Persaudaraan Rumpun Setia Hati Official
Persaudaraan Rumpun Setia Hati Official
  • Видео 32
  • Просмотров 49 815
SETIA HATI itu Ilmu Kesadaran I Setia Hati dalam perspektif Drs. Moch. Ngemron, M.S.Psi. PART 2
Sarasehan dan Malam Tirakatan 1 Suro: Refleksi Setia Hati dalam Perspektif Moch. Ngemron M.Psi
Malam 1 Suro selalu memancarkan aura positif dan penuh khidmat, mengajak kita untuk merenung dan mengevaluasi diri. Pada malam yang penuh energi spiritual ini, Pengurus besar Persaudaraan Rumpun Setia Hati (PRSH) mengisi dengan acara Sarasehan dan Malam Tirakatan yang menghubungkan peserta dari seluruh cabang PRSH yang ada di Indonesia dan Belanda.
Dalam suasana yang santai namun penuh makna, kami berdiskusi dan berbagi pandangan bersama ketua umum PRSH yaitu Kangmas Sumina Danunagara, S.IP., M.H. dan para sesepuh tentang tema Setia Hati dalam Perspektif Drs. Moch. Ngemron, M.Psi . Melalui sudut p...
Просмотров: 1 046

Видео

SETIA HATI itu Ilmu Kesadaran I Setia Hati dalam perspektif Drs. Moch. Ngemron, M.S.Psi. PART 1
Просмотров 2,1 тыс.3 месяца назад
Sarasehan dan Malam Tirakatan 1 Suro: Refleksi Setia Hati dalam Perspektif Moch. Ngemron M.Psi Malam 1 Suro selalu memancarkan aura positif dan penuh khidmat, mengajak kita untuk merenung dan mengevaluasi diri. Pada malam yang penuh energi spiritual ini, Pengurus besar Persaudaraan Rumpun Setia Hati (PRSH) mengisi dengan acara Sarasehan dan Malam Tirakatan yang menghubungkan peserta dari seluru...
malam syukuran harlah PRSH ke 11
Просмотров 6783 месяца назад
Dalam suasana sederhana dan khidmat, kami menggelar acara malam syukuran Hari Lahir Persaudaraan Rumpun Setia Hati. mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bakti kami kepada Almarhum Kangmas Drs. Mochammad Ngemron, Pendiri tercinta. PRSH akan terus melaju menuju organisasi yang berjatidiri. Mari bersama kita jaga semangat persaudaraan dan kebersamaan ini. #persaudaraanrumpunsetiah...
JINGGLE HARLAH PRSH KE 11
Просмотров 1,3 тыс.3 месяца назад
Gurit Ambal warsa PRSH. 11. Pan wus wanci mangsa kala, Para kadang remaja putra tuwin wanita, Den samiya bangkit anggladhi sarira, Mangolah raga, memangun Jiwa, Mesu budi anggladhi rasa mrih reseping driya. Sinareng para kadang sepuh, PRSH bangkit anempuh, Kridhaning raga murih teguh, Pengkuh kukuh datan arapuh, Sami asah-sami asih-sami asuh. PRSH ambal warsa kang kaping sewelas, Dadiya sarana ...
PRSH JAWA TENGAH (FESTIVAL SILAT NUSANTARA MINANG KABAU)
Просмотров 270Год назад
Ini adalah penampilan team jawa tengah yang di wakili oelah persaudaraan rumpun setia hati dalam mengikuti festival silat nusantara di payakumbuh sumatra barat.
SEMUA PERGURUAN SILAT BERGABUNG KE PRSH
Просмотров 495Год назад
Semua Perguruan Silat bergabung dengan PRSH untuk mengikat tali PERSAUDARAAN. Ini adalah acara yg di ejawantahkan dari pikiran para sepuh PRSH untuk senantiasa menjalin persaudaraan pada siapapun terkusus pada semua insan pencak silat lintas perguruan dan organisasi
Cuplikan Singkat Video Lawas Mbah Ngemron melatih PENCAK SH kepada kadang SH EROPA
Просмотров 3 тыс.Год назад
Pencak SH atau Djoyo Gendilo Cipto Mulyo Langen Mardi Hardjo adalah nama permainan pencak yg di ciptakan oleh Eyang Suro Dwirjo. ini adalah sedikit slide video lawas Alm Mbah Ngemron saat mengajarkannya pada kadang SH EROPA. Disana akan kita jumpai beberapa cuplikan permainan jurus seperti Cimande, Betawen dan Padang Siranti. Ngemronisme adalah kita, yg tidak pernah kaku terhadap ilmu dan menge...
Kenangan Solospel Pencak SH, Alm Mbah Ngemron.
Просмотров 3,7 тыс.Год назад
Pencak SH ada banyak varian atau ragamnya, video lawas dr Alm Kangmas Sepuh Ngemron ini adalah ciri permainan Solospel beliau dalam mengakulturasi permainan Pencak SH (Surodwiryan) dan Pencak SH PSC (Hardjo Oetaman).
Saling Berbalas Bantingan.
Просмотров 577Год назад
Saling Berbalas Bantingan.
DJOYO GENDILO CIPTO MULYO LANGEN MARDI HARDJO
Просмотров 2,7 тыс.Год назад
Nikmati SOLLOSPEL dengan nuansa Retro Pencak SH (Djoyo Gendilo Cipto Mulyo) di Ndalem Lemusir Pabelan Kartasura Oleh Kangmas Dedhi Setiyawan.
SAPU KEHILANGAN "SUH"!! MOMENT HARU!!! Saat Ketua Umum PRSH Menceritakan Kepergian SANG MAHA GURU
Просмотров 747Год назад
SAPU KEHILANGAN "SUH"!! MOMENT HARU!!! Saat Ketua Umum PRSH Menceritakan Kepergian SANG MAHA GURU
Menyongsong 1 Dekade persaudaraan Rumpun Setia Hati
Просмотров 389Год назад
Menyongsong 1 Dekade persaudaraan Rumpun Setia Hati
SANAD KEILMUAN PERSAUDARAAN RUMPUN SETIA HATI
Просмотров 3,5 тыс.Год назад
SANAD KEILMUAN PERSAUDARAAN RUMPUN SETIA HATI
Serat Wulang Reh. Di tembangkan oleh Kangmas Sumina Danunagoro (KETUM PRSH)
Просмотров 120Год назад
Serat Wulang Reh. Di tembangkan oleh Kangmas Sumina Danunagoro (KETUM PRSH)
MANUSIA PARIPURNA ITU VISINYA!!! Kadhang/Warga SH Wajib Tonton
Просмотров 177Год назад
MANUSIA PARIPURNA ITU VISINYA!!! Kadhang/Warga SH Wajib Tonton
8 Murit Eyang Hassan Soewarno di Tahun 1978!! SIAPA SAJA!! WAJIB LIHAT
Просмотров 7 тыс.Год назад
8 Murit Eyang Hassan Soewarno di Tahun 1978!! SIAPA SAJA!! WAJIB LIHAT
SALAM PEMBUKAAN PRSH !!! Kangmas Sumina Danunagara ( KETUM PRSH)
Просмотров 5 тыс.2 года назад
SALAM PEMBUKAAN PRSH !!! Kangmas Sumina Danunagara ( KETUM PRSH)
Dua Murid Kinasih Eyang Wasi Hasan Djoyohadisuwarno angkatan 1977-1978
Просмотров 1,6 тыс.2 года назад
Dua Murid Kinasih Eyang Wasi Hasan Djoyohadisuwarno angkatan 1977-1978
Kenangan indah sang kupu - kupu (Mbah Ngemron) memainkan Solo Spel pencaknya.
Просмотров 2,2 тыс.2 года назад
Kenangan indah sang kupu - kupu (Mbah Ngemron) memainkan Solo Spel pencaknya.
MALAM KECERAN PRSH TUBAN 2022
Просмотров 3,3 тыс.2 года назад
MALAM KECERAN PRSH TUBAN 2022
Malam Tasyakuran dan Keceran. PRSH LAMONGAN 2022
Просмотров 1,1 тыс.2 года назад
Malam Tasyakuran dan Keceran. PRSH LAMONGAN 2022
SOLO SPEL PRSH WONOGIRI IN PABELAN KARTASURA
Просмотров 5212 года назад
SOLO SPEL PRSH WONOGIRI IN PABELAN KARTASURA
SOLO SPEL PERWAKILAN PRSH CILACAP IN PABELAN KARTASURA
Просмотров 3522 года назад
SOLO SPEL PERWAKILAN PRSH CILACAP IN PABELAN KARTASURA
SOLO SPEL Perwakilan Kadang PRSH YOGYAKARTA. RAHMED & RINDANG
Просмотров 4632 года назад
SOLO SPEL Perwakilan Kadang PRSH YOGYAKARTA. RAHMED & RINDANG
SOLO SPEL Kadang Muda PRSH dalam Acara KECERAN 13 Agustus 2022 di SOLO (SURAKARTA)
Просмотров 1 тыс.2 года назад
SOLO SPEL Kadang Muda PRSH dalam Acara KECERAN 13 Agustus 2022 di SOLO (SURAKARTA)

Комментарии

  • @Ginanjar554
    @Ginanjar554 13 дней назад

    Cilacap hadir kang mas...,🙏

  • @Ngajibareng_kyai
    @Ngajibareng_kyai 22 дня назад

    Salam Paseduluran

  • @RUMPUN_SH
    @RUMPUN_SH 28 дней назад

    Judul lagunya apa ya ?? Bagus juga

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    TOKOH SETIA HATI Mochammad Ngemron "Sang Kupu Kupu" -tingkat 1 PSHT tahun 1966 atas bimbingan Bpk Djoko Koentjoro Madiun -tingkat 2 disahkan cabang khusus keraton surakarta di kartasura oleh Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya - tingkat 3 1984 dikecer oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro Mochammad Ngemron dilahirkan di Juwangi pada 7 April 1947, setelah menamatkan SR beliau mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP) di Kota Yogyakarta setelah menamatkan pelajaran SMP, beliau melanjutkan pendidikan ke SMA Pendidikan Islam Republik Indonesia (PIRI), saat itu beliau mengikuti pamannya yang berada di Yogyakarta. Bp. Mochammad Ngemron pertama kali belajar pencak sejak kecil diajarkan langsung oleh ayahnya yang dikenal sebagai Kyai Tlawah. Menurut Bp. Djoko Koentjoro, Kyai Tlawah tidak hanya tokoh desa setempat beliau juga memiliki beberapa keilmuwan yang bersifat kanoman (kanuragan). Setelah berpindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) beliau mulai mengenal silat dan belajar silat aliran Setia Hati. Pertama kali belajar silat beliau pernah dilatih oleh Mas Sis dan Mas Warno (Bausasran) keduanya merupakan kadang SH Terate Yogyakarta. Seperti remaja kebanyakan Mochammad Ngemron kecil pun pernah memiliki fase-fase kenakalan, diceritakan oleh Bp. Djoko Koentjoro saat itu Bp.Warno sudah menyerah dan tidak sanggup dengan ndablegnya Mochammad Ngemron kecil saat itu. Atas ijin Bp. Salyo (sesepuh SH Terate Yogyakarta) akhirnya Bp. Warno menyerahkan kepada Bp. Djoko Koentjoro untuk melanjutkan pelatihan Mochammad Ngemron. Proses pelatihan dengan Bp.Djoko Koentjoro saat itu dimulai pada tahun ± 1964. Setelah dua tahun dibimbing oleh Bp. Djoko Koentjoro, pada tahun 1966 beliau diantar oleh Bp. Djoko Koentjoro untuk dikecer di Madiun. Pasca dikecer di tahun 1966 beliau diminta oleh Bp Djoko Koentjoro untuk membantu mengembangkan SH Terate di Yogyakarta, dikarenakan Bp. Djoko Koentjoro sendiri sudah mulai disibukkan dengan jadwal kuliah di Universitas Gajah Mada saat itu dan ingin fokus dalam kuliahnya. Bp. Mochammad Ngemron sendiri mulai aktif mengembangkan SH Terate di Yogyakarta dari rentang 1966 s.d 1973. Pada tahun-tahun tersebut Bp. Mochammad Ngemron melatih di daerah Macanan dekat tempat tinggal beliau di Yogyakarta. Pada tahun 1973, setelah mengantarkan beberapa siswanya untuk dikecer di Madiun, salah satunya adalah Mas Djoko Sumaryono pada tahun 1974 Bp. Sedangkan menurut Bp. Sulardjo beberapa rekan seangkatan yang juga pernah dilatih Bp. Mochammad Ngemron di tahun 1968 diantaranya Mas Peni (alm), Mas Sugeng (Mataram,Lombok), Mas Ngaib, Mas Triyono (alm). Tiga Serangkai pelestari ajaran Bp.Hasan Djojoadisuwarno Hubungan yang sudah sangat lekat antara Bp Djoko Koentjoro dan Bp Moch.Ngemron saat itu, menjadikan masing-masing memiliki hubungan istimewa dengan keluarga besar masing-masing. Saat itu diceritakan Bp. Djoko Koentjoro dianggap sebagai anak dari Kyai Tlawah (Ayah Bp. Moch. Ngemron) dan Bp. Moch.Ngemron juga sudah dianggap anak oleh KRHT. Kusumatanaya seorang ahli spiritual yang sangat di hormati di Kasunanan maupun Puro Mangkunegaran pada masanya (Ayah dari Bp. Djoko Koentjoro). Keduanya lalu bertemu dan berkenalan dengan Bp. Hasan Djojoadisuwarno, dan mendalami Ilmu Setia Hati dibawah bimbingan beliau. Pada Tahun 1970 Bp Djoko Koentjoro mempersunting putri dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno, hal ini tentu saja semakin mempererat hubungan keduanya tidak hanya sebatas Guru-Murid / kadhang sepuh-kadang anem melainkan hubungan antara ayah dan anak, tidak hanya Bp. Djoko Koentjoro sebagai putra mantu, tetapi juga Bp. Mochammad Ngemron yang tidak lain sudah dianggap adiknya sendiri. Dalam perjalanan waktu, Bp. Mochammad Ngemron semakin dekat hubungannya dengan Bp Hasan Djojoadisuwarno (nyantrik) dan alhasil Bp. Mochammad Ngemron dikecer Trap II (Tweede Trap) di Kartasura di kediaman Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya *penuturan dari saksi mata langsung Bp. (Alm). Peter Suwarno (Cokrotulung). Dan pada tahun ± 1984 Bp Moch.Ngemron disahkan/dikecer Trap III (derde trap) oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro. Pada bulan April Tahun 1988, Bp. Mochammad Ngemron mengikuti Bp Hasan Djojoadisuwarno ke Cilacap untuk melakukan keceran. Pada tahun ini ditengarai sebagai proses awal merapatnya SH TERATE dari Jalur Bp. Hasan Djojoadisuwarno untuk bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati yang saat itu dipimpin oleh Bp. Mashadi sebagai ketua umum. Pada keceran di Bulan April tahun 1988 dan Bulan Juni 1988 di Cilacap saat itu juga dihadiri Bp. Mashadi, dan beliaunya menyampaikan saat itu menerima murid-murid Bp Hasan untuk melakukan penggabungan (unifikasi) dengan Persaudaraan Setia Hati. Keceran Thn'88 di Cilacap dihadiri Bp. Mashadi Hubungan dengan Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati tetap berlanjut meskipun pada tahun 1989 Bp. Hasan Djojoadisuwarno meninggal dunia. Proses penggabungan dengan Persaudaraan Setia Hati dilanjutkan oleh Bp. Mochammad Ngemron sebagai amanat dari Bp Hasan, yaitu memperdalam keilmuwan Setia Hati yang diajarkan oleh Bp. Munandar. Proses penggabungan ini akhirnya secara resmi diterima oleh PB Persaudaraan Setia Hati dengan dikeluarkannya Surat Keputusan pada tahun 1994. Setelah sekian tahun bersama di penghujung tahun 2012, perbedaan pendapat semakin memuncak hal ini dikarenakan perbedaan kultur antara PB Persaudaraan Setia Hati yang dipimpin oleh Bp Trinowo dengan Bp. Mochammad Ngemron akhirnya muncullah Surat Keputusan (SK) dari PB Persaudaraan Setia Hati yang menganulir keanggotaan eks SH TERATE dari Bp Hasan Djojoadisuwarno. Keputusan yang diambil oleh PB Persaudaraan Setia Hati ternyata tidak serta merta didukung oleh beberapa Cabang Persaudaraan Setia Hati. Tercatat 18 Cabang dari Persaudaraan Setia Hati justru memberikan dukungan moral kepada Bp. Mochammad Ngemron dan mendorong untuk segera membentuk wadah baru. Dengan berbekal perasaan legawa dan dalam rangka menjaga amanat dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno serta didukung sepenuhnya oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati. Maka pada tanggal 23 Juni 2013 bertempat di Kota Surakarta, diselenggarakanlah Kongres yang diikuti oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati untuk membentuk wadah baru menetapkan Bp. Drs. H. Mochammad Ngemron, MS.Psi (Kanjeng Pangeran Yogiswara Suryadiningrat) sebagai pendiri. Rabu dini hari tanggal 5 Maret 2014 Bp Drs.H.Mochammad Ngemron, M.S.Psi menghembuskan nafas terakhirnya di dunia. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Desa Tegalgondo, Delanggu,Klaten berdekatan dengan makam istri terkasihnya yang telah mendahului beliau. Pada prosesi pemakaman beliau, terlihat banyak sekali tamu yang datang mulai dari para aktifis dan praktisi pencak silat, praktisi Yoga, para budayawan, agamawan yang mengiringi kepergian beliau. Para praktisi silat yang hadir selain dari kalangan internal , hadir pula beberapa pengurus IPSI Kota Surakarta dan beberapa tokoh dari aliran SH lainnya seperti Bp. Trinowo (Ketua PB Persaudaraan Setia Hati), Bp. Djoko Koentjoro, Bp. Slamet Riyadi (keduanya merupakan Dewan Sepuh Persaudaraan SH Pilangbango), Mas Abas Nurhadi (Magelang), Bp. Arti Siswoyo (Jakarta), beberapa Kadang sepuh SH Terate Yogyakarta seperti Bp. Sulardjo, Bp.Djoko Sumaryono (Semarang) dan beberapa sesepuh SH Terate Solo seperti Bp. Trimin, Bp. Arif Hudayanto, Bp. Mandiono, Mas Mamok (Karanganyar)

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    TOKOH SETIA HATI Mochammad Ngemron "Sang Kupu Kupu" -tingkat 1 PSHT tahun 1966 atas bimbingan Bpk Djoko Koentjoro Madiun -tingkat 2 disahkan cabang khusus keraton surakarta di kartasura oleh Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya - tingkat 3 1984 dikecer oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro Mochammad Ngemron dilahirkan di Juwangi pada 7 April 1947, setelah menamatkan SR beliau mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP) di Kota Yogyakarta setelah menamatkan pelajaran SMP, beliau melanjutkan pendidikan ke SMA Pendidikan Islam Republik Indonesia (PIRI), saat itu beliau mengikuti pamannya yang berada di Yogyakarta. Bp. Mochammad Ngemron pertama kali belajar pencak sejak kecil diajarkan langsung oleh ayahnya yang dikenal sebagai Kyai Tlawah. Menurut Bp. Djoko Koentjoro, Kyai Tlawah tidak hanya tokoh desa setempat beliau juga memiliki beberapa keilmuwan yang bersifat kanoman (kanuragan). Setelah berpindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) beliau mulai mengenal silat dan belajar silat aliran Setia Hati. Pertama kali belajar silat beliau pernah dilatih oleh Mas Sis dan Mas Warno (Bausasran) keduanya merupakan kadang SH Terate Yogyakarta. Seperti remaja kebanyakan Mochammad Ngemron kecil pun pernah memiliki fase-fase kenakalan, diceritakan oleh Bp. Djoko Koentjoro saat itu Bp.Warno sudah menyerah dan tidak sanggup dengan ndablegnya Mochammad Ngemron kecil saat itu. Atas ijin Bp. Salyo (sesepuh SH Terate Yogyakarta) akhirnya Bp. Warno menyerahkan kepada Bp. Djoko Koentjoro untuk melanjutkan pelatihan Mochammad Ngemron. Proses pelatihan dengan Bp.Djoko Koentjoro saat itu dimulai pada tahun ± 1964. Setelah dua tahun dibimbing oleh Bp. Djoko Koentjoro, pada tahun 1966 beliau diantar oleh Bp. Djoko Koentjoro untuk dikecer di Madiun. Pasca dikecer di tahun 1966 beliau diminta oleh Bp Djoko Koentjoro untuk membantu mengembangkan SH Terate di Yogyakarta, dikarenakan Bp. Djoko Koentjoro sendiri sudah mulai disibukkan dengan jadwal kuliah di Universitas Gajah Mada saat itu dan ingin fokus dalam kuliahnya. Bp. Mochammad Ngemron sendiri mulai aktif mengembangkan SH Terate di Yogyakarta dari rentang 1966 s.d 1973. Pada tahun-tahun tersebut Bp. Mochammad Ngemron melatih di daerah Macanan dekat tempat tinggal beliau di Yogyakarta. Pada tahun 1973, setelah mengantarkan beberapa siswanya untuk dikecer di Madiun, salah satunya adalah Mas Djoko Sumaryono pada tahun 1974 Bp. Sedangkan menurut Bp. Sulardjo beberapa rekan seangkatan yang juga pernah dilatih Bp. Mochammad Ngemron di tahun 1968 diantaranya Mas Peni (alm), Mas Sugeng (Mataram,Lombok), Mas Ngaib, Mas Triyono (alm). Tiga Serangkai pelestari ajaran Bp.Hasan Djojoadisuwarno Hubungan yang sudah sangat lekat antara Bp Djoko Koentjoro dan Bp Moch.Ngemron saat itu, menjadikan masing-masing memiliki hubungan istimewa dengan keluarga besar masing-masing. Saat itu diceritakan Bp. Djoko Koentjoro dianggap sebagai anak dari Kyai Tlawah (Ayah Bp. Moch. Ngemron) dan Bp. Moch.Ngemron juga sudah dianggap anak oleh KRHT. Kusumatanaya seorang ahli spiritual yang sangat di hormati di Kasunanan maupun Puro Mangkunegaran pada masanya (Ayah dari Bp. Djoko Koentjoro). Keduanya lalu bertemu dan berkenalan dengan Bp. Hasan Djojoadisuwarno, dan mendalami Ilmu Setia Hati dibawah bimbingan beliau. Pada Tahun 1970 Bp Djoko Koentjoro mempersunting putri dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno, hal ini tentu saja semakin mempererat hubungan keduanya tidak hanya sebatas Guru-Murid / kadhang sepuh-kadang anem melainkan hubungan antara ayah dan anak, tidak hanya Bp. Djoko Koentjoro sebagai putra mantu, tetapi juga Bp. Mochammad Ngemron yang tidak lain sudah dianggap adiknya sendiri. Dalam perjalanan waktu, Bp. Mochammad Ngemron semakin dekat hubungannya dengan Bp Hasan Djojoadisuwarno (nyantrik) dan alhasil Bp. Mochammad Ngemron dikecer Trap II (Tweede Trap) di Kartasura di kediaman Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya *penuturan dari saksi mata langsung Bp. (Alm). Peter Suwarno (Cokrotulung). Dan pada tahun ± 1984 Bp Moch.Ngemron disahkan/dikecer Trap III (derde trap) oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro. Pada bulan April Tahun 1988, Bp. Mochammad Ngemron mengikuti Bp Hasan Djojoadisuwarno ke Cilacap untuk melakukan keceran. Pada tahun ini ditengarai sebagai proses awal merapatnya SH TERATE dari Jalur Bp. Hasan Djojoadisuwarno untuk bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati yang saat itu dipimpin oleh Bp. Mashadi sebagai ketua umum. Pada keceran di Bulan April tahun 1988 dan Bulan Juni 1988 di Cilacap saat itu juga dihadiri Bp. Mashadi, dan beliaunya menyampaikan saat itu menerima murid-murid Bp Hasan untuk melakukan penggabungan (unifikasi) dengan Persaudaraan Setia Hati. Keceran Thn'88 di Cilacap dihadiri Bp. Mashadi Hubungan dengan Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati tetap berlanjut meskipun pada tahun 1989 Bp. Hasan Djojoadisuwarno meninggal dunia. Proses penggabungan dengan Persaudaraan Setia Hati dilanjutkan oleh Bp. Mochammad Ngemron sebagai amanat dari Bp Hasan, yaitu memperdalam keilmuwan Setia Hati yang diajarkan oleh Bp. Munandar. Proses penggabungan ini akhirnya secara resmi diterima oleh PB Persaudaraan Setia Hati dengan dikeluarkannya Surat Keputusan pada tahun 1994. Setelah sekian tahun bersama di penghujung tahun 2012, perbedaan pendapat semakin memuncak hal ini dikarenakan perbedaan kultur antara PB Persaudaraan Setia Hati yang dipimpin oleh Bp Trinowo dengan Bp. Mochammad Ngemron akhirnya muncullah Surat Keputusan (SK) dari PB Persaudaraan Setia Hati yang menganulir keanggotaan eks SH TERATE dari Bp Hasan Djojoadisuwarno. Keputusan yang diambil oleh PB Persaudaraan Setia Hati ternyata tidak serta merta didukung oleh beberapa Cabang Persaudaraan Setia Hati. Tercatat 18 Cabang dari Persaudaraan Setia Hati justru memberikan dukungan moral kepada Bp. Mochammad Ngemron dan mendorong untuk segera membentuk wadah baru. Dengan berbekal perasaan legawa dan dalam rangka menjaga amanat dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno serta didukung sepenuhnya oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati. Maka pada tanggal 23 Juni 2013 bertempat di Kota Surakarta, diselenggarakanlah Kongres yang diikuti oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati untuk membentuk wadah baru menetapkan Bp. Drs. H. Mochammad Ngemron, MS.Psi (Kanjeng Pangeran Yogiswara Suryadiningrat) sebagai pendiri. Rabu dini hari tanggal 5 Maret 2014 Bp Drs.H.Mochammad Ngemron, M.S.Psi menghembuskan nafas terakhirnya di dunia. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Desa Tegalgondo, Delanggu,Klaten berdekatan dengan makam istri terkasihnya yang telah mendahului beliau. Pada prosesi pemakaman beliau, terlihat banyak sekali tamu yang datang mulai dari para aktifis dan praktisi pencak silat, praktisi Yoga, para budayawan, agamawan yang mengiringi kepergian beliau. Para praktisi silat yang hadir selain dari kalangan internal , hadir pula beberapa pengurus IPSI Kota Surakarta dan beberapa tokoh dari aliran SH lainnya seperti Bp. Trinowo (Ketua PB Persaudaraan Setia Hati), Bp. Djoko Koentjoro, Bp. Slamet Riyadi (keduanya merupakan Dewan Sepuh Persaudaraan SH Pilangbango), Mas Abas Nurhadi (Magelang), Bp. Arti Siswoyo (Jakarta), beberapa Kadang sepuh SH Terate Yogyakarta seperti Bp. Sulardjo, Bp.Djoko Sumaryono (Semarang) dan beberapa sesepuh SH Terate Solo seperti Bp. Trimin, Bp. Arif Hudayanto, Bp. Mandiono, Mas Mamok (Karanganyar)

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    TOKOH SETIA HATI Mochammad Ngemron "Sang Kupu Kupu" -tingkat 1 PSHT tahun 1966 atas bimbingan Bpk Djoko Koentjoro Madiun -tingkat 2 disahkan cabang khusus keraton surakarta di kartasura oleh Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya - tingkat 3 1984 dikecer oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro Mochammad Ngemron dilahirkan di Juwangi pada 7 April 1947, setelah menamatkan SR beliau mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP) di Kota Yogyakarta setelah menamatkan pelajaran SMP, beliau melanjutkan pendidikan ke SMA Pendidikan Islam Republik Indonesia (PIRI), saat itu beliau mengikuti pamannya yang berada di Yogyakarta. Bp. Mochammad Ngemron pertama kali belajar pencak sejak kecil diajarkan langsung oleh ayahnya yang dikenal sebagai Kyai Tlawah. Menurut Bp. Djoko Koentjoro, Kyai Tlawah tidak hanya tokoh desa setempat beliau juga memiliki beberapa keilmuwan yang bersifat kanoman (kanuragan). Setelah berpindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) beliau mulai mengenal silat dan belajar silat aliran Setia Hati. Pertama kali belajar silat beliau pernah dilatih oleh Mas Sis dan Mas Warno (Bausasran) keduanya merupakan kadang SH Terate Yogyakarta. Seperti remaja kebanyakan Mochammad Ngemron kecil pun pernah memiliki fase-fase kenakalan, diceritakan oleh Bp. Djoko Koentjoro saat itu Bp.Warno sudah menyerah dan tidak sanggup dengan ndablegnya Mochammad Ngemron kecil saat itu. Atas ijin Bp. Salyo (sesepuh SH Terate Yogyakarta) akhirnya Bp. Warno menyerahkan kepada Bp. Djoko Koentjoro untuk melanjutkan pelatihan Mochammad Ngemron. Proses pelatihan dengan Bp.Djoko Koentjoro saat itu dimulai pada tahun ± 1964. Setelah dua tahun dibimbing oleh Bp. Djoko Koentjoro, pada tahun 1966 beliau diantar oleh Bp. Djoko Koentjoro untuk dikecer di Madiun. Pasca dikecer di tahun 1966 beliau diminta oleh Bp Djoko Koentjoro untuk membantu mengembangkan SH Terate di Yogyakarta, dikarenakan Bp. Djoko Koentjoro sendiri sudah mulai disibukkan dengan jadwal kuliah di Universitas Gajah Mada saat itu dan ingin fokus dalam kuliahnya. Bp. Mochammad Ngemron sendiri mulai aktif mengembangkan SH Terate di Yogyakarta dari rentang 1966 s.d 1973. Pada tahun-tahun tersebut Bp. Mochammad Ngemron melatih di daerah Macanan dekat tempat tinggal beliau di Yogyakarta. Pada tahun 1973, setelah mengantarkan beberapa siswanya untuk dikecer di Madiun, salah satunya adalah Mas Djoko Sumaryono pada tahun 1974 Bp. Sedangkan menurut Bp. Sulardjo beberapa rekan seangkatan yang juga pernah dilatih Bp. Mochammad Ngemron di tahun 1968 diantaranya Mas Peni (alm), Mas Sugeng (Mataram,Lombok), Mas Ngaib, Mas Triyono (alm). Tiga Serangkai pelestari ajaran Bp.Hasan Djojoadisuwarno Hubungan yang sudah sangat lekat antara Bp Djoko Koentjoro dan Bp Moch.Ngemron saat itu, menjadikan masing-masing memiliki hubungan istimewa dengan keluarga besar masing-masing. Saat itu diceritakan Bp. Djoko Koentjoro dianggap sebagai anak dari Kyai Tlawah (Ayah Bp. Moch. Ngemron) dan Bp. Moch.Ngemron juga sudah dianggap anak oleh KRHT. Kusumatanaya seorang ahli spiritual yang sangat di hormati di Kasunanan maupun Puro Mangkunegaran pada masanya (Ayah dari Bp. Djoko Koentjoro). Keduanya lalu bertemu dan berkenalan dengan Bp. Hasan Djojoadisuwarno, dan mendalami Ilmu Setia Hati dibawah bimbingan beliau. Pada Tahun 1970 Bp Djoko Koentjoro mempersunting putri dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno, hal ini tentu saja semakin mempererat hubungan keduanya tidak hanya sebatas Guru-Murid / kadhang sepuh-kadang anem melainkan hubungan antara ayah dan anak, tidak hanya Bp. Djoko Koentjoro sebagai putra mantu, tetapi juga Bp. Mochammad Ngemron yang tidak lain sudah dianggap adiknya sendiri. Dalam perjalanan waktu, Bp. Mochammad Ngemron semakin dekat hubungannya dengan Bp Hasan Djojoadisuwarno (nyantrik) dan alhasil Bp. Mochammad Ngemron dikecer Trap II (Tweede Trap) di Kartasura di kediaman Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya *penuturan dari saksi mata langsung Bp. (Alm). Peter Suwarno (Cokrotulung). Dan pada tahun ± 1984 Bp Moch.Ngemron disahkan/dikecer Trap III (derde trap) oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro. Pada bulan April Tahun 1988, Bp. Mochammad Ngemron mengikuti Bp Hasan Djojoadisuwarno ke Cilacap untuk melakukan keceran. Pada tahun ini ditengarai sebagai proses awal merapatnya SH TERATE dari Jalur Bp. Hasan Djojoadisuwarno untuk bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati yang saat itu dipimpin oleh Bp. Mashadi sebagai ketua umum. Pada keceran di Bulan April tahun 1988 dan Bulan Juni 1988 di Cilacap saat itu juga dihadiri Bp. Mashadi, dan beliaunya menyampaikan saat itu menerima murid-murid Bp Hasan untuk melakukan penggabungan (unifikasi) dengan Persaudaraan Setia Hati. Keceran Thn'88 di Cilacap dihadiri Bp. Mashadi Hubungan dengan Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati tetap berlanjut meskipun pada tahun 1989 Bp. Hasan Djojoadisuwarno meninggal dunia. Proses penggabungan dengan Persaudaraan Setia Hati dilanjutkan oleh Bp. Mochammad Ngemron sebagai amanat dari Bp Hasan, yaitu memperdalam keilmuwan Setia Hati yang diajarkan oleh Bp. Munandar. Proses penggabungan ini akhirnya secara resmi diterima oleh PB Persaudaraan Setia Hati dengan dikeluarkannya Surat Keputusan pada tahun 1994. Setelah sekian tahun bersama di penghujung tahun 2012, perbedaan pendapat semakin memuncak hal ini dikarenakan perbedaan kultur antara PB Persaudaraan Setia Hati yang dipimpin oleh Bp Trinowo dengan Bp. Mochammad Ngemron akhirnya muncullah Surat Keputusan (SK) dari PB Persaudaraan Setia Hati yang menganulir keanggotaan eks SH TERATE dari Bp Hasan Djojoadisuwarno. Keputusan yang diambil oleh PB Persaudaraan Setia Hati ternyata tidak serta merta didukung oleh beberapa Cabang Persaudaraan Setia Hati. Tercatat 18 Cabang dari Persaudaraan Setia Hati justru memberikan dukungan moral kepada Bp. Mochammad Ngemron dan mendorong untuk segera membentuk wadah baru. Dengan berbekal perasaan legawa dan dalam rangka menjaga amanat dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno serta didukung sepenuhnya oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati. Maka pada tanggal 23 Juni 2013 bertempat di Kota Surakarta, diselenggarakanlah Kongres yang diikuti oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati untuk membentuk wadah baru menetapkan Bp. Drs. H. Mochammad Ngemron, MS.Psi (Kanjeng Pangeran Yogiswara Suryadiningrat) sebagai pendiri. Rabu dini hari tanggal 5 Maret 2014 Bp Drs.H.Mochammad Ngemron, M.S.Psi menghembuskan nafas terakhirnya di dunia. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Desa Tegalgondo, Delanggu,Klaten berdekatan dengan makam istri terkasihnya yang telah mendahului beliau. Pada prosesi pemakaman beliau, terlihat banyak sekali tamu yang datang mulai dari para aktifis dan praktisi pencak silat, praktisi Yoga, para budayawan, agamawan yang mengiringi kepergian beliau. Para praktisi silat yang hadir selain dari kalangan internal , hadir pula beberapa pengurus IPSI Kota Surakarta dan beberapa tokoh dari aliran SH lainnya seperti Bp. Trinowo (Ketua PB Persaudaraan Setia Hati), Bp. Djoko Koentjoro, Bp. Slamet Riyadi (keduanya merupakan Dewan Sepuh Persaudaraan SH Pilangbango), Mas Abas Nurhadi (Magelang), Bp. Arti Siswoyo (Jakarta), beberapa Kadang sepuh SH Terate Yogyakarta seperti Bp. Sulardjo, Bp.Djoko Sumaryono (Semarang) dan beberapa sesepuh SH Terate Solo seperti Bp. Trimin, Bp. Arif Hudayanto, Bp. Mandiono, Mas Mamok (Karanganyar)

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Generasi psht sebelum ikut psh dan jadi prsh

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Pembukaan e ada 2

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Psht kalo sudah di jawa tengah pasti tergoyah. Karena di jateng ada psh, sho

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Sesepuh psht pada masanya

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Sejarah PRSH tidak mengakui adanya mas imam dan mas tarmadji

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Sesepuh psht pada masanya

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Generasi psht dan psh sebelum jadi prsh

  • @ds_official05
    @ds_official05 Месяц назад

    Penciptaannya dulu tingkat 2 psht sebelum ke psh eyang Munandar

  • @muhamadrifansetyawan1911
    @muhamadrifansetyawan1911 Месяц назад

    Semua trah SH saudara 🙏🙏

  • @PENCAKSILATKERASAKTI
    @PENCAKSILATKERASAKTI Месяц назад

    Rahayu 🙏

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Dulunya Mas Sumino pengesahan tingkat 1 PSHT dari cabang mana ya?

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Mas Sumino pengesahan tingkat 1 di PSHT tahun berapa ya 🙏

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Kenapa tidak dicantumkan dalam sejarah PRSH. Kalau Mas Ngemron disahkan di PSHT tahun 1960an ?

    • @mejakreatif6388
      @mejakreatif6388 Месяц назад

      Hehe..mungkin lupa..😅😅

    • @ds_official05
      @ds_official05 Месяц назад

      Memang tidak ada tapi dulu sesepuh psht tk 2 dan eyang Hasan sebelum masuk psh

  • @AvatarBlack-qq1wl
    @AvatarBlack-qq1wl 2 месяца назад

    Bapak Martono Guru SMA Negeri 55, tinggal di Depok,.. saya muridnya

  • @andifalexcandra3955
    @andifalexcandra3955 2 месяца назад

    Matursembah nuwun KangMas, nambah wawasan.. Salam Persaudaraan SHT

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Cikal bakal ngemron dr PSHT, setelah mulai menampakan aslinya.. mulailah misinya dan oleh para muridnya diagung2kan 😂

    • @ds_official05
      @ds_official05 Месяц назад

      Sebelum masuk psh memang mas ngemron dan eyang Hasan berlatih di psht

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Cikal bakal ngemron dr PSHT, setelah mulai menampakan aslinya.. mulailah misinya dan oleh para muridnya diagung2kan 😂

    • @ds_official05
      @ds_official05 2 месяца назад

      Setelah di psht pindah ke psh lalu mendirikan prsh

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Awalnya membuat wadah baru.. lambat laun nampak aslinya kan

  • @videosecond
    @videosecond 2 месяца назад

    Eyang Hasan ini siapa kak

  • @PSHWMAOSPATI
    @PSHWMAOSPATI 2 месяца назад

    Luar biasa penjelasannya mas...salam saking pshwtm maospati salam paseduluran kebak katresnan...

  • @YuliantoTo-zu7se
    @YuliantoTo-zu7se 2 месяца назад

    Lampung, Waykanan hadir

  • @HerySetucer
    @HerySetucer 2 месяца назад

    Salam seduluran dr PSHW cabang blora

    • @dwiarya1297
      @dwiarya1297 2 месяца назад

      salam persaudaraan saking PRSH blora mas

  • @yudisetiawan8533
    @yudisetiawan8533 3 месяца назад

    Belajar pencak silat biar kuat, sehat jasmani.

  • @febrindchannel5942
    @febrindchannel5942 3 месяца назад

    Pakdhe Ngemron dulu pernah dhawuhi saya.. Dalam Memahami dan melatih nanti tidak boleh menggunakan wewaler (larangan2) sing soko tembung jarene.. Harus tuntas dijelaskan agar tidak jadi gugon tuhon

  • @sangyangwulandoro6417
    @sangyangwulandoro6417 3 месяца назад

    PRSH Jaya ❤

  • @YusufGuppychannel
    @YusufGuppychannel 3 месяца назад

    🤍

  • @LIAWULANDARI-n2m
    @LIAWULANDARI-n2m 3 месяца назад

    Pacitan

  • @kemikasugihartha1821
    @kemikasugihartha1821 3 месяца назад

    Depok jabar hadir mantap Nderek midangettaken

  • @wanz1595
    @wanz1595 3 месяца назад

    Salam sangking cabang lamongan hadirr

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Salam, sampai ketemu minggu depan keceran lamongan dan Tuban

  • @singobarong2013
    @singobarong2013 3 месяца назад

    Salam saking cabang Tuban hadir🙏🏻🙏🏻🙏🏻🤍🖤🤍

  • @firmandani9416
    @firmandani9416 3 месяца назад

    Salam saking PSHT kang mas🤝

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      @@firmandani9416 salam persaudaraan mas🙏

  • @riokhencil262
    @riokhencil262 3 месяца назад

    Wonogiri hadir🤍

  • @febrianto-97
    @febrianto-97 3 месяца назад

    Cabang cilacap hadir🎉

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Maturnuwun, cabang cilacap selalu keren 🙏

  • @fitriamaliah3178
    @fitriamaliah3178 3 месяца назад

    PRSH JAYAAA❤

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Paseduluran istimewa!! 🤍🖤

  • @Suyatiberkat01
    @Suyatiberkat01 3 месяца назад

    Cabang baturetno hadir

  • @cobrakanchakupbg
    @cobrakanchakupbg 3 месяца назад

    Purbalingga hadir ✅

  • @YuliusHadiPawarto
    @YuliusHadiPawarto 3 месяца назад

    Gerakannya khas trah SH

  • @SecurityIndramayu
    @SecurityIndramayu 3 месяца назад

    Jinggelnya keren, tabarokah fikum kangge kadang sepuh lan kadang sedayana

  • @SecurityIndramayu
    @SecurityIndramayu 3 месяца назад

    Semoga semakin jaya

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Amiin, terima kasih, salam persaudaraan 🙏

  • @rahmedharimurti8015
    @rahmedharimurti8015 3 месяца назад

    Sederhana adem ayem dn keren, Dirgahayu PRSH

    • @febrindchannel5942
      @febrindchannel5942 3 месяца назад

      Adem, ayem, sederhana, anteng manteng, ora melu-melu liyane... #PRSHBerjatidiri

  • @badaralliqawiy4312
    @badaralliqawiy4312 3 месяца назад

    Pendiri & Guru besar PRSH siapa?

    • @dikyassrulridwan193
      @dikyassrulridwan193 3 месяца назад

      Kanjeng Pangeran Yogiswara Suryadiningrat

    • @suroso5896
      @suroso5896 3 месяца назад

      Muhammad ngemron..

    • @suroso5896
      @suroso5896 3 месяца назад

      M.ngemron.

    • @badaralliqawiy4312
      @badaralliqawiy4312 3 месяца назад

      Koq beda jawabanx?

    • @capsofficial
      @capsofficial 3 месяца назад

      Smpyn tanya pendiri saja atau sama guru besarnya juga tidak...? ​@@badaralliqawiy4312

  • @muhammadzainudin4751
    @muhammadzainudin4751 3 месяца назад

    Pendiri yg berhianat dari psht dan membuat organisasi nya sendiri.

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Ampun ngoten niku ngendikane, biasakan bebicara dengan dasar dan referensi yg kuat nggih mas, 🙏

    • @ANJARLuthfinugroho
      @ANJARLuthfinugroho 3 месяца назад

      😂😂😂 situ sapa ya

    • @faisalyazid358
      @faisalyazid358 3 месяца назад

      Lawak😂

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      @@faisalyazid358 pripun maksud e?

    • @ds_official05
      @ds_official05 Месяц назад

      ​@@prshofficial TOKOH SETIA HATI Mochammad Ngemron "Sang Kupu Kupu" -tingkat 1 PSHT tahun 1966 atas bimbingan Bpk Djoko Koentjoro Madiun -tingkat 2 disahkan cabang khusus keraton surakarta di kartasura oleh Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya - tingkat 3 1984 dikecer oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro Mochammad Ngemron dilahirkan di Juwangi pada 7 April 1947, setelah menamatkan SR beliau mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP) di Kota Yogyakarta setelah menamatkan pelajaran SMP, beliau melanjutkan pendidikan ke SMA Pendidikan Islam Republik Indonesia (PIRI), saat itu beliau mengikuti pamannya yang berada di Yogyakarta. Bp. Mochammad Ngemron pertama kali belajar pencak sejak kecil diajarkan langsung oleh ayahnya yang dikenal sebagai Kyai Tlawah. Menurut Bp. Djoko Koentjoro, Kyai Tlawah tidak hanya tokoh desa setempat beliau juga memiliki beberapa keilmuwan yang bersifat kanoman (kanuragan). Setelah berpindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) beliau mulai mengenal silat dan belajar silat aliran Setia Hati. Pertama kali belajar silat beliau pernah dilatih oleh Mas Sis dan Mas Warno (Bausasran) keduanya merupakan kadang SH Terate Yogyakarta. Seperti remaja kebanyakan Mochammad Ngemron kecil pun pernah memiliki fase-fase kenakalan, diceritakan oleh Bp. Djoko Koentjoro saat itu Bp.Warno sudah menyerah dan tidak sanggup dengan ndablegnya Mochammad Ngemron kecil saat itu. Atas ijin Bp. Salyo (sesepuh SH Terate Yogyakarta) akhirnya Bp. Warno menyerahkan kepada Bp. Djoko Koentjoro untuk melanjutkan pelatihan Mochammad Ngemron. Proses pelatihan dengan Bp.Djoko Koentjoro saat itu dimulai pada tahun ± 1964. Setelah dua tahun dibimbing oleh Bp. Djoko Koentjoro, pada tahun 1966 beliau diantar oleh Bp. Djoko Koentjoro untuk dikecer di Madiun. Pasca dikecer di tahun 1966 beliau diminta oleh Bp Djoko Koentjoro untuk membantu mengembangkan SH Terate di Yogyakarta, dikarenakan Bp. Djoko Koentjoro sendiri sudah mulai disibukkan dengan jadwal kuliah di Universitas Gajah Mada saat itu dan ingin fokus dalam kuliahnya. Bp. Mochammad Ngemron sendiri mulai aktif mengembangkan SH Terate di Yogyakarta dari rentang 1966 s.d 1973. Pada tahun-tahun tersebut Bp. Mochammad Ngemron melatih di daerah Macanan dekat tempat tinggal beliau di Yogyakarta. Pada tahun 1973, setelah mengantarkan beberapa siswanya untuk dikecer di Madiun, salah satunya adalah Mas Djoko Sumaryono pada tahun 1974 Bp. Sedangkan menurut Bp. Sulardjo beberapa rekan seangkatan yang juga pernah dilatih Bp. Mochammad Ngemron di tahun 1968 diantaranya Mas Peni (alm), Mas Sugeng (Mataram,Lombok), Mas Ngaib, Mas Triyono (alm). Tiga Serangkai pelestari ajaran Bp.Hasan Djojoadisuwarno Hubungan yang sudah sangat lekat antara Bp Djoko Koentjoro dan Bp Moch.Ngemron saat itu, menjadikan masing-masing memiliki hubungan istimewa dengan keluarga besar masing-masing. Saat itu diceritakan Bp. Djoko Koentjoro dianggap sebagai anak dari Kyai Tlawah (Ayah Bp. Moch. Ngemron) dan Bp. Moch.Ngemron juga sudah dianggap anak oleh KRHT. Kusumatanaya seorang ahli spiritual yang sangat di hormati di Kasunanan maupun Puro Mangkunegaran pada masanya (Ayah dari Bp. Djoko Koentjoro). Keduanya lalu bertemu dan berkenalan dengan Bp. Hasan Djojoadisuwarno, dan mendalami Ilmu Setia Hati dibawah bimbingan beliau. Pada Tahun 1970 Bp Djoko Koentjoro mempersunting putri dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno, hal ini tentu saja semakin mempererat hubungan keduanya tidak hanya sebatas Guru-Murid / kadhang sepuh-kadang anem melainkan hubungan antara ayah dan anak, tidak hanya Bp. Djoko Koentjoro sebagai putra mantu, tetapi juga Bp. Mochammad Ngemron yang tidak lain sudah dianggap adiknya sendiri. Dalam perjalanan waktu, Bp. Mochammad Ngemron semakin dekat hubungannya dengan Bp Hasan Djojoadisuwarno (nyantrik) dan alhasil Bp. Mochammad Ngemron dikecer Trap II (Tweede Trap) di Kartasura di kediaman Bp. Hasan Djojoadisuwarno dengan disaksikan oleh Bp Murtadji Wijaya *penuturan dari saksi mata langsung Bp. (Alm). Peter Suwarno (Cokrotulung). Dan pada tahun ± 1984 Bp Moch.Ngemron disahkan/dikecer Trap III (derde trap) oleh Bp Hasan Djojoadisuwarno di Kartasura dengan disaksikan oleh Bp. Murtadji Wijaya dan Bp. Djoko Koentjoro. Pada bulan April Tahun 1988, Bp. Mochammad Ngemron mengikuti Bp Hasan Djojoadisuwarno ke Cilacap untuk melakukan keceran. Pada tahun ini ditengarai sebagai proses awal merapatnya SH TERATE dari Jalur Bp. Hasan Djojoadisuwarno untuk bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati yang saat itu dipimpin oleh Bp. Mashadi sebagai ketua umum. Pada keceran di Bulan April tahun 1988 dan Bulan Juni 1988 di Cilacap saat itu juga dihadiri Bp. Mashadi, dan beliaunya menyampaikan saat itu menerima murid-murid Bp Hasan untuk melakukan penggabungan (unifikasi) dengan Persaudaraan Setia Hati. Keceran Thn'88 di Cilacap dihadiri Bp. Mashadi Hubungan dengan Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati tetap berlanjut meskipun pada tahun 1989 Bp. Hasan Djojoadisuwarno meninggal dunia. Proses penggabungan dengan Persaudaraan Setia Hati dilanjutkan oleh Bp. Mochammad Ngemron sebagai amanat dari Bp Hasan, yaitu memperdalam keilmuwan Setia Hati yang diajarkan oleh Bp. Munandar. Proses penggabungan ini akhirnya secara resmi diterima oleh PB Persaudaraan Setia Hati dengan dikeluarkannya Surat Keputusan pada tahun 1994. Setelah sekian tahun bersama di penghujung tahun 2012, perbedaan pendapat semakin memuncak hal ini dikarenakan perbedaan kultur antara PB Persaudaraan Setia Hati yang dipimpin oleh Bp Trinowo dengan Bp. Mochammad Ngemron akhirnya muncullah Surat Keputusan (SK) dari PB Persaudaraan Setia Hati yang menganulir keanggotaan eks SH TERATE dari Bp Hasan Djojoadisuwarno. Keputusan yang diambil oleh PB Persaudaraan Setia Hati ternyata tidak serta merta didukung oleh beberapa Cabang Persaudaraan Setia Hati. Tercatat 18 Cabang dari Persaudaraan Setia Hati justru memberikan dukungan moral kepada Bp. Mochammad Ngemron dan mendorong untuk segera membentuk wadah baru. Dengan berbekal perasaan legawa dan dalam rangka menjaga amanat dari Bp. Hasan Djojoadisuwarno serta didukung sepenuhnya oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati. Maka pada tanggal 23 Juni 2013 bertempat di Kota Surakarta, diselenggarakanlah Kongres yang diikuti oleh 18 Cabang Persaudaraan Setia Hati untuk membentuk wadah baru menetapkan Bp. Drs. H. Mochammad Ngemron, MS.Psi (Kanjeng Pangeran Yogiswara Suryadiningrat) sebagai pendiri. Rabu dini hari tanggal 5 Maret 2014 Bp Drs.H.Mochammad Ngemron, M.S.Psi menghembuskan nafas terakhirnya di dunia. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Desa Tegalgondo, Delanggu,Klaten berdekatan dengan makam istri terkasihnya yang telah mendahului beliau. Pada prosesi pemakaman beliau, terlihat banyak sekali tamu yang datang mulai dari para aktifis dan praktisi pencak silat, praktisi Yoga, para budayawan, agamawan yang mengiringi kepergian beliau. Para praktisi silat yang hadir selain dari kalangan internal , hadir pula beberapa pengurus IPSI Kota Surakarta dan beberapa tokoh dari aliran SH lainnya seperti Bp. Trinowo (Ketua PB Persaudaraan Setia Hati), Bp. Djoko Koentjoro, Bp. Slamet Riyadi (keduanya merupakan Dewan Sepuh Persaudaraan SH Pilangbango), Mas Abas Nurhadi (Magelang), Bp. Arti Siswoyo (Jakarta), beberapa Kadang sepuh SH Terate Yogyakarta seperti Bp. Sulardjo, Bp.Djoko Sumaryono (Semarang) dan beberapa sesepuh SH Terate Solo seperti Bp. Trimin, Bp. Arif Hudayanto, Bp. Mandiono, Mas Mamok (Karanganyar)

  • @rahmedharimurti8015
    @rahmedharimurti8015 3 месяца назад

    Adem ayem prsh

    • @prshofficial
      @prshofficial 3 месяца назад

      Adem ayem tentrem karto raharjo🙏

  • @pentholmaarif403
    @pentholmaarif403 3 месяца назад

    semoga semakin jaya