Видео

Manfaat pohon beringin sangat banyak

KKN meneh guys... bolo ku do nang ngendi iki ??? Wes do lulus kabeh 😅🤣

Papah Nurdiiinnn... aku datanggg 😅😅😅

Part selanjutnya mana mas af??

Pesucen

Waduhhh..telat aku...

di akhir video " menyusuri lereng Gunung Merapi "

Mantap akhirnya ini yg mendekati cerita kkn.

Hadir mas AF..

Hadir

Hlaaa ngene iki loh om,lak padang terusen. .😅😅😅

apa benar di bujuk songgon mas?

Mantqp 👍

Hadir mas af🙏

Chanel Asisi mesti lihat ini

Masih ada lanjutannya ga ,mas af?

Waduh aq Keri dewe iki 😂 Lanjut lagi mas AF 🎉

masihkah ada kelanjutan nya mas ?

Di kampungku sabtu kemarin,tumbang pohon beringin,satu 2 nya di kampungku usianya dari th1898,udah tumbuh..tempat bermain aku kecil bergelayutan di akar2 nya yg menjuntai.sudah azalnya.. Hujan angin kemarin membuat pohon beringin kampungku roboh menimpa 6 rumah..😭

Hadirr

Mulia sekali beli hutan untuk tujuan kemanudiaan.

Hadir...

Mantap gas.....

suwi kang leh ku nunggu

No 4 sedurung jumatan

Hadir mas af

Hadir

Hadir Pertama Mas AF🙏

Kapan bikin video lagi

Mantap... bgmn kabar mas??

Ikut nyimak...

Senenganku iki videone mas af

Anda berani ke lokasinya, saya yang ngeri ngeri nonton nya

Hadir..mantap sll

Hadir mas AF..🙏

. .komen sik. .😂

Hadir juga

Ini masih di Banyuwangi ya mas AF ??

Hadir

Papa Nurdin ternyata masih aktif ngerjain proker KKN tahh 🤭😅

Pantesan mbah sadiman menanan ribuan pohon beringin

yang mau dimakamkan kain hitam mayat yg cewek apa cowok mas?

Bag. 4, Tujuan Ekpedisi. Mencari keberadaan Talaga Wurung sebagai tempat yang diimajinasikan sebagai sumber mata air suci para Biara, sembari berburu keberadaan beringin Ficus Miquelana "Ringin Kuryo" yang pada penjelajahan awal ditemukan sulur akar setapak menuju Goa tempat tinggal Ular yang semuanya terindikasi berada di sekitaran Gunung Raung. Melewati Jalur Kuno Padang Alun, dari Meru Betiri hingga Bajulmati ke sanalah arah beberapa kelompok ekspedisi ini menyusuri jalur - jalur tersembunyi di hutan sunyi. Puspa langka, sebuah langkah untuk menemukan beringin Langka sekaligus menggali keterangan saksi mata atas sebuah legenda. Legenda Ular, Ringin Kuryo dan sumber mata air itu menjadi penghubung cerita Siluman Ular di sendang mata air dalam hutan "Jati Kroyo" di kawasan kota yang dikenal dengan kota Penari.

Bag.3, Sumber Mata Air. Misteri Letak Talaga Wurung. Sekelumit cerita sang pengembara Bujangga Manik waktu perjalanan pulang dari Bali ketika melewati Blambangan sampai ke lumajang. Sesampai di Balungbungan, Bujangga Manik berkata: “Tuanku Nahkoda, kita harus berpisah satu sama lain, mengucapkan selamat tinggal.” Sang Nahkoda berkata: “Hormatku, orang bijak, semoga kau beruntung, selamat tinggal” Kemudian, setelah turun dari jung, aku ( Bujangga Manik ) meninggalkan perahu. Setiba di Gunung Raung, [pergi] ke wilayah Talaga Wurung. Setelah berangkat dari tempat itu, aku tiba di Baru, Itu wilayah para biarawan. Setelah pergi dari tempat itu, berjalan melewati Padang Alun, sampai di Gunung Watangan, yang menghadap Pulau Barong. "Sekembalinya dari Bali, Bujangga Manik menuju ke Gunung Raung turun melalui jalur selatan menuju tempat yang bernama Katyagan Baru. Dua tempat yang bernama baru di jalur selatan Raung adalah Kalibaru dan Barurejo Siliragung yang sampai saat ini kaya akan akan peninggalan purbakala lintas masa sebagai bukti adanya desa - desa tua di wilayah sana". Beberapa pendapat : 1. "Pada peta Thomas Horsfield 1812, nama Telaga Wurung digunakan sebagai wilayah Gunung Baluran" 2. J. Noordyn dalam buku Penjelajahan Bujangga Manik Menyusuri Tanah Jawa, berpendapat jika wilayah Telaga Wurung yang dimaksud berada di wilayah selatan Panarukan, Lurah Talaga Panarukan atau Tlagorung berdasar Pamancangah teks kuno Bali yang diterjemahkan oleh Berg." Menarik untuk diungkap, Bujangga manik memulai perjalanan melalui Jalur Utara dan pulang melaui jalur selatan. Maka, Talaga Wurung yang dimaksud kemungkinan besar bukanlah Kawah Wurung. Sebab kata ( Lokasi ) Baru/Barru itu jika menyesuaikan dengan toponimi adalah Barurejo Kalibaru, maka lokasi talaga wurung, satu2nya tempat yg sesuai adalah cekungan di lereng timur Gunung Raung. Apa alasannya ? Jalur kuno di Padang Alun, selesai dari Baru Bujangga Manik menuruni lembah selatan padang alun ( Pegunungan Gumitir ) ke Gunung Watangan Puger. Hingga saat ini, kita masih bisa melihat jejak jalur kuno itu yang menghubungkan antara Trebasala, Malangsari ke barat melalui lereng Utara Gunung Betiri. Maka, jika di balik, perjalanan dari Baru itu mengarah ke Gunung Raung mengingat banyaknya peninggalan di areal raung termasuk sumber mata air & candi payung karena dalam catatan Bujangga Manik juga menyebutkan bahwa Baru adalah tempat para Biarawan. Analisa itu diperkuat dengan lanjutan naskah dari Bujangga Manik itu sendiri “Bunda, tetaplah terjaga saat ditinggal, meski Bunda menarikku sekuat buaya, aku akan pergi ke Balumbungan, ke arah timur Talaga Wurung, di atas puncak pulau ini, pada puncak paling timur, mencari tanah untuk makamku, mencari lautan untuk hanyut, tempat matiku kelak, tempat membaringkan tubuhku.” Jadi, Puncak Paling Timur Pulau Jawa, Talaga Wurung kemungkinan besarnya berada di Lereng Gunung Raung.

Bag.2, Sulur Akar Setapak. Beringin Langka Gunung Raung. Legenda Ular siluman Nusa Barong yang menghilang sampai saat ini masih menjadi misteri. Hingga, pada tahun 1985 didapati sebuah sketsa Ular dari komunitas biologi saat beburu ( mencari ) keberadaan pohon beringin Ficus miqueliana C.C. Berg, sketsa tersebut didasarkan dari penuturan saksi mata. Beringin endemik unik tersebut ditemukan pada Posisi koordinat 114 derajad BT dan 8 derajad 15 menit LS; di atas Desa Gunungsari, Besuki, Pada lereng ketinggian 500-600 di Gunung Raung oleh ahli Botani Belanda C.C. Berg pada 1957 di atas hutan bambu. Saat 1985 ketika komunitas biologi itu mengikuti sulur akar setapak beringin yang mengarah ke sebuah Goa, di sanalah mereka bertemu seorang Nenek ( Bu Nik ) yang memperingatkan mereka akan keberadaan ular di dalam Goa. Gagal menemukan letak Beringin langka yang pernah di data oleh ahli Botani asal Belanda, komunitas biologi tersebut hanya pulang dengan sebuah sketsa. Beringin langka itu memiliki kesamaan dengan "Ringin Kuryo", namun tetap memiliki perbedaan sehingga masih menjadi perdebatan.

Bag.1, Ular. The Legend Of Nusa Barong. Toponimi suatu wilayah tidak lepas dari kondisi lingkungan sekitarnya, seperti kondisi geografis, budaya, dan foklor legenda yang melekat pada wilayah tersebut. Begitu juga dengan nama Pulau Nusa Barung yang lahir berdasarkan budaya kepercayaan masyarakat Blambangan kala itu. Pulau Nusa Barung/Nusa Barong, berada di pesisir selatan Ujung Timur yang diselimuti cerita mistis yang sangat kental. Dikutip dari Buku Ujung Timur Jawa, 1763 - 1813: Perebutan Hegemoni Blambangan, yang ditulis oleh Sri margarana, dulunya pulau tersebut diberi nama Nusa Barong. Kata Barong berarti kegelapan. Dipakainya nama tersebut karena banyaknya orang-orang Blambangan yang percaya bahwa pulau tersebut dihuni oleh makhluk halus dan roh-roh jahat. Julukan lain dari Pulau Nusa Barong adalah Pulau Ular, pulau yang sekarang Masuk Wilayah Jember, sebuah pulau yang pernah dihuni ± 1000 orang. Pulau batuan kapur & karang tandus yang menyimpan kisah sejarah panjang sebagai kawasan perekonomian dan saksi pemberontakan khususnya pada masa Kerajaan Blambangan hingga VOC. Pulau Nusa Barong sering dikaitkan dengan hal mistis, yaitu pulau tersebut dihuni oleh ular raksasa " Ular nusa barong itu hanya ditunggui bergerak menuju laut (badan sampai ekor) br kliatan buntutnya stelah 15 hari... geraknya pelan dg interval 3 jam (konon yg punya kisah bertutur....)." Di tengah pulau tersebut terdapat sebuah Goa, di situlah ular tersebut bersarang. Pada 1777, VOC memasukkan belerang dari Ijen untuk mengasapi Goa tersebut. Sejak saat itu, dipuncak kejayaan sebagai penghasil sarang walet terbesar, Nusa Barong ditutup. 1000 Orang telah menginggalkan pulau tersebut, tetapi... legenda Ular siluman Nusa Barong yang berpindah tempat hingga saat ini masih menjadi misteri. "Die Inseln Nusa Baron & Nusa Kambangan Werden von Java geschieden". Catatan kejadian alam pada 444 Masehi, dimana Pulau Nusa Barong dan Nusa Kambangan memisahkan diri dari Pulau Jawa. Menurut legenda saat itu, seekor ular menghempaskan badannya ke bumi sehingga menyebabkan fenomena alam berpisahnya kedua pulau tersebut. Begitulah Foklor ilmu bumi yang berkembang saat itu, walaupun berdasarkan catatan lain pada tahun 444 Masehi, terjadi gempa bumi dahsyat yang memisahkan beberapa daerah bagian selatan Pulau Jawa sehingga menjadi pulau tersendiri, yaitu Nusa Barung dan Nusa Kambangan (Abimayu, 2014:22). Jadi keberadaan pulau Nusa Barong yang berada di bagian pesisir jalur selatan Blambangan sudah berlangsung sekitar 1600 tahun

Apakah ini masih di Banyuwangi mas AF ??

hutan gunung raung itu masih ada harimau loreng nya gak sih mas

Seru

Daerah mana ini pak