Видео

terimakasih. semoga bermanfaat.

terimakasih.. semoga bermanfaat..

terimakasih. semoga bermanfaat.

semoga bermanfaat

siap

kalau yg dimaksud database untuk data RUclips video API, ada di video yang menghitung popularités halda & jirayut.

umumnya menggunakan table untuk riwayat atau history mas. lebih efisiennya begitu. semons menjawab ya. terimakasih.

@@backendmagang5913 untuk historis sudah ada table, Mas Maksud saya, kalo di table murid ada kolom current_grade misalnya, tentu saya gak perlu join dengan historis tadi. Apakah yang saya lakukan ini bagus, Mas?

terimakasih. semoga bermanfaat.

Untuk real-time cpu 16 core, GPU, ram 16, storage SSD min 100GB

ada banyak. java, ruby, nodes, go, dll..

Semoga bermanfaat

Semoga bermanfaat

Semoga bermanfaat

Iya. Cm ada beberapa tools yg pakai BHS Jerman

terimakasih semoga bermanfaat..

terimakasih, semoga bermanfaat.

terimakasih. semoga bermanfaat..

silahkan pak di deskripsi channel ada LinkedIn saya.

ya ini masalah umum di database dengan data yang udh lumayan besar seperti ini. karena kan ketika mas nya delete, udah pasti akan terjadi Referential Integrity. dan seperti yg masnya bilang masnya juga sudah memasang indexing ya tentunya ketika proses delete, databasenya bakal mengupdate indexnya. ya untuk hal superti ini banyak alternatifnya sih yang bisa jadi pertimbangan. misal : Partitioning: Kalo tabel masnya sangat besar, pertimbangkan untuk mempartisi tabel berdasarkan kolom tertentu, seperti tanggal. Dengan partisi masnya bisa menghapus seluruh partisi dengan cepat tanpa mempengaruhi partisi lainnya. Batch Deletion: daripada menghapus ratusan ribu baris dalam satu transaksi, coba hapus dalam batch yang lebih kecil, misalnya 10,000 atau 50,000 baris per batch. Ini bisa mengurangi beban pada sistem dan mempercepat proses. masnya bisa menggunakan loop dengan commit setelah setiap batch untuk menghindari beban besar pada proses transaksi. Disable Constraints Sementara: Kalo referential integrity bukan masalah utama untuk proses DELETE ini, masnya bisa mempertimbangkan untuk menonaktifkan sementara constraints dan index pada tabel child sebelum melakukan operasi DELETE, dan kemudian mengaktifkannya lagi setelah selesai. Tapi ini ya perlu hati-hati untuk menghindari inkonsistensi data. Archiving: Kalo data yang ingin masnya hapus sudah tidak diperlukan, pertimbangkan untuk meng-archive data tersebut ke tabel terpisah sebelum menghapusnya. Ini bisa jadi opsi yang lebih aman daripada memindahkan data yang tersisa. semoga menjawab..

untuk saga pattern ga tahu kenapa belum ada mood kesitu sih ya. mohon maaf nih. nanti kl datang mood nya baka dibuatin ya. klo untuk aggregate data seperti itu, ada banyak cara ya. materialized view bisa selama memang mesih pada DB yg sama. lainnya bisa pakai service tersendiri sebagai agregation service, bisa jg secara ETL (extract, transform, load), bisa juga dengan even bus. banyak cara sih itu tergantung kebutuhan masing2 case. semoga menjawab ya.

@@backendmagang5913 materialized view tidak bisa beda database ya ? aggregration service biasanya yang maintenance itu BE atau tim data ya ?

itu tergantung kebijakan perusahaan sih.

@@backendmagang5913 makasih bang berkah ilmunya

gamin.. semoga bermanfaat..

semoga bermanfaat..

hmm sepertinya masnya kurang memperhatikan video. Di video sudah dijelaskan kalau untuk data2 RUclips itu menggunakan Yotube Data API V3. Masnya bisa explore nanti bagaimana mengambil data2 channel dengan keyword tertentu disitu. Dan untuk dataset yang digunakan sebagai pre-trained model untuk saya kumpulkan sendiri dan menggabungkan juga dari data - data terkait cyber bullying yang bisa didptkan di inet. semoga menjawab ya.. terimakasih.

Memang, sekilas struktur Clean Architecture bisa terlihat mirip dengan MVC, karena keduanya memisahkan tanggung jawab ke dalam lapisan-lapisan. Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya. 1.Fokus Pada Abstraksi: Clean Architecture sangat menekankan pada penggunaan interface untuk menghubungkan setiap lapisan. Ini dilakukan agar setiap lapisan tidak bergantung pada implementasi lapisan lain, melainkan pada kontrak (interface). Dengan kata lain, dependensi selalu mengarah ke abstraksi, bukan ke detail. Hal ini meningkatkan fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan perubahan, terutama pengujian. 2.Pemutusan Arah Dependensi: Dalam MVC, controller biasanya langsung berkomunikasi dengan model, yang mungkin mengarah ke ketergantungan yang lebih ketat. Di Clean Architecture, arah dependensi selalu mengarah ke dalam (ke lapisan yang lebih tinggi, seperti usecase), dan ini menciptakan struktur yang lebih modular dan terisolasi, di mana setiap lapisan bisa diganti atau diuji secara independen. 3.Fokus pada Logika Bisnis: MVC sering kali digunakan di lapisan presentasi untuk mengatur bagaimana data ditampilkan ke pengguna. Clean Architecture, di sisi lain, lebih fokus pada bagaimana logika bisnis dijaga tetap murni dan tidak tercampur dengan lapisan lain, seperti transport atau penyimpanan data. 4.Pemanfaatan Interface untuk Perubahan Mudah: Karena setiap lapisan terhubung melalui interface, perubahan pada satu lapisan (misalnya, mengganti database dari SQL ke NoSQL) tidak akan berdampak langsung pada lapisan lain. Ini memberikan keunggulan dalam hal maintainability dan scalability aplikasi. Jadi, meskipun ada kemiripan secara struktur, tujuan dan penerapan Clean Architecture sebenarnya lebih fokus pada pemisahan yang jelas antara logika bisnis dan detail implementasi, sehingga aplikasi lebih fleksibel dan mudah di-maintain, dan tentunya testable. semoga menjawab. terimakasih.

@@backendmagang5913 mantul bang, terimakasih atas penjelasannya. langsung subscribe 👍

terimakasih.. semoga bermanfaat..

terimakasih.. semoga bermanfaat..