barokalloh
Allah humma sholi ala sayyidina Muhammad
Allah humma sholi ala sayyidina Muhammad
Allah humma sholi ala sayyidina Muhammad ❤
MasyaAllah.. Semenjak pindah kampung dari ciputat sudah lama banget ga ketemu beliau, rmh saya dulu bersampingan dngn rmhnya pak ustad Tirmidzi 😁
Nyimak Kiai ❤🙏 Alhamdulillah
يتكون القرآن الكريم من (30) جزءا و(60) حزبا، أما عدد آياته فهي (6236) آية، وعدد كلماته (77473) كلمة وعدد حروف القرآن حسب كتابتها (32307) حرفا وحسب لفظها (332588) حرفا. عدد النقط في كلمات القرآن (156081) نقطة. و ذكر ابن ابن الجوزي في فنون الأفنان: فأما نقط القرآن التي على الحروف فهي ألف ألف وخمس وعشرون ألفاً وثلاثون نقطة 1 025 030 titik
Maa Syaa Allah, terimakasih Kiai.🙏 MPH makin jaya 👍
Hadir ustad
Allah Huma sholi ala sayyidina Muhammad ❤
Alhamdulillah
Hadir Buya
Assalamualaikum. Yaia pkan Bru ymak
Alhamdulillah...🤲
Alhamdulillah terima kasih banyak buya penjelasan nya
Adapun bacaan yang dianjurkan bagi makmum masbuk adalah membaca bacaan tasyahud akhir sebagaimana imamnya, meliputi bacaan tasyahud, membaca shalawat kepada Nabi dan keluarganya serta doa tasyahud akhir. Syekh Sulaiman Al-Bujairimi menegaskan: وَأَمَّا الْمَسْبُوقُ إذَا أَدْرَكَ رَكْعَتَيْنِ مِنْ الرُّبَاعِيَّةِ فَإِنَّهُ يَتَشَهَّدُ مَعَ الْإِمَامِ تَشَهُّدَهُ الْأَخِيرَ ، وَهُوَ أَوَّلٌ لِلْمَأْمُومِ فَيُسْتَحَبُّ لَهُ الدُّعَاءُ فِيهِ .وَمِنْهُ الصَّلَاةُ عَلَى الْآلِ وَهَلْ بَقِيَّةُ التَّشَهُّدِ كَذَلِكَ أَوْ لَا يَأْتِي بِبَقِيَّةِ التَّشَهُّدِ لِأَنَّهُ كَنَقْلِ الْقَوْلِيِّ .ا هـ .ح ل ؟ وَاَلَّذِي اعْتَمَدَهُ م ر الْإِتْيَانُ بِبَقِيَّتِهِ ، بَلْ يُسْتَحَبُّ الْإِتْيَانُ بِدُعَائِهِ ، وَمِنْهُ الصَّلَاةُ عَلَى الْآلِ كَمَا فِي ع ش عَلَى م ر وَذَلِكَ أَنَّ الْقَاعِدَةَ أَنَّ لِلْمَأْمُومِ أَنْ يَأْتِيَ بِمَا يُسَنُّ لِلْإِمَامِ أَنْ يَأْتِيَ بِهِ وَالْإِمَامُ يُسَنُّ لَهُ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ الْإِتْيَانُ بِذَلِكَ بِخِلَافِهِ فِيمَا إذَا كَانَ الْمَأْمُومُ مُوَافِقًا فِي التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ كَمَا مَرَّ. Artinya, “Makmum masbuk yang menemui dua rakaat dari shalat empat rakaat, maka ia dianjurkan membaca tasyahud bersama imam sesuai bacaan tasyahud akhirnya imam, yang bagi masbuk merupakan tasyahud awal. Maka, sunah bagi masbuk tersebut membaca doa di dalamnya termasuk membaca shalawat kepada keluarga Nabi. Apakah bacaan tasyahud akhir yang lain juga berlaku hukum yang sama atau masbuk tidak perlu membacanya karena tergolong memindah rukun qauli? Pendapat yang dipegang Imam Ar-Ramli adalah sunah membaca bacaan tasyahud akhir yang lain, bahkan sunah bagi masbuk untuk membaca doa, termasuk bershalawat untuk keluarga Nabi sebagaimana keterangan dalam Hasyiyah Ali Syibramalisi komentar atas kitab Nihayah karya Imam Ar-Ramli. Yang demikian tersebut berdasarkan kaidah bahwa makmum mengikuti bacaan yang disunahkan dibaca oleh imamnya, sementara dalam kondisi tasyahud akhir ini, imam sunah membaca bacaan tasyahud ini, berbeda dengan persoalan makmum muwafiq saat tasyahud awal sebagaimana keterangan yang telah lewat,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Iqna’, Libanon, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, cetakan kelima, 2005 M, juz II, halaman 209). Sumber: nu.or.id/bahtsul-masail/posisi-duduk-dan-bacaan-makmum-masbuk-saat-imam-tasyahud-akhir-uO1g5
Alhamdulillah terima kasih dkm sudah live streming, kami murid yg jauh bisa ikut mendengarkan kajian buya
Alhamdulillah..terus ikuti kajian masjid pondok hijau,,di RUclips ini 😇
Allah Huma sholi ala Sayidina Muhammad waala Alihi wa sohbihi wasalim
القارن والمفرد ليس عليه إلا سعي واحد، إذا قدم مكة، وطاف، وسعى، وبقي على إحرامه حتى حج؛ ليس عليه شيء آخر، طوافه وسعيه الأول يكفيان عن السعي، يبقى عليه طواف الإفاضة، إذا كان القارن، أو المفرد سعيا مع طواف القدوم، كفاهم السعي الأول، والحمد لله، نعم
Kaya kenal di masjid eh iya apa kabar ustad tirmidzi pak holilustad bukhori
Allah Huma sholi ala Sayidina Muhammad waala Alihi wa sohbihi wasalim
Allah Huma sholi ala Sayidina Muhammad waala Alihi wa sohbihi wasalim
Allah Huma sholi ala Sayidina Muhammad waala Alihi wa sohbihi wasalim
Allah Huma sholi ala Sayidina Muhammad waala Alihi wa sohbihi wasalim 🤲
Alhamdulillah semoga berkah sehat2
آمين يا رب العالمين 🤲🤲
Keren 😊
Cinangka Sawangan Hadir Kyai.... Berkah, manfaat.
Gambarnya tidak clear spt biasanya. Agak buram
ما شاء الله تبارك الله يا أستاذ شيخ كبير 🎉
ماشاء الله تبارك الله يا أستاذ
Alhamdulillaah
Terima kasi ilmunya ustaz.semoga berkah bagi yg mengamalkan.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa angka 40/DSN-MUI/X/2003 perihal modal Pasar serta panduan umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar kapital. pada fatwa tadi, tertulis bahwa transaksi pasar modal yg diperbolehkan oleh syariah wajib mengindari hal-hal berikut: Perdagangan atau transaksi menggunakan penawaran serta/atau permintaan palsu. Perdagangan atau transaksi yg tidak disertai dengan pengiriman barang dan/atau jasa. Perdagangan atas barang yg belum dimiliki. Pembelian atau penjualan atas dampak yang memakai atau memanfaaatkan info orang pada berasal emiten atau perusahaan publik. Transaksi marjin atas impak syariah yang mengandung unsur bunga (riba). Perdagangan atau transaksi menggunakan tujuan penimbunan (ihtikar). Melakukan perdagangan atau transaksi yang mengandung unsur suap (risywah). Transaksi lain yang mengandung unsur pencadangan (gharar), penipuan (tadlis) termasuk menyembunyikan kecacatan (ghisysy), dan upaya untuk mensugesti pihak lain yang mengandung permainan (taghrir).
Hukum forex menurut MUI Fatwa Dewan Syari’ah Nasional nomor 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf) menetapkan transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya diperbolehkan dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh Menurut fatwa MUI, transaksi jual beli mata uang sebenarnya boleh selama memenuhi kriteria sebagai berikut: Hukum Forex di Indonesia Menurut Islam, MUI, dan UU Tidak untuk spekulasi (untung-untungan) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai. 2. Jenis-jenis transaksi valuta asing Berikut ini jenis transaksi valuta asing dan hukumnya menurut Islam: 1. Transaksi spot Transaksi spot adalah transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari (ِمَّما لاَ ُبَّد مِنْهُ) dan merupakan transaksi internasional. 2. Transaksi forward Transaksi Forward adalah transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari. Padahal, harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). 3. Transaksi swap Transaksi Swap adalah suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 4. Transaksi option Transaksi Option adalah kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram karena mengandung unsur maisir (spekulasi). Forex yang tidak diperbolehkan dalam Islam Berikut beberapa jenis transaksi yang tidak diperbolehkan dalam hukum forex menurut Islam: Transaksi SWAP adalah transaksi yang mana terdapat kontrak jual beli valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dan harga forward Transaksi FORWARD adalah transaksi jual beli valas yang ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan pada saat akan datang. Tempo waktunyanya antara 2×24 jam hingga satu tahun Transaksi OPTION adalah kontrak untuk memperoleh hak beli dan hak jual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Trading forex syariah Berkaca pada fatwa MUI jika trading forex digolongkan halal dengan ketentuan ataupun transaksi tertentu. Kini juga sudah tersedia trading forex syariah yang bebas bunga atau biasa disebut Muslim Forex Account. Keuntungan yang didapat dari trading forex syariah ini, yakni pertukaran mata uang bisa ditahan selama yang diinginkan pengguna. Trading forex syariah juga memiliki risiko bisnis yang lebih rendah dengan trading biasa. Namun, ada juga yang tidak menyukai sistem trading forex syariah karena ada beberapa trader yang merasa kehilangan keuntungan yang berasal dari selisih bunga yang nilainya berbeda dari setiap mata uang sesuai dengan aturan dari bank sentral negara. Namun, dengan forex syariah kamu bisa terhindar dari perubahan nilai bunga yang nggak menentu dan dapat menimbulkan spekulasi yang mana spekulasi merupakan salah satu transaksi yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Dengan kata lain, trading forex syariah bisa menjadi pilihan kamu untuk tetap bisa berinvestasi yang aman dan nggak melanggar syariat.
[4/12 06.31] Tirmidzi Nuri: Perintah dan makna adil dalam poligami Perintah untuk berbuat adil kepada para istri termaktub dalam firman Allah ta’ala : وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُواْ فِي الْيَتَامَى فَانكِحُواْ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاء مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُواْ فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُواْ “Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja.” (QS. An-Nisa’: 3) Berdasarkan ayat diatas mayoritas ulama sepakat bahwa suami yang memiliki lebih dari satu isteri harus mampu bersikap adil.[1]Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wassAlam memPeringatkan : مَنْ كَانَتْ لَهُ امْرَأَتَانِ فَمَالَ إِلَى إِحْدَاهُمَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشِقُّهُ مَائِلٌ “Siapa yang memiliki dua orang istri lalu ia hanya memeprhatikan kepada salah seorang di antara keduanya, maka ia datang pada hari kiamat dalam keadaan badannya miring.” (HR. Abu Daud) Demikianlah suami diperintahkan untuk berlaku adil kepada istri-istrinya. Lantas keadilan apa yang diperintahkan dalam ayat tersebut ? Ulama sepakat berpendapat bahwa keadilan yang dituntut dalam poligami adalah memberikan hak yang sama pada semua isterinya, dalam membagi giliran malam, nafkah, tempat tinggal, maupun pakaian.[2] Disebutkan dalam al Mausu’ah : قال العلماء: المراد الميل في القسم والإنفاق لا في المحبة، لما عرفت من أنها مما لا يملكه العبد “Dan berkata para ulama : Yang dimaksud adalah kecendrungan tidak adil dalam masalah giliran malam dan nafkah, bukan pada perasaan cinta, karena masalah perasaan termasuk perkara yang diluar kemampuan seorang hamba.”[3] Al Adzim al Abadi berkata, “Hadits di atas menunjukkan bahwa wajib bagi suami untuk menyamakan dan tak boleh condong pada salah satunya, yaitu dalam hal pembagian malam dan nafkah. Ini bukan berarti mesti sama dalam hal kecintaan. Kecintaan tersebut tak bisa seseorang membuatnya sama.”[4] Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan : “Suami tidak boleh melebihkan salah seorang dari dua istrinya dalam hal bagian giliran. Namun, jika ia mencintai salah satunya melebihi yang lain dan menggaulinya lebih banyak dari yang lain, itu bukan perbuatan dosa.”[5] [4/12 06.31] Tirmidzi Nuri: Wallahu a’lam. [1] Fiqh al Islami wa Adillatuhu (9/91). [2] Bada'i ash-Shanai' (2/332), Al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (24/64), Fiqh al Islami wa Adillatuhu (6/216), Fiqh ‘ala Mazhab al Arba’ah (4/213). [3] Al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (36/189). [4] ‘Aunul Ma’bud (6/124) [5] Majmu’ Fatawa (32/269) [4/12 06.31] Tirmidzi Nuri: www.konsultasislam.com/2018/02/yang-dimaksud-adil-dalam-poligami.html?m=1
آللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
ما شاء الله تبارك الله يا أستاذ
Sehat selalu buya🤲
Hdr
Terimakasih ilmunya
الخلاصة: قصة أكل السيدة هند من كبد سيدنا حمزة بن عبد المطلب غير ثابتة، بل وحتى قصة تأجيرها وحشيًّا لقتله لم تثبت أيضًا، بل الثابت هو الذي رواه البخاري في الصحيح؛ أن الذي أمر وحشيًّا بقتل حمزة هو جبير بن مطعم انتقامًا لقتل عمه ببدر؛ فعن جعفر بن عمرو بن أمية الضمري، قال: «خرجت مع عبيد الله بن عدي بن الخيار، فلما قدمنا حمص، قال لي عبيد الله بن عدي: هل لك في وحشي، نسأله عن قتل حمزة؟ قلت: نعم...» ثم قال على لسان وحشي: «إن حمزة قتل طعيمة بن عدي بن الخيار ببدر، فقال لي مولاي جبير بن مطعم: إن قتلت حمزة بعمي فأنت حر...» إلى آخر القصة. وكيل الأزهر الأسبق: جميع الروايات ضعيفة من جانبه قال الدكتور عباس شومان، وكيل الأزهر الأسبق، في تصريحات لليوم السابع، اختلف أهل العلم في مسألة هند -رضي الله عنها-فذكرها ابن اسحاق في سيره وأحمد في مسنده وتتابع على نقلها كتب السير والتاريخ ولا تخلو طرق نقلها عن ضعف، وسواء صح ذلك أولا فقد أسلمت بعدها. أحمد المالكى: لم تثبت أحاديث فيها على الاطلاق إلى ذلك قال الداعية الأزهرى أحمد المالكى، في تصريحات خاصة، أن بعض الروايات ذكرت في كتب السيرة وعندما نضعها بقواعد المحدثين لا يثبت منها رواية على الاطلاق، وما يذكره أهل السير من ان السيدة هند أكلت لم تثبت أحاديث فيها على الاطلاق الا عند احمد وهو ضعيف، مضيفا أن قتل سيدنا حمزة ثابت وهل بطنه شقت نعم؛ اما انها اكلت كبده لم يثبت فيه شيئا.
قصة أكل السيدة هند بنت عتبة كبد الصحابي الجليل حمزة رضي الله عنهما توجهنا بسؤال إلى مرصد الفتاوى بدار الإفتاء حول صحة قصة أكل السيدة هند بنت عتبة لكبد الصحابى الجليل حمزة بن عبد المطلب، حيث أجاب المرصد : انه لا يكاد يخلو كتاب من كتب السيرة أو التاريخ عن قصة أكل السيدة هند بنت عتبة رضي الله عنها من كبد الصحابي الجليل حمزة بن عبد المطلب رضي الله عنه في غزوة أحد، وهذه القصة رغم شهرتها إلا أنها تحتاج لأن تخضع للنقد الحديثي للنظر في مدى ثبوتها؛ أولاً تخريج القصة: هذه القصة قد رويت مسندة ومرسلة أولًا: المسند: عن ابن مسعود رضي الله عنه بقصة غزوة أحد، وفيها: «فنظروا فإذا حمزة قد بقر بطنه، وأخذت هند كبده فلاكتها، فلم تستطع أن تأكلها، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أأكلت منه شيئا؟ قالوا: لا. قال: ما كان الله ليدخل شيئا من حمزة النار.أخرجه ابن سعد، وابن أبي شيبة، وأحمد من طريق حماد بن سلمة، عن عطاء بن السائب، عن الشعبي، عن ابن مسعود. قال ابن كثير: «وهذا إسناد فيه ضعف أيضًا من جهة عطاء بن السائب». يعني: لأنه قد اختلط؛ ولذا قال الهيثمي في المجمع: «فيه عطاء بن السائب وقد اختلط. والراوي عن عطاء في هذا الإسناد هو حماد بن سلمة، وقد اختلف في سماعه من عطاء، هل سمع منه قديمًا قبل أن يختلط، أو بعد اختلاطه، ورجَّح الحافظ ابن حجر رحمه الله أنه قد سمع منه على الحالين، والله أعلم. مع ذلك فالإسناد فيه علتان أخريان بخلاف اختلاط عطاء بن السائب: أولهما: أن عامرًا الشعبي لم يسمع من ابن مسعود. قاله أبو حاتم، وكذا قال الدارقطني والحاكم. ثانيهما: أن في المتن نكارة هي: «ما كان الله ليدخل شيئًا من حمزة في النار»؛ لأن هندًا أسلمت وحسن إسلامها، والإسلام يجب ما قبله
ثانيًا: المرسل: - أخرج البيهقي في الدلائل من طريق ابن لهيعة، عن أبي الأسود، عن عروة بن الزبير بقصة أحد، وفيها: «ووجدوا حمزة بن عبد المطلب عم رسول الله صلى الله عليه وسلم قد بقر بطنه، واحتملت كبده، حملها وحشي، وهو قتله وشق بطنه، فذهب بكبده إلى هند بنت عتبة في نذر نذرته حين قتل أباها يوم بدر) وهذا إسناد مرسل ضعيف؛ فعروة بن الزبير من مشاهير التابعين، وابن لهيعة كان قد اختلط بعد احتراق كتبه. - وذكر القصة أيضًا ابن إسحاق في السيرة، قال: «قد وقفت هند بنت عتبة -كما حدثني صالح بن كيسان- والنسوة الآتون معها يمثلن بالقتلى من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يجد عن الآذان والآناف حتى اتخذت هند من آذان الرجال وأنافهم خذمًا وقلائد، وأعطت خذمها وقلائدها وقرطيها وحشيًّا غلام جبير بن مطعم، وبقرت عن كبد حمزة فلاكتها فلم تستطيع أن تسيغها. وصالح بن كيسان رغم كونه ثقة، إلا أنه لم يدرك تلك القصة قطعًا، فهو من صغار التابعين، وقد عاش في زمن الخليفة الراشد عمر بن عبد العزيز، وكان مؤدبًا لولده، فالقصة مرسلة. - وقال ابن كثير: «وذكر موسى بن عقبة أن الذي بقر كبد حمزة، وحشي فحملها إلى هند فلاكتها فلم تستطع أن تسيغها. وهذا أيضًا مرسل؛ فموسى بن عقبة صاحب المغازي من صغار التابعين. - وأما ما ذكره الواقدي في مغازيه على لسان وحشي قوله: «فشققت بطنه فأخرجت كبده، فجئت بها إلى هند بنت عتبة، فقلت: ماذا لي إن قتلت قاتل أبيك؟ قالت: سلبي! فقلت: هذه كبد حمزة. فمضغتها ثم لفظتها، فلا أدري لم تسغها أو قذرتها. فالواقدي نفسه متهم متروك، وقد كذَّبه الشافعي، وأحمد، والنسائي وغيرهم.
Syukran kastiran atas ilmu nya guru