Видео

Akhir cerita adalah salah satu bagian yang ditunggu pembaca. Cara mengakhiri cerita bisa dengan akhir bahagia, tidak bahagia, atau tabungannya; bisa tertutup, bisa juga terbuka; bisa singkat, bisa juga cukup panjang

Menulis naskah drama bisa dilakukan dengan cara (1) menulis dengan ide baru dan (2) adaptasi dari puisi, cerpen, novel, roman.

Proses kreatif sastra adalah proses yang dilalui oleh sastrawan dalam menulis karya sastranya mulai dari dorongan untuk menulis, kegiatan sebelum menulis, saat menulis, dan setelah menulis karya sastra

Cerita bisa dikembangkan dengan berbagai teknik, yaitu pemandangan, adegan, dramatik, perjalanan, surat menyurat, biografi, autobiografi, dsb.

Tokoh protagonis adalah tokoh yang mendapat simpati, empati, dan dibela oleh pembaca. Tokoh protagonis biasanya memiliki sifat dan karakter positif. Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak dapat simpati dari pembaca. Tokoh antagonis biasanya memiliki sifat dan karakter yang negatif.

Sudut pandang cerita bisa dibedakan atas sudut pandang orang pertama dan ketiga. Sudut pandang ini ada yang bertindak sebagai pengamat, pelaku, dan ada yang serba tahu

Latar tempat cerita bisa membuat pembaca merasa terlibat dalam cerita karena bisa membayangkan tempat kejadian di dalam cerita. latar tempat ini bisa merujuk pada ruang, gunung, laut, hutan, sawah, kota, dan negara. Latar tempat bisa berpengaruh terhadap unsur karya sastra lainnya, seperti tokoh, watak, gaya bahasa, atau nilai cerita.

latar waktu cerita bisa berupa jam, hari, pekan, bulan, peristiwa, atau waktu pagi, siang, soresenja, dan malam. penggambaran latar waktu bisa ditambah deskripsi yang berkaitan dengannya. latar waktu bisa denotatif maupun konotatif atau metaforis.

Untuk menulis cerita yang menarik, kita harus pandai mengembangkan karakter tokoh utama, tokoh bawahan, dan tokoh tambahan.

Ada beberapa cara mengembangkan tokoh cerita. Cara tersebut adalah dengan mengembangkan tokoh dinamis-statis, tokoh datar-utuh, tokoh sederhana-kompleks

ada beberapa cara melukiskan Tokoh cerita. pertama, bisa lewat komentar pencerita. Kedua, melalui gambaran lingkungan. Ketiga, menunjukkan bagaimana perilakunya. Keempat, bagaimana tokoh berbicara tentang dirinya. Kelima, jalan pikirannya. Keenam, bagaimana tokoh lain berbicara dengannya, dsb.

Salah satu cara untuk memulai cerita adalah dengan menggunakan rumus "seandainya aku menjadi". Cara ini dapat dilakukan dengan cara menulis ungkapan "seandainya aku menjadi", kemudian dilanjutkan dengan apa yang Anda inginkan dan bayangkan.

Sebuah cerita bisa dimulai dengan peribahasa deskripsi kata motivasi puisi lagu teka teki dialog, dsb.

Salah satu cara memulai cerita adalah dengan menggunakan rumus "seandainya". Caranya dengan menuliskan Seandainya, kemudian kita lanjutkan dengan apa saja. sebagai contoh: Seandainya aku bisa terbang, ... Seandainya tidak ada kata marah di bumi... dst. Kita bisa melanjutkan perandaian itu dengan cerita berikutnya. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

MENULIS CERITA DENGAN ALUR/PLOT

MENULIS CERITA DENGAN AMANAT

SMK MUTU: Pameran Kewirausahaan Siswa

PASAR RAKYAT BERSIH DAN NYAMAN

BELANJA COKLAT DI KAMPUNG COKLAT BLITAR

KAMPUNG COKLAT BLITAR TEMPAT REKREASI MURAH UNTUK KELUARGA

Teaching Factory SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang

TEACHING FACTORY SMK MUTU (MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI MALANG) BAGIAN 1

PONDOK PESANTREN ENTREPRENEUR MUHAMMADIYAH GONDANGLEGI MALANG

BATIK PEWARNA ALAM PREMIUN KARYA PAK NURCHOLIS SEHARGA RP 35 JUTA

MENEMUKAN 9 SEPEDA ANTIK DI RUMAH INI (JOMBANG)

REKREASI MURAH DAN INDAH DI MALANG: BEDENGAN

DIFABEL TUKANG SERVIS ELEKTRONIK DAN JUGA OLAHRAGA

CERITA INSPIRATIF SEORANG DIFABEL

DIFABEL RELAWAN KPU KABUPATEN MALANG